BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dunia diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena pneumonia dari 9
juta total kematian balita. Diantara lima kematian balita, satu disebabkan oleh
pneumonia, namun tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini sehingga
pneumonia disebut juga pembunuh balita yang terlupakan atau the forgotten
killer of children (Efni, Machmud, & Pertiwi, 2016). Gejala pneumonia adalah
berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak.
Diperkirakan sebanyak 2 juta balita meninggal setiap tahunnya di negara
berkembang karena pneumonia. Angka kejadian pneumonia balita di dunia
diperkirakan lebih dari 150 juta kasus setiap tahunnya (Padmonobo, Setiani, &
Joko, 2012).
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-
paru (alveoli). Usia anak-anak, pneumonia merupakan salah satu penyebab
kematian terbesar terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.
Mortalitas anak karena pneumonia di negara berkembang mencapai 4 juta
kematian per tahun. Angka kematian sedangkan insidensi pneumonia pada
balita di Indonesia diperkirakan mencapai 21%. Adapun angka kesakitan
diperkirakan mencapai 250 hingga per 1000 anak balita setiap tahunnya.
Faktor–faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia anak balita
antara lain: karakteristik ibu (pendidikan ibu, pengetahuan ibu tentang
pneumonia, pekerjaan ibu), faktor pada anak balita (pemberian ASI eksklusif,
status imunisasi anak balita, status gizi anak balita, BBLR dan jenis kelamin
anak balita), faktor lingkungan (kepadatan hunian, pencemaran udara dalam
rumah, jarak ke fasilitas kesehatan (Rasyid, 2013).
Kondisi lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dan perilaku penggunaan bahan bakar dapat meningkatkan risiko terjadinya
berbagai penyakit seperti TB, katarak, dan pneumonia. Rumah yang padat
penghuni, pencemaran udara dalam ruang akibat penggunaan bahan bakar padat
(kayu bakar/arang), dan perilaku merokok dari orang tua merupakan faktor
lingkungan yang dapat meningkatkan kerentanan balita terhadap pneumonia
(Anwar & Dharmayanti, 2014).
Ada beberapa cara pencegahan penyakit pneumonia. Untuk mencegah
penyakit pneumonia perlu pastisipasi aktif dari masyarakat atau keluarga
2
3
2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi pengetahuan orang tua tentang tindakan
pencegahan Pneumonia pada balita di RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakti Samboja.
3
4
D. Manfaat Penelitian
4
5
E. Penelitian Terkait
1. Menurut Erwan Trisnanto dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita di wilayah kerja UPTD
Kesehatan Kecamatan Sanawetan Kota Blitar, hasilnya adalah
pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita dari 30 ibu yang
memiliki pengetahuan baik sebesar 53% (16 ibu), cukup sebesar 40%
(12 ibu), dan kurang sebesar 6,7% (2 ibu). Hasil tersebut didukung oleh
ibu mendapat informasi dari petugas pemberi pelayanan kesehatan, ibu
yang tidak bekerja, status gizi anak, lama anak konsumsi ASI dan status
imunisasi anak.
5
6
saya akan melakukan peneitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap orang
tua dengan tindakan pencegahan pneumonia pada balita di RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakit Samboja.