Anda di halaman 1dari 4

Program Pemeliharaan Ruang Ok

No. Dokumen: No. Revisi : Halaman:


RUMKITAL SPO/145/I/2020 1/1
Dr. RAMELAN
Surabaya
Tanggal terbit : Ditetapkan
14 Januari 2020 Karumkital Dr. ramelan

PROSEDUR
TETAP

Dr. Radito Soesanto, Sp. THT-KL.,Sp.KL


Laksamana Pertama TNI
PENGERTIAN Pemeliharaan kamar operasi merupakan proses pembersihan ruang
beserta alat-alat standar yang ada dikamar operasi. Dilakukan teratur
sesuai jadwal
TUJUAN . Untuk mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta
Dr. I.D.G. Nalendra D.I., Sp.B,Sp.BTKV (K)
mempertahankan sterilitas
Laksamana Pertama TNI
KEBIJAKAN 1. Keputusan Karumkital Dr. Ramelan No. Kep/92/X/2012 tentang
kebijakan SPO ( Standar Prosedur Operasional ) Rumkital Dr.
Ramelan
2. Pedoman Pelayanan Departemen Bedah Rumkital Dr. Ramelan
PROSEDUR Cara Pembersihan Harian
Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah
penggunaan kamar operasi agar siap pakai dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Semua permukaaan peralatan yang terdapat didalam kamar
operasi harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan atau
dapat juga menggunakan air sabun.

b. Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan


dibersihkan.

c. Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai dipakai,


kemudian pasang plastic yang baru.

d. Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan,


antara lain :

1) Slang suction dibilas.


2) Cairan yang ada dalam botol suction dibuang bak
penampung tidak boleh dibuang di ember agar sampah yang
ada tidak tercampur dengan cairan yang berasal dari pasien.
3) Alat anestesi dibersihkan, alat yang terbuat dari karet
setelah dibersihkan direndam dalam cairan desinfektan.
e. Noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan.
f. Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan
desinfektan. Air pembilas dalam ember setiap kotor harus diganti
dan tidak boleh untuk kamar operasi yang lain.

g. Lubang angin, kaca jendela dan kusen, harus dibersihkan.

h. Alat tenun bekas pasien dikeluarkan dari kamar operasi. Jika alat
tenun tersebut bekas pasien infeksi, maka penanganannya sesuai
prosedur yang berlaku.

i. Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari. Pada waktu


membersihkan, lampu harus dalam keadaan dingin.

j. Alas kaki (sandal) khusus kamar operasi harus dibersihkan setiap


hari.

2. Pembersihan Mingguan
a. Dilakukan secara teratur setiap minggu sekali.

b. Semua peralatan yang ada di dalam kamar bedah dikeluarkan dan


diletakkan di koridor/didepan kamar bedah.

c. Peralatan kamar bedah harus dibersihkan /dicuci dengan memakai


cairan desinfektan atau cairan sabun. Perhatian harus ditujukan
pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat
berakumulasinya sisa organis, seperti bagian dari meja operasi,
dibawah matras.

d. Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air mengalir.

e. Lantai disemprot dengan menggunakan deterjen, kemudian


permukaan lantai disikat. Setelah bersih dikeringkan.

f. Setelah lantai bersih dan kering, peralatan yang sudah dibersihkan


dapat dipindahkan kembali dan diatur kedalam kamar operasi.

3. Pembersihan Sewaktu.
Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk
tindakan pembedahan pada kasus infeksi, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh, meliputi
dinding, meja operasi, meja instrument dan semua peralatan yang
ada di kamar operasi.
b. Instruemen dan alat bekas pakai harus dipindahkan/tidak boleh
campur dengan alat yang lain sebelum didesinfektan.
c. Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya diijinkan
setelah pembersihan secara menyeluruh dan sterilisasi ruangan
selesai.
Sterilisasi kamar operasi dapat dengan cara :
1) Pemakaian sinar ultra violet, yang dinyalakan selama 24
jam.
2) Memakai desinfektan yang disemprotkan dengan memakai
alat (foging). Waktu yang dibutuhkan lebih pendek
dibandingkan dengan pemakaian ultra violet, yaitu kurang
lebih 1 jam untuk menyemprotkan cairan, dan 1 jam
kemudian baru dapat dipakai.
d. Hal-hal yang harus diperhatikan pada penanganan pada kasus
infeksi dan penyakit menular adalah :
1) Keluarga pasien diberi tahu tentang penyakit pasien dan
perawatan yang harus dilaksanakan terhadap pasien tersebut.
2) Petugas yang menolong pasien harus :
a) memakai sarung tangan
b) Tidak luka atau goresan dikulit atau tergores alat bekas
pasien (seperti jarum suntik dsb.)
c) Memahamai cara penularan penyakit tersebut.
d) Memperhatikan teknik isolasi dan tekhnik aseptic.
e) Jumlah tenaga yang kontak dengan pasien
dibatasi/tertentu dan selama menangani pasien tidak boleh
menolong pasien lain dalam waktu bersamaan.
3) Pasang pengumuman didepan kamar operasi yang sedang
dipakai yang menyatakan bahwa dilarang masuk karena ada
kasus infeksi.
4) Bagian anggota tubuh yang akan dan sudah diamputasi
dibungkus rapat dengan kantong plastic tebal yang cukup
besar agar bau tidak menyebar dan menimbulkan infeksi
silang.
5) Ruang tindakan secara periodic dan teratur dilakukan uji
mikrobiologi terhadap debu, maupun terhadap kesehatan yang
ada.

UNIT TERKAIT  Petugas kamar operasi

Anda mungkin juga menyukai