Anda di halaman 1dari 14

PERINTAH BELAJAR

Makalah ini saya tulis untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Tafsir Tarbawi

OLEH :

NAMA : BAGUS ABDURAHMAN SANIP

- AFRINA PURBA

- MIRANDA AULIA SIHOTANG

KELOMPOK : 2 (Dua)

SEMESTER : IV ( Empat )

MATA KULIAH : ILMU TASAWUF

DOSEN PEMBIMBING : IRFAN SURYA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MUHAMMADIYAH

S I B O L G A - TAPTENG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang telah melimpahkan

Hikmah dan karunia-Nya kepada kita khususnya kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah

ini dengan lancar, selaku umat islam yang memiliki akidah. Dan sholawat serta salam kepada

baginda Nabi Muhammad SAW yang telah melancarkan cahaya iman dan islam disaat ini.

Sebagai penyusun makalah, kami ucapkan rasa syukur kami kepada Allah SWT dan rasa

terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ”Tafsir Tarbawi” yang membantu dan

memberikan jalan kepada kami untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul "PERINTAH

BELAJAR".

Dalam penyusunan makalah kami ini, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki,

dan harus di kritik oleh para pembaca makalah. Dan sebagai penyusun makalah, kami sangat

berharap dan dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran dari para pembaca sekalian.

Wasalamu’alaikum wr.wb

Sibolga, 15 September 2019

Penyusun,

Bagus Abdurahman Sanip, dkk

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................... 1

D. Manfaat Penulisan Makalah......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3

A. Perintah Belajar Dari Allah.......................................................................... 3

B. Manfaat Perintah Belajar Dari Allah............................................................ 6

C. Tafsir Tematik Qs. Al – ‘Alaq ayat 1 – 5 dan Qs. Yunus Ayat 101 ............. 7

BAB III PENUTUP.......................................................................................................... 10

A. Kesimpulan.................................................................................................. 10

B. Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama

Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk

patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”. Ilmu

bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan

berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan

seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.


Di pandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh

mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi. Oleh

sebab itu saya sebagai penyusun makalah ingin membahas tentang Perintah Belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Perintah Belajar ?
2. Apa Manfaat Perintah Belajar ?
3. Apa Tafsir Tematik dari Qs. Al – ‘Alaq ayat 1 – 5 dan Qs. Yunus ayat 101 ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Pada Mata Kuliah Ilmu Tasawuf
2. Untuk Mengetahui Tentang Perintah Belajar
3. Untuk Mengetahui Manfaat Perintah Belajar
4. Untuk Mengetahui Tafsir Tematik dari Qs. Al – ‘Alaq ayat 1 – 5 dan Qs Yunus ayat 101
5. Untuk Mengamalkannya Di Kehidupan Sehari-hari Dan Menjadi Bekal Di Akhirat Kelak

1
D. Manfaat Penulisan Makalah
Agar umat islam dan masyarakat luas mengetahui tentang pentingnya mentaati perintah

belajar, serta mengetahui perintah belajar dan manfaatnya. Sehingga timbul rasa pentingnya

mentaati perintah belajar untuk kehidupan dunia dan akhirat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perintah Belajar Dari Allah

Ilmu secara bahasa berarti kebalikan dari kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu

sebagai mana mestinya dengan pengetahuan yang sempurna. Ilmu yang dimaksud di sini

adalah ilmu syariat yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad

SAW, yaitu berupa penjelasan dan petunjuk-petunjuk-Nya.

Rasulullah SAW bersabda ”Barang siapa yang dikehendaki kebaikan oleh

Allah, niscaya Dia akan menjadkannya paham (mengerti) dalam urusan

agama.” [HR. Bukhori dan Muslim]

Rasulullah SAW juga bersabda ”Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan

uang dinar ataupun dirham, akan tetapi sesungguhnya mereka mewariskan

ilmu. Barang siapa yang dapat mengambilnya, maka ia telah mengambil

untung yang sangat besar.” [HR. Abu Daud]

Yang diwariskan Nabi Muhammad kepada umatnya adalah ilmu syariat Allah, bukan

harta atau yang lainnya. Namun tidak dipungkiri kalau ilmu-ilmu duniawi juga banyak

mendatangkan faidah. Ilmu duniawi bisa memberikan banyak faedah jika memiliki dua

kriteria, yaitu jika ilmu tersebut untuk ketaatan kepada Allah dan membantu dalam

menolong agama Allah serta dapat dinikmati oleh hamba-hamba Allah SWT.

