Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada paraktikum kali ini dilakukan pemeriksaan amilase. Paraktikum ini


dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kerusakan pada fungsi hati. Pada praktikum
ini hanya dilakukan bagaimana caraa pemeriksaan enzim amilase. Amilase adalah
hidrolase glikosida terutama diproduksi di pankreas dan kelenjar ludah dan dalam
jumlah yang sangat kecil di jaringan lain. Amilase menyerang pati dan glikogen.
Kerja memecah molekul pati yang dimiliki getah pankreas terjadi akibat enzim α-
amilase pankreas. Kerja enzim ini serupa dengan kerja enzim amilase liur,
menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltosa, maltotriosa (tiga residu α-glukosa
yang dihubungkan melalui ikatan α) dan campuran senyawa oligosakarida tak
bercabang, serta beberapa glukosa.
Pemeriksaan ini sangat penting, karena apabila terjadi hipersekresi pancreas,
dikhawatirkan sedang terjadi pancreatitis akut. Hal ini sangat penting, karena pada
pankreatits akut, enzim-enzim yang dikeluarkan oleh pancreas menjadi banyak dan
ditakutkan akan terjadi autodigesti pada organ tubuh yang lainnya. Oleh karena itu
pada pancreatitis akut merupakan salah satu penyakit akut abdomen.
Enzim amilase dapat menjadi penanda biokimia yang paling umum digunakan
untuk diagnosis pankreatitis akut, tetapi sensitivitas berkurang dengan terjadinya
hipertrigliseridemia, dan alkoholisme kronis. Peningkatan kadar amilase serum juga
dapat ditemukan pada keadaan inflamasi intraabdominal lain dan gangguan saliva
serta pada pasien yang memiliki penurunan klirens ginjal. Sedangkan penurunan
kadar amilase dapat terjadi pada Macroamylasemia yaitu suatu kondisi di mana
amilase tetap terikat dengan imunoglobulin atau polisakarida untuk membentuk
kompleks dengan berat molekul besar yang mengarah ke peningkatan kadar serum
amilase . Hipertrigliseridemia kompetitif mengganggu uji amilase, sehingga pada
pasien ini akan dijumpai nilai negatif palsu (kadar amilase yang rendah).
Hal yang dapat mempengaruhi terjadinya kesalahan pada praktikum ini adalah
kesalahan inkubasi, karena jika inkubasi kurang sempurna, maka working reagen
yang dipakai juga kurang berfungsi secara maksimal. Selain itu juga dari faktor
pengambilan cairan plasma yang kurang akan membuat pembacaan hasil pada
spektrofotometri akan menjadi rendah palsu. Selain itu, dari faktor spektrofotometri ,
pada pembacaan, idealnya dilakukan pencucian ulang, hal ini bisa menjadikan hasil
menjadi tinggi palsu, karena pada spektrofotometri bisa saja masih tertinggal sisa dari
cairan yang diuji sebelumnya dengan blanko yang sama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini hasil tidak dapat dilaporkan dikarnakan reagen yang
akan digunakan pada praktikum kadaluarsa sehingga tidak dapat digunakan dalam
pemeriksaan enzim amilase darah.

B. SARAN
Disarankan untuk praktikan agar lebih memperhatikan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam proses pemeriksaan agar tidak terjadi kesalahan dalam
praktikum.
LAPORAN LENGKAP (P)
KIMIA KLINIK
PEMERIKSAAN ENZIM AMILASE

OLEH :

KELOMPOK II

FRAMUDITA 173145453003

HARJAN NUR 173145453005

WELEM MARTHEN F. P 173145453017

ASNI 173145453023

VANNY RAHMASARI. H 173145453029

HARMITA JUNIANA 173145453036

PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS FARMASI,


TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR 2019

Anda mungkin juga menyukai