Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BERENCAN ( KB )

DI RUANG RG

RSU Dr. H. KOESNADI BONDOWOSO

DISUSUN OLEH :

IFROH AMALIAH

( 14201.09.17023 )

Progam Studi S1 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY

PESANTREN ZAINUL HASAN

GENGGONG - PROBOLINGGO

2020

1
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)
KELUARGA BERENCANA ( KB )

Hari / Tanggal : Senin, 13 Januari 2020


Waktu : Pukul 08.00 WIB - Selesai
Pokok Bahasan : Keluarga Berencana
Sub Pokok Bahasan : Penggunaan alat kontrasepsi
Sasaran : Pasien di Ruangan RG RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso
Penyuluh : Ifroh Amaliah
Tempat : Ruangan RG RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso

A LATAR BELAKANG
Masalah kependudukan masih merupakan tantangan yang cukup berat bagi
pembangunan Indonesia. Hal ini dikarenakan adanya hubungan yang erat antara jumlah
penduduk dengan masalah kebutuhan pangan, kesempatan pendidikan, kesempatan kerja,
perumahan, dan kesehatan, yang semuanya merupakan hal-hal yang penting dalam
kehidupan manusia. Untuk itu laju pertambahan penduduk di masa datang amat penting
untuk dikendalikan (Notodihardjo, 2002).
Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang semakin meningkat di
setiap tahunnya, pemerintah melakukan upaya pencegahan diantaranya dengan
mencanangkan program Keluarga Berencana (KB). Penyelenggaraan KB bukan hanya
merupakan tanggung jawab pemerintah saja tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat. Gerakan KB Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan
anak serta mewujudkan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Dalam rangka perkembangan
kependudukan dan untuk mewujudkan keluarga sejahtera, program KB dipandang perlu
untuk mengadakan pengaturan kelahiran (Rukanda et al.,1993).
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang rawan akan masalah gizi. Hal
tersebut bisa berakibat fatal bukan hanya untuk ibu tapi juga membahayakan anak di
dalam kandungannya. Status kesehatan ibu dan janin, nutrisi ibu hamil, aktivitas, dan
persiapan persalinan hingga perawatan bayi baru lahir perlu diketahui untuk

2
meningkatkan persiapan ibu hamil. Berdasarkan data dari Puskesmas Pleret, cakupan
penggunaan KB di Dusun Jejeran 2 sendiri masih terbilang rendah. Faktor terpenting
yang dibutuhkan saat ini dalam pelayanan KB adalah pemberian informasi yang jelas
tentang kontrasepsi yang beredar, mengingat besarnya keinginan masyarakat untuk
berusaha mencari dan memperoleh pelayanan KB yang sesuai dengan kondisi dan
keinginannya (Awati, 2007). Berbagai macam kontrasepsi bisa dipilih dan banyak hal
yang harus diperhatikan dalam pemilihan kontrasepsi contohnya usia, kesehatan, gaya
hidup dll. Tentu saja masyarakat harus tahu seberapa aman metode yang dipilih, tidak
hanya untuk mencegah kehamilan, tetapi juga berkaitan dengan kesehatan mereka dan
apakah metode tersebut menimbulkan efek samping untuk jangka panjang atau pendek.
Berdasarkan hasil pengkajian kepada Ny. S klien belum menggunakan alat kontrasepsi
diantaranya karena kepercayaan, ketakutan akat efek samping penggunaan KB tersebut
dan memilih menggunakan metode alami yaitu menggunakan sistem kalender.

B TUJUAN
1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang penggunaan alat
kontrasepsi, keluarga diharapkan memahami tentang berbagai macam alat
kontasepsi dan menerapkan dalam kehidupannya.
2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, keluarga dapat:
a Memahami pengertian KB
b Mengetahui pengertian alat kontrasepsi
c Mempertimbangan pemakaian alat kontrasepsi
d Mengetahui macam-macam alat kontrasepsi
e Memahami pentingnya pemeriksaan antenatal.
f Memahami nutrisi sehat bagi ibu hamil.

C SASARAN
Pasien di Ruangan RG RSU Dr. H. Koesnadi Bondowoso

3
D SUP POKOK BAHASAN
1 Pengertian Alat – Alat Kontrasesi
2 Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi
3 Macam-Macam Alat Kontrasepsi Yang Bisa Digunakan.
a KB Hormonal
b Non Hormonal
c Alamiah
d Kontrasepsi Mantap
E METODE
1. Jenis model pembelajaran : Pertemuan ( tatap muka )
2. Landasan Teori : Ceramah
3. Langkah Pokok :
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Mengajukan masalah
c) Mengidentifikasi pilihan tindakan
d) Memberi komentar
e) Menetapkan tindak lanjut
4. Dokumentasi
Media
 Leaflet

