SPESIFIKASI TEKNIS
Disiapkan oleh:
SPESIFIKASI TEKNIS
01320
PENGUKURAN
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pengukuran batas/garis dan elevasi persiapan lahan dan
pekerjaan pengukuran lainnya yang ditentukan dalam Gambar Kerja dan/atau yang ditentukan
Manajer Proyek dan termasuk penyediaan tim ukur yang berpengalaman dan peralatan
pengukuran lengkap dan akurat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Tidak ada.
Standar pengukuran berdasarkan poligon tertutup tiga titik koordinat dan patok akan
disediakan Pemilik Proyek dan akan menjadi patokan pengukuran yang dilakukan
Kontraktor.
Bila Kontraktor berkeberatan atas penentuan sistim koordinat tersebut, maka dalam 1
(satu) minggu setelah penentuan, Kontraktor dapat mengajukan keberatan secara tertulis
beserta data pendukung untuk kemudian akan dipertimbangkan oleh Manajer Proyek.
3.3.1. Kontraktor harus menjaga, melindungi patok standar pengukuran maupun patok-
patok yang dibuatnya.
3.3.2. Pemindahan patok, termasuk patok-patok yang dibuat pihak lain harus
dihindarkan. Mengikat sesuatu pada patok tidak diijinkan. Setiap kerusakan pada
patok harus dilaporkan kepada Manajer Proyek.
Kontraktor setiap waktu bertanggung-jawab memperbaiki dan mengganti patok
yang rusak. Biaya perbaikan patok menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
3.3.3. Patok harus dibuat oleh Kontraktor dari besi baja yang ditanam dalam beton
dengan bentuk dan ukuran sebagai berikut :
a b c d e f g
Soft Soil : 15 15 5 15 45 20 3 cm
Hard Soil : 15 15 5 15 25 15 3 cm
3.3.4. Penandaan harus jelas terbaca dan kuat/awet. Patok di tanah harus dilindungi
dengan pipa beton dan struktur lain dan harus bebas dari air dan tanah.
3.3.5. Kerangka horisontal harus dari pasak kayu, berukuran 50mm x 50mm panjang
300mm, ditanam dengan kuat ke dalam tanah, menonjol 20mm di atas
permukaan tanah dengan paku di tengahnya sebagai tanda, atau dengan cara
lain yang ditentukan oleh Manajer Proyek.
Kontraktor harus menyediakan tim ukur yang ahli yang disetujui terlebih dahulu oleh
Manajer Proyek, dan mereka bertanggung jawab memberikan informasi dan data yang
berkaitan dengan pengukuran kepada Manajer Proyek. Kontraktor harus menggunakan
sejumlah peralatan pengukuran yang memadai, akurat dan memiliki sertifikat dan
disetujui Manajer Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN.
Tidak ada.
Catatan lengkap harus mencakup semua pengukuran lapangan, rapih dan teratur.
Pengukuran harus dengan jelas menyebutkan nama proyek, lokasi, tanggal, nama. Buku
yang dijilid harus digunakan untuk catatan.
Catatan lapangan yang terpisah harus dibuat untuk setiap katagori berikut :
- Pemeriksaan melintang.
- Ketinggian patok.
- Lokasi pengukuran.
- Konstruksi pengukuran.
- Potongan melintang.
Koordinat seluruh patok, titik pemeriksaan, dan lainnya harus dihitung sebelum
pengukuran.
Sketsa harus disiapkan untuk setiap patok pemeriksaan dan titik acuan yang
menunjukkan jarak dan azimut ke setiap titik acuan.
Profil dan bidikan elevasi topografi harus dicatat dalam buku lapangan.
Semua catatan dan perhitungan harus dibuat permanen, dan dijaga di tempat yang
aman. Penyimpanan data lapangan yang tidak berlaku lagi dilakukan oleh Manajer
Proyek.
e
Ketepatan = --------------
perimeter
Pengukuran yang tidak sempurna yang dikerjakan Kontraktor, harus diperbaiki dan
diulang tanpa tambahan biaya.
Kontraktor harus menjaga semua tanda dan garis yang dibutuhkan agar tetap terlihat
jelas selama pemeriksaan.
Setiap pemeriksaan yang dilakukan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor dari
seluruh tanggung jawabnya membuat pengukuran yang tepat untuk kerataan, elevasi,
kemiringan, dimensi dan posisi setiap struktur atau fasilitas.
SPESIFIKASI TEKNIS
01400
UJI BETON
Pekerjaan ini mencakup prosedur yang harus dilakukan guna pengambilan contoh beton
selama pelaksanaan pekerjaan pengecoran beton.
Pekerjaan ini mencakup penyedian peralatan seperti:
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
- ASTM C31 - Test Method of Making and Curing Concrete Test Specimens in the
Field.
- ASTM C39 - Test Method for Compressive Strength of Cylindrical Concrete
Specimens.
- ASTM C42 - Test Method for Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete.
- ASTM C143 - Test Method for Slump of Hydraulic Cement Concrete.
- ASTM C172 - Practice of Sampling Freshly Mixed Concrete.
- ASTM C231 - Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method.
3.1. Contoh adukan beton harus diambil sesuai dengan prosedur ASTM C 172 dan/atau
SNI 03-2458-1991 atau seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
3.2 Contoh adukan beton harus mewakili setiap kelompok pencampuran dan terdiri dari
berbagai perbandingan dari tempat yang berbeda dalam kelompok pencampuran.
Komposisi contoh harus terdiri tidak kurang dari 28,320 cm3 (1 cu.ft.).
3.3. Sebanyak minimal 3 (tiga) buah benda uji, atau 1 (satu) benda uji untuk setiap mutu
beton untuk setiap volume 5m3 beton harus dibuat selama penggunaan setiap
kelompok pencampuran kecuali pada awal dan akhir pencampuran, dan
menempatkannya pada sebuah tempat metal seperti kereta dorong.
Tingkat penggunaan kelompok pencampuran ditentukan oleh tingkat kecepatan alat
pencampur dan bukan oleh ukuran bukaan pintu.
Pengambilan contoh dilakukan dengan menempatkan wadah atau menuangkan
campuran beton ke dalam kereta dorong. Harus diperhatikan agar aliran campuran
beton tidak menyebabkan terpisahnya bahan-bahan beton.
3.5. Contoh harus diaduk menyeluruh dengan sekop untuk memperoleh keseragaman. Uji
slump contoh harus dilakukan segera setelah pengambilan contoh.
4.0 BAHAN-BAHAN.
Uji slump harus dilakukan setiap kali pembuatan contoh uji beton. Metode harus
memenuhi standar SNI 03-1972-2008, ASTM C 143 atau dengan cara sebagai
berikut :
Benda uji beton dapat berupa silinder atau kubus sesuai ASTM C31 atau SNI 03-
4810-1998.
Contoh diusahakan tidak berubah pada saat pengangkutan. Bila bahan akan
diangkut ke tempat yang jauh dari tempat pengambilan contoh, beton harus diaduk
dengan sekop sebelum dimasukkan ke dalam cetakan.
Caranya sebagai berikut :
- Letakkan cetakan di atas pelat dasar yang rata, bersih dan kuat, disarankan
dibuat dari pelat besi.
- Isi cetakan dengan adukan beton sebanyak 3 (tiga) lapis.
- Tiap lapis adukan ini harus dipadatkan dengan menggunakan batang besi ij
16mm yang ditusuk-tusukkan pada adukan tersebut dengan merata dan berhati-
hati sebanyak 25 (duapuluh lima) kali.
- Ratakan permukaan dengan perlahan dan tutup dengan kaca atau pelat metal
agar tidak terjadi penguapan air. Jangan sekali-sekali menggunakan kayu.
5.3.1. Benda uji berbentuk kubus harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
SNI 03-2847-2002.
5.3.2. Benda uji berbentuk silinder harus dibuat, dirawat dan diuji sesuai ketentuan
ASTM C39, SNI 1974-2011 dan SNI 03-2493-1991.
5.4.2. 24 jam pertama setelah pembuatan silinder sangatlah penting. Benda uji
hanya boleh dipindahkan dari tempat pencetakkan ke gudang penyimpan,
dan dijaga harus tetap dalam posisi vertikal dan hindarkan dari getaran dan
benturan. Benda uji boleh disimpan di tempat yang tertutup rapat, kotak kayu
yang kuat, atau bangunan sementara selama temperatur di sekitarnya
berkisar antara 15,6°C - 26,7°C dan penguapan dari contoh dapat dicegah.
5.4.3. Pada umur 1 (satu) hari setiap kelompok benda uji harus diperiksa untuk
perawatan dan pengujian. Tempatkan benda uji pada kotak yang kuat untuk
pengiriman. Jarak antara benda uji dan kotak harus diisi dengan pasir basah
atau serbuk gergaji. Setiap kelompok benda uji harus dilengkapi dengan
catatan waktu/tanggal pembuatan benda uji.
5.4.4. Bila memungkinkan mengirim benda uji yang baru berumur 1 (satu) hari,
benda uji harus dilembabkan terus menerus dengan pasir basah sampai
akhir periode 24 jam, dan harus tetap lembab pada temperatur 21°C-24,5°C
sampai saat pengiriman. Benda uji harus dikirim secepat mungkin dan paling
lambat beberapa hari sebelum periode 7 (tujuh) hari tercapai, karena
laboratorium harus menerima benda uji-benda uji tersebut sehari atau lebih
sebelum pengujian 7 (tujuh) hari.
5.4.5. Kontraktor harus menyediakan tempat terlindung dan kotak berisolasi yang
dapat dikunci dalam ukuran yang memadai, untuk menyimpan peralatan dan
merawat benda uji di lokasi pekerjaan dan menyediakan tenaga kerja yang
diperlukan untuk mempersiapkan contoh benda uji.
5.5.1. Laboratorium penguji resmi harus diadakan oleh Kontraktor dan harus
disetujui Manajer Proyek.
Pengujian semen dan batu pecah dapat dilakukan untuk memastikan
kesesuaiannya dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 03300.
5.5.2. Pengujian kandungan udara dilakukan setiap kali penyiapan satu set benda uji
untuk uji kuat tekan.
Pengujian harus sesuai ketentuan ASTM C231.
5.5.8. Pengujian inti pada beton yang telah keras harus dilakukan sebagai berikut:
- Pengujian inti beton harus dilakukan bila uji kuat beton laboratorium tidak
memuaskan atau bila diketahui adanya kesalahan pengecoran beton.
- Manajer Proyek berhak meminta/menentukan bahwa contoh diambil dari
bagian pekerjaan untuk tujuan pemeriksaan dan pengujian. Peralatan
pemotong dan metode pengambilan inti harus disetujui Manajer Proyek.
Contoh inti beton harus diambil dan diuji sesuai ketentuan ASTM C42.
Pengambilan inti beton dari suatu pekerjaan harus dibuat dengan baik
dan disetuji Manajer Proyek.
- Biaya pengujian inti beton yang dibutuhkan karena kesalahan pengujian
benda uji, atau karena kegagalan pengujian inti beton, menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5.5.9. Bila pengujian dan laporan mengindikasikan bahwa beton yang dibuat tidak
sesuai kuat tekannya, Manajer Proyek akan memberi peringatan tertulis
kepada Kontraktor. Manajer Proyek boleh meminta perawatan tambahan dan
modifikasi campuran desain beton untuk sisa pekerjaan beton yang belum
terlaksana; atau meminta pembuangan dan penggantian beton; dan semua
biaya yang ditimbulkannya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengecoran beton tidak boleh dilakukan selama hujan atau ketika diperkirakan akan
hujan kecuali bila pekerjaan dapat dilindungi dari hujan dan/atau aliran air
permukaan.
SPESIFIKASI TEKNIS
01500
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Pekerjaan ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku dan sesuai petunjuk Manajer
Proyek.
Kontraktor harus mendatangkan alat-alat kerja yang dibutuhkan, sesuai dengan jenis
pekerjaan yang berkaitan.
Daftar alat-alat yang akan digunakan harus diberikan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu.
Kontraktor harus membuat daftar fasilitas konstruksi dan pengendalian sementara yang
meliputi seluruh fasilitas yang diperlukan selama masa pelaksanaan, untuk dipelajari dan
disetujui Manajer Proyek.
4.0. BAHAN-BAHAN.
Bahan-bahan dan peralatan untuk pekerjaan ini harus disediakan oleh Kontraktor sesuai
ketentuan dalam butir 5.0. dari Spesifikasi Teknis ini.
5.1. Umum.
5.2.1. Kontraktor wajib mendirikan bangunan sementara dalam ukuran yang memadai.
Bangunan sementara ini berlantai papan tebal 25mm yang terletak 400-600mm
dari permukaan tanah.
Bangunan berkonstruksi kayu, berdinding kayu lapis 6mm (dua muka),
berventilasi selebar 200mm pada sekeliling dinding atasnya dan beratapkan
seng gelombang ini, harus dilengkapi dengan pintu yang dapat dikunci.
5.2.2. Kecuali ditentukan lain, bangunan sementara harus terdiri dari dari:
· 1 (satu) buah meja ukuran 600mm x 1200mm dari bahan kayu lapis dan
kayu.
· 2 (dua) buah kursi duduk dari bahan kayu.
· 1 (satu) buah white board ukuran 600mm x 1200mm lengkap dengan
spidol dan penghapusnya.
Ruang Direksi Kit harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah jendela nako. Letak
dan arah hadapnya akan ditentukan oleh Manajer Proyek. Ruang ini juga
harus diberi langit-langit dari bahan kayu lapis tebal 4mm dengan rangka
kayu 50mm x 70mm.
- Los Kerja untuk pekerjaan fabrikasi.
5.2.3. Bangunan sementara ini harus dibongkar dan bekas bongkarannya ditempatkan
pada tempat yang ditentukan oleh Manajer Proyek, bila proyek telah selesai
dilaksanakan.
Jika dianggap perlu, Kontraktor harus membuat saluran drainase sementara selama
proyek berlangsung, baik untuk pengeringan air hujan, maupun air tanah sehingga dapat
menjamin terhindarnya proyek dari kemungkinan genangan air yang mengganggu
kelancaran pekerjaan maupun daerah kerja sekitarnya.
5.5.1. Kontraktor harus menjamin keamanan proyek, baik untuk barang-barang milik
kontraktor maupun barang-barang milik Pemilik Proyek.
Kontraktor harus menempatkan petugas-petugas keamanan selama 24 jam
setiap hari selama proyek berlangsung.
Kontraktor harus menyediakan alat-alat P3K dan keselamatan kerja secukupnya selama
proyek berlangsung untuk kepentingan para pekerja dan semua yang terlibat dalam
pekerjaan tersebut.
Kontraktor wajib membuat pagar batas proyek untuk keamanan proyek. Pagar harus
dibuat dari bahan baja lembaran lapis seng yang diberi warna/cat seragam sebagai
tanda pengenal dan harus dipasang pada rangka dan pondasi yang kuat dan kokoh.
Bahan pagar dan cara pemasangannya harus disetujui Manajer Proyek.
Kontraktor wajib membuat papan nama proyek dalam ukuran yang memadai dan
dipasang kokoh pada tempatnya, dengan besar tulisan yang dapat terbaca pada jarak
yang cukup. Bahan papan nama dapat dibuat dari papan kayu atau baja pelat lembaran
lapis seng.
5.10. Pembersihan.
5.10.2. Pembersihan tumbuh-tumbuhan yang ada pada lokasi peruntukan kerja sesuai
petunjuk Gambar Kerja dan Manajer Proyek.
5.10.4. Sesudah proyek selesai dan sebelum dilakukan penyerahan pekerjaan kepada
pemilik proyek, kontraktor harus membersihkan seluruh daerah kerja dari
segala macam peralatan tersebut, sisa-sisa bahan bangunan, bekas
bongkaran dan bangunan-bangunan sementara, termasuk pengangkutannya
ke suatu tempat di lingkungan Pemilik Proyek tanpa tambahan biaya.
SPESIFIKASI TEKNIS
02200
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1. Umum.
3.1.1. Contoh bahan untuk seluruh pekerjaan ini harus diserahkan terlebih dahulu
kepada Manajer Proyek, untuk diuji dan disetujui.
Kontraktor juga harus menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan jika diminta
oleh Manajer Proyek.
3.1.3. Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis kepada Manajer Proyek yang
ditanda-tangani oleh wakil yang ditunjuk, dimana dan kapan memulai suatu
bagian pekerjaan dan harus disetujui Manajer Proyek.
3.1.4. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek jadwal pekerjaan setiap
2 (dua) minggu dan akan meliputi hal-hal berikut:
- Daftar peralatan,
- Daftar tenaga kerja,
- Volume yang harus diselesaikan.
Jadwal tersebut di atas harus disetujui Manajer Proyek, sebelum memulai setiap
pekerjaan.
3.1.5. Kontraktor tidak diijinkan mengganti setiap peralatan atau tenaga kerja yang
sudah dialokasikan untuk pekerjaan dalam daftar yang telah disetujui, kecuali
bila telah dilakukan pertimbangan sebelum melakukan pergantian dan dengan
persetujuan Manajer Proyek.
3.1.6. Kontraktor harus mendapatkan semua ijin dari yang berwenang dan persyaratan
lain yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini.
Keterlambatan pekerjaan yang disebabkan karena penyelesaian surat ijin tidak
dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan.
3.1.7. Kontraktor tidak diijinkan bekerja dalam cuaca buruk dan/atau hujan atau bila
tanah yang akan dikerjakan dalam keadaan basah, kecuali bila ditentukan lain
oleh Manajer Proyek.
3.1.8. Tidak diijinkan bekerja pada malam hari, kecuali bila disetujui Manajer Proyek.
3.2.3. Semua peralatan dan alat pengukuran yang akan digunakan dalam pekerjaan ini
harus diperiksa dan diuji sebelum pekerjaan dimulai.
Lahan di atas tanah asli harus dibersihkan dari semua tumbuh-tumbuhan seperti pohon,
batang pohon, bonggol, akar-akar pohon yang tertimbun, semak, rumput, rerumputan
dan bahan lain yang mengganggu, dalam batas sesuai ketentuan Gambar Kerja atau
sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Lahan di bawah permukaan tanah asli dalam batas yang ditentukan, harus dibongkar
sampai kedalaman secukupnya untuk membuang semua bonggol, akar-akar besar,
batang yang tertimbun dan bahan lain yang mengganggu.
Tanah lapisan atas harus terdiri dari tanah yang bebas dari campuran tanah lapisan
bawah, sampah, bonggol, akar-akar, batuan, belukar, rerumputan atau pertumbuhan
tanaman.
Pengupasan tanah lapisan atas harus meliputi penggalian bahan yang sesuai yang
berasal dari lapisan penutup tanah asli pada daerah yang ditentukan atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Tanah lapisan atas harus dipisahkan dan ditumpuk di lokasi yang ditentukan untuk
digunakan dalam pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.
4.0 BAHAN-BAHAN
5.1. Umum.
5.1.1. Elevasi akhir penimbunan yang merupakan elevasi akhir lapisan pendukung,
harus tidak lebih tinggi dan tidak lebih rendah dari 100mm terhadap ketinggian
yang ditentukan dan harus dapat mengalirkan air permukaan.
Kemiringan sisi harus diselesaikan dengan baik sesuai petunjuk Gambar Kerja.
5.1.3. Semua susunan yang tidak diperlukan seperti pohon, parit, saluran dan struktur
sementara yang tidak boleh berada di tempat harus dibongkar dan dibuang pada
kedalaman 900mm di bawah elevasi permukaan akhir dan lubang tersebut harus
segera ditimbun dan dipadatkan.
5.1.4. Semua bahan konstruksi tidak diijinkan disimpan di lokasi yang disediakan
sampai pekerjaan persiapan dan perataan diserah-terimakan seluruhnya dan
disetujui Manajer Proyek.
5.1.5. Sebelum memulai pekerjaan persiapan lahan dan perataan, semua tanah
lapisan atas, pembersihan dan pembongkaran harus telah selesai dikerjakan
dan disetujui Manajer Proyek.
5.1.6. Peralatan yang digunakan untuk persiapan lahan dan perataan harus dari jenis
alat yang disetujui, yang disesuaikan dengan kondisi tanah pada lokasi
dimaksud.
5.1.7. Bagian pekerjaan yang telah selesai yang diketahui tidak stabil atau di bawah
kelas yang ditentukan dan tidak sesuai ketentuan, harus diperbaiki dan diratakan
kembali oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya.
5.1.8. Semua patok pengukuran harus berada di tempatnya, tidak boleh dipindahkan
dan tidak boleh diganti.
5.1.9. Setelah semua pekerjaan selesai, semua tonggak atau tiang pengamat yang
hancur atau rusak harus diperbaiki sesuai petunjuk Manajer Proyek.
5.1.10. Semua perataan akhir harus dilakukan oleh operator yang ahli agar dicapai hasil
yang sesuai dengan ketentuan Spesifikasi ini, kecuali bagian-bagian yang harus
dipadatkan dengan alat pemadat tangan.
5.1.11. Pada setiap akhir pekerjaan, semua lubang harus ditutup atau ditimbun dan
lahan yang terdiri dari tanah lepas harus diratakan dan dipadatkan.
Batas pembersihan dan pembongkaran harus sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek. Umumnya pembersihan dan pembongkaran berada pada
lahan yang akan dibangun, lokasi penyimpanan bahan, dan lahan lain seperti ditentukan
dalam Gambar Kerja.
Pembersihan dan pembongkaran harus dilakukan sebelum pekerjaan perataan.
5.3.1. Kontraktor harus membuang tanah lapisan atas dan bahan permukaan yang
tidak sesuai dari bagian daerah pelaksanaan yang elevasi permukaannya akan
diubah, minimal pada kedalaman 300mm atau lebih, sesuai petunjuk Manajer
Proyek.
5.3.2. Kontraktor harus menggali tanah lembek yang ditemukan selama pengupasan
kecuali bila tanah lembek ini berada pada lahan yang membutuhkan penggalian
dalam untuk konstruksi.
5.3.3. Tanah lapisan atas harus dipisahkan dan ditumpuk untuk digunakan dalam
pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.
5.3.4. Pengupasan dibutuhkan pada lokasi rawa. Tanah harus dikupas sampai dasar
tanah organik dan akar sesuai petunjuk Manajer Proyek.
5.3.5. Tanah lapisan atas yang akan digunakan kembali harus diseleksi dan ditumpuk
sesuai jenisnya dengan kemiringan tidak lebih dari 3 : 1 pada lokasi yang
ditentukan sedemikian rupa untuk memudahkan pengukuran volume.
SPESIFIKASI TEKNIS
02230
PEMBERSIHAN LAHAN
Pekerjaan ini meliputi semua pengupasan tanah lapisan atas dan penumpukan sesuai dengan
lokasi, tinggi dan jarak seperti ditentukan Manajer Proyek.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut :
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Semua standar dan peraturan yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.
3.1. Tanah lapisan atas harus terdiri dari tanah organik yang bebas dari campuran tanah
bawah, sampah, bonggol, akar-akar, batu-batuan, kayu, alang-alang atau tumbuh-
tumbuhan.
Pengupasan tanah lapisan atas meliputi penggalian bahan yang sesuai dari permukaan
tanah asli pada bagian dari lokasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Tanah lapisan atas harus dipisah dan ditumpuk di lokasi tertentu untuk digunakan dalam
pekerjaan lansekap dan/atau reklamasi.
3.2. Manajer Proyek akan menentukan titik-titik lokasi yang akan dikerjakan, dan Kontraktor
harus memasang tonggak-tonggak acuan dari titik-titik ini.
3.3. Setelah pemasangan tonggak, daerah sesungguhnya harus diukur bersama Manajer
Proyek dan Kontraktor dan akan diterbitkan oleh Manajer Proyek untuk pelaksanaan.
Hasil pengukuran tersebut tidak berarti membebaskan Kontraktor dari tanggung-jawab
atas kesalahan dan kelalaian yang dibuatnya.
3.4. Kontraktor harus merencanakan dan menempatkan penumpukan pada setiap jarak
50meter dan ditempatkan pada sisi jalan untuk memudahkan pengangkutan.
3.5. Semua bahan galian yang harus dibuang harus diangkut ke daerah yang ditentukan
Manajer Proyek.
3.6. Kontraktor harus membiarkan tanah tidak dikupas sedalam 50 sampai 70mm sesuai
petunjuk Manajer Proyek untuk keperluan pemadatan dan keseimbangan harus selur-
uhnya atau sebagian dipotong seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Kelebihan
pemotongan harus diperbaiki.
3.7. Pada lokasi-lokasi khusus terjadinya tekanan rendah menurut anggapan Manajer
Proyek, harus diisi dengan tanah galian dan dipadatkan sampai kepadatan tanah
maksimal yang disyaratkan.
4.0. BAHAN-BAHAN.
Tidak ada.
5.1. Kedalaman pengupasan tanah lapisan atas 200mm, kecuali bila ditentukan lain oleh
Manajer Proyek. Jarak/radius pengupasan minimal 50meter atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.2. Bahan-bahan yang mengganggu seperti ranting, akar dan batuan besar tidak boleh
tercampur pada tempat penumpukan. Bahan-bahan yang tidak sesuai harus dipisahkan
dan dibuang ke tempat yang ditentukan Manajer Proyek.
5.3. Sistem drainase sementara yang berfungsi dengan baik harus disediakan di sekeliling
lokasi penumpukan.
5.4. Untuk pekerjaan pengupasan hanya dozer ringan atau motor scraper yang boleh
digunakan. Penggantian peralatan harus digunakan dengan persetujuan Manajer
Proyek.
5.5. Sebelum menghentikan pekerjaan, semua lubang dan tanah lepas harus diisi atau
ditutup, digilas dan diratakan dengan elevasi permukaan. Perataan sementara dan
drainase yang diperlukan harus dibuat dan dirawat oleh Kontraktor untuk menjaga lokasi
pekerjaan dari genangan air.
5.6. Tempat penumpukan tanah lapisan atas harus dilengkapi dengan pencegahan erosi dan
harus dibuat sesuai petunjuk Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
02315
- Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan-bahan, tenaga kerja yang
cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk pelat turap sementara dan
bendungan sementara jika diperlukan.
- Penggalian, pengurukan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan
galian dan/atau urukan kembali seperti jalan, saluran terbuka, gorong-gorong, jalur utilitas,
pondasi dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Membuang semua bahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat
pembuangan yang telah ditentukan.
- Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian.
- Melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
3.1. Penggalian.
3.1.1. Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Lebar galian harus
dibuat cukup lebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan
pekerjaan.
3.1.2. Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja dan
Manajer Proyek dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap
perlu.
3.1.3. Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepada
Manajer Proyek untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
3.1.4. Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas dari
bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja
atau sesuai petunjuk Manajer Proyek sebelum menempatkan bahan urukan.
3.1.5. Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,
Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Manajer
Proyek, sampai kedalaman di mana daya dukung yang sesuai tercapai.
3.1.6. Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum
pekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan
lainnya tidak merusak permukaan galian.
Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor harus memasang dinding penahan
tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian.
Kontraktor harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan
menyediakan saluran pengeringan sementara atau pompa.
3.1.7. Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor
harus diperbaiki sesuai petunjuk Manajer Proyek tanpa tambahan biaya dari
Pemilik Proyek.
Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja dapat dilakukan dengan
peralatan standar seperti power shovel, bulldozer atau excavator.
Bila ditemukan batu-batuan, Kontraktor harus memberitahukannya kepada
Manajer Proyek yang akan mengambil keputusan, sebelum penggalian
dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan penggalian selesai, Kontraktor harus
memberitahu Manajer Proyek, dan pekerjaan dapat dilanjutkan kembali setelah
Manajer Proyek menyetujui kedalaman penggalian dan sifat lapisan tanah pada
dasar penggalian tersebut.
3.2.1. Pekerjaan urukan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urukan dan
lokasi pengerjaan urukan/timbunan telah disetujui Manajer Proyek.
3.2.3. Bahan galian yang sesuai untuk bahan urukan dan timbunan dapat disimpan
oleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurukan dan penimbunan berlangsung.
Lokasi penumpukan harus disetujui Manajer Proyek.
3.2.4. Pengurukan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton minimal
14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau setelah
mendapat persetujuan dari Manajer Proyek.
3.3. Pemadatan.
4.0 BAHAN-BAHAN
5.1. Galian
5.1.1. Pekerjaan galian dapat dianggap selesai bila dasar galian telah mencapai
elevasi yang ditentukan dalam Gambar Kerja atau telah disetujui Manajer
Proyek.
5.1.2. Semua bahan galian harus dikumpulkan dan/atau ditumpuk pada tempat tertentu
sesuai petunjuk Manajer Proyek. Bila disetujui Manajer Proyek, bahan galian
tersebut dapat digunakan untuk bahan urukan atau dibuang dari lokasi proyek.
5.1.3. Bila terjadi kelebihan penggalian di luar garis batas dan elevasi yang ditentukan
dalam Gambar Kerja atau petunjuk Manajer Proyek, yang disebabkan karena
kesalahan Kontraktor, kelebihan penggalian tersebut tidak dapat dibayar dan
Kontraktor harus memperbaiki daerah tersebut sesuai Gambar Kerja atas biaya
Kontraktor.
5.1.4. Penggalian harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa agar tidak merusak
patok-patok pengukuran atau pekerjaan lain yang telah selesai. Semua
kerusakan yang disebabkan karena pekerjaan penggalian menjadi tanggung-
jawab Kontraktor dan harus diperbaiki oleh Kontraktor tanpa biaya tambahan
atau waktu.
5.1.5. Kontraktor harus menyingkirkan setiap batuan yang ditemukan pada daerah
elevasi akhir pada kedalaman minimal 150mm di bawah elevasi akhir rencana.
Batuan dapat berupa batu atau serpihan keras dalam batuan dasar asli, dan
3
batu besar dengan volume lebih dari 0,5cm atau berukuran lebih besar dari
100cm, yang harus disingkirkan dengan alat khusus dan/atau diledakkan.
- Bahan urukan harus bebas dari bahan organik, gumpalan besar, kayu,
bahan-bahan lain yang mengganggu dan butiran batu lebih besar dari
100mm dan memiliki gradasi sedemikian rupa agar pemadatan berjalan
lancar.
- Bila menurut pendapat Manajer Proyek, suatu bahan tidak dapat diperoleh,
penggunaan batu-batuan atau kerikil yang dicampur dengan tanah dapat
diijinkan, dalam hal ini, bahan yang lebih besar dari 150mm dan lebih kecil
dari 50mm tidak diijinkan digunakan, dan persentase pasir harus berjumlah
cukup untuk mengisi celah dan membentuk kepadatan tanah yang seragam
dengan nilai kepadatan yang sesuai.
- Semua bahan galian kecuali tanah tidak dijinkan digunakan sebagai bahan
urukan kecuali disetujui oleh Manajer Proyek seperti disebutkan dalam butir
5.1.2 dari Spesifikasi Teknis ini.
- Bahan urukan yang disimpan di dekat tempat kerja untuk waktu lebih dari 12
jam harus dilindungi dengan lembaran plastik agar tidak terjadi
penyimpangan pada bahan urukan yang telah disetujui tersebut.
- Setiap lapisan bahan urukan, bila kering, harus dibasahi merata sampai
tercapai kadar air tertentu untuk mendapatkan kepadatan yang disyaratkan.
5.2.2. Persiapan
- Bahan urukan tidak boleh dihampar atau dipadatkan pada waktu hujan.
- Bahan urukan di dalam atau di luar lokasi timbunan harus ditempatkan lapis
demi lapis dengan ketebalan maksimal 200mm (keadaan lepas) dan harus
dipadatkan dengan baik.
- Untuk timbunan di luar lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sampai
kepadatan yang sebanding dengan daerah sekitarnya atau sesuai ketentuan
dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
- Untuk timbunan di dalam lokasi timbunan, urukan harus dipadatkan sesuai
nilai kepadatan yang ditentukan dalam butir 5.3. dari Spesifikasi Teknis ini.
- Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau syarat khusus, alat
pemadat tangan tidak diijinkan sebagai pengganti alat pemadat mekanis.
- Kontraktor tidak boleh menempatkan lapisan baru bahan urukan sebelum
pemadatan lapisan terdahulu disetujui Manajer Proyek.
- Pengurukan tidak boleh dikerjakan tanpa persetujuan dari Manajer Proyek.
5.3. Pemadatan.
5.3.1. Umum
- Jika diperlukan, setiap lapisan sebelum dipadatkan harus memiliki kadar air
yang sesuai dengan ketentuan agar dihasilkan pemadatan dengan nilai
kepadatan yang sesuai. Bahan harus memiliki kadar air yang seragam pada
seluruh lapisan bahan yang akan dipadatkan.
Setiap lapisan harus dipadatkan dengan merata menggunakan pneumatic
tire rollers, grid rollers, three-wheeled power rollers, vibratory, sheep foot
atau tamping rollers atau alat pemadatan lain yang disetujui.
- Penggilasan harus dilakukan pada arah memanjang sepanjang timbunan
dan biasanya dimulai dari sisi terluar dan menuju ke arah tengah dengan
cara sedemikian rupa agar setiap bagian menerima tingkat pemadatan yang
sama.
- Minimal sebuah mesin gilas harus dioperasikan secara terus-menerus untuk
3
setiap 600m , atau penempatan bahan setiap jam. Bila beberapa timbunan
kecil berada di beberapa tempat sehingga sebuah mesin gilas tidak dapat
memadatkan dengan baik, harus disediakan mesin gilas tambahan.
Kepadatan kering maksimal dan kadar air optimal harus ditentukan berdasarkan
metoda ASTM D1557 (AASHTO T180) yang umum dikenal sebagai Modified
Proctor Test.
Pada saat pemadatan yang membutuhkan nilai kepadatan tinggi, bahan urukan
dan permukaan yang akan menerima bahan urukan harus memiliki kadar air
yang disyaratkan. Kontraktor tidak diijinkan melakukan pemadatan sampai
dicapai kadar air sesuai dengan yang disyaratkan. Kontraktor harus
melembabkan bahan urukan atau permukaan yang akan diuruk bila kondisinya
terlalu kering. Bahan urukan yang terlalu basah harus dikeringkan sampai
dicapai kadar air yang sesuai, bila perlu dengan bantuan peralatan mekanis.
