Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN STATISTIK
Pada umumnya orang tidak membedakan antara kata statistika dan statistik. Statistik adalah
istilah yang dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non-bilangan yang
disusun dalam tabel dan atau diagram, yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Moore (1997) mendefinisikan statistika sebagai alat untuk memecahkan masalah yang senantiasa
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, di tempat kerja, dan di dalam ilmu pengetahuan. Secara
khusus, statistika digunakan untuk menguraikan dan memprediksi fenomena dengan
menggunakan kumpulan hasil dari pengukuran. Untuk tujuan tersebut, Steel dan Torrie (1995)
mendefiniskan statistika sebagai ilmu pengetahuan murni dan terapan mengenai penciptaan,
pengembangan, dan penerapan teknik-teknik sedemikian rupa sehingga ketidakpastian inferensia
induktif dapat dievaluasi (diperhitungkan). Secara terperinci Sulivan (2008) menyatakan bahwa
statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan pengumpulan, pengorganisasian, peringkasan
dan analisis informasi untuk menarik kesimpulan atau menjawab pertanyaan. Berdasarkan
pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa statistika adalah pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta
penganalisisan, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan
penganalisisan yang dilakukan.
Statistika menurut fungsinya dibagi menjadi dua bagian yaitu statistika deskriptif dan statistika
inferensial. Statistika yang menyangkut kesimpulan yang valid dinamakan statistika inferensial.
Sedangkan statistika yang hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang
diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar dinamakan
statistika deskriptif. Menurut Sunaryo, dkk. (Wahyudin dan Dahlan, 2015) dalam statistika
deskriptif tidak ada perbedaan antara data yang diperoleh dari sampel dengan populasinya,
kemudian apa yang dihitung dari sampel digunakan untuk menandai populasi.
Statistika deskriptif meliputi ukuran pemusatan, variabilitas dan distribusi (Chan, Ismail,
Sumintono: 2016). Ukuran pemusatan merupakan komponen utama dalam menduga analisis data
dan grafik maupun dalam memahami gagasan distribusi (Garfield dan Ben-Zvi: 2008). Ukuran
pemusatan data terdiri dari mean, median dan modus. Variabilitas sama dengan dispersi dan
penyebaran (Chan, Ismail, Sumintono: 2016). Dimana variansi terdiri dari range, variansi,
simpangan baku, dan range interkuartil. Menurut Garfield dan Ben-Zvi (2008) distribusi
dianggap sebagai salah satu ide utama dan penting dalam statistika. Lebih lanjut Wild (2006)
mengklasifikasikan distribusi menjadi dua yaitu distribusi teoritis dan distribusi empiris.
Distribusi teoritis menunjukkan model probabilitas termasuk distribusi normal. Sedangkan
distribusi empiris memungkinkan kita untuk mengamati variasi dalam data secara langsung.
Dimana ukuran pemusatan data, bentuk dan penyebaran data adalah karakteristik umum dari
distribusi (Garfield dan Ben-Zvi: 2008).
Statistika inferensial mencakup semua metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data
(sampel) atau yang sering disebut dengan sampel untuk digunakan sebagai peramalan atau
penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data induknya (populasi). Statistika inferensial
meliputi pendugaan parameter dan pengujian hipotesis, sehingga diperoleh suatu kesimpulan
yang berlaku umum.

MASALAH 1
1. Apa perbedaan antara statistik dengan statistika? Jelaskan serta berikan contohnya!
Jawab: Statsitik diapaki untuk menyatakan kumpulan data, bilangan maupun non bialngan yang
disusun dalam tabel dan atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Contoh: Statistik penduduk, statistik kelahiran. Dll
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengu,pulan data,
pengolahan atau penganalisisan data, dan penarikan kesimpulan berdasrkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilakukan.
Contoh: Mata Kuliah Statistika Dasar, Program Studi Statistika Universitas Padjajaran.