F METODE PEMBELAJARAN
 Ceramah
 Tanya Jawab
 Simulasi

G MEDIA
 Leaflet

4
H KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahulua 5 menit 1. memberi salam 1. Menjawab salam Ceramah
n 2. memperkenalkan 2. Mendengarkan dan tanya
diri memperhatikan jawab
3. menjelaskan tujuan 3. Menjawab
penyuluhan dan pertanyaan
pokok materi yang
akan di sampaikan
4. mengkaji
pengetahuan siswa
SD tentang 6
langkah cuci tangan
yang benar
Penyajian 45 1 Menjelaskan materi Mendengarkan dan Ceramah Leaflet
menit  Pengertian KB memperhatikan dan tanya
 Pengertian alat jawab
kontrasepsi
 Pertimbangan
pemakaian alat
kontrasepsi
 Macam-macam
alat kontrasepsi
2 Memberikan sesi
untuk bertanya
Penutup 10 1) Meminta peserta 1. Mengajukan Tanya Leaflet
menit untuk menjelaskan pertanyaan jawab
kembali materi yang 2. Menjawab
telah di berikan pertanyaan yang di
dengan singkat. berikan oleh
2) Meminta peserta penyuluh

5
untuk mempraktekan 3. mempraktekan
cuci tangan yang cuci tangan yang
benar benar
3) Menyimpulkan hasil 4. Membalas salam
penyuluhan
4) Menutup acara,
dengan salam
penutup

I MATERI
(terlampir)

J EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya Jwab
2. Jenis pertanyaan : Lisan

K KRITERIA PEMANTAUAN
1. Pemantauan

a) Input

 Kegiatan penyuluhan dihadiri minimal oleh 15 peserta

 Media penyuluhan yang digunakan adalah Leaflet

 Paket penyuluhan sesuai SPO dan Up to Date

 Waktu Kegiatan Penyuluhan adalah 60 menit

 Tempat penyuluhan adalah di Ruang RG RSUD H dr KOESNADI


BONDOWOSO

 Pengorganisasian penyuluhan disiapkan beberapa hari sebelum kegiatan


penyuluhan

6
b) Proses
 Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan

 Tidak ada peserta yang meninggalkan kegiatan penyuluhan

 Narasumber menguasai materi dengan baik


c) Output
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan peserta mengerti dan
memahami materi penyuluhan
d) Outcome
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan ada perubahan lebih baik
dalam mengambil tindakan tentang KB

7
MATERI
KELUARGA BERENCANA ( KB )

1.1 Definisi KB
Keluarga Berencana adalah program yang bertujuan membantu pasangan suami
istri untuk menghindari kelahiran yang tidak dinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran (dalam hubungan dengan suami istri), dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, Keluarga Berencana adalah upaya
mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan melalui
promosi, perlindungan, serta bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas. Keluarga Berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk
mencegah mortalitas ibu dan anak. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara menghindari
kehamilan resiko tinggi, mengurangi angka kesakitan, menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur jarak kehamilan, dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga (Raharja & Tjay, 2002).
Definisi KB menurut World Health Organisation (WHO) adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri,
dan menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, 2004).

o Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, kebijakan Keluarga


Berencana diarahkan untuk:
a Mengatur kelahiran yang diinginkan
b Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
c Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, serta konseling
Keluarga Berencara dan Kesehatan Reproduksi
d Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga
Berencana

8
e Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak
kehamilan.

o Manfaat Keluarga Berencana :


a Perbaikan kesehatan badan ibu
b Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anaak, beristirahat, dan
menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan-kegiatan lain.
c Perkembangan fisik, mental dan sosial anak lebih sempurna.
d Perencanan kesempatan pendidikan yang lebih baik.
o Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah munculnya bahaya-bahaya
akibat:
a Kehamilan terlalu dini
Perempuan yang sudah hamil dimana umurnya belum mencapai 17
tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan, karena tubuhnya
belum sepenuhnya tumbuh dan belum cukup matang atau siap untuk
dilewati oleh bayi. Selain itu, bayinya pun dihadang oleh resiko kematian
sebelum usianya mencapai 1 tahun.
b Kehamilan terlalu “telat”
Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung dan
melahirkan terancam berbagai bahaya, khususnya bila ia mempunyai
problema-problema kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan
melahirkan.
c Kehamilan yang terlalu berdekatan jaraknya
Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan
tubuh perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah
hamil kembali, tubuhnya tak sempat memulihkan kebugaran, sehingga
timbul berbagai masalah bahkan ancaman kematian yang mungkin terjadi
d Terlalu sering hamil dan melahirkan Perempuan yang sudah punya
Lebih dari 4 anak terancam bahaya kematian akibat pendarahan
hebat, serta macam-macam kelainan, apabila ia terus hamil dan bersalin
kembali.

