BUPATI MOJOKERTO,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Mojokerto.
3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Mojokerto.
5. Dinas Pertanian adalah Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto.
7. Jabatan Fungsional Tertentu adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI
Pasal 2
(1) Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang
pertanian.
(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan dibidang pertanian.
(4) Dinas Pertanian dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang pertanian;
4
Pasal 3
(1) Susunan organisasi Dinas Pertanian terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Penyusunan Program;
3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura,
membawahi :
1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
2) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
d. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi :
1) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air;
2) Seksi Pupuk dan Pestisida;
3) Seksi Alat dan Mesin Pertanian.
e. Bidang Penyuluhan, membawahi :
1) Seksi Prasarana dan Sarana Penyuluhan;
2) Seksi Tatalaksana Penyuluhan;
3) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan.
f. Bidang Perkebunan, membawahi :
1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
2) Seksi Produksi Perkebunan;
3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Perkebunan.
g. Bidang Peternakan, membawahi :
1) Seksi Perbibitan dan Pengembangan Kawasan;
2) Seksi Produksi dan Budidaya;
3) Seksi Usaha dan Agribisnis.
5
Pasal 4
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris.
BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
SEKRETARIAT
Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian
untuk mengkoordinasikan bidang-bidang dan
memberikan pelayanan administratif serta teknis yang
meliputi urusan umum, kepegawaian, penyusunan
program dan keuangan.
6
Pasal 6
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. melakukan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum dan kepegawaian;
b. melakukan pengelolaan surat menyurat, kearsipan,
ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan
masyarakat dan keprotokolan;
c. menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, distribusi
dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan
kantor;
d. menyusun bahan koordinasi dibidang administrasi
umum dan kepegawaian;
e. melakukan pengelolaan dan pengamanan aset;
f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Sekretaris.
(2) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas :
a. menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana
kerja, rencana program, kegiatan dan anggaran;
b. menyusun bahan koordinasi dan menyusun laporan
kinerja;
7
Bagian Kedua
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
Pasal 7
(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pertanian meliputi produksi,
perlindungan serta pengolahan hasil dan pemasaran
tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang perbenihan,
produksi tanaman pangan dan hortikultura;
b. perumusan rencana kebutuhan dan penyediaan
benih tanaman pangan;
8
Pasal 8
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana tanam dan produksi tanaman
pangan dan hortikultura;
b. menyusun bahan pembinaan dan bimbingan
teknologi produksi padi, palawija dan hortikultura;
c. melakukan percontohan dan uji lapang penerapan
teknologi produksi padi, palawija dan hortikultura;
d. melakukan bimbingan, pengembangan dan
pengawasan penangkaran benih padi, palawija dan
hotikultura;
e. melakukan bimbingan, pemanfaatan lahan
pekarangan yang berorientasi pada usaha perbaikan
gizi keluarga dan tanaman obat;
f. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun
laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
(2) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan perlindungan tanaman;
b. menyusun bahan pembinaan dan bahan informasi
dalam pengendalian gangguan Organisme Penggangu
Tumbuhan (OPT);
9
Bagian Ketiga
BIDANG PRASARANA DAN SARANA
Pasal 9
(1) Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian meliputi pengelolaan lahan dan
air, pupuk dan pestisida serta alat dan mesin pertanian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai
fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan rencana kebutuhan dan
penyaluran sarana produksi tanaman padi, palawija
dan hortikultura;
b. perumusan bahan pembinaan, monitoring dan
evaluasi prasarana dan sarana tanaman padi,
palawija dan hortikultura;
c. perumusan bahan pembinaan penatapan tata ruang,
investigasi dan pendayagunaan sumber daya lahan;
d. perumusan rencana pengembangan dan pemanfaatan
alat dan mesin pertanian;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan
laporan; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
Pasal 10
(1) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air mempunyai tugas :
