Makalah Gizi Dan Kesehatan Kel 2
Makalah Gizi Dan Kesehatan Kel 2
Dosen Pembimbing :
Oleh
Kelompok VII
Armiati 1610129120002
Humaidi 1610129110003
Khairunisa 1610129320007
Risnawati 1610129320011
1
2019
DAFTAR ISI
Daftar isi................................................................................................................i
Kata pengantar......................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................13
B. Saran..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr.wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah gizi dan kesehatan
tentang Kebutuhan Gizi untuk Ibu Menyusui.
Makalah gizi dan kesehatan yang berjudul “Kebutuhan gizi untuk ibu menyusui” ini
telah kami susun berdasarkan sumber-sumber referensi pula. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu segala saran dan kritik
dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyusunan makalah ini.
Akhir kata kami berharap lagi semoga makalah gizi dan kesehatan yang kami susun
memberikan manfaat bagi pembaca yang tertarik untuk mempelajarinya, makalah kami ini
hanya sebagai referansi, akan lebih baik jika pembaca merujuk pada sumber asli yang kami
sertakan dalam makalah ini. Atas perhatan pembaca yang budiman kami ucapkan terima
kasih.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung oleh ibu
kepada anaknya, sebagai proses belajar bayi menghisap keluar air susu dari payudara dengan
seefisien dan ibu belajar cara menyusui bayi dengan senyaman mungkin (Nugroho dkk,
2014).
Ibu menyusui adalah ibu yang memiliki kebutuhan zat gizi yang lebih tinggi dari ibu
tidak menyusui. Ibu menyusui menggunakan zat gizi untuk dirinya sendiri dan untuk
mencukupi zat gizi dalam pembentukan ASI. Terkadang sering ditemui ibu menyusui yang
memiliki masalah gizi saat menyusui. Pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan
berpengaruh kepada status gizi ibu menyusui dan juga bagi tumbuh kembaang bayinya.
Menyusui selain bermanfaat memberikan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi juga bermanfaat
bagi ibunya juga.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting
adalah makanan yang menjamin pembentukan air susuyang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
Dengan demikian, ibu menyusui memiliki kebutuhan yang banyak akan asupan gizi
yang terkandung didalam setiap makan yang dikonsumsinya dengan memperhatikan
kebutuhan yang diperlukan oleh tubuhnya. Pendidikan tentang gizi amat penting duberikan
untuk memberikan pengetahuan yang sebelumnya tidak diketahuinya, sehingga dengan
demikian pola makannya akan lebih diperhatikan melalui penyusunan menu seimbang yang
dianjurkan dalam pemenuhan kecukupan gizinya.
Berdasarkan uraian di atas perlu adanya suatu makalah mengenai kebutuhan zat gizi
ibu menyusu, maka makalah ini dibuat agar lebih memahami mengenai materi ini.
4
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa saja komponen-komponen makanan yang baik untuk ibu menyusui?
2. Apa saja kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui?
3. Bagaimana jumlah dan status gizi pada ibu menyusui?
4. Apa saja peranan gizi dan makanan pada ibu menyusui?
5. Apa saja dampak bila tidak terpenuhinya kebutuhan gizi pada ibu menyusui?
C. Tujuan
1. Mengetahui komponen-komponen makanan yang baik untuk ibu menyusui
2. Mengetahui kebutuhan zat gizi pada ibu menyusui
3. Mengetahui jumlah dan status gizi pada ibu menyusui
4. Mengetahui peranan gizi dan makanan pada ibu menyusui
5. Mengetahui dampak bila tidak terpenuhinya kebutuhan gizi pada ibu menyusui
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kebutuhan zat gizi pada ibu yang sedang menyusui sangatlah harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain
itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan yang lebih
6
cepat pasca persalinan. Selain itu, produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi
ibu tidak di penuhi dengan baik semasa hamil dan menyusui tentu akan menimbulkan
dampak negatif terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena ASI yang akan
dihasilkan akan berkualitas rendah.
