Anda di halaman 1dari 12

Virologi

Rubella

KELOMPOK II
 CHEZYA PUTRI
PALANGI
 FRAMUDITA
 NURFAISAH
ABDULLAH
PRODI DIII TEKNOLOGI  RINI
LABORATORIUM MEDIS  VANNY RAHMASARI
UNIVERSITAS  WAWAN AMIR
MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
Agen Biologis Klasifikasi
Rubella dikenal Rubella
masyarakat luas merupakan virus
sebagai campak
jerman dimana RNA yang
penyakit ini termasuk dalam
terjadi pada bayi genus rubivirus.
karena infeksi
virus rubella
selama
kehamilan.
Ciri - Ciri
 Virus rubella memiliki 3 protein struktural utama yaitu
2 glycoprotein envelope, E1 dan E2 dan 1 protein
nukleokapsid. Secara morfologi, virus rubella
berbentuk bulat (sferis) dengan diameter 50–70 mm
dan memiliki inti (core) nukleoprotein padat, dikelilingi
oleh dua lapis lipid yang mengandung glycoprotein E1
dan E2.
Manifestasi Klinik
Demam ringan.
Pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam merah pada wajah dan bisa
menyebar ke seluruh tubuh.
Katarak.
Tidak nafsu makan.
Mata merah.
Nyeri sendi
Epidemologi

Virus rubella ditransmisikan melalui


pernapasan yaitu melalui droplet yang
dikeluarkan oleh seseorang yang
terinfeksi rubella, setelah terkena droplet,
virus ini akan mengalami replikasi di
nasofaring dan di daerah kelenjar getah
bening.
Patogenesis
 Virusrubella ditransmisikan melalui pernapasan
dan mengalami replikasi di nasofaring dan di
daerah kelenjar getah bening. Viremia terjadi
antara hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah
terpapar virus rubella. Dalam ruangan tertutup,
virus rubella dapat menular ke setiap orang
yang berada di ruangan yang sama dengan
penderita. Masa inkubasi virus rubella berkisar
antara 14–21 hari. Masa penularan 1 minggu
sebelum dan empat (4) hari setelah permulaan
ruam.
Diagnosis
1. Pemeriksaan Fisik
 Pada kepala dapat ditemukan adanya microchephali
 Pada mata terdapat katarak dan glucoma.
 Pada telinga terdapat kelainan pendengaran yang di
deteksi setelah usia masa pertumbuhan.
2. Pemeriksaan Serologi
 Dilakukan pemeriksaan Imunoessay Enzim
(ELISA) pada serum penderita.
Next
Pencegahan
 Deteksi status kekebalan tubuh sebelum hamil.
 Bila ibu sedang hamil mengalami demam disertai
bintik-bintik merah, pastikan apakah benar Rubella
dengan memeriksa IgG dan IgM Rubella setelah 1
minggu.
 Untuk memastikan apakah janin terinfeksi atau
tidak maka dilakukan pendeteksian virus Rubella
dengan teknik PCR.
 Bagi wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan
serologi untuk Rubella.
 Pemberian vaksin MMR dan MR.
Next
Pencegahan Untuk Laboran
Penggunaan APD yang lengkap
terutama masker.
Pensterilan ruangan menggunakan
sinar Uv dan Exhaust Fan.
Pembersihan tempat kerja dengan
menggunakan desinfektan.
Terapi
1. Meresepkan penurun panas dan anti nyeri.
2. Pada ibu hamil diresepkan anti virus.
3. Pada bayi dilakukan tergantung pada organ yang
terkena.
 Gangguan pendengaran diatasi dengan pemakaian alat
bantu dengar, terapi wicara dan memasukkan anak ke
sekolah khusus atau implantasi koklea.
 Penyakit jantung bawaan diatasi dengan pembedahan.
 Gangguan penglihatan sebaiknya diobati agar
penglihatan anak berada pada ketajaman yang terbaik
seperti operasi.
 keterbelakangan mentalnya diatasi dengan fisioterapi,
terapi wicara, okupasi atau jika sangat berat, mungkin
anak perlu dimasukkan ke institusi khusus.

Anda mungkin juga menyukai