Anda di halaman 1dari 28

Lampiran

LAMPIRAN ASUHAN KEPERAWATAN I

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTERMI PADA An. D DENGAN

DENGUE HAEMORRHAGIC FEVER (DHF) DI RSUD BATANG

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama Pasien : An. D
Tanggal lahir (usia) : 12 Agustus 2014 (5 Tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Proyonanggan Selatan, Batang
No. RM : 200821
Diagnosa Medis : Dengue Haemorrhagic Fever(DHF)

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama Ibu/Ayah : Ny. T
Usia Ibu/Ayah : 44 Tahun
Pekerjaan Ibu/Ayah : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Proyonanggan Selatan, Batang
Hub. dengan pasien : Ibu kandung

2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan badan panas sejak seminggu yang lalu
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Menurut keterangan ibu pasien, pasien dibawa ke IGD pada
tanggal 3 Desember 2019 pukul 14.30 WIB dengan keluhan badan
pasien panas sejak seminggu yang lalu. Sebelumnya, ibu pasien
sudah memberikan kompres pada pasien dan membeli obat
penurun panas untuk pasien di warung terdekat namun panas tak
kunjung turun, sehingga ibu pasien membawa ke IGD RSUD
Batang. Di IGD, dokter mendiagnosa pasien dengan Dengue
Haemorrhagic Fever (DHF) dan menganjurkan pasien untuk
rawat inap dan mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terapi yang
diberikan pada saat di IGD yaitu infus RL 12 tpm, injeksi
dexamethasone 3 x ½ ampul, paracetamol 250 mg/4 jam . Pasien
dibawa ke Ruang Mawar pada pukul 15.10 WIB.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Ibu pasien mengatakan pasien sebelumnya tidak pernah
mengalami penyakit dengan gejala seperti ini karena biasanya
pasien hanya sakit panas dan batuk pilek biasa.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu pasien mengatakan di dalam keluarga tidak ada yang pernah
menderita penyakit DHF. Anggota keluarga pasien tidak memiliki
penyakit keturunan seperti DM, Hipertensi, Jantung,dan juga
penyakit menular seperti TBC. Pasien tidak memiliki riwayat
alergi makanan maupun obat-obatan.
e. Genogram

Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Pasien (An. D)
: Garis Perkawinan
------ : Garis Satu Rumah
f. Riwayat Prenatal, Intranatal, Post natal
1) Pre natal
Ibu pasien mengatakan selama kehamilan memeriksakan
kehamilannya ke bidan sebanyak 4 kali dan mendapatkan
imunisasi TT 2 kali.
2) Natal
Ibu pasien mengatakan melahirkan secara normal dengan
bantuan bidan saat usia kehamilan 9 bulan lebih 12 hari, letak
kepala sudah masuk pintu atas panggul, lahir spontan, bayi
menangis kuat, tidak memiliki kelainan
3) Post Natal
Berat badan pasien saat lahir 3000 gram
g. Riwayat Tumbuh Kembang
1) Pertumbuhan
BB saat lahir : 3000 gr
TB saat lahir : 49 cm
BB sebelum sakit : 25 kg
BB selama sakit : 24 kg
2) Perkembangan
Setelah dilakukan pemeriksaan menggunakan KPSP,
diperoleh hasil dimana perkembangan anak An. D sesuai
dengan tahapan perkembangan “sesuai (S)” dan tidak
mengalami gangguan perkembangan..
h. Riwayat Sosial/Pola Asuh
Selama di rumah pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, tidak ada
tindakan kekerasan atau yang bisa membuat pasien tertekan.
Hubungan pasien dengan lingkungan sekitar baik, terbukti banyak
yang menjenguk pasien di rumah sakit
i. Riwayat Imunisasi
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mendapatkan beberapa
imunisasi lengkap diposyandu, seperti BCG (1x), DPT (3x), polio
(4x), hepatitis B (4x), campak (2x) sesuai dengan jadwal
imunisasinya.

3. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON


a. Nutrisi dan Cairan
Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien makan 3x
sehari dengan menu 1 porsi nasi, lauk pauk, buah-buahan, sayur-
sayuran dan minum ±9 gelas air sehari. BB sebelum sakit : 25 Kg
Keadaan saat sakit : ibu pasien mengatakan pasien tidak nafsu
makan hanya menghabiskan ½ porsi makan yang disediakan,
minum hanya <9 gelas air sehari. BB saat sakit : 24 kg
b. Pola Eliminasi
Keadaan sebelum sakit : ibu pasien mengatakan pasien BAB
sehari 1x sehari dengan konsistensi padat. BAK 6-7 x sehari
berwarna kuning.
Keadaan saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien jarang BAB,
BAK sebanyak 4-6 x sehari berwarna kuning.
c. Pola Istirahat Tidur
Keadaan sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidur ± 11
jam perhari dengan tidur siang pukul 13.00-14.00 WIB, sedangkan
tidur malam sekitar pukul 21.00-06.00 WIB. Kualitas tidur pasien
baik, pasien bisa tidur nyenyak.
Keadaan saat sakit : Ibu pasien mengatakan pasien tidur ±8 jam
sehari. tidur siang sekitar 5-8 menit, tidur malam sekitar pukul
20.00 WIB itupun sering kebangun jika badannya merasa tidak
enak.
d. Mekanisme Koping dan Stress
Keadaan sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan untuk
menghilangkan kejenuhannya pasien bermain dengan teman
sebayanya
Keadaan saat sakit : Ibu pasien mengatakan untuk menghilangkan
kejenuhannya pasien menonton tv dan bermain sama ibunya diatas
tempat tidur.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : lemah
Kesadaran : Composmentis
b. Tanda - Tanda Vital
Suhu : 38,9˚C
Nadi : 110 x/menit
Pernapasan : 35 x/menit
c. Berat Badan : 24 Kg
d. Kepala
Kepala : rambut atau kulit kepala bersih, bentuk kepala
mesochepal, warna rambut hitam, tidak ada nyeri
tekan, tidak ada benjolan, tidak ada lesi.
Leher : bentuk leher simetris, tidak ada lesi, tidak ada
oedema, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Mata : bentuk mata kanan kiri simetris, konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik, mata tampak cekung,
penglihatan baik.
Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak terdapat polip.
Mulut : Tidak ada stomatitis, mukosa bibir kering
Telinga :Bentuk telingan kanan kiri simetris, tidak ada
serumen, tidak ada lesi
e. Dada
1) Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus kordis tidak teraba
Perkusi : pekak
Auskultasi : terdengar bunyi jantung lupdup
2) Paru – Paru
Inspeksi : pengembangan dada antara kanan dan kiri
simetris, tidak ada lesi, tidak ada massa
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler
f. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada lesi
Perkusi : bising usus 25x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : timpani
g. Genetalia : berjenis kelamin perempuan
h. Ekstremitas
Ekstremitas Atas : tangan kiri terpasang infus Ringer Laktat
12 tpm, terdapat ptekie, tidak ada lesi, tidak
ada oedema, akral teraba hangat.
Ekstremitas bawah : kedua kaki simetris, terdapat ptekie, tidak
ada lesi, tidak ada oedema, tidak fraktur,
akral hangat
i. Kulit
Turgor : tidak terdapat lesi ataupun oedema
Warna : warna kemerahan

5. OBAT-OBATAN
Terapi injeksi :
- Ceftriaxone 1x750 mg

Terapi Infus :
- Infus RL 12 tpm
- Infus Paracetamol 200 mg/4 jam

6. DIIT
Bubur kasar
Kebutuhan zat gizi ;
- Energi : 2000 kkal
- Protein : 60 gr
- Lemak : 67 gr
- Karbohidrat : 275 gr
7. HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada tanggal 4 Desember 2019
pukul 06.18 WIB
HEMATOLOGI

Pemeriksaan Nilai Satuan Nilai Rujukan


Hemoglobin 10,7 gr/dl 11,0 - 16,0
Hematokrit 31,8 % 33 - 49
Leukosit 2,16 10ˆ3/µL 4,00 – 10,80
Trombosit 92 10ˆ3/µL 150 - 450

