DISUSUN OLEH:
Juni 2018
OUTLINE SPESIFIKASI MATERIAL
PEKERJAAN LANJUTAN PEMBANGUNAN IPWL
KABUPATEN TAKALAR SULAWESI SELATAN
PEKERJAAN ARSITEKTUR
2 Rangka Atap Konstruksi Baja Ringan Pryda Steel, Smartruss TrueCore, Kobe, Sakura Truss
2 Dinding Partisi Rangka Metal bahan baja ringan lapis Seng dan Alumunium Zincalum atau Galvalum
C PEKERJAAAN PLAFOND
1 Plafond GRC Tebal 4 mm Eternit Gresik, Versa Board, Kalsiboard, Jaya Board
F PEKERJAAN CAT
1 Cat Eksterior Weathershield, Solvent Base Dulux, Mowilex, Jotun, Nippon, Cathylac
2 Cat Interior Acrylic Emulsion Water Base / Co Polymer Dukux, Mowilex, Jotun, Nippon, Cathylac
3 Cat Besi / Kayu Syntetic Enamel / Thinner Dulux, Mowilex, Jotun, Nippon, Cathylac
5 Cat Epoxy Epoxy Enamel / Dust Proof Paint Dulux, Mowilex, Jotun, Nippon, Cathylac
2 Pintu Alumunium Daun Pintu Alumunium 3" Tebal 1 mm HP Metal,Alco, Alexindo, Dacon, Alcomexindo
H PEKERJAAN KACA
1 Pintu Kaca Clear Glass 5 - 6 mm Asahimas, Mulia
2 Kunci dan Pegangan Pintu KM/WC Selot dibagian sisi dalam pintu Dekson, Iseo, Kuppe
Hendel bentuk gagang
3 Engsel Ball Bearing untuk pintu berukuran 102 x 76 x 3mm Dekson, Iseo, Kuppe
Ball Bearing untuk jendela berukuran 76 x 64 x 2mm Dekson, Iseo, Kuppe
5 Pengunci Jendela engsel tipe friction stay harus dari jenis spring knip Dekson, Iseo, Kuppe
9 Pull Handle memakai floor hing atau semi frame less menggunakan Dekson, Iseo, Kuppe
handle buka
1 Water Closet Duduk Bahan porselen, lengkap dengan stop kran dan peralatan TOTO type CW 600 J/SW 660J, American Standard, INA
lain (warna standard)
1 Water Closet Jongkok Bahan porselen, lengkap dengan stop kran dan peralatan TOTO type CE 6, American Standard, INA
lain (warna standard)
2 Wastafel Meja Porselen lengkap dengan keran, siphon dan perlengkapan TOTO tipe L 521 V1A, L 830 V3, American Standard, INA
lain (warna standard)
3 Wastafel Gantung Porselen lengkap dengan keran, siphon dan perlengkapan TOTO tipe L 237 V1B, American Standard, INA
lain (warna standard)
4 Hand Basin type pedestal TOTO tipe LW 242 J/LW 239 FJ, American Standard, INA
(panas dingin)
8 Keran Air Pantry TOTO type T-23B13V7N dan T30ARQ13N, American Standard, INA
9 Floor Drain TOTO type square flange TX 1B, American Standard, INA
2 Paving Block Paving Block, (Natural, T = 6 cm, Mutu Beton K-250) Produk Lokal
PEKERJAAN STRUKTUR
A PEKERJAAN SUB STRUCTURE
1 Pondasi Pondasi Telapak (Foot Plat) By Structural Engineer's Detail
2 Pondasi Pondasi Batu Kali By Structural Engineer's Detail
C. PEKERJAAN ATAP
1 Dak Beton Beton Bertulang By Structural Engineer's Detail
2 Rangka Atap Konstruksi Baja Ringan Giga Steel, Pryda Steel, Smartruss TrueCore, Kobe, Sakura Truss
Konstruksi Baja Single Beam Baja Profil Konvensional
Konstruksi Baja Rangka Batang Baja Carbon Steel Pipe Sch 40 (CSP)
3 Penutup Atap Atap Genteng Metal Sheet / Spandek Tebal 0,5 mm Bloescope, Lysaght
A. PEKERJAAN PLAMBING :
1 Pipa :
- Air Bersih Polyprophilyn (PPr) PN 10 ATP Toro, Genova, SD, Coestherm,
- Air Bekas PVC Class AW, Lengkap Dengan Fitting dan sambungannya Wavin, Rucika, Vinilon
- Air Kotor PVC Class AW, Lengkap Dengan Fitting dan sambungannya Wavin, Rucika, Vinilon
- Air Hujan PVC Class AW, Lengkap Dengan Fitting dan sambungannya Wavin, Rucika, Vinilon
2 Fitting dan Matrial bantu Wavin, Rucika, Vinilon
3 Valve Cast iron , Broze Toyo,Kitz,Vivalco
4 Roof drain Besi Cor Lokal
5 Pompa Air Kotor (Sumppit) Kapasitas : ( sesuai gambar) Regent,Gruonfos, Arthur
Head : ( sesuai gambar)
Putaran : 1500
Matrial Pompa
- Casing : Cast Iron
- Impeller : Cast Iron
- Shaft : 403 Stainless Steel
Motor Output : 3.7KW,380Volt,3Phase,50Hz
Jenis : Sumersible
Jumlah :
Lengkap Panel Kontrol
C PEKERJAAN HYDRANT
1 Pompa Hidran Utama Electric Jenis : Centrifugal End Suction Pum Fairbank, Patterson, Ideal Bombas
single suction, base mounted
flexible coupled dengan motor
Casing : cast iron
Impeller : bronze
Bearings : grease lubricated
Penggerak : motor listrik dan motor
khusus untuk fire pumps Mounted on the Base Plate
Standar yang di ikuti : NFPA 20/1990
Kapasitas : 750 USGPM
Total Head : 85 meter
Speed : 2900 RPM
Seal Type : Gland Packing
Power Motr : 75 KW/100HP, 380 V
2 Pompa Diesel Jenis : Centrifugal End Suction Pum Fairbank, Patterson, Ideal Bombas
Standar yang di ikuti : NFPA 20/1990
Kapasitas : 750 USGPM
Total Head : 85 meter
Speed : 2900 RPM
Seal Type : Gland Packing
Power Motr : 75 KW/100HP, 380 V
Page 1 MEP
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
DAFTAR ISI
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
BAB II
PERSYARATAN TEKNIS ARSITEKTUR
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS STRUKTUR
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL,
ELEKTRIKAL, PLUMBING & TATA UDARA
BAB V
PENUTUP
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1.1. PEKERJAAN
e. Metode Pembayaran mengacu pada kontrak unit price (harga satuan) yaitu
kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam
batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap, untuk
setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat sementara, pembayarannya didasarkan Pada hasil
pengukuran bersama atas volume Pekerjaan yang benar-benar telah
dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa
Halaman : I - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut
yang jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian
konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas lebih
dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti
kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas
mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan
keputusan Konsultan Pengawas.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga
sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar
setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan. (bila ada)
6. Bill of Quantity hanya sebagai acuan dalam penawaran yang mengikat
dalam pelaksanaan adalah gambar dan RKS.
