Definisi sains seperti tadi diatas seringkali dikenal atau disebut dengan sains
murni, untuk dapat membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi
dari sains yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Ilmu sains
pada di klasifikasikan menjadi 2 (dua), diantaranya yaitu :
Sains memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan suatu model yang dapat di
gunakan untuk realitas. Yang pada umumnya suatu penyelidikan ilmiah dapat
menggunakan beberapa bentuk metode secara ilmiah.
Teknologi berasal dari kata Yunani yaitu techno yang berarti ilmu
keterampilan atau seni. Dari kata itu antara lain diturunkan kata teknik dan teknologi.
Teknik adalah cara atau metode, sedang teknologi mempunyai arti yang cukup banyak
antara lain:
Dari pengertian diatas tampak bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari
adanya teknologi. Artinya, teknologi merupakan keseluruhan cara yang secara
rasional mengarah pada ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.
Pada abad 13-19 terjadi hubungan IPA dan teknologi secara tidak langsung.
Sebelum itu, teknologi di kembangkan berdasarkan kaidah pengalaman dan teknologi
masih berdiri sendiri. Contohnya mesin uap temuannya ilmiah tetapi praktik
pembuatannya tidak melibatkan ilmuwan. Hubungan langsung terjadi setelah revolusi
industri yang mengakibatkan pengaruh IPA sangat nyata terhadap teknologi. Sekitar
abad 20 teknologi berkembang pesat sehingga melahirkan IPTEK modern. Contoh
abad ke-19 bahan-bahan kimia dan obat-obatan berasal dari bahan alami, setelah abad
ke-20 bahan kimia dan obat-obatan dibuat secara sintetis atau dari bahan-bahan
petrolium karena telah mengetahui struktur kimiawinya.
Oleh karena itu, matematika berperan dalam kimia teruatama dalam bilangan-
bilangan pada aspek teoritis maupun praktis, hukum perbandingan tetap, hukum
kelipatan dan persamaan reaksi memerlukan hubungan matematika. Perkembangan
ilmu kimia menjadi pesat setelah menggunakan metode ilmiah yang tak pula terlepas
dari matematika. Matematika tidak dianggap sebagai ilmu akan tetapi digunakan
sebagai penyedia alat atauperangkat dan kerangka kerja yang digunakan dalam ilmu-
ilmu alam. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi saling berhubungan.
Nampak bahwa sains dan teknologi memiliki titik mulai berbeda. Kegiatan
sains (saintis) diawali dengan bertanya kepada alam atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang dunia kealaman (natural), sedangkan kegiatan teknologi (teknolog)
diawali dari masalah-masalah yang sedang dihadapi manusia dalam berinterkasi
dengan lingkungan/alam.
Keduanya berinteraksi terutama pada dua hal, yaitu penerapan metode inquiry
dan penerapan metode pemecahan masalah, proses eksplanasi fenomena alam, dan
proses penyelesaian masalah yang dihadapi manusia dalam beradaptasi dengan
lingkungan / alam.
MIPA sebagai ilmu dasar, tujuannya untuk mengetahui lebih banyak dan lebih
dalam tentang alam semesta dan segala isinya, sedangkan teknologi bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis serta mengatasi semua kesulitan yang dihadapi
manusia. Diibaratkan pohon, MIPA tanpa teknologi tidak berbuah, teknologi tanpa
MIPA tidak pohon.
a) Rasa ingin tahu tentang alam fisik dan biologis dan bagaimana hal itu bekerja.
b) Kesadaran bahwa sains dapat menyumbangkan hal untuk mengatasi masalah
individu ataupun global.
c) Suatu antusiasme terhadap pengetahuan ilmiah dan metodanya.
d) Suatu pengakuan bahwa sains adalah aktivitas manusia bukan sesuatu yang
mekanis.
e) Suatu pengakuan pentingnya pemahaman ilmiah dalam dunia yang modern.
f) Suatu kenyataan bahwa pengetahuan ilmiah bisa digunakan untuk maksud baik
maupun jahat.
g) Suatu pemahaman hubungan antara sains dan bentuk aktivitas manusia lainnya.
h) Suatu pengakuan bahwa pengetahuan dan pemahaman sains berbeda dengan
yang dilakukan sehari-hari
Berbagai sikap di atas secara jelas berhubungan dengan sains, dan akan
berpotensi terus berkembang khususnya ketika siswa terlibat dalam pelajaran sains
di sekolah. Namun, terdapat juga sikap-sikap positif lainnya yang mana seorang
guru sains dapat juga meneguhkan dan memperkuatnya seperti rasa tanggung
jawab, kesediaan untuk bekerja sama, toleransi, rasa percaya diri, menghargai
orang lain, kebebasan, dapat dipercaya dan kejujuran intelektual. Pengembangan
sikap-sikap ini biasanya merupakan konsekwensi tidak langsung dari seluruh
pengalaman di sekolah maupun di dunia luar. Tidak seorang gurupun atau
sekumpulan kegiatan yang akan bertanggung jawab terhadap sikap siswa terhadap
sains. Penelitian dalam pendidikan misalnya, menunjukkan betapa kuatnya
pengaruh hidden curriculum dibanding isi materi kurikulum terhadap cara pandang
siswa terhadap dirinya, guru, sekolah maupun proses pendidikan. Namun,
walaupun perubahan sikap adalah hal yang lambat dibanding pertambahan
pengetahuan dan pengurukannya juga sulit dilakukan, hal ini tidak menjadikan
bahwa hal itu tidak perlu dilakukan.
D. Interaksi Sains-Teknologi-Masyarakat
1. Sains dan teknologi memiliki hubungan Simbiosis
Artinya teknologi (teknolog) menerapkan sains untuk menghasilkan produk-
produk teknologi baru, instrument baru, dan teknik-teknik yang baru
bermanfaat.
2. Teknologi dan Sains memiliki hubungan tidak pernah terpisah
Tanpa ilmu=tidak lahir teknologi
Tanpa teknologi= Ilmu sulit berkembang
3. Masyarakat melahirkan teknologi dan sains.
Manusia tercipta sebagai makhluk yang paling sempurna yang mampu
melahirkan perkembangan sains dan teknologi. Jadi, sains dan teknolgi tidak
akan lahir jika manusia tidak ada.
2. Interaksi Sosial
Pada gelombang agrarian hubungan antara manusia dengan manusia lainnya
diwarnai dengan hubungan kekeluargaan, tatakarama, semangat gotong royong dan
lebih banyak waktu yang dipakai untuk berkomunikasi antar pribadi. Masyarakat
industry mempunyai corak yang lain. Pembangunan di kota mengakibatkan urbanisasi
yang menimbulkan masalah sosial manusia menjadi individualistis, pergaulan dan
nilai berubah, nilai lama di tinggalkan dan mengikuti nilai baru yang belum tentu
benar.
Kita sudah melihat IPTEK sangat membantu manusia untuk memudahkan dan
meningkatkan mutu kehidupan. Tetapi ada sisi lain kita juga melihat keuntungan
pada satu pihak menimbulkan kerugian lain. IPTEK tidak berdiri sendiri, IPTEK
tidak bebas nilai, tetapi IPTEK berhadapan dengan masalah etika tentang yang
baik dan yang benar, tentang bolah atau tidak boleh.