5.3.4. Penggilasan
Untuk tanah yang mengandung 30% atau lebih berat partikel yang melalui
saringan No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan
ASTM D1557 (AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase kepadatan
kering maksimal dan kadar air, pada saat pemadatan harus memenuhi
ketentuan berikut:
Pemadatan Umum 90 -3 W o +3
Jalan Utama dan Daerah Parkir Kendaraan Berat (100cm
lapisan atas) 95 -4 W o +2
Tanah yang mengandung kurang dari 30% berat partikel yang melalui saringan
No. 200, yang membutuhkan pemadatan relatif, seperti ditentukan ASTM D1557
(AASHTO T180), dan dinyatakan dalam persentase kepadatan kering maksimal
dan kadar air, pada saat pemadatan harus memenuhi ketentuan berikut:
Semua bahan galian yang memenuhi persyaratan harus digunakan untuk urukan. Bahan
yang tidak sesuai untuk pengurukan harus dibuang pada tempat yang ditentukan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02330
TIMBUNAN
Pekerjaan ini meliputi seluruh pelaksanaan penimbunan dengan penempatan dan pemadatan
bahan-bahan yang disetujui pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja
dan/atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
3.1. Umum
3.2. Timbunan
3.3. Pemadatan
3.4. Pemeriksaan.
3.4.1. Semua bahan dan setiap bagian atau detail pekerjaan harus diperiksa dan
disetujui Manajer Proyek.
Manajer Proyek harus diberi kemudahan untuk memeriksa setiap pekerjaan
dan Kontraktor wajib menyediakan informasi dan detail yang dibutuhkan untuk
melengkapi pemeriksaan.
3.4.2. Pekerjaan tanah dan pemadatan harus dibatasi pada daerah tertentu selama
berlangsungnya pengujian, sesuai petunjuk Manajer Proyek.
3.4.4. Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan bila garis dan elevasi belum
ditetapkan.
Setiap pekerjaan Kontraktor yang bertentangan dengan Gambar Kerja,
Spesifikasi Teknis atau petunjuk Manajer Proyek, atau setiap pekerjaan
tambahan yang dikerjakan tanpa sepengetahuan Manajer Proyek, akan ditolak
dan harus diganti, dan biaya sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
4.0 BAHAN-BAHAN.
Semua bahan untuk timbunan dan/atau urukan harus terdiri dari bahan-bahan yang disetujui
oleh Manajer Proyek dan harus bebas dari akar-akar, lumpur dan bahan-bahan lain yang
merusak,sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.
5.1. Umum.
Sebelum menempatkan bahan timbunan, lahan yang telah dikupas harus digilas
sampai tercapai kepadatan tanah yang diinginkan. Bahan-bahan yang tidak diinginkan
harus disingkirkan dan diganti dengan bahan yang disetujui. Bahan timbunan
ditempatkan secara horisontal lapis demi lapis dan setiap lapis lepas memiliki
ketebalan maksimal 200mm dan setiap lapisnya harus dipadatkan dengan baik.
Manajer Proyek dapat mengubah ketebalan setiap lapisan, karena peralatan, bahan
atau kondisi lainnya, yang menurut pendapatnya penting untuk menjamin diperolehnya
tingkat pemadatan yang diinginkan. Semua urukan harus ditempatkan mendatar
bertingkat. Bila urukan akan ditempatkan di atas permukaan miring, permukaan
tersebut harus dibuat bertanggul sehingga permukaan yang miring dapat dihindarkan.
Permukaan timbunan harus landai ke arah saluran/parit. Muka tanah harus landai
menjauhi puncak timbunan untuk mengurangi erosi.
Kemiringan timbunan harus 1,5 (horisontal) berbanding 1 (vertikal) atau lebih landai.
5.2.2. Bila timbunan akan dilaksanakan pada sisi bukit atau lereng, lereng yang ada
dilonggarkan dengan bajak sampai kedalaman tidak kurang dari 100mm untuk
memastikan ikatan yang baik antara timbunan dengan pondasi timbunan yang
telah ada.
Bahan yang telah dilonggarkan tersebut harus digunakan berbarengan dengan
lapisan pertama bahan timbunan yang akan ditempatkan.
5.2.3. Bila timbunan yang telah ada akan dilebarkan atau disertakan ke dalam
timbunan yang baru, lereng-lereng timbunan yang ada harus dilonggarkan
dengan bajak sampai kedalaman 100mm, atau bila tidak memungkinkan,
tangga-tangga pada sisi-sisi horisontal dan vertikal harus diselangkan pada
lereng yang ada sampai kedalaman tidak lebih dari 200mm dan timbunan
dibentuk lapis demi lapis seperti ditentukan/disyaratkan sampai mencapai
elevasi landasan pondasi lama sebelum ketinggiannya bertambah.
5.2.4. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, di mana permukaan tanah akan
ditutup/ditimbun dengan bahan tidak kurang dari 300mm, permukaan tanah
lama harus dipadatkan untuk lapisan timbunan baru.
Kedalaman total keseluruhan tidak boleh melebihi kedalaman lapisan yang
diijinkan, dan dipadatkan sampai minimal 95% dari kepadatan kering maksimal
seperti ditentukan oleh AASHTO T180, dengan nilai CBR minimal 6%.
5.3.1. Umum
Kecuali ditentukan lain, semua timbunan harus dilaksanakan lapis demi lapis
kira-kira sejajar dengan permukaan tanah yang telah disiapkan atau landasan
jalan. Selama pengerjaan timbunan, permukaan yang rata yang memiliki
puncak yang memadai harus senantiasa dijaga untuk memungkinkan
pengeringan. Timbunan harus dikerjakan sesuai dengan tingkat dan bentuk
potongan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Setelah pekerjaan timbunan
selesai, bentuk timbunan harus tetap terjaga sampai disetujui.
Timbunan tanah harus dibuat dari bahan-bahan yang disetujui yang berasal
dari tempat yang ditentukan oleh Manajer Proyek.
Kecuali untuk timbunan di rawa-rawa, timbunan tanah harus dibuat dalam
lapisan yang berurutan selebar penampang dan sepanjang yang diijinkan
untuk metoda pemadatan.
Sebelum pemadatan, semua lapisan tidak boleh melebihi dari 150mm pada
tempat-tempat yang akan dilalui pneumatic tire roller dan tidak melebihi dari
200mm untuk tempat-tempat yang akan dilalui roller tipe lainnya yang
disetujui.
5.4. Pemadatan
SPESIFIKASI TEKNIS
02335
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis
pondasi bawah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
2.2. Semua standar lokal yang berlaku, yang terkuat yang berlaku.
3.2. Permukaan tanah yang telah disiapkan harus dilindungi terhadap pengeringan dan retak.
Setiap kerusakan yang ditimbulkan karena keteledoran Kontraktor, harus diperbaiki atas
biaya Kontraktor sepenuhnya.
4.0 BAHAN-BAHAN.
5.1. Umum.
Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan-bahan yang
tidak diinginkan.
Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta dipadatkan
sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan pondasi jalan ketika
dipadatkan, akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi.
Semua bahan sampai kedalaman 150mm di bawah tanah permukaan pada galian dan
sampai kedalaman 300mm pada timbunan harus benar-benar dipadatkan sampai
minimal 90% - 95% persyaratan kepadatan kering AASHTO T99 dengan nilai CBR
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bila permukaan tanah berada di daerah galian, maka permukaan tanah harus dibentuk
sesuai bentuk melintang dan memanjang, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Tanah harus dipadatkan dengan alat yang disetujui. Sebelum pemadatan, kadar air
bahan timbunan harus diatur sedemikian rupa sampai mendekati Kadar Air Optimum
(W o ), sehingga diperoleh tingkat kepadatan yang disyaratkan.
Bila keadaan tanah tidak memungkinkan untuk mencapai nilai minimal CBR, tanah yang
tidak sesuai tersebut harus dikeluarkan dari lokasi dan diganti dengan yang sesuai, atau
dengan cara stabilisasi tanah seperti yang disyaratkan.
Pembuangan tanah yang tidak sesuai tersebut akan digolongkan sebagai galian umum.
Pada elevasi permukaan tanah, Kontraktor harus mengisi lubang-lubang yang disebab-
kan oleh pembongkaran akar-akar, bonggol tanaman dan batu-batu besar, dengan
bahan pengisi yang sesuai.
Bila permukaan berada di atas potongan batu, batu tersebut harus dipotong sehingga
membentuk profil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor harus menyingkirkan semua bahan lepas dan membentuk permukaan dengan
menambah bahan pengisi, dipadatkan dan dibentuk sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
Tidak boleh ada batu yang menonjol pada permukaan tanah.
Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Manajer Proyek harus
dilindungi dari kekeringan/retak dan air.
Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian Kontraktor, harus diperbaiki sesuai
petunjuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02365
PENGENDALIAN RAYAP
Pekerjaan ini akan mencakup, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan detail data teknis bahan-bahan dari pabrik
pembuat berikut petunjuk pelaksanaannya.
3.2.2. Hanya pekerja yang berpengalaman dan yang benar-benar terbiasa dengan per-
syaratan yang ditentukan yang boleh dipekerjakan. Kontraktor harus
menyediakan pengawas yang cakap/ahli yang akan selalu berada di lapangan
selama pekerjaan ini berlangsung.
rayap.
- Daftar referensi pengaplikasian anti rayap yang dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan dan Komisi Pestisida.
- Ijin yang berlaku untuk penggunaan obat anti rayap tertentu yang
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Komisi Pestisida.
- Referensi kemampuan pelaksanaan pengendalian rayap dan pengalaman
lapangan.
- Daftar referensi pendukung dari konsultan resmi pengendalian rayap.
- Nomor pajak perusahaan.
3.2.5. Tanah bangunan yang akan diberi anti rayap harus berada minimal 800cm dari
sumber air yang akan dibor.
3.2.6. Sekitar bangunan harus dilengkapi dengan sistem drainase yang memadai.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1.1. Dari begitu banyak produk di pasaran, hanya ada beberapa kelompok bahan anti
rayap yang diijinkan oleh pemerintah untuk diaplikasikan, seperti:
atau yang setara dalam kualitas dan harga, dan disetujui Manajer Proyek.
4.1.2. Setiap bahan anti rayap memiliki kemampuan dan karakteristik masing-masing,
tingkat keracunan dan harga.
Bahan anti rayap yang terpilih untuk pekerjaan ini harus berada dalam kemasan
asli, dan dapat diperiksa.
4.2. Peralatan
- Kotak P3K.
5.2.3. Persiapan pemberian anti rayap, antara lain harus sebagai berikut:
Wadah cairan anti rayap harus siap dan bersih, setelah penggunaan regular.
Air bersih harus diisikan ke dalam wadah dan dicampur dengan cairan anti
rayap yang dibutuhkan dalam perbandingan jumlah yang sesuai dengan
petunjuk penggunaan.
Metoda ini diaplikasikan pada bangunan yang memiliki balok beton bertulang dan lantai
beton di atas struktur pondasi.
Perlakuan terdiri sebagai berikut:
a. Tanah Pondasi.
Setelah rongga sepanjang dua sisi pondasi telah diisi dengan tanah, tanah
pengisi tersebut disuntik dengan cairan anti rayap sebanyak 5liter/meter panjang
dan dengan kedalaman 300mm.
Tempat-tempat atau titik-titik yang mudah ditembus rayap harus diolah dengan
cairan yang sama sebanyak 4 - 7,5liter per meter persegi, tergantung pada
kepadatan dan kondisi masing-masing tampat atau titik.
Perlakuan yang sama harus dilakukan pada lubang masuk pipa dan kabel ke
dalam bangunan.
b. Tanah Lantai.
Sebelum penebaran lapisan pasir pada pemasangan ubin untuk lantai, tanah
lantai harus disemprot secara merata dengan cairan anti rayap dalam jumlah
sebanyak 5liter/m².
Pada jarak 100cm dari bagian luar dinding sekeliling bangunan, perlakuan yang
sama harus dilakukan.
Waktu pelaksanaan harus disiapkan dan direncanakan dan dijadwalkan sesuai
dengan pelaksanaan konstruksi.
Walaupun tanah pertamanan tidak termasuk dalam perlakuan struktur bangunan, bila
penempatan tanah berdekatan/bersisian dengan bangunan, perlakuan yang sama harus
dilaksanakan dengan cara yang sama dengan prosedur perlakuan tanah lantai.
Bagian lain tidak perlu diolah dengan anti rayap khusus.
SPESIFIKASI TEKNIS
02459
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, alat-alat, peralatan, pengangkutan dan
pemancangan tiang pancang beton pratekan pracetak dan menyelesaikannya sesuai dengan
Spesifikasi Teknis ini dan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Sebelum pengadaan dan pengiriman, Kontraktor harus menyerahkan brosur atau data
teknis bahan lengkap dengan sertifikat pabrik yang menyatakan bahwa tiang pancang
beton pratekan praceak memenuhi ketentuan yang disyaratkan, untuk disetujui Manajer
Proyek.
3.3.1. Semua tiang pancang harus difabrikasi sesuai dimensi, panjang dan ketebalan
bahan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
3.3.2. Semua tiang pancang harus lulus uji pabrik dan harus memiliki tanda-tanda
yang tidak mudah terhapus/dihapus.
3.3.3. Setiap tiang pancang harus dilengkapi dengan kait pengangkat untuk
memudahkan pengangkatan.
3.4. Penyimpanan
3.4.1. Semua bahan harus disimpan dan diperlakukan dengan semestinya agar
terhindar dari kerusakan.
3.4.2. Bahan tiang pancang disimpan di ruang terbuka dan diletakkan melintang di
atas balok-balok kayu atau bantalan kayu yang dipasang setiap jarak
maksimal 400cm sekitar panjang tiang pancang.
Tiang pancang tidak boleh ditumpuk lebih dari 3 (tiga) susun.
3.5.2. Kontraktor harus mempertimbangkan tipe tanah dan batuannya ketika memilih
peralatan pancang.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum
4.1.1. Tiang pancang beton pratekan pracetak harus diproduksi dan dikonstruksi
sesuai detail dalam Gambar Kerja dan persyaratan lainnya, sepanjang dapat
diaplikasikan, seperti ditentukan dalam butir 2.0 dalam Spesifikasi Teknis ini.
4.1.2. Panjang tiang pancang beton pratekan untuk pemasangan permanen yang
difabrikasi dan dipancang, harus ditentukan berdasarkan hasil uji beban yang
dilaksanakan jauh hari sebelum pekerjaan pemancangan permanen dimulai,
sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dan atau hasil penyelidikan tanah.
– Tiang pancang beton pratekan pracetak tipe spun dengan diameter sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja, memenuhi ketentuan JIS A 5335, seperti
dari Wika Beton, Hume Concrete Indonesia atau yang setara yang
disetujui.
– Ukuran dan panjang tiang pancang harus sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
– Tiang pancang beton pratekan pracetak harus dibuat dari beton dengan
kuat tekan minimal 600kg/cm2.
– Standar penulangan spiral harus memenuhi ketentuan JIS A 3532 –
SWMP dengan diameter nominal sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja
atau standar pabrik pembuat.
– Kawat pratekan standar harus memenuhi ketentuan SNI 07-1154-1989
atau ASTM A416 atau JIS G 3536.
– Baja pratekan memanjang harus berada di dalam spiral baja dengan pitch
maksimal 150mm dan spasi lebih dekat pada setiap titik pengangkatan
dan minimal 20 putaran pada 50mm di ujung dan pangkal tiang pancang.
- Dimensi penampang tiang pancang harus dalam batas toleransi ± 5mm.
- Kapasitas bending moment (cracking and ultimate) harus sesuai dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja.
Ujung tiang pancang beton pratekan pracetak harus berbentuk dan diperkuat
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Ujung tiang pancang harus dilengkapi dengan sepatu baja yang terdiri dari
pelat baja dengan kuat tarik minimal 34kgf/mm² (340MPa) dan ketebalan
minimal 2mm.
Sepatu tiang pancang harus dibuat dalam bentuk standar seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
4.3. Sambungan
4.3.1. Sambungan tiang pancang harus diadakan bila tiang pancang terdiri dari
beberapa segmen.
Sambungan harus dibuat dari baja pelat dengan tegangan tarik minimal
37kgf/mm² sesuai persyaratan SNI 07-0722-2002 atau ASTM A36/A36M-96,
dan harus dibentuk sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.3.2. Sambungan tiang pancang harus dirancang untuk mampu menahan setiap
beban yang mungkin akan diaplikasikan pada bagian tiang pancang untuk
memastikan keutuhan tiang pancang.
Bahan pengelasan yang digunakan harus memenuhi ketentuan AWS E 6013
atau yang setara.
5.1. Umum.
5.2.1. Persiapan
5.2.2. Posisi
Posisi tiang pancang yang akan diuji akan ditentukan oleh Manajer Proyek bila
tiba waktunya.
Peralatan pengukuran beban yang sesuai dengan standar yang berlaku, harus
disediakan oleh Kontraktor.
- Besar beban pengujian adalah dua kali beban kerja yang direncanakan.
- Setiap kali penambahan beban, beban harus ditahan tidak kurang dari
waktu seperti ditunjukkan dalam tabel pada halaman berikut atau sampai
angka penurunan kurang dari 0,25mm setiap jam. Laju penurunan harus
dihitung dari sudut yang diperoleh dari grafik lengkung nilai penurunan
terhadap waktu.
- Setiap tahapan pengurangan beban dapat dilanjutkan setelah batasan
waktu tertentu seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah, dan atas petunjuk
Manajer Proyek.
Siklus 1
25 1 jam
50 1 jam
75 1 jam
100 1 jam
125 1 jam
150 12 jam
100 10 menit
75 10 menit
50 10 menit
25 10 menit
0 1 jam
Siklus 2
100 1 jam
125 1 jam
150 1 jam
175 1 jam
200 1 jam
225 1 jam
250 12 jam
225 10 menit
200 10 menit
175 10 menit
150 10 menit
125 10 menit
100 10 menit
75 10 menit
50 10 menit
25 10 menit
0 1 jam
- Beban, waktu dan nilai penurunan harus dicatat setiap 15menit, kecuali
bila ditentukan lain
5.2.6. Pembersihan
5.4. Pemancangan
5.4.2. Panjang pipa tiang pancang yang harus difabrikasi dan dipancangkan
ditentukan oleh besar beban yang akan diterima yang berkaitan dengan
ketentuan yang ditetapkan dalam hasil penyelidikan tanah.
5.4.3. Semua peralatan untuk pemancangan seperti alat pemancang, palu, bantalan
tiang pancang, dan alat-alat lainnya serta tenaga kerja kelas satu yang sesuai
untuk pekerjaan pemancangan di lokasi yang telah ditentukan, harus
disediakan oleh Kontraktor.
Kontraktor wajib pula menyediakan peralatan pendukung lainnya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan dan melancarkan pekerjaan.
5.4.5. Semua tiang pancang yang ditanam harus dalam panjang penuh sesuai
petunjuk Gambar Kerja, kecuali bila menurut Manajer Proyek beberapa tiang
pancang tertentu dianggap memiliki panjang yang tidak praktis atau harus
dimodifikasi, maka tiang pancang tersebut harus dipotong pada elevasi yang
ditentukan.
5.4.6. Tiang pancang yang tidak mencapai nilai penetrasi yang ditentukan untuk
setiap pukulan ketika puncak tiang pancang didorong pada elevasi tertentu,
harus disambung dan didorong sampai kedalaman yang cukup sehingga nilai
penetrasi yang disyaratkan untuk setiap pukulan tercapai.
5.4.7. Bila beberapa tiang pancang yang akan diperiksa harus diangkat, maka tiang
pancang tersebut harus didorong kembali sampai nilai penetrasi yang
disyaratkan tercapai.
5.5. Penyambungan
5.5.1. Bila panjang yang diperlukan lebih dari panjang tiang pancang yang ada,
pertambahan panjang harus dilaksanakan sesuai rekomendasi dari pabrik
pembuat tiang pancang.
5.5.2. Kedua bagian yang akan disambungkan harus bersih dari karat, cat, oli,
kelembaban dan kotoran lainnya.
5.6. Toleransi
5.6.1. Tiang pancang harus dipasang pada tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja
dan dalam batas toleransi 100mm terhadap posisi seharusnya dan 1 : 100 dari
sumbu vertikal tiang pancang.
5.6.2. Bila pemasangan tiang pancang menyimpang dari toleransi yang diijinkan,
tiang pancang tersebut harus diganti dengan tiang pancang baru atau struktur
bagian atas dari kepala tiang pancang dan balok harus dimodifikasi, yang
sepenuhnya menjadi kebijaksanaan Manajer Proyek dan tanpa ada biaya
tambahan untuk Kontraktor.
Setelah pemancangan selesai dilaksanakan, kepala tiang pancang harus dipotong dan
diselesaikan dengan benar sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
SPESIFIKASI TEKNIS
02500
JARINGAN UTILITAS
Lingkup pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
pemasangan jaringan utilitas yang lengkap di luar bangunan seperti ditentukan dan/atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Jaringan utilitas ini meliputi pemipaan distribusi air bersih, pemipaan air kebakaran, pemipaan
air buangan berikut pengujian seluruh sistem sehingga semua jaringan utilitas dapat bekerja
dengan baik.
Pekerjaan ini juga akan meliputi penyambungan ke pipa distribusi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur dari bahan yang
akan dipergunakan untuk mendapatkan persetujuan Manajer Proyek terlebih
dahulu, sebelum mendatangkannya ke lokasi.
3.1.2. Semua biaya penyerahan dan pengadaan contoh bahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
3.1.3. Bila contoh yang diserahkan berbeda dari yang ditentukan, Kontraktor harus
menjelaskan perbedaan tersebut secara tertulis, dengan permohonan
penggantian, bersamaan dengan alasan penggantian, sehingga bila diterima,
tindakan yang sesuai dapat dilakukan untuk penyesuaian. Bila Kontraktor
mengabaikan hal ini maka Kontraktor tidak dibebaskan dari tanggung jawab
untuk menghasilkan pekerjaan sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja.
3.2.2. Gambar Kerja hanya menunjukkan secara garis besar lokasi bahan dan
peralatan. Gambar Kerja harus diikuti dengan se-seksama mungkin. Gambar
Struktur dan Gambar lainnya yang terkait, dan semua elemen yang dipasang
harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum
pemasangan.
3.2.4. Kontraktor harus mendapatkan, atas biayanya, semua ijin yang diperlukan dan
mengatur semua pemeriksaan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan
jaringan utilitas yang disebutkan di sini.
3.3.1. Setiap bahan, peralatan, pipa (satu panjang utuh), sambungan dan
perlengkapan lain yang digunakan dalam jaringan utilitas harus mempunyai
tanda/merek yang jelas dari pabrik pembuatnya dan kelas produk bila
ditentukan oleh standar yang berlaku.
3.3.2. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung dari segala
jenis kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian.
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.
3.4.2. Semua perlengkapan pemipaan utilitas yang didatangkan atau dipasang tanpa
tanda/merek harus disingkirkan dan diganti dengan yang sesuai tanpa
tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
3.5. Garansi.
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakan
bahwa jaringan utilitas telah bekerja dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama periode tersebut Kontraktor harus
memperbaiki atau mengganti kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau
penggantian.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas baik.
4.2.1. Pipa.
Pipa untuk distribusi air bersih harus dari pipa polietilena/poyethylene tipe PE
100 kelas S-8 dengan tekanan kerja 10bar, yang memenuhi standar SNI 06-
4829-2005, ISO 4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075, seperti buatan Vinilon,
Maspion, Eurapipe, Wavin atau yang setara.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.3.2. Aksesori
4.4.1. Pipa.
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan
kelas tekanan kerja 8kg/cm², seperti Wavinsafe buatan Wavin, Vinilon, Poly
Unggul, Unilon atau yang setara. Pipa harus dari jenis sambungan solvent
cement.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.4.3. Perekat
5.1. Umum.
5.1.1 Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman seperti
disetujui Manajer Proyek.
5.1.2 Semua lokasi dan dimensi perlengkapan sistem pemipaan harus sesuai
Gambar Kerja dan petunjuk Manajer Proyek.
5.1.3 Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk
melengkapi sistem sesuai mutu pemasangan terbaik dan disetujui Manajer
Proyek.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Pemipaan.
- Semua sistem pemipaan yang dipasang harus tetap bersih, dan bekerja
dengan baik melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai
pekerjaan diserahkan dan diterima Pemilik Proyek.
- Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang ditentukan.
- Kontraktor bertanggung jawab mengadakan bagian sambungan yang
diperlukan sehingga membentuk pemasangan yang lengkap. Semua
sambungan harus diperiksa dengan teliti untuk memastikan semua bagian
yang harus disediakan tersebut sudah lengkap.
- Semua pemipaan yang disambung dan yang akan dihubungkan dengan
peralatan, harus dilengkapi dengan sambungan pipa atau flensa yang
sesuai seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini.
- Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika memungkinkan.
- Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat sambungan reducer
atau increaser.
- Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol harus
ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan ruang gerak yang
cukup untuk bukaan penuh, pembongkaran, penggantian dengan batang
pengoperasian ke arah horisontal atau vertikal.
- Pipa pembuangan air kotor harus dipasang menurun 10mm setiap 100cm
panjang pipa, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Sebelum
pipa pembuangan air kotor dipasang, Kontraktor harus memeriksa di
lapangan semua pipa yang akan dipasang untuk memeriksa benar-
tidaknya sistem pemipaan sehingga pipa-pipa tersebut dapat dipasang
sesuai persyaratan.
- Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air yang
ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap peralatan dapat
diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu peralatan lainnya.
- Penggalian, pengurukan dan penimbunan pekerjaan pemipaan dan
peralatan utilitas lainnya harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis 02315.
- Semua pipa, sambungan dan peralatan harus ditumpu dan diikat dengan
kuat dan aman.
- Penumpu pipa harus dipasang sedemikian rupa sehingga arah dan
kemiringan pipa tetap terjaga dan cukup kuat memegang pipa dan
pemuaian yang disebabkan karena perubahan panas.
- Penumpu pipa harus dipasang dengan jarak sebagai berikut:
· Baja pelat.
· Baja siku.
· Atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
5.2.4. Roughing-In.
5.6.1. Seluruh sistem saluran pembuangan dan sistem pembuangan udara harus
dilengkapi lubang-lubang yang dapat ditutup dengan rapat sehingga seluruh
sistem dapat diisi dengan air sampai elevasi tertinggi batang saluran
pembuangan udara seperti ditunjukkan dalam Gambar.
5.6.2. Sistem ini harus menahan air tersebut selama 30 menit dan dalam waktu
tersebut ketinggian air tidak berubah.
5.7.1. Setelah selesai pemasangan dan roughing-in, seluruh sistem pemipaan harus
diuji pada tekanan hidrostatis 1,5 (satu setengah) kali tekanan kerja nominal
dan dibiarkan pada tekanan tersebut selama minimal 8 jam. Tekanan kerja
nominal untuk air bersih adalah 8kg/cm² dan untuk air kebakaran adalah
10kg/cm².
5.7.2. Bila suatu bagian sistem pemipaan akan ditutup sebelum seluruh pemasangan
selesai, bagian tersebut harus diuji terpisah pada tekanan yang sama dengan
tekanan yang digunakan untuk seluruh sistem dan disaksikan oleh Manajer
Proyek.
5.7.3. Seluruh jaringan pipa air bersih harus dibilas dengan baik dan didesinfeksi
dengan klorin, sebelum diserahkan kepada Pemilik Proyek melalui Manajer
Proyek.
5.8.1. Pada akhir pemasangan seluruh suplai air bersih, Kontraktor harus menyapu,
mengelap dan membersihkan tangki air dan membilas bersih unit pompa,
jaringan pipa distribusi dan pusat pemompaan sesuai kebutuhan dengan
berhati-hati dan bukaan-bukaan yang berhubungan ke jaringan pipa ditutup
rapat dan bendabenda asing tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya air dari
PDAM yang digunakan untuk pembersihan tersebut.
5.8.2. Tangki penyimpan air kemudian harus diisi dengan air yang dicampur dengan
larutan kapur klorida dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan
konsentrasi 40ppm klorin dalam air.
5.8.3. Air dengan kandungan klorin harus dibiarkan dalam tangki penyimpan dan
pemipaan semalaman dan dikuras bersih hari berikutnya. Sistem suplai air
kemudian dapat dioperasikan.
5.8.4. Pada akhir prosedur klorinasi, contoh air harus diambil oleh petugas
laboratorium yang berwenang untuk pengujian dan pembuatan sertifikasi
bahwa air aman untuk konsumsi manusia.
5.8.6. Tidak seorang pekerjapun diijinkan masuk ke dalam tangki setelah proses
klorinasi diterima, yang dengan kesesuaian tersebut menjadi tanggung-jawab
Kontraktor sepenuhnya. Bila menurut Manajer Proyek Kontraktor mengabaikan
hal ini, Kontraktor harus mengulangi proses disinfektan sampai diterima
Manajer Proyek, dan tidak ada baiya tambahan, ongkos, tagihan, dan lainnya
pada Kontrak.
5.9.1 Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat yang dibuat dari
bahan baja harus dicat anti karat dalam warna sesuai Skema Warna yang
akan diterbitkan kemudian. Semua pipa yang terlihat juga harus diberi tanda
arah aliran.
5.9.2 Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
SPESIFIKASI TEKNIS
02721
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penempatan dan pemadatan bahan lapis
pondasi bawah pada tanah dasar yang telah disiapkan sesuai garis, kelas, dimensi dan potongan
melintang seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
2.3. Semua peraturan dan standar lokal yang berlaku, yang tertinggi atau terkuat yang
berlaku.
3.1. Kontruksi lapis pondasi bawah tidak dapat dikerjakan kecuali bila tanah dasar telah
disiapkan dengan baik sesuai dengan garis, kelas dan bentuk seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
3.2. Kepadatan bahan yang dipadatkan harus sesuai ketentuan AASHTO Test T191 atau
T181. Pengujian dilakukan pada kedalaman penuh lapisan pada lokasi yang ditentukan
Manajer Proyek, yang berjarak tidak lebih dari 200meter satu sama lain.
Lubang pengujian harus segera diuruk dan dipadatkan oleh Kontraktor.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Bahan untuk lapis pondasi bawah harus bahan alam atau campuran buatan dari butiran
keras agregat mineral yang diseleksi dari sumber pengambilan yang disetujui. Bahan
tersebut harus bebas dari gumpalan tanah liat, tumbuh-tumbuhan, tanah organik dan
tidak mudah hancur pada perubahan cuaca dan kelembaban.
4.2. Bila ketebalan lapis pondasi bawah yang dibutuhkan lebih dari 200mm, ketebalan
tersebut harus dibagi menjadi sebuah lapisan bagian atas tebal 150mm dan sebuah
lapisan bagian bawah tebal minimal 50mm.
Gradasi bahan untuk lapisan bagian atas harus memenuhi ketentuan berikut:
50 2” 100
25 1” 60 – 100
9,5 3/8” 30 – 100
4,75 No. 4 15 – 100
2,00 No. 10 10 – 70
0,425 No. 40 5 – 40
0,075 No. 200 2 – 25
Tanah dasar dan semua pekerjaan drainase harus diselesaikan sesuai ketentuan
Spesifikasi ini minimal 50meter di muka lokasi penempatan bahan lapis pondasi bawah.
Lapisan pondasi bawah disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui yang tidak
akan menyebabkan terpisahnya batuan halus dan batuan kasar. Bahan lapis pondasi
bawah harus memiliki kadar air yang sesuai agar tercapai tingkat kepadatan yang
disyaratkan dengan cara menyemprot sejumlah air dan dicampur merata dengan road
grader sampai dicapai kadar air yang seragam.
Segera setelah pencampuran dan pembentukan, setiap lapisan dengan tebal maksimal
200mm harus dipadatkan dengan peralatan pemadatan yang sesuai yang disetujui
Manajer Proyek. Penggilasan harus dimulai sepanjang sisi atau tepi dan berlanjut
menuju ke arah tengah. Penggilasan harus dilanjutkan sampai bekas mesin penggilas
tidak terlihat dan dipadatkan merata sampai permukaan keras. Kecepatan peralatan
pemadatan harus tetap pada 5km/jam. Kepadatan kering harus 90-95% seperti
ditentukan dalam AASHTO Test T180 Method D dengan nilai CBR 50 atau tidak kurang
dari ketentuan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Permukaan yang telah selesai dapat bervariasi maksimal 15mm di atas atau di bawah
permukaan rencana pada setiap titik, dan ketebalan minimal lapis pondasi bawah tidak
kurang dari 15mm di bawah ketebalan yang ditentukan pada setiap titik.
Lapis pondasi bawah yang tidak memenuhi toleransi ini harus diperbaiki dengan
melonggarkan, membentuk kembali dan memadatkan kembali sesuai petunjuk Manajer
Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
02722
Pekerjaan ini akan terdiri dari pengangkutan, penyebaran, penyiraman, penggilasan dan
pemadatan bahan batu bergradasi di atas permukaan tanah yang telah disiapkan untuk
membentuk jalan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada pengadaan tenaga kerja, peralatan,
bahan dan kelengkapan lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Bahan agregat harus diseleksi dari tempat yang disetujui. Agregat kasar yang tertinggal
di saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan keras yang tahan lama, atau
bagian-bagian batu atau krikil. Batu harus memiliki gradasi yang seragam dan harus
disaring serta dicuci.
Batu yang hancur ketika dibasahkan atau dikeringkan harus dibuang.
Agregat halus yang melewati saringan berukuran 4,75mm harus terdiri dari bahan-bahan
alam yang halus.
4.2. Semua batu harus bebas dari lumpur, kotoran-kotoran dan harus memenuhi ketentuan-
ketentuan seperti tersebut dalam tabel berikut:
50 2” 100
25 1” 65
9,50 3/8” 40 – 60
4,75 No. 4 25 – 45
2,00 No. 10 12 – 30
0,425 No. 40 6 – 16
0,075 No. 200 0–8
Pecahan yang melalui saringan no. 200 tidak boleh lebih besar dari 2/3 dari pecahan
yang melalui saringan no. 40.