Halaman : I - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
m. Pekerjaan lain-lain
Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa
dipisahkan dengan pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS
Halaman : I - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
sebelum masa kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap
selanjutnya.
Halaman : I - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton
dan penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, garam, asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan
memenuhi syarat, sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh
laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi laboratorium.
Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari
kotoran, lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas.
1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim
disebut pasir urug.
2. Pasir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian
terbesar adalah terletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim
dipasarkan disebut pasi pasang
3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya
mendapat rekomendasi dari laboratorium.
1.3.1. SITUASI/LOKASI
a. Lokasi proyek adalah Desa Cikoang Kec. Mangara Bombang Kab. Takalar
Propinsi Sulawesi Selatan. Halaman proyek akan diserahkan kepada Kontraktor.
Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai
keadaan tanah halaman proyek tersebut.
Halaman : I - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Kontraktor harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan
halaman kerja (work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk
pekerja/buruhnya fasilitas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai
untuk mandi dan buang air.
Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi
fasilitas-fasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap
bersih dan terhindar dari kerusakan.
Dengan seijin Kuasa Pengguna Anggaran, Kontraktor dapat menggunakan kembali
kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
Halaman : I - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan
halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan nama
tersebut 90 x 150 cm dipotong dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan
petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau
memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa
ijin dari Pemberi Tugas.
Halaman : I - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
BAB II
PEKERJAAN ARSITEKTUR
1.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata
disusun ½ bata dan satu bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan
untuk pekerjaan ini.
1.2. BAHAN
a. Batu bata (bata merah)
Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri
eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x 10,5 x 22 cm
yang dibakar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah
patah, bersudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran.
Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin tidak
sama dengan ukuran tersebut diatas, harus diusahakan supaya ukuran bata
yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang.
Kualitas bata harus sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1941
Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Konsultan MK.
Konsultan MK berhak menolak bata dan menyuruh bongkar pasangan bata
yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera
diangkut keluar dari tempat pekerjaan.
b. Adukan
Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan dinding
batu bata. Komposisi adukan adalah 1 pc : 5 pasir untuk dinding biasa, 1 Pc :
3 pasir untuk tasram
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik
(Nusantara, Gresik, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang
mempunyai kualitas standar konstruksi).
Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permukaan yang
keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai
mengeras tidak boleh digunakan kembali.
Halaman : II - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat
dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas
kusen harus dibuat balok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pasangan
rollaag. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal
maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk.
c. Semua Pasangan Batu bata dipasang rata sampai dengan ring balk
strukturnya sebagai penumpu rangka atap diplester dan diaci 1 : 5.
d. Dinding yang berada diatas plafon dan dibawah ring balk harus diplester 1 : 5
tanpa acian
e. Kecuali ditentukan lain, bukaan dinding yang tidak terpasang kusen tinggi
bukaan dinding adalah 2,15 m dari elevasi 0,00.
Halaman : II - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : II - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus),
seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi
Teknis ini.
1. Contoh Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada MK untuk
disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
2.5. BAHAN
Pasir.
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau
kotoran lain yang merusak.
Perbandingan butir – butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada
yang halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.
Bahan Tambahan.
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah
daya lekat.
Halaman : II - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
meningkatkan kepadatan, dan bahan tambahan yang larut air, yang dicampur
rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti MU-300 buatan PT Cipta
Mortar Utama.
Acian Khusus.
Acian khusus untuk permukaan pasangan batu bata harus terdiri dari bahan
semen, tepung batu kapur dan bahan tambahan lainnya yang telah dicampur
rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakai dengan hanya
menambahkan air dalam jumlah tertentu.
3. Air.
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang
bersifat merusak.
Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada
dasarnya semua air, kecuali yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai
ketentuan AASHTO T26 dan / atau disetujui Konsultan MK.
B. PLESTERAN
Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :
a. 1 pc : 3 pasir untuk permukaan beton, dinding trasram atau daerah basah
dan dinding luar yang tidak tertutup atap.
b. 1 pc : 2 pasir dan sudut dinding
c. 1 pc : 5 pasir untuk dinding bata bagian dalam gedung
Semen PC yang dipakai adalah produk lokal yang terbaik (satu merek untuk
seluruh pekerjaan).
d. Plesteran untuk penutup dinding bata ringan menggunakan Dry-Mortar : 3
kg/m2, ketebalan 3 mm. Ketebalan dapat diatur sesuai dengan grade : kasar,
sedang, halus. Produk setara : MU, Plester Mutiara, atau Cipta Mortar
2.6. PELAKSANAAN
a. Plesteran dinding bata
Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi
dengan air, siarnya dikorek sedalam 1 cm. Tebal plesteran minimum 1,5 cm
dan maksimum 2,5 cm. Plesteran diselesaikan dengan papan plesteran dan
kayu perata atau sekop baja. Sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan
menyiku. Sambungan dari plesteran-plesteran harus mulus dan lurus.
Dalam mendirikan dinding yang tidak berada dibawah atap, selama waktu
hujan harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan bahan pelindung yang cukup sesuai.
Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram dengan air selama 7
(tujuh) hari terus menerus.
b. Plesteran Beton
Seluruh permukaan beton yang tampak harus menghasilkan permukaan
yang halus dan rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat
menghasilkan permukaan yang halus dan rata, maka permukaan tersebut
harus diplester hingga menghasilkan permukaan seperti yang dimaksud di
dalam gambar rancangan pelaksanaan.
Permukaan beton yang akan diplester harus disiapkan dulu dengan
pekerjaan pendahuluan dengan urutan sebagai berikut :
Permukaan dibuat kasar dengan betel/pahat beton
Halaman : II - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : II - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Faktor Pengaman
Kecuali disebutkan lain, bagian – bagian alumunium termasuk ketahanan
kaca, memenuhi faktor keamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum
tekanan angin yang disyaratkan.
2. Modifikasi
Dapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan,
kekuatan atau ketahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria
perencanaan.