a. menyusun bahan pembinaan, pendayagunaan
sumber daya lahan dan bencana alam;
b. menyusun bahan pendayagunaan sumber daya lahan
serta inventarisasi dan pemantauan endemis daerah
bencana alam;
c. melakukan pemetaan tata ruang dan pemetaan
daerah endemis bencana alam;
11
Bagian Keempat
BIDANG PENYULUHAN
Pasal 11
(1) Bidang Penyuluhan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi prasarana dan sarana penyuluhan,
tatalaksana penyuluhan serta pemberdayaan dan
kelembagaan penyuluhan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyuluhan
dan program penyuluhan yang sejalan dengan
kebijakan dan kebutuhan daerah;
b. pelaksanaan penyuluhan dan mengembangkan
mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan;
c. pelaksanaan penumbuhkembangan dan fasilitas
kelembagaan dan forum kegiatan bagi
petani/kelompok tani;
d. perumusan bahan pembinaan dalam upaya
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme;
e. pelaksanaan penerapan sertifikasi dan akreditasi
jabatan fungsional penyuluh pertanian;
13
Pasal 12
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Penyuluhan mempunyai
tugas :
a. melakukan identifkasi dan inventarisasi sarana dan
prasarana penyuluh;
b. melakukan pembinaan dan bimbingan bagi penyuluh
dalam penyusunan progam penyuluhan sesuai
kebutuhan;
c. melakukan fasilitasi pembentukan forum, jaringan
dan kelembagaan pelaku usaha;
d. melakukan kegiatan rembug petani, pertemuan teknis
lokakarya lapangan serta temu lapang dengan pelaku
utama dan pelaku usaha;
e. melakukan kemitraan usaha dengan berbagai pihak
dengan dasar saling menguntungkan;
f. melakukan penumbuhkembangan kepemimpinan
kewirausahaan serta kelembagaan pelaku utama dan
usaha;
g. melakukan proses pembelajaran dan pengembangan
model usaha bagi petani/kelompok tani;
h. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
i. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
(2) Seksi Tatalaksana Penyuluhan mempunyai tugas :
a. melakukan penerapan standar dan prosedur sistem
kerja penyuluhan;
b. menyusun rencana penyuluhan pertanian di tingkat
Desa, Kecamatan dan Kabupaten;
14
Bagian Kelima
BIDANG PERKEBUNAN
Pasal 13
(1) Bidang Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi perbenihan dan perlindungan
perkebunan, produksi perkebunan serta pengolahan
hasil dan pemasaran perkebunan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang perbenihan,
produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran
hasil perkebunan;
b. perumusan rencana kebutuhan dan penyediaan
benih dibidang perkebunan;
c. pelaksanaan pengawasan mutu dan peredaran benih
dibidang perkebunan;
d. pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan
peningkatan produksi dibidang perkebunan;
e. pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan
hama penyakit, penanggulangan bencana alam dan
dampak perubahan iklim dibidang perkebunan;
f. pelaksanaan penanggulangan gangguan usaha dan
pencegahan kebakaran dibidang perkebunan;
g. pelaksanaan pemberian bimbingan pasca panen,
pengolahan dan pemasaran hasil dibidang
perkebunan;
16
Pasal 14
(1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
perbenihan dan perlindungan perkebunan;
b. melakukan penyediaan dan pengawasan
peredaran/penggunaan benih dibidang perkebunan;
c. melakukan pengawasan dan pengujian mutu benih
tanaman perkebunan;
d. melakukan sertifikasi benih dan pengendalian
sumber benih dibidang perkebunan;
e. merancang kebutuhan benih dan pengembangan
varietas unggul dibidang perkebunan;
f. menyusun bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar dibidang
perkebunan;
g. menyusun bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih dibidang perkebunan;
h. menyusun bahan pengendalian dibidang perkebunan;
i. menyusun bahan pengamatan OPT dibidang
perkebunan;
j. menyusun bahan pengendalian, pemantauan,
bimbingan operasional pengamatan dan peramalan
OPT dibidang perkebunan;
k. melakukan pengelolaan data OPT dibidang
perkebunan;
l. menyusun bahan bimbingan kelembagaan OPT
dibidang perkebunan;
m. menyusun bahan sekolah lapang pengendalian hama
terpadu dibidang perkebunan;
17
Bagian Keenam
BIDANG PETERNAKAN
Pasal 15
(1) Bidang Peternakan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi perbibitan dan pengembangan
kawasan, produksi dan budidaya serta usaha dan
agribisnis.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Peternakan dan mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang benih/bibit,
produksi, dan budidaya peternakan, serta pengolahan
dan pemasaran hasil dibidang peternakan;
b. pelaksanaan pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. pelaksanaan pengendalian peredaran dan penyediaan
benih/bibit ternak, pakan ternak dan benih/bibit
hijauan pakan ternak;
19
Pasal 16
(1) Seksi Perbibitan dan Pengembangan Kawasan
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