Setelah direndam 4 hari, ketika dipadatkan sampai 90-100% kepadatan kering maksimal
sesuai AASHTO T180, agregat harus memiliki nilai CBR tidak kurang dari 80.
5.1.1. Bila agregat akan ditempatkan di atas permukaan yang telah disiapkan sebagai
lapis pondasi jalan/base course atau konstruksi lainnya, permukaan tersebut
harus telah selesai paling sedikit sekitar 100meter panjang atau lebih besar dari
jumlah luas agregat yang akan ditempatkan.
5.1.2. Bila agregat akan ditempatkan langsung di atas permukaan tanah yang ada,
maka permukaan tanah tersebut harus dikasarkan secukupnya agar dapat
ditembus dan dipadatkan kembali.
5.1.4. Gumpalan tanah yang lebih besar dari 50mm yang dihasilkan dari pengasaran
harus dibuang atau dipecahkan sebelum penambahan agregat dilaksanakan.
Pencampuran permukaan tanah yang dikasarkan dengan agregat baru tidak
diijinkan.
5.1.5. Tidak ada pembayaran tersendiri untuk pekerjaan pengasaran permukaan dan
pemadatan karena pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan persiapan
permukaan.
5.2. Penghamparan.
Agregat dihamparkan merata selebar badan jalan, lapis demi lapis sampai ketebalan
lepas maksimal 200mm, atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Bila jumlah lapisan lebih dari satu, ketebalan masing-masing lapisan harus diusahakan
sama.
Bahan dapat disebarkan dan dibentuk dengan cara yang disetujui yang tidak akan
menyebabkan terpisahnya agregat halus dan agregat kasar. Setiap bagian agregat kasar
atau halus yang terpisah harus diperbaiki atau disingkirkan dan diganti dengan bahan
yang bergradasi. Bahan harus memiliki kadar air yang sesuai untuk menghasilkan tingkat
kepadatan dengan menyemprotkan sejumlah air yang tepat. Pencampuran dilakukan
dengan motor grader sampai tercapai kadar air yang seragam dan merata.
5.3. Pemadatan.
5.3.1. Segera setelah pencampuran dan pembentukan selesai, setiap lapis dengan
tebal minimal 200mm harus dipadatkan dengan alat yang sesuai. Pemadatan
dimulai dari titik terendah menuju ke garis tengah jalan dalam kecepatan teratur
± 5km/jam.
5.3.2. Arah pemadatan harus tumpang tindih ke arah longitudinal. Pada tikungan,
pemadatan dimulai dari sisi yang terendah menuju ke sisi yang lebih tinggi.
Pemadatan harus berjalan terus sampai permukaan padat, keras dan bekas-
bekas roda alat pemadat tidak terlihat lagi.
5.3.3. Bila agregat terlalu basah atau terlalu kering untuk dipadatkan pada nilai
kepadatan tertentu, maka agregat tersebut harus dikeringkan atau diperciki air,
sebelum memulai pemadatan. Tidak ada biaya tambahan untuk pekerjaan ini.
5.3.4. Tidak ada pembayaran tambahan untuk pekerjaan penambahan air atau
pengeringan bahan.
5.3.5. Setiap penyimpangan permukaan yang terjadi setelah pelaksanaan, harus diper-
baiki dengan membuang beberapa bagian dan menggantinya dengan bahan
yang baik sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Setiap lapisan agregat harus dipadatkan minimal 95% kepadatan kering
maksimal sesuai AASHTO T180.
Permukaan yang telah dipadatkan atau bentuk yang telah selesai dapat bervariasi tidak
lebih dari 10mm di atas atau di bawah elevasi rencana pada semua titik.
Setiap penyimpangan dari ketentuan di atas harus diperbaiki, dan menjadi tanggung
jawab Kontraktor untuk memperbaikinya tanpa ada tambahan biaya.
Bila agregat akan ditempatkan pada tempat dengan ketebalan permukaan yang
bervariasi, ketebalan tersebut harus dalam batas-batas yang diijinkan, seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
Pengaturan ketebalan harus disetujui Manajer Proyek.
Kepadatan bahan yang dipadatkan ditentukan berdasarkan ASTM D 1557 atau AASHTO
T180. Pengujian dilakukan pada kedalaman penuh dari seluruh lapisan, pada lokasi atau
titik-titik yang akan ditentukan oleh Manajer Proyek, yang satu sama lain berjarak minimal
200meter. Lubang pengujian harus diisi/ditutup dengan bahan yang sama dan segera
dipadatkan.
SPESIFIKASI TEKNIS
02780
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan bahan, tenaga, alat-alat bantu lainnya dan
pemasangan perkerasan blok beton pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan dan data teknis bahan yang
dibutuhkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum pengadaan
bahan. Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan petunjuk
pemasangan.
3.1.2. Biaya pengadaan contoh dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.3.1. Semua pekerjaan perkerasan blok harus diperiksa dan diuji. Setiap
pemasangan yang dinilai tidak sesuai harus disingkirkan dan diganti dengan
yang baru tanpa tambahan dari Pemilik Proyek.
3.3.2. Blok beton yang tidak memenuhi persyaratan Spesifikasi ini akan ditolak dan
Kontraktor harus mengganti dengan blok beton yang memenuhi persyaratan
tanpa tambahan biaya.
4.0 BAHAN-BAHAN.
Blok beton harus dibuat campuran semen portland, air dan agregat yang dibentuk
sedemikian rupa sehingga memiliki kuat tekan minimal 200kg/cm², kecuali bila
ditentukan lain oleh Manajer Proyek dan harus memenuhi ketentuan SNI 03-0691-
1996, sesuai atau setara dengan produk Cisangkan.
Blok beton harus dari tipe True Pave dengan warna sesuai ketentuan Skema Warna
dan dengan ketebalan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
4.2. Pinggiran/Kanstein.
Pinggiran perkerasan blok beton harus dari bentuk dan ukuran yang sesuai dengan
Gambar Kerja, memenuhi ketentuan SNI 03-2442-1991, produk lokal yang setara
dengan produk Cisangkan dan yang disetujui Manajer Proyek.
4.3. Pasir.
Pasir untuk alas dan pengisi celah pasangan blok beton harus keras, bersih, bebas
dari tanah liat dan lumpur dan harus digradasi dengan baik serta disetujui Manajer
Proyek. Gradasi pasir harus memenuhi ketentuan berikut:
5.1.1. Tanah dasar, lapis pondasi bawah dan lapis pondasi atas harus disiapkan
sesuai bentuk melintang dan memanjang dan memiliki kemiringan ke arah dua
sisi sebesar 2%.
Tanah dasar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 02335
5.1.2. Lapis pondasi bawah harus dihampar secara merata mengikuti kemiringan
permukaan yang telah disiapkan, dengan ketebalan sesuai petunjuk Gambar
Kerja dan mengikuti ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02721.
5.1.3. Lapisan pasir alas disebarkan di atas lapis pondasi bawah secara merata,
dengan ketebalan (setelah dipadatkan) 50mm, atau sesuai petunjuk Gambar
Kerja.
5.2.1. Blok beton harus diletakkan secara manual di atas lapisan pasir yang belum
dipadatkan, sesuai dengan pola yang ditentukan dalam Gambar Kerja.
5.2.2. Pemotongan blok beton di bagian tepi harus dilakukan dengan gergaji mesin
dengan ukuran yang tepat dengan daerah yang akan dipasang.
5.2.4. Pasir untuk pengisi celah harus disebarkan di atas perkerasan blok dan harus
disapu sedemikian rupa agar celah terisi. Kelebihan pasir harus disingkirkan
dari permukaan dan celah harus dipadatkan dengan alat penggetar minimal 2
(dua) lintasan.
Pinggiran blok beton harus ditempatkan pada tepi pasangan blok beton seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Galian untuk pondasi pinggiran beton harus
dipadatkan, diberi lapisan beton mutu K-175 sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
03300, dengan tebal minimal 30mm atau sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kedalaman
pondasi harus dibuat sesuai petunjuk Gambar Kerja. Bahan-bahan asing yang
mengganggu harus disingkirkan dari pondasi.
SPESIFIKASI TEKNIS
03200
PENULANGAN BETON
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan penulangan beton yang sesuai Gambar Kerja.
Pekerjaan ini termasuk semua mesin, peralatan, tenaga kerja, dan pemasangan bahan
penulangan beton.
Spesifikasi ini akan lebih kuat dari pada Gambar Kerja bila ada perbedaan detail yang mungkin
terjadi.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, contoh bahan beserta
sertifikat pabrik bahan penulangan beton untuk disetujui.
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar bahan dan daftar pemotongan harus
disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui.
Persetujuan yang diberikan tidak berarti membebaskan Kontraktor dari
tanggung-jawabnya untuk memastikan kebenaran daftar pemesanan dan daftar
pemotongan.
Setiap penyimpangan dari daftar bahan dan daftar penulangan yang telah
disetujui menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk menggantinya atas biayanya.
3.2.1. Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan oleh Kontraktor kepada
Manajer Proyek untuk disetujui:
Bahan-bahan untuk penulangan beton setiap waktu harus dilindungi dari kerusakan dan
harus ditempatkan di atas balok-balok untuk mencegah menempelnya lumpur atau
benda asing lainnya pada tulangan beton. Tempat penyimpanan harus dinaikkan agar
aman dari air permukaan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum.
Semua bahan baja tulangan untuk penulangan beton harus dalam keadaan baru, tidak
berkarat atau memiliki cacat lainnya serta harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi
Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, baja tulangan polos dengan diameter < 10mm harus dari baja
mutu BjTP-24 dengan tegangan leleh minimal 2400kg/cm², dan memenuhi ketentuan
SNI 07-2052-2002.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, baja tulangan berulir dengan diameter
t 10mm harus dari mutu BjTS-40 dengan tegangan leleh minimal 4000kg/cm², dan
memenuhi ketentuan SNI 07-2052-2002.
Diameter yang digunakan harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Jaring kawat baja las harus dari mutu Bj.50 dengan tegangan leleh minimal 2900 kg/cm²
, tegangan ultimit 5000kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 07-0663-1989, seperti
produksi Union, Indomesh atau yang setara.
Tipe jaring kawat baja las yang akan digunakan harus sesuai dengan ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.5. Aksesori.
Penahan jarak, gelang-gelang dan lainnya harus memiliki ukuran dan bentuk yang
memadai untuk menumpu penulangan.
Penulangan harus dilengkapi dengan kait/bengkokan minimal sesuai ketentuan SNI 03-
6816-2002, atau sesuai petunjuk Manajer Proyek dan/atau Gambar Kerja.
5.2. Pemotongan
Panjang baja tulangan beton yang melebihi ketentuan Gambar Kerja (kecuali lewatan)
harus dipotong dengan alat pemotong besi atau alat pemotong yang disetujui Manajer
Proyek.
Pada bagian yang membutuhkan bukaan untuk dudukan mesin, peralatan dan alat
utilitas lainnya, tulangan beton harus dipotong sesuai dengan besar atau ukuran bukaan.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, pasak besi harus digunakan untuk
meningkatkan kekuatan sambungan.
Untuk lantai beton dengan tebal sampai dengan 130mm digunakan pasak besi diameter
12mm panjang 600mm setiap jarak 250mm.
Untuk lantai beton tebal 150mm sampai 200mm digunakan pasak besi diameter 13mm
panjang 800mm setiap jarak 200mm.
5.4.1. Sebelum pemasangan, tulangan beton harus bebas dari debu, karat, kerak
lepas, oli, cat dan bahan asing lainnya.
5.4.2. Semua tulangan beton harus dipasang dengan baik, sesuai dengan mutu,
dimensi dan lokasi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Penahan jarak
dengan bentuk balok persegi atau gelang-gelang harus dipasang pada setiap m²
atau sesuai petunjuk Manajer Proyek. Batu, bata atau kayu tidak diijinkan
digunakan sebagai penahan jarak atau sisipan.
Semua penahan jarak atau sisipan harus diikat dengan kawat no. AWG 16 (I
1,62mm) atau yang setara. Las titik dapat dilakukan pada baja lunak pada
tempat-tempat yang disetujui Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
03300
Lingkup pekerjaan ini meliputi struktur beton, yang dilaksanakan sesuai dengan garis, mutu dan
dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Semua pekerjaan, bahan dan unjuk kerja yang berkaitan dengan beton cor di tempat harus
sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan Spesifikasi Teknis dan standar terkait.
Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut :
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Gambar Detail Pelaksanaan berikut harus diserahkan Kontraktor kepada Manajer Proyek
untuk disetujui, dan harus meliputi:
· Keawetan.
· Karakteristik batu pecah.
· Tipe dan kualitas semen.
· Pemilihan dan dosis bahan tambahan.
· Perbandingan kelas batu pecah dalam campuran.
· Kekuatan semen.
· Faktor air semen.
· Pengujian slump.
· Karakteristik berbagai campuran beton segar.
· Kuat tekan.
· Kerapatan air.
· Ketahanan terhadap cuaca.
· Ketahanan terhadap reaksi bahan kimia.
- Semen.
- Agregat.
Agregat harus sesuai dan diuji menurut standar ASTM C 33. Pengujian
dimulai 30 hari sebelum pelaksanaan pekerjaan beton.
- Beton.
- Bahan Tambahan.
Semua bahan tambahan untuk beton harus diuji sesuai standar ASTM C
260 dan ASTM C 494 minimal 30 hari sebelum pekerjaan beton dimulai.
Bahan tambahan tidak diijinkan digunakan tanpa persetujuan Manajer
Proyek.
3.3.1. Kontraktor harus melakukan pengujian campuran beton, setiap tipe dan kuat
tekan yang diaplikasikan, sebelum pelaksanaan pengecoran beton.
3.3.2. Desain campuran harus mengindikasikan rasio air-semen, kadar air, kadar
bahan tambahan, kadar semen, kadar agregat, gradasi agregat, slump, kadar
udara dan kuat tekan. Untuk nilai slump minimal dan maksimal tertentu untuk
setiap tipe dan kuat tekan beton berat normal, harus dibuat 4 pengujian
campuran, dengan menggunakan rasio air-semen yang bervariasi.
3.3.3. Pengujian campuran dilakukan ketika contoh benda uji yang dirawat dan diuji
dalam kondisi lab, kuat tekannya akan melebihi kuat tekan yang diperlukan.
Untuk setiap pengujian campuran, buat 6 contoh benda uji untuk kuat tekan
umur 7 hari dan 28 hari. Kuat tekan umur 7 hari harus memiliki nilai minimal 65%
dari kuat tekan umur 28 hari.
Pengujian beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 01400.
3.3.4. Laporan hasil pengujian harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui, dan penempatan beton di lokasi tidak diijinkan tanpa hasil pengujian
yang memuaskan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Beton.
4.1.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer
Proyek, beton dikelompokkan dalam kelas yang berbeda yang terdiri dari:
4.1.3. Komposisi beton, baik berat atau volume, harus ditentukan oleh Pengawas
Lapangan dan harus memenuhi kondisi berikut :
4.2. Semen.
Semen harus dari tipe I dan memenuhi persyaratan SNI 15-2049-2004 atau ASTM C
150.
Semen harus berasal dari satu merek dagang, seperti Indocement, Holcim atau
Gresik/Semen Indonesia.
4.3. Air.
Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari unsur-
unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya.
Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusia tidak perlu diuji.
Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telah disebutkan di atas, harus
diuji dan memenuhi ketentuan AASHTO T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.
4.4.1. Agregat halus untuk beton harus terdiri dari pasir keras dan harus disetujui
Manajer Proyek. Agregat halus harus memenuhi ketentuan berikut:
4.4.2. Agregat halus tidak boleh mengandung bahan-bahan anorganik, asam, alkali
dan bahan lain yang merusak.
Agregat halus harus merata digradasi dan harus memenuhi ketentuan gradasi
berikut:
4.5.1. Agregat kasar untuk konstruksi harus terdiri dari batu butiran, batu pecah atau
bahan lainnya yang disetujui yang memiliki karakteristik serupa yang keras,
tahan lama dan bebas dari bahan-bahan yang tidak diinginkan.
Agregat kasar harus bebas dari bahan-bahan yang merusak dan harus
memenuhi ketentuan berikut:
Bahan-bahan lain yang merusak harus tidak lebih dari batas persentase yang
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini dan/atau disetujui Manajer Proyek.
4.5.2. Ketentuan gradasi batuan kasar harus memenuhi ketentuan ASTM A 33:
4.5.3. Agregat kasar dari ukuran yang berbeda harus digabung dengan ukuran lain
dengan perbandingan berat atau volume untuk menghasilkan batuan yang
memenuhi persyaratan gradasi yang ditentukan.
4.7.1. Bahan tambahan untuk menahan gelembung udara untuk semua beton ekspos
harus memenuhi ketentuan ASTM C 260.
4.7.2. Bahan tambahan untuk mengurangi air dan memperlambat pengerasan beton,
bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe B dan D.
4.7.3. Bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan beton, bila diperlukan, harus
memenuhi ketentuan ASTM C 494 tipe C.
4.7.4. Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan air pada beton, jika
dibutuhkan dan diinstruksikan oleh Manajer Proyek, harus memenuhi BS 1881:
Part 122 untuk penyerapan air atau ASTM C 494 tipe A.
4.8.1. Joint filler harus memenuhi persyaratan AASHTO M 153 dan US Federal
Specification HH-F 34 1a type 1 class B, seperti Flexcell, Fiber-Pak, Tex-Lite
atau yang setara.
4.9. Waterstop.
Water stop harus dari tipe/jenis blended natural & synthetic rubbers dan
unique hydroswelling polymer yang memenuhi ketentuan JIS K 6258, K 6350,
JIS K 6253 (A), JIS K 6251, JIS K 6251, seperti Masterflex 610 dari BASF,
SikaSwell S2 atau yang setara yang disetujui.
Water stop harus dibuat dari kompon PVC mutu tinggi yang telah diformulasi
untuk memberikan fleksibilitas yang baik dan tahan lama, dapat ditempatkan
di tengah atau di bagian luar dinding atau lantai beton, seperti Sika Waterbars
tipe V, dari ukuran yang disesuaikan dengan tebal dinding dan atau lantai
beton seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Baja tulangan dan dowel bar harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03200.
5.1.1. Perancah harus dibuat di atas pondasi dengan kekuatan yang memadai untuk
menerima beban tanpa penurunan.
5.1.2. Perancah yang berdiri di atas tanah lembek harus didukung dan diperkuat
dengan perancah tambahan yang sesuai. Sebelum menempatkan perancah,
gambar rancangan pemasangan/penempatan perancah harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
Semua dinding acuan harus diberi lapisan oli yang disetujui sebelum penempatan baja
tulangan, dan acuan dari kayu harus dibasahi dengan air sebelum penempatan beton.
Bahan pelapis yang akan menyebabkan perubahan warna asli beton tidak boleh
digunakan.
5.3. Toleransi.
5.4. Penempatan Pipa Drainase (Weep Hole), Konduit dan Talang Hujan
5.4.1. Pipa-pipa drainase (weep hole), konduit kabel listrik dan/atau telekomunikasi
serta pipa drainase atau talang, harus dipasang sebelum pengecoran, dengan
tanpa mengurangi kekuatan beton. Pipa-pipa tersebut harus dilindungi sehingga
tidak akan terisi adukan beton sewaktu pengecoran.
5.4.2. Pipa-pipa drainase harus diadakan pada semua dinding beton penahan tanah
atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Kecuali dinyatakan lain, pipa-pipa drainase harus ditempatkan pada jarak
merata, setiap jarak 2000mm.
5.4.3. Pipa drainase, konduit dan talang harus dari bahan pipa PVC yang mempunyai
tekanan kerja 8kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 06-0084-2002, seperti
buatan Wavin, Vinilon, Poly Unggul, Unilon. Diameter pipa PVC harus sesuai
ketentuan Gambar Kerja.
Sambungan terbuka harus dibuat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dengan
menyisipkan dan kemudian mencabut kepingan kayu, pelat metal atau bahan lain yang
disetujui.
Penyisipan dan pencabutan cetakan harus dilakukan tanpa merusak pinggiran atau
sudut beton.
Penulangan tidak boleh melewati sambungan terbuka kecuali bila ditentukan lain.
5.7.1. Sambungan muai yang diisi harus dibuat serupa dengan sambungan terbuka.
Bila ditentukan pembentukan ulang sambungan muai, ketebalan pengisi yang
dipasang sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. Pengisi sambungan harus
dipotong dengan bentuk dan ukuran yang sama dengan permukaan yang akan
disambung.
5.7.2. Pengisi harus dipasang dengan kuat terhadap permukaan beton yang telah
ditempatkan dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak bergeser bila
disampingnya ditempatkan beton.
5.7.3. Bila diperlukan penggunaan lebih dari 1 lembar pengisi untuk mengisi
sambungan, lembaran harus ditempatkan secara rapat dan celah di antaranya
diisi dengan aspal kelas 18kg, dan salah satu sisinya harus ditutup dengan aspal
panas agar tersimpan dengan baik.
5.7.4. Segera setelah pembongkaran acuan, sambungan muai harus diperiksa dengan
teliti.
5.7.5. Beton atau adukan yang menutup sambungan harus dipotong dengan rapih dan
dibuang. Bila, selama pelaksanaan, bukaan sebesar 3mm atau lebih muncul
pada sambungan yang akan dilalui lalu lintas, bukaan tersebut harus ditutup
dengan ter panas atau aspal sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Bila tidak ditentukan, ukuran minimal selimut beton yang disesuaikan dengan
penggunaannya (tidak termasuk pelesteran), adalah sebagai berikut:
- Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah 75mm
atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
- Kolom dan balok-balok beton 30mm, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
5.10.2. Semua beton harus dicampur dengan mesin. Waktu pencampuran harus sesuai
dengan petunjuk kapasitas alat pencampur.
5.10.3. Slump yang diijinkan minimal 80mm dan maksimal 120mm. Pencampuran beton
tidak boleh dimulai tanpa memastikan persediaan bahan yang memadai, dalam
batas yang aman, agar pengecoran beton dapat dilaksanakan.
5.10.4. Bila pengecoran tidak dapat dihentikan, Kontraktor harus menyediakan peralatan
tambahan yang memadai yang disetujui Manajer Proyek.
5.10.5. Beton ready-mixed harus dicampur dan didatangkan sesuai ketentuan ASTM C
685.
5.11.1. Beton tidak boleh ditempatkan sampai semua acuan, penulangan, sisipan, block
out dan lainnya telah disetujui Manajer Proyek.
Acuan harus dibersihkan, bebas dari guncangan, celah, mata kayu, kotoran dan
bengkokan sebelum pengecoran.
5.11.2. Metoda dan urutan pengecoran harus sesuai dengan Spesifikasi Teknis ini dan
petunjuk Gambar Kerja.
Bagian yang dipersiapkan dan disetujui untuk dicor tidak boleh lebih luas
dari16,83m² setiap bloknya.
Pada setiap pelaksanaan, pengecoran harus dilakukan blok demi blok.
5.11.3. Bagian luar permukaan beton harus dikerjakan dengan baik selama pengecoran.
Penggetaran terus-menerus pada jarak 380-500mm harus tetap terjaga untuk
mencegah kropos dan untuk mendapatkan permukaan yang halus.
Selama penggetaran beton, tangkai penggetar harus dipegang tegak lurus
terhadap permukaan horisontal beton segar.
5.12.1. Beton harus ditempatkan sedemikian rupa untuk mencegah terpisahnya bahan-
bahan dan bergesernya baja tulangan.
Bila dibutuhkan kemiringan yang tajam, corong harus dilengkapi dengan papan-
papan berukuran pendek yang mengubah arah gerakan. Semua corong, saluran
dan pipa harus dijaga agar bebas dari beton yang mengeras dengan cara
menyiram air setiap kali setelah penuangan. Siraman air harus jauh dari beton
yang baru saja selesai ditempatkan.
5.12.2. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1500mm kecuali melalui
corong tertutup atau pipa. Setelah ikatan awal beton, acuan tidak boleh
digetarkan dan tekanan tidak boleh dilakukan pada ujung pelindung tulangan.
Beton harus diangkat dari mesin pengaduk dan diangkut dalam waktu 1 jam ke
lokasi akhir yang disetujui Manajer Proyek.
Hal ini untuk memastikan bahwa beton sesuai dengan mutu yang disyaratkan
pada waktu penempatan dan Kontraktor harus menjaga pengangkutan beton
yang menerus/tidak terputus-putus.
5.12.3. Semua peralatan, mesin dan alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan ini harus
bersih, dan bekerja dengan baik. Bila memungkinkan, sebuah unit pengganti
atau suku cadang harus disediakan di lokasi.
5.12.4. Bila digunakan, jalur pompa harus diletakkan sedemikian rupa sehingga aliran
beton tidak terganggu. Benda-benda tajam harus disingkirkan.
5.12.5. Kadar air dan ukuran partikel batuan harus diawasi dengan teliti ketika beton
dipompa untuk mencegah pemampatan.
Kemiringan saluran untuk mengalirkan beton segar harus dipilih dengan tepat
sehingga beton dengan kadar air rendah dapat mengalir dalam aliran seragam
tanpa pemisahan semen dan batuan.
5.12.6. Bila beton ditempatkan langsung di atas tanah, alas atau dasar harus bersih dan
padat, dan bebas dari air atau aliran air.
Permukaan lantai kerja yang akan diberi beton harus benar-benar bersih dari
lumpur, batu lepas, kotoran dan bahan lapisan lain yang mengganggu.
Untuk mencegah perembesan air ke beton, tempatkan lapisan kedap air berupa
bahan lembaran plastik polyethylene warna hitam tebal minimal 0,5mm pada
permukaan lantai kerja, kecuali bila ditentukan dalam Gambar Kerja harus
menggunakan lapisan kedap air yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
07100.
Prosedur ini harus diketahui dan disetujui Manajer Proyek.
Acuan dan perancah tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Manajer Proyek.
Persetujuan Manajer Proyek tidak membebaskan Kontraktor dari keamanan pekerjaan
tersebut. Jadwal pembongkaran harus ditentukan oleh Manajer Proyek.
5.14. Perbaikan Beton.
5.14.1. Kontraktor harus meminta Manajer Proyek untuk memeriksa permukaan beton
5.14.2. Kontraktor, atas biayanya, harus mengganti beton yang tidak sesuai dengan
garis, detail atau elevasi yang telah ditentukan atau yang rusaknya berlebihan.
(Jangan menambal, mengisi, memulas, memperbaiki atau mengganti beton
ekspos kecuali atas petunjuk Manajer Proyek).
5.14.3. Semua beton yang membentuk permukaan harus memiliki penyelesaian cor di
tempat menggunakan acuan khusus.
Lubang pengikat harus ditutup. Permukaan ekspos dan permukaan yang akan
dicat harus bersih dari tambalan, memiliki sirip-sirip dan tetesan adukan yang
tersikat halus, dan memiliki permukaan yang bebas dari lapisan penutup dan
debu.
5.14.4. Keropos, lubang atau sambungan dingin harus diperbaiki segera setelah
pembongkaran acuan.
Bahan tambalan harus kohesif, tidak berkerut dan melebihi kekuatan beton.
5.14.5. Singkirkan cacat, karat, noda atau beton ekspos yang luntur warnanya atau
beton yang akan dicat dengan :
5.16. Pengurukan.
Bahan urukan ditempatkan lapis demi lapis setebal maksimal 200mm dan dipadatkan
secara menerus segera setelah uji beton menunjukkan kekuatan 28 hari. Semua bahan
urukan harus disetujui Manajer Proyek sebelum memulai pekerjaan pengurukan, seperti
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 02315.
Ketentuan-ketentuan berikut harus diperhatikan untuk melindungi beton segar yang baru
dicor terhadap matahari, angin dan hujan sampai beton mengeras dengan baik, dan
untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat:
- Semua acuan yang berisi beton harus dijaga tetap lembab sampai saat
pembongkaran.
- Semua permukaan beton ekspos harus dilembabkan secara terus-menerus selama
14 hari setelah pengecoran.
- Perhatian khusus harus diberikan pada permukaan lantai atap yang akan ditutup
dengan karung lembab atau dilindungi terhadap kekeringan dengan bahan lain yang
sesuai.
- Tidak diijinkan menyimpan bahan-bahan di atas beton atau melintas di atas
konstruksi, yang menurut pendapat Manajer Proyek, belum cukup mengeras.
SPESIFIKASI TEKNIS
03400
BETON PRACETAK
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan kerja,
pemasangan beton pracetak untuk lubang periksa dan penutupnya, drainase dan lainnya pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Spesifikasi Teknis:
Kontraktor harus menyerahkan contoh dan data teknis bahan yang akan digunakan
kepada Manajer Proyek, untuk diuji, diperiksa dan disetujui, sebelum
mendatangkannya ke lokasi.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.
3.3.1. Setiap bahan beton pracetak yang didatangkan dan akan dipasang, harus
sesuai dengan contoh bahan dan merek/pabrik yang telah disetujui Manajer
Proyek.
3.3.2. Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terhindar darI segala
jenis kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian.
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, bentuk, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.
3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, Kontraktor wajib menggantinya dengan yang
sesuai.
3.4.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
4.1.1. Bahan beton pracetak harus baru, tidak rusak/cacat, berkualitas baik, serta
berasal dari pabrik pembuat yang dikenal dan disetujui Manajer Proyek.
4.1.2. Beton pracetak harus terbuat dari beton dengan mutu sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja dan/atau sesuai standar dari pabrik pembuatnya.
Manhole dengan mutu beton K-300, lengkap dengan penutupnya dan dengan jumlah
komponen, bentuk dan ukuran sesuai standar pabrik pembuat dengan mengacu pada
ukuran yang ditentukan dalam Gambar Kerja, harus sesuai atau setara dengan buatan
PT Rocla Persada Indonesia, PT Dantosan Precon Perkasa atau PT Duta Sarana
Perkasa
Saluran terbuka bentuk U yang dibuat dari beton mutu K-250, dengan bentuk dan
ukuran sesuai standar pabrik pembuat dan mengacu pada bentuk dan ukuran yang
ditentukan dalam Gambar Kerja, harus sesuai dengan buatan PT Adhi Persada Beton
atau yang setara yang disetujui.
Saluran tertutup berupa pipa beton dengan diameter dan panjang sesuai standar
pabrik pembuat, harus dibuat dari beton bertulang dengan mutu beton K-350, masing-
masing dengan dimensi mengacu pada ketentuan dalam Gambar Kerja, buatan PT PT
Rocla Persada Indonesia, PT Dantosan Precon Perkasa atau PT Duta Sarana
Perkasa.
4.5. Adukan
Adukan untuk menutup sambungan dan mengisi celah harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.
Sisipan seperti baja pelat, siku, setrip atau lainnya harus digabungkan ke dalam unit
beton pracetak pada saat diproduksi. Hendel atau kait pengangkat dipasang ke dalam
unit beton pracetak pada atau dekat titik penumpu. Bila unit beton pracetak akan
diekspos, rancang hendel atau kait sedemikian rupa sehingga tidak terlihat. Ukuran
baja pelat, siku, setrip dan hendel atau kait harus sesuai standar pabrik pembuatnya.
5.1. Umum.
5.1.1. Beton pracetak harus diadakan atau difabrikasi dalam bentuk dan ukuran yang
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.1.2. Gabungkan baja pelat, siku, setrip atau lainnya ke dalam unit beton pracetak
pada saat diproduksi. Hendel atau kait pengangkat dipasang ke dalam unit
beton pracetak pada atau dekat titik penumpu. Bila unit beton pracetak akan
diekspos, rancang hendel atau kait sedemikian rupa sehingga tidak terlihat.
Ukuran baja pelat, siku, setrip dan hendel atau kait harus sesuai standar
pabrik pembuatnya.
5.1.5. Semua penggalian harus dibuat sesuai dengan kedalaman dan dimensi yang
ditentukan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.6. Pekerjaan galian, urukan kembali dan pemadatan harus dilaksanakan sesuai
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 02315.
5.1.7. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara jalan masuk di sekitar dan di
dalam struktur dan area pembongkaran yang kering dan bersih, termasuk
menyediakan dan memelihara jalan yang mudah diakses di mana kran dan
truk dapat beroperasi dengan aman.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Unit beton pracetak harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga bagian atas
unit sesuai dengan elevasi yang diinginkan.
Semua lubang drainase dan sisipan harus dibentuk atau disediakan sesuai
ketentuan dalam Gambar Kerja atau sesuai pengarahan Manajer Proyek.
5.2.2. Kencangkan unit beton pracetak pada tempatnya dengan baut atau las,
lengkapi dengan pengisian adukan encer atau beton pada sambungan-
sambungan, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.2.4. Semua sambungan harus berjarak 20mm dan ditutup rapat adukan dengan
campuran 1 : 3 yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 04060 dan
sesuai petunjuk Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
03600
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pemasangan adukan
encer pada pekerjaan-pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak dibatasi pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
2.3. SNI 03-2847-2002 - Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Contoh, brosur dan/atau data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum didatangkan ke lokasi.
Kantong kemasan asli dari pabrik harus dalam keadaan tertutup rapat dan harus
disimpan dalam gudang yang cukup ventilasinya, tidak terkena air, tidak berubah warna
dan tidak berbongkah serta diletakkan pada tempat yang tingginya 300mm dari lantai.
4.0. BAHAN-BAHAN.
Adukan encer harus dibuat dari bahan dasar semen, dan harus memiliki karakteristik
minimal sebagai berikut :
seperti Sika Grout 214-11, Conbextra GPXtra dari Fosroc, Masterflow 830 dari BASF
atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
4.2. Air.
Air sebagai bahan pencampur/pengencer harus air yang bersih seperti disyaratkan
dalam Spesifikasi Teknis 03300.
4.3. Cetakan/Acuan.
Bahan cetakan/acuan dibuat dari bahan besi pelat atau kayu lapis dengan ketebalan
yang sesuai, yang dibentuk sedemikian rupa sesuai dengan ukuran dan bentuk yang
ditunjukan dalam Gambar Kerja.
Cetakan/acuan harus sama pada semua tempat yang menghendaki ukuran dan bentuk
yang sama.
