Anda di halaman 1dari 4

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT TK II SPO-PPI / 01 / X / 2016 00 1/3


KARTIKA HUSADA
Ditetapkan :
Tanggal Terbit Karumkit Tk.II Kartika Husada
Standar
Prosedur 2 Oktober 2016
Operasional
(SPO)
dr. Heru Pranata
Kolonel Ckm NRP 32988

1. Surveilans Infeksi Rumah Sakit adalah suatu kegiatan


pengamatan yang sistematis, aktif, berkelanjutan, dan terus
menerus terhadap suatu kejadian penyebaran penyakit pada
suatu populasi tertentu, serta hal – hal yang mempengaruhi
terjadinya infeksi tersebut.
2. Surveilans Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah pengumpulan
data kejadian infeksi saluran kemih akibat penggunaan alat
dower kateter atau tindakan aseptik lain melalui saluran kemih
secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus
untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi
suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang di
desiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
3. Surveilans Ventilator Aquired Pneumonia (VAP) adalah
pengumpulan data kejadian infeksi pneumonia yang didapat
lebih dari 48 jam setelah menggunakan ventilasi mekanik
secara sistematik, analisis dan interpretasi yang terus menerus
untuk digunakan dalam perencanaan penerapan dan evaluasi
PENGERTIAN suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan yang
didesiminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang
memerlukan.
4. Surveilans Infeksi Daerah Operasi (IDO) adalah pengumpulan
data kejadian infeksi akibat tindakan pembedahan yang dapat
mengenai :
a. Superfisial (Superficial Incicional Site) : IDO yang terjadi 30
hari setelah pembedahan, dan hanya mengenai kulit dan
jaringan sub kutan.
b. Profunda ( Deep Incicional) : IDO yang terjadi 30 hari setelah
tindakan pembedahan bila tidak ada implan atau infeksi
terjadi dalam satu tahun bila ada pemasangan implan,
mengenai jaringan lunak dalam dari tempat insisi (faskia dan
otot).
c. Organ/rongga : IDO yang terjadi 30 hari pasca bedah tanpa
implan atau 1 tahun pasca bedah apabila terdapat implan,
mengenai semua organ yang dimanipulasi selama operasi
kecuali jaringan lunak superficial dan dalam .
4. Plebitis adalah : Munculnya bengkak, kemerahan, panas dan
nyeri pada kulit sekitar tempat kateter Intravaskular dipasang.
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT TK II SPO-PPI / 01 /X / 2016 00 2/3


KARTIKA HUSADA

1. Mengetahui data dasar infeksi rumah sakit


2. Pemantauan masalah dan pola infeksi
3. Kewaspadaan dini dalam mengidentifikasi kejadian luar
biasa (outbreak) dan cara penanggulangannya
Tujuan
4. Mendapatkan informasi epidemiologi sebagai dasar
tindakan pencegahan dan pengendalian infeksi untuk
menurunkan insiden dan risiko.
5. Mengetahui pola kuman di rumah sakit

Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Kartika Husada NOMOR :


Kebijakan
KEP/54/IX/2016 tentang Kebijakan Pelaksanaan Surveilans

1. Phlebitis :
a. IPCLN mengisi lembar surveilans jika ada pasien yang
terpasang infus
b. IPCLN wajib mengisi identitas pasien secara lengkap
c. Ipcln mengobservasi area yang terpasang infus setiap hari
sampai pasien dinyatakan boleh pulang
d. Yang di pantau di area IV line antara lain nyeri, kemerahan,
pembengkakan, panas, demam (suhu >38⁰C)
e. Copy an lembar surveilans diambil dari Rekam Medik
pasien setelah pasien dinyatakan boleh pulang
f. Copy an lembar surveilans yang sudah terkumpul harus
diserahkan ke IPCN setiap tanggal 25

Prosedur 2. Surveilans ISK


a. IPCLN mengisi lembar surveilans jika ada pasien yang
terpasang kateter urin
b. IPCLN wajib mengisi identitas pasien secara lengkap
c. IPCLN mengobservasi area yang terpasang kateter urin
setiap hari sampai pasien tidak terpasang kateter urin lagi
d. Yang di pantau di area suprapubic antara lain : Nyeri,
demam (suhu >38⁰C), letargi, disuria, hasil kultur urine
terdapat >2 species mikroorganisme, hasil kultur urine
terdapat ≥10 WBC/mm3.
e. Pasien dinyatakan ISK jika terdapat tanda gejala yang di
formulir surveilans dan jika sudah di diagnosa oleh dokter
bahwa pasien tsb infeksi saluran kemih.
PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RUMAH SAKIT TK II SPO-PPI / 01 / X / 2016 00 3/3


KARTIKA HUSADA

f. Copy an lembar surveilans diambil dari Rekam Medik


pasien setelah pasien dinyatakan boleh pulang
g. Copy an lembar surveilans yang sudah terkumpul harus
diserahkan ke IPCN setiap tanggal 25

3. Surveilans IDO
a. IPCLN mengisi lembar surveilans pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
b. IPCLN wajib mengisi identitas pasien secara lengkap
c. IPCLN melaporkan hasil perjalanan operasi dari awal
sampai dibawa ke ruang perawatan
d. IPCLN poli bedah dan kandungan mengisi lembar formulir
IDO jika ada pasien yang infeksi daerah operasi, yang di
operasi di RS Tk II Kartika Husada
e. Lembar surveilans yang sudah terkumpul harus diserahkan
ke IPCN setiap tanggal 25

Prosedur 4. Surveilans VAP

a. IPCLN mengisi lembar surveilans pada pasien yang


terpasang ETT (VAP)
b. IPCLN mengisi lembar surveilans dengan memantau
tanda-tanda infeksi yang meliputi peningkatan suhu tubuh
(>38⁰C), produksi sputum banyak dan purulent, bunyi
pernafasan menurun, ronchibasah di daerah paru, adanya
batuk, peningkatan leukosit.
c. Apabila ditemukan tanda-tanda infeksi tersebut segera
lakukan pemeriksaan kultur sputum di sekitar ETT (VAP)
atau kultur sputum melalui batuk efektif
d. Apabila hasil kultur positif dilaporkan ulang ke ketua komite
PPI untuk menentukan adanya infeksi VAP
e. Dokumentasikan kejadian VAP yang ditemukan ke formulir
harian, dan formulir bulanan surveilans infeksi RS.
f. Lembar surveilans yang sudah terkumpul harus diserahkan
ke IPCN setiap tanggal 25

1. Instalasi Rawat Inap


Unit terkait 2. High Care Unit

1. Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian infeksi di


Rumah Sakit
Lampiran 2. Formulir surveilans ( bulanan)
3. Lembar laporan infeksi nosokomial

Anda mungkin juga menyukai