Anda di halaman 1dari 4

Gamal Albinsaid

Pria kelahiran Malang, 8 September 1989 ini menempuh pendidikan di tanah kelahirannya. Setelah lulus
dari SMP Negeri 3 Malang, ia mengikuti kelas akselerasi di SMA Negeri 3 Malang dan lulus pada tahun
2007. Gamal kemudian kuliah d Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Ia berhasil lulus Cum Laude
dengan IPK 3,69.

Sempat magang di Rumah Sakit Umum Daerah Syaiful Anwar Malang, Gamal lalu melanjutkan studinya
ke tingkat master di universitas yang sama. Saat usianya 25 tahun, ia mengikui Sustainability Leadership
Cambridge Program.

Gamal bukanlah orang sembarangan, semasa kuliah ia telah meraih 12 penghargaan ilmiah dari berbagai
universitas di Tanah Air. Tak hanya itu, dia meraih penghargaan HRH The Prince of Wales Young
Sustainability Entrepreneur Prize 2014 yang diselenggarai oleh Cambridge University, Inggris, dan
Unilever.

Hal ini karena gebrakan Gamal dalam mendirikan Klinik Asuransi Sampah yang menggarap asuransi
kesehatan dengan premi sampah bagi masyarakat kurang mampu. Pencetusan ini dllatar belakangi
karena kisah seorang anak pemulung bernama Khaerunnisa yang meninggal karena diare di grobak
sampah ayahnya. Khaerunnisa tidak bisa berobat lantaran biaya.

Bersama teman-temannya, Gamal membentuk Organisasi Wirausaha Kesehatan Indonesia Medika


dengan program andalan asuransi sampah. Walau dibayar dengan sampah bukan berarti layanan yang
diberikan seadanya. Di klinik asuransi sampah ini peserta mendapat berbagai layanan kesehatan standar,
termasuk cek kadar gula darah atau kadar kolesterol.

Tiap bulan peserta asuransi menyetor sampah yang sudah dipilah senilai Rp 10 ribu. Setelah ditaksir
nilainya, sampah diolah sesuai jenisnya. Sampah organik diolah menjadi pupuk, sementara sampah
nonorganik dijual kepada bank sampah dan sebagian diolah oleh warga binaan menjadi kerajinan
tangan.

Berkat program asuransi sampah ini, awal 2014 lalu dokter Gamal memperoleh gelar The Prince of Wales
Young Sustainability Entrepreneur
Inovasi Gamal inipun bahkan mendapat apresisasi dari Presiden Vladmir Putin saat ia diundang ke Rusia
untuk memberikan inspirasi di hadapan 25.000 peserta dari 150 negara di dunia dalam acara World
Festival of Youth and Students ke-19 yang diselenggarakan pada 15 Oktober 2015.

Program itu bisa menjadi terobosan layanan kesehatan warga kurang mampu, dijalankan dokter Gamal
sejak 2013 silam. Warga yang menyetorkan sampah, akan mendapat kartu, yang bisa digunakan untuk
mendapatkan layanan pengobatan.

Asuransi ini, kata dia, bisa menjadi jaminan bagi masyarakat saat membutuhkan penanganan medis.
Sehingga tidak ada kekhawatiran lagi untuk memikirkan biaya berobat."Kartu bisa digunakan untuk rawat
inap, operasi, layanan primer lain di klinik kesehatan,.

Dengan programnya itu, Gamal Albinsaid tidak cuma membantu menuntaskan masalah mahalnya
layanan kesehatan di Indonesia, tetapi juga masalah sampah. Kini GCI sudah hadir di lima kota dengan
lebih dari 3500 anggota. Gamal berniat menularkan gagasannya itu ke luar negeri.

Sebagai sosok muda yang terus berinovasi, ia melakukan terobosan sebagai entrepreneur sosial di dunia
digital.

Menapaki tahun ke tiga, Indonesia Medika melahirkan inovasi baru. Yakni membikin siapapeduli.id dan
homemedika.com. Siapapeduli.id merupakan platform crowdfunding pembiayaan kesehatan dengan
pendekatan digital, sosial media dan gerakan kerelawanan. Sedangkan homedika.com menghubungkan
antara tenaga kesehatan dengan masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan.

