Kegiatan pembelajaran merupakan bagian penting dari proses
pendidikan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa. Dahulu, guru acapkali menjadi pusat informasi yang menyebabkan siswa menjadi pasif. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, guru dituntut menjadi seorang yang kreatif dalam mendesain kegiatan pembelajaran agar siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
bahwa guru yang profesional harus memiliki empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Salah satu kompetensi pedagogik, guru harus mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan membuat siswa aktif. Hal ini terkait dengan fungsi “manajerial” atau “pengelolaan kelas” dari seorang guru. “Tujuan pengelolaan kelas ialah untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi kelancaran proses belajar mengajar peserta didik” (Ametembun dan Komariah, 1994: 89). Oleh karena itu seorang guru yang profesional harus mampu melaksanakan atau mengelola pembelajaran dengan baik.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada
siswa mempunyai peranan penting untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, matematika sekolah merupakan bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan- kemampuan dan membentuk kepribadian siswa serta berpandu kepada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dekdikbup, 1995).
Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran matematika dipengaruhi
oleh berbagai faktor, antara lain adalah guru matematika dan siswa. Hal ini disebabkan karena guru matematika dan siswa terlibat secara langsung dalam kegiatan proses pembelajaran matematika. Guru sebagai subjek yang sangat berperan dalam usaha membelajarkan siswa, dan siswa objek yang menjadi sasaran pembelajaran matematika. Oleh karena itu, pelaksanaan kurikulum matematika di depan kelas sangat tergantung kepada kemampuan dan keterampilan guru matematika sebagai pengelola proses pembelajaran matematika. Seorang guru matematika harus menguasai bahan ajar matematika dibarengi dengan penguasaan terhadap strategi pembelajaran matematika. Pemilihan strategi pembelajaran matematika yang tepat akan mempermudah proses terbentuknya pengetahuan matematika pada diri siswa.
Dewasa ini, Pemerintah sudah berupaya meningkatkan kualitas guru
khususnya guru matematika melalui berbagai program pelatihan seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG), seminar pendidikan dan lain–lain. Akan tetapi, ternyata pelatihan tersebut dirasa belum cukup memberikan dampak yang signifikan dalam pembelajaran matematika. Dan akhirnya, ditawarkanlah model yang lebih fokus untuk mengkaji permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru. Model tersebut adalah lesson study.
Lesson study merupakan kegiatan kolaboratif dari sekelompok guru
untuk secara bersama-sama merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakannya. Lesson study merupakan tawaran yang efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan kualitas guru di Indonesia. Lesson study dikatakan efektif karena guru dapat menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dialami. Lesson study juga efisien karena pelaksanaan kegiatan ini tidak membuang waktu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tidak memerlukan biaya yang besar.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul untuk
makalah ini tentang “PENERAPAN LESSON STUDY MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA/SISWI KELAS VII-G DI SMPN 2 SUMEDANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasar rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penulis
mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam
kegiatan Lesson Study?
2. Bagaimanakah model atau tipe kegiatan Lesson Study?
3. Bagaimanakah pelaksanaan Lesson Study mata pelajaran Matematika
pada siswa/siswi kelas VII-G di SMPN 2 Sumedang?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak diacapai pada penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip-prinsip yang diterapkan
dalam kegiatan Lesson Study?
2. Untuk mengetahui model atau tipe kegiatan LessonStudy?
3. Untuk mengetahui pelaksanaan Lesson Study pada siswa/siswi kelas
VII-G y di SMPN 2 Sumedang?
1.4. Manfaat Penulisan
Setelah penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi sumbangan pemikiran bagi pembelajaran Lesson Study
khususnya matematika.
b. Memberi sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan Matematika.
c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan Lesson Study serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang pelaksanaan
Lesson Study dan implementasi terhadap proses pembelajaran.
b. Bagi pendidik dan calon pendidik
Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan
calon pendidik dan implementasi terhadap proses pembelajaran
c. Bagi anak didik
Anak didik sebagai objek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman
langsung mengenai pembelajaran Lesson Study. Dan anak dapat tertarik mempelajari Matematika sehingga perkembangan kemampuan Matematika anak dapat meningkat.
d. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta
menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan kemampuan Matematika anak.