9
1.2 Pengertian Alat-Alat Kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan pencegahan terjadinya kehamilan/konsepsi (bukan
aborsi). Alat kontrasepsi merupakan alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
suatu kehamilan.

1.3 Pertimbangan Pemakaian Alat Kontrasepsi


Usia ibu < 20 tahun: kontrasepsi yang reversibilitasnya tinggi/kembali ke
kesuburan tinggi Usia ibu > 35 tahun: kontrasepsi effektif/kegagalan rendah dan
reversibel/ireversibel. Usia reproduksi sehat: effektif, reversible dan tidak
mengganggu ASI
1.4 Macam-Macam Alat Kontrasepsi Yang Bisa Digunakan
Ada berbagai macam alat kontrasepsi di Indonesia. Terdiri dari KB hormonal,
non hormonal, alamiah, dan kontrasepsi mantap.
1) Kontrasepsi Hormonal
Efek samping dari metode kontrasepsi hormonal ini adalah:
a Menstruasi menjadi tidak teratur atau tidak mens sama sekali (kecuali
pil
b Kenaikan berat badan
c Muncul flek hitam pada wajah
d Mual, pusing, atau muntah
Cara kerja:
1) Menekan ovulasi
2) Mencegah implantasi
3) Mengentalkan lendir servik, sehingga sulit dilalui oleh sperma
4) Pergerakan tuba terganggu, sehingga transportasi telur juga terganggu

o Pil oral kombinasi


1) Afektif dan reversible
2) Harus diminum setiap hari
3) Efek samping yang serius jarang terjadi

10
4) Efek samping yang sering timbul yaitu mual dan bercak perdarahan
atau spotting
5) Tidak dianjurkan pada wanita yang sedang menyusui
6) Dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi darurat
o Jenis-jenis pil oral kombinasi, yaitu:
a) Monofasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama dengan 7
tablet tanpa hormon aktif.
b) Bifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif
c) Trifasik: pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung
hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda
dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
a Suntik
a) Suntik progestin
Merupakan metoda kontrasepsi yang efektif, aman, dapat dipakai
oleh semua WUS, kembalinya ke kesuuburan lebih lambat (4 bulan),
cocok untuk masa laktasi karena tidak mempengaruhi ASI. Kelebihan
suntik progestin, yaitu:
a) Sangat efektif untuk pencegahan kehamilan jangka panjang
b) Tidak mempengaruhi hubungan suami istri
c) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak pada
penyakit jantung
d) Tidak berpengaruh terhadap ASI
o Kekurangan suntik progestin, yaitu:
a) Sering ditemukan gangguan haid seperti spotting, siklus memanjang
dan memendek
b) Klien bergantung pelayanan kesehatan dan tidak dapat dihentikan
sewaktu-waktu

11
c) Peningkatan BB dan terlambatnya kembali ke kesuburan setelah
penghentian pemakaian
b Suntik kombinasi
Merupakan jenis suntikan yang terdiri atas 25 mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi
IM 1 bulan sekali. Kelebihan suntik kombinasi, yaitu:
a) Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak mempengaruhi hubungan suami
istri
b) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan metode jangka panjang
c) Efek samping yang kecil
d) Klien tidak perlu menyimpann obat suntik
o Kekurangan suntik kombinasi, yaitu
a) Terjadi perubahan pola haid, apotting, perdarahan sela sampai 10 hari
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan
c) Ketergantungan terhadap pelayanan kesehatan
d) Peningkatan BB dan terlambat kembali kesuburannya

c Implant
Efektif 5 tahun untuk Norpalan (terdiri dari 6 batang ), 3 tahun untuk
Indoplan/Implano, klien merasa kenyamanan, dapat dipakai oleh semua ibu usia
reproduksi, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, kesuburan akan
kembali setelah dicabut, efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur,
bercak dan aminorhea dan aman dipakai saat menyusui.

o Keuntungan implant, yaitu:


1) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (5 tahun), pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
2) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas dari pengarus estrogen,
tidak mengganggu coitus dan tidak mempengaruhi ASI
3) Klien kontrol ke klinik jika ada keluhan dan dapat dilakukan pencabutan
setiap saat sesuai dengan kebutuhan

12
o Kekurangan .implant, yaitu:
1) Perubahan pola haid
2) Nyeri kepala dan nyeri dada
3) Peningkatan/penurunan BB
4) Memerlukan pembedahan minor untuk pemasangan dan pelepasan

2) KB non hormonal
1. AKDR (IUD)
Cara kerja:
a) Menghambat kemampuan sperma masuk tuba fallopi.
b) Mencegah implantasi telur dalam uterus.
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu.
b) Kondom
Cara kerja:
a) Menghalangi bertemunya sperma dan sel telur.
b) Mencegah penularan mikroorganisme dari satu pasangan ke pasangan
lain.

