Anda di halaman 1dari 31

SALINAN

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO


NOMOR 74 TAHUN 2016
TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN MOJOKERTO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MOJOKERTO,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan


Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Mojokerto, perlu menetapkan Peraturan
Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat
II Surabaya (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
2

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4593);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Mojokerto (Lembaran
Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Mojokerto
Nomor 5).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN


ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA
DINAS PERTANIAN KABUPATEN MOJOKERTO.
3

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Mojokerto.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten
Mojokerto.
3. Bupati adalah Bupati Mojokerto.
4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Mojokerto.
5. Dinas Pertanian adalah Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto.
6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto.
7. Jabatan Fungsional Tertentu adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.

BAB II
KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2
(1) Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dibidang
pertanian.
(2) Dinas Pertanian dipimpin oleh Kepala Dinas yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
(3) Dinas Pertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan dibidang pertanian.
(4) Dinas Pertanian dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan dibidang pertanian;
b. pelaksanaan kebijakan dibidang pertanian;
4

c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan dibidang


pertanian;
d. pelaksanaan administrasi dibidang pertanian; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati
terkait tugas dan fungsinya.

Pasal 3
(1) Susunan organisasi Dinas Pertanian terdiri atas :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat, membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Penyusunan Program;
3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura,
membawahi :
1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
2) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura;
3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran Tanaman
Pangan dan Hortikultura.
d. Bidang Prasarana dan Sarana, membawahi :
1) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air;
2) Seksi Pupuk dan Pestisida;
3) Seksi Alat dan Mesin Pertanian.
e. Bidang Penyuluhan, membawahi :
1) Seksi Prasarana dan Sarana Penyuluhan;
2) Seksi Tatalaksana Penyuluhan;
3) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan.
f. Bidang Perkebunan, membawahi :
1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
2) Seksi Produksi Perkebunan;
3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Perkebunan.
g. Bidang Peternakan, membawahi :
1) Seksi Perbibitan dan Pengembangan Kawasan;
2) Seksi Produksi dan Budidaya;
3) Seksi Usaha dan Agribisnis.
5

h. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat


Veteriner, membawahi :
1) Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit
Hewan;
2) Seksi Pencegahan, Pengendalian dan
Pemberantasan Penyakit Hewan;
3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner.
i. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pertanian tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4
(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas melalui Sekretaris.
(3) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris.
(4) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
(5) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
melalui Sekretaris.

BAB III
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
SEKRETARIAT

Pasal 5
(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian
untuk mengkoordinasikan bidang-bidang dan
memberikan pelayanan administratif serta teknis yang
meliputi urusan umum, kepegawaian, penyusunan
program dan keuangan.
6

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana
program, kegiatan dan anggaran;
b. pelaksanaan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum, kepegawaian dan keuangan;
c. pelaksanaan urusan ketatausahaan,
kerumahtanggaan, tata laksana dan hubungan
masyarakat;
d. pelaksanaan koordinasi penataan organisasi;
e. pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan
pengamanan aset;
f. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
g. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 6
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas :
a. melakukan pengelolaan dan pembinaan urusan
administrasi umum dan kepegawaian;
b. melakukan pengelolaan surat menyurat, kearsipan,
ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan
masyarakat dan keprotokolan;
c. menyusun rencana kebutuhan, pengadaan, distribusi
dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan
kantor;
d. menyusun bahan koordinasi dibidang administrasi
umum dan kepegawaian;
e. melakukan pengelolaan dan pengamanan aset;
f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Sekretaris.
(2) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas :
a. menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana
kerja, rencana program, kegiatan dan anggaran;
b. menyusun bahan koordinasi dan menyusun laporan
kinerja;
7

c. melakukan pengelolaan data dan perencanaan


program;
d. menyusun bahan koordinasi dibidang penyusunan
program dan penataan organisasi;
e. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
f. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Sekretaris.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan koordinasi dan menyusun anggaran
keuangan;
b. melakukan pengelolaan dan pembinaan administrasi
keuangan;
c. melakukan evaluasi anggaran dan penggunaan
keuangan;
d. menyusun laporan keuangan;
e. menyusun bahan koordinasi dibidang keuangan;
f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Sekretaris.

Bagian Kedua
BIDANG TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

Pasal 7
(1) Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pertanian meliputi produksi,
perlindungan serta pengolahan hasil dan pemasaran
tanaman pangan dan hortikultura.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang perbenihan,
produksi tanaman pangan dan hortikultura;
b. perumusan rencana kebutuhan dan penyediaan
benih tanaman pangan;
8

c. pelaksanaan pengawasan mutu dan peredaran benih


tanaman pangan;
d. pelaksanaan bimbingan penerapan peningkatan
produksi tanaman pangan dan hortikultura;
e. pelaksanaan pemberian izin usaha/rekomendasi
teknis tanaman pangan dan hortikultura;
f. pelaksanaan pemantauan tanaman pangan;
g. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
h. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 8
(1) Seksi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas :
a. menyusun rencana tanam dan produksi tanaman
pangan dan hortikultura;
b. menyusun bahan pembinaan dan bimbingan
teknologi produksi padi, palawija dan hortikultura;
c. melakukan percontohan dan uji lapang penerapan
teknologi produksi padi, palawija dan hortikultura;
d. melakukan bimbingan, pengembangan dan
pengawasan penangkaran benih padi, palawija dan
hotikultura;
e. melakukan bimbingan, pemanfaatan lahan
pekarangan yang berorientasi pada usaha perbaikan
gizi keluarga dan tanaman obat;
f. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun
laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
(2) Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan perlindungan tanaman;
b. menyusun bahan pembinaan dan bahan informasi
dalam pengendalian gangguan Organisme Penggangu
Tumbuhan (OPT);
9

c. melakukan penyediaan alat dan bahan pengendalian


OPT;
d. melakukan inventarisir, investigasi terhadap
gangguan OPT, pemantauan dan pengawasan
terhadap alat dan bahan pengendalian OPT;
e. melakukan pengembangan, pembinaan dan
bimbingan terhadap kelompok/regu pengendalian
OPT;
f. menyusun bahan penanganan dampak perubahan
iklim tanaman pangan;
g. menyusun bahan penanggulangan bencana alam
tanaman pangan;
h. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
i. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
(3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran Tanaman Pangan
dan Hortikultura mempunyai tugas :
a. menyusun bahan kebijakan pengolahan hasil dan
pemasaran tanaman pangan dan hortikultura;
b. menyusun bahan bimbingan dan pengembangan unit
pengolahan hasil tanaman pangan dan hortikultura;
c. menyusun kebutuhan alat pengolahan hasil tanaman
pangan dan hortikultura;
d. menyusun bahan penerapan Cara Produksi Pangan
Olahan yang Baik (CPPOB) dan pemberian Surat
Keterangan Kelayakan Pengolahan (SKKP) tanaman
pangan dan hortikultura;
e. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi
pasar tanaman pangan dan hortikultura;
f. melakukan fasilitasi promosi produk tanaman pangan
dan hortikultura;
g. melakukan bimbingan teknis pengolahan dan
pemasaran hasil tanaman pangan dan hortikultura;
h. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
i. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura.
10

Bagian Ketiga
BIDANG PRASARANA DAN SARANA

Pasal 9
(1) Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian meliputi pengelolaan lahan dan
air, pupuk dan pestisida serta alat dan mesin pertanian.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Prasarana dan Sarana mempunyai
fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan rencana kebutuhan dan
penyaluran sarana produksi tanaman padi, palawija
dan hortikultura;
b. perumusan bahan pembinaan, monitoring dan
evaluasi prasarana dan sarana tanaman padi,
palawija dan hortikultura;
c. perumusan bahan pembinaan penatapan tata ruang,
investigasi dan pendayagunaan sumber daya lahan;
d. perumusan rencana pengembangan dan pemanfaatan
alat dan mesin pertanian;
e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan
laporan; dan
f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 10
(1) Seksi Pengelolaan Lahan dan Air mempunyai tugas :
a. menyusun bahan pembinaan, pendayagunaan
sumber daya lahan dan bencana alam;
b. menyusun bahan pendayagunaan sumber daya lahan
serta inventarisasi dan pemantauan endemis daerah
bencana alam;
c. melakukan pemetaan tata ruang dan pemetaan
daerah endemis bencana alam;
11

d. melakukan investigasi terhadap pemanfaatan lahan


non pertanian dan investigasi kerusakan tanaman
akibat bencana alam;
e. menyusun bahan pembinaan dan bimbingan,
peramalan dan pengkajian iklim serta tata guna air;
f. menyusun bahan koordinasi dengan instansi terkait
dalam menentukan pola tanam dan tata tanam;
g. menyusun bahan pembinaan prasarana usaha tani
berupa jaringan irigasi tersier, jalan usaha tani dan
jalan produksi;
h. melakukan pembinaan dan bimbingan serta
pengembangan himpunan petani pemakai air dan
gabungan pemakai air;
i. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
j. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana.
(2) Seksi Pupuk dan Pestisida mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kebutuhan dan bimbingan
penggunaan pupuk dan penerapan standar mutu
pupuk dan penggunaan pestisida;
b. melakukan pengawasan pengadaan, peredaran dan
penggunaan pupuk dan pemanfaatan pestisida;
c. melakukan pengembangan dan pembinaan unit
usaha pelayanan pupuk;
d. melakukan bimbingan penyediaan, penyaluran dan
penggunaan dan pengamanan pupuk;
e. melakukan monitoring dan mengantisipasi peredaran
pupuk dan pestisida palsu;
f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana.
(3) Seksi Alat dan Mesin Pertanian mempunyai tugas :
a. melakukan inventarisasi dan penyebaran alat dan
mesin pertanian;
b. menyusun bahan pembinaan pemakaian alat dan
mesin pertanian;
12

c. melakukan pembinaan dan bimbingan penggunaan


dan pengembangan jasa alat dan mesin pertanian;
d. menyusun rencana pengembangan alat dan mesin
pertanian;
e. melakukan pengawasan standar mutu alat dan mesin
pertanian;
f. melakukan analisis teknis, ekonomis dan sosial
budaya alat dan mesin pertanian sesuai kebutuhan;
g. melakukan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan
alat dan mesin pertanian;
h. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
i. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana.

Bagian Keempat
BIDANG PENYULUHAN

Pasal 11
(1) Bidang Penyuluhan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi prasarana dan sarana penyuluhan,
tatalaksana penyuluhan serta pemberdayaan dan
kelembagaan penyuluhan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. perumusan dan pelaksanaan kebijakan penyuluhan
dan program penyuluhan yang sejalan dengan
kebijakan dan kebutuhan daerah;
b. pelaksanaan penyuluhan dan mengembangkan
mekanisme, tata kerja dan metode penyuluhan;
c. pelaksanaan penumbuhkembangan dan fasilitas
kelembagaan dan forum kegiatan bagi
petani/kelompok tani;
d. perumusan bahan pembinaan dalam upaya
meningkatkan kemampuan dan profesionalisme;
e. pelaksanaan penerapan sertifikasi dan akreditasi
jabatan fungsional penyuluh pertanian;
13

f. perumusan dan pembinaan pada balai penyuluhan


pertanian yang meliputi wadah, isi dan fungsi;
g. perumusan program penyuluhan sesuai dengan
kebutuhan petani/kelompok usaha serta sesuai
dengan kebijakan pusat dan provinsi;
h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
i. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 12
(1) Seksi Prasarana dan Sarana Penyuluhan mempunyai
tugas :
a. melakukan identifkasi dan inventarisasi sarana dan
prasarana penyuluh;
b. melakukan pembinaan dan bimbingan bagi penyuluh
dalam penyusunan progam penyuluhan sesuai
kebutuhan;
c. melakukan fasilitasi pembentukan forum, jaringan
dan kelembagaan pelaku usaha;
d. melakukan kegiatan rembug petani, pertemuan teknis
lokakarya lapangan serta temu lapang dengan pelaku
utama dan pelaku usaha;
e. melakukan kemitraan usaha dengan berbagai pihak
dengan dasar saling menguntungkan;
f. melakukan penumbuhkembangan kepemimpinan
kewirausahaan serta kelembagaan pelaku utama dan
usaha;
g. melakukan proses pembelajaran dan pengembangan
model usaha bagi petani/kelompok tani;
h. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
i. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
(2) Seksi Tatalaksana Penyuluhan mempunyai tugas :
a. melakukan penerapan standar dan prosedur sistem
kerja penyuluhan;
b. menyusun rencana penyuluhan pertanian di tingkat
Desa, Kecamatan dan Kabupaten;
14

c. menyusun materi, metode dan tata hubungan kerja


pelaksanaan penyuluhan pertanian;
d. menyusun bahan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan teknis bidang penyuluhan pertanian;
e. menyusun bahan penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan program di Bidang Penyuluhan;
f. menyusun bahan koordinasi penyuluhan pertanian
dengan instansi terkait;
g. menyusun bahan penyusunan perencanaan dan
pelaksanaan program penyuluhan pertanian;
h. melakukan bimbingan dan rencana kerja
penyuluhan;
i. melakukan upaya pengembangan metode dan tata
hubungan kerja penyuluhan pertanian;
j. melakukan bimbingan pengembangan pos
penyuluhan di wilayah Desa/Kelurahan dan
mendorong tumbuhnya penyuluh swakarsa;
k. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
l. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Penyuluhan.
(3) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Penyuluhan
mempunyai tugas :
a. melakukan pengumpulan, pengolahan, pengemasan
dan penyebaran materi penyuluhan;
b. melakukan penyediaan dan penyebarluasan informasi
teknologi dengan metode yang sesuai dengan
kebutuhan dan kesesuaian lingkungan;
c. melakukan proses pembelajaran melalui percontohan
dan pengembangan model usaha tani bagi dan
kelompok tani/kelompok usaha agribisnis;
d. melakukan pembinaan dan pengembangan
kerjasama, kemitraan dan pengelolaan kelembagaan
penyuluh/kelompok tani/kelompok usaha;
e. melakukan penumbuhkembangan dan fasilitasi
kelembagaan petani/pelaku usaha dalam
mengembangkan usaha tani dan agribisnis;
15

f. melakukan peningkatan kemampuan dan


professional penyuluh melalui proses pembelajaran
dan kemampuan dalam melaksanakan sertifikasi dan
akreditasi jabatan fungsional penyuluh pertanian;
g. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
h. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Hortikultura.

Bagian Kelima
BIDANG PERKEBUNAN

Pasal 13
(1) Bidang Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi perbenihan dan perlindungan
perkebunan, produksi perkebunan serta pengolahan
hasil dan pemasaran perkebunan.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Perkebunan mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang perbenihan,
produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran
hasil perkebunan;
b. perumusan rencana kebutuhan dan penyediaan
benih dibidang perkebunan;
c. pelaksanaan pengawasan mutu dan peredaran benih
dibidang perkebunan;
d. pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan
peningkatan produksi dibidang perkebunan;
e. pelaksanaan pengendalian dan penanggulangan
hama penyakit, penanggulangan bencana alam dan
dampak perubahan iklim dibidang perkebunan;
f. pelaksanaan penanggulangan gangguan usaha dan
pencegahan kebakaran dibidang perkebunan;
g. pelaksanaan pemberian bimbingan pasca panen,
pengolahan dan pemasaran hasil dibidang
perkebunan;
16

h. pelaksanaan pemberian izin usaha/rekomendasi


teknis dibidang perkebunan;
i. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 14
(1) Seksi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
perbenihan dan perlindungan perkebunan;
b. melakukan penyediaan dan pengawasan
peredaran/penggunaan benih dibidang perkebunan;
c. melakukan pengawasan dan pengujian mutu benih
tanaman perkebunan;
d. melakukan sertifikasi benih dan pengendalian
sumber benih dibidang perkebunan;
e. merancang kebutuhan benih dan pengembangan
varietas unggul dibidang perkebunan;
f. menyusun bahan rekomendasi pemasukan dan
pengeluaran benih yang beredar dibidang
perkebunan;
g. menyusun bahan bimbingan produksi benih dan
kelembagaan benih dibidang perkebunan;
h. menyusun bahan pengendalian dibidang perkebunan;
i. menyusun bahan pengamatan OPT dibidang
perkebunan;
j. menyusun bahan pengendalian, pemantauan,
bimbingan operasional pengamatan dan peramalan
OPT dibidang perkebunan;
k. melakukan pengelolaan data OPT dibidang
perkebunan;
l. menyusun bahan bimbingan kelembagaan OPT
dibidang perkebunan;
m. menyusun bahan sekolah lapang pengendalian hama
terpadu dibidang perkebunan;
17

n. menyusun bahan penanganan dampak perubahan


iklim dibidang perkebunan;
o. menyusun bahan penanggulangan bencana alam
dibidang perkebunan;
p. melakukan pemberian bimbingan teknis perbenihan
dan perlindungan dibidang perkebunan;
q. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi
Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan;
r. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
s. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan.
(2) Seksi Produksi Perkebunan mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
produksi perkebunan;
b. menyusun bahan rencana tanam dan produksi
dibidang perkebunan;
c. melakukan bimbingan peningkatan mutu dan
produksi dibidang perkebunan;
d. melakukan bimbingan penerapan teknologi budidaya
dibidang perkebunan;
e. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi
Produksi Perkebunan;
f. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
g. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Perkebunan.
(3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran Perkebunan
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
pengolahan hasil perkebunan.
b. menyusun bahan bimbingan dan pengembangan unit
pengolahan hasil dibidang perkebunan;
c. menyusun kebutuhan alat pengolahan hasil dibidang
perkebunan;
d. menyusun bahan penerapan cara CPPOB dan SKKP/
SKP dibidang perkebunan;
18