2. Seorang peneliti akan melakukan penelitian mengenai efektifitas model pembelajaran


pemecahan masalah pada pembelajaran matematika. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh
rata-rata dari kelas eksperimen yaitu 76, dengan kesimpulan penelitian bahwa model
pembelajaran pemecahan masalah efektif untuk diterapkan pada pembelajaran matematika.
Berdasarkan konsep sebelumnya, dalam penelitian tersebut jelaskan tahapan mana dulu
yang dilakukan oleh peneliti!
Jawab: Tahapan yang dilalui dalam penelitian tersebut adalah :
1. Memilih ide atau topik penelitian
2. Merumuskan masalah penelitian
3. Merumuskan hipotesis penelitian
4. Menentukan variabel penelitian
5. Menentukan tipe dan desain penelitian
6. Merencanakan dan melaksanakan penelitian
7. Mengumpulkan data , mengolah data atau menganalisis data hasil penelitian
8. Membuat kesimpulan

AKTIVITAS 1
1. Perhatikan pernyataan di bawah!
a. Statistik kecelakaan lalu lintas menurut jenis korbannya, seperti luka ringan 40 orang,
luka berat 15 orang dan meninggal 3 orang.
Jawab: Dari data kepolisian lalu lintas, didapatkan bahwa kecelakaan lalu lintas menurut
jenis korbannya ada 40 orang luka ringan, 15 orang luka berat dan 3 meninggal
b. Rata – rata berat badan dari mahasiswa yang mengikuti kuliah statistika adalah 41 kg.
Jawab: Berdasar data dari Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Statistika, rata-rata berat
badan mahasiswanya adalah 41 kg.
c. 90% mahasiswa yang mengikuti kuliah statistika berasal dari Kabupaten Sumedang
d. Jawab: Berdasar data dari Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah Statistika, 90%
mahasiswa yang mengikuti kuliah statistika berasal dari Kabupaten Sumedang.
e. Statistika penduduk menurut jenis pekerjaannya, seperti PNS, Pegawai Swasta,
Pegawai BUMN, Wiraswasta, Petani, dan lain lain.
Jawab: Berdasar data dari Dinas Penduduk, dilakukan pengolahan data mengenai penduduk
menurut jenis pekerjaannya, seperti PNS, Pegawai Swasta, Pegawai BUMN, Wiraswasta,
Petani, dan lain lain.
f. Statistika mahasiswa menurut asal sekolahnya, seperti SMA, SMK, dan MA.
Jawab: Berdasar data dari universitas, dilakukan pengolahan data mengenai mahasiswa
menurut asal sekolahnya, seperti SMA, SMK, dan MA.
g. Kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan diakibatkan karena kecerobohan pengemudi
motor.
Jawab: Berdasar sebuah kecelakaan lalu lintas, orang-orang menyimpulkan bahwa
kecelakaan lalu lintas itu kebanyakan diakibatkan karena kecerobohan pengemudi motor.

Informasi apa yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan di atas?


Bagaimana cara memperoleh informasi tersebut!
2. Berdasarkan sifatnya statistika dikelompokkan menjadi dua.

.............
statistika
..............
.
Jawab: Statistika deskriptif dan Statistika Inferensial

Perhatikan pernyataan di bawah!


Gagal panen terjadi di daerah Karawang yang disebabkan oleh hama tikus, maka diramalkan
harga beras akan menjadi dua kali lipat pada tahun yang akan datang.
Informasi mengenai gagal panen akibat hama tikus yang terjadi di Karawang merupakan
jenis statistika deskriptif, karena pengambilan data hanya di lakukan di Karawang dan
disimpulkan untuk kota Karawang .
Informasi mengenai harga beras naik menjadi dua kali lipat tahun yang akan datang
merupakan jenis statistika Inferensial, karena pendataan dilakukan di kota Karawang Tetapi
disimpulkan untuk kota-kota yang lain juga.