3) KB yang tanpa memakai alat apapun (alamiah)


1. Coitus interuptus (senggama terputus)
Adalah suatu metode koontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum
terjadi ejakulasi intravaginal. Ejakulasi terjadi jauh dari genitalia eksterna
wanita. Cara kerja: alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi
sehingga sperma tidak masuk ke dalam vagina. Dengan demikian tidak ada
pertemuan antara apermatozoa dengan ovum sehingga kehamilan dapat
dicegah.
o Keuntungan:
a) Efektif bila dilaksanakan dengan benar
b) Tidak mengganggu produsi ASI
c) Dapat digunakan sebagai pendukung metoda KB lainnya

13
d) Tidak ada efek samping
e) Tidak memerlukan alat
2. Kalender
Metode KS dengan tidak melakukan sanggama pada masa subur,
effektivitasnya 75%-80%, pengertian antar pasangan harus ditekankan, faktor
kegagalan karena salah menghitung masa subur dan siklus haid yg tidak teratur
Masa subur siklus terpanjang dikurangi 11 dan siklus terpendek dikurangi 18.
3. MAL (metode amenorrea laktasi)
Merupakan kontrasepsi yang mengandalkan pemberian ASI secara
eksklusif. MaL dapat dipakai sebagai kontraseepsi bila: menyusui secara
penuh, lebih efektif jika pemberian belum haid, usia bayi kurang dari 6 bulan.
Efektifitasnya sampai 6 bulan dan harus dilanjutkan dengan pemakaian
metode kontrasepsi lainnya. Cara kerjanya yaitu menunda atau menekan
ovulasi.
o Keuntungannnya: efektifitas tinggi (98%) pada 6 bulan pertama setelah
melahirkan, segera efektif, tidak mengganggu senggama, tidak ada eefek
samping secara sistemik, tidak perlu perawatan medis, tidak perlu obat atau
alat dan tanpa biaya.

4) Kontrasepsi Mantap
1) Tubektomi (MOW)
2) Vasektomi (MOP)

14
gambar KB dan alat kontrasepsi

15
DAFTAR PUSTAKA

Await, D E. 2007. Pengetahuan Dan Motivasi Tentang Kontrasepsi Pada Akseptor KB Di 4


Taman Kanak-Kanak Di Kecamatan Sleman. Universitas Sanata Dharma.

Hartanto, H., 2004, KB Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Nadesul,H. 1997. Gizi ibu dan Bayi. Jakarta: Bhratara Karya Aksara

Notodihardjo, R., 2002, Reproduksi, Kontrasepsi dan Keluarga Berencana, 19- 27, Penerbit
kanisius Yogyakarta.

Rukanda, A., Ryanto, H., Syarief, M.T., Hasjim, C., Saleng, Muhasjim, 1993, Pengayoman
Medis Keluarga Berencana, BKKBN, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai

  • Pathway
    Pathway
    Dokumen4 halaman
    Pathway
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Baru
    Leaflet Baru
    Dokumen3 halaman
    Leaflet Baru
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Tetanus
    LP Tetanus
    Dokumen36 halaman
    LP Tetanus
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP - DHF - Fix
    LP - DHF - Fix
    Dokumen25 halaman
    LP - DHF - Fix
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Dokumen33 halaman
    Laporan Pendahuluan Letak Sungsang
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Inc
    LP Inc
    Dokumen32 halaman
    LP Inc
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Letak Sungsang
    LP Letak Sungsang
    Dokumen18 halaman
    LP Letak Sungsang
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • DM Dina Firnanda
    DM Dina Firnanda
    Dokumen25 halaman
    DM Dina Firnanda
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • INC
    INC
    Dokumen27 halaman
    INC
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Preeklamsi Iyza
    LP Preeklamsi Iyza
    Dokumen17 halaman
    LP Preeklamsi Iyza
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • Sap KB
    Sap KB
    Dokumen8 halaman
    Sap KB
    Vhie Ra
    Belum ada peringkat
  • LP Inc
    LP Inc
    Dokumen32 halaman
    LP Inc
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • INC
    INC
    Dokumen27 halaman
    INC
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Preeklamsi Iyza
    LP Preeklamsi Iyza
    Dokumen17 halaman
    LP Preeklamsi Iyza
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • REFRENSI
    REFRENSI
    Dokumen1 halaman
    REFRENSI
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • LP Preeklamsi Iyza
    LP Preeklamsi Iyza
    Dokumen17 halaman
    LP Preeklamsi Iyza
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen18 halaman
    Anatomi
    Ifroh amaliah
    Belum ada peringkat