Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah,Taufik dan Hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang berjudul “MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN MENGELOLA KUALITAS”. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih terhadap
banyak pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-
Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini dan Ibu Ari Anggarani W.P.T,SE,MM
yang sudah membimbing dalam penulisan makalah ini.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengetahuan yang penulis miliki
sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu fungsi manajerial yang sangat penting dalam operasional suatu perusahaan adalah
pengendalian persediaan (inventory controll), karena kebijakan persediaan secara fisik akan
berkaitan dengan investasi dalam aktiva lancar di satu sisi dan pelayanan kepada pelanggan
di sisi lain. Pengaturan persediaan ini berpengaruh terhadap semua fungsi bisnis ( operation,
marketing, dan finance). Berkaitan dengan persediaan ini terdapat konflik kepentingan
diantara fungsi bisnis tersebut. Finance menghendaki tingkat persediaan yang rendah,
sedangkan Marketing dan operasi menginginkan tingkat persediaan yang tinggi agar
kebutuhan konsumen dan kebutuhan produksi dapat dipenuhi
Berkaitan dengan kondisi di atas, maka perlu ada pengaturan terhadap jumlah persediaan,
baik bahan-bahan maupun produk jadi, sehingga kebutuhan proses produksi maupun
kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi. Tujuan utama dari pengendalian persediaan adalah agar
perusahaan selalu mempunyai persediaan dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dalam spesifikasi atau mutu yang telah ditentukan sehingga kontinuitas usaha dapat
terjamin (tidak terganggu).
Usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak terlepas dari prinsip-prinsip ekonomi,
yaitu jangan sampai biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi. Baik persediaan yang terlalu
banyak, maupun terlalu sedikit akan minimbulkan membengkaknya biaya persediaan. Jika
persediaan terlalu banyak, maka akan timbul biaya-biaya yang disebut carrying cost, yaitu
biaya-biaya yang terjadi karena perusahaan memiliki persediaan yang banyak, seperti : biaya
yang tertanam dalam persediaan, biaya modal (termasuk biaya kesempatan pendapatan atas
dana yang tertanam dalam persediaan), sewa gudang, biaya administrasi pergudangan, gaji
pegawai pergudangan, biaya asuransi, biaya pemeliharaan persediaan, biaya
kerusakan/kehilangan, Begitu juga apabila persediaan terlalu sedikit akan menimbulkan biaya
akibat kekurangan persediaan yang biasa disebut stock out cost seperti : mahalnya harga
karena membeli dalam partai kecil, terganggunya proses produksi, tidak tersedianya produk
jadi untuk pelanggan.
Jika tidak memiliki persediaan produk jadi terdapat 3 kemungkinan, yaitu :
1). Konsumen menangguhkan pembelian (jika kebutuhannya tidak mendesak). Hal ini akan
mengakibatkan tertundanya kesempatan memperoleh keuntungan.
2). Konsumen membeli dari pesaing, dan kembali ke perusahaan (jika kebutuhan mendesak
dan masih setia). Hal ini akan menimbulkan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan
selama persediaan tidak ada.
3). Yang terparah jika pelanggan membeli dari pesaing dan terus pindah menjadi pelanggan
pesaing, artinya kita kehilangan konsumen.
Selain biaya di atas dikenal juga biaya pemesanan (ordering cost) yaitu biaya-biaya
yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan sejak penempatan pesanan sampai
tersedianya bahan/barang di gudang. Biaya-biaya tersebut antara lain : biaya telepon, biaya
surat menyurat, biaya adminisrasi dan penempatan pesanan, biaya pemilihan pemasok, biaya
pengangkutan dan bongkar muat, biaya penerimaan dan pemeriksaan bahan/barang.
B. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah yang ada dalam makalah ini adalah :
Point 1
1. Manajemen Persediaan.
2. Jenis Manajemen Persediaan.
3. Pertimbangan Manajemen Persediaan
Point 2
1. Mengelola Kualitas
2. Kepentingan dan Pengaruh Kualitas
C.RUMUSAN MASALAH
Point 1 Manajemen Persediaan
BAB II
Teori-Teori
Point 1 Manajemen Persediaan
1. Manajemen Persediaan
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalamoperasi perusahaan dagang dan
perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpaadanya persediaan, para pengusaha akan
dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi
keinginan para pelanggannyasehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu karena sumber
utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini berarti perusahaan akan
kehilangankesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seterusnya didapatkan.Istilah
persediaan memberikan pengertian yang berbeda-beda tetapi padadasarnya maksud dan
tujuannya adalah sama. Berikut pendapat para ahli mengenaimanajemen
persediaan:
- C. Rolln Niwwonger, Philip E. Fess dan Carl S. Wareen
“istilah
persediaan (inventories) merupakan barang dagangan yangdisimpan untuk dijual dalam
operasi perusahaan dan merupakan barang yang terdapat dalam proses produksi atau yang
disimpan untuk
tujuan itu”.
- Prawirosentono
Persediaan adalah aktiva lancar yang terdapat dalam perusahaandalam bentuk persediaan
bahan mentah (bahan baku / raw material, bahan setengah jadi / work in process dan barang
jadi / finished goods).
2. Jenis-jenis Persediaan
a. Persediaan barang jadi biasanya tergantung pada permintaan pasar (independent demand
inventory).
b. Persediaan barang setengah jadi dan bahan mentah ditentukan oleh tuntutan proses produksi
dan bukan pada keinginan pasar (dependent demand inventory).
1. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis
pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya
digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan . yang kedua, kualitas berbasis
manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini
kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar
sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa
kualitas sebagai variabel yang posisi dan dapat dihitung.
2. Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat, aman dan
berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu perkerjaan yang terpenting.
Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas
rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yang lebih tinggi tetapi juga dapat
menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum dan bertambahnya peraturan pemerintah.
Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang layak
dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh perbuatan etis.
Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tanggung jawab untuk setiap produk
berkualitas rendah atau produk-produk yang terkontaminasi yang mereka pasarkan
kepada masyarakat.
Ada banyak pihat berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan pemasaran
produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham, para pekerja,
pelanggan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika, setiap perusahaan
harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan sehari-hari untuk semua
orang.
Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan kualitas itu penting,
yaitu :
- Reputasi Perusahaan.
Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan, kebisaan
pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.
- Kehandalan Produk
Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang merancang
memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang penggunaanya
mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan. Contohnya : Consumer Product Safety
Act.
- Keterlibatan Global
Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan yang akan
bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan kualitas, desain, dan
harganya secar global.
BAB III
PEMBAHASAN
Point 1 MANAJEMEN PERSEDIAAN
1. MANAJEMEN PERSEDIAAN JUST-IN-CASE
1. Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
2. Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih diperhatikan.
3. Kepuasan pelanggan terjamin.
Perbaikan Berkesinambungan
TQM membutuhkan perbaikan berkesinabungan yang tidak pernah berhenti yang
mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur. Dasar filosofi ini adalah seiap
aspek dari operasi perusahaan dapat diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan
yang tidak akan dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.
Six Sigma
Six Sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas, dan
menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang menyeluruh yaitu suatu
strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan total, disiplin karena mengikuti six
sigma improvement model formal, dan sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram
sebab-akibat, diagram pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC)
untuk memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.
Kecepatan teknik TQM popular yang ketiga adalah kecepatan (speed) adalah waktu
yang dibutukan oleh organisasi untuk mengerjakan sesuatu, dan hal ini bias ditekankan pada
area manapun, termasuk pengembangan, pembuatan, dan pendistribusian produk atau jasa.
ISO 9000 teknik lain juga yang penting untuk memperbaiki kualitas adalah ISO 9000.
ISO 9000 mengacu kepada sekelompok standar kualitas yang diciptakan oleh Interntional
organization Standardization. Lima, yang bernomor 9000-9001, mencakup area-area seperti
pengujian produk, pelatiham karyawan, pembukuan , relasi dengan pemasok, serta kebijakam-
kebijakan dan prosedur-prosedur perbaikan. Perusahaan-perusahaan yang ingin meraih standar
ini dapat mengajukan aplikasi sertifikasi dan kemudian akan di audit oleh sebuah perusahaan
yang dipilih oleh organisasi afiliasi domestik dari ISO (American National Standards Institute
untuk perusahaan-perusahaan di Amerika). Auditor akan mengkaji setiap aspek operasi bisnis
perusahaan dalam kaitannya dengan standar-standar yang terkait. Banyak perusahaan
mendapatkannya banyak manfaat dari audit ISO 9000. Banyak perusahaan dewasa ini,
termasuk general electric, Du Pont, Eastman Kodak, British
Telecom, dan Philips Electronics, juga mendesak atau dalam sejumlah kasus mewajibkan
pemasok-pemasok mereka untuk meraih sertifikasi ISO 9000.