LATIHAN 1
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan statistika !
Jawab: Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengu,pulan data,
pengolahan atau penganalisisan data, dan penarikan kesimpulan berdasrkan kumpulan data dan
penganalisisan yang dilakukan.
2. Jelaskan perbedaan statistika deskriptif dan inferensial !
Jawab: Dalam statistika deskriptif yang dibahas adalah pengumpulan data, pengolahan
data, penyajian data serta perhitungan nilai-nilai dari suatu data yang digambarkan dalam
suatu tabel atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan.
Dalam statistika inferensial, yang dibahas adalah penarikan kesimpulan yang bersifat
umum dari data yang telah disusun dan diolah. Jadi dalam statistika inferensial dipelajari
tentang bagaimana penarikan kesimpulan dilakukan.
3. Nyatakan apakah pernyataan-pernyataan berikut ini termasuk dalam statistika deskriptif atau
inferesial. Dan berikan alasan yang mendasari jawaban Anda !
a. Sekurang-kurangnya 50% dari semua musibah banjir yang terjadi tahun lalu di sebuah
kota tertentu diakibatkan oleh tindakan sengaja orang-orang membuang sampah
sembarangan
Jawab: Statistika inferensial karena nilai numerik 50% merupakan bentuk suatu statistika
deskriptif.
b. Sebanyak 60% di antara siswa yang mengikuti pembelajaran berbantuan ICT ternyata
kemudian mendapat nilai lebih baik.
Jawab: Statistika inferensial karena nilai numerik 60% merupakan bentuk suatu statistika
deskriptif.
c. Dengan mengasumsikan bahwa kemampuan awal matematis mahasiswa adalah 50%,
maka diprediksi kemampuan matematis mahasiswa akan memperoleh nilai lebih besar
dari 70 pada akhir pembelajaran.
Jawab: Statistika inferensial karena nilai numerik 50% merupakan bentuk suatu statistika
deskriptif.
d. Dalam satu survey yang dilakukan oleh pemerintahan Kota A diketahui bahwa
sebagian besar warga menyetujui didirikannya perpustakaan daerah.
Jawab: Statistika Deskriptif karena dapat diketahui bahwa hasil survey dapat disajikan
dalam bentuk diagram atau histogram.

Petunjuk jawaban latihan


1. Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data
dan penganalisisan yang dilakukan.
2. Statistika deskriptif adalah analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari sampel.
Sedangkan statistika inferensial adalah analisis dan interpretasi kondisi populasi berdasarkan
data sampel.
3. a ) deskriptif, b) deskriptif, c) inferensial , d) inferensial.
B. MACAM – MACAM DATA
NCTM (2005) dan Watson & Callingham (2003) menyatakan bahwa saat ini banyak data
statistik yang ada dalam kehidupan sehari-hari seperti jumlah peserta dalam debat atau aksi
masyarakat, fenomena seperti tingkat kejahatan, pertumbuhan penduduk, penyebaran penyakit,
jumlah produksi, pencapaian pendidikan, dan kecenderungan pekerjaan. Data dapat diartikan
sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah. Data hasil penelitian
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
adalah data yang dikategorikan menurut kualitas objek yang dipelajari. Biasanya data kualitatif
berbentuk kalimat, kata atau gambar. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Data Kuantitatif dikelompokkan menjadi
dua yaitu, data diskrit dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil
menghitung atau membilang (bukan mengukur). Data kontinum adalah data yang diperoleh dari
hasil pengukuran. Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data kuantitatif dapat
dikelompokan dalam empat jenis (tingkatan) yang memiliki sifat berbeda.
1. NOMINAL
Dalam skala nominal, kategori-kategorinya harus saling lepas (mutually exlusive) dan lengkap
(exhaustive). Mutually exlusive maksudnya satu pengamatan tidak akan jatuh pada lebih dari satu
kategori, sedangkan mutually exhaustive dimaksudkan bahwa pengkategorian dipandang cukup
untuk semua kemungkinan dari hasil pengamatan. Sebagai contoh, pengamatan jenis kelamin
siswa, setiap siswa hanya mempunyai satu jenis kelamin, laki-laki saja atau perempuan saja,
sehingga pengkategorian jenis kelamin saling lepas. Kemudian, tidak mungkin ada anak yang
tidak termuat dalam jenis kelamin (laki-laki atau perempuan), dengan demikian pengkategorian
telah cukup lengkap mengakomodir semua kemungkinan dari objek yang diamati. Lain lagi jika
kita melakukan pengamatan dengan pabrikan mobil dengan kategori Astra motor, Honda,
Suzuki, Toyota. Maka dapat disimpulkan bahwa data nominal adalah data yang tidak berupa
angka atau berupa angka tetapi tidak dapat dioperasikan. Contoh: jenis kelamin, agama, status
pernikahan.
2. ORDINAL
Data dengan skala ordinal memiliki kualitas yang sama dengan skala nominal, tetapi lebih maju
dalam kategorinya yakni dapat diberi peringkat (ranked) atau diberi urutan (ordered) dari
tinggkat yang tinggi ke rendah atau sebaliknya. Contohnya dalam tingkat kelas, apakah seorang
siswa SD kelas 1, kelas II, kelas III, kelas IV, kelas V atau kelas VI. Siswa kelas 1 tentu lebih
rendah dari siswa kelas II, dan seterusnya. Dengan demikian, seseorang tidak hanya dapat
digolongkan dalam satu dan hanya satu kategori, tetapi juga dapat mengurutkan kategori-
kategori tersebut. Perlu anda ketahui bahwa dalam skala ini tidak ada titik nol yang sebenarnya
atau sejati, yang artinya tidak dapat dikatakan bahwa siswa kelas III merupakan tiga kali lebih
tinggi dari siswa kelas 1. Kita hanya dapat mengatakan bahwa siswa kelas III lebih tinggi dari
pada siswa kelas 1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data ordinal adalah data yang tidak
berupa angka atau berupa angka, tidak dapat dioperasikan tetapi mempunyai urutan.
3. INTERVAL
Skala pengukuran interval lebih maju dibandingkan dengan ordinal, yakni jarak (interval) yang
pasti antar kategori-kategori diketahui. Data Interval adalah data yang berupa angka dapat
dioperasikan dan mempunyai urutan dengan jarak sama tetapi tidak memiliki nol absolut. Skala
ini sering juga disebut dengan skala equal-interval. Sebagai contoh dalam pengukuran suhu
udara dikenal beberapa jenis, yakni Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
4. RASIO
Skala pengukuran rasio memuat semua sifat-sifat pada skala interval dan mempunyai tambahan
yakni “ada nilai nol mutlak”. Di atas telah diketahui bahwa pengukuran suhu dalam derajat
celcius tidak punya sifat kesebandingan dan nilai nol mutlak. Sehingga data rasio adalah data
yang berupa angka dapat dioperasikan, mempunyai urutan dan memiliki nol absolut. Contoh dari
skala pengukuran rasio adalah pengukuran panjang, berat, dan waktu yang digunakan. Perbedaan
antara 40 cm dengan 41 cm sama dengan perbedaan antara 80 cm dengan 81 cm, juga 80 cm dua
kali lebih panjang dibandingkan dengan 41 cm