e. melakukan pelayanan dan pengembangan informasi


pasar dibidang perkebunan;
f. melakukan fasilitasi promosi produk dibidang
perkebunan;
g. menyusun bahan pemberian bimbingan teknis
pengolahan dan pemasaran hasil dibidang
perkebunan;
h. melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan
pengolahan dan pemasaran hasil dibidang
perkebunan;
i. melakukan pemberian izin usaha/rekomendasi teknis
dibidang perkebunan;
j. menyusun pelaporan dan pendokumentasian
kegiatan Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran
Perkebunan;
k. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
l. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Kepala Bidang
Perkebunan.

Bagian Keenam
BIDANG PETERNAKAN

Pasal 15
(1) Bidang Peternakan mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas
Pertanian meliputi perbibitan dan pengembangan
kawasan, produksi dan budidaya serta usaha dan
agribisnis.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Peternakan dan mempunyai fungsi :
a. perumusan bahan kebijakan dibidang benih/bibit,
produksi, dan budidaya peternakan, serta pengolahan
dan pemasaran hasil dibidang peternakan;
b. pelaksanaan pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. pelaksanaan pengendalian peredaran dan penyediaan
benih/bibit ternak, pakan ternak dan benih/bibit
hijauan pakan ternak;
19

d. pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan


peningkatan produksi ternak;
e. pelaksanaan pemberian rekomendasi dibidang usaha
peternakan;
f. pelaksanaan penataan dan perumusan teknik
reproduksi dan pembibitan produksi ternak dalam
rangka peningkatan mutu dan sumber bibit;
g. pelaksanaan penataan dan pengawasan tehnik
budidaya ternak;
h. pelaksanaan penataan dan pengawasan sistem
pengembangan dan penyebaran ternak;
i. pelaksanaan pengelolaan redistribusi ternak dalam
rangka penyebaran dan pengembangan ternak;
j. pelaksanaan bimbingan penyiapan lokasi dan
peternak;
k. pelaksanaan penataan dan pengawasan dalam rangka
pemanfaatan teknologi perbibitan, budidaya,
pengembangan, penyediaan prasarana dan sarana
peternakan;
l. pelaksanaan penataan dan pengawasan dalam rangka
penjagaan teknik mutu, produksi, penggunaan dan
penyediaan pakan ternak serta kaji terap;
m. pelaksanaan pemberian bimbingan pascapanen,
pengolahan dan pemasaran hasil dibidang
peternakan;
n. pelaksanaan pemantauan dibidang peternakan;
o. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
p. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.

Pasal 16
(1) Seksi Perbibitan dan Pengembangan Kawasan
mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
benih/bibit peternakan;
b. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi
Perbibitan dan Pengembangan Kawasan;
20

c. melakukan pengelolaan Sumber Daya Genetik (SDG)


hewan ternak yang terdapat pada daerah;
d. melakukan pengawasan mutu dan peredaran bibit
ternak;
e. melakukan pengendalian penyediaan dan peredaran
bibit ternak;
f. melakukan penyediaan benih/bibit ternak;
g. melakukan pengelolaan wilayah sumber bibit ternak
dan rumpun/galur ternak;
h. melakukan pengembangan kawasan perbibitan;
i. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
j. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan.
(2) Seksi Produksi dan Budidaya mempunyai tugas :
a. menyusun bahan penyusunan kebijakan dibidang
produksi dan budidaya;
b. menyusun bahan pengawasan ternak dan kelompok
ternak;
c. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi
Produksi dan Budidaya;
d. melakukan penataan, distribusi dan redistribusi
ternak sesuai tata ruang dan penataan kawasan
peternakan;
e. melakukan pengembangan sistem budidaya ternak
terpadu/terintegrasi;
f. melakukan pembinaan produksi dan budidaya ternak
g. menyusun konsep petunjuk teknis dan materi
bimbingan teknis dalam rangka pembinaan dan
pengawasan penyebaran dan pengembangan ternak;
h. menyusun pemetaan potensi serta pemanfaatan
sumber daya lahan peternakan;
i. melakukan peningkatan aksesibilitas dan bimbingan
manajemen budidaya ternak bagi kelompok peternak
dalam peningkatan produktivitas usaha;
j. melakukan identifikasi lokasi penyebaran ternak
sesuai tata ruang dan penataan kawasan peternakan;
21