3. Pergerakan Karena Temperatur
Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan
suara maupun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah,
sealant yang tidak merekat dan hal – hal lain. Sambungan kedap air harus
mampu menampung pergerakan ini.
4. Persyaratan Struktur
Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.
Beban Hidup : Pada bagian – bagian yang menerima hidup terutama pada
waktu perawatan, seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan
disediakan penguat dan angkur dengan kemampuan menahan beban
terpusat sebesar 62 kg tanpa terjadi kerusakan.
5. Kebocoran Udara
ASTM E – 283 – Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap
m’ unit panjang penampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa.
6. Kebocoran Air
ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interior
bangunan sampai tekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan
jumlah air minimum 3,4 L/m2/minimal.
Halaman : II - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Garansi
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang
meliputi kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua
pintu, jendela dan lainnya seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk
periode selama 1 tahun setelah pekerjaan yang rusak dengan biaya
Kontraktor.
c. Gasket
Nomor Produk : 9K-20216, 9K-20219
Bahan : EPDM
Sifat Material : Tahan terhadap perubahan cuaca
Halaman : II - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
f. Joint Sealer
Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang
berserat guna menutup celah sambungan profile tersebut, sehingga
mencegah kebocoran udara, air dan suara.
Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212
Bahan : Butyl Rubber
g. Pengisi daun pintu rangka aluminium kecuali kaca 8 mm adalah panel MDF 8
mm finish cat duco.
Halaman : II - 9
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
13. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa
kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar
mencapai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela.
14. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun.
15. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis)
halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
16. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih
dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
17. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan
brosur serta persyaratan teknis yang benar.
18. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang
berlainan sifatnya harus diberi “sealent”.
19. Pertemuan pengisi rangka daun pintu aluminium baik dengan kaca atau
panel MDF harus disealent poliuretant dengan rapi dan rapat.
20. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam
galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus
kedap air.
21. Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus
tetap dilindungi dengan “Lacquer Film”.
22. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan bila
kosen; alumunium telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap
terlindungi oleh Lacquer Film atau plastic tape agar kosen tetap terjamin
kebersihannya.
23. Kecuali disebutkan atau ditunjukkan dalam gambar detail, pemasangan
kusen aluminium dipasang pada posisi tengah/center terhadap tebal
dinding.
b. Daun Pintu Tahan Api (fire doors) minimal 120 menit dengan teknik pemasangan yang
sesuai brosur dan gambar rancangan pelaksanaan. Untuk pemasangan fire doors
tersebut dilengkapi :
Hinge (engsel) tipe K05-F/13
Handle nd back plate tipe 7570.01
Kunci Cylinder tipe 3333 N
Halaman : II - 10
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik
dan data teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung
sehingga terhindar dari keretakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang
tidak diinginkan.
4.4. BAHAN
a. Kaca Polos.
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass
yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang
baik yang memenuhi ketentuan SNI 15-0047 – 1987 dan SNI 15-0130 –
1987, seperti tipe Indoflot.
Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
c. Kaca Es.
Kaca es harus merupakan kaca jenis figured glass polos yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualitas yang baik yang
memenuhi ketentuan Sii.
Ukuran dan ketbalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
d. Cermin.
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan 5mm
merata, tanpa cacat dan dari kualitas baik seperti Miralux.
Ukuran dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
e. Neoprene/Gasket.
Neoprene/Gasket atau bahan sintetis lainnya yang setar untuk
perlengkapan pemasangan kaca pada rangka alumunium.
Dimennsi Neoprene/Gasket yang dibutuhkan disesuaikan dengan
ketebalan kaca dan jenis profil alumunium yang digunakan.
Halaman : II - 11
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4.5. PELAKSANAAN
a. Umum.
1. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja
adalah ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang
sebenarnya dan besarnya toleransi harus diukur ditempat oleh
Kontraktor berdasarkan ukuran di tempat kaca atau cermin tersebut
akan dipasang, atau menurut petunjuk dari Konsultan MK, bila
dikehendaki lain.
2. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe
kaca, ketebalan kaca dan kualitas kaca.
Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan
persetujuan dari Konsultan MK.
3. Semua bahan harus dipasang dengan rekomendasi dari pabrik.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam
bidang pekerjaannya.
b. Pemasangan Kaca.
1. Sela dan Toleransi Pemotongan.
Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut :
- Sela bagian muka antara kaca dan rangka nominal 3mm.
- Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm.
- Kedalaman celah minimal 16mm.
- Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm
atau -1,5mm.
- Sela untuk Gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket
yang digunakan.
c. Persiapan Permukaan.
Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi
dan bagian-bagian lain yang akan diberikan kaca harus diperiksa
bahwa mereka dapat bergerak dengan baik.
Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan
terkunci atau tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan
kaca selesai.
Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai
petunjuk pabrik.
Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu,
lembab dan lapisan bahan kimia yang berasal dari pabrik.
e. Pemasangan Cermin.
Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang
memiliki dop penutup stainless steel.
Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga cermin
terpasang rata dan kokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
Halaman : II - 12
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Ketidaksesuaian.
Konsultan MK berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang
sesuai. Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5.3. BAHAN
a. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas
baik, buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai
kelembapan lebih dari 70%.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang
didatangkan harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut dibawah.
Halaman : II - 13
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Kunci tipe silinder dengan dua kali putar yang terbuat dari bahan
kuningan atau Nikel stainless steel, dengan 3 (tiga) buah anak
kunci.
- Handle/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas plat yang
terbuat dari bahan Nikel stainless steel dan finishing stainless steel
hair line.
- Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja
lapis seng stainless steel hair line dengan jenis dan ukuran yang
disesuaikan dengan jenis bahan daun pintu (besi, kayu atau
alumunium), yang dilengkapi dengan lidah siang (latch bolt), lidah
malam (dead bolt), lubang silinder, face plate, lubang untuk
pegangan pintu dan dilengkapi strike plate.
3. Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk daun pintu alumunium tipe
ayun dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu
berukuran 102mm x 76mm x 3mm dengan ball bearings.
- Kecuali ditentukan adanya penggunaan engsel kupu-kupu, engsel
untuk semua jendela harus dari tipe friction stay 20” dari ukuran
yang sesuai dengan ukuran dan berat jendela.
- Engsel tipe kupu-kupu untuk jendela harus berukuran 76mm x
64mm x 2mm.
- Ketentuan Bahan dan finishing engsel adalah dari bahan Nikel
Stainless steel dengan finish stainless steel hair line.
4. Hak Angin.
Hak angin untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kupu.
5. Pengunci Jendela.
Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel atau tipe friction stay
menggunakan jenis rambuncis.
