Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayahnya, kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
PENGUMPULAN DATA.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam
kesempatan ini penulis mengaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang membantu dalampembuatan makalah ini.

Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.Namun demikian tim penulis telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik, oleh karena itu tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan saran dan usul guna menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.......
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Pengumpulan data dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Data yang dikumpulkan dari setiap variabelditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan.
Metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah :
kuesioner, observasi, wawancara.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian dari metode penelitian ?
2. Apa sajakah metode pengumpulan data ?

C. Batasan masalah
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka sangat perlu dilakukan pembatasan
masalah agar tidak terjadi pelebaran masalah. Adapun masalah yang dikaji adalah tentang “
metode pengumpulan data”

D. Tujuan penulisan
Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang
metode pengumpulan data dalam penelitian.
BAB II

ISI

Metode Pengumpulan Data

A. Pengertian Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat
penting dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang
memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan
harus dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif
(sebagaimana telah dibahas pada materi sebelumnya.
Sebab,kesalahan atau ketidak sempurnaan dalam metode pengumpulan data akan
berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak bisa
dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya, lebih-lebih jika dipakai
sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil kebijakan publik.
Misalnya, jika peneliti ingin memperoleh informasi mengenai persepsi guru terhadap
kurikulum yang baru, maka teknik yang dipakai ialah wawancara, bukan observasi.
Sedangkan jika peneliti ingin mengetahui bagaimana guru menciptakan suasana kelas yang
hidup, maka teknik yang dipakai adalah observasi. Begitu juga jika, ingin diketahui mengenai
kompetensi siswa dalam matapelajaran tertentu, maka teknik yang dipakai adalah tes, atau
bisa juga dokumen berupa hasil ujian. Dengan demikian, informasi yang ingin diperoleh
menentukan jenis teknik yang dipakai (materials determine a means). Itu pun masih ditambah
dengan kecakapan peneliti menggunakan teknik-teknik tersebut. Bisa saja terjadi karena
belum berpegalaman atau belum memiliki pengetahuan yang memadai, peneliti tidak berhasil
menggali informasi yang dalam, sebagaimana karakteristik data dalam penelitian kualitatif,
karena kurang cakap menggunakan teknik tersebut, walaupun teknik yang dipilih sudah tepat.
Solusinya terus belajar dan membaca hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis akan
sangat membantu menambah kecakapan peneliti.
B. Sumber Data
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara data
sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.

Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner,
kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi,
gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari
majalah, dan lain sebagainya.

C. Metode/jenis Pengumpulan Data


Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi
keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan.

Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh
dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data
sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapatdiperlihatkan
penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokoumentasi dan sebagainya.

Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk


mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list,
kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah wawancara,
observasi dan angket.

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara sumber atau
sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik pengumpul
data (umumnya penelitian kualitatif).

Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

1. Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi
yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara
sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo,
dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden.

2. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur
sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila penelitian
ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Macam-macam observasi

1. Observasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatam sehari-hari orang
atau situasi yang diamati sebagai sumber data.

Misalnya seorang guru dapat melakukan observasi mengenai bagaimana perilaku siswa,
semangat siswa, kemampuan manajerial kepala sekolah, hubungan antar guru, dsb.

2. Observasi tak berstruktur


Berlawanan dengan participant Observation, Non Participant merupakan observasi yang
penelitinya tidak ikut secara langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati.

Misalnya penelitian tentang pola pembinaan olahraga, seorang peneliti yang


menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang dianggap
perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang mendalam
karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa mengetahui makna yang terkandung
di dalam peristiwa.

Alat yang digunakan dalam teknik observasi ini antara lain : lembar cek list, buku catatan,
kamera photo, dll.

3. Observasi kelompok
Ialah pengamatan yang dilakukan oleh sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang
diangkat menjadi objek penelitian..
MANFAAT OBSERVASI

 Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.


 Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
 Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
 Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.
 Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.
 Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.

OBYEK OBSERVASI

1. Space : Ruang dalam aspek fisiknya


2. Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3. Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4. Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5. Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
6. Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7. Time : Urutan Kegiatan
8. Goal : Tujuan yang ingin dicapai
9. Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang

TAHAPAN OBSERVASI

Observasi Deskriptif :

1. Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas


2. Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi semua yang
dilihat, semua yang didengar, dll.
3. Observasi Terfokus :
4. Observasi dipersempit pada aspek tertentu
5. Observasi Terseleksi :
6. Peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih
rinci, peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori

3. Angket/kuesioner
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang
dijadikan responden untuk dijawabnya.
Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket cukup sulit
dilakukan jika respondennya cukup besar dan tersebar di berbagai wilayah.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angket menurut Uma
Sekaran (dalam Sugiyono, 2007:163) terkait dengan prinsip penulisan angket, prinsip
pengukuran dan penampilan fisik.

