B. Pemeriksaan subjektif
1. Chief Complaint :
Pasien mengeluhkan gigi bawah kiri berlubang dan sering sakit
2. Present Illness :
Gigi sudah berlubang sejak 1 tahun yang lalu, makin lama makin dalam dan
hitam. Terasa sakit berdenyut ketika makan, kadang-kadang sakit secara tiba-tiba.
D. Pemeriksaan Radiografis
Pada gigi 36 tidak terdapat gambaran radiolusen yang menunjukkan adanya kelainan
di sekitar gigi.
E. Diagnosis
Pulpitis irreversible
F. Rencana Perawatan
Pulpektomi devital
Restorasi inlay komposit
Kunjungan I :
1. Pemeriksaan subyektif, obyektif, foto intra oral, radiografi, diagnosis, penentuan
rencana perawatan.
2. Penandatanganan informed consent.
3. Foto rontgen digunakan untuk melihat kondisi gigi dan menghitung panjang kerja.
Panjang gigi sebenarnya : pjg gigi pada RO foto X panjang mahkota klinis
Pnjg mahkota pada RO foto
Kunjungan II :
A. Preparasi kamar pulpa
Outline form, akses preparasi dari oklusal dengan menggunakan bur bulat.
Buang semua jaringan karies dan email yang tidak didukung oleh dentin.
Membuka kamar pulpa dan atap kamar pulpa dengan menggunakan bur bulat.
Menghaluskan dinding kavitas bur silindris.
Membuang isi kamar pulpa dengan ekskavator.
Mencari orifis dengan jarum miller (smooth broach).
Semua tahap preparasi kamar pulpa akan mempengaruhi preparasi pada saluran
akar. Irigasi sesering mungkin dengan NaOCl 0,5% dan H2O2 2% secara
bergantian. Setiap irigasi harus diakhiri dengan larutan NaOCl 0,5%. Irigasi
dengan menggunakan spuit untuk irigasi secara perlahan.
Preparasi kamar pulpa selesai.
Kunjungan III :
a. Lakukan trial pengisian bahan pengisi saluran akar / gutta percha menggunakan hand
files ukuran terakhir masuk. Masukkan kedalam saluran akar sampai + 1 mm
mendekati foramen apikal dan beri tanda.
b. Setelah dilakukan trial, lihat apakah terjadi over filling atau under filling. Jika sudah
baik, obturasi dapat dilanjutkan.
c. Buka tambalan sementara dan cotton pellet dikeluarkan, irigasi dengan NaOCl 0,5%
dan H2O2 2% secara bergantian. Setiap irigasi harus diakhiri dengan larutan NaOCl
0,5%, keringkan dengan paper point.
d. Pengisian saluran akar teknik Single Cone, menggunakan sealer endomethason
dicampur dengan eugenol konsistensi seperti pasta. Lakukan pengisian saluran akar
dengan gutta percha yang sesuai hand files yang terakhir masuk
e. Aplikasikan sealer ke dalam saluran akar menggunakan lentulo, kemudian gutta
percha dimasukkan ke dalam saluran akar secara perlahan sesuai dengan panjang
kerja.
f. Kelebihan gutta percha dipotong sampai orifis kemudian dilakukan penekanan ke
arah apikal menggunakan plugger.
g. Kavitas dibersihkan dari sisa-sisa sealer dan gutta percha, kemudian aplikasikan
tambalan sementara
h. Lakukan rontgen foto untuk melihat kehermetisan obturasi dan tingkat keberhasilan
pengisian.
i. Jika dari hasil rontgen foto obturasi sudah hermetis lalu tanyakan apakah ada keluhan
pasien dan lakukan tes perkusi, tekan, dan palpasi.
j. Jika semua pemeriksaan tidak menunjukkan keadaan patologis dapat dilakukan
restorasi permanen.
Kunjungan IV :
1. Kontrol restorasi akhir.