Eritrosit 4,20 10ˆ6/µL 3,8 – 5,4


MCV 75,7 fl 78 - 95
MCH 25,5 pg 26 - 33
MCHC 33,6 g/dl 33,2 – 35,3
RDW-CV 15,0 % 11 - 16
RDW-SD 42 fl 37 - 54

SEROLOGI
Dengue ig G positif negatif
Dengue Ig M negatif negatif
8. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1 DS : Infeksi Virus Hipertermi
Ibu pasien mengatakan Dengue
badan pasien panas
DO :
- Suhu : 38,9˚C
- Nadi : 110 x/menit
- Frekuensi Pernapasan :
35 x/menit
- Akral teraba hangat
- Mukosa bibir kering

2 DS : Intake nutrisi Resiko pemenuhan


Ibu pasien mengatakan yang tidak kebutuhan nutrisi
pasien tidak mau makan, adekuat kurang dari
tetapi tidak mual muntah akibat tidak kebutuhan tubuh
DO : nafsu makan
- BB sebelum sakit 25 kg
- BB saat sakit 24 Kg

3 DS : - Penurunan Resiko perdarahan


DO : faktor –
- Trombosit : 92 10ˆ3µL faktor
- Terdapat ptekie pada pembekuan
lengan kanan dan kaki darah
(Trombosito
penia)
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Hipertermi berhubungan dengan infeksi virus dengue
b. Resiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat tidak
nafsu makan
c. Resiko perdarahan berhubungan dengan penurunan faktor – faktor
pembekuan darah (trombositopenia)