5.1. Persiapan.
5.1.1. Cetakan/acuan harus dibuat sedemikian rupa sehingga adukan encer dapat
dialirkan seluruhnya selama pelaksanaan. Jalan masuk yang baik harus
disediakan.
5.1.2. Cetakan/acuan harus sudah disiapkan dan bagian yang akan menerima adukan
encer harus dibersihkan dari minyak, gemuk dan segala kotoran lainnya yang
akan mengurangi daya lekat. Debu harus ditiup keluar dari cetakan.
5.1.3. Angkur-angkur, baut pengencang dan pelat landasan harus sudah tepat
elevasinya sebelum penuangan adukan encer.
5.2. Cuaca.
Cuaca pada saat akan melaksanakan pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan
dari pabrik pembuat adukan encer bersangkutan.
Perbandingan campuran antara bahan adukan encer dengan air sesuai petunjuk dari
pabrik pembuat.
Pencampuran harus dilakukan dengan cara mekanis, dengan alat pencampur bertenaga
atau tangkai pengaduk yang sesuai yang dipasang pada mesin bor kecepatan rendah.
5.4. Pelaksanaan.
5.4.2. Penggunaan tali atau rantai akan memperlancar aliran pada bagian yang
berjarak lebih dari 100cm (gerakan menggergaji dari tali atau rantai melancarkan
aliran adukan encer - cara ini harus dilakukan sedemikian rupa agar tidak
terbentuk ruang kosong).
5.4.3. Aliran adukan encer harus tetap terjaga sampai adukan encer mengisi rongga
cetakan dan telah memenuhi seluruh panjang cetakan pada sisi lainnya.
Penempatan adukan encer harus dilakukan dari salah satu sisi saja.
SPESIFIKASI TEKNIS
04060
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan pelesteran (kasar dan halus), seperti
dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
3.2.1. Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya untuk membuat
adukan dan pelesteran harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
3.2.2. Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan
kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang
memadai, dan bebas dari benda-benda asing.
Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200mm agar tidak berhamburan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1.1. Semen
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-2004 atau ASTM C 150
serta Spesifikasi Teknis 03300, seperti semen Indocement, Cibinong, Gresik
atau Holcim.
Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang.
4.1.2. Pasir
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau
kotoran lain yang merusak.
Perbandingan butir-butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada
yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
Adukan siap pakai untuk pemasangan bata beton harus terdiri dari bahan
semen, pasir silika dengan besar butir maksimal 3mm, bahan pengisi untuk
meningkatkan kepadatan, dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur
rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti MU-302 buatan PT Cipta
Mortar Utama atau PM-210 buatan PT Prima Mortar Indonesia.
Adukan siap pakai untuk pelesteran bata beton harus terdiri dari semen, pasir
silikat diameter minimal 1,2mm dan maksimal 2,4mm, bahan tambahan larut
air, dicampur dalam keadaan kering, menjadi adukan siap pakai dengan
menambahkan sejumlah air, seperti MU-100 dari PT Cipta Mortar Utama atau
PM-200 dari PT Prima Mortar Indonesia.
Adukan untuk meratakan permukaan lantai yang akan dipasangi keramik harus
terdiri dari semen, pasir silika halus, tepung batu kapur dan bahan tambahan
larut air, yang dicampur rata dalam keadaan kering di pabrik pembuatnya
sehingga siap pakai hanya dengan menambahkan sejumlah air, seperti MU-440
buatan PT Cipta Mortar Utama atau buatan PT Prima Mortar Indonesia.
4.3. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yang bersifat
merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya
semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO
T26 dan/atau disetujui Manajer Proyek.
5.1.1. Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air pada
daerah basah, adukan kedap air 150mm di bawah permukaan tanah sampai
200mm di atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja,
pelesteran permukaan beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.2. Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan pelesteran
selain tersebut di atas.
5.1.3. Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan
terhadap air harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk
penggunaan dari pabrik pembuat.
5.2. Pencampuran
5.2.1. Umum
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.
Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
Adukan yang tidak digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah
pencampuran tidak diijinkan digunakan.
Adukan dan pelesteran siap pakai untuk pasangan batu bata, bata beton
maupun bata beton ringan dan adukan siap pakai untuk pemasangan ubin
keramik harus dicampur sesuai petunjuk dan rekomendasi dari pabrik
pembuatnya.
5.3.1. Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau pelesteran harus
bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.
5.4. Pemasangan
Tebal adukan dan/atau pelesteran minimal 10mm, kecuali bila dinyatakan lain
dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek.
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap
waktu harus memberi kemudahan kepada Manajer Proyek untuk dapat mengambil
contoh pada bagian yang telah diselesaikan.
Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan dengan cara
yang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
04220
BATA BETON
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bata beton pada tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan setiap jenis bata beton harus diserahkan untuk disetujui Manajer Proyek
sebelum bahan-bahan tersebut didatangkan ke lokasi.
Beberapa contoh yang mewakili kelompok bahan secara periodik akan diambil oleh
Manajer Proyek untuk diperiksa.
3.2.1. Penanganan bahan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi
kerusakan.
Bahan-bahan yang rusak harus diganti atas biaya Kontraktor.
3.2.2. Bahan bata beton harus disusun dalam ruang yang terlindung dan tidak
berhubungan dengan lantai. Bahan semen harus disimpan di tempat yang bebas
dari hujan, berventilasi dan ditempatkan pada landasan.
Pada dasarnya barang yang masuk pertama juga merupakan barang yang
pertama ke luar.
3.2.3. Semua bahan bata beton yang ditempatkan di lokasi harus dilindungi. Semua
bahan bata beton dibawa ke lokasi setelah berumur tidak kurang dari 28 hari.
3.2.4. Bahan bata beton yang disimpan berhubungan dengan tanah tidak boleh
digunakan.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1.1. Bata beton harus dari tipe autoclaved aerated concrete yang dibuat dari
bahanbahan pasir silika, semen, kapur, air dan bubuk aluminium dan harus
memenuhi ketentuan SNI 03-2156-1991 dan/atau BS 6073, serta memiliki kuat
tekan minimal harus 45kg/cm². Bata beton yang ringan ini harus memiliki
ketahanan terhadap api minimal 2 jam.
4.1.2. Bata beton ringan harus memiliki ukuran nominal 200mm x 600mm dengan
ketebalan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, seperti SGC Block buatan PT
SGC atau Powerblock buatan PT Powerblock Indonesia.
4.1.1. Umum.
Bata beton harus dibuat dari batu pecah atau kerikil yang memenuhi ketentuan
SNI 03-0349-1989, buatan lokal yang sesuai atau setara dengan buatan
Cisangkan atau Alpen.
Bata beton harus memiliki kuat tekan minimal 50kg/cm².
Bata beton berlubang jenis standar harus memiliki 2 (dua) buah lubang dengan
tebal bagian dasar 10mm, berukuran 140mm x 190mm x 390mm.
Adukan untuk pemasangan, pelesteran dan acian bata beton harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.
Adukan kedap air harus dibuat dengan menambahkan bahan campuran kedap air
seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 04060 kecuali bila ditentukan lain.
Angkur pengikat harus dibuat dari baja lapis galbani/seng dengan dimensi sesuai Gambar
Kerja.
4.5. Perkuatan.
4.5.1. Perkuatan horisontal harus terdiri dari kawat anyam lapis galbani/seng I 1,25mm
dengan spasi 12,5mm.
4.5.2. Batang pengaku dan kolom praktis harus dibuat dari beton bertulang dengan baja
tulangan polos diameter 8mm.
Baja tulangan polos harus dari mutu BjTP 24 sesuai SNI 07-2052-2002 seperti
disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 03200..
Bahan beton harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
5.1. Umum.
Dinding harus merupakan pasangan bata beton dengan tebal nominal 150mm, yang
diletakan bersisian dalam adukan dan diikat sesuai ketentuan dalam Spesifikasi ini.
Semua unit harus dipasang dengan seluruh sambungan penuh adukan.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Bata beton harus tetap lembab selama pemasangan dan harus diletakkan di
atas adukan penuh. Bata beton dengan satu lubang/coakan harus diletakkan
dengan coakan menghadap ke atas dan semua pertemuan harus terisi penuh
adukan.
Ketebalan adukan pada sambungan horisontal tidak boleh lebih dari 38mm untuk
setiap 4 sambungan.
Bata beton tidak perlu dibasahi sebelum dipasang, tetapi permukaan yang akan
menerima adukan harus basah.
Bata beton yang rusak atau pecah tidak boleh digunakan.
5.2.2. Bata beton berlubang disusun sedemikian rupa sehingga lubang tiap bata beton
tersebut berada dalam satu garis lurus dari atas sampai bawah untuk
kemudahan pemasangan baja tulangan perkuatan.
Perkuatan harus diadakan pada setiap panjang dinding 3000mm dan pada
sudut-sudut pertemuan, seperti disebutkan dalam butir 5.5.2 dari Spesifikasi
Teknis ini.
5.2.3. Bata beton ekspos harus dipasang tegak lurus, rata dan betul-betul vertikal,
dengan siar horisontal dan vertikal yang seragam seperti ditentukan.
Ketebalan adukan horisontal tidak lebih dari 38mm setiap 4 (empat) siar.
Toleransi ke arah vertikal adalah 10mm setiap 4000mm.
5.2.4. Bila ditentukan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek,
kolom pengaku dan balok pada bidang-bidang bukaan dinding harus dibuat.
5.2.5. Semua pasangan bata beton yang pada bagian ujungnya berhubungan dengan
baja atau balok beton harus diberi adukan encer dan diberi perkuatan dengan
baja tulangan I 8mm panjang 500mm.
5.2.6. Sambungan ekspos pada perimeter kusen pintu dan/atau jendela dan lainnya
harus diisi penuh dengan bahan penutup dan pengisi celah yang sesuai dengan
ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
Permukaan dalam semua bata beton harus penuh dengan adukan. Siar harus
membentuk profil yang lurus yang diperiksa dengan alat khusus untuk maksud tersebut.
Adukan untuk pasangan bata beton di bawah muka tanah harus dari jenis kedap air.
Campuran adukan harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.
Sambungan muai dan sambungan kontrol pada dinding harus diadakan sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan/atau dari Manajer Proyek.
Angkur pengikat harus dilas ke kolom atau ditanam ke dalam pasangan bata
beton setiap jarak 450mm.
- Batang pengaku harus ditempatkan pada setiap 9m² luas dinding dan sudut-
sudut pertemuan. Batang pengaku dinding eksterior harus ditempatkan di
antara kolom struktural. Balok pengaku horisontal harus ditempatkan di atas
setiap bidang bukaan dinding.
- Kolom pengaku harus terdiri dari 2 buah baja tulangan diameter 8mm
ditempatkan diagonal dalam lubang bata beton, dan 4 buah baja tulangan
diameter 8mm untuk kolom pegaku pada pasangan bata beton ringan.
- Dinding lebih tinggi dari 3000mm harus diberi perkuatan horisontal yang
terdiri dari kawat anyam yang memiliki spasi 12,5mm setiap 5 (lima) lapis
(± 1000mm).
- Batang pengaku beton bertulang harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 03300.
5.5.3. Jalur
Jalur dalam pasangan bata beton untuk konduit dan pipa harus dipotong dengan
akurat sesuai kebutuhan, dengan posisi dan dimensi sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja dan petunjuk Manajer Proyek.
5.6.1. Bata beton yang baru terpasang harus dilindungi dari kerusakan karena
pengeringan, lembab yang berlebihan, air tanah dan benturan yang merusak.
5.6.2. Selesai pemasangan, semua pasangan bata beton ekspos, harus dibersihkan
secara menyeluruh dengan air hujan dan bahan asam.
Agar diperhatikan bahan asam tidak boleh berhubungan dengan bahan lain
selain bata beton.
Kontraktor bertanggung jawab atas bahan lain yang terkena bahan asam, dan
menggantinya dengan bahan yang sama tanpa biaya tambahan.
5.7. Pelesteran
Bila bata beton akan dipelester, maka bahan pelesteran harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.
SPESIFIKASI TEKNIS
04400
BATU KALI
Pekerjaan ini meliputi konstruksi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek yang dibuat dari pasangan batu kali, seperti pondasi, saluran air, headwalls, dan
lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi, tetapi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga kerja dan semua
pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu kali, sesuai batas,
tingkat, bagian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Contoh bahan batu seberat minimal 20kg harus diserahkan terlebih dahulu kepada
Manajer Proyek untuk disetujui.
Pemeriksaan dan pengujian harus dikerjakan pada setiap bagian pekerjaan seperti
tersebut berikut :
- Tata letak,
- Penggalian,
- Bahan di lokasi termasuk alat dan peralatan,
- Penempatan pasir alas,
- Setiap tinggi pemasangan 120cm.
Selama pengujian, Kontraktor harus menyediakan tenaga pengawas mutu dan fasilitas
untuk Manajer Proyek tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN.
Batu kali harus memiliki sisi terpanjang maksimal 150mm, dan memiliki minimal 3 bidang
kontak.
Batu kali harus keras, bersifat kekal dan tidak boleh mengandung bahan yang dapat
merusak.
4.2. Adukan.
5.1. Umum.
Semua peralatan seperti alat pencampur beton harus disetujui Manajer Proyek sebelum
pelaksanaan pekerjaan. Alat harus dalam keadaan baru, dengan mesin cadangan atau
suku cadang yang mudah diperoleh.
Semua peralatan pengoperasian, alat-alat dan lainnya, harus dalam keadaan baru dan
berkualitas baik. Semuanya harus disetujui Manajer Proyek.
5.2.1. Bila pasangan batu kali akan ditempatkan di atas pondasi yang telah disediakan,
pondasi tersebut harus kokoh dan padat, normal terhadap dinding, dan harus
disetujui Manajer Proyek. Perhatian khusus harus diberikan untuk mencegah
rangkaian yang terdiri dari batu-batu kecil atau batu-batu berukuran sama. Batu-
batu besar digunakan untuk pasangan pada bagian daar dan batu-batu besar
yang terpilih digunakan pada bagian sudut.
5.2.2. Semua batu harus dibersihkan secara menyeluruh dan dibasahi sebelum
dipasang dan bagian yang akan menerima batu-batu tersebut harus dibersihkan,
bebas dari bahan-bahan anorganik, dan harus dilembabkan terlebih dahulu
sebelum diberi adukan. Batu-batu harus diletakkan dengan bagian terpanjang
menghadap arah horisontal dengan adukan penuh, dan sambungan-sambungan
harus ditutup dengan adukan.
5.2.4. Selama konstruksi, batu-batu harus diperlakukan sedemikian rupa agar tidak
mengganggu atau merusak batu-batu yang telah terpasang. Peralatan yang
sesuai harus disediakan untuk memasang batu-batu berukuran lebih besar dari
2 pasangan. Tidak diijinkan menggulingkan atau memutar batu-batu yang telah
terpasang. Bila sebuah batu terlepas setelah adukan mengeras, maka harus
segera disingkirkan, adukannya dibersihkan dan diganti dengan adukan baru.
5.2.5. Toleransi elevasi akhir saluran harus bervariasi tidak lebih dari 10mm di atas
atau di bawah elevasi desain pada setiap titik.
Tebal alas/landasan untuk permukaan batu harus bervariasi dari 20mm sampai 50mm
dan tidak boleh lebih dari lima batu pada garis lurus.
Tebal sambungan dapat bervariasi dari 20mm sampai 50mm dan tidak boleh lebih dari 2
batu pada garis lurus.
Semua harus membentuk sudut dengan bidang vertikal dari 0q sampai 45q.
Permukaan batu harus mengikat minimal 150mm pada arah longitudinal dan 50mm pada
arah vertikal. Tidak boleh terjadi sudut dari 4 buah batu saling bersebelahan satu sama
lain.
Alas melintang untuk permukaan vertikal harus rata, dan untuk dinding miring, alas bisa
bervariasi dari rata sampai tegak lurus terhadap permukaan.
5.4. Headers.
Header atau saluran pembagi harus didistribusi secara seragam ke seluruh struktur
dinding sehingga membentuk 1/5 dari permukaan ekspos.
Saluran tersebut harus memiliki panjang sedemikian rupa dari permukaan dinding ke
dalam minimal 300mm. Bila tebal dinding 45mm atau kurang, saluran pembagi harus
memiliki panjang penuh dari permukaan muka ke belakang.
5.5. Backing.
Backing atau penumpu harus dibuat dari batu-batu berukuran besar dan harus dipasang
dengan cara yang rapi. Batu-batu yang membentuk dinding penumpu harus terikat baik
dengan batu-batu yang membentuk permukaan dinding. Semua celah atau bukaan kecil
harus diisi dengan adukan. Batu-batu berupa pecahan kecil harus digabungkan dan
dikelilingi dengan adukan, dipadatkan kedalam celah.
5.6. Batas.
Sambungan alas dan vertikal harus diisi dengan adukan dan penyelesaian harus rata
dengan permukaan batu ekspos.
Semua pasangan batu harus dilindungi terhadap cuaca pada bagian atasnya dengan
menambahkan lapisan adukan setebal 20mm sehingga diperoleh permukaan yang rata
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan diselesaikan dengan tepi berbentuk miring.
Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kali yang terlihat
harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan dan harus dijaga sedemikian
rupa sampai pekerjaan selesai.
5.10. Perawatan.
Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus-menerus
harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama 3 (tiga) hari setelah pekerjaan selesai.
SPESIFIKASI TEKNIS
05120
BAJA STRUKTUR
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
3.1.1. Sertifikat pabrik yang mencakup dimensi, unsur kimia, bahan, data pengujian
benturan, perlakuan panas dan dimensi semua jenis baja yang akan
digunakan, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum
memulai fabrikasi.
3.1.2. Sebelum pengadaan bahan, semua daftar pemesanan harus dibuat oleh
Kontraktor dan diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
– Spesifikasi bahan.
– Nomor penandaan.
– Daftar bagian bahan.
– Detail fabrikasi.
– Detail pengelasan.
– Pengecatan.
– Detail dan lokasi penyambungan.
3.2.3. Perubahan terhadap Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui tidak
diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Manajer Proyek.
3.3.1. Bahan-bahan, sambungan dan cara pengerjaan secara umum harus dapat
diperiksa di pabrik, bengkel dan lapangan.
3.3.2. Pengujian dan pemeriksaan harus dilakukan oleh orang yang ahli atau
laboratorium penguji yang disewa Kontraktor dan disetujui Manajer Proyek.
Kontraktor harus menyediakan semua bahan untuk pengujian dan jalan masuk
ke tempat pengujian, atau menangani bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
melakukan pengujian bahan.
3.3.4. Bersihkan, gerinda dan siapkan semua area sesuai kebutuhan untuk
pengujian ultrasonik dan radiografi.
3.3.6. Manajer Proyek berhak menolak bahan-bahan dan/atau pengerjaan yang tidak
sesuai dengan Gambar Kerja setiap saat sebelum penyerahan terakhir.
Persetujuan Manajer Proyek atas bahan-bahan dan pengerjaan tidak
mencegah penolakan berikutnya bila kemudian ditemukan cacat-cacat.
Kontraktor harus menyingkirkan bahan-bahan terpasang yang ditolak Manajer
Proyek dan menggantinya tanpa biaya tambahan kepada Pemilik Proyek.
3.3.7. Semua tukang las harus memiliki ijin yang masih berlaku. Jika dibutuhkan oleh
Manajer Proyek, Kontraktor harus melakukan pengujian keahlian tukang las.
Pengujian, jika dibutuhkan, harus dilakukan tanpa biaya tambahan ke Pemilik
Proyek.
3.4. Cuaca.
Pekerjaan tidak diijinkan dilanjutkan, bila menurut pendapat Manajer Proyek, cuaca
tidak akan membantu menghasilkan pekerjaan yang baik, atau kondisi tidak
memungkinkan dilakukannya pemeriksaan.
3.5.1. Semua bahan baja yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik
asli.
3.5.2. Semua bahan baja harus diangkut dengan hati-hati sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan goresan atau tekukan, seperti ditentukan Manajer Proyek.
3.5.3. Bahan-bahan harus disimpan tanpa bersentuhan dengan tanah dan pada
lokasi yang mencegah timbulnya karat.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
Semua bahan baja harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis
ini, kecuali bila ditentukan lain.
4.2.1. Semua bahan baja harus baru dan bebas dari cacat yang mempengaruhi
kekuatan, keawetan atau penampilan dan harus dari kualitas terbaik, dan
harus memenuhi standar yang berlaku.
4.2.2. Bahan baja profil, baja pelat setrip atau lembaran, tali atau kawat dan lainnya
harus dari baja mutu Bj.37 dengan kekuatan leleh minimal 2400 kg/cm², dan
memenuhi ketentuan SNI 03-1729-2002.
4.3.1. Angkur, baut, mur dan pengencang standar harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 05500.
4.3.2. Baut dan mur tegangan tinggi harus dari mutu ASTM A-325 atau ISO 8.8.
4.3.3. Tipe dan ukuran harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
Semua bahan pekerjaan pengelasan harus memenuhi standar AWS D1.1, dan kawat
las harus memenuhi ketentuan berikut:
Bila bahan dasar metal dari kekuatan leleh yang berbeda dilas bersama, metal pengisi
harus dipilih berdasarkan bahan dasar metal yang memiliki kekuatan leleh lebih tinggi.
Adukan encer untuk pengisi lubang angker, landasan pelat dasar dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03600.
Cat dasar dan cat akhir untuk seluruh permukaan baja struktur harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
5.1. Fabrikasi.
5.1.1. Umum.
Baja struktur harus difabrikasi dan dirakit di bengkel Kontraktor atau di lokasi
yang disetujui Manajer Proyek.
5.1.3. Pengelasan.
- Pengelasan harus dilaksanakan oleh yang ahli las yang ditetapkan dalam
AWS D1.1 edisi terakhir. Catatan hasil pengujian dan serifikat ahli las
harus diberikan kepada Manajer Proyek atas permintaannya.
- Keahlian khusus diperlukan untuk pengelasan satu sisi dari las tabung
penetrasi sambungan penuh tanpa alas bagian belakang.
- Setiap ahli las dan operator pengelasan harus dilengkapi dengan kapur
warna atau nomor untuk menandai hasil kerjanya pada setiap jarak tidak
lebih dari 100cm.
- Semua bagian yang tidak diberi tanda dengan jelas akan ditolak oleh
Manajer Proyek.
- Sebelum memulai pekerjaan pengelasan, Kontraktor harus membuat
prosedur pengelasan barbagai bagian struktur dengan jelas seperti detail
sambungan dalam Gambar Kerja, sesuai dengan standar AWS D1.1 edisi
terakhir.
- Spesifikasi prosedur pengelasan harus diserahkan Kontraktor kepada
- Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui sebelum memulai pekerjaan
pengelasan setiap sambungan yang akan digunakan.
- Prosedur pengelasan termasuk pemanasan pendahuluan dan metoda
pengawasan lainnya yang direncanakan.
- Hanya prosedur yang disetujui yang boleh digunakan.
- Manajer Proyek berhak meminta dilakukannya radiography test/x-ray test
pada bagian-bagian tetentu dari baja struktur.
- Semua biaya radiography test/x-ray test menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
a. Diameter Lubang.
b. Baut.
Lubang baut harus rata sehingga baut dapat dipasang tanpa merusak ulir.
Kepala baut dan mur harus berada tepat terhadap baja.
Baut tak berulir yang akan meneruskan gaya harus diberi ulir sampai
panjang sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari satu ulir masih berada
dalam batang struktur.
Panjang baut harus sedemikian rupa sehingga ujung baut muncul tidak
lebih dari 6,35mm di luar mur. Kepala baut dan mur harus diputar kuat
terhadap permukaan bidang dengan alat pengencang tidak kurang dari
38,1mm.
Kepala baut harus dipukul dengan palu ketika mur dikencangkan. Setelah
pengencangan, mur harus disikat dan dicat.
c. Pembuatan Lubang.
Semua lubang harus dibor pada sudut tegak lurus dengan permukaan
baja dan tidak boleh dilebarkan dengan pembakaran. Pelebaran lubang
dilakukan dengan kikir dengan persetujuan Manajer Proyek.
Lubang harus dibersihkan tanpa mengkasarkan pinggiran. Sisa-sisa
pengeboran harus disingkirkan dengan alat pembuat kemiringan sebesar
1,5875mm. Semua lubang harus dibor dan dikikir seperlunya sebelum
pemberian lapisan pelindung.
d. Perkuatan Lubang.
Lokasi setiap batang sangat penting dalam desain struktur. Setiap batang
harus ditempatkan dengan tepat sesuai petunjuk Gambar Kerja, dalam batas
toleransi fabrikasi standar AISC.
Semua bagian baja struktur yang telah selesai difabrikasi harus diberi lapisan
pelindung anti karat berupa cat dasar yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
5.2. Pemasangan.
- Kontraktor bertanggung jawab atas kekuatan dari struktur atau bagian dari
struktur bila struktur tersebut diangkat atau dipindahkan.
- Kontraktor harus melaksanakan analisa struktur untuk menjamin bahwa
pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa merusak kekuatan ataupun bentuk
struktur tersebut.
- Kontraktor harus menyerahkan metoda pengangkatan untuk disetujui
Manajer Proyek. Bahan tambahan dan biaya fabrikasi yang diperlukan
untuk menahan beban yang diakibatkan oleh alternatif metoda
pengangkatan harus disediakan oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya
kepada Manajer Proyek/Pemilik Proyek.
Semua baja struktur yang telah diberi cat dasar dan telah terpasang dengan baik
harus diberi cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
Setiap lapisan pada permukaan baja yang tergores, hilang atau rusak selama
pengangkutan/pemasangan dan lainnya, harus diperbaiki dengan cara sesuai
ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 09910.
SPESIFIKASI TEKNIS
05300
DEK METAL
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan dan unjuk kerja semua pekerjaan
yang dibutuhkan untuk memasang dek metal seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Contoh bahan yang dilengkapi dengan data teknis yang meliputi mutu baja, ketebalan,
ukuran dan data lain yang diperlukan, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk
disetujui sebelum pengadaan bahan.
Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
sebelum fabrikasi dan/atau pemasangan. Setelah disetujui, tidak dibenarkan
mengadakan perubahan atau penyimpangan pada Gambar Detail Pelaksanaan tanpa ijin
tertulis dari Manajer Proyek. Gambar Detail Pelaksanaan juga harus menyertakan
pekerjaan lain yang terkait untuk melengkapi pekerjaan lantai dek baja, seperti
penulangan, batang penggantung untu langit-langit atau penerangan, sekrup self-drilling
atau yang sejenis, shear connector dan lainnya.
3.3.1. Bahan-bahan harus disimpan pada tempat dan dengan cara sedemikian rupa
sehingga lepas dari permukaan tanah atau lantai untuk mencegah karat.
3.3.2. Semua bahan harus ditangani dengan cara hati-hati sedemikian rupa untuk
mencegah goresan berlebihan atau tekukan, seperti ditentukan oleh Manajer
Proyek dan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
3.3.3. Semua cacat harus diperiksa secara menyeluruh dan setiap potongan yang
dalam atau goresan berat harus diperbaiki dan dihaluskan. Prosedur
perbaikan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui. Tidak
diijinkan melakukan pengasahan pada bahan dasar untuk menghilangkan
permukaan yang cacat kecuali persiapan permukaan untuk pengelasan.
Tidak diijinkan menggunakan pemanasan untuk meluruskan atau
membengkokkan bahan, kecuali dengan ijin tertulis dari Manajer Proyek.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1.1. Dek baja yang berfungsi sebagai acuan tetap dan penulangan positif
konstruksi lantai beton, harus dibuat dari baja lembaran mutu tinggi lapis seng
celup panas yang memiliki tegangan leleh minimal 5500kg/cm² dengan lapisan
seng minimal 275gr/m² (Z275), dan memenuhi ketentuan AS 1397, berbentuk
profil ‘W’, lebar efektif 960mm dengan tinggi rusuk 51mm, seperti Smartdek
dari PT BlueScope Lysaght Indonesia, atau yang setara yang disetujui
Manajer Proyek.
Kecuali ditentukan lain, dek baja harus memiliki ketebalan total 0,75mm (tebal
total dengan lapisan).
4.1.2. Aksesori untuk melengkapi pemasangan seperti end stop, edge stop dan alat
pengencang harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dek baja.
Baja tulangan untuk dek baja harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi 03200.
4.3. Beton.
Beton untuk dek baja harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi 03300.
Bahan metal lainnya untuk melengkapi pekerjaan dek baja, seperti batang
penggantung, angkur dan lainnya, harus memenuhi ketentuan Spesifikasi 05500.
5.1. Umum.
5.1.1. Panel dek baja harus didatangkan dalam panjang maksimal yang praktis dan
sebaiknya digunakan panjang yang menerus yang melampaui dua atau tiga
bentangan.
5.1.2. Pemasangan panel dek baja harus dilaksanakan sesuai petunjuk pemasangan
dari pabrik pembuatnya dan Spesifikasi Teknis ini.
5.2.1. Batas panel dek baja harus benar-benar rata dengan celah minimal di
antaranya.
5.2.2. Panel lantai dek baja harus dilengkapi penumpu bidang akhir dan menengah
dan biasanya dibutuhkan minimal 50mm dari bagian panel menumpu di atas
penumpu baja, dinding bata atau beton.
5.2.3. Panel dek baja harus segera dipasang pada penumpunya segera setelah
ditempatkan pada posisinya, sebagai pengamanan terhadap gerakan karena
angin dan beban konstruksi.
5.2.4. Panel dek baja berfungsi sebagai acuan untuk beton segar dan merupakan
lantai kerja yang aman. Namun demikian, perhatian harus diberikan untuk
menghindari konsentrasi beban yang berlebihan.
5.2.5. Panel dek baja harus dipasang sebagai bentang sederhana di antara
penumpupenumpu, dan harus dipaku pada balok atau dinding pendukung yang
sudah dicor sebagian ke balok atau dinding pendukung acuan yang akan dicor
bersamasama, sehingga bagian akhir panel menonjol keluar sampai ± 25mm ke
dalam balok atau dinding.
Penulangan negatif harus diberikan untuk lantai komposit menerus di atas
tumpuan dan dicor bersatu dengan balok atau dinding penumpu.
5.3.1. Panel dek baja harus dipasang segera setelah rangka baja didirikan, tegak
lurus dan rata.
5.4.1. Sebelum pengecoran beton, semua batang penggantung dan aksesori harus
sudah terpasang dengan baik.
SPESIFIKASI TEKNIS
05500
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, bahan, peralatan kerja dan
pemasangan bahan-bahan metal yang berhubungan dengan pekerjaan non-struktural, seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini meliputi tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
- SNI 03-1729-2002 - Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung.
Contoh bahan-bahan metal beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik, data
teknis/brosur bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada Manajer Proyek
untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Semua bahan metal yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang
menyatakan bahwa bahan metal tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Semua bahan metal harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga
terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.
3.4. Ketidaksesuaian.
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan
dan lainnya.
3.4.2. Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak
sesuai dengan Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.
3.4.3. Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang
diakibatkan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya
tambahan biaya dan waktu.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
4.1.1. Semua bahan metal harus baru, bebas dari karat, cacat dan kerusakan
lainnya serta dari kualitas baik dan memiliki dimensi, tebal dan berat yang
memenuhi toleransi yang diijinkan untuk masing-masing bahan metal, sesuai
standar yang berlaku.
4.1.2. Bahan baja seperti baja siku, baja berongga, baja pelat setrip maupun lembaran,
baja tulangan dan lainnya harus dari baja mutu Bj.37 serta memiliki tegangan
leleh minimal 2400kg/cm² yang memenuhi ketentuan SNI 03-1729-2002.
4.2.1. Pipa baja tipe black steel pipe untuk susuran tangan dan tangga, tiang
pelindung (bollard) harus dari kelas medium yang memenuhi SNI 07-0039-1987,
seperti produk Bakrie, Spindo atau PPI. Diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.3. Kisi-Kisi.
Kisi-kisi untuk penutup saluran harus terdiri dari susunan baja tulangan polos dan/atau
baja pelat dan baja profil lainnya yang ditentukan, dalam ukuran sesuai petunjuk Gambar
Kerja.
Pelat aluminium untuk plin dan pekerjaan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja, yang dibuat dari bahan aluminium dengan lapisan clear anodized minimal
10mikron, dengan diameter dan ketebalan sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08120, dari Alakasa, Indalex, Alexindo atau yang
setara yang disetujui Manajer Proyek.
4.5.1. Pelat kembang untuk penutup saluran harus terbuat dari baja lembaran bercorak
dengan tebal minimal 6mm dalam ukuran sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.5.2. Pelat kembang untuk injakan tangga harus terbuat dari baja lembaran
bercorak dengan tebal minimal 4,5mm dalam ukuran sesuai Gambar Kerja.
4.6.1. Pelat landasan dan angkur harus dibuat dari bahan baja dengan tegangan
leleh minimal 2400kg/cm², sesuai ketentuan SNI 03-1729-2002 dengan ukuran
sesuai Gambar Kerja.
4.6.2. Angkur kimia (chemical anchor) dan atau angkur ekspansi (expansion anchor
bolt) harus sesuai atau setara dengan produk Hilti atau Ramset atau Fischer,
dengan tipe sesuai petunjuk Manajer Proyek. Diameter dan panjang masing-
masing angkur harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai
rekomendasi pabrik pembuat.
4.7.1. Baut dan mur harus memenuhi ASTM A-307, dan harus berlapis seng, kecuali
bila ditentukan menggunakan baut jenis kelas tinggi seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
4.7.2. Cincin pelat dan cincin per selain yang berhubungan dengan baut kelas tinggi
harus sesuai ANSI B 18.22.1.
Semua cincin harus berlapis seng.
Bahan metal yang diperlukan sebagai penumpu, penggantung atau lainnya yang tidak
disebutkan secara khusus dalam Spesifikasi Teknis ini, harus memenuhi standar yang
berlaku untuk masing-masing bahan metal, dengan bentuk dan dimensi sesuai ketentuan
Gambar Kerja.
5.1. Umum.
5.1.1. Berbagai jenis metal harus berukuran, berbentuk dan dibentuk dari bahan-bahan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kecuali ditentukan lain, semua bahan harus berasal dari produk yang dikenal,
dan difabrikasi sesuai standar.
