Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

SEPSIS

A. DEFINISI
Sepsis merupakan suatu respon inflamasi sistemik terhadap infeksi, dimana
patogen atau toksin dilepaskan ke dalam sirkulasi darah sehingga terjadi aktivasi proses
inflamasi. Sepsis ditandai dengan perubahan temperatur tubuh, perubahan jumlah
leukosit, takikardi dan takipnue(PERDACI, 2014).

Sepsis adalah adanya sindroma respons inflamasi sistemik (Systemic


Inflammatory Response Syndrome / SIRS) ditambah dengan adanya infeksi pada organ
tertentu berdasarkan hasil biakan positif di tempat tersebut.

B. ETIOLOGI
1. Bakteri gram (-)
2. Eksotoksi yang dihasilkan berbagai macam kuman, misalnya S.aurens, E. coli
3. Kerusakan jaringan yang dapat menyebabkan kegagalan penggunaan oksegen
sehingga menyebabkan MOSF
4. Pertolongan persalinan yang tidak hygienis

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Umum : demam, menggigil,lelah, malaise dan gelisah ,Suhu > 38◦ atau < 36 ◦C
2. Saluran cerna : distensi abdomen, anoreksia, muntah dan diare
3. Saluran nafas : apnea, dyspnea, sianosis, Laju respirasi > 20 kali/ menit atau
PaCO2 < 32 mmHg
4. System kardiovaskuler : pucat, hipotensi bradikardi, Denyut jantung > 90 kali/
menit
5. Hematologi : icterus, pucat
D. KLASIFIKASI
1. Sepsis onset dini
- Merupakan sepsis yang berhubungan dengan komplikasi obstetric
- Terjadi mulai dalam uterus dan mucul pada hari-hari pertama kehidupan (20
jam pertama kehidupan)
- Sering terjadi pada bayi premature, lahir ketuban pecah dini, demam inpartu
maternal
2. Sepsis onset lambat
- Terjadi setelah minggu pertama sampai minggu ketiga kelahiran
- Ditemukan pada bayi cukup bulan
- Infeksi bersifat lambat, ringan dan cenderung bersifat local

E. KOMPLIKASI
1. Meningitis
2. Hipiglikemi
3. Asidosis
4. Gagal ginjal
5. Disfungsi miokard
6. Perdarahan intracranial
7. Icterus
8. Gagal hati
9. Disfungsi system saraf pusat
10. Kematian

F. PENCEGAHAN
1. Hindarkan trauma pada permukaan mukosa yang biasanya dihuni bakteri gram –
negatif
2. Berikan semprotan (spray) polimiksin pada faring posterior untuk mencegah
pneumoniaGram-negatif, nosocomial
3. Lingkungan yang protektif pasien beresiko kurang berhasil karena sebagian besar
infeksi berasal dari dalam (endogen).

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kultur (luka, dahak, urin, darah)
2. Cek DL
3. Cek BUN / Kreatinin
4. GDA
5. EKG (elektrokardiogram)
6. CT Scan

KONSEP KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
Demam, anoreksia, menggigil, lemah, muntah, diare, dyspnea, apnea
c. Riwayat penyakit saat ini
d. Riwayat penyakit sebelumnya
e. Riwayat penyakit keluarga
f. Pengkajian fisik
1. Vital Sign
a. Temperature/suhu : Suhu > 38◦ atau < 36 ◦C
b. Nadi : > 90 kali/ menit
c. Pernafasan : > 20x/menit
d. Tekanan Darah : Hipotensi
2. System kulit/integumen
a. Edema (kulit kemerahan)
b. Kulit hangat, erring (tahap awal )
c. Kulit dingin (syok tahap awal)
d. Kulit berkeringat
3. Psikososial
Perubahan status mental seperti konfusi dan agitasi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b/d proses penyakit
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
3. Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

C. INTERVENSI KEPERWATAN

1. Hipertermi b.d Setelah dilaukan tindakan 1. ObservasiTTV,


proses penyakit keperawatan selama 3x24 jam warna kulit,
masalah hipertermi dapat teratasi asupan keluaran
dengan KH : yang tidak
Kode Indikator SA S disadari
T 2. Anjurkan
080012 Denyut nadi 3 5 memakai
radial pakaian tipis
080001 Peningkatan 3 5 3. Anjurkan banyak
suhu kulit minum agar tidak
080019 Hipertermi 3 5 dehidrasi
080007 Perubahan 3 5 4. Lakukan
warna kulit kompres hangat
080004 dehidrasi 3 5 5. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
terapi antipiretik
2. Ketidakefektifan Setelah dilaukan tindakan 1. Observasi TTV
pola nafas b.d keperawatan selama 3x24 jam 2. Monitor status
hiperventilasi masalah Ketidakefektifan pola pernapasan
nafas dapat teratasi dengan KH : 3. Auskultasi suara
Kode Indikator SA ST napas
041501 F. 2 5 4. Monitor pasien
pernapasan
untuk bernapas
041502 Irama 3 5
pernapasan dalam
041531 Batuk 3 5 5. Posisikan pasien
semi fawler
6. Lakukan
nebulizer
7. Kolaborasi
dengan dokter
untuk pemberian
terapi 02
3. Ketidakseimbangan Setelah dilaukan tindakan 1. Monitor nutrisi
Nutrisi : kurang keperawatan selama 3x24 jam 2. Monitor BB
dari kebutuhan masalah teratasi 3. Anjurkan
tubuh Manajemen Nutrisi memberikan
Kode Indikator SA ST makanan sedikit
1008 Asupan 2 5 tapi sering
01 makanan 4. Anjurkan nutrisi
1012 Perbandi 3 5 yang baik
005 ngan BB 5. kolaborasi
1020 Intake 3 5 dengan ahli gizi
01 rutin terkait diet
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G.M., et al. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Edisi


Keenam. Elsevier.
Herdman, T.H dan Kamitsuru, S.K. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klasifikasi 2015-2017. Edisi 10. Jakarta: EGC.
NANDA, 2018. NANDAinternational Diagnosis keperawatan definisi dan klasifikasi.
Jakarta : ECG.
Guntur HA. SIRS, SEPSIS dan SYOK SEPTIK (Imunologi, Diagnosis dan
Penatalaksanaan). Surakarta: Sebelas Maret University Press. 2008

Anda mungkin juga menyukai