Program siapapeduli.id diluncurkan Februari 2017 lalu, melibatkan 500 relawan. Dalam waktu singkat,
telah mengumpulkan dana sebesar Rp1 miliar untuk membantu 300 pasien. Program ditujukan kepada
siapapun yang membutuhkan biaya kesehatan karena keterbatasan finansial. Indonesia Medika tetap
bertanggungjawab memverifikasi penerima untuk memastikan dana dari masyarakat disalurkan kepada
orang yang tepat.

Program ini memiliki dua skema, yakni menggalang dana secara terbuka dan pasien datang langsung ke
kantor Indonesia Medika. Sejumlah pasien yang telah terbantu antara lain bayi Adi Laksono, pasien
pendarahan otak yang membutuhkan biaya operasi sebesar Rp200 juta. Dalam waktu singkat
terkumpulkan dana sebesar Rp800 juta. Gamal mengaku belajar dari masyarakat yang memiliki
kepedulian dan empati ikut mengumpulkan dana.

Gamal mendirikan Homedika, platform digital yang menghubungkan tenaga kesehatan dan fasilitas
kesehatan dengan masyarakat untuk memberikan layanan kesehatan.
homedika merupakan sistem aplikasi yang terhubung dengan 650 mitra. Meliputi dokter umum,
perawat, bidan, ahli gizi, analis kesehatan, dokter gigi dan apoteker. Serta fasilitas kesehatan berupa
ambulans, apotek dan klinik. Aplikasi ini telah tersebar di 100 kota di Indonesia.

Melalui sistem aplikasi ini pasien bisa mendapat pelayanan langsung di rumah. Jika ada pasien sakit, bisa
langsung ditangani secara cepat. Menggunakan sistem subsidi silang, pasien miskin bisa mendapatkan
layanan secara cuma-cuma.

Inovasi ini diharapkan menginspirasi orang lain, bisa melakukan hal yang sama atau lebih. Indonesia
Media, katanya, merupakan wirausaha sosial. Sehingga Gamal menjaga lembaganya menghasilkan uang
dan menyelesaikan masalah sosial. Dengan menggabungkan fungsi wirausaha untuk menyelesaikan
soasial. Indonesia Medika berbentuk perusahaan dan yayasan.

"Ditarik ke tengah, perusahaan tak hanya memikirkan uang tapi juga kebermanfaatan. Sedangkan
yayasan ditarik ke tengah supaya mencapai keberlanjutan. Tak hanya mengandalkan donasi, tapi harus
mandiri secara keuangan."

Untuk itu, dia memastikan inovasi berjalan berkelanjutan, stabil dan terus berjalan. "Indonesia Medika
menjaga prinsip kewirausahaan sosial. Bagaimana setiap inovasi baru menghasilkan uang. Tapi
bagaimana inovasi juga memberikan kemanfaatan kepada orang lain."

Indonesia Medika juga telah bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Tahap awal BPJS Kesehatan diberikan kepada 100 peserta asuransi sampah. Indonesia Media menyeleksi
dan memprioritaskan peserta yang sangat membutuhkan. Sehingga peserta asuransi sampah bisa
mendapat pelayanan sekunder di Rumah Sakit.

Peserta tetap membayar sampah senilai Rp10 ribu per bulan untuk pelayanan kelas III. Sementara iuran
BPJS Kesehatan sebesar Rp25.500, kekurangan biaya iuran dibayar melalui dana tanggung jawab sosial
yang dikelola Indonesia Medika.

Indonesia Medika menyusun modul asuransi sampah secara terbuka. Bisa direplikasi dan dimodifikasi
sesuai kearifan lokal di tempat lain. Seorang dosen dari Cambridge Institute for Sustainability Leadership
membantu membuat profil dan manual asuransi sampah. Sehingga program serupa bisa dikembangkan
di tempat lain.
Selain itu, ia juga juga mendirikan Siapa Peduli, platform crowdfunding pembiayaan kesehatan untuk
membantu masyarakat yang kurang mampu mendapatkan dana kesehatan dengan pendekatan digital,
media sosial, dan gerakan kerelawanan.

Pada tahun 2018, Gamal terpilih sebagai Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Capres dan Cawapres
Prabowo-Sandi menggantikan aktivis Ratna Sarumpaet. Sebelum kasus Ratna Sarumpaet menyeruak,
Sandi mengatakan bahwa ia telah melirik Gamal sejak lama untuk masuk timnya

Anda mungkin juga menyukai