Anda di halaman 1dari 3

16

BAB 3
METODE STUDI KASUS

3.1 Rencana Studi Kasus


Metode yang digunakan dalam kasus ini adalah metode deskriptif
dengan mengeksplorasi masalah gangguan perfusi jaringan serebral pada klien
CVA Infark di Ruang Mawar Kuning RSUD Sidoarjo

3.2 Subjek Studi Kasus


Subyek yang akan digunakan dalam studi kasus keperawatan adalah
individu dengan kasus yang akan dikaji secara rinci dan mendalam. Adapun
subyek kasus yang akan digunakan adalah masalah keperawatan gangguan perfusi
jaringan serebral. Klien yang akan dijadikan responden yaitu baik laki-laki
maupun perempuan dengan usia 35-65 tahun, dengan diagnosa medis CVA Infark
yang sedang menjalani rawat inap di Ruang Mawar Kuning RSUD Sidoarjo.

3.3 Fokus Studi


Dalam studi kasus ini, penulis mengacu pada satu masalah yaitu
gangguan perfusi jaringan serebral.

3.4 Definisi Operasional


Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati
dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat diamati (diukur)
itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Indikator dan
Batasan Istilah Definisi Operasional
Parameter
Gangguan perfusi jaringan a. Tanda-tanda vital
serebral Gangguanperfusi (tekanan darah,
jaringan dimana otak nadi, suhu, dan
pernafasan)
17

mengalami penurunan b. Kesadaran vital


oksigen sehingga (keadaan umum
mengakibatkan dan GCS)
kegagalan untuk
memelihara jaringan
pada tingkat kapiler.

3.5 Tempat dan Waktu


a. Tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan di Ruang Mawar Kuning RSUD Sidoarjo
b. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data


a) Wawancara (Interview)
Pengumpulan data, penulis berkomunikasi atau Tanya jawab
dengan klien,dokter atau yang lain yang ikut merawat dan mengobati klien
selama melaksanakan perawatan.
b) Observasi (Pengamatan)

Teknik observasi partisipasi serta tindakan pengawasan,


pengamatan, untuk mencapai hal-hal yang berhubungan dengan keadaan
klien dengan melaksanakan tindakan secara langsung pada klien sesuai
dengan masalah yang dialami klien.
3.6.2 Instrumen Pengumpulan Data
Alat untuk instrumen pengumpulan data dengan menggunakan alat seperti
tensimeter, stetoskop, jam tangan, thermometer, timbangan berat badan, format
pengkajian asuhan keperawatan sesuai ketentuan yang berlaku, dan alat tulis
untuk pendokumentasian.
18

3.7 Prosedur Pengumpulan Data


Penulisan ini diawali dengan penyusunan usulan studi kasus dengan
menggunakan metode studi kasus gangguan perfusi jaringan pada klien Stroke
Infark. Setelah disetujui oleh penguji proposal, maka dilanjutkan dengan kegiatan
pengumpulan data dan pelaksanaan proses studi kasus. Data penelitian berupa
hasil pengukuran, wawancara dan observasi pada subjek penelitian.

3.8 Penyajian dan Analisa Data


Data disajikan secara narasi sesuai dengan desain penelitian studi kasus
dan juga dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dari subjek penelitian
yang merupakan pendukung data. Analisa data dilakukan sejak peneliti di
lapangan, sewaktu pengumpulan data, sampai dengan semua data terkumpul.
Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya
membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini
pembahasan.

3.9 Etika Penelitian


Etika penulisan bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas responden akan
kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Masalah etika terutama
ditekankan pada beberapa hal yaitu sebagai berikut : Anonimity (tanpa nama), dan
Comfidentialy (kerahasiaan). Kerahasiaan mengenai rekam medis klien dijamin
oleh penulis dan hanya data-data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil
karya tulis ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai