Pedoman Pengorganisasian
Pedoman Pengorganisasian
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komite medis merupakan organisasi non struktural yang dibentuk di rumah
sakit oleh kepala rumah sakit, tapi bukan merupakan wadah perwakilan staf medis,
seperti yang tertuang dalam Permenkes Nomor 755 tahun 2011.
Salah satu pilar pelayanan medis adalah clinical governance dengan unsur
staf medis yang dominan. Keberadaan staf medis dalam rumah sakit merupakan
suatu keniscayaan karena kualitas pelayanan rumah sakit sangat ditentukan oleh
kinerja staf medis di rumah sakit tersebut. Yang lebih penting lagi kinerja staf medis
akan sangat mempengaruhi keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk itu rumah
sakit perlu menyelenggarakan tata kelola klinis (clinical governance) yang baik
untuk melindungi pasien.
Komite medis adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
klinis (clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalisme
melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis dan pemeliharaan
etika dan disiplin profesi medis. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan kerja
komite medis diperlukan penyusunan program kerja agar pelaksanaan tugas
menjadi terarah.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai dasar program kerja komite medis rumah sakit selama tahun 2017
2. Tujuan Khusus
a. Agar komite medis memiliki program kerja dalam melakukan kredensial
untuk semua staf medis yang melayani di rumah sakit.
b. Agar komite medis memiliki program kerja terhadap mutu dan
peningkatan mutu pelayanan medis secara profesional dan sesuai
standar praktik klinik yang berlaku.
2
c. Agar komite medis memiliki program kerja dalam menjaga dan memberi
pembinaan etik dan disiplin kepada staf medis yang melayani di rumah
sakit.
3
BAB II
KEBIJAKAN
A. Seluruh kegiatan komite medis mengacu pada regulasi Ruah Sakit Bhayangkara
Makassar.
B. Komite medis mengadakan rapat rutin untuk membicarakan semua hal mengenai
kredensial, mutu profesi dan etis
C. Komite medis melalui sub komite kredensial melakukan kredensial seluruh staf
medis yang memberikan pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Makasar
D. Komite medis melalui sub komite peningkatan mutu pelayanan medis bertanggung
jawab terhadap mutu dan peningkatan mutu pelayanan medis secara profesional
dan sesuai panduan praktik klinik yang berlaku di Rumah Sakit Bhayangkara
Makassar
E. Komite medis melalui sub komite etik dan disiplin bertanggung jawab menjaga dan
memberi pembinaan etik dan disiplin bertanggungjawab menjaga dan memberi
pembinaan etik dan disiplin kepada staf medis yang melayani di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
4
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN
report, kasus sulit, ronde ruangan, kasus kematian, audit medis, dan journal
reading.
Tindak lanjut terhadap temuan kualitas, misalnya pelatihan singkat, aktifitas
pendidikan berkelanjutan, pendidikan kewenangan tambahan.
3. Keanggotaan.
Subkomite Mutu Profesi sekurang-kurangnya terdiri atas 3 orang staf medis
yang memiliki surat penugasan klinis (clinical appointment) di rumah sakit
tersebut dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda. Pengorganisasiannya
sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang ditetapkan
dan bertanggung jawab kepada ketua komite medis.
4. Mekanisme Kerja
a. Audit Medis
Audit medis tidak digunakan untuk mencari ada atau tidaknya kesalahan
seorang staf medis dalam satu kasus. Dalam hal terdapat laporan
kejadian dengan dugaan kelalaian seorang staf medis, mekamisme yang
digunakan adalah mekanisme disiplin profesi, bukannya mekanisme
audit medis.
Audit medis dilakukan degan mengedepankan respek terhadap semua
staf medis (noblaming culture), dengan cara tidak menyebutkan nama
(nonaming) dan tidak mempermalukan (no shaming).
Audit medis yang dilakukan rumah sakit adalah kegiatan evaluasi profesi
secara sistemik yang melibatkan mitra bestari yang terdiri dari kegiatan
peer-review, surveillance dan asesmen terhadap pelayan medis di
rumah sakit.
Secara umum, pelaksanaan audit medis harus dapat memenuhi 4 peran
penting, yaitu:
1) Sebagai sarana untuk melakukan penilaian terhadap kompetensi
masing- masing staf medis pemberi pelayanan di rumah sakit
2) Sebagai dasar untuk pemberian kewenangan klinis sesuai
kompetesi yang dimiliki
3) Sebagai dasar bagi komite medis dalam merekomendasikan
pencabutan atau penangguhan kewenangan klinis
4) Sebagai dasar bagi komite medis dalam merekomendasikan
11
diIndonesia.
8) Pedoman pelayanan medis/klinik
9) Standar prosedur operasional asuhan medis.
3. Keanggotaan
Sub Komite Etika dan disiplin profesi di rumah sakit terdiri atas
sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang staf medis yang memiliki surat penugasan
klinis (clinical appointment) di rumah sakit tersebut dan berasal dari disiplin
profesi sekurang – kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota yang
ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada ketua komite medis.
4. Mekanisme Kerja
Kepala rumah sakit menetapkan kebijakan dan prosedur seluruh
mekanisme kerja subkomite disiplin dan etika profesi berdasarkan masukan
komite medis. Selain itu kepala rumah sakit bertanggung jawab atas
tersedianya berbagai sumber daya yang dibutuhkan agar kegiatan ini dapat
terselenggara.
Penegakan disiplin profesi dilakukan oleh sebuah panel yang dibentuk
oleh ketua subkomite etika dan disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 (tiga) orang
staf medis atau lebih dalam jumlah ganjil dengan susunan sebagai berikut:
a. 1 (satu) orang subkomite etik disiplin profesi yang memiliki disiplin ilmu
yang berbeda dari yang diperiksa.
b. 2 (dua) orang atau lebih staf medis dari disiplin ilmu yang sama dengan
yang diperiksa dapat berasal dari dalam rumah sakit atau luar rumah
sakit, baik atas permintaan komite medis dengan persetujuan kepala
rumah sakit atau kepala rumah sakit terlapor.
Panel tersebut dapat juga melibatkan mitra bestari yang berasal dari
luar rumah sakit. Pengikut sertaan mitra bestari yang berasal dari luar rumah
sakit mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh rumah sakit berdasarkan
rekomendasi komite medis.
5. Upaya Pendisiplinan Perilaku Profesional
Mekanisme pemeriksaan pada upaya pendisiplinan perilaku professional
adalah sebagai berikut:
a. Sumber Laporan
Notifikasi (laporan) yang berasal dari perorangan, antara lain :
15
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE MEDIS
SEKRETARIS
SEKRETARIAT
SUB KOMITE
SUB KOMITE SUB KOMITE
PENINGKATAN MUTU
KREDENSIAL ETIK DAN DISIPLIN
PELAYANAN MEDIS
Kepala
Rumah
Sakit
Penjelasan :
Komite Medis bertanggungjawab kepada kepala rumah sakit untuk semua kegiatan
yang dilakukan. Komite Medis melakukan kredensial staf medis atas permintaan kepala
rumah sakit dan memberikan rekomendasi tentang staf medis kepada kepala rumah
sakit.
Komite Medis berkoordinasi dengan Komite Etik Rumah Sakit dalam rangka
memelihara etik dan disiplin dokter.
Komite Medis bekerjasama dan berkoordinasi dengan Komite Pengendalian infeksi
RS dalam rangka Surveilans infeksi nosokomial, rasionalisasi penggunaan antibiotik dan
pencegahan infeksi di RS.
Komite Medis bekerjasama dengan Komite Keselamatan Pasien dalam
menyelenggarakan sasaran keselamatan pasien yaitu Identitas yang benar, komunikasi
yang benar, mencegah kesalahan obat, mencegah operasi salah sisi, mencegah pasien
jatuh dan mencegah infeksi nosokomial.
Komite Medis berkoordinasi dengan Komite Peningkatan Mutu Rumah Sakit dalam
rangaka pelaksanaan Pedoman Praktek Klinis dan Clinical Pathways.
Komite Medis berkoordinasi dan berhubungan dengan Kelompok Staf Medis dalam
rangka kredensial/rekredensial, peningkatan mutu profesi dan menjaga disiplin dan etik
profesi.
19
BAB V
URAIAN JABATAN
Tanggung jawab :
Wewenang :
1. Menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Menetapkan organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Bhayangkara Makassar,
20
BAB VI
KEGIATAN POKOK
BAB VII
PERTEMUAN / RAPAT
BAB VIII
PELAPORAN
Semua kegiatan Komite Medis dibuat laporan untuk arsip dan data evaluasi
kegiatan. Jenis laporan adalah laporan bulanan, dan laporan tahunan.
A. LAPORAN BULANAN
Laporan bulanan dibuat untuk rapat kerja / rapat koordinasi dengan kepala . Isi
laporan bulanan adalah :
1. Kegiatan Sub Komite selama bulan berjalan
2. Hasil Keputusan Rapat dokter.
B. LAPORAN TAHUNAN
Laporan tahunan merupakan hasil evaluasi kegiatan / evaluasi kerangka acuan
kerja ( TOR ) selama setahun . Laporan dibuat dalam bentuk buku “hardcopy” dan
dilaporakan dalam rapat evaluasi TOR, di akhir tahun kerja.
Dengan adanya program kerja Komite Medis tahun 2017 diharapkan dapat
menjadi acuan atau pedoman untuk melakukan perbaikan dalam rangka
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
33
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
A. EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan kegiatan komite medis dilakukan satu bulan sekali oleh
setiap sub komite sedangkan pelaporannya dilakukan setiap tiga bulan sekali
kepada kepala rumah sakit bhayangkara makassar.