Pengendalian mutu statistis teknik pengendalian mutu yang terakhir adalah
pengendalian mutu statistis (statistical quality control-SQC). Seperti bias diduga, SQC secara
umum menekankan pada pengelolaan kualitas. SQC adalah perangkat teknik statistik khusus
yang dipakai untuk memonitor kualitas.
Implikasi manajemen semua manajer dewasa ini perlu memahami dan menjunjung
signifikansi dari manajemen mutu total. Secara spesifik, mereka perlu memahami arti dari
kualitas serta signifikansinya. Elemen-elemen dari manajemen mutu total penting dalam
banyak organisasi dewasa ini. Berbagai perangkat dan teknik TQM juga penting.
Biaya kualitas adalah landasan bagi system ekonomi berbasis kualitas. Biaya kualitas
umumnya berfungsi sebagai basis untuk menilai investasi yang akan dikeluarkan dalam sebuah
program kualitas. Baiaya-biaya kualitas adalah biaya- biaya yangn dikeluarkan untuk dicapai
kualitas yang baik dan memuaskan pelanggan sebagaimana pula yang terjadi atas biaya yang
dikeluarkan apabila kualitas yang dihasilkan tidak mampu memuaskan pelanggan. Biaya
kualitas ini dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok biaya yang dikeluarkan untuk
mencapai atau menghasilakn kualitas yang baik atau biasa disebut biaya jaminan kualitas dan
kelompok biaya-biaya yang terjadi akibay buruknya kualitas produk yang biasa disebut juga
sebagai biaya ketidak sesuaian terhadap spesifikasi.
1. Biaya untuk mencapai kualitas yang baik
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam program managemen kualitas adalah biaya
pencegahan dan biaya penilaian. Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk
mencegah terjadinya produk yang cacat diterima oleh pelanggan.Biaya penilaian adalah biaya-
biaya yang muncul demi keperluan pengukuran, pengujian, dan analisis material, bagian-
bagian produk, dan proses produksi, guna memastikan bahwa spesifikasi kualitas produk sudah
dipenuhi.
2. Biaya akibat Kualitas yang buruk
Jenis biaya yang terjadi akibat kualitas buruk atau ketidak sesuaian terhadap spesifikasi,
dan biasa pula disebut sebagai biaya kegagalan. Biaya kegagalan adalah selisih antara biaya
actual untuk memproduksi sebuah produk atau memberikan layanan jasa dengan berapa biaya
yang harus dikeluarkan apabila tidak terjadi kegagalan. Bagian ini biasanya merupakan bagian
terbesar dalam kategori biaya kualitas dalam sebuah perusahaan, umumnnya mencapai 70%
dari total biaya kualitas. Dan diabagian inilah merupakan kemungkinan terbesar dalam
melakukan peningkatan kualitas.
Biaya akibat kualitas yang buruk dapat dikategorikan sebagai biaya kegagalan internal
dan biaya kegagalan eksternal. Biaya kegagalan internal terjadi ketika produk yang cacat
ditemukan sebelum sempat dikirimkan pada para pelanggan. Biaya kegagalan eksternal terjadi
ketika pelanggan telah menerima sebuah produk berkualitas rendah dan langsung terkait
dengan layanan pelanggan (Customer Service). Biaya kegagalan internal cenderung rendah
dalam perusahaan jasa, sementara biaya kegagalan eksternalnya cenderung tinggi. Kegagalan
eksternal biasanya merupakan hasil dari waktu layanan yang terlalu lama atau ketidak
nyamanan layangan yang dirasakan pelanggan.
Maria, Heni dan Rahmat. Managemen operasi, 2010, Yogyakarta, STIM YKPN
Sumber Ricky W. Griffin, Texas A & M University,Managemen 2005, Jakarta : Erlangga
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan dan kami sampaikan, semoga bermanfaat
bagi kita semua. Apabila ada penulisan atau kata-kata yang kurang berkenan bahkan jauh
dari kesempurnaan kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan untuk kesempurnaan makalah kami selanjutnya. Terima kasih.