5.1.2. Desain dan jumlah sambungan setiap bagian struktur yang tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja harus dilengkapi dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
5.2.1. Umum
5.2.3. Kisi-Kisi.
Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kisi-kisi untuk penutup saluran
dan lainnya harus difabrikasi dari rangkaian baja siku, baja tulangan, baja pelat
dan bahan baja lainnya dengan tipe/model dan dimensi sesuai Gambar Kerja.
5.3. Pengecatan.
5.3.1. Kecuali ditentukan lain, semua bahan metal harus diberi cat anti karat dan cat
akhir dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diberikan terpisah, kecuali
bila ditentukan lain oleh Manajer Proyek.
5.3.2. Bahan cat dan pengerjaan pengecatan harus sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat cat yang disetujui dan ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
07100
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, alat-alat bantu, peralatan dan
pemasangan lapisan kedap air pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan mencakup hal-hal berikut, tetapi tidak terbatas pada:
- Lapisan kedap air pada bagian ekterior dan interior seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Mengisi celah dan memberi lembaran lapisan lindung (flashing).
- Penyelesaian penembusan lapisan kedap air oleh struktur dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Sebelum pengadaan bahan, contoh berikut data teknis bahan-bahan yang akan
digunakan harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui.
3.2.1. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan untuk
persetujuan Manajer Proyek. Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus segera
diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh waktu yang cukup untuk
memeriksa.
Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi semua informasi
detail yang diperlukan.
3.2.2. Bila ada perbedaan antara antara Gambar Kerja yang satu dengan yang lain
atau antara Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis ini, Kontraktor harus
memberitahukan perbedaan ini kepada Manajer Proyek untuk dicari
pemecahannya.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 1-4
3.3. Pengiriman dan Penyimpanan.
3.3.1. Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, bebas dari segala
cacat, dan harus dilengkapi label, data teknis dan data lain yang diminta dalam
Spesifikasi ini.
3.3.2. Semua bahan harus tetap berada dalam kemasannya dan disimpan pada
tempat yang aman, bebas dari kerusakan.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
Semua bahan untuk pekerjaan lapisan kedap air harus berasal dari produk yang dikenal
dan disetujui Manajer Proyek.
Cat dasar untuk semua permukaan beton atau permukaan pasangan harus
berasal dari pembuat lapisan kedap air yang disetujui.
4.2.3. Mastic.
Bahan mastic harus dipasang pada semua titik kritis seperti terminasi, lubang
pembuangan, penembusan pipa, dan harus berasal dari pabrik pembuat yang
sama dengan lapisan kedap air.
Lapisan kedap air berbahan dasar semen harus terdiri dari dua komponen, yang sudah
ditakar di pabrik pembuat sehingga siap digunakan, dan memiliki karasteristik sebagai
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 2-4
berikut:
seperti SikaTop 107 Seal, Brushbond dari Fosroc, atau Barra Lastic dari BASF.
Adukan dan/atau pelesteran untuk melengkapi lapisan kedap air, jika diperlukan, harus
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 03300 dan 04060.
5.1. Umum
5.1.1. Semua pekerjaan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai rekomendasi dan
petunjuk pemasangan pabrik pembuat dan di bawah pengawasan ahli yang
ditunjuk oleh pabrik pembuat.
5.1.2. Untuk permukaan dengan lubang buangan, permukaan harus dibuat dengan
kemiringan ± 1% ke arah lubang buangan.
Sebelum pemasangan lapisan kedap air, lubang buangan harus sudah
terpasang dengan baik.
5.1.3. Pemasangan lapisan kedap air harus dimulai dari titik terendah.
5.2.1. Permukaan yang halus dan padat diperlukan untuk pelekatan lapisan kedap air
yang baik/sempurna.
5.2.2. Permukaan harus bebas dari celah, lubang-lubang, kropos, batuan lepas dan
benda-benda tajam.
5.2.3. Bersihkan permukaan dari debu, oli dan kotoran dengan menggunakan sapu,
pengisap debu atau kompresor udara.
5.2.5. Beton harus sudah matang dan kering sebelum pemasangan lapisan kedap air.
5.3.1. Pencampuran
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 3-4
Pencampuran 2 komponen bahan lapisan kedap air harus dilaksanakan sesuai
dengan petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.
5.3.2. Pengaplikasian
- Aplikasikan lapisan kedap air hanya pada cuaca cerah ketika udara dan
temperatur sekitar di atas 5qC dan di bawah 45qC.
- Aplikasikan lapisan kedap air dengan kuas berbulu sintetis pada permukaan
vertikal. Gunakan rubber slide atau push-broom untuk permukaan horisontal.
- Bila menggunakan sekop, untuk lapisan pertama gunakan sekop bergigi
3mm, dan untuk lapisan kedua gunakan sekop biasa.
- Jumlah lapisan minimal harus 2 lapis, lapisan pertama diaplikasikan pada
saat permukaan masih basah, lapisan kedua diaplikasikan setelah lapisan
pertama mulai mengeras dan mampu menopang lapisan berikutnya,
biasanya setelah 2 – 6 jam, tergantung pada cuaca.
- Penyelesaian dilakukan dengan menyikat permukaan dengan menggunakan
busa kering pada saat lapisan kedua mulai mengeras.
- Permukaan yang telah diberi lapisan kedap air harus dilindungi terhadap
cahaya matahari langsung dan angin yang kuat. Gunakan karung goni
basah atau lembaran plastik. Lindungi lapisan kedap air dari hujan dan
cipratan air sampai benar-benar mengeras (± 6 jam).
- Jumlah penggunaan lapisan kedap air maksimal 2kg/m² untuk setiap lapis,
sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
- Untuk atap atau bagian struktur lainnya yang berhubungan langsung dengan
matahari, lapisan kedap air harus dilindungi dengan 20 – 30mm adukan.
Adukan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 04060.
Bila daerah yang akan dilapisi kedap air memiliki penembusan utilitas (pipa, kabel dan
lain-lain) atau saluran buangan, maka pelapisan kedap air dilakukan setelah lembar
pelindung/flashing di sekeliling peralatan tadi selesai dipasang. Lembar pelindung ini
harus dilewatkan dan dilipatkan pada lapisan kedap air sehingga dapat dijamin suatu
sambungan yang kedap air pula.
Lembaran pelindung yang akan digunakan harus disetujui Manajer Proyek.
5.5. Perbaikan
Semua permukaan yang rusak harus diperbaiki kembali menurut rekomendasi pabrik
pembuat bahan sehingga menghasilkan permukaan yang rata dan tidak akan
mengganggu pemasangan lapisan permukaan akhir/finishing.
5.6.1. Kontraktor harus melakukan percobaan dengan cara memberi air di atas
permukaan yang diberi lapisan kedap air minimal selama 24jam, dan percobaan
tersebut harus dilakukan dengan persetujuan Manajer Proyek.
5.6.2. Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atas hasil
pekerjaannya terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya selama
masa pemeliharaan, dan memperbaiki serta mengganti segala jenis kerusakan
yang terjadi.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07100
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07210
ISOLASI BANGUNAN
Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan isolasi bangunan untuk ruang yang
dikondisikan udaranya maupun tempat-tempat lainnya yang memerlukan isolasi bangunan,
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.1.1. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data
teknis dan detail pemasangan pekerjaan isolasi kepada Manajer Proyek untuk
disetujui.
3.1.2. Bila bahan-bahan ditentukan dari suatu produk, bahan lain yang setara dan
dikenal dapat digunakan asalkan produk-produk tersebut memiliki ketebalan
yang sesuai untuk memastikan efisiensi dibandingkan dengan produk yang
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini.
Bahan isolasi harus dilindungi terhadap pengaruh cuaca selama pelaksanaan dengan
lembaran plastik atau yang setara, sampai penutup atap dipasang.
Isolasi yang basah atau lembab tidak boleh digunakan.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-3
BITA
3.4. Ketidaksesuaian
Manajer Proyek berhak menolak setiap pekerjaan yang tidak dilaksanakan sesuai keten-
tuan Spesifikasi Teknis ini atau standar pemasangan lain yang berlaku.
Semua biaya tambahan yang diakibatkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Sebab penolakan dapat termasuk, tetapi tidak terbatas pada kegagalan Kontraktor
memasang ketebalan minimal yang disyaratkan, atau pemasangan yang tidak sesuai
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan isolasi harus baru, bebas dari kerusakan dan dari kualitas terbaik, dari
pabrik pembuat atau pemasok yang dikenal.
4.2.1. Isolasi
Isolasi penyerap panas harus dari produk yang bebas serat yang dikonstruksi
dari lembaran aluminium murni minimal 99% yang direkatkan ke lembaran
polietilena berongga udara tahan api dengan proses termal tanpa perekat dan
bahan kimia, dan memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Tidak berserat,
- Tahan panas,
- Tidak menimbulkan iritasi, asma dan alergi,
- Tidak beracun, tahan rayap dan bebas formaldehida,
- Tidak bersifat karsinogenik,
- Tahan terhadap api sesuai ASTM E 84, UL 723,
- Daya pantul permukaan aluminium 97%,
- Tebal nominal 4mm,
- Memiliki perkuatan (reinforced)
seperti tipe Net FR Polynum Super atau ZT – 01B Zelltech yang setara yang
disetujui Manajer Proyek.
Pita perekat aluminium untuk isolasi penyerap panas harus memiliki karakteristik
sesuai standar dari pabrik pembuatnya, dan harus berasal dari pabrik pembuat
yang sama dengan isolasi penyerap panas.
- Pelat penumpu berupa pita metal lebar 40mm x panjang 10m harus berasal
dari pabrik pembuat isolasi penyerap panas
- Sekrup tipe WFH 10-16 harus disediakan oleh pabrik pembuat isolaso
penyerap panas.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-3
BITA
4.3.1. Rockwool
Bahan rockwool yang diikat dengan phenolic resin yang digunakan sebagai
isolasi peredam suara, harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut:
- Ringan,
- Kepadatan minimal 80kg/m³,
- Ketebalan minimal 50mm atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja untuk
menghasilkan ambang batas suara tidak lebih dari 65 ± 5dB pada jarak
maksimal 3m,
Panel kalsium silikat untuk menahan isolasi peredam suara harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 07456.
Tebal panel harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja
5.1. Umum
5.1.1. Semua isolasi bangunan harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat dan/atau sesuai Gambar Kerja.
5.1.2. Isolasi bangunan, antara lain harus dipasang pada tempat-tempat berikut:
5.2. Pemasangan
5.2.1. Isolasi bangunan yang difungsikan sebagai peredam suara baru dapat dipasang
setelah seluruh pekerjaan di balik/di belakangnya telah selesai dikerjakan
seluruhnya, dan dalam keadaan bersih dan siap untuk ditutup/dilapisi isolasi
peredam suara, serta telah disetujui Manajer Proyek.
5.2.2. Isolasi peredam suara lengkap dengan panel kalsium silikat harus dipasang
sesuai Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui dengan tetap mengacu
pada Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-3
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07410
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pengangkutan dan
pemasangan penutup atap metal berikut perlengkapannya, seperti seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang dilengkapi dengan data teknis
dan/atau brosur, dan contoh warna, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer Proyek,
sebelum melakukan pemesanan dan pembelian atau mendatangkannya ke lokasi.
- Spesifikasi bahan,
- Dimensi bahan,
- Modul pemotongan dan pemasangan,
- Detail pemasangan dan pengencangan,
- Detail penyelesaian bukaan atap atau dinding,
- Detail-detail lain yang diperlukan,
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07410
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 1-4
BITA
3.3. Penyimpanan
Bahan penutup atap dan dinding metal harus disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak
boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan ditempatkan dalam tempat beratap.
Bila terpaksa disimpan di tempat terbuka, bahan-bahan tersebut harus diselimuti dengan
terpal atau plastik untuk mencegah masuknya air hujan/embun ke dalam. Air yang masuk
dapat menimbulkan cacat terhadap permukaan bahan metal akibat terjadinya
kondensasi.
Bahan penutup atap dan dinding metal harus ditumpuk dengan bagian luar tetap
menghadap ke atas.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1.1. Umum
- Penutup atap metal dibuat dari bahan lembaran metal bergelombang yang
2
diberi lapisan seng dan aluminium (zincalume) minimal 150gr/m (AZ 150)
dengan sistem pelapisan celup panas menerus (continuous hot dip method)
yang memenuhi standar AS 1397, seperti Lysaght Kliplok Optima produksi
PT NS BlueScope Lysaght Indonesia, atau yang setara yang disetujui
Manajer Proyek.
- Lembaran metal bergelombang tersebut harus memiliki tebal metal dasar
(base metal thickness) 0,50mm.
- Pengencang bentuk klip harus berasal dari pabrik yang sama dengan pabrik
pembuat penutup atap metal.
Penutup bubungan dan lembaran pelindung untuk masing-masing penutup atap dan
dinding, harus terbuat dari bahan lembaran metal tidak bergelombang dari pabrik
pembuat yang sama dengan pabrik pembuat lembaran penutup atap dan dinding metal.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07410
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 2-4
BITA
Penutup bubungan dan lembaran pelindung dengan tebal metal dasar (base metal
thickness) sesuai standar pabrik pembuat harus sudah dibentuk/ditekuk sesuai bentuk
dalam Gambar Kerja, di pabrik pembuatnya
Alat pengencang harus dari jenis sekrup baja lapis seng seperti merek ITW Buildex tipe
self-drilling screw, sesuai rekomendasi pabrik pembuat lembaran metal.
Diameter sekrup 5,5mm dengan panjang sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Untuk mencegah kebocoran atau tempias yang diakibatkan oleh hujan, celah pertemuan
antara lembaran penutup atap/dinding dengan lembaran pelindung harus ditutup dengan
bahan penutup dan pengisi celah yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
- tidak berkarat,
- kedap air,
- tahan panas dan dingin,
- tahan sinar ultra violet,
5.1.2. Ukuran lembaran atap metal harus sedemikian rupa sehingga memudahkan
pengangkutan dan pemasangannya di lokasi.
Ukuran lembaran harus sudah memperhitungkan panjang tumpangan samping
dan akhir.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Sebelum lembaran metal penutup atap dipasang, semua rangka atap dan
dinding harus telah terpasang dengan baik sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
05400 atau 05120 dan telah disetujui Manajer Proyek.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07410
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 3-4
BITA
5.2.4. Persetujuan yang telah diberikan tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawab untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Sebelum pengaplikasian bahan penutup dan pengisi celah, semua permukaan lembaran
harus dibersihkan dari segala kotoran dan dalam keadaan kering.
Bahan penutup dan pengisi celah harus diaplikasikan pada hari yang sama dengan
persiapan permukaan lembaran.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07410
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07420
Pekerjaan ini meliputi seluruh penyediaan tenaga kerja, bahan dan pembuatan detail serta
pemasangan seluruh pekerjaan panel plastik transparan berikut alat pengencang dan
perlengkapan lainnya. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi
Teknis ini, dan/atau sesuai dengan petunjuk Manajer Proyek.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Contoh bahan yang akan dipakai harus dilengkapi dengan data teknis dari pabrik
pembuatnya, dan harus diserahkan kepada Manajer Proyek terlebih dahulu untuk
disetujui, sebelum dikirim ke lokasi proyek. Biaya pengadaan contoh bahan menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Bahan harus diangkut dan disimpan secara hati-hati pada tempat yang terlindung dan
dihindarkan dari kerusakan atau keretakan sebelum pemasangan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07420
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-2
BITA
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.4.1. Panel plastik transparan harus dari tipe bergelombang yang dibuat dari bahan
polycarbonate dengan tebal minimal 1,5mm. Bahan dan tingkat
penerangannya harus sesuai dengan iklim tropis dan tembus cahaya alami
minimal sesuai standar pabrik pembuat.
5.1. Umum.
Bila Kontraktor memulai pekerjaan pemasangan panel plastik transparan dengan tanpa
melaporkan pada Manajer Proyek tentang kekurangan-kekurangan pekerjaan yang
sebelumnya, maka dapat dianggap Kontraktor sudah menerima hasil pekerjaan dan
permukaan yang sudah ada tersebut. Dan bila kemudian karenanya harus terjadi
perbaikan, penggantian ataupun pemindahan kerja yang disebabkan oleh pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya maka semuanya akan menjadi tanggungan Kontraktor tanpa
adanya biaya tambahan dari Pemilik Proyek.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Rangka untuk tumpuan panel plastik transparan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05120 dan atau
05500.
5.2.2. Pemasangan panel plastik transparan sebagai penutup atap dan/atau dinding
harus dilaksanakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan
dari pabrik pembuatnya.
5.3. Pembersihan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07420
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-2
SPESIFIKASI TEKNIS
07430
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan serta pengangkutan dan
pemasangan panel komposit aluminium berikut perlengkapannya untuk pembungkus kolom
pada daerah masuk utama, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan yang dilengkapi dengan data teknis
dan/atau brosur, dan contoh warna, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer
Proyek, sebelum melakukan pemesanan dan pembelian atau mendatangkannya ke
lokasi.
- Spesifikasi bahan,
- Dimensi bahan,
- Detail pemasangan dan pengencangan,
- Detail-detail lain yang diperlukan,
3.3. Penyimpanan
Bahan panel komposit aluminium harus disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak
boleh berhubungan dengan tanah/lantai dan ditempatkan dalam tempat beratap, dan
sesuai ketentuan dari pabrik pembuatnya.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-3
4.0 BAHAN-BAHAN.
Panel komposit aluminium harus dibuat dari inti polyetylene yang ditempatkan di antara
dua permukaan pelat aluminium, sesuai dengan standar dari pabrik pembuatnya, dan
antara lain memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Tahan terhadap benturan, tidak mudah pecah dan tahan terhadap tekanan serta
memiliki ketahanan lentur, ketahanan lekuk serta ketahanan pecah yang tinggi,
- Mudah dipotong, ditekuk dan disambung,
- Memiliki daya tahan terhadap temperatur -50ºC sampai +80ºC,
- Mudah perawatannya,
- Tebal lembar pelat aluminium 2 x 0,5mm, dengan tebal total panel komposit 4mm,
- Memiliki lapisan cat dengan proses coil-coating yang dilaksanakan di pabrik
pembuatnya,
- Memiliki lapisan plastik pelindung permukaan dari pabrik pembuatnya,
seperti Seven, Alcopan, Maco atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
Warna panel harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian, atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Rangka penumpu untuk pemasangan panel komposit aluminium harus dibuat dari
bahan baja dengan bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja dan dengan mutu baja
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.
Rangka pemegang panel komposit aluminium harus terdiri dari profil aluminium sesuai
rekomendasi pabrik pembuat panel komposit aluminium.
Alat pengencang untuk panel komposit aluminium dapat menggunakan sekrup kayu
atau baut, semuanya harus memiliki lapisan seng atau terbuat dari bahan baja anti
karat, dengan bentuk dan ukuran sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel komposit.
Untuk beban berat harus digunakan cincin pelat yang terbuat dari baja anti karat atau
aluminium.
Untuk mencegah kebocoran atau tempias yang diakibatkan oleh hujan, celah
pertemuan antara lembaran panel komposit aluminium harus ditutup dengan bahan
penutup dan pengisi celah yang memenuhi persyaratan-persyaratan berikut:
- tidak berkarat,
- lentur,
- kedap air,
- tahan panas dan dingin,
- tahan sinar ultra violet,
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-3
5.0 PELAKSANAAN PEKERJAAN.
5.1.1. Sebelum pelaksanaan dimulai, Gambar Detail Pelaksanaan harus telah disetujui
oleh Manajer Proyek.
5.1.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus dibuat dengan memperhatikan petunjuk dari
pabrik pembuatnya dan persyaratan-persyaratan berikut:
5.2. Persiapan
5.3. Pemasangan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07430
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-3
SPESIFIKASI TEKNIS
07465
Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan panel kalsium silikat untuk pekerjaan-
pekerjaan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Semua panel kalsium silikat harus disimpan di atas lantai kering yang rata, dan harus
ditutup dengan dengan papan pelindung yang bertulis yang berasal dari pabrik pembuat
panel.
Tumpukan panel harus ditutup dengan terpal yang longgar agar udara dapat bersirkulasi
dengan bebas di sekitar tumpukan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-4
3.3. Ketidaksesuaian.
Manajer Proyek berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai keten-
tuan yang disyaratkan atau tidak sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini.
Semua biaya yang ditimbulkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan menjadi
beban Kontraktor.
Penolakan dapat disebabkan antara lain kesalahan Kontraktor dalam pemasangan
bahan yang tidak sesuai, atau pengaplikasian yang tidak sesuai dengan ketentuan
Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.
4.0. BAHAN-BAHAN.
Panel kalsium silikat harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung pasir alam yang
diperkuat dengan serat selulosa sebagai penulangan, dan dengan proses pengeringan
autoclave, dan memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut:
seperti produk Kalsi buatan Eternit Gresik, Versaboard buatan Bakrie Building Industries
atau yang setara.
Ketebalan, ukuran dan tipe panel yang akan dipasang harus disesuaikan dengan lokasi
pemasangan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan sesuai rekomendasi pabrik
pembuat panel.
4.2. Rangka.
Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel kalsium silikat harus berupa
produk jadi (prefabrikasi) yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan
aluminium seperti Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat
khusus untuk pemasangan panel kalsium silikat dan sesuai standar pabrik pembuat,
seperti buatan Jayaboard, Knauf, Jof Metal, Buman.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara panel
semen berserat harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
4.4. Pengecatan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-4
5.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN.
5.1. Umum.
5.1.1. Panel kalsium silikat digunakan untuk pemasangan interior maupun eksterior
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.2. Panel kalsium silikat harus diolah dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari
pabrik pembuatnya.
5.2. Persiapan.
5.2.1. Panel kalsium silikat memiliki permukaan yang halus yang membutuhkan
persiapan minimal sebelum penyelesaian.
5.2.2. Panel kalsium silikat harus dipotong dengan alat pemotong yang
direkomendasikan pabrik pembuat panel sehingga akan dihasilkan potongan
yang rata dan licin.
5.2.3. Pengebor elektris dapat digunakan untuk melubangi panel untuk penempatan
peralatan, seperti armatur lampu, kisi-kisi udara dan lainnya seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja.
5.3. Pengencangan.
5.3.1. Semua bahan pengencang harus memiliki lapisan anti karat, seperti lapis
galbani/seng atau lapis kadmium.
Bahan pengencang dapat berupa paku yang tersedia di pasaran.
5.3.2. Penempatan paku harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat panel.
Paku harus terbenam sampai rata dengan permukaan panel.
Kepala paku kemudian ditutup dengan dempul agar diperoleh permukaan panel
yang halus.
5.4. Sambungan
5.4.2. Bahan pengisi sambungan harus diaplikasikan di atas batang penumpu yang
memilikii ukuran yang sesuai, seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuat
bahan pengisi.
5.4.3. Agar diperoleh permukaan yang halus dan menerus tanpa sambungan,
sambungan harus ditutup dengan semen penyambung yang direkomendasikan
pabrik pembuat panel.
5.5. Aplikasi.
Untuk aplikasi langit-langit dan lainnya, pemasangan antara lain harus sebagai berikut:
- Panel harus dipotong dalam ukuran sesuai Gambar Kerja dan ukuran di lokasi
pekerjaan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-4
- Panel dipasang pada rangka baja yang sudah diberi lapisan anti karat dengan
menggunakan alat pengencang dalam ukuran yang sesuai.
- Sambungan antara panel harus ditutup/diisi dengan pita penyambung dan semen
penutup sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel.
5.6. Penyelesaian.
5.6.1. Untuk mendapatkan penyelesaian yang baik, permukaan harus diamplas ringan
dengan amplas halus dan setiap debu harus disingkirkan dari permukaan
dengan kain kasar yang bersih.
Butir-butir lepas yang menempel pada permukaan harus dihilangkan dengan
pengikis besi.
5.6.2. Panel kemudian dilapisi dengan 2 (dua) lapis cat acrylic emulsion seperti
ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 09910.
5.6.3. Warna-warna cat harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07465
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07600
Pekerjaan ini meliputi penyediaan alat, bahan serta pemasangan lembaran pelindung dan metal
lembaran untuk talang air hujan, lapisan anti bocor dan perlengkapan atap lainnya pada seluruh
bangunan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk mendapatkan persetujuan.
Semua bahan yang didatangkan harus segera disimpan di tempat yang kering dan
terlindung dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.
4.0. BAHAN-BAHAN.
Saringan talang/pembuangan tipe dome grate dari bahan besi tuang, ukuran dan
bentuk lubang yang sesuai dengan talang tegak, atau sesuai Gambar Kerja, seperti
buatan Batur Artha Yulis atau Sanwell Austindo.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-4
BITA
4.2.1. Talang tegak harus dibuat dari pipa PVC standar SNI 06-0084-2002 dengan
kelas tekanan kerja 10kg/cm², seperti Rucika, Pralon, Vinilon, Maspiom, atau
yang setara.
Pipa harus dari jenis sambungan solvent cement. Perekat untuk PVC harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat pipa PVC.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
4.2.2. Talang datar harus dibuat dari bahan metal buatan Lysaght, dengan tebal
0,35mm sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Dimensi dan bentuk talang datar sesuai ketentuan Gambar Kerja.
4.2.1. Penumpu talang datar terdiri dari baja pelat setrip dan baja profil yang dibuat
sedemikian rupa dengan dimensi dan bentuk sesuai Gambar Kerja.
Bahan baja pelat setrip dan baja profil harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.
4.2.2. Talang datar dari bahan beton yang dicor bersatu dengan struktur bangunan
harus memiliki dimensi dan bentuk sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Bahan beton untuk pekerjaan talang datar harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.
4.3.1. Lembaran pelindung dari metal untuk menutup sambungan atap vertikal ke
horisontal atau sebaliknya, lembah pertemuan atap dan lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, Lembaran pelindung harus dibuat dari
bahan lembaran metal yang diberi lapisan paduan seng dan aluminium yang
memiliki kekuatan leleh minimal 5500kg/cm² dan tebal lapisan minimal
150gr/m² (AZ 150) dengan sistem pelapisan celup panas menerus (continuous
hot dip method) sesuai AS 1397, dengan ketebalan metal dasar 0,45mm.
4.3.2. Lembaran pelindung lentur harus dibuat dari aspal kilang dengan perekat,
ditutup lembaran aluminium untuk menahan UV dan pertukaran cuaca, dapat
menempel pada semua jenis permukaan seperti beton, fibreglass, metal,
plastik, kayu, kaca, keramik dan lain-lain, seperti Ritoband atau Evo-Stik.
Lapisan pelindung untuk penumpu talang yang dibuat dari bahan baja harus terdiri dari
cat dasar anti karat dan cat akhir yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
Lapisan kedap air pada permukaan bagian dalam talang datar bahan beton harus
berbentuk cairan anti bocor yang tahan terhadap sinar matahari, kedap air, anti karat,
tidak beracun, kenyal dan elastis, seperti ditetapkan dalam Spesifikasi Teknis 07100.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-4
BITA
5.1. Umum
5.1.2. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang dari bahan baja harus sesuai
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui dan memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 05500.
5.1.3. Pekerjaan fabrikasi dan pemasangan talang tegak dari bahan FRP harus sesuai
petunjuk dari pabrik pembuat pipa FRP.
5.2.1. Hubungan antara talang datar dan talang tegak harus dikerjakan dengan cara
yang sesuai dan disetujui sehingga rapi, kuat dan tidak bocor.
5.2.2. Talang datar harus dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi kemiringan ke arah
lubang talang tegak dan air dapat mengalir dengan lancar ke talang tegak tanpa
menimbulkan genangan air.
5.2.3. Talang datar harus ditumpu pada setiap jarak tertentu seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
5.2.4. Pembuatan talang datar dari bahan beton dengan bentuk dan dimensi seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 03300.
5.2.5. Setiap lubang menuju talang tegak harus dilengkapi dengan saringan talang
yang ditanam dengan baik ke dalam lubang talang tegak dan setiap belokan
talang tegak harus dilengkapi elbow dari bahan yang sama dengan bahan talang
tegak.
5.2.6. Pemasangan dan penempatan talang tegak harus sesuai ketentuan Gambar
Kerja dan harus diikatkan ke struktur bangunan dengan cara yang disetujui
seperti ditunjukkan dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
Lembaran pelindung pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus
dibuat, dibentuk dan dipasang sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja dan
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar anti
karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-4
BITA
Talang datar dari beton harus diberi lapisan kedap air. Cara pemasangan lapisan kedap
air harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuat lapisan kedap air. Bahan lapisan kedap air harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 07100.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07600
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
07920
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah termasuk
di antaranya, tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan beserta data teknis dan/atau brosur bahan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh/masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan
dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.
4.0 BAHAN-BAHAN
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang sifatnya non-
struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang sesuai untuk
daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis
bahan, seperti produk Dow Corning 795 Silicone Building Sealant, GE Silglaze N 10, IKA
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-2
BITA
Glazing Netral.
Untuk permukaan yang berpori harus digunakan pelapis dasar yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat bahan penutup dan pengisi celah.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian-bagian bangunan yang akan akan dicat
harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan terhadap air,
jamur dan lumut, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis bahan, seperti IKA
Glazing Acrylic, PROseal PAS-100 atau yang setara yang disetujui Manajer Proyek.
5.1. Persiapan.
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus bebas
dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan dengan
bahan pembersih yang tidak mengandung minyak seperti methyl.
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih lebar
dari 12,7mm dan tidak lebih sempit dari 4mm, dengan kedalaman tidak lebih besar dari
6,4mm dan tidak lebih kecil dari 4mm.
5.3.1. Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada
dasar celah/tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
5.3.2. Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus dilindungi
dengan lembaran pelindung.
Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh bagian permukaan yang akan
diberi bahan penutup celah.
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
5.3.3. Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang berpori,
agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
5.3.4. Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus-putus).
5.3.5. Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
5.3.6. Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PERLINDUNGAN PANAS DAN LEMBAB NO. SPEK : 07920
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-2
DIVISI 8
PINTU DAN JENDELA
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08110
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, dan fabrikasi serta pemasangan pintu baja
berikut kusen, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Contoh bahan dasar untuk pembuatan pintu baja berikut data teknis dan daftar alat
penggantung dan pengunci harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui
lebih dahulu sebelum pengadaan bahan dan pelaksanaan.
Bahan-bahan rangka dan pintu baja harus disimpan dengan baik dan dilindungi terhadap
kerusakan akibat cuaca.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-3
BITA
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
Pintu baja dan kusen harus dikonstruksi dan difabrikasi dari bahan baja yang memenuhi
ketentuan SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dan sesuai dengan standar pabrik
pembuat, seperti Doralux buatan Bostinco, Lion, Binasteel Profindo, Merdi Mahayana,
dan terdiri sebagai berikut:
- Lembaran baja untuk panel pintu dalam ketebalan dan ukuran yang ditentukan.
- Profil baja untuk kusen pintu dalam bentuk dan ukuran yang ditentukan
- Polyurethane atau isolasi mineral untuk pengisi bagian dalam daun pintu.
- Panel intip dari kaca berkawat bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Jalusi baja seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Kusen pintu harus dibuat dari bahan pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal 2mm dan
dalam bentuk dan dimensi sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja atau sesuai
standar pabrik pembuat.
Panel pintu baja harus dibuat dari pelat baja dengan mutu baja yang
memenuhi SNI 1729:2015 atau ASTM A36/36M, dengan tebal minimal 1,6mm
dan ukuran panjang serta lebar sesuai Gambar Kerja
Kerangka pintu baja terdiri dari susunan baja galbani dalam bentuk profil sesuai
Gambar Kerja atau sesuai standar pabrik pembuat, harus dirangkai dengan cara
yang disetujui, sedemikian rupa sehingga terbentuk rangka yang kokoh dan kuat
dalam ukuran sesuai ketentuan.
Alat penggantung dan pengunci pintu baja seperti pegangan pintu, kunci, engsel dan
lainnya harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.
5.1. Umum.
5.1.1. Sebelum memulai pekerjaan, Gambar Detail Pelaksanaan harus telah disetujui
Manajer Proyek.
5.1.2. Semua ukuran harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja dengan tetap
memperhatikan ukuran-ukuran yang ada di lokasi.
5.1.3. Semua pengerjaan fabrikasi harus dilaksanakan sesuai standar yang berlaku
seperti AWS.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-3
BITA
5.2. Fabrikasi.
Kerangka pintu baja dibuat dan dirangkai dengan cara las sedemikian rupa
sesuai Gambar Kerja dan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Kerangka harus dilengkapi perkuatan untuk engsel, kunci dan hendel.
Lembaran baja pelat (utuh/tanpa sambungan) kemudian ditutupkan ke kerangka
pada kedua bidangnya dengan cara las menerus, sehingga tebal nominal pintu
40mm.
Hasil akhir fabrikasi daun pintu baja ini harus bersih dan bebas dari kerak-kerak
las.
Kusen pintu harus dibuat dan difabrikasi sesuai dengan ukuran dalam Gambar
Kerja.
Kusen pintu ini harus dilengkapi dengan angkur pada jarak-jarak tertentu untuk
pengikatan dengan dinding bangunansehingga kusen dapat berdiri kokoh.
Sekeliling kusen pintu harus dilengkapi pula dengan profil penahan pintu agar
pintu tidak bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah bukaan pintu yang
seharusnya.
5.3. Pemasangan.
5.3.1. Pintu beserta alat penggantung dan pengunci harus terpasang sedemikian rupa
sehingga pintu dan perlengkapannya berfungsi dengan baik.
5.3.2. Kusen beserta pintu baja harus diberi cat dasar dan cat akhir dalam warna
sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.
Bahan cat harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09910 dan pengecatan
dilakukan di pabrik pembuat dengan sistem cat oven.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08110
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-3
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08120
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan kusen pintu dan jendela, daun
pintu dan daun jendela serta pekerjaan lainnya yang menggunakan bahan profil aluminium,
sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
- ASTM B221M - Specification for Aluminium-Alloy Extruded Bars, Rods, Wire, Shapes
and Tubes.
3.1.1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe aluminium
ekstrusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada Manajer
Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan bahan ke lokasi pekerjaan.