benih/bibit peternakan;
b. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi
Perbibitan dan Pengembangan Kawasan;
20
Bagian Ketujuh
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
Pasal 17
(1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian
meliputi pengamatan dan penyidikan penyakit hewan,
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit
hewan serta kesehatan masyarakat veteriner.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pembinaaan dan bimbingan teknis
peningkatan kesehatan hewan, pencegahan,
pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan;
b. pelaksanaan pengamatan, penyidikan, pemetaan
epidemiologi penyakit hewan serta penerapan norma
dan standar pelayanan kesehatan hewan dan
laboratorium veteriner;
23
Pasal 18
(1) Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan
mempunyai tugas :
a. melakukan pengamatan dan pemetaan kejadian
penyakit hewan serta aspek epidemiloginya;
b. melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen ke
laboratorium dan/atau balai besar veteriner;
c. melakukan penyidikan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit hewan menular serta melakukan
analisa;
d. melakukan pemberian rekomendasi, bimbingan,
pengawasan penerapan standar teknis dan
operasional laboratorium veteriner;
e. melakukan bimbingan penyuluhan kesehatan hewan;
f. menyusun bahan koordinasi dan pelaporan kejadian
penyakit hewan menular;
g. melakukan antisipasi penularan penyakit hewan
menular yang bersifat zoonosis;
h. melakukan pengambilan, pemeriksaan dan pengujian
sampel serta menetapkan diagnosa/identifikasi
penyakit hewan;
i. melakukan persyaratan untuk penerbitan surat hasil
uji laboratorium;
j. melakukan bimbingan pelaksanaan pelaporan dan
pendataan penyakit hewan menular;
k. melakukan fasilitasi sarana prasarana laboratorium
veteriner;
b. melakukan pembinaan dan pegawasan terhadap
indikasi penyakit hewan menular;
c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
d. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(2) Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit Hewan mempunyai tugas :
a. melakukan tindak pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit hewan menular baik yang
bersifat zoonosis maupun non zoonosis;
25
BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU
Pasal 19
Kelompok jabatan fungsional tertentu mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian sesuai dengan keahlian, keterampilan
dan kebutuhan.
BAB V
TATA KERJA
Pasal 20
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala
Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian dan Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasi bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
28
BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN
Pasal 21
Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian
dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB VII
JABATAN PERANGKAT DAERAH
Pasal 22
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon IIb atau Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama.
(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan eselon IIIa atau
Jabatan Administrator.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan eselon IIIb atau
Jabatan Administrator.
(4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan
eselon IVa atau Jabatan Pengawas.
29
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, pejabat yang
ada tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat
yang baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
a. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 57 Tahun 2008
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Mojokerto (Berita Daerah Kabupaten
Mojokerto Tahun 2008 Nomor 58)
b. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 32 Tahun 2010
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto
(Berita Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2010 Nomor
35); dan
c. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 33 Tahun 2010
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Mojokerto (Berita Daerah Kabupaten
Mojokerto Tahun 2010 Nomor 36)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 25
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
30
Ditetapkan di Mojokerto
pada tanggal 28 Oktober 2016
BUPATI MOJOKERTO,
ttd.
Diundangkan di Mojokerto
pada tanggal 28 Oktober 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO,
ttd.
HERRY SUWITO
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL TERTENTU
PERBENIHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN PENGELOLAAN LAHAN DAN PRASARANA DAN SARANA PERBIBITAN DAN PEGAMATAN DAN PENYIDIKAN
PERLINDUNGAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA AIR PENYULUHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PENYAKIT HEWAN
PERKEBUNAN
BUPATI MOJOKERTO,
ttd.