Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN KAPSUL VITAMIN A

No. Dokumen :
SOP/UKP/054
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG
1. Pengertian Kegiatan pemberian kapsul vitamin A biru pada bayi
umur 6-11 bulan dan pemberian kapsul vitamin A merah
untuk Anak Balita umur 12-59 bulan dan pemberian 2
butir vitamin A merah kepada ibu nifas

2. Tujuan Untuk mencegah kekurangan Vitamin A pada bayi, Anak


dan Ibu Nifas

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

4. Referensi Kementrian Kesehatan RI tahun 2013 Buku panduan


kader posyandu menuju keluarga sadar gizi
Departemen Kesehatan RI tahun 1996 Pedoman
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi

5. Prosedur Sasaran
Bayi dan Balita
Ibu Nifas

Pelaksaan : Minimal setahun 2 kali

Petugas : Tenaga Pelaksana Gizi (TPG), Bidan Pembina


Desa

Persiapan :

1. Menyiapkan data Jumlah Sasaran


2. Menyusun jadwal Pelaksanaan Pendistribusian
3. Mencek Ketersedian Obat
4. Menghitung Kebutuhan
5. Mengajukan Kebutuhan
Prosedur :

Kerjasama dengan Bidan desa kerja sama dengan


Pengelola Obat Kader Posyandu untuk pendistribusian
Vitamin A

6. Unit Terkait Instalasi Gizi, Rawat Inap, Laboratorium


7. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMANTAUAN STATUS GIZI BALITA
No. Dokumen :
SOP/UKP/054
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102
KAMBANG 001
1. Pengertian Kegiatan memantau status gizi secara periodik untuk
menilai perkembangan status gizi balita yang berkaitan
dengan masalah kurang Energi Protein dan zat gizi
micro
2. Tujuan Untuk memperoleh gambaran status gizi secara berkala
di wilayah kerja puskesmas memantau dan mengamati
perkembangan status gizi dan menentukan prioritas
wilayah binaan
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor
014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi
4. Referensi Kementrian Kesehatan RI Direktorat Jendral Bina Gizi
dan KIA, tahun 2015 Standar Antropometri Penilaian
Status Gizi Anak
5. Prosedur Sasaran
Anak Balita/balita (Terpilih)
Pelaksanaan : Minimal setahun sekali
Petugas : Tenaga Pelaksaan Gizi (TPG), Bidan
Pembina Desa
Persiapan :
1. Menentukan sampel
2. Menyusun jadwal Pelaksanaan
3. Koordinasi dengan lintas program
4. Menyiapkan standar Baku
5. Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan
6. Menyiapkan Alat Ukur Antropometri
Prosedur :
1. Penimbangan Berat Badan dan Tinggi Badan/
Panjang Badan
2. Pencatatan Hasil Pengukuran Antropometri
3. Mengolah data dari hasil pengukuran
Antropometri
4. Pelaporan hasil dari pengolahan data
6. Diagram Alir
Penimbangan Berat Pencatatan Hasil Pengukuran
Badan dan Tinggi Antropometri
Badan/Panjang Badan

pelaporan hasil dari Mengolah data dari hasil


pengolahan data pengukuran Antropometri
KELAS IBU BALITA GBM

No. Dokumen : SOP/UKP/054


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS dr. Salma Anas
KAMBANG NIP.198009152009102001

1. Pengertian Kelas balita BGM merupakan suatu wadah atau


aktifitas belajar didalam kelas dengan anggota
beberapa orang ibu yang mempunyai anak Balita (0-59
bln) dibawah bimbingan satu atau beberapa orang
fasilitator yang secara bersama-sama diskusi, tukar
pendapat dan pengalaman tentang pelayanan
kesehatan dalam penangulanan masalah gizi dan
simulasi pertumbuhan dan perkembangan balita
dengan menggunakan buku KIA dan KMS

2. Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku ibu


balita dalam mewujudkan tumbuh kembang balita
secara Optimal

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi

4. Referensi Riskesdas, tahun 2007 tentang kesehatan

5. Prosedur Perencanaan
1. Perencanaan dibuat setiap awal tahun
Anggaran yang berorientasi kepada program Gizi
Puskesmas berdasarkan pemetaan dan
pemantauan wilayah setempat (PWS) Program
berdasarkan masalah gizi yang terjadi pada
tahun sebelumnya

Penggerak pelaksana

1. Pelaksanaan kegiatan perbaikan gizi


masyarakat dilaksanakan melalui instrumen
lokakarya mini
2. Pelaksanaan perbaikan gizi masyarakat
Pengendalian dan pengawasan dan penilaian

1. Proses Pengendalian, pengawasan dan


penilaian melalui system pencatatan dan
pelaporan terpadu (ST2TP) dan laporan gizi
lainnya.

Pelaksanaan kegiatan

1. Pengukuran Antropometri (BB,TB/PB dan


LILA)
2. Penyuluhan
3. Pemberian PMT
6. Diagram Alir
Pengukuran
Penyuluhan
Antropometri
(BB,TB/PB dan LILA)

Pemberian PMT

7. Unit Terkait Dokter, Bidan Promkes

8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PERAWATAN GIZI BURUK (TFC)

No. Dokumen : SOP/UKP/054


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS dr. Salma Anas
KAMBANG NIP.198009152009102001

1. Pengertian Gizi buruk merupakan kondisi seseorang yang


kekurangan nutrisi atau nutrisinya dibawah standar
yang dialami oleh anak dibawah 5 tahun

2. Tujuan Untuk menangani Gizi buruk menjadi gizi kurang dan


gizi baik sesuai dengan standard an prosedur yang ada

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan
Gizi
4. Referensi Kementrian kesehatan RI Direktorat Jendrak Bina Gizi
dan KIA, Direktorat bina Gizi tahun 2011, Tatalaksana
Gizi Buruk

5. Prosedur Sasaran
Balita Gizi Buruk

Petugas :Dokter, Perawat, Tenaga Pelaksana Gizi


(TPG)

Persiapan Alat :
1. Menyiapkan alat ukur Antropometri
2. Menyiapkan Pencatatan dan pelaporan
3. Menyiapkan Obat-obatan
- Obat gizi seperti Vitamin A, Mineral Mix, tablet
FE dan Taburia
- Obat-obatan lainnya

Persiapan Petugas
1. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan
2. Memakai sarung tangan dan masker

Langkah-langkah
1. Melakukan Pengukuran Antropometri
2. Pemeriksaan klinis
3. Anamnesa gizi
4. Merawat Pasien
5. Melakukan Pengukuran Antropometri lagi
6. Jika pasien sudah membaik dipulangkan
7. Pemberian konsultasi / konseling

Prosedur :
Pasien dirawat dengan bekerjasama antara Dokter,
TGP, Perawat

6. Diagram Alir
Pasien dirawat Penyuluhan Dokter,TGP,
Perawat
8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
MEMBIMBING IBU CARA MENYUSUI
YANG BAIK DAN BENAR
No. Dokumen : SOP/UKP/054
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman :½
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG
1. Pengertian Memberikan Contoh cara bagaimana menyusui yang baik
dan benar agar anak menyusu dengan puas

2. Tujuan Agar bayi mendapatkan ASI ekslusif dan menyusu selama


2 tahun

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

4. Referensi Kementrian kesehatan RI tahun 2014 pedoman proses


asupan Gizi standard

5. Prosedur Sasaran
1. Ibu Menyusui

Petugas :Dokter, Perawat, Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)

Persiapan Alat :

