Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

PENDAHULUAN

Hipertensi menjangkiti kira-kira 50 juta penduduk United State dan diperkirakan 1


milyar penduduk belahan dunia lain. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah
besar, tidak hanya di negara barat tetapi juga di Indonesia. Bila tidak diatasi, tekanan darah
tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi
kerusakan yang serius (Anonim, 2010). Di Indonesia banyaknya penderita hipertensi
diperkirakan 15juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol.
Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita
hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak
menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi
esensial.
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang member gejala
yang berlanjut untuk suatu target organ, seperti stroke untuk otak, penyakit jantung koroner
untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit ini telah menjadi masalah
utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang
ada di dunia. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi terutama di negara
berkembang tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi
1,15 milyar kasus di tahun 2025.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok bahasan : Hipertensi


Sub pokok bahasan : Hipertensi Stage 1 dan Stage 2
Sasaran : Keluarga pasien di Paviliun Teratai
Jumlah sasaran : ….. orang
Penyuluh : Mahasiswa Prodi Ners STIKES dr. Soebandi Jember
Jam /waktu : 30 menit
Tempat : Paviliun Teratai
Hari/tanggal : Senin, 13 Januari 2020

A. Tujuan Instruksi umum (TIU)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan, di harapkan keluarga pasien dapat menambah
pengetahuan tentang hipertensi, memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan
dalam kehidupan sehari-hari.

B. Tujuan Instruksional khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga pasien dapat mengetahui tentang:
1. Pengertian hipertensi
2. Ciri-ciri hipertensi
3. Macam-macam hipertensi dan penyebabnya
4. Akibat hipertensi
5. Penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi

C. Materi
Terlampir

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media dan Alat Peraga


1. Leaflat

F. Sumber
American Heart Association dan American College of Cardiology tahun 2017.

G. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Aktivitas Responden

1 Pembukaan Pendahuluan
Membalas salam
(5 menit) 1. Menyampaikan salam
Mendengarkan
2. Menjelaskan tujuan
Memberi respon
3. Kontrak waktu
2 Inti Inti
(15 menit) Mahasiswa menjelaskan : Responden :
1. Pengertian hipertensi pada Menanyakan yang belum
keluarga pasien jelas
2. Ciri-ciri hipertensi
3. Macam –macam hipertensi Mendengarkan dengan
4. Akibat hipertensi
seksama
5. Penatalaksanaan dan
pengobatan hipertensi Aktif bersama
3 Penutup Penutup
Menanyakan yang belum
(10 menit) 1. Tanya jawab
2. Tes akhir jelas
3. Menyimpulkan hasil Aktif bertanya
Menyimpulkan materi
penyuluhan
Membalas salam
4. Penutup, memberi salam

H. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
JenisPertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi?
2. Apa saja ciri-ciri hipertensi?
3. Sebutkan macam-macam hipertensi?
4. Apa akibat dari hipertensi?
5. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan hipertensi?
HIPERTENSI → 140/90mmHg↑
(Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahannya)

A. Pengertian Hipertensi
Definisi hipertensi dalam guideline terbaru adalah “tekanan darah dengan Systolic
Blood Pressure (SBP) ≥ 130mmHg atau tekanan darah dengan Diastolic Blood
Pressure (DBP) ≥ 80mmHg”. Ada 4 kategori tekanan darah, yaitu: (1) Normal;
(2)Elevated; (3) Hypertension: stage 1; (2) Hypertension: stage 2 (AHA, 2017).

B. Penyebab Hipertensi
Sebagian besar penderita hipertensi tidak diketahui penyebabnya. Beberapa faktor
yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi, antara lain:
1. Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi semakin besar.
Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45 tahun, sedangkan pada wanita
biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.
2. Keturunan
Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki riwayat darah
tinggi
3. Obesitas
Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang dialirkan ke
dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal ini mengakibatkan
peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah dan jantung.
4. Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium.
Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah, sehingga cairan
tertahan dan meningkatkan tekanan dalam pembuluh darah.
5. Kurang aktivitas fisik dan olahraga
Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung, sehingga jantung
harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kurang aktivitas dan olahraga
juga dapat mengakibatkan peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko
hipertensi.
6. Merokok
Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit, yang berdampak
pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah dan jantung.