Jika demikian maka ilmu itu menjadi suatu kebaikan dan mempelajarinya pun

menjadi wajib dalam kondisi tertentu sesuai dengan perintah Allah, seperti dalam firman-

Nya”Oleh karena itu, siap siagalah kepada mereka dengan segala kekuatan

3
yang ada padamu, seperti pasukan berkuda guna menimbulkan rasa takut

pada musuh Allah dan musuhmu dan musuh lain lagi yang belum kamu

ketahui, tetapi Allah sudah mengetahui. Apa saja yang kamu belanjakan untuk

kepentingan fi sabilillah, maka kepadamu akan diberi ganti sepenuhnya dan

sedikitpun kamu tidak akan dianiaya.” (Al Anfaal: 60) [1]

Jumhur ulama sepakat, tidak ada dalil yang lebih tepat selain wahyu pertama yang

disampaikan Allah SWT kepada Rasul-Nya, Nabi Muhammad saw sebagai landasan utama perintah

untuk belajar. Dijelaskannya pula sarana untuk mendapatkannya, disertai bagaimana nikmatnya

memiliki ilmu, kemuliaannya, dan urgensinya dalam mengenal ke-Maha Agung-an Sang Khalik dan

mengetahui rahasia penciptaan serta menunjukkan tentang hakikat ilmiah yang tetap. Sebagaimana

firman-Nya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang

mengajar (manusia) dengan perantara kalam (baca tulis). Dia mengajarkan kepada manusia apa

yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al ‘Alaq [96]: 1-5).

Dalam ayat yang lain, Allah SWT juga berfirman : “…Katakanlah : “ Adakah sama orang-

orang yang mengetahui (ilmu agama Islam) dengan orang-orang yang tidak mengetahui?

Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran”. (Q.S. Az Zumar [39]: 9).

Para mufasir menyimpulkan firman Allah di atas, bahwa : 1). Tidaklah sama antara hamba Allah

yang memahami ilmu agama Allah, yaitu yang menyadari dirinya, memahami tanda-tanda

kekuasaan Allah, dan mentaati segala perintah dan larangan-Nya, dengan orang-orang yang

mendustakan nikmat-nikmat Allah, yang tidak mau mempelajari ilmu agama Allah; 2). Hanya

orang-orang yang berakal sehatlah yang dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari tanda-tanda

kekuasaan Allah.

1
[] Pas Beritra. 2019. “Pengertian Menuntut Ilmu” https://pasberita.com/ilmu-adalah-jalan-menuju-surga/,
15 September 2019
4
Terkait hal tersebut, Rasulullah saw menandaskan bahwa menuntut, memahami dan

mendalami ilmu agama Islam itu, merupakan kewajiban utama setiap muslim. Sebagaimana hadis

yang diriwayatkan Abi Sufyan r.a., ia mendengar Rasulullah Saw telah bersabda : “siapa yang

dikehendaki menjadi orang baik oleh Allah, Allah akan memberikan kepahaman kepadanya dalam

agama Islam”. (H.R. Bukhari, Muslim). Memahami ilmu agama akan membuat seorang muslim,

baik dan benar dalam beribadah kepada Allah SWT, jauh dari Bid’ah atau hal-hal lain yang

membatalkan ibadah kita. Serta mampu membentengi diri dan keluarga dari aqidah berbahaya.

Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib (fardhu). Para ahli fiqih mengelompokannya

dalam dua bagian, yaitu 1). Fardhu ‘ain; dan 2). Fardhu kifayah. 1). Fardhu ‘ain : adalah setiap ilmu

yang harus dipelajari oleh setiap muslim tentang Ilmu Agama Islam, agar akidahnya selamat,

ibadahnya benar, mu’amalahnya lurus dan sesuai dengan yang disyariatkan Allah Azza wa Jalla,

yang tertuang dalam Al Qur’an dan Sunah Nabi-Nya yang sahih. Inilah yang diperintahkan Allah

dalam firman-Nya, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang hak)

Melainkan Allah”. (Q.S. Muhammad [47]: 19). Juga yang dimaksudkan oleh Rasulullah Saw dalam

haditsnya, “ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim”. (H.R. Ibnu Majah). Pengertian mencari

ilmu di sini, adalah mencari ilmu agama Islam, hukumnya wajib bagi laki-laki dan perempuan; 2).

Fardhu kifayah : adalah ilmu yang memperdalam ilmu-ilmu syariat dengan mempelajari,

menghafal, dan membahasnya. Misalnya spesialisasi dalam ilmu-ilmu yang dibutuhkan umat Islam,

seperti sistem pemerintahan, hukum, kedokteran, perekonomian, dan lain-lain. Tapi jika sebagian

dari mereka ada yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya. Sedangkan jika

tidak ada seorang pun yang melakukannya, maka semua menanggung resikonya.

Inilah yang diserukan Allah SWT dalam firman-Nya, “Tidak sepatutnya bagi orang-orang

mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk

5
memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu

dapat menjaga dirinya”. (Q.S. At-Taubah [9]: 122).