6. Grendel Tanam/Flush bolt.
Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam atas
bawah.
7. Penahan Pintu (Door Stop).
Penahan pintu untuk mencegah benturan daun pintu dengan dinding
pemasangan dilantai.
8. Pull Handle
Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less
menggunakan handle buka model hollow panjang 900 mm.
9. Lever Handle
Pegangan kunci pintu yang memakai engsel kupu-kupu
menggunakan handle.
10. Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna stainless
steel hair line, kecuali bila ditentukan lain.
Halaman : II - 14
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Pemasangan Pintu.
Kunci pintu dipasang pada ketinggalan 1000 mm dari lantai.
Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas
daun pintu dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi
bawah daun pintu, sedang engsel tengah dipasang diantar kedua
engsel tersebut.
Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan
(handle), pelat penutup muka dan pelat kunci.
Pada pintu yang terdiri dari dua daun pintu, salah satunya harus
dipasang slot tanam sebagaimana mestinya, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
c. Pemasangan Jendela.
Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen
dengan menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara
pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya dalam Gambar
Kerja.
Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen dengan
menggunakan friction stay yang merangkap sebagai hak angin,
dengan cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya.
Penempatan engsel harus sesuai dengan arah buakaan jendela yang
diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela
harus dilengkapi dengan sebuah pengunci.
d. Perlengkapan lain
1. Door closer
2. Floor Hing
3. Gasket
Ketentuan pemasangan gasket pada pintu adalah sebagai berikut :
Airtight
Fireproof
Smokeproof
Soundproof
Weatherproof
Halaman : II - 15
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4. Dust Strike
Tipe Dust Strike yang digunakan adalah :
Type lantai/threshold - Glynn Johnson DP2
Untuk lantai marmer - Modrtz
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan bahan penutup dan pengisi celah
termasuk diantaranya, tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
Celah antara kusen pintu / jendela dengan dinding.
Celah antara dinding dengan kolom bangunan.
Celah antara peralatan dengan dinding, lantai atau langit – langit.
Celah antara langit – langit dan dinding.
Dan celah – celah lainnya yang memerlukannya, seperti disebutkan dalam
Spesifikasi Teknis terkait.
Contoh dan data teknis / brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan/MK untuk mendapatkan persetujuan sebelum
pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Semua bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baru, utuh / masih disegel,
bermerek jelas dan harus disimpan di tempat yang kering, bersih dan aman, dan
dilindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh kondisi udara.
Tipe Umum.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang sifatnya
non – struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon, yang
sesuai untuk daerah tropis dengan kelembaban tinggi dan dapat diaplikasikan pada
berbagai jenis bahan.
Halaman : II - 16
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Tipe Struktural.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang sifatnya
struktural harus merupakan produk yang dibuat dari bahan silikon dengan formula
khusus sehingga mampu menahan beban struktural seperti angin, dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis bahan, seperti GE Ulgraglaze 4400.
Tipe Akrilik.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk bagian – bagian bangunan yang akan dicat
harus dari tipe akrilik yang dapat dicat setelah 2 jam pengeringan, tahan terhadap
air, jamur dan lumur, memiliki daya rekat yang baik pada segala jenis bahan, seperti
IKA Glazing Acrylic atau yang setara yang disetujui Pengawas Lapangan/MK.
Persiapan.
Semua permukaan yang akan menerima bahan penutup dan pengisi celah harus
bebas dari debu, air, minyak dan segala kotoran.
Bahan metal atau kaca yang berhubungan dengan dinding harus dibersihkan
dengan bahan pembersih yang tidak mengandung minyak seperti methyl.
Desain Pertemuan.
Desain pertemuan pada lokasi bahan penutup celah akan ditempatkan tidak lebih
lebar dari 12,7 mm dan tidak lebih sempit dari 4 mm, dengan kedalaman tidak lebih
besar dari 6,4 mm dan tidak lebih kecil dari 4 mm.
Cara Pengaplikasian.
Batang penyangga dari bahan polyethylene closed cell foam dipasang pada
dasar celah / tempat yang akan diberi bahan penutup atau pengisi celah untuk
mendapatkan kedalaman celah yang tepat.
Daerah di sekitar tempat yang akan diberi bahan penutup celah harus dilindungi
dengan lembaran pelindung. Lembaran pelindung ini tidak boleh menyentuh
bagian permukaan yang akan diberi bahan penutup celah. Lembaran pelindung
harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai diaplikasikan.
Pelapis dasar harus diaplikasikan terlebih dahulu pada permukaan yang berpori,
agar bahan penutup dan pengisi celah dapat melekat dengan baik.
Bahan penutup celah harus diaplikasikan secara menerus (tidak terputus –
putus)
Lembaran pelindung harus segera dibuka setelah bahan penutup celah selesai
diaplikasikan.
Bahan penutup celah yang baru saja terpasang tidak boleh diganggu paling
sedikit selama 48 (empat puluh delapan) jam.
Lapisan Pelindung.
Penumpu talang datar yang dibuat dari bahan baja harus diberi lapisan cat dasar
anti karat dan cat akhir dalam warna sesuai ketentuan Skema Warna.
Bahan cat dan cara pengecatan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
Halaman : II - 17
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
7.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan
berbagai bahan penutup langit-langit (gypsum panel, dan calsiboard) sesuai
dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk
keperluan pekerjaan ini.
Pekerjaan langit-langit / plafon disini adalah dengan full system dalam arti
seluruh rangka dan panel penutupnya adalah satu pabrikan dan satu system
desainnya. Dalam pelaksanaannya dari produk yang dipakai harus bersedia
menyediakan tenaga supervise teknis dari principal.
7.2. BAHAN
a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah panel gypsum standart
9mm sesuai pada gambar perencanaan.
Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588,
BS 1230 atau ASTM C 36.
b. Calsium Cilicat 6mm untuk plafon ruang, teritisan atap bagian luar dan
daerah basah atau sesuai dengan finishing schedule. Bahan terpasang
harus dalam keadaan utuh, kuat, permukaan rata dan tanpa cacat lainnya.
c. Rangka plafond menggunakan sistem metal furing chanel terbuat dari
bahan galvalume tebal 0,55 mm, full system sesuai gambar rancangan
pelaksanaan.
d. Calsiboard 6 mm untuk plafon teritisan atap bagian luar dan daerah basah
atau sesuai dengan finishing scedule yang telah ditentukan. Bahan
terpasang harus dalam keadaan utuh, kuat, permukaan rata dan tanpa
cacat lainnya.