k. melakukan pengembangan kawasan budidaya


peternakan sesuai rencana tata ruang wilayah.
l. melakukan pembinaan, bimbingan dan monitoring
ternak bantuan pemerintah
m. melakukan penghimpunan data populasi dan
produksi ternak serta perkembangannya
n. melakukan monitoring, evaluasi dan menyusun
laporan; dan
o. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan.
(3) Seksi Usaha dan Agribisnis mempunyai tugas :
a. melakukan pengawasan mutu dan peredaran pakan
ternak di daerah;
b. melakukan pembinaan, penyediaan dan peredaran
hijauan pakan ternak daerah;
c. melakukan pemberian rekomendasi teknis dan
pengawasan izin usaha peternakan;
d. melakukan pengawasan dan pemantauan
pelaksanaan rekomendasi teknis usaha sumber daya
peternakan;
e. melakukan fasilitasi dan merekomendasi investasi
dan permodalan pengembangan budidaya
peternakan;
f. melakukan bimbingan standarisasi teknis analisa
usaha peternakan;
g. melakukan bimbingan dan pengawasan Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) pada
usaha peternakan dan unit usaha produksi hewan;
h. melakukan pembianaan dan pengembangan
kerjasama kemitraan usaha peternakan;
i. menyusun standarisasi mutu pengolahan hasil
peternakan;
j. melakukan pembinaan pengembangan teknologi hasil
peternakan;
k. melakukan pengawasan dan pengendalian mutu dan
pengolahan hasil peternakan;
22

l. melakukan promosi komoditas peternakan dan


penyebaran informasi pasar;
m. melakukan pengawasan kegiatan di pasar hewan
serta menganalisa hasil peternakan
n. melakukan identifikasi produksi, pengolahan dan
pengembangan pakan hijauan dan hasil samping
produksi pertanian, perikanan, perkebunan dan
agroindustri sebagai bahan baku pakan;
o. melakukan pembinaan peningkatan mutu pakan
ternak mulai bahan baku, proses produksi, distribusi
dan sertifikasi pakan;
p. menyusun pendokumentasian kegiatan Seksi Usaha
dan Agribisnis;
q. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
r. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Peternakan.

Bagian Ketujuh
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN
KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

Pasal 17
(1) Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian
meliputi pengamatan dan penyidikan penyakit hewan,
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit
hewan serta kesehatan masyarakat veteriner.
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan
Masyarakat Veteriner mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan pembinaaan dan bimbingan teknis
peningkatan kesehatan hewan, pencegahan,
pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan;
b. pelaksanaan pengamatan, penyidikan, pemetaan
epidemiologi penyakit hewan serta penerapan norma
dan standar pelayanan kesehatan hewan dan
laboratorium veteriner;
23

c. pelaksanaan pengawasan peredaran dan tata niaga


hewan;
d. pelaksanaan pengawasan, pemeriksaan dan
penyidikan bahan asal hewan;
e. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan,
penyidikan, peredaran penggunaan obat hewan, serta
bimbingan dan pengawasan rumah potong hewan/
unggas, prosedur tata cara pemotongan hewan,
tempat pemerahan, pengolahan dan penyimpanan,
tempat penjualan serta alat dan hasil produk asal
hewan;
f. perumusan bahan pelaksanaan penerbitan surat
keterangan kesehatan hewan dan bebas penyakit
menular, surat keterangan asal hewan dan kesehatan
bahan dan produk asal hewan yang keluar/masuk
daerah;
g. pelaksanaan pembinaan orang/masyarakat yang
terkait langsung dengan aktifitas usaha produk
hewan, pembinaan terhadap unit usaha yang
memproduksi, mengedarkan dan menyimpan produk
hewan, baik yang dihasilkan oleh unit usaha skala
rumah tangga yang belum memenuhi persyaratan
nomor kontrol veteriner serta pengawasan terhadap
pengadaan, peredaran mutu alat dan mesin
kesehatan hewan;
h. perumusan bahan pengawasan peredaran dan
penerapan mutu obat hewan dan bahan penerbitan
izin/rekomendasi usaha distributor obat hewan;
i. pelaksanaan pengamanan kelancaran terhadap
kesehatan masyarakat yang ditimbulkan oleh hewan
atau perubahan terhadap zoonosis, masalah
kebersihan dan sanitasi lingkungan sebagai dampak
bencana alam;
j. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan
k. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas.
24

