Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran merupakan bagian penting dari proses


pendidikan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa.
Dahulu, guru acapkali menjadi pusat informasi yang menyebabkan siswa
menjadi pasif. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, guru dituntut
menjadi seorang yang kreatif dalam mendesain kegiatan pembelajaran agar
siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

Menurut Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,


bahwa guru yang profesional harus memiliki empat kompetensi utama, yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional. Salah satu kompetensi pedagogik, guru harus
mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif,
menyenangkan, dan membuat siswa aktif. Hal ini terkait dengan fungsi
“manajerial” atau “pengelolaan kelas” dari seorang guru. “Tujuan
pengelolaan kelas ialah untuk menciptakan situasi yang kondusif bagi
kelancaran proses belajar mengajar peserta didik” (Ametembun dan
Komariah, 1994: 89). Oleh karena itu seorang guru yang profesional harus
mampu melaksanakan atau mengelola pembelajaran dengan baik.

Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada


siswa mempunyai peranan penting untuk menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, matematika sekolah merupakan bagian-bagian
matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-
kemampuan dan membentuk kepribadian siswa serta berpandu kepada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Dekdikbup, 1995).

Keberhasilan proses dan hasil pembelajaran matematika dipengaruhi


oleh berbagai faktor, antara lain adalah guru matematika dan siswa. Hal ini
disebabkan karena guru matematika dan siswa terlibat secara langsung dalam
kegiatan proses pembelajaran matematika. Guru sebagai subjek yang sangat
berperan dalam usaha membelajarkan siswa, dan siswa objek yang menjadi
sasaran pembelajaran matematika. Oleh karena itu, pelaksanaan kurikulum
matematika di depan kelas sangat tergantung kepada kemampuan dan
keterampilan guru matematika sebagai pengelola proses pembelajaran
matematika. Seorang guru matematika harus menguasai bahan ajar matematika
dibarengi dengan penguasaan terhadap strategi pembelajaran matematika.
Pemilihan strategi pembelajaran matematika yang tepat akan mempermudah
proses terbentuknya pengetahuan matematika pada diri siswa.

Dewasa ini, Pemerintah sudah berupaya meningkatkan kualitas guru


khususnya guru matematika melalui berbagai program pelatihan seperti
Pendidikan Profesi Guru (PPG), Pendidikan dan Latihan Profesi Guru
(PLPG), seminar pendidikan dan lain–lain. Akan tetapi, ternyata pelatihan
tersebut dirasa belum cukup memberikan dampak yang signifikan dalam
pembelajaran matematika. Dan akhirnya, ditawarkanlah model yang lebih
fokus untuk mengkaji permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru.
Model tersebut adalah lesson study.

Lesson study merupakan kegiatan kolaboratif dari sekelompok guru


untuk secara bersama-sama merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran yang dilaksanakannya. Lesson study merupakan tawaran yang
efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan kualitas guru di Indonesia.
Lesson study dikatakan efektif karena guru dapat menyelesaikan
permasalahan pembelajaran yang dialami. Lesson study juga efisien karena
pelaksanaan kegiatan ini tidak membuang waktu guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan tidak memerlukan biaya yang besar.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis memilih judul untuk


makalah ini tentang “PENERAPAN LESSON STUDY MATA
PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA/SISWI KELAS VII-G DI
SMPN 2 SUMEDANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasar rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penulis


mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dan prinsip-prinsip yang diterapkan dalam


kegiatan Lesson Study?

2. Bagaimanakah model atau tipe kegiatan Lesson Study?

3. Bagaimanakah pelaksanaan Lesson Study mata pelajaran Matematika


pada siswa/siswi kelas VII-G di SMPN 2 Sumedang?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan yang hendak diacapai pada penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip-prinsip yang diterapkan


dalam kegiatan Lesson Study?

2. Untuk mengetahui model atau tipe kegiatan LessonStudy?

3. Untuk mengetahui pelaksanaan Lesson Study pada siswa/siswi kelas


VII-G y di SMPN 2 Sumedang?

1.4. Manfaat Penulisan

Setelah penulisan makalah ini, diharapkan dapat memberikan manfaat


sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi sumbangan pemikiran bagi pembelajaran Lesson Study


khususnya matematika.

b. Memberi sumbangan ilmiah dalam ilmu Pendidikan Matematika.


c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya yang
berhubungan dengan Lesson Study serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis

Dapat menambah wawasan dan pengalaman langsung tentang pelaksanaan


Lesson Study dan implementasi terhadap proses pembelajaran.

b. Bagi pendidik dan calon pendidik

Dapat menambah pengetahuan dan sumbangan pemikiran tentang pelaksanaan


calon pendidik dan implementasi terhadap proses pembelajaran

c. Bagi anak didik

Anak didik sebagai objek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman


langsung mengenai pembelajaran Lesson Study. Dan anak dapat tertarik
mempelajari Matematika sehingga perkembangan kemampuan Matematika anak
dapat meningkat.

d. Bagi sekolah

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta


menentukan metode dan media pembelajaran yang tepat untuk mengembangkan
kemampuan Matematika anak.

Anda mungkin juga menyukai