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot, serta kebiasaan
makan yang memuaskan.
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu
yang dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata
kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml,
dan kira-kira 85 kal diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata
ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari
selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus
mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui.
1. Energi, karena kondisi ibu yang sedang hamil, maka membutuhkan tambahan
masukan energi untuk mencukupi kebutuhan untuk ibu dan janin. Untuk itu
dibutuhkan sebesar 700 kkal/jari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan
kedua dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada tahun kedua dianjurkan
tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
2. Protein, karena tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan
pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12 g/hari dan untuk tahun
kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
3. Kalsium diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar 400 mg,
karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga konsenterasi kalsiun
dalam ASI relative konstan baik dalam kondisi intake kalsium cukup atau kurang.
Jika intake kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam produksi
ASI akan diambil dari deposit yang ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.
4. Vitamin D karena penting untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan tulang.
5. Vitamin B-6, karena metabolisme lemak dan protein, memfasilitasi pertumbuhan
sel, mendukung syaraf dan sistem kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan
bagi produksi sel darah merah dan putih.
7
6. Folic Acid (Asam folat) karena mensintesis DNA dan membantu dalam
pembelahan sel.
7. Vitamin B-12 karena mendukung sistem saraf dan produksi sel darah merah.
8. Zinc (Seng) karena mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat dan penting
dalam penyembuhan luka.
Protein (g) + 16 + 12
Niasin (mg) +3 +3
Vitamin C (mg) + 25 + 10
Magnesium (mg) + 40 + 30
Besi (mg) +2 +2
Iodium (µg) + 50 + 50
Selenium (µg) + 25 + 20
8
Kandungan vitamin dan mineral dapat memastikan bahwa ibu dan bayi
memperoleh nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
yang sehat. Semua gizi tersebut dapat didapatkan pada:
a) Sayur-sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi, serat,
asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids dan beta-glucans.
Makan-makanan kaya zat besi membantu memelihara tingkat energi Anda
sekaligus mampu mencegah anemia. Folate atau asam folat sangat penting
dalam pembentukan sel darah merah. Jika Anda suka sayuran mentah, coba
makan bayam, selada, tomat, ketimun, dan jamur. Jika Anda memilih sayuran
yang telah dimasak, pertimbangkan gambas, kacang polong, jagung, kentang,
dan labu. sebaiknya makan 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
b) Buah-buahan yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik untuk
membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan buah juga
membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi buah-buahan
seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan karena mengandung anti
oksidan dan serat tinggi. Buah dapat dimakan dalam keadaan alami, beku atau
dijus. Usahakan makan 3-5 porsi buah setiap hari.
c) Kacang-kacangan mengandung banyak protein dan merupakan sumber lemak
sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam tubuh. Banyak kacang-
kacangan yang juga mengandung vitamin B, E, C, folat, kalium, kalsium,
magnesium dan fosfor. Tingkat cukup kalsium diperlukan untuk membangun
tulang yang sehat dan gigi. Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari,
kacang pinus, kemiri, hazelnut, kacang Brasil dan pistachio.
d) Ikan merupakan tinggi omega 3 yang penting bagi pertumbuhan bayi. Tapi
ingat, menurut US Environmental Protection Agency (EPA), ibu menyusui
tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak, makarel raja, atau ikan ubin karena
tingkat kandungan merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan
ikan patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena termasuk jenis
ikan rendah merkuri.
9
Hal yang paling penting dalam memenuhi gizi adalah menjaga pola makanan
bergizi untuk ibu menyusui, terutama makanan yang banyak mengandung protein,
vitamin, mineral, dan cairan.