7.3. PELAKSANAAN
a. Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sesuai
gambar rancangan sedangkan untuk rangka pembagi berjarak 40 cm
untuk papan gypsum 9 mm dan 60 cm untuk papan gypsum 12mm sesuai
persyaratan teknis dari pabrik dan gambar rancangan pelaksanaan
b. Pemasangan paku atau sekrup harus diberi jarak 10 mm (minimal) dan
maksimal 16 mm dari pinggir bahan penutup. Jarak antara paku sekrup
pada bagian tepi gypsum berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah
penutup langit-langit jarak antara paku sekrup adalah 30 cm.
c. Sambungan pada pemasangan penutup langit-langit antara satu dengan
lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak yang pemasangannya
dilakukan zig zag.
d. Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar-benar rata pada setiap
sambungan harus dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk
Halaman : II - 18
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
yang sama dengan papan penutup langit-langit dengan lubang dan garis
tengah pelaksanaan sesuai brosur petunjuk.
e. Untuk pekerjaan plafond dengan menggunakan gypsum datar tanpa nat,
tebal minimal 9 mm produksi Jaya Board atau setara.
f. Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar
mendapatkan permukaan yang benar rata.
g. Langit-langit tanpa penutup/exposed beton di ruang-ruang yang tidak
tertutup harus dirapikan.
h. Pemasangan Calsiboard
Langit – langit Calsiboard dipaku atau disekrup pada rangka plafond
dengan hati – hati, menggunakan paku baut eternit yang cukup jumlahnya.
Letak paku – paku tersebut harus diatur dan beraturan jaraknya.
Permukaan seluruh bidang langit – langit Calsiboard harus datar air /
waterpass tanpa nat. Pertemuan langit – langit dengan dinding tidak
bercelah. Langit – langit Calsiboard dicat emultion dengan warna yang
ditetapkan oleh Konsultan Perencana.
8.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelapis dinding ruangan-ruangan dalam
bangunan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan RKS ini, meliputi
penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. Ruangan
yang dilapisi keramik sesuai dengan gambar dan schedule finishing.
8.2. BAHAN
a. Keramik Tile
Keramik untuk pelapis dinding yang dipakai buatan dalam negeri,
berukuran 25x25 yang dipasang sesuai schedule/gambar untuk ruang –
ruang lainnya. Bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, utuh
kuat, tanpa cacat. Keramik yang didatangkan harus disetujui oleh
Konsultan MK.
c. Batu Tempel
Batu tempel tang digunakan adalah jenis andesit warna gelap ukuran 5 x
30 atau 20 x 30 dengan permukaan rata. Bahan yang didatangkan harus
dalam keadaan baik, utuh kuat, tanpa cacat. Keramik yang didatangkan
harus disetujui oleh Konsultan MK.
8.3. PELAKSANAAN
a. Pemasangan keramik
Pemasangan keramik dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Permukaan
dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata
air. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan
dinding yang ada. Pemasangan keramik dinding dimulai dari tulangan ini.
Sebelum dipasang, keramik dinding agar direndam dalam air terlebih
Halaman : II - 19
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
dahulu. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan
dasar maupun di badan belakang keramik dinding yang terpasang.
Perbandingan adukan dan ketebalan rata – rata yang dianjurkan adalah
Semen : Pasir = 1 : 4, dengan ketebalan rata – rata 2,0 cm. Lebar nat
yang dianjurkan untuk dinding adalah 2 mm, dengan campuran pengisi nat
(Grout) bahan khusus AM 50. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi
expansion joint. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak
tertentu dengan mempertimbangkan desainnya, agar tidak menerima
beban terlalu berat. Bersihkan segera bekas adukan dari permukaan
keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar dengan
kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan air
bersih. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan
ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik dinding yang akan
dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama.
Halaman : II - 20
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
10.2 BAHAN
a. Ubin penutup lantai yang dipakai ukuran 60 x 60, 40 x 40 cm dari jenis
Keramik yang mempunyai specifikasi minimal sbb :
2 30 x 30 Tebal ± 7 mm ±5%
Panjang x Lebar ± 0,5 %
Kuat Tekan Min K-500
Kuat Gesekan ≤175 mm3
Daya Serap Air ≤0,5 %
Ketahanan Zat Kimia Sedang
Kimia
3 20 x 20 Tebal ± 6 mm ±5%
Panjang x Lebar ± 0,5 %
Kuat Tekan Min K-500
Kuat Gesekan ≤175 mm3
Daya Serap Air ≤0,5 %
Ketahanan Zat Kimia Sedang
Kimia
10.3 PELAKSANAAN
a. Pemasangan lantai keramik
Pemasangan keramik lantai sebaiknya pada tahap akhir, untuk
menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup
kering dan rata air. Tentukan tulangan/kepalaan dengan
mempertimbangkan tata letak ruangan / lantai yang ada. Pemasangan
keramik lantai dimulai dari tulangan ini. Sebelum dipasang, keramik lantai
agar direndam dalam air terlebih dahulu. Setiap jalur pemasangan
Halaman : II - 21
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan
keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di badan belakang
keramik lantai yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata
– rata yang dianjurkan adalah Semen : Pasir = 1 : 4, dengan ketebalan
rata – rata 2 - 4 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai adalah 2 - 3
mm kecuali untuk keramik type cuting dan homogeneus tile lebar nat
maximum adalah 1,5 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan
khusus AM 50 dengan warna sama dengan penutup lantaiyang
dipasang. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint.
Bersihkan segera bekas adukan dari permukaan keramik, dapat
digunakan bahan pembersih yang ada di pasar dengan kadar asam tidak
lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih. Karena
sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran
pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk
ini periksa dan pastikan keramik lantai yang akan dipasang mempunyai
seri dan golongan ukuran yang sama.
b. Pemasangan
Pekerjaan ini harus dilakukan dengan serapi-rapinya oleh tukang yang
benar-benar ahli dan berpengalaman, sesuai dengan petunjuk pabrik
bahan yang bersangkutan.
X. PEKERJAAN PENGECATAN
10.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan
seharusnya dilaksanakan dalam pengecatan dengan bahan-bahan emulsi,
enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan
sebagai pekerjaan permulaan, ditengah-tengah dan akhir. Yang dicat adalah
semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton, dan
permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan
yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
10.3. BAHAN
a. Umum.
1. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan
masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau
Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan
pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya
harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus
sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
Pemakaian bahan-bahan pengering atau bahan-bahan lainnya tanpa
Halaman : II - 22
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Cat Dasar.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau
setara :
- Water-based sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan
gipsum dan panel kalsium silikat.
- Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat
akhir berbahan dasar minyak.
- Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima cat
akhir berbahan dasar minyak.
- Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk permukaan
besi/baja.
c. Undercoat.