3.1.2. Contoh bahan produk aluminium harus diuji di laboratorium yang ditunjuk
Manajer Proyek atau harus dilengkapi dengan data-data pengujian.
Data-data ini harus meliputi pengujian untuk :
- Ketebalan lapisan,
- Keseragaman warna,
- Berat,
- Karat,
- Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m² untuk masing-masing
tipe,
3
- Ketahanan terhadap udara minimal 15m /jam,
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-4
BITA
3.2.2. Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukkan dalam Gambar
Detail Pelaksanaan.
3.4. Garansi.
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendela dan
lainnya seperti ditentukan dalam Spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah
tanggal penerimaan. Selama periode ini, Kontraktor wajib memperbaiki dan mengganti
pekerjaan yang rusak dengan biaya Kontraktor.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1. Aluminium.
4.1.1. Aluminium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari
jenis aluminium alloy 6063-T5 yang memenuhi ketentuan SNI 07-0603-1989 dan
ASTM B 221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, dengan
lapisan clear anodized minimal 18mikron yang diberi lapisan warna akhir di
pabrik pembuat dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Tebal profil minimal 1,3mm, seperti merek YKK, Alexindo atau yang setara
dengan ukuran dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil 40x100 mm.
4.1.2. Kecuali ditentukan lain, semua pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
perlengkapan standar dari pabrik pembuatnya.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-4
BITA
Alat pengencang dan aksesori untuk melengkapi pemasangan adalah sebagai berikut:
- Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat AISI seri 300 dengan
pemasangan kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektrolitik antara alat
pengencang dan komponen yang dikencangkan.
- Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm.
- Penahan udara dari bahan vinyl.
- Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 07920.
4.3.1. Kaca untuk pintu dan jendela aluminium harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 08800.
Panel pintu dari bahan kalsium silikat harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
07465 dengan ketebalan dan ukuran sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Perlengkapan pintu dan jendela seperti kunci, engsel dan lainnya sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 08700.
5.1. Fabrikasi
5.1.2. Semua komponen harus difabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan
ukuran dalam Gambar Kerja dan ukuran aktual di lokasi serta dipasang pada
lokasi yang telah ditentukan.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Manajer Proyek sebagai acuan
dan contoh untuk pemasangan berikutnya.
5.2.3. Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen atau bingkai harus
dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500mm.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-4
BITA
5.2.4. Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan semen atau adukan harus
dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik.
Semua bagian aluminium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi
dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah
kerusakan komposisi aluminium.
5.2.5. Berbagai perlengkapan bukan aluminium yang akan dipasang pada bagian
aluminium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektrolitik,
seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya.
5.2.7. Pemasangan kaca pada profil aluminium harus dilengkapi dengan gasket sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.
5.2.8. Pemasangan panel pintu harus sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan
yang telah disetujui.
5.2.9. Kunci, engsel dan perlengkapan lainnya harus dipasang sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08700.
5.2.10. Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan
memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08120
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08210
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan pintu dan jendela kayu berikut kusen untuk
pintu, jendela dan jalusi, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini,
termasuk tenaga kerja, pengawas, bahan-bahan, peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN
3.1. Contoh
Contoh bahan suatu bagian dan penyelesaian yang termasuk tipe yang diusulkan untuk
pintu dan kusen, harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk diperiksa dan disetujui
sebelum pengadaan.
Biaya contoh menjadi tanggung-jawab Kontraktor sepenuhnya.
3.3.1. Pekerjaan kayu dan kelengkapannya harus didatangkan dalam kemasan asli
yang tertutup rapat dari pabrik pembuat, dengan tanda pengenal yang jelas.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-4
BITA
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Kecuali ditentukan lain, semua kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi ketentuan dalam SNI 7973:2013.
4.1.2. Semua daun pintu, daun jendela dan bilah jalusi serta pekerjaan kayu terkait
harus diukur, dikerjakan dengan mesin dan diselesaikan di pabrik pembuat.
Berikan pabrik pembuat salah satu contoh untuk difabrikasi.
Buatan Tulus atau yang setara yang disetujui.
Kusen pintu dan jendela dibuat dari aluminium ekstrusi dengan dimensi sesuai Gambar
Kerja harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08120.
a. Rangka Dalam
b. Konstruksi Inti
- Konstruksi inti untuk pintu dalam harus inti berongga yang terdiri dari
anyaman kawat atau spiral atau isolasi atau sesuai dengan standar dari
pabrik pembuat yang disetujui.
- Konstruksi inti untuk pintu luar harus terdiri dari inti padat yang dibuat
dari papan partikel atau komposisi mineral atau serpihan kayu atau
sesuai standar dari pabrik pembuat yang disetujui.
– Panel pintu harus dari kayu lapis tebal 4mm dengan lapisan transparan
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 09930, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
– Kecuali ditentukan lain, kayu lapis harus memenuhi ketentuan SNI 01-
5008.2-2000
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-4
BITA
Harus berongga atau berinti padat dengan rangka bagian dalam pada
sekeliling bukaan untuk kaca.
Lengkapi rangka berprofil untuk kaca dan lainnya.
a. Bingkai
– Bingkai tipe rekayasa untuk pintu dan jendela dalam harus dikonstruksi
dari kayu berlapis atau inti Meranti, dan bibir kayu, dilapis/dilaminasi
dengan pelapis dari kayu Jati tebal 2mm.
– Bingkai tipe padat untuk pintu ruang publik dan jendela harus
dikonstruksi dari Meranti padat, dilapis dengan pelapis dari kayu Jati
tebal 2mm.
b. Panel
– Panel tipe rekayasa harus dikonstruksi dari kayu berlapis atau papan
partikel yang ditutup dengan pelapis kayu Jati tebal 0,5mm.
– Panel tipe padat harus dikonstruksi dari kayu padat Meranti yang telah
melalui proses pengeringan, ditutup dengan pelapis kayu Jati tebal
0,5mm.
– Bingkai dan dekorasi internal dan eksternal harus dari kayu Ipil atau Sawo Hutan yang
telah dikeringkan.
– Bilah jalusi harus dari kayu Ipil atau Sawo Hutan yang telah dikeringkan.
Kaca dan aksesori harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800 dan petunjuk dalam
Gambar Kerja.
Semua kunci dan kelengkapannya harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis
08700.
5.1. Umum
5.1.1. Lokasi pintu, jendela dan jalusi harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
5.1.2. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus memeriksa Gambar Kerja dan
keadaan lokasi dan menyiapkan Gambar Detail Pelaksanaan yang didasarkan
pada dimensi dan keadaan di lokasi.
Fabrikasi dan pemasangan dapat dilakukan setelah Gambar Detail Pelaksanaan
diserahkan dan disetujui Manajer Proyek.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-4
BITA
5.2. Pemasangan
5.2.1. Semua pekerjaan kayu yang dipasang harus sudah diseleksi dengan seksama,
memiliki warna, dimensi dan kerataan yang seragam, dan bebas dari segala
cacat.
5.2.2. Semua pintu kayu dan kusen harus didatangkan ke lokasi pekerjaan lengkap
dengan engsel, alat pengunci, kusen dan kelengkapan lain yang diperlukan.
Semua engsel dan alat pengunci harus sesuai ketentuan Gambar Kerja dan
Spesifikasi Teknis 08700.
5.2.3. Semua pintu kayu dan kusen harus difabrikasi dan dirakit dengan tepat sesuai
bentuk dan ukuran yang ditetapkan dalam Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan.
5.2.4. Setelah pemasangan, permukaan pintu harus rata, lurus dan baik dengan
warna yang seragam dan harus tidak ada perbedaan warna dan cacat pada
setiap bagian.
5.2.5. Semua pemasangan kaca pada pintu harus dilaksanakan dengan peralatan
standar pabrik pembuat lengkap dengan penutup celah serta lembaran pelindung.
Semua pintu dan jendela kayu harus diberi pelindung berupa lapisan transparan
dalam warna sesuai petunjuk Manajer Proyek
Bahan dan cara penerjaan lapisan transparan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09930.
NO. PROYEK : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08210
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08330
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan dan tenaga kerja serta pemasangan
pintu gulung metal dan aksesori, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
- 09910 - Cat.
Sebelum pengadaan bahan, Kontraktor harus menyerahkan data teknis semua bahan
yang akan digunakan, kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
- Spesifikasi bahan,
- Dimensi bahan,
- Detail dan cara fabrikasi,
- Detail pemasangan dan pengencangan,
- Detail-detail lain yang diperlukan.
3.3. Penyimpanan.
Bahan pintu gulung metal harus disimpan dalam keadaan tetap kering, tidak boleh
berhubungan dengan tanah/lantai dan ditempatkan dalam tempat beratap.
3.4. Garansi
Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek, garansi tertulis yang mencakup
kelancaran pengoperasian dan fungsi pintu gulung metal selama 1 (satu) tahun, dimulai
dari saat selesainya pemasangan. Selama periode ini, Kontraktor atau pabrik
pembuat/pemasok harus memperbaiki atau mengganti dan menanggung biaya setiap
pekerjaan yang rusak/cacat.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08330
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-4
BITA
3.5. Ketidaksesuaian
3.5.1. Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai.
3.5.2. Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab
Kontraktor sepenuhnya.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
4.1.1. Semua bahan yang disebutkan dalam Spesifikasi ini harus baru dan berasal dari
kualitas baik, dari pemasok/produsen yang dikenal dan bereputasi baik.
4.1.2. Pintu gulung metal harus dibuat dari bahan baja karbon canai dingin yang
memenuhi standar SNI dan ASTM.
4.1.3. Pintu gulung metal harus terdiri dari tirai pintu, rel antar (guiderails), teromol
gulung (rolling drum) dan penutup, motor, saklar pengaman, semua
pengkabelan dari saklar pengaman dan semua aksesori penting yang
diperlukan.
4.1.4. Semua komponen pintu gulung metal harus mampu bertahan dan beroperasi
pada beban angin 100kg/m² tanpa rusak dan/atau tanpa pergeseran pada
bagian-bagian pintu.
4.1.5. Pintu gulung metal harus dioperasikan dengan motor listrik yang berkemampuan
mengangkat daun pintu dengan kecepatan tidak kurang dari 250mm setiap detik.
4.1.6. Pintu gulung metal harus memiliki stasiun kontrol dengan 3 (tiga) tombol yang
dipasang di bagian dalam bangunan.
4.1.7. Pintu gulung metal harus memiliki sistem operasi darurat yang dipasang di
bagian dalam, yang terdiri dari rantai tangan, roda dan gigi transmisi yang
disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengangkat pintu dengan tarikan
kira-kira 15kg.
Tirai pintu harus terdiri dari susunan mistar/pelat setrip bentuk khusus (slats)
yang saling mengunci, yang difabrikasi dari bahan lembaran metal yang memiliki
2
tegangan leleh minimal 5500kg/cm , yang memiliki lapisan paduan seng dan
aluminium (zincalume) minimal 150gr/m2 (AZ 150) sesuai AS 1397, dan diberi
lapisan akhir di pabrik dengan silicone polyester finish powder coating, dengan
cara oven.
Tebal tirai pintu minimal 1,6mm untuk membentuk kekakuan guna menahan
beban angin.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08330
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-4
BITA
4.1.2. Drum.
Drum untuk menumpu tirai pintu harus dibuat dari tabung/pipa baja dan harus
memiliki diameter dan ketebalan yang memadai untuk memberikan faktor
keamanan yang tinggi dan mencegah defleksi.
4.1.3. Penumpu
Rel antar harus berbentuk profil U dengan kedalaman mencapai 100mm, dibuat
dari bahan baja lapis seng celup panas, dengan ketebalan 3,4mm.
Batang bawah harus dibuat dari baja profil bentuk siku lapis seng celup panas
yang bertolak belakang yang akan membentuk huruf T, dengan ukuran sesuai
standar pabrik pembuat pintu gulung metal.
4.1.6. Motor
Motor penggerak pintu gulung metal harus dari tipe 3 phase geared electric
motor dengan daya yang sesuai dengan berat tirai pintu. Semua komponen
motor penggerak harus dibuat dari besi tuang atau baja. Rantai tangan harus
memiliki lapisan seng celup panas dan rel pemandu rantai harus memiliki lapisan
plastic untuk pengoperasian yang tidak menimbulkan suara.
4.2. Aksesori.
Bahan-bahan untuk pekerjaan elektrikal seperti kabel daya, konduit, kotak penyambung
dan lainnya, harus sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis.
5.1. Fabrikasi
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08330
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-4
BITA
Tirai pintu difabrikasi dari susunan lembaran baja pelat bentuk khusus yang
saling mengunci satu sama lain sehingga membentuk bidang vertikal terhadap
rel antar.
Dasar tirai harus dilengkapi dengan 2 (dua) buah siku yang bertolak belakang.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Pintu gulung metal harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya,
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.2.2. Pengkabelan motor listrik berikut pemasangannya harus sesuai petunjuk dari
pabrik pembuatnya dan ketentuan Spesifikasi Teknis 16400.
5.3. Pengecatan.
5.3.1. Kecuali ditentukan lain, semua bagian metal untuk pintu gulung metal yang
terlihat yang tidak memiliki lapisan pelindung harus diberi lapisan cat anti karat
dan cat akhir dalam warna sesuai Skema Warna.
5.3.2. Bahan cat anti karat dan cara pengerjaannya harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 09910.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08330
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 4-4
SPESIFIKASI TEKNIS
08700
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan semua alat penggantung dan
pengunci pada semua daun pintu dan jendela sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan/atau
Spesifikasi Teknis.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci yang
akan dipakai harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui, sebelum dibawa
ke lokasi proyek.
Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli
dari pabrik pembuatnya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas
dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.
3.3. Ketidaksesuaian
Manajer Proyek berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang
diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis di bawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik, buatan
pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembaban lebih
dari 70%.
Sistem pengunci harus cukup luas cakupan dan tipenya untuk penggunaan sistem
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 1-4
kunci induk (master key)
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan harus
sesuai dengan tipe-tipe tersebut di bawah.
Set kunci untuk semua pintu luar dan dalam (kecuali pintu KM/WC) harus
sama atau setara dengan merek Kend, Dekkson, Fino atau yang setara.
Semua kunci harus terdiri dari:
- Rumah kunci atau badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari
bahan baja lapis seng dengan tipe yang sesuai dengan tipe pintu dan lebar
rangka tepi pintu (besi, kayu atau aluminium), yang dilengkapi dengan lidah
siang (latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder, face plate dari
stainless steel atau kuningan atau besi lapis seng, lubang untuk pegangan
pintu dan dilengkapi strike plate dari bahan baja anti karat atau kuningan,
semuanya harus memenuhi ketentuan standar pembuat.
- Kunci tipe silinder rangkap dari bahan kuningan, dengan 3 (tiga) buah
anak kunci
Pegangan pintu atau hendel di atas pelat, atau hendel tarik di atas pelat, atau
tombol di atas pelat atau hendel di atas piringan lengkap dengan escutcheon,
kecuali ditentukan lain oleh Manajer Proyek, semua hendel harus sesuai
dengan jenis pintu.
- Selot pengunci di atas pelat di bagian sisi dalam pintu, dengan indikator
merah/putih di bagian sisi luar pintu.
- Hendel bentuk gagang di atas pelat.
- Badan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang untuk selot
pengunci dan hendel, face plate dan strike plate.
4.2.4. Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu kayu dan aluminium tipe ayun
dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu berukuran 102 mm x
76mm x 2mm.
- Engsel jendela tipe kupu-kupu tanam harus dibuat dari baja lapis kuningan
dalam ukuran 76mm x 64mm x 2mm.
- Engsel jendela tipe friction stay harus dari tipe yang sesuai dengan ukuran
dan berat jendela.
Hak angin harus disediakan untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-
kupu.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 2-4
4.2.6. Pengunci Jendela.
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel tipe kupu-kupu maupun engsel
tipe friction stay harus dari jenis spring knip atau fanlight catch..
4.2.7. Gembok.
Gembok harus dibuat dari kuningan padat dengan belenggu dari baja yang
diperkeras berlapis nikel, dari Unikey, Dekkson atau Geze atau yang setara
yang disetujui.
4.2.8. Closer
Penahan pintu dari bahan karet yang diperkuat dengan tulangan baja untuk
mencegah benturan daun pintu dengan dinding harus dari tipe pemasangan di
dinding dan/atau di lantai.
4.3. Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna polished stainless steel/US 32,
kecuali bila ditentukan lain.
5.1. Umum.
Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan
serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatnya,
untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
5.2.2. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah engsel,
kecuali pintu yang membuka ke dua arah.
5.2.3. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu
dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu,
sedang engsel tengah dipasang di antara kedua engsel tersebut.
5.2.4. Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan badan kunci, silinder,
hendel/pelat, kecuali untuk pintu KM/WC yang tanpa kunci silinder.
5.2.5. Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satu daunnya harus dipasang
slot tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 3-4
Kerja.
5.2.6. Pemasangan overhead closer harus sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya
dan 1 (satu) buah overhead closer untuk 1 (satu) buah daun pintu.
5.2.7. Pemasangan floor closer pada pintu yang membuka ke dua arah harus sesuai
dengan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan 1 (satu) buah floor
closer untuk 1 (satu) buah daun pintu.
5.2.8. Penahan pintu (door stop) harus dipasang di lantai atau dinding pada jarak
sedemikian rupa agar pegangan pintu tidak membentur dinding, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Engsel bagian atas untuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu dengan
bingkai atas pemegang pintu kaca dan engsel bagian bawah menggunakan floor
hinge yang bersatu dengan bingkai bawah pemegang pintu kaca. Floor Hinges
untuk area Office harus sama atau setara dengan merek Dorma.
5.3.1. Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen dengan
menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara pemasangan
sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dan ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.3.3. Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang
diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus
dilengkapi dengan sebuah pengunci.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08700
REVISI :B TANGGAL : Maret 2019 HALAMAN : 4-4
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
08800
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan
bahan-bahan serta pemasangan kaca dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-tempat
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada
Manajer Proyek dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji
kebenarannya terhadap standar atau ketentuan yang disyaratkan.
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data
teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga
terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 1-3
BITA
4.0 BAHAN-BAHAN
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar
dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang memenuhi
ketentuan SNI 15-0047-2005, seperti tipe Indoflot buatan Asahimas atau yang setara.
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Kaca berkekuatan tinggi harus dibuat dari float glass yang diperkeras dengan cara
dipanaskan sampai temperatur sekitar 700qC dan kemudian didinginkan secara
mendadak dengan semprotan udara secara merata pada kedua permukaannya,
memenuhi ketentuan SNI 15-0131-2006, seperti tipe Temperlite dari Asahimas atau yang
setara.
Ukuran, ketebalan nominal dan warna kaca harus sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.2. Cermin.
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa cacat dan
dari kualitas baik yang memenuhi ketentuan SNI 15-4756-1998, seperti Miralux dari
Asahimas atau yang setara.
Ukuran dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.3. Neoprene/Gasket.
5.1. Umum.
5.1.1. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja adalah
ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan
besarnya toleransi harus diukur di tempat oleh Kontraktor berdasarkan ukuran di
tempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang, atau menurut petunjuk dari
Manajer Proyek, bila dikehendaki lain.
5.1.2. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca,
ketebalan kaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapat persetujuan dari
Manajer Proyek.
5.1.3. Semua bahan harus dipasang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang
pekerjaannya.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 2-3
BITA
- Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi dan
bagian-bagian lain yang akan diberi kaca harus diperiksa bahwa mereka
dapat bergerak dengan baik.
- Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan terkunci
atau tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca selesai.
Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai
petunjuk pabrik.
- Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab dan
lapisan bahan kimia yang berasal dari pabrik.
Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan
neoprene/gasket yang sesuai.
Neoprene/gasket juga dipasang pada bidang antara kusen dengan daun pintu
dan jendela, yang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan.
Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang memiliki dop penutup
stainless steel.
Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga cermin terpasang rata dan
kokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Pada waktu penyerahan pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih,
tidak ada lagi merek-merek perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun.
Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik harus diganti oleh Kontraktor tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.
NO. PAKET : 18.3985 DIVISI : PINTU DAN JENDELA NO. SPEK : 08800
REVISI :A TANGGAL : Desember 2018 HALAMAN : 3-3
DIVISI 9
PENYELESAIAN
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
09250
PAPAN GIPSUM
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu dan pemasangan
papan gipsum dan aksesori untuk dinding partisi atau langit-langit pada tempat-tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
Contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih
dahulu kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum dikirimkan ke lokasi proyek.
3.3.1. Papan gipsum dan aksesori harus didatangkan ke lokasi sesaat sebelum
pemasangan untuk mengurangi resiko kerusakan.
3.3.2. Papan gipsum harus ditumpuk dengan rapi dan kuat di atas penumpu yang
ditempatkan pada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak
tidak lebih dari 150mm terhadap ujung tumpukan.
3.3.3. Papan gipsum dan aksesori harus disimpan di tempat terlindung, lepas dari
muka tanah, di atas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.
3.4. Ketidaksesuaian.
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan
dan lainnya.
3.4.2. Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau
tidak sesuai dengan yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib
menggantinya dengan yang sesuai.
3.4.3. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
4.0. BAHAN-BAHAN.
4.1.1. Papan gipsum dalam panjang maksimal yang diijinkan, potongan tepi persegi
atau tepi miring untuk penyambungan rata, harus sesuai untuk iklim tropis,
seperti produk Jayaboard, Knauf atau Siam
4.1.2. Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan SNI 03-6384-
2000, AS 2588, BS 1230 atau ASTM C 1396.
4.1.3. Papan gipsum harus tidak merambatkan api (non-combustible) sesuai ASTM E
136.
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat papan gipsum.
4.3. Rangka.
Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus berupa produk
jadi (prefabrikasi) yang dibuat dari bahan baja ringan lapis paduan seng dan aluminium
seperti Zincalume atau Galvalum dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk
pemasangan papan gipsum dan sesuai standar pabrik pembuat, seperti Jayaboard,
Knauf, Jof Metal, Buman.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut
berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum:
- Corner beads dari bahan metal untuk pelindung sudut luar pada sistem partisi,
- Metal lapis galbani/seng untuk expansion trim.
- Pita kertas ber-perforasi (joint tape),
- Pita kertas dengan setrip metal di bagian tengah untuk perkuatan sambungan
eksternal pada pada sistem langit-langit dan partisi,
- Semen/kompon penyambung untuk papan gipsum,
- Perekat serba guna sesuai rekomendasi pabrik pembuat,
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar panel gipsum terpasang dengan
baik.
5.1. Umum
5.1.2. Pemasangan papan gipsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.1.3. Jenis/bentuk tepi papan gipsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.2. Pemasangan
5.2.2. Papan gipsum dipasangkan ke rangkanya dengan sekrup atau dengan alat
pengencang yang direkomendasikan, dan dengan diameter dan panjang yang
sesuai.
5.2.3. Sambungan antara papan gipsum harus menggunakan pita penyambung dan
perekat serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat
papan gipsum.
5.3. Pengecatan
5.3.1. Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
5.3.2. Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar
khusus untuk papan gipsum untuk menutup permukaannya yang berpori.
5.3.3. Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian cat
dasar dan/atau cat akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910 dalam
warna akhir sesuai ketentuan Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian.
SPESIFIKASI TEKNIS
09310
UBIN KERAMIK
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan ubin keramik dan plin keramik pada
tempat-tempat sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi
proyek.
Contoh bahan ubin harus diserahkan sebanyak 3 (tiga) set masing-masing dengan 4
(empat) gradasi warna untuk setiap set.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
3.2.1. Pengiriman ubin keramik ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan
pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh
dan jelas, dan harus disimpan di dalam tempat yang kering dan terlindung dari
kerusakan atau hujan.
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan ubin keramik tambahan yang terdiri dari minimal
dua kemasan standar untuk setiap warna, tipe dan ukuran ubin keramik
terpasang dalam pekerjaan ini, dan satu kemasan standar untuk setiap warna
dan tipe ubin plin.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1.1. Umum.
Ubin keramik berglasir harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal
yang memenuhi ketentuan SNI 03-4062-1996, antara lain sebagai berikut:
Ubin keramik yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus,
sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat-cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
Ubin keramik berglasir merek Roman terdiri dari beberapa tipe seperti tersebut
berikut:
- Ubin keramik berglasir tipe semi kilap dan non-slip ukuran 200mm x 200mm
untuk lantai KM/WC pada area office dan tempat-tempat lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Ubin keramik berglasir tipe kilap ukuran 200mm x 400mm untuk dinding
KM/WC.
Ubin keramik berglasir merek asia Tile Atau Platinum terdiri dari beberapa tipe
seperti tersebut berikut:
- Ubin keramik berglasir tipe semi kilap dan non-slip ukuran 200mm x 200mm
untuk lantai KM/WC pada area toilet umum dan tempat wudhu dan tempat-
tempat lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
- Ubin keramik berglasir tipe kilap ukuran 200mm x 250mm untuk dinding
KM/WC.
- Ubin keramik berglasir tipe semi kilap ukuran 300mm x 300mm untuk lantai
bangunan penunjang seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
4.1.3. Tipe dan warna masing-masing ubin keramik harus sesuai Skema Warna yang
ditentukan kemudian.
Ubin keramik homogen dari jenis polished atau unpolished harus memenuhi persyaratan
SNI 03-4061-1996, dengan ukuran 600x600 atau sesuai Gambar Kerja, seperti dari
Indogress.
Step/stair nosing dari keramik berglasir tipe non-slip type zirconium dari Indogress
Warna ubin homogen harus sesuai dengan Skema Warna yang ditentukan kemudian.
Bagian ubin keramik yang bertemu dengan bahan penyelesaian lantai lainnya harus
dilengkapi dengan siku tepi kuningan, baja anti karat atau aluminium. Siku tepi dengan
salah satu kaki yang memiliki ketinggian yang sama dengan ubin harus ditanam dalam
permukaan beton. Setrip peralihan yang dibuat dari kuningan, baja anti karat atau
aluminium harus dipasang pada perubahan ketinggian permukaan lantai antara ubin
keramik dengan permukaan lantai sekitarnya.
Pasang setrip peralihan pada setiap pintu luar.
4.4. Adukan.
4.4.1. Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabrik pembuat.
Bahan-bahan adukan dan bahan tambahan harus memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 04060.
4.4.2. Adukan siap pakai/perekat adukan tipis sampai dengan 3mm untuk memasang
ubin, jika ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Manajer Proyek,
harus memenuhi ketentuan AS 2358, ANSI 118.1, 118.4 dan BS 5385, seperti
Lemkra FK 101 dan Lemkra FK 103 (khusus daerah basah) atau AM 30
Mortarflex atau yang setara yang disetujui.
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai, yang diberi
warna di pabrik pembuat, seperti Lemkra FS Nat Flexible, AM 50 Coloured Ceramic
Grout + AM54 atau yang setara.
5.1. Persiapan.
5.1.1. Pekerjaan pasangan ubin baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar-benar selesai.
5.1.2. Pemasangan ubin harus menunggu sampai semua pekerjaan pemipaan air
bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak di belakang atau di bawah
pasangan ubin ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
5.2. Pemasangan
5.2.1. Sebelum pemasangan ubin pada dinding dimulai, pelesteran harus dalam
keadaan kering, padat, rata dan bersih.
Adukan untuk pasangan ubin pada lantai, dinding luar dan bagian lain yang
harus kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah
bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
Adukan untuk pasangan ubin pada tempat-tempat lainnya menggunakan
campuran 1 semen dan 5 pasir.
Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali bila
ditentukan lain dalam Gambar Kerja atau petunjuk Manajer Proyek harus
menggunakan adukan siap pakai seperti disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
ini.
5.2.2. Adukan untuk pasangan ubin pada dinding harus diberikan pada permukaan
pelesteran dan permukaan belakang ubin, kemudian dilekatkan pada tempat
yang sesuai dengan yang direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
5.2.3. Adukan untuk pasangan ubin pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan pasir
5.2.4. Ubin harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus
dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang ubin yang terpasang tetap
lurus dan rata.
Ubin yang salah letaknya, cacat atau pecah, harus dibongkar dan diganti.
5.2.5. Ubin mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapat terbentuk dengan baik.
5.2.6. Sambungan atau celah-celah antara ubin harus lurus, rata dan seragam, saling
tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.
Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
5.2.7. Pemotongan ubin harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya pada
satu sisi, bila tidak terhindarkan.
5.2.8. Siar antara ubin dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama dengan
warna keramiknya dan disetujui Manajer Proyek.
Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.
Setelah semen pengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera
dibersihkan dengan kain lunak yang baru dan bersih.
5.2.9. Setiap pemasangan ubin keramik seluas 8m² harus diberi celah muai yang terdiri
dari penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene
atau polyethylene. Lebar celah muai minimal 6mm dan maksimal 10mm.
Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 07920.
Setelah pemasangan selesai, permukaan ubin harus benar-benar bersih, tidak ada yang
cacat, bila dianggap perlu permukaan ubin harus diberi perlindungan misalnya dengan
sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan ubin.
SPESIFIKASI TEKNIS
09910
CAT
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai
dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standar
pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan
digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Manajer Proyek.
Semua warna ditentukan oleh Manajer Proyek dan akan diterbitkan secara terpisah
dalam suatu Skema Warna.
3.2.1. Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam
kemasan tertutup, bertanda merek dagang dan mencantumkan indentitas cat
yang ada di dalamnya, serta harus diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan
sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk memungkinkan
waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.
3.2.2. Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Manajer Proyek mengambil 1
liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secara acak dari
kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat
mewakili.
3.2.3. Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut
di atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran
300mm x 300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan
Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Manajer Proyek guna memberikan
kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata
tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
3.2.4. Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna cat menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum
4.1.1. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih
jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau spesifikasi cat,
nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrik, petunjuk dari pabrik
dan nama pabrik pembuat, yang kesemuanya harus masih absah pada saat
pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
pada daftar cat.
4.1.2. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua cat yang
dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Nippon
atau Dulux,.
4.2.1. Water-based sealer untuk permukaan interior dan eksterior pelesteran, beton,
gipsum, panel kalsium silikat adalah seperti berikut:
4.2.2. Solvent-based anti corrosive untuk permukaan baja dan berbagai jenis metal
adalah seperti berikut:
- Kansai Paint.
4.3. Undercoat.
Undercoat untuk permukaan baja dan berbagai jenis metal adalah seperti berikut:
- Ftalit
4.4.1. Premium quality, 100% acrylic based emulsion paint untuk permukaan eksterior
pelesteran, beton, panel semen berserat dan panel kalsium silikat adalah seperti
berikut:
- Mowilex weathercoat.
4.4.2. High quality solvent-based high quality gloss finish untuk permukaan baja dan
berbagai jenis metal adalah seperti berikut:
- Ftalit.
5.1.1. Umum
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus
untuk gipsum, untuk menutup permukaannya yang berpori, seperti ditentukan
dalam Spesifikasi Teknis 09250.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan sesuai
ketentuan Spesifikasi ini.
Permukaan panel kalsium silikat harus kering dan bersih sebelum melakukan
a. Besi/Baja Baru
Bahan cat dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang
sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi proyek dan
memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi
terhadap karat, baik sebelum maupun sesudah pemasangan dengan cara
segera merawat permukaan karat yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan
debu, kotoran, minyak, gemuk.
Bagian-bagian permukaan yang tergores atau berkarat harus dibersihkan
dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian
dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan yang telah
disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disyaratkan, secepat mungkin
setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus
dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas.
5.3.1. Umum
- Permukaan yang sudah dirapihkan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, gelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna
dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan
yang sama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan
lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
- Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah
diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan yang berikutnya
untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan keadaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud,
dan sesuai ketentuan berikut:
d. Permukaan Besi/Baja.
- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar dari pabrik pembuat cat yang telah disetujui
untuk digunakan.
SPESIFIKASI TEKNIS
10150
KUBIKAL
Pekerjaan ini akan meliputi pengadaan dan pemasangan kubikal untuk WC, termasuk rangka,
panel dan aksesori lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh bahan dan data teknis harus diserahkan kepada Manajer Proyek untuk dipelajari
dan disetujui.
Contoh bahan terdiri dari:
- Rangka dari bagian ukuran penuh suatu unit sebanyak 2 buah, masing-masing
panjang 300mm, yang menunjukkan jenis bahan yang akan digunakan termasuk
jenis penyelesaian, alat pengencang dan sistem penumpunya.
- 2 buah panel dari bagian ukuran penuh suatu unit, berukuran 300mm x 300mm
untuk setiap jenis bahan yang diusulkan untuk digunakan, termasuk penyelesaian,
alat pengencang dan sistem penumpu. Contoh harus menunjukkan variasi warna,
tekstur dan tampilan akhir yang diharapkan pada pekerjaan yang telah selesai.
3.3.2. Bila Gambar Detail Pelaksanaan menyimpang dari Gambar Kerja atau
persyaratan Spesifikasi, Kontraktor harus membuat catatan mengenai
penyimpangan tersebut di dalam Gambar Detail Pelaksanaan dilengkapi dengan
penjelasan.tertulis.
3.3.3. Gambar Detail Pelaksanaan harus berisi jumlah lengkap bahan-bahan untuk
semua bagian, sekrup dan alat pengencang yang dibutuhkan agar kubikal dapat
terpasang dengan lengkap dan baik.
3.3.1. Bahan-bahan harus didatangkan dan disimpan dengan cara sedemikian rupa
untuk mencegah kerusakan mekanikal atau kerusakan oleh elemen-elemen.
3.3.2. Bahan-bahan harus didatangkan ke lokasi dalam waktu yang cukup untuk
mencegah keterlambatan kemajuan pekerjaan dan juga untuk memungkinkan
koordinasi yang baik dengan bagian pekerjaan lainnya.
5.1.2. Mock-Up
Kontraktor harus membuat mock-up di lokasi proyek atau lokasi lain yang
disetujui Manajer Proyek, termasuk semua komponen yang diperlukan. Mock-
up harus dibuat dan disetujui sebelum memulai pembelian, kecuali bila mock-
up tersebut tidak merupakan bagian dari pemasangan. Bila mock-up ditolak,
perbaikan harus dilakukan dan harus disetujui Manajer Proyek sebelum
pengadaan bahan-bahan.