Bahwa tidak ada jalan untuk mengenal Allah, meraih ridha-Nya serta menggapai

keuntungan dan kedekatan dengan-Nya, kecuali dengan ilmu. Ilmu adalah cahaya yang dengannya

Allah mengutus para Rasul, menurunkan kitab-kitab, dan dengannya pula memberi petunjuk dari

kesesatan dan kebodohan. Dengan ilmu terungkaplah seluruh keraguan, khurafat dan kerancuan.

(Q.S. Al Maidah [5]: 15-16) dan (Q.S. Al-A’raf [7] : 157). 2

B. Manfaat Perintah Belajar

Perintah Belajar sangat di tekankan dalam Islam. Hal ini membawa manfaat bagi orang yang

mentaati perintah belajar. Adapun manfaat perintah belajar antara lain sebagai berikut:

1. Orang yang mentaati perintah belajar ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang

berjihad dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis Rasulullah.

2. Orang yang belajar akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda.

3. Orang yang belajar diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada orang yang

melakukan sholat seratus rakaat.

4. Orang yang belajar, ibadahnya lebih berkualitas dan doanya di perhitungkan.

5. Orang yang belajar akan mengetahui Tuhannya Maha Besar.

6. Orang yang belajar akan terhindar dari kebodohan dan tekanan dunia dan akhirat.

7. Orang yang belajar akan mendapatkan kesejahteraan dan kemuliaan

8. Orang yang belajar akan mengerjakan perintah Rabnya dan Menjahui larangannya

9. Orang yang belajar akan lebih memiliki rasa bersyukur.

10. Orang yang belajar akan mengamalkan ilmunya dan berguna bagi sesama.

2
[] Islamic Tutorial Center. 2012. “Perintah Menuntut Ilmu”. http://islamiccenter.upi.edu/perintah-

menuntut-ilmu/, 15 September 2019


6
C. Tafsir Tematik Qs. Al - Alaq ayat 1 – 5 dan Qs. Yunus Ayat 101

1. Tafsir Tematik Qs. Al – Alaq Ayat 1 – 5

‫حي يم م‬
‫ن ِالرر م‬
‫م م‬
‫ح م‬ ‫م ِالل مل م‬
‫ه ِالرر ي‬ ‫س م‬‫بم ي‬

‫ي قخلق ق ق‬
١-‫ق‬ ‫اذيققريأ ذباِيسذم قربب ق‬
‫ك اللذذ ي‬
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan,

‫ق ا ي ذلينقساِقن ذمين قعلق ق ق‬


٢-‫ق‬ ‫قخلق ق‬
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

‫اذيققريأ قوقربَب ق‬
٣ - ‫ك ايلقيكقرممم‬
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

٤ - ‫ي قعللقم ذباِيلققلقمذم‬
‫اللذذ ي‬
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

٥ - ‫قعللقم ا ي ذلينقساِقن قماِ لقيم يقيعلقميم‬


5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. [3]

3
[] Quran Kemenag. “Surah Al-Alaq Ayat 1 – 5” https://quran.kemenag.go.id/index.php/sura/96, 15
September 2019
7
Dan Adapun Tafsirnya ialah : Maka permulaan yang diturunkan dari Al-Quran ini

merupakan ayat-ayat penuh kemulian dan keberkahan yaitu Rahmat Allah yang pertama kali

diberikan kepada hamba, nikmat Allah yang pertama kali diberikan kepada mereka dimana

terdapat peringatan atas permulaan penciptaan manusia dari segumpal darah, dan

sesungguhnya diantara kemulian yang Allah yaitu mengajarkan kepada manusia apa yang

tidak tahu, lalu mengagungkannya dan memuliakannya dengan ilmu dan itu adalah takdir

yang menjadikan sebaik-baik makhluk adam a.s atas mempunyai kelebihan atas malaikat.

Terkadang, ilmu berada di dalam akal fikiran, terkadang berada dalam lisan dan terkadang

dalam tulisan tangan. Akal, lisan, dan tulisan, dan tulisan mengharuskan keduanya (dalam

perolehan ilmu) dan tidak sebaliknya. Oleh karena itu, Allah Ta’ala berfirman: iqra’ wa

rabbukal akram. Alladzii ‘allama bil qalam. ‘allamal ingsaana maa lam ya’lam. di dalam atsar

disebutkan: “Ikatlah ilmu dengan tulisan.” selain itu, di dalam atsar juga disebutkan:

“Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, maka Allah akan mewariskan kepadanya

apa yang tidak diketahui sebelumnya. (Tafsir Ibnu Katsir - Surat Al Alaq Ayat 1 - 5)