Gizi seimbang pada ibu menyusui dapat diartikan bahwa konsumsi makanan ibu
menyusui harus memenuhi kebutuhan untuk dirinya sendiri dan untuk pertumbuhan serta
pekembangan bayinya. Gizi seimbang pada saat menyusui merupakan seuatu yang penting
bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu, Oleh karena
itu, pemenuhan gizi yang baik bagi ibu menyusui akan berpengauh terhadap status gizi
ibu menyusui dan juga tumbuh kembang bayinya. Jika ibu berhasil memenuhi gizi
seimbang saat menyusui, maka pertumbuhan bayi juga akan berhasil dan tubuh ibu bisa
menjadi sehat dan kuat serta kualitas dan kuantitas produksi ASI menjadi baik.
Kebutuhan gizi ibu menyusui meningkat dibandingkan dengan tidak menyusui dan masa
kehamilan. Ibu dalam 6 bulan pertama menyusui membutuhkan tambahan energi
sebesar 500 kalori/hari untuk menghasilkan jumlah susu normal. Sehingga total kebutuhan
energi selama menyusui akan meningkat menjadi 2400 kkal per hari yang akan digunakan
untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri yang dalam pelaksanaannya dapat
dibagi menjadi 6 kali makan (3x makan utama dan 3x makan selingan) sesuai dengan
Pedoman Gizi Seimbang yang dianjukan.
Ibu Menyusui
Protein (gr) 15 17 17
10
Vit D (ug) 5 0 0
Vit E (mg) 15 4 4
Vit K (ug) 55 0 0
Niasin (mg) 14 3 3
Vit C (mg) 75 25 25
Besi (mg) 26 6 6
Selenium (ug) 30 10 10
Ketidaksesuaian kenaikan berat badan selama hamil merupakan indikator status gizi
ibu hamil yang penting karena berhubungan erat dengan dampak kehamilan baik pada bayi
dan ibu. Kenaikan berat badan selama hamil juga merefleksikan status gizi ibu prahamil dan
11
merupakan faktor prediksi status gizi ibu laktasi. IMT ibu merupakan indikator status gizi ibu
menyusui karena IMT ibu menunjukkan simpanan lemak ibu yang akan digunakan untuk
menyusui. Cadangan lemak yang disimpan selama hamil merupakan modal dasar tubuh ibu
untuk memproduksi ASI. Bila status gizi ibu kurang atau ibu hamil memiliki kenaikan BB
yang kurang dari rekomendasi IOM maka hal terbesar yang akan dikorbankan adalah
cadangan lemak ibu. Status gizi ibu hamil diukur berdasarkan estimasi IMT prahamil dengan
kenaikan BB yang dicapai selama hamil. Status gizi ibu dianggap kurang apabila kenaikan
BB ibu kurang dari rekomendasi IOM yaitu bila IMT < 18,5 dengan penambahan BB < 12
kg; IMT 18,5 - 24,9 dengan penambahan BB < 11 kg; IMT > 25 dengan penambahan BB < 6
kg. Status gizi baik bila kenaikan BB hamil sesuai rekomendasi yaitu IMT < 18,5 dengan
penambahan BB 12 kg - 18 kg; IMT 18,5 - 24,9 dengan penambahan BB 11 - 15 kg; IMT >
25 dengan penambahan BB 6 kg - 11kg (Fikawati & Syaifiq, 2012).
12
D. Peranan Gizi dan Makanan pada ibu menyusui
1. Peranan gizi
Kuantitas makanan untuk ibu yang sedang menyusui lebih besar dibanding
dengan ibu hamil, akan tetapi kualitasnya tetap sama. Pada ibu menyusui diharapkan
mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berenergi tinggi, seperti diisarankan untuk
minum susu sapi, yang bermanfaat untuk mencegah kerusakan gigi serta tulang. Susu
untuk memenuhi kebutuhan kalsium dan flour dalam ASI. Jika kekurangan unsur ini
maka terjadi pembongkaran dari jaringan (deposit) dalam tubuh tadi, akibatnya ibu
akan mengalami kerusakan gigi.