Undercoat digunakan untuk permukaan bidang baru yang belum pernah
dicat sebelumnya.
d. Cat Akhir.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang
setar :
- Emulsion untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan gipsum
dan panel kalsium silikat.
- Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan
gipsum dan panel kalsium silikat.
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan
interior pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan
besi/baja.
- Khusus untuk bagian luar yang tidak terlindung atap dipakai jenis
Weathershield
e. Epoxy
Cat Epoxy digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana
dan skedule finishing dengan ketebalan 150 mikron untuk dinding dan
1000 mikron untuk lantai. Bahan yang digunakan adalah produk Jotun
atau setara dengan warna akan ditentukan kemudian oleh konsultan MK
dan pemberi tugas.
10.4. PELAKSANAAN
a. Pelaksanaan Pekerjaan
Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.
1. Umum.
- Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya,
permukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-
benda sejenisnya yang berhubungan langsung dengan
permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau
Halaman : II - 23
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3. Permukaan Gypsum.
Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk
dan permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan
dimulai.
Kemudian permukaan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat
dasar khusus untuk gipsum, untuk menutup permukaan yang
berpori.
Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan
sesuai ketentuan Spesifikasi ini.
4. Permukaan Kayu.
Permukaan kayu harus bersih dari minyak, lemak dan serbuk kayu
gergajian, sisa pengamplasan serta kotoran lainnya, sebelum
pelapisan cat dimulai.
Halaman : II - 24
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Pelaksanaan Pengecatan.
Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung
cat, tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas,
perbedaan warna dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah
sempurna dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan
dengan ketebalan yang sama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan,
termasuk bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh
ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di
sekitarnya.
Halaman : II - 25
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan
berikutnya untuk memberikan kesempatan pengeringan yang
sempurna, disesuaikan dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari
pabrik pembuat cat dimaksud.
Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal (dalam
keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut.
a. Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion.
b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion khusus eksterior
/Weathersield.
c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir
Berbahan Dasar Minyak.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.
d. Permukaan Kayu
Cat Dasar : 1 (satu) lapis wood primer sealer.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.
e. Permukaan Besi/Baja.
Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc
chromate primer.
Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat.
Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based
high quality gloss finish.
Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.
- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda
mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda
kerusakan lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar
seragam konsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda
pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan
pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat
dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4
liter cat.
- Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab
kontraktor untuk memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu
menutup warna lapis di bawahnya).
Metode Pengecatan.
- Cat dasar untuk permuakaan beton, plesteran, gypsum board
diberikan dengan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas
atau rol.
Halaman : II - 26
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
e. Pengerjaan melamin
Permukaan kayu yang dipertahankan corak naturalnya seperti yang
dijelaskan dalam gambar atau keterangan lainnya (daun pintu, Clading
Teakwood, Nurse station counter, dll sesuai gambar rencana) dimelamin
dengan bahan dari produk yang baik.
Pekerjaan harus dilakukan oleh tukang yang ahli dan
berpengalaman. Bagian yang akan dimelamin harus benar-benar bersih
dan kering. Bagian yang retak harus ditutup dulu dengan dempul yang
khusus untuk melamin. Sebelum pengecatan dimulai kayu harus digosok
dulu dengan batu kambang sampai rata kemudian dihaluskan dengan
ampelas.
Pengecatan dilakukan setelah permukaan kayu benar-benar telah
bersih dan kering.
Tingkat lapisan melamin yang dikehendaki adalah dof.
11.2. BAHAN
a. Water Closet dan Wastafel
Barang-barang yang akan dipakai adalah sebagai berikut :
1. Water Closet Duduk
Bahan porselen, produk dalam negeri, lengkap dengan stop kran
dan peralatan lain (warna standard).
2. Wastafel
Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri, lengkap
dengan keran, siphon dan perlengkapan lainnya (warna standard).
Westafel pedestal.
4. Sink dapur (TOTO atau Royal)
Semua wastafel dan Sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan
keran, siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
5. Urinoir (Type Moslem)
Setara Toto type U57M. Semua Urinoir sudah lengkap dengan keran,
siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan.
Halaman : II - 27
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
11.3. PELAKSANAAN
Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh
ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus
dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi.
a. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup
sambungan tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-
bidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang
kuat dan diuji.
Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan
sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan
Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat.
b. Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
c. Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikian rupa sehingga
puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai,
kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada
ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
d. Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa
pada meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
e. Urinoir harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak tepi bagian
depan alat ini berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan
330mm untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
f. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan
Pengawasan Lapangan.
g. Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan pekerjaan elektrikal harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
h. Pemasangan alat-alat sanitair lain
Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat
datar dan diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai
harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan
saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-sela antara floor drain
dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus
Halaman : II - 28
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan
bidang lantai.
Paper holder hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun
hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada
dinding 100 cm di atas lantai.
12.2. BAHAN
1. Standar Mutu Bahan
Berdasarkan : ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 DAN 407.
2. Untuk pelat atap dan daerah basah lainnya seperti toilet dan sebagainya
menggunakan Produk SIKA, Awazseal, Sintaproof, Isobond, Bituthene
2000 atau sejenisnya yang setara.
3. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan tertutup
(belum dibuka) dan masih tersegel dan berlabel sesuai pabriknya.
4. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab,
kering dan bersih.
5. Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan bahan-bahan yang
disimpannya, baik sebelum atau selama pelaksanaan.
6. Pengujian
a. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan sebelum
dipasang, pada laboratorium yang ditunjuk pengawas. Dan sebelum
dimulai pemasangannya Kontraktor harus menunjukkan sertifikat
keaslian barang dari supplier disertai data-data teknis komposisi unsur
material pembentuknya.
b. Sewaktu penyerahan hasil pekerjaan, kontraktor wajib memberikan
jaminan atas produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor,
pecah dan cacat lainnya, selama 10 (sepuluh) tahun termasuk
mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.
Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu
material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu
pelaksanaan pemasangannya.
c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan/pengujian dengan
melakukan penyemprotan langsung dengan air serta
menggenanginya dengan air di atas permukaan yang diberi
lapisan/additive kedap air.
Halaman : II - 29
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
12.4. CONTOH
1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, disertai brosur
lengkap dan jaminan keaslian material dari pabrik.
2. Contoh bahan harus diserahkan minimal sebanyak 2 (dua) buah yang
setara mutunya.
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk akan diberitahukan oleh
pengawas dalam jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender
terhitung sejak penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
4. Pengawas mempunyai hak untuk meminta kontraktor mengadakan
mock-up guna memperjelas usulan material yang diajukannya.