- Kursi yang rendah agar kaki tidak tergantung dan


punggung Bersandar pada kursi

Langkah-langkah

1. Memberitahu ibu untuk cuci tangan dulu


sebelum memegang bayi
2. Ibu duduk dengan santai menggunakan kursi
3. Punggung bersandar dengan santai pada kursi
4. Keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada puting
susu dan ariola
5. Pegang bayi dengan satu tangan, kepala bayi
berada pada lengkung siku ibu, punggung bayi
terletak di tangan ibu sedangkan bokong bayi
terletak ditelapak tangan ibu
6. Salah satu tangan bayi berada dibelakang/ di
pinggang ibu
7. Perut bayi menempel pada perut ibu, kepala bayi
menghadap payudara ibu
8. Telinga dan lengan bayi terletak dalam satu garis
9. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang
10. Ibu memegang payudara dengan ibu jari di atas
payudara dan jari yang lainnya menopang
payudara, jangan menekan putting susu/ariola
11. Bayi diberi rangsangan untuk membuka
mulutnya dengan cara menyentuh pipinya dengan
putting susu.
12. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat ibu
memasukan payudara kemulut bayi dengan cara
menekan punggung bayi
13. Sebaiknya menyusu pada satu payudara
sampai payudara kosong
14. Lanjutkan dengan menyusui pada payudara
berikutnya
15. Setelah selesai menyusui jangan lupa
menyendawakannya
6. Diagram Persiapan ibu :
Alir  Memberitahu ibu untuk cuci tangan dulu
sebelum memegang bayi
 Ibu duduk dengan santai menggunakan
kursi
 Punggung bersandar dengan santai pada
kursi

 Keluarkan ASI sedikit dan oleskan pada


putting susu dan ariola
 Pegang bayi dengan satu tangan, kepala bayi
berada pada lengkung siku ibu, punggung bayi
terletak di tangan ibu sedangkan bokong bayi
terletak di telapak tangan ibu
 Salah satu tangan bayi berada di belakang/
dipunggung ibu
 Perut bayi menempel pada perut ibu, kepala
bayi menghadap payudara ibu
 Telinga dan lengan bayi terletak dalam satu
garis
 Ibu menatap bayi dengan penuh kasih
sayang

 Ibu memegang payudara dengan jari di atas payudara dan


jari yang lainnya menopang payudara
 Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulutnya dengan
cara menyentuh pipinya dengan putting susu
 Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat ibu
memasukan payudara kemulut bayi dengan cara menekan
punggung bayi
- sebaiknya menyusu pada satu payudara sampai payudara
kosong
- lanjutkan dengan menyusui pada payudara berikutnya
- setelah selesai menyusui jangan lupa menyendawakannya

7. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN PEMULIHAN BALITA
GIZI BURUK /KURANG
No. Dokumen : SOP/UKP/054
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG
1. Pengertian Suatu kegiatan pemberian makanan tambahan yang
dilakukan untuk pemulihan balita gizi buruk atau kurang

2. Tujuan Sebagai acuan dalam pelaksanaan pemberian makanan


tambahan pemulihan bagi balita gizi buruk, agar balita
gizi buruk menjadi gizi baik
3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor
014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

4. Referensi Depkes RI pedoman tatalaksana gizi buruk, depkes RI


2007
Depkes RI pedoman Pelaksanaan Pendisrtribusian dan
Pengolahan MP-ASI,Depkes RI 2005

5. Prosedur 1. Petugas gizi puskesmas mengirimkan data balita gizi


buruk setelah dilakukan vialidasi terlebih dahulu
kedinas kesehatan kabupaten
2. Jika data balita gizi buruk sudah valid maka akan
diusulkan untuk mendapatkan PMT pemulihan
3. Di lakukan croscek antara balita data balita gizi
buruk dan ketersedian PMT pemulihan yang ada
4. Petugas gizi puskesmas memberikan PMT
pemulihan kepada balita gizi buruk / kurang
5. Petugas gizi puskesmas memberikan PMT
pemulihan 10 hari sambil ditimbang berat badan/
panjang badan
6. Petugas gizi puskesmas merekap hasil
perkembangan status gizi balita penerima PMT
pemulihan
7. Petugas gizi puskesmas melaporkan kedinas
kesehatan kabupaten setiap 1 bulan sekali