Pasal 18
(1) Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan
mempunyai tugas :
a. melakukan pengamatan dan pemetaan kejadian
penyakit hewan serta aspek epidemiloginya;
b. melakukan pengambilan dan pengiriman spesimen ke
laboratorium dan/atau balai besar veteriner;
c. melakukan penyidikan terhadap kemungkinan
terjadinya penyakit hewan menular serta melakukan
analisa;
d. melakukan pemberian rekomendasi, bimbingan,
pengawasan penerapan standar teknis dan
operasional laboratorium veteriner;
e. melakukan bimbingan penyuluhan kesehatan hewan;
f. menyusun bahan koordinasi dan pelaporan kejadian
penyakit hewan menular;
g. melakukan antisipasi penularan penyakit hewan
menular yang bersifat zoonosis;
h. melakukan pengambilan, pemeriksaan dan pengujian
sampel serta menetapkan diagnosa/identifikasi
penyakit hewan;
i. melakukan persyaratan untuk penerbitan surat hasil
uji laboratorium;
j. melakukan bimbingan pelaksanaan pelaporan dan
pendataan penyakit hewan menular;
k. melakukan fasilitasi sarana prasarana laboratorium
veteriner;
b. melakukan pembinaan dan pegawasan terhadap
indikasi penyakit hewan menular;
c. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
d. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(2) Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan
Penyakit Hewan mempunyai tugas :
a. melakukan tindak pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit hewan menular baik yang
bersifat zoonosis maupun non zoonosis;
25

b. melakukan tindak karantina dan vaksinasi terhadap


penyakit hewan menular;
c. melakukan pengobatan dan pelayanan kesehatan
hewan;
d. melakukan pemberian rekomendasi, bimbingan,
pengawasan penerapan standar teknis dan
operasional rumah sakit/klinik hewan, satuan
pelayanan peternakan terpadu dan pusat kesehatan
hewan;
e. melakukan pelayanan medik/paramedik veteriner
dalam pencegahan, pemberantasan dan pengendalian
penyakit hewan menular/tidak menular, penyakit
reproduksi dan gangguan reproduksi;
f. melakukan pengawasan pelayanan medik/paramedik
veteriner dalam pencegahan, pemberantasan,
pengendalian penyakit hewan menular/tidak
menular, penyakit reproduksi dan gangguan
reproduksi;
g. melakukan bimbingan dan pengawasan pelayanan
medik/paramedik pemeriksaan kebuntingan,
pemeriksaan dan pengendalian penyakit reproduksi;
h. melakukan perrsyaratan dalam rangka penerbitan
izin praktek medik dan rekomendasi tenaga
paramedik veteriner;
i. melakukan bimbingan dan pengawasan
pemberantasan penyakit hewan menular yang
dilakukan oleh masyarakat;
j. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
k. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
(3) Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai
tugas :
a. melakukan pengawasan dan pemeriksaan lalu lintas
bahan asal hewan dan produk asal hewan dari
dan/atau ke daerah maupun tata niaga importasi
hewan antar kabupaten, provinsi dan serta impor dan
ekspor;
26

b. melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap


hygiene dan sanitasi usaha peternakan, penyediaan
produk hewan yang aman, sehat, utuh dan halal baik
lokal maupun yang berasal dari luar daerah;
c. melakukan pengawasan dan tindak lanjut hasil
pengujian terhadap bahan asal hewan dan produk
asal hewan yang beredar di masyarakat agar tercipta
bahan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal
(ASUH);
d. melakukan bimbingan dan pembinaan penerapan
standarisasi teknis pada Rumah Potong Hewan
Rumansia (RPH-R)/Rumah Potong Hewan Unggas
(RPH-U), pemantauan, pengawasan RPH-R/RPH-U
serta pembinaan dan pengawasan terhadap jagal
hewan dan pengendalian pemotongan ternak besar
betina produktif;
e. melakukan bimbingan standar teknis unit usaha
produk pangan asal hewan serta pemantauan dan
pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha
peternakan;
f. melakukan bimbingan dan pemberian rekomendasi
bagi unit usaha peternakan dan unit usaha produk
asal hewan dalam rangka penerbitan pra Nomor
Kontrol Veteriner (NKV) dan NKV;
g. melakukan bimbingan teknis dan pemberian
rekomendasi Instalasi Karantina Hewan Sementara
(IKHS) untuk hewan dan produk asal hewan dari luar
daerah;
h. melakukan koordinasi dengan Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) atas indikasi dan pengaduan
adanya penyimpangan dan pelanggaran bahan asal
ternak dan produk asal ternak yang beredar di
masyarakat;
i. melakukan bimbingan pemakaian obat hewan
ditingkat peternak, serta pengawasan peredaran,
penyimpanan dan penggunaan obat hewan, vaksin,
sera, bahan diagnostic dan penggunaan chemikalia
ditingkat produsen, distributor, depo, toko, kios dan
pengecer obat hewan;
27

j. melakukan pemeriksaan penanggung jawab


produsen, distributor, depo dan toko obat hewan;
k. melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
l. melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.

