Anda di halaman 1dari 3

Nama : Febiana Safitri

Kelas : 3

1.Upacara Ngaben

Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah di Bali yang dilakukan untuk menyempurnakan
jenazah. Upacara adat ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Ngaben Sawa Wedana,
Ngaben Asti Wedana, dan Swasta.

Upacara Ngaben memang tidak akan selalu dilaksanakan dan dapat kamu jumpai di Bali ya,
sobat tiket. Hal ini diakibatkan oleh beberapa faktor, dan salah satunya adalah ekonomi.
Mengingat banyaknya biaya yang akan dikeluarkan untuk upacara Ngaben, maka tidak semua
penduduk Bali bisa melaksanakan upacara ini untuk keluarga yang meninggal dunia.

Biasanya, Upacara Ngaben akan dilaksanakan dalam kurun waktu 3-7 hari. Bahkan, ada pula
persiapannya yang berlangsung hingga sebulan lamanya, dan jenazah diawetkan hingga
waktu pembakaran jenazah dilakukan. Jenis ini disebut juga dengan Ngaben Sawa Wedana.

Ngaben jenis lain yang sering dilakukan di Bali adalah Ngaben Asti Wedana, di mana
jenazah telah dikubur terlebih dahulu sehingga kelak yang dibakar hanyalah tulangnya saja.
Pelaksanaan ngaben ini dilakukan menunggu waktu yang cukup lama karena keluarga
mungkin terbentur masalah biaya atau aturan adat desa yang mengikat.

Sedangkan Upacara Swasta diperuntukkan bagi mereka yang meninggal di luar negeri,
tempat yang jauh, atau jasadnya yang tidak dapat ditemukan. Upacara adat di Bali ini
memang tidak bisa diprediksi ya, sobat tiket. Kamu akan merasa beruntung jika bisa
menyaksikan upacara adat di Bali yang satu ini saat sedang berwisata di Bali.

2. Rumah Adat Bale Dauh

Ini merupakan tempat masyarakat Bali menerima tamu, bisa juga digunakan sebagai kamar
tidur anak remaja. Sama dengan Bale Manten, Bale Dauh berbentuk persegi panjang serta
hanya saja bale-nya terdapat di bagian dalam ruangan.
Bale Dauh terletak di sisi barat dengan posisi lantai lebih rendah ketimbang Bale Manten.
Ciri khas lain dari Bale Dauh adalah tiang peyangga, namun jumlahnya berbeda antara rumah
satu dengn lainnya.

3.Pakaian Adat Baju Safari

Baju Safari merupakan baju adat Bali yang dikenakan oleh kaum laki-laki. Bentuk baju
safari adalah seperti kemeja pada umumnya, dan komplit disertai dengan kerah dan kancing.
Terdapat juga saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan. Warna Baju Safari identik dengan
bersih, sehingga warna untuk kemeja yang tepat adalah putih bersih.

4. Makanan Khas Bali di Daerah Kuta : Bebek Betutu

Bebek Betutu merupakan makanan khas Bali yang berasal dari daerah Kuta. Wisata kuliner
yang konon begini makanan kesukaan raja-raja di Bali. Setelah mendengan nama
kecepatan sahabat borneo bisa menebak dengan benar. Bahan dasar dari makanan khas Bali
ini adalah bebek.

Untuk pengolahan makanan khas Bali yang satu ini terbilang unik loh. Terkhususnya cara
pembuatan yang pertama dengan cara dipijit-pijit. Sehingga menjadi lembut dan nyaman
digigit dagingnya. Bumbu yang meresap hingga ke dalam daging untuk makanan dari
makanan khas Bali yang satu ini.

Setelah itu sahabat borneo akan merasakan nikmatnya makanan khas Bali ini. Karena cita
rasa bebek betutu yang dibungkus oleh daun pisang atau daun pinang yang dimasak dengan
cara dipanggang dalam api sekam. Waktu yang dibutuh proses memasak tidak sebentar.

Tak heran bebek betutu ada di saat perayaan acara adat atau upaca keagamaan, karena
makanan khas Bali yang ini sudah mendarah daging di kalangan masyarakat setempat. Bukan
hanya bebek namun ayam juga bisa di masak menjadi ayam betutu. Daerah yang terkenal
memasak makanan khas Bali yang satu ini yaitu Desa Melinggih, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar.
5.Kesenian adat Bali Calonarang

Cerita Calonarang adalah tema atau judul dalam sebuah pementasan seni tari, pementasan
kesenian rakyat ini berbau magis atau mistis, Calonarang adalah tokoh yang berwajah seram
dan memiliki sifat menyakiti. Pementasan Calonarang selain sebagai hiburan yang cukup
populer dan menarik di pulau Dewata Bali.

Kesenian rakyat ini bertemakan horor, tarian inipun tidak dipentaskan di sembarang tempat,
dipentaskan saat-saat ada upacara pujawali, seperti dipentaskan di sebuah pura Dalem dalam
sebuah desa Pakraman, pura Dalem sendiri diyakini sebagai tempat berstananya Dewa Siwa
dan juga Dewi Durga sebagai yang menaungi kekuatan baik dan jahat, tarian tersebut
dipentaskan dan dikemas dalam pementasan Drama Calonarang pada sebuah pura Dalem
dekat kuburan dan pada tengah malam, sehingga aura mistis akan terasa sangat kental.

Anda mungkin juga menyukai