10. PERENCANAAN KEPERAWATAN


No Hari/tanggal Tujuan Intervensi Ttd
Dx Peraw
at
1 Rabu, 4 Setelah dilakukan - Observasi
Desember tindakan keperawatan keadaan
2019 penanganan hipertermi umum pasien
selama 3x24 jam - Observasi
diharapkan suhu tubuh tanda-tanda
dalam batas normal vital pasien
dengan kriteri hasil : - Observasi
1) Suhu tubuh dalam warna kulit
rentang normal pasien
(36,5˚C – 37,5˚C) - Beri tindakan
2) Nadi dan RR kompres
dalam rentang hangat dan
normal ajarkan kepada
3) Tidak ada keluarga
perubahan warna bagaimnana
kulit dan akral cara
normal mengompres
yang benar
- Anjurkan
pasien untuk
memakai
pakaian yang
longgar, tipis,
dan menyerap
keringat
- Anjurkan
pasien untuk
banyak minum
- Anjurkan
pasien untuk
banyak
istirahat
- Kolaborasi
dalam
pemberian
obat,
contohnya :
paracetamol
2 Rabu, 4 Setelah dilakukan - Kaji pola
Desember tindakan keperawatan makan pasien
2019 selama 3x24 jam - Observasi
diharapkan kebutuhan berat badan
nutrisi terpenuhi - Anjurkan
dengan kriteria hasil : makan porsi
1) Nafsu makan kecil tapi
bertambah sering
2) Pasien makan 3x - Anjurkan
sehari habis 1 porsi kepada
3) BB bertambah keluarga untuk
meningkatkan
intake cairan
dan nutrisi
pada pasien
- Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
pemberian diit
pasien
3 Rabu, 4 Setelah dilakukan - Monitor
Desember tindakan keperawatan keadaan
2019 selama 3x24 jam umum pasien
diharapkan tidak - Monitor
terjadi perdarahan trombosit
dengan kriteria hasil : setiap hari
1) Tidak ada tanda – - Anjurkan
tanda perdarahan pasien untuk
2) Trombosit banyak
meningkat istirahat
- Berikan
penjelasan
kepada
keluarga
pasien untuk
melaporkan
jika ada tanda
perdarahan
seperti
hematemesis,
melena,
epistaksis
11. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/tanggal No Jam Tindakan Respon Pasien Ttd
DX
Rabu, 4 1,3 15.20 Mengkaji DS : Ibu pasien
Desember keadaan umum mengatakan badan
2019 pasien pasien masih lemas
DO : pasien tampak
lemah, kesadaran
composmentis
1,3 15.25 Mengobservasi DS : Ibu pasien
warna kulit mengatakan badan
pasien ada bintik-
bintik merah
DO : kulit tampak
kemerahan, terdapat
petekie pada lengan
tangan dan kaki
3 15.30 Memonitor DS : -
trombosit DO : trombosit : 92
10ˆ3/µL
3 15.35 Memberikan DS : Ibu pasien
penjelasan mengatakan akan
kepada melaporkan kepada
keluarga perawat jika pasien
pasien untuk mengalami tanda
melaporkan perdarahan
jika ada tanda DO : Ibu pasien
perdarahan tampak paham
seperti
hematemesis, dengan penjelasan
melena, perawat
epistaksis
2 15.40 Mengobservasi DS : Ibu pasien
berat badan mengatakan berat
pasien badan pasien turun
sejak sakit
DO :
BB : 24 kg
1 15.45 mengukur DS : ibu pasien
tanda-tanda mengatakan badan
vital pasien pasien masih panas
DO :
- Suhu 38,9˚C per
aksila
- nadi 110 x/menit
- frekuensi
pernafasan 35
x/menit
- akral teraba
hangat
- mukosa bibir
kering
2 15.46 memberikan DS : Ibu pasien
kompres mengatakan
hangat pada terimakasih dan mau
daerah lipatan diajari cara
paha dan aksila mengompres yang
dan benar
mengajarkan
kepada DO : ibu pasien
keluarga kooperatif saat
pasien mengompres
bagaimana anaknya.
cara
mengompres
yang benar
1 15.48 Menganjurkan DS : ibu pasien
pasien untuk mengatakan akan
memakai mengikuti anjuran
pakaian yang perawat
longgar, tipis, DO: Ibu pasien
dan menyerap tampak mengganti
keringat pakaian pasien
dengan pasien tipis
1 16.00 Memberikan DS : -
infus DO : terpasang infus
paracetamol 200 mg, obat masuk
200 mg dan tidak ada tanda-
tanda alergi
1 16.05 Menganjurkan DS : ibu pasien
pasien untuk mengatakan akan
banyak minum memberikan pasien
air putih minum
DO : pasien tampak
minum air putih ±100
cc
2 16.06 Mengkaji pola DS : ibu pasien
makan pasien mengatakan pasien
tidak mau makan
DO : pasien tampak
menolak ketika diberi
makan
2 16.07 Menganjurkan DS : Ibu pasien