BAB IV
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

Pasal 19
Kelompok jabatan fungsional tertentu mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian
tugas Dinas Pertanian sesuai dengan keahlian, keterampilan
dan kebutuhan.

BAB V
TATA KERJA

Pasal 20
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas,
Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala
Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan
masing-masing maupun antar Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Daerah serta Instansi lain diluar
Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya
masing-masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub
Bagian dan Kepala Seksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertanggung jawab memimpin dan
mengkoordinasi bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan
tugas bawahannya.
28

(3) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub


Bagian dan Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan
Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas dan
melaksanakan pengawasan terhadap bawahannya secara
berjenjang.

BAB VI
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN
DALAM JABATAN

Pasal 21
Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian
dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh pejabat
yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

BAB VII
JABATAN PERANGKAT DAERAH

Pasal 22
(1) Kepala Dinas merupakan jabatan eselon IIb atau Jabatan
Pimpinan Tinggi Pratama.
(2) Sekretaris Dinas merupakan jabatan eselon IIIa atau
Jabatan Administrator.
(3) Kepala Bidang merupakan jabatan eselon IIIb atau
Jabatan Administrator.
(4) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi merupakan jabatan
eselon IVa atau Jabatan Pengawas.
29

BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 23
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, pejabat yang
ada tetap melaksanakan tugasnya sampai ditetapkan pejabat
yang baru berdasarkan Peraturan Bupati ini.

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 24
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
a. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 57 Tahun 2008
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Mojokerto (Berita Daerah Kabupaten
Mojokerto Tahun 2008 Nomor 58)
b. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 32 Tahun 2010
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto
(Berita Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2010 Nomor
35); dan
c. Peraturan Bupati Mojokerto Nomor 33 Tahun 2010
tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Mojokerto (Berita Daerah Kabupaten
Mojokerto Tahun 2010 Nomor 36)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 25
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
30

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Mojokerto.

Ditetapkan di Mojokerto
pada tanggal 28 Oktober 2016
BUPATI MOJOKERTO,

ttd.

MUSTOFA KAMAL PASA

Diundangkan di Mojokerto
pada tanggal 28 Oktober 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO,

ttd.

HERRY SUWITO

BERITA DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016 NOMOR 78


LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI MOJOKERTO
NOMOR 74 TAHUN 2016
TANGGAL 28 Oktober 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


DINAS PERTANIAN

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL TERTENTU

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM DAN PENYUSUNAN
KEUANGAN
KEPEGAWAIAN PROGRAM

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


KESEHATAN HEWAN DAN
TANAMAN PANGAN DAN
PRASARANA DAN SARANA PENYULUHAN PERKEBUNAN PETERNAKAN KESEHATAN MASYARAKAT
HORTIKULTURA
VETERINER

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

PERBENIHAN DAN
PRODUKSI TANAMAN PENGELOLAAN LAHAN DAN PRASARANA DAN SARANA PERBIBITAN DAN PEGAMATAN DAN PENYIDIKAN
PERLINDUNGAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA AIR PENYULUHAN PENGEMBANGAN KAWASAN PENYAKIT HEWAN
PERKEBUNAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


PENCEGAHAN,
PERLINDUNGAN TANAMAN PENGENDALIAN DAN
PUPUK DAN PESTISIDA TATALAKSANA PENYULUHAN PRODUKSI PERKEBUNAN PRODUKSI DAN BUDIDAYA
PANGAN DAN HORTIKULTURA PEMBERANTASAN PENYAKIT
HEWAN

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

PENGOLAHAN HASIL DAN


PEMBERDAYAAN DAN PENGOLAHAN HASIL DAN KESEHATAN MASYARAKAT
PEMASARAN TANAMAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN USAHA DAN AGRIBISNIS
KELEMBAGAAN PENYULUHAN PEMASARAN PERKEBUNAN VETERINER
PANGAN DAN HORTIKULTURA

BUPATI MOJOKERTO,

ttd.

MUSTOFA KAMAL PASA

Anda mungkin juga menyukai