6. Diagram
Alir Petugas gizi puskesmas Jika data balita gizi
mengirimkan data Balita buruk sudah valid
gizi buruk setelah maka akan diusulkan
dilakukan validasi terlebih untuk mendapatkan
dahulu kedians kesehatan PMT pemulihan
kabupaten

Petugas gizi puskesmas Dilakukan croscek


memberikan PMT antara data balita gizi
pemulihan kepada buruk dan ketersedian
balita gizi buruk/kurang PMT pemulihan yang
ada
Petugas gizi puskesmas Petugas Gizi puskesmas
memberikan PMT pemulihan merekap hasil perkembangan
setiap 10 hari sambil status Gizi balita penerima
ditimbang berat badan dan PMT pemulihan
tinggi badan/panjang badan

Petugas Gizi puskesmas


melaporakan kedinas kesehatan
kabupaten setiap I bulan sekali

8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
KONSELING GIZI

No. Dokumen : SOP/UKP/054


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG
1. Pengertian Proses komunikasi 2 arah antara konselor dengan klien
untuk membantu klien mengenali, mengatasi masalah dan
membuat keputusan yang benar dalam mengatasi
masalah gizi yang di hadapi

2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor


dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
yang mendukung terwujudnya perubahan prilaku gizi
secara positif.

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

4. Referensi Kementrian kesehatan RI tahun 2014 pedoman proses


asupan gizi standar

5. Prosedur Sasaran
1. Keluarga Bayi dan Balita dengan masalah gizi
2. Ibu nifas/ menyusui
3. Ibu hamil dengan masalah gizi
4. Pasien Rujukan dengan masalah Gizi

Petugas :Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)

Persiapan :
1. Menyiapakan ruangan
2. Menyiapkan media (food model, Lembar Balik,
Poster, Leaflet)
3. Menyiapkan alat ukur Antropometri
4. Menyiapkan Pencatatan

Prosedur :

1. Register umum
2. Melakukan Pengukuran Antropometri
3. Penentuan status gizi
4. Anamnesa gizi
5. Perencanaan diet
6. Pemberian konsultasi/konseling

6. Diagram
Alir Register Umum Melakukan Pengukuran
Antropometri

Anamnesa gizi Penentuan status gizi

Perencanaan diet
Pemberian konsultasi
/Konseling

8. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
KONSELING GIZI

No. Dokumen : SOP/UKP/054


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 09/02/2016
Halaman : 1/2
UPTD
KESEHATAN dr. Salma Anas
PUSKESMAS NIP.198009152009102001
KAMBANG
1. Pengertian Proses komunikasi 2 arah antara konselor dengan klien
untuk membantu klien mengenali, mengatasi masalah dan
membuat keputusan yang benar dalam mengatasi
masalah gizi yang di hadapi

2. Tujuan Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor


dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan
yang mendukung terwujudnya perubahan prilaku gizi
secara positif.

3. Kebijakan Berdasarkan SK Kepala Puskesmas Kambang Nomor


014/KAPUS/VII/2016 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

4. Referensi Kementrian kesehatan RI tahun 2014 pedoman proses


asupan gizi standar

5. Prosedur Sasaran
1. Keluarga Bayi dan Balita dengan masalah
gizi
2. Ibu nifas/ menyusui
3. Ibu hamil dengan masalah gizi
4. Pasien Rujukan dengan masalah Gizi

Petugas :Tenaga Pelaksana Gizi (TPG)

Persiapan :
1. Menyiapakan ruangan
2. Menyiapkan media (food model, Lembar
Balik, Poster, Leaflet)
3. Menyiapkan alat ukur Antropometri
4. Menyiapkan Pencatatan

Prosedur :

1. Register umum
2. Melakukan Pengukuran Antropometri
3. Penentuan status gizi
4. Anamnesa gizi
5. Perencanaan diet
6. Pemberian konsultasi/konseling

6. Diagram
Alir Resgister Melakukan Pengukuran
umum Antropometri

Anamnesa gizi
Penentuan
status gizi
Perencanaan diet

Pemberian konsultasi /
konseling

Anda mungkin juga menyukai