C. Gejala Hipertensi
1. Pandangan mata sering kabur dan juga jantung terasa berdebar-debar
2. Sakit kepala, akibat meningkatnya tekanan darah
3. Susah berkonsentrasi, intensitas buang air kecil yang semakin sering
4. Cepat lelah menjalani beragam aktifitas kadang diselingi vertigo dengan intensitas
hampir setiap hari
5. Mudah marah, atau sensitif terhadap hal-hal yang dirasa tidak menyenangkan atau
tidak disukai

D. Macam-macam Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya, disebut
juga hipertensi idiopatik, terdapat sekita 95% kasus. Banyak faktor yang
mempengaruhinya seperti genetic, lingkungan, hiperaktivitas susunan saraf simpatis,
system rennin-angiotensin, defek dalam ekresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler,
dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko, seperti obesitas, alkohol, merokok, serta
polisitemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal
Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab spesifiknya diketahui, seperti penggunaan
estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vascular renal, hiperaldosteronisme primer dan
sindrom cushing, feokromositoma, koarktasio aorta, hipertensi yang berhubungan
dengan kehamilan dan lain-lain.

E. Pengobatan Hipertensi
Pengobatan hipertensi yang utama adalah dengan mengubah gaya hidup dan segera
periksakan ke tenaga kesehatan. Anda juga bisa membuat beberapa obat darah tinggi
tradisional seperti berikut ini:
1. Daun salam untuk hipertensi
Daun salam memiliki mineral yang dapat memperlancar aliran darah sehingga dapat
menurunkan tekanan darah tinggi. Rebus 10 lembar daun salam dengan tiga gelas
air, dan biarkan air rebusan tersebut tersisa hingga 1 gelas, atau bisa juga
ditambahkan dengan sambiloto agar khasiatnya lebih manjur.
2. Mentimun
Mentimun banyak terkandung mineral pottasium yang bermanfaat untuk
menurunkan tekanan darah tinggi.
3. Blewah
Sama seperti mentimun, blewah juga memiliki kandungan mineral pottasium.
4. Bawang Bombay
Bawang bombay juga bermanfaat dijadikan obat darah tinggi, sebab zat alicin pada
bawang bombay sangat berguna untuk mengontrol tekanan darah. Untuk
pencegahan agar tekanan darah tidak semakin meningkat, konsumsi bawang
bombay secara rutin 4 kali dalam seminggu.
5. Mengkudu
Meskipun memiliki bau yang tidak sedap, tapi buah mengkudu sangat bermanfaat
untuk kesehatan. Cara mengolah mengkudu yaitu haluskan mengkudu atau
memblendernya lalu konsumsi mentah-mentah, untuk menghilangkan rasanya yang
tidak enak bisa menambahkannya dengan madu.
6. Pisang
Mulailah untuk memasukkan pisang sebagai menu sarapan Anda. Pisang
mengandung kalium yang merupakan mineral pentung untuk mengontrol
keseimbangan cairan di dalam tubuh dan membantu menurunkan tekanan darah.

F. Pencegahan Hipertensi
Ada banyak cara yang dapat di lakukan, agar dapat mencegah terjadinya hipertensi,
diantaranya :
1. Rutin berolahraga
Berolahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh kita, seperti dapat
mengurangi stres, menambah kecerdasan otak, memberikan energi tubuh,
memompa jantung menjadi lebih baik, dan lain-lainnya.
2. Hindari minuman beralkohol
3. Tidak merokok dan mengurangi kebiasaan/berhenti merokok bagi yang merokok
Pada penderita hipertensi, apabila sering merokok maka berisiko terdapat
penyempitan pembuluh nadi atau arteri lebih cepat.
4. Mengurangi mengonsumsi minuman berkafein
Minuman berkafein di dapat dari minuman kopi, teh, dan minuman soda. Minuman
tersebut apabila sering dikonsumsi maka dapat meningkatkan tekanan darah.
5. Memperhatikan berat badan
Memiliki berat badan yang berlebih juga memiliki peluang terjadinya hipertensi, hal
ini dikarenakan jantung kita menjadi bekerja lebih berat untuk memompa darah ke
seluruh tubuh, sehingga dapat memicu terjadinya tekanan darah tinggi.
6. Kurangi asupan garam berlebihan
7. Menurunkan dan menghindari penyebab stres

Anda mungkin juga menyukai