Anda di halaman 1dari 10

Aplikasi beton prategang

Kelompok 4
pada elemen-elemen
1.Dwi luthfiah (1610611002) struktur beton
2.Farhan maulana (1610611004 )
3.Delvania A.P. (1610611007)
4.Sri hasturi M. (1610611014)
5.Ahmad lutfi m ( 1610611015)
6.Andre vedita J. (1610611016)
7.Achmad syaiful B (1410611063)
8.Faisal sandy A. (1410611075)
9.Moc. Insan Rosadi (1510611017)
Elemen-elemen struktur beton

Klasifikasi menurut geometri atau bentuk


dasarnya :
1. Elemen Garis, klasifikasi elemen yang
panjang dan langsing dengan potongan
melintangnya lebih kecil dibandingkan
ukuran panjangnya
2. Elemen permukaan, klasifikasi elemen
yang ketebalannya lebih kecil dibandingkan
ukuran panjangnya.
lanjutan
Klasifikasi berdasarkan susunan elemen:
1. sistem satu arah, dengan mekanisme transfer
beban dari struktur untuk menyalurkan ke tanah
merupakan aksi satu arah saja. Sebuah balok
yang terbentang pada dua titik tumpuan adalah
contoh sistem satu arah.
2. sistem dua arah, dengan dua elemen
bersilangan yang terletak di atas dua titik
tumpuan dan tidak terletak di atas garis yang
sama. Suatu pelat bujur sangkar datar yang kaku
dan terletak di atas tumpuan pada tepi-tepinya
Elemen utama struktur
Klasifikasi menurut karakteristik kekakuannya:
1. Elemen kaku, biasanya sebagai batang yang tidak
mengalami perubahan bentuk yang cukup besar
apabila mengalami gaya akibat beban-beban.
2. Elemen tidak kaku, misalnya kabel yang
cenderung berubah menjadi bentuk tertentu pada
suatu kondisi pembebanan. Bentuk struktur ini
dapat berubah drastis sesuai perubahan
pembebanannya. Struktur fleksibel akan
mempertahankan keutuhan fisiknya meskipun
bentuknya berubah-ubah.
3. Elemen elemen yang merupakan rangkaian dari
elemen elemen tunggal : rangka, rangka batang,
kubah dan jaring.
Penggunaan sistem prategang pada
elemen struktural linier adalah
dengan memberikan gaya konsentris
atau eksentris dalam arah
longitudinal. Gaya ini mencegah
berkembangnya retak dengan cara
mengeliminasi atau sangat
mengurangi tegangan tarik di bagian
tumpuan dan daerah kritis pada
kondisi beban kerja, sehingga dapat
meningkatkan kapasitas lentur, geser,
dan torsional penampang tersebut.
Jenis-jenis kehilangan
prategang
1. Perpendekan elastis beton (Kabel dengan Lintasan Melengkung)
Pada kebanyakan balok jembatan, kabel dibuat melengkung dengan eksentrisitas terbesar di tengah bentang. Pada
kondisi seperti ini kehilangan prategang akibat deformasi elastis pada beton dapat diestimasi dengan
mempertimbangkan tegangan ratarata beton pada level baja.
2. Kehilangan Prategang akibat Gesekan Tendon
Kehilangan prategang ini terjadi akibat gesekan antara tendon dengan bahan sekitarnya (selubung tendon). Kehilangan
ini langsung dapat diatasi dari penarikan tendon pada jack
3. Kehilangan Prategang akibat Slip Angkur
Kehilangan prategang akibat slip angkur terjadi sewaktu kawat dilepaskan dari mesin penarik dan ditahan baji pada
angkur. Panjang atau besarnya slip tergantung tipe baji dan tegangan pada kawat tendon.
4. Kehilangan Prategang akibat Rangkak pada Beton
Rangkak pada beton terjadi karena deformasi akibat adanya tegangan pada beton sebagai suatu fungsi waktu. Pada
struktur beton prategang, rangkak pada beton mengakibatkan berkurangnya tegangan pada penampang.
5. Kehilangan Prategang akibat Susut pada Beton
Relaksasi diartikan sebagai kehilangan dari tegangan tendon secara perlahan seiring dengan waktu dan besarnya gaya
prategang yang diberikan dibawah regangan yang hampir konstan
Pengaplikasian pada balok sederhana
Pengaplikasian pada portal
Pengaplikasian pada kantilever
TERIMA KASIH
MASIH ADA YANG PERLU DIPERTANYAKAN?

Anda mungkin juga menyukai