Asi merupakan makanan pertama bayi yang memiliki peran penting dalam
tumbuh kembang anak, karena terbukti memiliki manfaat sangat besar untuk jangka
panjang. Asi sendiri sangat dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan otak dan
pembentukan retina pada bayi. Sampai berumur 4 bulan, pemberian Asi merupakan
cara pemberian makanan alami dan terbaik bagi bayi.
Kadar air dalam ASI sekitr 88 gr %. Maka ibu yang sedang menyusui
dianjurkan untuk minum sebanyak 2–2,5 liter air sehari, di samping bisa juga
ditambah dengan minum air buah. Karena dengan minum air buah/sari buah ini
setidaknya kebutuhan akan air dan vitamin bisa terpenuhi (Committee on Nutritional,
1990).
2. Peran makanan
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang dalam masa menyusui tidak
secara langsung memengaruhi mutu kualitas ataupun jumlah air susu yang dihasilkan.
dalam tubuh terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
Perlu diketahui jenis dan sumber dari tiap makanan untuk mengetahui kandungan
pada makanan. Sehingga dapat dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Jenis Sumber makanan Fungsi
13
sum-sum tulang
Memperbaiki
pertumbuhan, mencegah
Selenium Ikan laut dan kerang-kerangan penyakit tertentu dan
antioksidan
kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan ganggan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkenainfeksi. Kekurangan zat-zat esemsial menimbulkan gangguan pada mata
ataupunt tulang.
Salah satu penyakit yang juga dialami oleh ibu menyusui adalah anemia gizi. Penyebab
utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe) dan asam folat, yang seharusnya tidak
terjadi bila makan sehari-hari beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang. Sumber
makanan yang mengandung zat besi yang mudah di absorpsi tubuh manusia adalah sumber
protein hewani seperti ikan, daging, telur, dan sebagainya. Sayuran seperti daun singkong,
14
kangkung, bayam dan sebagainya juga mengandung zat besi, tetapi lebih sulit absorpsinya di
dalam tubuh.
Penyakit infeksi seperti cacing, malaria, dan penyakit kronis (TBC) atau wasir yang
sering menyertai dewasa muda akibat kurangnya konsumsi sayuran hijau sering kali
memperberat keadaan anemia. Gejala anemia adalahb letih, lesu dan lemah. Anemia pada
mahasiswa dapat menurujnkan kapasitas belajar dan konsentrasi, sedangkan anemia pada
pekerja dapat menurunkan produktifitas kerja
Permasalahan Penyebab
Penyerapan zat besi dalam tubuh rendah Komposisi makanan kurang beranekaragam,
terdapat zat penghambat penyebab zat besi
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibu menyusui memerlukan jumlah dan mutu makanan yang dikonsumsi harus
lebih baik. Makanan yang di konsumsi ibu menyusui harus memenuhi kebutuhan zat
gizi makro maupun mikro. Dengan konsumsi makanan yang seimabng dan beraneka
ragam maka dapat mencegah masalah gizi pada ibu menyusui. Masalah gizi pada ibu
menyusui sangat berakibat buruk pada kesehatan ibu dan bayi yang disusuinya.
Ganguan kesehatan pada ibu menyusui meliputi anemia zat gizi, KEP, buta senja, dan
osteoporosis.
B. Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada
umumnya serta menambah wawasan pembaca terutama dalam menentukan asupan
gizi seimbang pada ibu menyusui
16
DAFTAR PUSTAKA
David H. Simanjuntak,Etti Sudaryati “Gizi Pada Ibu Hamil Dan Menyusui “ Staf Pengajar
Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
Fikawati, S., & Syaifiq, A.(2012). STATUS GIZI IBU DAN PERSEPSI
KETIDAKCUKUPAN AIR SUSU IBU. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
6(6), 249-254.
Muaris, hindah. (2005). Gizi Ibu Menyusui. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan 3 Nifas. Jakarta:Nuha Medika.
17