Prinsip Penulisan angket menyangkut beberapa faktor antara lain :

 Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan ditujukan untuk mengukur maka
harus ada skala yang jelas dalam pilihan jawaban.
 Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan kemampuan responden. Tidak
mungkin menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah bahasa Inggris pada
responden yang tidak mengerti bahasa Inggris, dsb.
 Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau terturup. Jika terbuka artinya
jawaban yang diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan tertutup maka
responden hanya diminta untuk memilih jawaban yang disediakan.

Macam-macam kuesioner

a. Kuesioner tertutup
1. Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban. Responden hanya memilih
jawaban yang paling sesuai.
2. Kuesioner terbuka
3. Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden haru memformulasikan
jawabannya sendiri.
4. Kuesioner kombinasi terbuka dan tertutup
5. Dimana pertanyaan tertutup kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka.
6. Kuesioner semi terbuka
7. Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
tambahan jawaban.

4. Dokumentasi
Dokumentasi berkaitan dengan suatu kegiatan khusus berupa pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, dan penyebarluasan suatu informasi.
Dokumentasi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan photo, dan penyimpanan
photo. Pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan informasi dalam bidang pengetahuan.
kumpulan bahan atau dokumen yang dapat digunakan sebagai asas bagi sesuatu kejadian,
penghasilan sesuatu terbitan.
Arsip kliping surat, photo-photo dan bahan rferensinya yang dapat digunakan
sewaktu-waktu untuk melengkapi berita atau karangan
• Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lain.
• Dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
Pengunaan Dokumen
Menurut Guba dan Lincoln dalam dokumen ialah setiap bahan tertulis maupun film
yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen terdiri dari
dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen resmi adalah catatan atau karangan
seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaannya. Dokumen resmi
terbagi dalam dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo,
pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam
kalangan sendiri. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi yang dihasilkan oleh
suatu lembaga social, misalnya majalah, bulletin, pernyataan, dan berita yang disiarkan
kepada media massa.

Kelebihan dan Kekurangan dalam Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk


tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat dilakukan dengan tatap muka
maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka

Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :

 Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden


 Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan baru
 Bisa membaca isyarat non verbal
 Bisa memperoleh data yang banyak
Sementara kekurangannya adalah :

 Membutuhkan waktu yang lama


 Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa daerah
terpisah
 Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
 Pewawancara perlu dilatih
 Bisa menimbulkan bias pewawancara
 Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via phone

Kelebihan :

 Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
 Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
 Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan :

 Isyarat non verbal tidak bisa dibaca


 Wawancara harus diusahakan singkat
 Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun
dihilangkan dari sampel.

2. Metode Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain
untuk keperluan tersebut. Pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data,
jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut:

 Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik.


 Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan.
 Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi
umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.
Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Penggunaan
pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan
antara lain :

Pertama. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-
hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu
perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku
yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dantidak menggantungkan data dari ingatan
seseorang;

Kedua. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat
berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya
subjek tidak mau berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena
takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas
dapat ditanggulangi. Selain dari keuntungan yang telah diberikan di atas, pengamatan secara
langsung sebagai salah satu metode dalam mengumpulkan data, mempunyai kelemahan-
kelemahan.

3.Metode Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah disusun sebelumnya.


Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner, atau daftar pertanyaan tersebut cukup
terperinci dan lengkap dan biasanya sudah menyediakan pilihan jawaban (kuesioner tertutup)
atau memberikan kesempatan responden menjawab secara bebas (kuesioner terbuka).

Penyebaran kuesioner dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti penyerahan


kuesioner secara pribadi, melalui surat, dan melalui email. Masing-masing cara ini memiliki
kelebihan dan kelemahan, seperti kuesioner yang diserahkan secara pribadi dapat
membangun hubungan dan memotivasi respoinden, lebih murah jika pemberiannya dilakukan
langsung dalam satu kelompok, respon cukup tinggi. Namun kelemahannya adalah organisasi
kemungkinan menolak memberikan waktu perusahaan untuk survey dengan kelompok
karyawan yang dikumpulkan untuk tujuan tersebut.

Contoh: bagaimana pendapat ibu mengenai kebersihan gigi anak ?

a. Sangat Setuju dibersihkan


b. Setuju dibersihkan
c. Tidak setuju dibersihkan
d. Tidak punya pendapat
Etika dalam Pengumpulan Data

Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :

1. Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip


kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung jawab
peneliti.
2. Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian
kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari penelitian
kepada subjek dengan jelas.
3. Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan,dan jika
hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, makapenyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan alasan
spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan penelitian.
4. Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak boleh
dilanggar
5. Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden yang
tidak mau berpartisipasi tetap harus dihormati.
6. Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan eksperimen
setelah mereka berpartisipasi dalam studi.
7. Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara
fisik maupun mental.
8. Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data yang
dikumpulkan selama study.

Anda mungkin juga menyukai