3.5. Koordinasi.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Panel
Panel untuk kubikal dengan tebal 12mm, harus dibuat dari bahan phenolic kualitas
terbaik, seperti produk ProCubic, Bescube, atau X-Cube.
Ukuran kubikal harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
4.2. Kubikal
Kubikal dengan ukuran dan bentuk sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja, harus
terdiri dari susunan bagian-bagian berikut:
- Panel pembagi yang dipasang ke dinding dan panel muka menggunakan kanal
aluminium berlapis clear anodized.
- Panel muka yang dipasang ke dinding samping dan bagian atas dengan
menggunakan kanal aluminium berlapis anodized dan ke lantai dengan kaki
Setiap pintu harus dilengkapi dengan 2 buah engsel, 1 selot yang memiliki indikator,
dan satu penggantung baju/handuk, semuanya dibuat dari bahan stainless steel
bermutu tinggi, dan harus berasal dari pabrik pembuat kubikal yang disetujui.
5.1. Inspeksi.
5.1.2. Pengukuran
5.2. Pemasangan
5.2.1. Pemasangan harus sesuai dengan instruksi pemasangan dari pabrik pembuat
dan sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui.
Potong unit-unit sesuai kebutuhan agar memiliki tampilan seragam dan pas pada
batas yang telah ditentukan. Pekerjaan interior dilakukan setelah bukaan luar
ditutup, pekerjaan basah telah mengering, dan temperatur dalam bangunan
seragam, minimal 15°C.
5.2.2. Panel pembagi, penumpu akhir dan batang pengaku yang dibutuhkan harus
dirakit dan dipasang dengan rapi dan baik dengan cara sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit dibutuhkan pengeboran dan pemotongan dinding atau
kolom.
5.2.3. Pertemuan antara unit dan sub-unit harus dikerjakan sedemikian rupa sehingga
membentuk sambungan yang rapi. Batang kanal dinding untuk pengangkuran
dan akhir dari panel pembagi yang menuju dinding dan panel-panel pembagi
harus terkunci ke penumpu struktural dengan jenis baut yang direkomendasi
untuk beton dan dengan alat yang disetujui.
5.2.4. Dengan persetujuan, alat pengencang jenis power cartridge driven dapat
digunakan. Sesuaikan detail kepala kubikal dengan detail langit-langit.
5.2.5. Setiap komponen yang digunakan dalam pemasangan harus yang berasal dari
pabrik pembuatnya dan merupakan sistem yang lengkap, dan penggantian salah
satu komponen dari merek lain yang setara tidak diijinkan .
5.3.1. Setelah pemasangan kubikal selesai dan lengkap, setiap lubang atau retak yang
timbul di permukaan panel harus diperbaiki dan dicat ulang dengan jenis cat dan
warna yang sama dengan warna yang ada.
5.3.2. Setiap goresan pada permukaan panel yang telah selesai dipasang atau setiap
bagian bangunan yang rusak karena pekerjaan ini harus diperbaiki dan
diselesaikan dengan rapi sehingga sama dengan sekitarnya.
5.4. Perlindungan
5.4.1. Pekerjaan yang telah selesai harus dilindungi terhadap kerusakan selama sisa
masa konstruksi.
5.4.2. Kerusakan pada pekerjaan yang berdekatan harus diperbaiki sampai disetujui
Manajer Proyek dan tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
10520
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua alat pemadam api ringan termasuk
penumpu dan aksesori yang disebutkan di sini atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
2.0. STANDAR/RUJUKAN.
- SNI 03-3987-1995 - Tata cara perencanaan, pemasangan pemadam api ringan untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung
-
2.3. Spesifikasi Teknis:
- Data teknis semua peralatan penangkal kebakaran seperti disebutkan di sini harus
diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui sebelum pengadaan.
4.0. BAHAN-BAHAN
4.1. Umum.
Seluruh bahan dan peralatan yang diadakan harus baru, bebas dari segala cacat dan
berasal dari kualitas yang dapat diterima.
- Alat pemadam api ringan tipe serbuk kimia kering (ABC) dengan berat isi sesuai
petunjuk Gambar Kerja, harus dari merek yang dikenal seperti Yamato, Appron,
Gunnebo atau yang setara.
- Alat pemadam api ringan tipe CO2 dengan berat isi sesuai petunjuk Gambar Kerja,
harus dari merek yang dikenal seperti Yamato, Appron, Gunnebo atau yang setara.
4.3. Penumpu.
Penumpu alat pemadam api ringan harus dibaut dari bahan baja da;am bentuk dan
ukuran sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau Gambar Detail Pelaksanaan yang
telah disetujui.
Bahan baja harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 05500.
5.1. Umum
Semua peralatan dan sistem harus dipasang dengan kualitas pengerjaan yang baik
oleh pekerja ahli di bawah pengawasan pengawas yang berpengalaman untuk
pekerjaan ini.
5.2. Pemasangan
- Alat pemadam api ringan harus dipasang pada tempat-tempat sesuai petunjuk
Gambar Kerja dan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
- Jenis penggantung/penumpu dapat terdiri dari gabungan atau salah satu bentuk
baja, baik pelat, siku, pipa atau baja profil lainnya sesuai Gambar Kerja.
Penggantung/penumpu harus difabrikasi sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui dan dengan cara sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500.
5.3. Pengecatan
- Semua penumpu dari bahan baja harus dicat anti karat dalam warna sesuai
Skema Warna yang akan diterbitkan kemudian.
Bahan cat anti karat dan pengerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis 09910.
- Alat pemadam api ringan harus diberi cat bubuk sistem oven dalam warna merah
atau warna standar pabrik pembuat oleh pabrik pembuatnya.
SPESIFIKASI TEKNIS
10600
PARTISI
Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alat kerja serta
pemasangan partisi dan perlengkapannya, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis
ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum.
Semua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan partisi harus berasal dari produk
yang dikenal seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini dan sesuai dengan persetujuan
Manajer Proyek.
Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel partisi harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng atau baja ringan lapis seng dan aluminium seperti Zincalume
atau Galvalum, dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan
panel kalsium silikat dan gipsum sebagai panel partisi, seperti buatan Knauf, Jof Metal,
Buman, Jayaboard atau yang setara.
Panel kalsium silikat untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki
ketebalan minimal sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis 07465.
Papan gipsum untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki ketebalan
minimal sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 09250.
Bahan isolasi bangunan sebagai pengisi rongga dinding partisi harus dari glasswool
yang memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 07210.
5.1. Umum.
5.1.1. Fabrikasi partisi harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Gambar Kerja,
Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui, serta sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.1.3. Partisi pertama yang dibuat harus disetujui Manajer Proyek sebelum memulai
produksi masal.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, semua panel partisi dari panel
semen berserat akan terdiri dari:
- Rangka metal:
· Batang tegak,
· Batang tepi atas, bawah dan tengah/pembagi, dengan bentuk, dimensi
dan ketebalan sesuai standar pabrik pembuat.
- Alat pengencang.
- Panel dari panel kalsium silikat dan gipsum.
5.2.2. Panel partisi harus dipasang dengan cara sedemikian rupa untuk mengurangi
jumlah sambungan sebanyak mungkin.
5.2.3. Setiap pertemuan panel kalsium silikat harus dikerjakan sesuaI ketentuan
Spesifikasi Teknis 07465.
5.2.6. Rongga yang terbentuk di antara dua panel partisi harus diisi dengan bahan
isolasi bangunan. Tebal isolasi bangunan harus dipilih sedemikian rupa agar
mengisi seluruh rongga panel partisi, atau sesuai dengan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.2.7. Pertemuan dengan atap, lantai dan dinding atau kolom bangunan harus
diselesaikan dengan hati-hati dan rapi sesuai petunjuk pelaksanaan dari
pabrik pembuat.
5.2.8. Bahan pengisi celah harus diaplikasikan dengan cara yang rapi pada setiap
pertemuan.
Panel partisi, bingkai atau rangka partisi dan bagian yang bersebelahan harus
dilindungi dari kerusakan setiap saat. Setelah selesainya pekerjaan, semua daerah
kerja harus dibersihkan dan ditinggalkan dalam keadaan bersih tanpa bekas.
5.4. Penyelesaian.
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan panel partisi harus diberi lapisan cat dalam
warna yang sesuai ketentuan Skema Warna yang diterbitkan kemudian, atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
Bahan cat dan cara pelaksanaannya harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 09910.
SPESIFIKASI TEKNIS
10810
Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan aksesori daerah basah
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis ini.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
Contoh dan/atau data teknis/brosur aksesori daerah basah yang akan digunakan harus
diserahkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke
lokasi proyek.
Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan
untuk pemasangan.
3.3. Penyimpanan
Semua bahan-bahan harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta
terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Aksesori.
Kecuali ditentukan lain, aksesori untuk daerah basah, seperti kamar mandi, harus sesuai
atau setara dengan produk berikut dan terdiri dari:
- Dispenser sabun cair : tipe T 126 AR dari Toto, Amstad, HCG, atau San-Ei.
- Tempat kertas tisu : tipe TX 720 ACRB dari Toto, Amstad, HCG, atau San-
Ei.
- Gantungan Baju : tipe TS 118 WSB dari Toto, Amstad.
Susuran tangan (grab bar tubing) untuk di kamar mandi atau daerah basah lain yang
memerlukannya harus dibuat dari bahan stainless steel 304 dengan penyelesaian satin,
seperti buatan Tubular Specialties MFG., Inc. atau yang setara. Flensa untuk melengkapi
pemasangan susuran tangan juga harus dari bahan stainless steel 304.
Bentuk dan ukuran susuran tangan harus sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja.
4.3. Cermin.
Kecuali ditentukan lain, cermin harus memiliki tebal minimal 6mm dengan ukuran sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.
5.1. Semua aksesori daerah basah harus dipasang menurut petunjuk pabrik pembuat dan
Gambar Kerja, kecuali bila dinyatakan lain secara tertulis.
Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus sesuai dengan petunjuk
dalam Gambar Kerja.
5.2. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua aksesori daerah basah yang
diperlukan sehingga pemasangan terlaksana dengan baik.
5.3. Cermin berupa produk jadi harus dipsang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya, sedang cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk dalam
Gambar Kerja dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.
5.4. Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat dalam
Spesifikasi Teknis 15410.
11390
Pekerjaan ini mencakup semua pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan pemasangan
unit pengolah limbah yang lengkap seperti ditentukan dan/atau ditunjukkan dala Gambar Kerja.
2.0 STANDAR/RUJUKAN
3.2.2. Gambar Detail Pelaksanaan harus meliputi tipe, merek, kapasitas, dimensi,
tata letak, detail penyambungan, detail pemasangan dan detail lain yang
diperlukan.
3.3.1. Setiap bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan digunakan dalam
pekerjaan ini harus mempunyai tanda/merek yang jelas dari pabrik
pembuatnya.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan di tempat yang aman dan
terlindung dari segala jenis kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian
3.4.1. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan
kesalahan/ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, kapasitas, jumlah maupun
pemasangan dan lain-lain.
3.4.2. Bila bahan dan perlengkapan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak
sesuai dengan yang telah disetujui, Manajer Proyek berhak menolaknya.
Semua perbaikan atau penggantian yang diakibatkan karena hal di atas
menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
3.5. Jaminan
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang menyatakan
bahwa seluruh seluruh unit pengolah limbah dan kelengkapannya telah bekerja
dengan baik untuk jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penyerahan terakhir.
Selama periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti kerusakan
dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Umum.
4.1.1. Semua bahan dan peralatan yang akan dipasang harus dalam kondisi baik,
baru, bebas dari segala cacat dan kerusakan dan harus berasal dari produk
atau distributor yang dikenal luas, seperti produk Toya, Bio Tank, Bio Master
dari PT Bio Primatech Indolestari atau yang setara.
sesuai kebutuhan yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus dari tipe
dengan cara kerja sistem biocell anoxic, anaerobic, aerobic dengan solid
separation zone.
Unit pengolah limbah sistem biocell anoxic, anaerobic, aerobic dan solid separation
zone, terdiri dari unit paket dengan badan tangki terbuat dari bahan fiberglass
reinforced plastic (FRP), dengan kapasitas sesuai kebutuhan yang ditunjukkan dalam
Gambar Kerja, antara lain harus terdiri dari:
- Tangki pengolah dibuat dari bahan fiberglass reinforced plastic (FRP) dalam
ukuran sesuai standar pabrik pembuat,
- Ruang-ruang untuk biocell aerobic, solid separation, sedimentasi dan disinfektan,
- BioCell yang dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE), terdiri dari tipe L
dan atau M,
- Air blower,
- Panel kontrol lengkap dengan microprocessor water, dengan kapasitas komponen
sesuai rekomendasi pabrik pembuat unit pengolah limbah,
- Penutup lubang periksa dari bahan besi tuang yang kuat, awet, bebas karat, dan
dilengkapi pengunci,
- Pompa tipe submersible sesuai rekomendasi pabrik pembuat unit pengolah
limbah,
- Pemipaan untuk aliran masuk dan keluar.
seperti tipe CAB (Contact Aeration Biofilter) Series buatan PT Fibertech Internusa atau
Bio Master buatan PT Bio Primatech Indolestari.
Kecuali ditentukan lain, pipa dan sambungan yang dibuat dari PVC dengan
sambungan tipe solvent cement harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dalam
Spesifikasi Teknis 02500.
4.4. Alas.
Alas untuk unit pengolah limbah harus dibuat dari beton cor di tempat dalam dimensi
dan mutu beton sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Bahan beton harus memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
Tali kawat untuk mengikat unit pengolah limbah pada alasnya harus dibuat dari kawat
baja lapis seng dalam diameter sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat unit pengolah
limbah. Mutu baja harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 05500.
4.6. Angkur.
Bahan elektrikal yang diperlukan dalam pekerjaan ini, seperti kabel daya, conduit dan
lainnya, harus memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi Teknis 16400.
5.1. Umum
5.1.1. Semua tenaga kerja harus ahli dan mampu serta berpengalaman dan disetujui
Manajer Proyek.
5.1.2. Semua bahan, baik yang disebutkan maupun yang tidak disebutkan atau
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, harus disediakan dan dipasang untuk
melengkapi sistem dengan mutu pemasangan terbaik dan disetujui Manajer
Proyek.
5.1.3. Unit pengolah limbah harus dipasang dengan cara-cara yang sesuai dengan
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.1.4. Lokasi pemasangan sesuai ketentuan Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.1.5. Permukaan yang akan menjadi alas unit pengolah limbah harus sudah
dipersiapkan sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui
dan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
5.1.6. Semua peralatan yang diperlukan untuk pemasangan seperti alat pengangkat
dan lainnya harus disediakan oleh Kontraktor.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Unit pengolah limbah dengan bentuk dan dimensi serta kelengkapan yang
sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui, harus
ditempatkan pada lokasi sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Manajer Proyek.
5.2.3. Pemasangan unit pengolah limbah harus dilakukan dengan mengikuti instruksi
pemasangan dari pabrik pembuatnya.
5.2.4. Pekerjaan galian dan urukan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 02315.
5.2.5. Pekerjaan beton untuk alas dan lantai beton di atas tangki seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja, harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
03300.
5.3. Pemipaan
Pemipaan harus dikerjakan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan ketentuan Spesifikas
Teknis 02500.
- Peralatan berdaya listrik harus diuji sesuai ketentuan PUIL-2000 (SNI 225-
2000) dan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Unit pengolah limbah harus diuji-operasikan secara keseluruhan dengan
lama pengujian sesuai rekomendasi dari pabrik pembuatnya. Hasil
keluaran unit pengolah limbah harus diperiksa dan diuji di lembaga yang
berwenang atau laboratorium yang ditunjuk sehingga diperoleh BOD yang
sesuai dengan yang direncanakan.
- Semua biaya pengujian menjadi tanggung jawab Kontraktor.
5.6. Pengecatan
5.6.1. Semua pipa yang terlihat harus diberi kode arah aliran dan semua penumpu
pipa dan bagian lainnya dari bahan baja harus diberi lapisan cat anti karat.
Kode arah aliran dan warna cat harus sesuai petunjuk dalam Skema Warna
yang akan diterbitkan terpisah.
5.6.2. Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis 09910.
5.7.2. Kontraktor harus memberikan pelatihan pada operator yang ditunjuk Pemilik
Proyek. Biaya pelatihan menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
%,7$
%LOD FRQWRK \DQJ GLVHUDKNDQ EHUEHGD GDUL \DQJ GLWHQWXNDQ .RQWUDNWRU KDUXV
PHQMHODVNDQ SHUEHGDDQ WHUVHEXW VHFDUD WHUWXOLV GHQJDQ SHUPRKRQDQ
SHQJJDQWLDQ EHUVDPDDQ GHQJDQ DODVDQ SHQJJDQWLDQ VHKLQJJD ELOD GLWHULPD
WLQGDNDQ \DQJ VHVXDL GDSDW GLODNXNDQ XQWXN SHQ\HVXDLDQ %LOD .RQWUDNWRU
PHQJDEDLNDQ KDO LQL PDND .RQWUDNWRU WLGDN GLEHEDVNDQ GDUL WDQJJXQJ MDZDE
XQWXNPHQJKDVLONDQSHNHUMDDQVHVXDLGHQJDQNHWHQWXDQ*DPEDU.HUMD
*DPEDU'HWDLO3HODNVDQDDQ
.RQWUDNWRU KDUXV PHQ\LDSNDQ GDQ PHQ\HUDKNDQ *DPEDU 'HWDLO 3HODNVDQDDQ
SHNHUMDDQ SHPLSDDQ \DQJ GLVHEXWNDQ GL VLQL DWDX \DQJ PHPEXWXKNDQ
NRRUGLQDVLGHQJDQSHNHUMDDQODLQ
*DPEDU .HUMD KDQ\D EHUXSD GLDJUDP SHPLSDDQ GDQ PHQXQMXNNDQ VHFDUD
JDULV EHVDU WDWD OHWDN EDKDQ GDQ SHUDODWDQ *DPEDU .HUMD KDUXV GLLNXWL
VHVHNVDPDPXQJNLQ*DPEDU$UVLWHNWXUDO6WUXNWXUDOGDQODLQQ\D\DQJWHUNDLW
GDQ VHPXD HOHPHQ \DQJ DNDQ GLSDVDQJ KDUXV GLSHULNVD GLPHQVL GDQ
NHEXWXKDQUXDQJJHUDNQ\DVHEHOXPSHPDVDQJDQGLPXODL
*DPEDU 'HWDLO 3HODNVDQDDQ KDUXV GLVHUDKNDQ NHSDGD 0DQDMHU 3UR\HN
VHVHJHUD PXQJNLQ VHEHOXP SHQJDGDDQ EDKDQ VHKLQJJD GLSHUROHK FXNXS
ZDNWX XQWXN PHPHULNVD GDQ WLGDN DGD WDPEDKDQ ZDNWX EDJL .RQWUDNWRU ELOD
PHQJDEDLNDQKDOLQL
*DPEDU 'HWDLO SHODNVDQDDQ KDUXV OHQJNDS GDQ EHULVL GHWDLOGHWDLO \DQJ
GLSHUOXNDQ
.RQWUDNWRU KDUXV PHPEXDW *DPEDU .HUMD \DQJ GLEXWXKNDQ XQWXN
PHQGDSDWNDQ DWDV ELD\DQ\D LMLQLMLQ WHUWHQWX \DQJ GLSHUOXNDQ \DQJ
EHUKXEXQJDQ GHQJDQ VLVWHP SODPELQJ \DQJ GLVHEXWNDQ GDODP 6SHVLILNDVL
7HNQLVLQL
3HQJLULPDQGDQ3HQ\LPSDQDQ
6HWLDS EDKDQ SLSD VDWX SDQMDQJ XWXK VDPEXQJDQ GDQ SHUOHQJNDSDQ ODLQ
\DQJGLJXQDNDQGDODPVLVWHPSODPELQJKDUXVKDUXVPHPSXQ\DLWDQGDPHUHN
\DQJ MHODV GDUL SDEULN SHPEXDWQ\D GDQ NHODV SURGXN ELOD GLWHQWXNDQ ROHK
VWDQGDU\DQJEHUODNX
6HPXDEDKDQKDUXVGLVLPSDQGLWHPSDW\DQJDPDQGDQWHUOLQGXQJGDULVHJDOD
MHQLVNHUXVDNDQ
.HWLGDNVHVXDLDQ
.RQWUDNWRU ZDMLE PHPHULNVD *DPEDU .HUMD \DQJ DGD WHUKDGDS NHPXQJNLQDQ
NHVDODKDQNHWLGDNVHVXDLDQEDLNGDULVHJLGLPHQVLNDSDVLWDVMXPODKPDXSXQ
SHPDVDQJDQGDQODLQODLQ
6HPXD EDKDQ \DQJ GLGDWDQJNDQ DWDX GLSDVDQJ WHUQ\DWD WLGDN PHPLOLNL
WDQGDWDQGD \DQJ VHVXDL KDUXV GLVLQJNLUNDQ GDQ GLJDQWL GHQJDQ EDKDQ \DQJ
PHPHQXKLSHUV\DUDWDQWDQSDWDPEDKDQELD\DNHSDGD3HPLOLN3UR\HN
-DPLQDQ
.RQWUDNWRUKDUXVPHPEHULNDQNHSDGD3HPLOLN3UR\HNVXUDWMDPLQDQ\DQJPHQ\DWDNDQ
EDKZDVLVWHPSODPELQJWHODKEHNHUMDGHQJDQEDLNXQWXNMDQJNDZDNWXVDWXWDKXQ
VHMDN WDQJJDO SHQ\HUDKDQ WHUDNKLU 6HODPD SHULRGH WHUVHEXW .RQWUDNWRU KDUXV
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
%,7$
PHPSHUEDLNL DWDX PHQJJDQWL NHUXVDNDQ GDQ PHPED\DU ELD\D VHWLDS SHUEDLNDQ DWDX
SHQJJDQWLDQ
%$+$1%$+$1
8PXP
6HPXDEDKDQSHUDODWDQXWDPDGDQSHUDODWDQWDPEDKDQ\DQJDNDQGLSDVDQJKDUXV
GDODPNHDGDDQEDUXWLGDNUXVDNFDFDWGDQEHUNXDOLWDVEDLN
3HPLSDDQ$LU%HUVLK
3LSD
3LSD DLU EHUVLK KDUXV GDUL SLSV 39& 93 -,6 6WDQGDUW GHQJDQ NHODV WHNDQDQ
NHUMD NJFPð VHSHUWL 5XFLND 3UDORQ GDQ 9LQLORQ DWDX \DQJ VHWDUD 3LSD
KDUXVGDULMHQLVVDPEXQJDQVROYHQWFHPHQW
'LDPHWHU GDQ SDQMDQJ SLSD \DQJ GLEXWXKNDQ KDUXV VHVXDL NHWHQWXDQ GDODP
*DPEDU.HUMD
6DPEXQJDQ
6DPEXQJDQ SLSD GHQJDQ MHQLV VDPEXQJDQ VROYHQW FHPHQW VHSHUWL HOERZ
UHGXFHUNQHHWHHGDQ VHEDJDLQ\D KDUXVWHUEXDW GDULEDKDQGDQNHODV\DQJ
VDPDGHQJDQSLSD39&GDQPHPHQXKLVWDQGDU61,GDULPHUHN
5XFLND
3HUHNDW
3HUHNDW XQWXN SHQ\DPEXQJDQ SLSD 39& KDUXV GDUL PHUHN \DQJ
GLUHNRPHQGDVLNDQROHKSDEULNSHPEXDWSLSD39&
3HUOHQJNDSDQ3HPLSDDQ$LU%HUVLK
.DWXSValve
.DWXSEHUWHNDQDQNHUMDPLQLPDONJFPðSVLNHFXDOLELODGLWHQWXNDQODLQ
GDODP*DPEDU.HUMDGHQJDQMHQLVNDWXSGDQGLDPHWHUVHVXDL*DPEDU.HUMD
KDUXV GLEXDW GDUL EHVL WXDQJ cast iron DWDX EDKDQ NXQLQJDQ GDQ KDUXV
EHUDVDOGDULPHUHN\DQJGLNHQDOVHSHUWL.LW]6KRZD7R\RDWDX)RUWXQH
.DWXS KDUXV PHPLOLNL WDQGD WHNDQDQ NHUMD GLDPHWHU GDQ DUDK DOLUDQ \DQJ
GLWHUDNDQSDGDEDGDQNDWXS
.DWXS GHQJDQ GLDPHWHU VDPSDL GHQJDQ PP KDUXV PHPLOLNL XOLU XQWXN
SHQ\DPEXQJDQGHQJDQSLSDVHGDQJNDWXSGHQJDQGLDPHWHUOHELKEHVDUGDUL
PPKDUXVPHPLOLNLIOHQV\DQJEHUVDWXGHQJDQEDGDQNDWXS
3DNLQJ
3DNLQJ KDUXV GDUL 7LSH 1%5 WHUEXDW GDUL NDUHW JXOXQJDQ VSLUDO WHEDO PLQLPDO
PP
'LDPHWHU SDNLQJ KDUXV VHVXDL GHQJDQ GLDPHWHU GDQ MHQLV IOHQVD \DQJ DNDQ
GLJXQDNDQ
-XPODKSHQJDGDDQSDNLQJKDUXVGLOHELKNDQGDULMXPODK\DQJVHKDUXVQ\D
GLDGDNDQ
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
%,7$
%DXW0XUXQWXN)OHQVD
%DXWPXUOHQJNDSGHQJDQFLQFLQSHUGDQFLQFLQSHODWKDUXVWHUEXDWGDULEDMD
KLWDP NHODV GHQJDQ VLVWHP XOLU PHWULN GLJXQDNDQ XQWXN SHPDVDQJDQ
IOHQV
'LDPHWHU GDQ SDQMDQJ EDXW KDUXV VHVXDL GHQJDQ GLPHQVL IOHQV 6LVD XOLU
VHWHODKSHPDVDQJDQPLQLPDOWLJDXOLU
-XPODKSHQJDGDDQEDXWGDQPXUGLOHELKNDQGDULMXPODK\DQJVHKDUXVQ\D
GLDGDNDQ
3HPLSDDQ$LU%XDQJDQ
3LSD
3LSDDLUEXDQJDQKDUXVGDULSLSV39&VWDQGDU-,6GHQJDQNHODVWHNDQDQNHUMD
NJFPð VHSHUWL :DYLQVDIH EXDWDQ 5XFLND DWDX \DQJ VHWDUD 3LSD KDUXV GDUL
MHQLVVDPEXQJDQVROYHQWFHPHQW
'LDPHWHU GDQ SDQMDQJ SLSD \DQJ GLEXWXKNDQ KDUXV VHVXDL NHWHQWXDQ GDODP
*DPEDU.HUMD
6DPEXQJDQ
6DPEXQJDQ SLSD GHQJDQ MHQLV VDPEXQJDQ VROYHQW FHPHQW VHSHUWL HOERZ
UHGXFHUNQHHWHHGDQ VHEDJDLQ\D KDUXVWHUEXDW GDULEDKDQGDQNHODV\DQJ
VDPDGHQJDQSLSD39&GDQPHPHQXKLVWDQGDU61,GDULPHUHN
\DQJVDPDGHQJDQPHUHNSLSD\DQJGLVHWXMXL
3HUHNDW
3HUHNDW XQWXN SHQ\DPEXQJDQ SLSD 39& KDUXV GDUL PHUHN \DQJ
GLUHNRPHQGDVLNDQROHKSDEULNSHPEXDWSLSD39&
3HQXWXS%XDQJDQ/DQWDL (Floor Drain).