MASALAH 2
Klasifikasikan data berikut ke dalam kelompok kategori (kualitatif) atau numerik (kuantitatif).
Setelah itu tentukan skala datanya (nominal, ordinal, interval atau rasio)!
a. Jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, D-3, S-1, S-2, S-3)
Jawab: Data kualitatif skala ordinal. Jenjang pendidikan tidak bisa dioperasikan matematis
dan jenjangnya antara satu dengan lainnya berbeda.
b. Skor tes pemahaman matematissiswa
Jawab: Data kualitatif skala ordinal. Skor tes siswa tidak dapat dioperasikan matematis dan
antara satu dengan lainnya berbeda.
c. Program Studi/ Jurusan (Pendidikan Matematika, PJKR, Pendidikan Bahasa Indonesia,
PGSD, PendidikanVokasional Teknik Mesin)
Jawab: Data kualitatif skala nominal. Program studi dalam keadaan setara dan tidak dapat
dilakukan operasi matematis.
d. Skor pada Pertandingan Basket
Jawab: Data kuantitatif skala Rasio. Skor pertandingan tidak dapat dioperasikan matematis
dan dalam keadaan yang tidak setara.
e. Agama (Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha)
Jawab: Data kualitatif skala ordinal. Agama tidak bisa dikategorikan satu lebih baik dari
lainnya dan tidak dapat dioperasikan
Berikan penjelasan untuk jawaban tersebut!

AKTIVITAS 2
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Berdasarkan sifat dan cara
menghitungnya data dikelompokkan sebagai berikut.