12.5. PELAKSANAAN
a. Persiapan permukaan yang dilapis waterproofing lantai beton harus
bebas dari kotoran yang melekat seperti bitumen, oli, bercak-bercak cat,
lemak dan lain-lain.
b. Lapisan dasar primer untuk meratakan permukaan lantai beton dan
membuat kemiringan dengan screeding beton campuran 1 : 2
ditambahkan 0,5 kg/m2 dengan semen slurry bonding agent lain yang
setara. Kemiringan screeding beton sekurang-kurangnya 2%,
selanjutnya Kontraktor melapor Pengawas Lapangan untuk mendapat
persetujuan.
c. Seluruh lapisan waterproofing, jika tidak ditentukan lain harus pula
menutupi kaki-kaki bidang-bidang tegak sampai ketinggian permukaan
air (minimal 30 cm). Pertemuan bidang horizontal dan vertikal harus
dipasang polyster mesh. Disekeliling pipa-pipa pembuang harus dibobok
untuk kemudian diisi dengan semen non shrink.
d. Aplikasi pemasangan oleh tenaga ahli dan persyaratan dari produsen :
Campuran waterproofing adalah semen slurry 3 kg/m2 dicampur dengan
bonding agent (additive) sehingga mencapai ketebalan minimum 3 mm.
e. Pada pekerjaan beton yang bersinggungan dengan air dan digunakan
untuk lalu lintas manusia, water proofing yang digunakan harus memiliki
campuran butiran berbatu keras.
f. Untuk semua waterproofing yang terpasang harus diadakan uji coba
terhadap kebocoran selama 24 jam atau hingga dapat dipastikan tidak
terdapat bukti adanya kebocoran.
g. Pekerjaan waterproofing harus mendapat sertifikat pemeliharaan cuma-
cuma selama 2 (dua) tahun.
h. Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang
berpengalaman dan sesuai dengan "metode pelaksanaan" berdasarkan
spesifikasi pabrik.
i. Khusus untuk bahan water proofing yang dipasang di tempat yang
berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis
pelindung terhadap ultra violet maka di atasnya harus diberi lapisan
pelindung sesuai gambar pelaksanaan, atau petunjuk pengawas, dimana
lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing lainnya.
Halaman : II - 30
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Bahan
Bahan waterproofing yang digunakan harus memenuhi persyaratan dan
kualitas.
2. Lokasi kerja
a. Dak Beton (atap):
1) untuk area Exposed dapat dipergunakan jenis acrylic WP Coating,
contohnya menggunakan type Sonoshield 300H dari BASF atau
produk sejenis dari SIKA,LEMKRA atau yang berwarna abu-abu
sangat dekoratif tidak perlu screed, kelihatan bersih dan tidak ada
joint overlap. Tetapi hanya dapat dipakai untuk foot traffic.
2) Untuk area Non exposed, dapat mempergunakan jenis Torch-on WP
Membrane, contohnya menggunakan type Masterpren 2003 dari
BASF atau produk sejenis dari SIKA,FOSROC, LEMKRA atau
setara, Keunggulannya sangat elastis, sehingga tidak mudah robek,
harga lebih ekonomis.
d. Floor Hardener
Untuk daerah parkir maka dipergunakan jenis Natural Aggregate Floor
Hardener, contohnya menggunakan type Mastertop 100 dari BASF atau
produk sejenis dari SIKA, FOSROC, LEMKRA atau setara.
e. Antara pipa plumbing dengan dak beton :
Celah tersebut diisi dengan material jenis Non-shrink Grout, contohnya
menggunakan type Masterflow 830 dari BASF atau produk sejenis dari
SIKA,FOSROC, LEMKRA atau setara, dan kemudian antara pipa dan
Grout di sealant dengan Polyurethane sealant sonolastic netral
3. Macam Pekerjaan
a. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus membuat rencana
kerja pemasangan kedap air (waterproffing) dan perkerasan lantai dan
Halaman : II - 31
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
Halaman : II - 32
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Sistem Waterproofing
Kondisi permukaan
a. Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang
akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan melakukan
perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pekerjaan
waterproofing.
b. Applikator harus yakin bahwa expansion joint, pemasangan waterstop
sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertulis, celah-celah antara
beton dan lubang drainage serta pemipaan diisi dengan material
grouting dan di sealant dengan polyurethane sealant NP1 atau Ultra.
c) Waterproofing membrane
Material water proofing harus produksi perusahaan yang telah
mempunyai Sertifikat ISO 9002 dan merupakan torch-on waterproofing
membrane (contoh : type Masterpren 2003) yang mempunyai
reinforcement dari bahan dasar polyester, non-woven dan modified
bituminous compound yang diformulasikan dengan bitumen pilihan dan
atactic polypropylene serta mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Elongation (UNI-8202/8) Long : 40 15%
Tran : 45 15%
Tensile strength (UNI-82002/8) Long : 12 0.4N/mm2
Tran : 10 0.4N/mm2
Tear resistance (UNI-8202/8) Long : 140N
Tran : 160 N
Water impermeability : 0.06 N/mm2
Water vapour transmission : 40.000
Ageing, Q.U. V Test (ASTMG53-7) : Passed
d) Aplikasi/Pelaksanaan
1) Pemasangan waterproofing jenis ini harus dilaksanakan oleh aplikator
yang telah berpengalaman dan sesuai dengan cara yang tercantum di
dalam data sheet.
2) Tidak boleh ada kerutan pada membrane dan pada daerah
sambungan harus terdapat overlap minimum 5cm atau seperti yang
tercantum pada data sheet.
Halaman : II - 33
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
e) Testing
a. Setelah pekerjaan waterproofing ini selesai, lakukan perendaman
selama 3 hari untuk mengetahui apakah masih terjadi kebocoran.
b. Jika terjadi kebocoran, aplikator harus memperbaiki area tersebut dan
dilakukan perendaman ulang sampai tak terjadi kebocoran.