2. Tafsir Tematik Qs. Yunus Ayat 101

‫ض قو قماِ تمنغذنیِ ا ن یلیي م‬


‫ت قو النبَمذمر قعنن‬ ‫قمذل اننظممرنوا قماِقذا ذفیِ اللسیمیو ذ ن‬
‫ت قو القنر ذ‬

‫ققنوقم لل يمنؤذمنمنوقن‬

Yang Artinya : Katakanlah, “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi!”
Tidaklah bermanfaat tanda-tanda (kebesaran Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan
bagi orang yang tidak beriman. [4]

4
[] Risalah Muslim. “Surah Yunus Ayat 101”. https://risalahmuslim.id/quran/yunus/10-101/, 15 September

2019
8
Dan adapun isi Tafsirnya ialah : Allah memberikan petunjuk kepada hamba-hamba-Nya

untuk merenungkan tanda-tanda kekuasaan-Nya dan semua makhluk yang diciptakan Allah di

langit dan di bumi, yang semuanya itu mengandung tanda-tanda yang jelas yang

menunjukkan akan kekuasaan Allah Yang Mahabesar bagi orang-orang yang berakal.

Makhluk Allah yang ada di langit antara lain ialah bintang-bintang yang bersinar terang. Ada

yang tetap dan ada yang beredar, juga matahari serta rembulan, adanya siang dan malam yang

keduanya silih berganti. Salah satunya masuk kepada yang lain hingga menjadi panjang

waktunya, sedangkan yang lainnya menjadi pendek waktunya, demikian pula sebaliknya.

Langit yang tinggi dan luas serta keindahannya dan semua hiasan yang ada padanya adalah

makhluk Allah pula.

Allah menurunkan hujan dari langit, dengan hujan itu Allah menghidupkan bumi

sesudah matinya, dan dikeluarkan-Nya dari bumi berbagai macam tumbuh-tumbuhan, pohon-

pohonan yang menghasilkan biji-bijian dan buah-buahan serta bunga-bunga yang beraneka

ragam warnanya. Dan Allah menyebarkan di bumi berbagai macam hewan dan ternak yang

beraneka ragam bentuk, warna dan kegunaannya. Di bumi terdapat gunung-gunung yang

menjulang tinggi, dataran-dataran yang luas menghampar, padang-padang sahara, hutan

belantara, dan daerah-daerah yang layak untuk dihuni. Begitu pula di laut dengan ombaknya,

di dalamnya terkandung banyak hal yang menakjubkan. Sekalipun demikian, laut

ditundukkan oleh Allah dan dimudahkan sehingga dapat ditempuh oleh bahtera. Laut

membawa kapal-kapal dan perahu-perahu berlayar dengan lembutnya berkat kekuasaan Tuhan

Yang Mahakuasa yang telah menundukkannya. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan tidak ada

Rabb selain Dia. (Tafsir Ibnu Katsir - Surat Yunus Ayat 101)

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Ilmu secara bahasa berarti kebalikan dari kebodohan, yaitu mengetahui sesuatu

sebagai mana mestinya dengan pengetahuan yang sempurna. Ilmu yang dimaksud di sini

adalah ilmu syariat yaitu ilmu yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad

SAW, yaitu berupa penjelasan dan petunjuk-petunjuk-Nya.

Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya wajib (fardhu). Para ahli fiqih mengelompokannya

dalam dua bagian, yaitu 1). Fardhu ‘ain; dan 2). Fardhu kifayah.

Manfaat Perintah Belajar ialah :

1. Orang yang mentaati perintah belajar ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang

berjihad dijalan Allah hal ini berdasarkan hadis Rasulullah.

2. Orang yang belajar akan mendapat kebaikan yang berlipat ganda.

3. Orang yang belajar diumpamakan lebih baik derajatnya dari pada orang yang melakukan

sholat seratus rakaat.

4. Orang yang belajar, ibadahnya lebih berkualitas dan doanya di perhitungkan.

5. Orang yang belajar akan mengetahui Tuhannya Maha Besar. dll

B. Saran
Dengan segala kerendahan hati, jika ada kekurangan dalam makalah ini, kami sebagai

penyusun mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca guna meningkatan makalah ini di

masa mendatang. Jika ada kekurangan dan kesalahan kami memohon maaf karena kami sebagai

manusia biasa yang tak pernah luput dari kesalahan dan kami masih dalam tahap belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Islamic Tutorial Center. 2012. “Perintah Menuntut Ilmu”. http://islamiccenter.upi.edu/perintah-


menuntut-ilmu/, 15 September 2019

Pas Beritra. 2019. “Pengertian Menuntut Ilmu” https://pasberita.com/ilmu-adalah-jalan-menuju-


surga/, 15 September 2019

Quran Kemenag. “Surah Al-Alaq Ayat 1 – 5” https://quran.kemenag.go.id/index.php/sura/96, 15 September


2019

Risalah Muslim. “Surah Yunus Ayat 101”. https://risalahmuslim.id/quran/yunus/10-101/, 15


September 2019

Anda mungkin juga menyukai