..............
.............
Data .............. ..............
.
Jawab: Data Kuantitatif: Data diskrit dan kontinu
Data Kualitatif
Berdasarkan tipe skala pengukuran yang digunakan, data dapat dikelompokan dalam empat jenis,
yaitu sebagai berikut.
1. Warna
Apakah warna mempunyai urutan? Tidak
Merah + Hitam= Ungu
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka warna termasuk ke dalam jenis data apa? Data nominal
2. Nilai pada Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa (A, B, C, D, dan E)
Apakah nilai pada Kartu Hasil Studi (KHS) mahasiswa memiliki urutan? Ya.Jelaskan!
Karena nilai tersebut merepresentasikan hasil studi yang berbeda pada tiap mahasiswa
A + B = tidak bisa dihitung
Apakah hasil penjumlahan dari A + B memiliki makna? Tidak
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka nilai pada KHS mahasiswa termasuk ke dalam jenis data
apa? Skala ordinal
3. Temperatur: Suhu badan 36oC dan 37oC.
Apakah 37oC lebih panas dari C? Ya
37oC - 36oC = 1oC
Apakah suhu 0oC berarti tidak ada panas? Salah
0oC = 0oR
Apakah suhu 40oC berarti panasnya dua kali lipat dari 20oC? Ya
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka temperatur (suhu badan 36oC dan 37oC) termasuk ke
dalam data jenis apa? skala
4. Harga – harga buku teks mahasiswa
Apakah harga buku Rp. 50.000,- lebih mahal dari Rp. 45.000,-?Ya
Rp. 50.000 - Rp 45.000 = Rp. 5.000
Apakah hargaRp. 50.000,- berarti dua kali lipat dari Rp. 25.000,-? Ya
Apakah apabila harganya Rp. 0 menunjukkan tidak ada harga alias gratis? Ya
Berdasarkan ilustrasi tersebut, maka harga-harga buku teks mahasiswa termasuk ke dalam
data jenis apa? Data rasio

LATIHAN 2
Untuk memperdalam pemahaman anda mengenai materi diatas, kerjakanlah latihan berikut!
1. Berikut ini diberikan beberapa pernyataan yang merupakan contoh dari bermacam – macam
data.
a. Tinggi bangunan hotel itu mencapai 50 meter. Data kuantitatif
b. Banyak kendaraan roda dua yang melewati persimpangan jalan itu. Data kauntitatif
c. Penilaian seorang guru terhadap siswa – siswanya. Data kualitatif
d. Kecepatan kendaraan tiap jam. Data kuantitatif
e. Banyak halaman buku yang sudah dibaca Sandy pada hari itu. Data kuantitatif
f. Mutu barang yang diproduksi. Data kualitatif
g. Banyak mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada hari itu. Data kuantitatif
h. Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 1990 menurun. Data kuantitatif
i. Luas tanah Pak Ali 250 m 2. Data kuantitatif
2. Manakah yang termasuk data kualitatif ? C dan F
3. Dari pernyataan – pernyataan soal nomor 1, manakah yang termasuk data diskrit?B, E, G,H, I
4. Dari pernyataan – pernyataan soal nomor 1, manakah yang termasuk data kontinu? A dan D
5. Klasifikasikan data berikut berdasarkan jenisnya (nominal, ordinal, interval, dan rasio)!
a. Tinggi badan pemain sepak bola. Skala ordinal
b. Temperatur saat ini di dalam kelas. Skala Interval
c. Rating suatu acara televisi: “fantastik, baik, cukup, kurang, tidakditerima”. Data nominal
d. Nomor punggung pemain basket. Skala nominal
e. Nomor telepon pada buku telepon. Skala ordinal
f. Majalah konsumen yang memberikan rating: “best buy, reccomended, not
reccomended”. Skala ordinal
g. Kode pos. Skala ordinal

Petunjuk JawabanLatihan
1. Yang termasuk data kualitatif:
Penilaian seorang guru terhadap siswa – siswanya.
Mutu barang yang diproduksi
Jumlah kecelakaan lalu lintas pada tahun 1990 menurun.
2. Yang termasuk data diskrit:
b. Banyak kendaraan roda dua yang melewati persimpangan jalan itu.
e. Banyak halaman buku yang sudah dibaca Sandy pada hari ini.
g. Banyak mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada hari itu.
i. Luas tanah Pak Ali 250 m 2.
3. Yang termasuk data kontinu:
Tinggi bangunan hotel itu mencapai 50 meter.
Kecepatan kendaraan tiap jam
Banyak mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada hari itu.
4. Klasifikasikan data berikut berdasarkan jenisnya
a. rasio
b. interval
c. ordinal
d. nominal
e. nominal
f. ordinal
g. ordinal

Anda mungkin juga menyukai