Anda di halaman 1dari 2

Alam muzdalifah

70100118014
B1
Mekanisme kerja obat ANTIDEPRESAN
1. Selective Serotonin Re-uptake Inhibitor (SSRIs)

Serotonin adalah neurotransmitter yang terkait dengan perasaan sehat dan bahagia. Pada
otak orang yang mengalami depresi, produksi serotoninnya rendah.

SSRI digunakan untuk mengobati depresi sedang sampai berat. SSRI bekerja memblokir
serotonin agar tidak diserap kembali oleh sel saraf (saraf biasanya mendaur ulang
neurotransmitter ini). Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi serotonin, yang dapat
meningkatkan mood dan kembali menumbuhkan minat terhadap aktivitas yang dulunya
Anda sukai.

SSRI adalah jenis antidepresan yang paling sering diresepkan karena risiko efek
sampingnya tergolong rendah. Contoh obat-obatan dalam jenis ini
adalah escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Lovan
atau Prozac), paroxetine (Aropax), sertraline (Zoloft), dan citalopram (Cipramil).

2. Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs)

SNRI menghambat serotonin dan norepinephrine agar tidak diserap kembali oleh sel saraf.
Norepinephrine terlibat dalam sistem saraf otak yang memicu respon rasa ketertarikan
terhadap rangsangan dari luar dan memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu. Oleh
karena itu, SNRI diyakini lebih efektif daripada obat jenis SSRI yang hanya berfokus pada
serotonin.

Obat antidepresan yang termasuk dalam kelompok SNRI adalah venlafaxine (Effexor
XR), desvenlafaxine (Pristiq), duloxetine (Cymbalta), dan reboxetine (Edronax).

3. Trisiklik

Trisiklik bekerja langsung menghambat sejumlah neurotransmiter, termasuk serotonin,


epinefrin, dan norepinephrine, agar tidak kembali terserap sekaligus juga mengikat reseptor
sel saraf. Biasanya, obat ini diresepkan untuk orang-orang yang sebelumnya pernah
diberikan SSRI namun tidak ada perubahan gejala.

Obat antidepresan yang termasuk dalam golongan ini


adalah amitriptyline (Endep), clomipramine (Anafranil), dosulepin (Prothiaden atau
Dothep), doxepin (Deptran), imipramine (Tofranil), nortriptyline (Allegron).

4. Monoamine Oxidase Inhibitors (MAOIs)

Monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) bekerja menghambat enzim monoamine oxidase yang
dapat menghancurkan serotonin, epinefrin, dan dopamin. Ketiga neurotransmitter ini
bertanggung jawab untuk menimbulkan perasaan bahagia.
Contoh obat jenis ini adalah tranylcypromine (Parnate), phenelzine (Nardil), dan
isocarboxazid (Marplan). Biasanya MAOI diresepkan ketika obat-obatan antidepresan
lainnya tidak memberikan perbaikan gejala. MAOI dapat menimbulkan interaksi dengan
beberapa makanan, seperti keju, acar/asinan, dan anggur. Oleh karena itu, Anda harus
berhati-hati dengan makanan yang Anda konsumsi saat sedang menggunakan obat
tersebut.

5. Noradrenaline and specific serotonergic antidepressants (NASSAs)

NASSAs adalah antidepresan yang bekerja dengan meningkatkan kadar noradrenalin dan
serotonin. Obat yang termasuk dalam jenis ini adalah mirtazapine (Avanza). Serotonin dan
noradrenalin merupakan neurotransmiter yang mengatur mood dan emosi. Serotonin juga
ikut mengatur siklus tidur dan nafsu makan.

Anda mungkin juga menyukai