makan porsi mengatakan akan
kecil tapi mengikuti anjuran
sering perawat
DO : ibu pasien
tampak memberikan
makan dengan porsi
kecil
2 16.08 Menganjurkan DS : Ibu pasien akan
kepada mengikuti anjuran
keluarga untuk perawat
meningkatkan DO : -
intake cairan
dan nutrisi
pada pasien
2 16.10 Berkolaborasi DS : -
dengan ahli DO : makanan yang
gizi untuk diberikan sesuai
pemberian diit dengan diit pasien
pasien
1,3 16.11 Menganjurkan DS : -
pasien untuk DO : pasien tampak
banyak tertidur pulas di
istirahat tempat tidur
1 20.00 Memberikan DS :-
infus
paracetamol
200 mg dan DO : terpasang infus
injeksi paracetamol 200 mg
ceftriaxone dan obat masuk
750 mg IV
1 21.00 Mengukur DS : ibu pasien
tanda-tanda mengatakan badan
vital pasien masih panas
DO :
- Suhu 38,5˚C
- nadi 110 x/menit
- frekuensi
pernapasan 35
x/menit
- akral hangat
- mukosa bibir
kering
1 00.00 Memberikan DS : -
infus DO : obat masuk
paracetamol
200 mg
Kamis, 5 1 04.00 Memberikan DS : -
Desember infus DO : Obat masuk
2019 paracetamol
200 mg
1 06.00 Mengkaji DS : -
keadaan umum DO : Pasien tampak
pasien lemah dan kesadaran
composmentis
1,3 06.10 Mengobservasi DS : -
warna kulit DO : kemerahan pada
kulit berkurang,
terdapat petekie pada
lengan tangan dan
kaki
1 06.15 Mengukur DS : -
tanda – tanda DO :
vital - Suhu 38,3˚C
- nadi 115 x/menit,
- frekuensi
pernafasan 35
x/menit.
- Akral teraba
hangat
- Mukosa bibir
agak lembab
2 06.20 Mengobservasi DS : ibu pasien
berat badan mengatakan berat
badan pasien masih
turun
DO : BB : 24 kg
1 08.00 Memberikan DS : -
infus DO : obat masuk
paracetamol
200 mg
3 10.10 Memonitor DS : -
trombosit DO : Trombosit : 205
10ˆ3/µL
2 11.30 Mengkaji pola DS : ibu pasien
makan pasien mengatakan pasien
makan habis ½ porsi
DO : tampak ½ porsi
makanan habis
2 11.35 Menganjurkan DS : Ibu pasien akan
makan porsi melakukan anjuran
kecil tapi perawat
sering DO : ibu pasien
tampak menyuapi
pasien dalam porsi
kecil
2 11.40 Menganjurkan DS : Ibu pasien
kepada mengatakan akan
keluarga untuk mengikuti anjuran
meningkatkan perawat
intake cairan DO : ibu pasien
dan nutrisi kooperatif
pada pasien
1 13.00 Mengukur DS : -
tanda-tanda DO:
vital - Suhu 38,2˚C
- nadi 115 x/menit
- frekuensi
pernapasan 35
x/menit.
1 13.15 Memberikan DS : ibu pasien
kompres mengatakan sudah
hangat pada bisa mengompres
daerah lipatan dengan benar
paha dan aksila DO : ibu pasien
dengan tampak melakukan
melibatkan kompres hangat
keluarga dalam kepada pasien dengan
mengopres benar
1 16.00 Memberikan DS : -
infus DO : Obat masuk
paracetamol
200 mg
1 16.10 Menganjurkan DS : ibu pasien
pasien untuk mengatakan akan
banyak minum memberikan minum
air putih pasien
DO : pasien tampak
minum air putih
sebanyak ±100 cc
1 16.15 Menganjurkan DS : Ibu pasien
pasien untuk mengatakan akan
banyak mengikuti anjuran
istirahat perawat
DO : pasien tampak
tidur di tempat tidur
1 20.00 Memberikan DS : -
infus DO : obat masuk
paracetamol
200 mg
1 21.00 Mengukur DS : ibu pasien
tanda-tanda mengatakan badan
vital pasien masih sedikit
panas
DO :
- suhu 37,9˚C
- nadi 110 x/menit
- frekuensi
pernapasan 30
x/menit
- akral hangat
- mukosa agak
lembab
Jum’at, 6 1 00.00 Memberikan DS : -
Desember infus DO : obat masuk
2019 paracetamol
200 mg
1 04.00 Memberikan DS : -
infus DO : obat masuk
paracetamol
200 mg
1 06.00 Mengkaji DS : ibu pasien
keadaan umum mengatakan pasien
pasien sudah tidak lemas
DO : kondisi pasien
membaik, kesadaran
composmentis
1 06.10 Mengukur DS:
tanda-tanda DO :
vital pasien - suhu 37,5˚C,
nadi 100 x/menit,
frekuensi
pernapasan 32
x/menit.
- Akral normal
- Mukosa bibir
lembab
1,3 06.15 Mengobservasi DS : Ibu pasien
warna kulit mengatakan bintik
merah pada kulit
pasien sedikit
berkurang
DO : kulit sudah tidak
tampak kemerahan,
Petekie pada kulit
lengan tengan dan
kaki berkurang