3HQXWXS EXDQJDQ ODQWDL DWDX SHQXWXS EXDQJDQ SDGD ODQWDL KDUXV GLEXDW GDUL EDKDQ
NXQLQJDQ ODSLV NURP GHQJDQ SHQXWXS EHUNLVLNLVL GHQJDQ GLDPHWHU PP DWDX VHVXDL
NHWHQWXDQ GDODP *DPEDU .HUMD GDUL WLSH 7;%1 EXDWDQ 7RWR DWDX \DQJ VHWDUD \DQJ
GLVHWXMXL
3HQXWXS/XEDQJ3HPEHUVLKDQClean Out
/XEDQJ SHPEHUVLKDQ SDGD ODQWDL KDUXV GLWXWXS GHQJDQ SHQXWXS GDUL EDKDQ NXQLQJDQ
ODSLVNURPGHQJDQGLDPHWHUVHVXDL*DPEDU.HUMDVHSHUWLWLSH+PHUHN6DQ(LDWDX
\DQJVHWDUD
3HUOHQJNDSDQ3ODPELQJ
3HUOHQJNDSDQSODPELQJVHSHUWLNORVHWEDNFXFLWDQJDQNUDQGDQODLQQ\DKDUXVVHVXDL
NHWHQWXDQGDODP*DPEDU.HUMDGDQ6SHVLILNDVL7HNQLV
3(/$.6$1$$13(.(5-$$1
8PXP
6HEHOXP PHPXODL SHNHUMDDQ .RQWUDNWRU KDUXV PHPSHODMDUL VHPXD SHNHUMDDQ
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
%,7$
ODLQQ\D\DQJWHUNDLW DWDX\DQJDNDQ PHPSHQJDUXKLSHNHUMDDQQ\D VHVXDL\DQJ
GLV\DUDWNDQ GDODP 6SHVLILNDVL 7HNQLV LQL GDQ KDUXV PHODSRUNDQQ\D NHSDGD
0DQDMHU 3UR\HN VHPXD NHDGDDQ \DQJ DNDQ PHQXUXQNDQ DWDX PHQJXUDQJL
SHNHUMDDQQ\D
.RQWUDNWRUKDUXVPHPHULNVDNHEXWXKDQUXDQJXQWXNVHPXDSHUDODWDQSLSDSLSD
GDQVHEDJDLQ\DXQWXNPHQMDPLQEDKZDVHPXDQ\DGDSDWGLSDVDQJSDGDWHPSDW
\DQJGLUHQFDQDNDQVHVXDLUHQFDQD
6HPXD SHNHUMDDQ KDUXV GLODNVDQDNDQ GHQJDQ PXWX NHODV VDWX GDQ UDSL ROHK
WHNQLVLWHNQLVL\DQJWHUODWLKXQWXNSHNHUMDDQWHUVHEXWGDQWHNQLVLWHNQLVLLQLKDUXV
GLVHWXMXL0DQDMHU3UR\HN
3HPDVDQJDQ
3HPLSDDQ
6HPXD EDKDQ SHPLSDDQ \DQJ DNDQ GLSDVDQJ KDUXV GLMDJD WHWDS EHUVLK
GDQ WHWDS WHUDWXU VHUWD EHNHUMD GHQJDQ EDLN PHODOXL SHQJXMLDQ EHUNDOD
\DQJ GLODNXNDQ .RQWUDNWRU VDPSDL SHNHUMDDQ GLVHUDKNDQ GDQ GLWHULPD
3HPLOLN3UR\HN
6HPXDSLSDKDUXVGLSDVDQJVHVXDLNRRUGLQDW\DQJGLWHQWXNDQ
.RQWUDNWRU EHUWDQJJXQJMDZDE PHQJDGDNDQ EDJLDQ VDPEXQJDQ \DQJ
GLSHUOXNDQ XQWXN PHOHQJNDSL SHPDVDQJDQ 6HPXD VDPEXQJDQ KDUXV
GLSHULNVD GHQJDQ WHOLWL XQWXN PHPDVWLNDQ EDJLDQEDJLDQ \DQJ KDUXV
GLVHGLDNDQXQWXNPHOHQJNDSLSHPDVDQJDQ
6HPXD SHPLSDDQ \DQJ GLVDPEXQJ GDQ \DQJ DNDQ GLKXEXQJNDQ GHQJDQ
SHUDODWDQ KDUXV GLOHQJNDSL GHQJDQ VDPEXQJDQ SLSD DWDX IOHQVD \DQJ
VHVXDLVHSHUWLGLVHEXWNDQGDODP6SHVLILNDVLLQL
3LSDKDUXVGLJXQDNDQGDODPSDQMDQJSHQXKMLNDPHPXQJNLQNDQ
3HUXEDKDQXNXUDQSLSDKDUXVGLOHQJNDSLGHQJDQDODWVDPEXQJDQreducer
DWDXincreaser
.DWXS \DQJ GLVHGLDNDQ XQWXN NHVHPSXUQDDQ VLVWHP NRQWURO KDUXV
GLWHPSDWNDQ SDGD ORNDVL \DQJ PXGDK GLFDSDL GHQJDQ UXDQJ JHUDN \DQJ
FXNXS XQWXN EXNDDQ SHQXK SHPERQJNDUDQ SHQJJDQWLDQ GHQJDQ EDWDQJ
SHQJRSHUDVLDQNHDUDKKRULVRQWDODWDXYHUWLNDO
6HWLDS SHUDODWDQ KDUXV GLOHQJNDSL GHQJDQ NDWXS SHQXWXS DLU \DQJ
GLWHPSDWNDQ VHVXDL *DPEDU .HUMD VHKLQJJD VHWLDS SHUDODWDQ GDSDW
GLSHULNVDVHFDUDWHUSLVDKWDQSDPHQJJDQJJXSHUDODWDQODLQQ\D
6HPXD VDPEXQJDQVDPEXQJDQ DWDX EHORNDQ GDQ DNVHVRUL SHUDODWDQ
KDUXV GLOHQJNDSL GHQJDQ adaptor \DQJ GLEXDW NKXVXV XQWXN PDNVXG
WHUVHEXW
3HNHUMDDQ SHPLSDDQ \DQJ PHPEXWXKNDQ SHQJJDOLDQ GDQ SHQJXUXNDQ
KDUXVGLODNVDQDNDQVHVXDLNHWHQWXDQGDODP6SHVLILNDVL7HNQLV
3HQXPSXGDQ$ODW3HQJHQFDQJ
6HPXDSLSDVDPEXQJDQGDQSHUDODWDQKDUXVGLWXPSXGDQGLLNDWGHQJDQ
NXDWGDQDPDQ
3HQXPSXSLSDKDUXVGLSDVDQJVHGHPLNLDQUXSDVHKLQJJDDUDKGDQ
NHPLULQJDQSLSDWHWDSWHUMDJDGDQFXNXSNXDWPHPHJDQJSLSDGDQ
SHPXDLDQ\DQJGLVHEDENDQNDUHQDSHUXEDKDQSDQDV
3HQXPSXSLSDKDUXVGLSDVDQJGHQJDQMDUDNVHEDJDLEHULNXW
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
%,7$
'LDPHWHU3LSD %DWDV0DNVLPXP5XDQJ
PP -DUDN0HQGDWDUP -DUDN7HJDNP
VG
VG
VG
VG
-HQLVSHQJJDQWXQJSHQXPSXDGDODKVHEDJDLEHULNXW
ā %DMDSHODW
ā %DMDVLNX
ā $WDXEDMDSURILOODLQQ\DVHVXDL*DPEDU.HUMD
3HQJJDQWXQJGDQSHQXPSXKDUXVGLWHPSDWNDQSDGDORNDVLEHULNXW
ā 3HUXEDKDQDUDKDOLUDQ
ā 7LWLNSHUFDEDQJDQ
ā %HEDQWHUSXVDWNDUHQDDGDQ\DNDWXSGDQSHUDODWDQODLQ\DQJVHMHQLV
%DKDQSHQXPSXSHQJJDQWXQJGDQSHQXPSXODLQ\DQJGLEXWXKNDQKDUXV
PHPHQXKLNHWHQWXDQ6SHVLILNDVL7HNQLV
5RXJKLQJ,Q
5RXJKLQJLQ XQWXN SLSD GDQ VDPEXQJDQ KDUXV GLODNXNDQ VHSDQMDQJ
NRQVWUXNVL GDQ KDUXV GLNRRUGLQDVLNDQ DQWDUD 0DQDMHU 3UR\HN GDQ
.RQWUDNWRU
/RNDVL EXNDDQ GHQJDQ XNXUDQ \DQJ WHSDW XQWXN OHZDWQ\D SLSD KDUXV
GLVHGLDNDQ ELODGLSHUOXNDQ/RNDVLKDUXVVHVXDLNHWHQWXDQ*DPEDU.HUMD
GDQNRRUGLQDVLSRVLVLWHUDNKLUKDUXVGLELFDUDNDQGHQJDQ0DQDMHU3UR\HN
6HPXD EDKDQ VHSHUWL SHQJLNDW VDOXUDQ GDQ SHUOHQJNDSDQ ODLQQ\D \DQJ
GLWDQDPGDODPEHWRQKDUXVEHUVLKGDULVHJDODMHQLVNDUDWNHUDNGDQFDW
3HPEHUVLKDQGDQ3HQ\HVXDLDQ
6HODPD SHODNVDQDDQ .RQWUDNWRU KDUXV PHQXWXS VHPXD VDOXUDQSLSD XQWXN
PHQFHJDKPDVXNQ\DSDVLUNRWRUDQGDQODLQQ\D6HWHODKVHOHVDLSHPDVDQJDQ
VHWLDS VLVWHP SHPLSDDQ KDUXV GLKHPEXV ODQJVXQJ GHQJDQ XGDUD VHODPD
PXQJNLQXQWXNPHPEHUVLKNDQVHOXUXKVLVWHPSHPLSDDQ
6HWHODK VHOXUXK VLVWHP WHUSDVDQJ OHQJNDS .RQWUDNWRU KDUXV PHQMDODQNDQ
SHUDODWDQ SDGD NRQGLVL QRUPDO XQWXN PHPEXDW VHPXD SHQ\HVXDLDQ SHQWLQJ
PHQ\HLPEDQJNDQNDWXSNRQWUROWHNDQDQRWRPDWLVGDQODLQQ\DVDPSDLVHPXD
SHUV\DUDWDQWHUFDSDL
3HQJXMLDQ6LVWHP6DOXUDQ3HPEXDQJDQ
6HOXUXK VLVWHP VDOXUDQ SHPEXDQJDQ KDUXV GLOHQJNDSL OXEDQJOXEDQJ \DQJ
GDSDW GLWXWXS GHQJDQ UDSDW VHKLQJJD VHOXUXK VLVWHP GDSDW GLLVL GHQJDQ DLU
VDPSDLHOHYDVLWHUWLQJJLVDOXUDQ
6LVWHP LQL KDUXV PHQDKDQ DLU WHUVHEXW VHODPD PHQLW GDQ GDODP ZDNWX
WHUVHEXWNHWLQJJLDQDLUWLGDNEHUXEDK
%LOD PHQXUXW SHQGDSDW 0DQDMHU 3UR\HN GLEXWXKNDQ SHQJXMLDQ WDPEDKDQ
VHSHUWL SHQJXMLDQ DVDSXGDUD SDGD VLVWHP VDOXUDQ SHPEXDQJDQ .RQWUDNWRU
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
%,7$
KDUXVPHODNVDQDNDQSHQJXMLDQWHUVHEXWWDQSDWDPEDKDQELD\DNHSDGD3HPLOLN
3UR\HN
3HQJXMLDQ6LVWHP%HUWHNDQDQ
3HQJXMLDQVLVWHPEHUWHNDQDQKDUXVVHVXDLNHWHQWXDQ6SHVLILNDVL7HNQLV
%LODVXDWXEDJLDQVLVWHPSHPLSDDQDNDQGLWXWXSVHEHOXPVHOXUXKSHPDVDQJDQ
VHOHVDLEDJLDQWHUVHEXWKDUXVGLXMLWHUSLVDKSDGDWHNDQDQ\DQJVDPDGHQJDQ
WHNDQDQ \DQJ GLJXQDNDQ XQWXN VHOXUXK VLVWHP GDQ GLVDNVLNDQ ROHK 0DQDMHU
3UR\HN
'LVLQIHNWDQ6LVWHP6XSODL$LU
/LKDW6SHVLILNDVL7HNQLV
/DSLVDQ3HOLQGXQJ
.HFXDOLGLWHQWXNDQODLQVHPXDVDPEXQJDQGDQSHQXPSXSLSDGDULEDKDQEDMD
KDUXVGLFDWDQWLNDUDWGDQ\DQJWHUOLKDWKDUXVGLFDWDQWLNDUDWGHQJDQFDWDNKLU
GDODPZDUQDVHVXDL6NHPD:DUQD\DQJDNDQGLWHUELWNDQNHPXGLDQ
6HPXDSLSD\DQJWHUOLKDWKDUXVGLEHULWDQGDDUDKDOLUDQ
%DKDQFDWGDQSHNHUMDDQSHQJHFDWDQKDUXVVHVXDLNHWHQWXDQ6SHVLILNDVL
7HNQLV
123$.(7 ',9,6, 0(.$1,.$/ 1263(.
5(9,6, $ 7$1**$/ 0DUHW +$/$0$1
BITA
SPESIFIKASI TEKNIS
15410
PERLENGKAPAN PLAMBING
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
Contoh dan/atau data teknis/brosur perlengkapan plambing yang akan digunakan harus
diperlihatkan kepada Manajer Proyek untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan
ke lokasi proyek.
Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan
untuk pemasangan.
3.3. Penyimpanan.
Semua perlengkapan plambing harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering
serta terlindung dari kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.
3.4. Garansi.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek surat garansi untuk barang dan
pemasangan semua perlengkapan plambing selama 1 (satu) tahun, dimulai sejak
penyerahan terakhir/pemasangan dinyatakan berjalan dan berfungsi dengan baik.
Selama periode ini Kontraktor harus memperbaiki dan mengganti kerusakan yang ada
dan membayar semua biaya perbaikan atau penggantian.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Kloset.
Kloset duduk duoblok (close-coupled) dengan sistem wash down dan dual
flush harus dari tipe CW 421J/ SW420JP buatan Toto, dalam warna putih.
Kloset duduk ini harus terdiri dari:
- Badan kloset.
- Tangki air.
- Dual flush tank trim,
- Stop valve.
- Alas duduk dan penutup.
- Seal gasket dan flensa.
- 1 set sekrup dan penutup.
4.2. Urinoir.
Urinoir harus dari jenis unit tunggal yang dipasang di dinding, dilengkapi dengan kran,
kran tekan/pembilas dan aksesori lainnya standar untuk melengkapi pemasangan,
seperti tipe U57M buatan Toto, Amstad atau HCG, dalam warna putih.
Bak cuci tangan harus tipe self rimming counter top untuk pemasangan di meja,
harus dari tipe LW 540 J buatan Toto, warna putih, lengkap dengan aksesori
standar pabrik pembuat untuk melengkapi pemasangan, yang terdiri dari:
Bak cuci dapur dari bahan stainless steel harus memiliki jumlah mangkuk dan bidang
pengering sesuai petunjuk Gambar Kerja, seperti tipe Royal SB-2 buatan Royal, Stylo
buatan Teka, Ariston atau Blanco.
4.5. Kran
4.7.1. Kran dinding harus sesuai atau setara dengan T23B13 buatan Toto.
4.7.2. Kran untuk bak cuci tangan tipe tipe self rimming counter top harus sesuai atau
setara dengan tipe TX 109 LD buatan Toto, atau Amstad, atau HCG, atau San-
Ei.
4.7.3. Kran untuk bak cuci dapur stainless steel harus sesuai atau setara dengan tipe
TX-605 KRS, buatan Toto, atau Amstad, atau HCG, atau San-Ei.
4.7.4. Shower spray lengkap dengan katup harus sesuai atau setara dengan tipe
TX403SMCRB buatan Toto.
Lubang buangan pada lantai ditutup dengan saringan kuningan dilapis krom, garis
tengah 100mm dan terbenam 10mm dari permukaan lantai, seperti tipe TX 1 BN merek
Toto atau yang setara.
Tissu Rool untuk kamar mandi harus dari bahan yang tidak mudah berkarat sesuai atau
setara dengan tipe TX 720 ACRB buatan Toto.
Alat pengering tangan otomatis terbuat dari plastik berkualitas tinggi sesuai atau setara
dengan tipe KW2001243 buatan Krisbow
Aksesori daerah basah seperti cermin, tempat sabun padat dan tempat sabun cair harus
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 10810 dan petunjuk dalam Gambar Kerja.
5.1. Umum.
5.1.2. Kecuali disyaratkan lain, maka semua perlengkapan pemasangan harus sesuai
dengan petunjuk dan detail dari pabrik pembuatnya.
5.2. Pemasangan.
5.2.1. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan
tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
5.2.2. Bak cuci tangan harus dipasang ada meja pada ketinggian sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja, dengan cara pemasangan sesuai Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui.
5.2.3. Bak cuci dapur harus dipasang sedemikian rupa pada meja sehingga ketinggian
sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja.
5.2.4. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkapan sanitasi atau sesuai persetujuan Manajer Proyek.
5.2.5. Aksesori daerah basah harus dipilih sesuai dengan petunjuk dalam Gambar
Kerja dan memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis
10810.
5.3. Pengujian.
15700
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan dan pemasangan peralatan sistem tata udara
beserta perlengkapannya seperti ditentukan dalam Spesifikasi dan/atau ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Pekerjaan ini akan termasuk saluran udara, grilles, peralatan pengkondisian udara, exhaust fan,
pemipaan sistem pendingin, pengujian, dan peralatan lain yang dibutuhkan agar semua sistem
bekerja dengan baik dan siap dioperasikan.
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
2.1. American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE).
2.2. Sheet Metal and Air Conditioners Contractor National Association (SMACNA).
Kontraktor harus menyerahkan semua data teknis bahan yang dibutuhkan kepada
Manajer Proyek untuk disetujui. Data teknis harus meliputi deskripsi, karakteristik dan
petunjuk pemasangan dan pemeliharaan.
Semua dokumen harus digambar sesuai dengan model yang telah disetujui
Manajer Proyek.
3.3.1. Semua peralatan utama sistem tata udara harus sudah diuji di pabrik
pembuatnya.
3.3.2. Pada saat didatangkan, semua peralatan harus dilengkapi dengan sertifikat
pengujian di pabrik.
3.4. Garansi.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemilik Proyek surat garansi yang menyatakan
bahwa seluruh instalasi sistem tata udara bekerja dengan baik, untuk jangka waktu 1
(satu) tahun berlaku sejak penyerahan terakhir. Selama periode ini Kontraktor wajib
memperbaiki dan mengganti kerusakan yang timbul dan membayar semua biaya
perbaikan dan/atau penggantian.
4.0 BAHAN-BAHAN.
4.1. Umum.
Semua peralatan sistem tata udara berikut aksesori harus berasal dari produk yang telah
dikenal luas, berkualitas terbaik dan dalam kondisi terbaik, serta memenuhi standar yang
berlaku.
4.2. Kontrol.
Kontraktor harus melengkapi dan memasang alat kontrol termostat kelembaban di dalam
ruang dan saklar on-out. Termostat harus dari jenis satu kutub, switch action.
Alat penyetop yang dapat diatur harus digabungkan dengan tombol kontrol untuk
memudahkan pemakai menyetel temperatur maksimal dan minimal. Ketepatan harus 2%.
4.3.1. Unit pengkondisian udara sistem split dan multi spilt (Mini VRF) harus dari tipe
air cooled yang dilengkapi inverter, terdiri dari outdoor unit dan indoor unit
dalam jumlah sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja, dan setiap indoor unit
harus memiliki kemampuan untuk mendinginkan ruangan secara individu.
4.3.2. Unit pengkondisian udara harus merupakan peralatan yang dirakit di pabrik
(dilengkapi dengan sertifikat pabrik) dan harus terdiri dari selubung, kumparan,
drainase, kipas dan motor, penyaring yang dapat dibersihkan, alat kontrol,
4.3.3. Refrigeran harus dari tipe R410A/R-32, kecuali bila ditunjukkan lain dari pabrik
pembuat unit pengkondisian udara.
4.4. Fan
Exhaust fan harus dari tipe, lokasi pemasangan, kapasitas, tegangan kerja dan
jumlah sesuai petunjuk Gambar Kerja, dan harus memiliki karakteristik minimal
sebagai berikut:
4.5. Pemipaan.
Pipa drainase dibuat dari pipa PVC kelas tekanan kerja 8kg/cm² yang
memenuhi standart JIS, dengan dimensi sesuai Gambar Kerja atau sesuai
ketentuan pabrik pembuat unit pengkondisian udara.
Pipa harus diisolasi dengan fiberglass SPI dan dibungkus aluminium foil.
- Pita perekat harus memiliki ketebalan minimal 3mm, dan harus dari tipe
tahan api, seperti Thermatape atau Armaflex Tape, dengan lebar pita
sesuai standar dari masing-masing pabrik pembuatnya.
4.6.1. Saluran udara harus dibuat dari bahan lembaran baja lapis seng (BjLS) yang
memiliki lapisan seng minimal 200gr/m², memenuhi SNI 07-2053-1995, seperti
Sarana, Lokfom atau yang setara.
4.6.2. Saluran udara untuk exhaust fan di daerah basah harus menggunakan pipa
PVC kelas tekanan kerja 8kg/cm² yang memenuhi SNI 06-0084-2002, seperti
Wavinsafe buatan Rucika atau yang setara.
5.1. Umum.
5.1.1. Pada saat peralatan yang dipesan Kontraktor tiba di lokasi proyek, segera
lakukan pembongkaran peti atau kemasan dengan disaksikan bersama Manajer
Proyek, wakil Pemilik Proyek, petugas dari jasa pengiriman, lakukan
pemeriksaan visual terhadap kondisi peralatan.
5.1.2. Kontraktor harus membuat dan mengisi daftar periksa untuk pemeriksaan dan
harus diserahkan kepada Manajer Proyek. Ketentuan yang lebih detail tentang
hal ini akan diatur oleh Manajer Proyek.
5.1.3. Apabila dalam pemeriksaan visual di atas ditemukan kerusakan fisik pada
peralatan, maka segala penggantian/perbaikan dan lain-lainnya diatur oleh
Manajer Proyek.
5.1.4. Khusus untuk kerusakan pada lapisan cat, Kontraktor harus melakukan
perbaikan dengan melakukan cat ulang dengan kualitas pengecatan yang paling
tidak harus sama di mana sebelumnya harus dilakukan pembersihan yang
sempuma (dengan sikat kawat, degreasing liquid dan sebagainya), atau sesuai
ketentuan yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis 09910.
5.1.5. Segala sesuatu yang timbul sebagai akibat dari uraian di atas menjadi
tanggungan dan atas beban biaya Kontraktor yang bersangkutan.
5.1.7. Kontraktor harus mendapatkan informasi ini dari Manajer Proyek sebelum
memulai pemasangan.
5.1.8. Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis saling melengkapi satu sama lain, tenaga
kerja atau bahan yang disebut di sini, bila diperlukan untuk keberhasilan
bekerjanya peralatan khusus yang disebutkan dalam pekerjaan ini, harus
disediakan dan dipasang tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
5.1.10. Penyambungan instalasi kabel daya, kabel kontrol dan pemipaan harus
disesuaikan dengan persyaratan pabrik. Bila terjadi ketidaksesuaian dengan
Dokumen Kontrak yang dapat mengakibatkan terganggunya operasi, Kontraktor
harus mengajukan Gambar Detail Pelaksanaan untuk disetujui oleh Manajer
Proyek.
5.1.11. Semua peralatan sistem tata udara dan kelengkapannya harus dipasang pada
tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Gambar Detail
Pelaksanaan yang telah disetujui, dan dengan cara pemasangan sesuai
petunjuk tertulis dari pabrik pembuatnya.
5.2.1. Lokasi, susunan dan ukuran saluran udara harus sesuai petunjuk Gambar
Kerja. Pekerjaan saluran udara harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk
Gambar Kerja.
Ketebalan lembaran sebagai berikut:
Variasi ukuran dan lokasi saluran udara dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan
disetujui Manajer Proyek, untuk menghindarkan gangguan pada pekerjaan lain.
5.2.2. Bagian dalam saluran udara harus rata/halus dan bebas dari gangguan.
Tumpukan penyambungan seluruh saluran udara harus searah dengan aliran
udara.
5.2.3. Bila dibutuhkan perubahan lebar saluran udara, sudut perubahan maksimal
20º pada persimpangan aliran dan maksimal 30º pada pemendekan aliran.
5.2.4. Radius luar pada belokan harus sama atau lebih besar dari lebar saluran
udara.
5.2.5. Sambungan flensa harus dilengkapi dengan sisipan untuk peralatan pengukur
udara pada lokasi yang dibutuhkan.
5.2.6. Semua saluran udara harus ditumpu dengan penggantung seperti berikut:
5.2.9. Ke-empat sisi saluran udara yang berukuran 305mm atau lebih harus dibentuk
patah-patah.
5.2.10. Bagian saluran udara yang dapat menimbulkan suara harus diberi isolasi
dalam yang ditempatkan minimal 600cm dari sumber suara.
5.2.11. Penggantung saluran udara, bagian luar saluran dan lainnya harus dicat
dengan cat anti karat seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis 09910.
5.2.12. Tumpukan semua jenis kotoran dan debu harus disingkirkan dan dibersihkan
sebelum sistem dioperasikan.
5.3.1. Lokasi, susunan dan ukuran pipa harus sesuai dengan ketentuan pabrik
pembuat peralatan pengkondisian udara atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
5.3.2. Pekerjaan pipa harus dibuat dan dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari
pabrik pembuat dan sesuai Gambar Kerja.
5.3.3. Isolasi pipa harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.
5.3.4. Variasi ukuran dan lokasi penempatan pipa tidak diijinkan tanpa persetujuan
dari Manajer Proyek.
5.3.5. Pemasangan pipa refrigeran harus mengikuti ketentuan dalam Safety Code for
Mechanical Refrigeration ASA-B9-.1-1965 dan Code for Refrigerant Piping
ASA-B3.5-1962
5.4.1. Sistem pemipaan di dalam bangunan yang berada di atas tanah harus
digantung dan ditumpu sesuai persyaratan yang berlaku.
5.4.2. Penggantung dan penumpu yang dibutuhkan, termasuk klem, batang, siku dan
pelat harus sesuai rekomendasi pabrik pembuat atau sesuai persetujuan
Manajer Proyek dengan mutu baja yang memenuhi ketentuan Spesifikasi
Teknis 05500, dan harus difabrikasi sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
05500.
.
5.4.3. Batang kayu tidak diijinkan digunakan sebagai penumpu.
5.4.4. Jarak penumpu pipa harus memenuhi ketentuan dalam tabel berikut:
5.4.5. Bagian belokan dan cabang harus ditumpu sesuai ketentuan. Penumpu pipa
untuk pipa dalam bangunan harus terbuat dari batang baja dan/atau baja siku.
Pada langit-langit beton kait-kait harus ditanam sebelumnya dan pipa-pipa
yang letaknya berjajar/paralel harus ditumpu dengan baja siku yang memadai.
5.4.6. Pipa-pipa yang menembus dinding atau lantai harus ditumpu pada tempat-
tempat sebelum dan setelah penembusan dan tidak boleh ditumpu hanya
dengan bingkai lubang itu sendiri.
5.5.1. Umum.
- Semua unit pengkondisian udara, exhaust fan dan peralatan lainnya yang
meneruskan getaran harus dilengkapi dengan isolasi getaran sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat.
- Karet isolasi getaran harus memenuhi JIS K 6385 dan JIS 6386 atau
menggunakan per isolasi getaran dengan peredam yang baik dengan
pengaplikasian beban kompresi. Bila berat peralatan tidak memadai,
tambahkan berat metoda pemasangan dengan bantalan besi kanal atau
metoda penambahan berat.
- Untuk bahan karet, sebaiknya digunakan neoprene.
Karet isolasi getaran tipe gantung dan penggantung tipe turn-buckle harus
dipasang pada posisi di atas baut penggantung peralatan.
Karet isolasi getaran harus dipasang dengan kuat pada posisi yang ditentukan
sehingga beban akan menyebar merata pada karet isolasi getaran. Agar
diperhatikan, baut penggantung atau peralatan penggantung tidak boleh
bersentuhan dengan langit-langit, dinding dan penumpu lainnya.
Kontraktor harus menyediakan penumpu beton untuk semua peralatan utama jika
diperlukan.
Semua pekerjaan beton harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 03300.
Semua sistem elektrikal seperti kabel, diagram pengkabelan dan lainnya yang
dibutuhkan dalam pekerjaan ini harus dipasang sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis
16400.
5.8.1. Pengujian di lokasi dan balancing peralatan harus dilaksanakan sesuai standar
terbaik yang disetujui Manajer Proyek.
Semua pengujian yang diminta harus dibuat atas biaya Kontraktor yang harus
melengkapi semua bahan dan peralatan pengujian yang diperlukan.
5.8.2. Setiap sistem harus diuji dan di-balance secara lengkap untuk pemeriksaan:
- Kapasitas mesin tiap unit.
- Aliran udara.
- Temperatur udara.
- Kelembaban.
- Tekanan.
- Tegangan kerja dan daya.
- Tingkat suara dan getaran.
- Komponen pelindung.
- Dan pemeriksaan lainnya sesuai petunjuk Manajer Proyek.
5.9. Pemeliharaan
Semua penumpu pipa dan peralatan yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan
anti karat dengan bahan cat dan dengan prosedur pengerjaan yang memenuhi
ketentuan Spesifikasi Teknis 09910, dalam warna sesuai Skema Warna atau sesuai
petunjuk Manajer Proyek.
SPESIFIKASI TEKNIS
16400
Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, peralatan dan bahan serta pemasangan berikut
penyerahan sistem elektrikal dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Pekerjaan ini
mencakup tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut:
2.0 STANDAR/RUJUKAN.
3.1.2. Kontraktor harus membuat daftar bahan/peralatan yang akan digunakan dan
menyerahkannya kepada Manajer Proyek untuk disetujui.
3.2.3. Kontraktor harus membuat Gambar Kerja yang diperlukan untuk Mendapatkan
ijin dari PLN.
3.2.4. Gambar Kerja Elektrial hanya menunjukkan secara garis besar letak dari
peralatan, instalasi, jalur kabel, titik penomoran pada sambungan-sambungan.
Pemasangan harus dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi setempat di
lapangan.
3.3.1. Semua bahan dan peralatan yang didatangkan dan akan dipasang harus
dalam keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak bercacat dan
harus dilengkapi dengan data teknis yang jelas yang menyebutkan bahwa
bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang telah disetujui.
3.3.2. Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat
yang aman dan terlindung dari kerusakan.
3.4. Ketidaksesuaian.
3.4.1. Bila bahan-bahan yang didatangkan ternyata menyimpang atau tidak sesuai
dengan yang telah disetujui, maka Kontraktor wajib menggantinya dengan
bahan yang sesuai dan yang disetujui Manajer Proyek.
3.4.2. Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
3.5.1. Pekerjaan sistem elektrikal harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang terdaftar
di PLN dan memiliki surat ijin dari PLN yang masih berlaku, minimal Pas PLN
kelas C, dan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3.5.3. Dalam hal ada perbedaan antara satu pernyataan dengan pernyataan lain
atau antara Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini, maka Kontraktor harus
menginformasikan masalah tersebut kepada Manajer Proyek untuk
pemecahannya.
4.0 BAHAN-BAHAN
4.1. Panel.
4.1.1. Panel harus dari tipe pemasangan sesuai petunjuk Gambar Kerja, terdiri dari
unit tertutup yang dilengkapi dengan pintu depan dan bagian belakang panel
yang dapat dibuka, seperti buatan Prima Cahaya Sejati, Puramanyungan,
Trias Indra Saputra.
4.1.2. Kecuali ditentukan lain, badan dan pintu panel harus dibuat dari baja pelat
tebal minimal 2mm, baik untuk panel daya maupun panel penerangan dan
lainnya dengan dimensi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Panel harus dibuat pada rangka yang kuat dengan pengaku dan penumpu
yang dibutuhkan.
4.1.3. Setiap panel harus menggunakan cat oven dalam warna sesuai standar warna
pabrik pembuat atau setara dengan RAL 2003 atau RAL 7035.
4.1.4. Pintu panel dipasang ke badan panel menggunakan engsel sebanyak minimal
2 buah, dan pintu panel harus dilengkapi dengan kunci tipe lock handle, yang
semuanya harus berasal dari kualitas terbaik.
4.1.5. Sekeliling bidang bukaan/pintu panel harus dilengkapi dengan gasket untuk
mencegah masuknya debu dan air.
4.1.6. Seluruh komponen untuk semua panel harus buatan Schneider, LS, ABB atau
Siemens.
Tipe dan besaran komponen panel yang akan dipasang harus sesuai dengan
ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan tipe paralatan yang
akan digunakan.
4.1.7. Komponen-komponen pengaman yang dipakai harus dari tipe mini circuit
breaker (MCB), moulded case circuit breaker (MCCB) dan air circuit breaker
(ACB), kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
4.1.8. Setiap pintu panel harus dilengkapi dengan lampu indikator petunjuk fasa serta
lampu pijar yang ditempatkan di dalam panel, yang semuanya harus berasal
dari kualitas terbaik. Kabel untuk lampu-lampu tersebut harus dari jenis yang
tahan terhadap hubung singkat.
4.2. Kabel
4.2.1. Kabel-kabel feeder untuk penanaman langsung pada 600V/1kV atau lebih
rendah, harus dari tipe NYFGbY (SNI 04-2700-1999) buatan Voksel,
Kabelindo, Supreme, Tranka atau Kabelmetal, dengan ukuran yang sesuai
ketentuan Gambar Kerja.
4.2.2. Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, kabel daya dan penerangan yang
dipasang di dalam konduit untuk tegangan kerja 600V/1kV atau lebih rendah,
harus dari tipe NYY sesuai SNI 04-2701-1999 atau NYM sesuai SNI 04-2699-
1999, buatan Kabelindo, Supreme, Tranka atau Kabelmetal.
4.2.3. Kecuali ditentukan lain, standar warna kabel yang digunakan adalah sebagai
berikut:
- Netral : Biru.
- Ground : Kuning dengan strip hijau.
- Fasa : Merah, Hitam, Kuning.
Satu Fasa: Coklat
Tiga Fasa: Coklat, Hitam, Abu-abu.
4.2.4. Alat penyambung kabel/mof harus dari merek yang dikenal seperti 3M atau
Raychem dan dari jenis yang sesuai dengan tipe kabel yang akan disambung.
4.3. Konduit.
4.3.1. Konduit untuk kabel-kabel yang menuju stop kontak, saklar, titik lampu dan
peralatan harus terbuat dari pipa uPVC tipe high impact yang memenuhi
standar BS 6099, seperti Boss, Ega, Clipsal atau yang setara, dengan
diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
4.3.2. Kabel yang ditanam dalam tanah, di bawah atau melintang jalan dan
perkerasan harus ditempatkan dalam konduit yang terbuat dari pipa baja lapis
galvanis kelas medium standar SNI 0039-2010 atau pipa PVC kelas 10kg/cm²
yang memenuhi standar SNI 06-0084-2002, dengan diameter sesuai Gambar
Kerja.
4.3.3. Konduit fleksibel harus terbuat dari pipa lentur uPVC yang memenuhi standar
BS 4607, seperti Egaflex atau yang setara, digunakan pada tempat-tempat
tertentu sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Konduit fleksibel ini harus tahan
cuaca, panas, tidak mudah pecah, serta kedap air dan debu.
Rak dan tangga kabel harus terbuat dari baja lembaran berlubang/perforasi lapis
seng/galbani, dengan tipe, bentuk dan dimensi sesuai Gambar Kerja serta berasal dari
produk yang dikenal, seperti Three Stars atau Tri Abadi.
4.5.1. Kotak kontak (stop kontak), baik tipe tunggal maupun ganda, dengan kontak
pembumian di sisi-sisinya, harus dari tipe pemasangan terbenam (lengkap
dengan kotak) dan harus memenuhi standar SNI 04-3892.1-2001 atau CEE7,
seperti dari Schneider, Clipsal, MK, Legrand.
Kapasitas minimal kotak kontak adalah 250V 16A, tipe tunggal dan ganda.
Kotak kontak harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar
Kerja.
4.5.2. Saklar, baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan
terbenam (lengkap dengan kotak), dengan kapasitas minimal 10A dan harus
memenuhi standar SNI 04-6203.1-2001 dan BS3676, seperti Schneider,
Clipsal, MK, Legrand.
Saklar dipasang 150cm di atas permukaan lantai, kecuali ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
4.5.3. Kecuali ditentukan lain, semua kotak kontak dan saklar harus berwarna putih.
5.1. Umum.
Suplai daya untuk penerangan dan lainnya akan ditentukan kemudian dan
harus terdiri dari 4 (empat) kawat, 3 fasa, 380/220/50 Hz.
5.2.2. Panel-panel harus difabrikasi dan dipasang sesuai ketentuan dalam Gambar
Kerja.
5.2.3. Semua komponen panel harus dipasang sesuai notasi dalam Gambar Kerja
atau sesuai instruksi Manajer Proyek.
5.2.4. Seluruh panel kontrol, panel daya, pemutus daya (CB), saklar pengaman dan
peralatan elektrikal lainnya, harus dibuatkan papan nama untuk identifikasi dan
petunjuk penggunaan alat tersebut.
5.2.5. Papan nama (direktori) harus dibuat dari pelat logam dengan huruf timbul.
Keseluruhan papan nama harus berukuran 1,5" (3,81cm) tinggi dengan lebar
seperlunya. Tinggi huruf 1,0" (2,54cm).
Ketebalan pelat minimal 3mm.
Papan nama harus menempel dengan kokoh dengan cara dibaut atau dirivet.
5.2.8. Lubang penarik pada panel harus berukuran sesuai dengan ukuran dan
jumlah konduit, penghantar dan konfigurasi penghantar.
5.2.9. Pada semua jalur masuk ke panel, lubang penarik atau lubang ke luar tanpa
leher berulir, konduit harus diikat pada tempatnya dengan mur pengunci di luar
kotak dan dengan mur pengikat dan bantalan pada bagian dalam kotak.
Bantalan harus dari jenis penyekat.
5.2.10. Setiap panel harus dilengkapi dengan diagram pengkabelan/bagan aliran arus
dan kartu direktori yang ditempatkan di bagian dalam pintu panel.
Kartu direktori harus diisi lengkap oleh Kontraktor dengan mencantumkan
semua beban terhubung.
5.4.1. Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap
perlu oleh Manajer Proyek untuk memastikan bahwa seluruh instalasi dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
5.4.3. Catatan pengujian harus dibuat oleh Kontraktor dan diserahkan secara resmi
kepada Manajer Proyek sebelum serah terima pekerjaan.
5.4.4. Pengujian dan uji pengoperasian akan ditentukan oleh Manajer Proyek.
5.4.6. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji tahanan
isolasi. Tahanan isolasi dari semua bagian yang tidak diketanahkan baik
antara hantaran maupun antara hantaran dan tanah, sekurang-kurangnya
1000ohm untuk setiap satu volt tegangan nominal.
5.4.7. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah dipasang harus lulus uji kotinuitas.
5.4.8. Dalam masa pemeliharaan pekerjaan sistem elektrikal ini, Kontraktor wajib
mengatasi segala kerusakan dan kekurangan.
5.4.10. Kontraktor harus menyerahkan kepada Manajer Proyek semua buku asli
petunjuk/manual pemeliharaan dan cara pengoperasiannya dalam bahasa
Inggris dan Indonesia, yang selanjutnya akan diteruskan kepada Pemilik
Proyek.
HEAD OFFICE
Jl. Pahlawan No.74, Bandung – 40124, West Java, Indonesia
Phone : +62 227202748 (Hunt), Fax: +62 22 7202749
Email : bita@bita.co.id
JAKARTA OFFICE
3rd
Jl. Prof DR Satrio No.289, Floor Karet Kuningan, Jakarta – 12930, Indonesia
Phone : +62 21 5790 1030, 7093 1291, Fax: +62 21 5790 1291
Email : bita-jkt@bita.co.id
YOGYAKARTA OFFICE
Jl. Palagan Tentara Pelajar No.27, Yogyakarta – 55581, Indonesia
Phone / Fax : +62 274 885370
Email : bita_yogya@bita.co.id
www.bita.id