2 06.20 Mengobservasi DS : ibu pasien


berat badan mengatakan berat
badan pasien masih
turun
DO : BB : 24 kg
2 07.10 Mengkaji pola DS : ibu pasien
makan pasien mengatakan pasien
makan habis 1 porsi
makanan yang
disediakan
DO : tampak 1 porsi
makanan habis
2 07.15 Menganjurkan DS : ibu pasien
pasien untuk mengatakan akan
makan porsi mengikuti anjuran
perawat
kecil tapi DO : ibu pasien
sering tampak kooperatif
2 07.20 Menganjurkan DS : Ibu pasien akan
kepada mengikuti anjuran
keluarga untuk perawat, biar anaknya
meningkatkan cepat sembuh
intake cairan DO : ibu pasien
dan nutrisi kooperatif
pada pasien
1 07.30 Mengukur DS : -
tanda-tanda DO :
vital - suhu 37,2˚C
- nadi 100 x/menit
- frekuensi
pernapasan 30
x/menit.
2 13.25 Menganjurkan DS : -
pasien untuk DO : tampak habis
banyak minum ±100 cc minum air
air putih
1,3 13.30 Menganjurkan DS : -
pasien untuk DO : pasien tampak
banyak sedang beristirahat
istirahat
14.00 Mengukur DS : ibu pasien
tanda-tanda mengatakan anaknya
vital sudah tidak panas
DO :
- suhu 36,8˚C
- nadi 100 x/menit
- frekuensi
pernapasan 30
x/menit
- akral normal
- mukosa bibir
lembab
3 15.20 Memonitor DS : -
trombosit DO : trombosit : 350
10ˆ3/µL

12. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal No Catatan Perkembangan Ttd
Dx
Rabu, 4 1 S:
Desember - ibu pasien mengatakan anaknya
2019 masih panas
- Ibu pasien mengatakan badan
pasien masih lemas
O:
- pasien tampak lemah, kesadaran
composmentis
- Suhu 38,5˚C
- nadi 110 x/menit
- frekuensi pernapasan 35 x/menit
- akral hangat
- mukosa bibir kering
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Beri tindakan kompres hangat
dan ajarkan kepada keluarga
bagaimana cara mengompres
yang benar
- Kolaborasi dalam pemberian
obat, contohnya : paracetamol
2 S : ibu pasien mengatakan pasien
tidak mau makan
O:
- pasien tampak menolak ketika
diberi makan
- BB : 24 kg
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji pola makan pasien
- Observasi berat badan
- Anjurkan makan porsi kecil tapi
sering
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diit pasien
3 S : Ibu pasien mengatakan badan
pasien ada bintik-bintik merah
O:
- kulit tampak kemerahan, terdapat
petekie pada lengan tangan dan
kaki
- trombosit : 92 10ˆ3/µL
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk banyak
istirahat
- Monitor trombosit
- Berikan penjelasan kepada
keluarga pasien untuk
melaporkan jika ada tanda
perdarahan seperti hematemesis,
melena, epistaksis
Kamis, 5 S : ibu pasien mengatakan badan
Desember pasien masih sedikit panas
2019 O:
- Pasien tampak lemah dan
kesadaran composmentis
- suhu 37,9˚C
- nadi 110 x/menit
- frekuensi pernapasan 30 x/menit
- akral hangat
- mukosa agak lembab
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi tanda-tanda vital
- Beri tindakan kompres hangat
dan ajarkan kepada keluarga
bagaimana cara mengompres
yang benar
S : ibu pasien mengatakan pasien
makan habis ½ porsi
O : tampak ½ porsi makanan habis
A : masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji pola makan pasien
- Observasi berat badan
- Anjurkan makan porsi kecil tapi
sering

S : Ibu pasien mengatakan bintik


merah pada kulit pasien sedikit
berkurang
O:
- kemerahan pada kulit berkurang,
terdapat petekie pada lengan
tangan dan kaki
- 205 10ˆ3/µL
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk banyak
istirahat
- Monitor trombosit

Jum’at, 6 1 S:
Desember - Ibu pasien mengatakan badan
2019 pasien sudah tidak panas
- ibu pasien mengatakan pasien
sudah tidak lemas
O:
- kondisi pasien membaik,
kesadaran composmentis
- Suhu 36,6˚C
- Nadi 100 x/menit
- Frekuensi pernapasan 28
x/menit.
- Akral normal
- Mukosa bibir lembab
A : masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

2 S : Ibu pasien mengatakan nafsu


makan pasien meningkat dibuktikan
dengan makan habis satu porsi, tetapi
berat badan belum naik
O : BB : 24 kg
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Observasi berat badan

3 S : Ibu pasien mengatakan bintik


merah pada kulit pasien sedikit
berkurang
O:
- Ptekie pada lengan tangan dan
kaki berkurang
- Trombosit : 350 10ˆ3/µL
A : Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
- Anjurkan pasien untuk
banyak istirahat

Anda mungkin juga menyukai