1. Kondisi permukaan
a. Aplikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan yang
akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan
melakukan perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan
untuk pekerjaan waterproofing.
b. Aplikator harus yakin bahwa expansion joint, pemasangan waterstop
sudah sesuai dengan spesifikasi yang tertulis, celah-celah antara
beton dan lubang drainage serta pemipaan diisi dengan material
grouting dan di sealant dengan polyurethane sealant NP1
3. Waterproofing membran
Material waterproofing harus diproduksi perusahaan yang telah
memperoleh sertifikasi ISO 9002 dan merupakan jenis Acrylic Water
Profing Coating (contoh type Sonoshield 300H dari BASF atau merk lain
Halaman : II - 34
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4. Aplikasi
a. Pelaksanaan pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh aplikator yang
telah berpengalaman atau yang direkomendasikan perusahaan
produsen , dan sesuai dengan cara yang tercantum dalam data
sheet.
b. Seluruh permukaan beton yang akan di Waterproofing harus di
primer dengan Masterkure 181 dari BASF (atau bahan sejenis yang
dikeluarkan produk lain yang telah direkomendasikan diatas) dan
diselesaikan minimum 3 jam sebelum pelaksanaan Acrylic Water
Profing Coating.
c. Laksanakan coating pertama dari Acrylic Water Profing Coating
dengan mempergunakan kuas atau rol dan tempelkan serat fiber
keatas permukaannya yang masih basah. Pastikan bahwa seluruh
serat menempel dengan baik pada permukaan Acrylic Water Profing
Coating.
d. Laksanakan coating kedua dari pada saat coating pertama telah
mengering, dengan arah tegak lurus terhadap coating pertama.
e. Total kebutuhan dari Acrylic Water Profing Coating lebih kurang 1.0
lt/m2
f. Waterproofing harus dibiarkan mengering sebelum dilaksanakan
finishing yang lain.
5. Pengetesan
a. Setelah pekerjaan Waterproofing selesai dikerjakan, maka lakukan
pengetesan dengan cara perendaman .
b. Jika terdapat kebocoran pada saat pengetesan dilakukan, maka
aplikator harus memperbaiki area tersebut dan dilakukan
pengetesan ulang.
Halaman : II - 35
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2. Sistem Waterproofing
a. Kondisi permukaan
1) Applikator harus meninjau dan menyelidiki keadaan permukaan
yang akan di waterproofing terhadap keretakan, kebocoran dan
melakukan perbaikan serta persiapan-persiapan yang diperlukan
untuk pekerjaan waterproofing.
2) Celah antara beton dan lubang drainage harus diisi dengan
material grouting dan di sealant dengan Polyurethane Sealant
NP1 atau Ultra.
c. Material waterproofing
Material water proofing produksi perusahaan yang telah mempunyai
Sertifikat ISO 9002. Material yang diaplikasikan adalah Masterseal
540-Barralastic produk BASF atau produk sejenis dari merk lain
seperti SIKA, Fosroc, lemkra atau setara. Bahan ini terdiri dari 2
komponen, flexible, polymer modified cementitious waterproofing
slurry, dengan properties :
Tensile bond strength : 0,50 N/mm2
Shear bond strength (ASTM C836-89) : 1,4 N/mm2
Halaman : II - 36
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Aplikasi/Pelaksanaan
1) Masterseal 540-Barralastic harus diaplikasikan oleh aplikator yang
telah berpengalaman dan sesuai dengan cara yang tercantum
dalam data sheet.
2) Masterseal 540-Barralastic diaplikasikan dalam 2 kali coating
pada bagian dalam water tank dengan ketentuan lapisan kedua
dilakukan diatas lapisan pertama yang sudah kering dengan arah
berlawanan.
3) Masterseal 540-Barralastic yang sudah diaplikasikan harus kering
sebelum dilakukan pekerjaan finishing yang lain.
e. Testing
1) Setelah pekerjaan waterproofing selesai, lakukan perendaman
selama 3 hari untuk mengetahui apakah masih terjadi kebocoran.
2) Jika terjadi kebocoran, aplikator harus memperbaiki area tersebut
dan dilakukan perendaman ulang sampai tak terjadi kebocoran.
f. Proteksi dan Finishing
Setelah dilaksanakan pengetesan, lapisan waterproofing harus
dilindungi dengan adukan semen pasir 1:3 dan dibuat kemiringan ke
arah drain dengan ketebalan minimum 25mm.
Halaman : II - 37
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2. Kondisi Lapangan
Floorhardner direkomendasikan untuk mentratment lantai pada area-area
tertentu yang mempunyai kerawanan terhadap pengaruh kimia atau
kondisi yang cenderung membuat terjadinya goresan atau keausan pada
lantai karena mobilitas dan beban berat yang ada diatasnya
Penggunaan material ini pada khususnya pada area lantai dengan fungsi :
Industri ringan dan gedung-gedung komersial
basements dan cellars
ruang-ruang mechanical workshops
Ruang-ruang gudang
corridors, halls
parking areas
Area loading dan Unloading
3. Karakteristik Material Floor Hardner
a. Karakteristik Teknis :
Abrasion resistance (ASTM C779) : 0.65 mm at 60 minutes
Impact resistance (LA Rattler) : 50% loss of weight
Chemical resistance : Medium to low
Supply form : Powder
Colours : Natural (Concrete Grey), French Grey, Tile Red, Sunlight
Yellow and Light Green.
b. Takaran Penggunaan :
Takaran penggunaan bahan material ini tergantung pada kondisi
fungsi lantai yang akan ditreatment . Dibawah ini adalah
rekomendasi minimum penggunaan, antara lain:
Untuk area dengan lalu lintas dan beban ringan : 3 kg/m2
Untuk area dengan lalu lintas dan beban menengah : 5 kg/m2
Untuk area dengan lalu lintas dan beban berat : 7 kg/m2
Untuk area yang memerlukan ketahanan warna : 7 kg/m2
PRECAUTIONS
c. Yang harus diperhatikan saat Pelaksanaan Pekerjaan :
Floorhardner adalah bahan non toxic tetapi alkaline seperti cement
pada umumnya dan dapat menyebabkan iritasi pada orang yang
mempunyai kulit sensitive. Pada waktu proses pekerjaan
menggunakan bahan material ini perlu penggunaan alat/pakaian
pelindung seperti kaus tangan, pakaian lengan panjang dan masker
untuk hidung.
d. Aplikasi/Pelaksanaan
1) Persiapan
Halaman : II - 38
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2) Penebaran
Floorhardner harus diterapkan dalam dua layers.
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat – alat dan
bahan berikut pemasangan penutup atap metal (zincallume) dan
perlengkapannya, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
a. Contoh Bahan.
Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan
ini harus diserahkan lebih dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk
Halaman : II - 39
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
a. Umum.
Semua bahan – bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus
seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui
Pengawas Lapangan.
b. Bahan Atap
1. Zincalume
2. Finishes Zincalume & Clean Color Bond
3. Thickness 0,50mm TCT (0,45 mmBMT)
4. System KLIP-KLOP
o Pemasangan.
1. Pemasangan penutup atap Zincalume dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam
Gambar Kerja.
2. Penutup atap Zincalume berikut talang – talang (bila ditunjukkan
dalam Gambar Kerja) harus dipasang dengan baik, dimulai dari
bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai kemiringan atap yang
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
Halaman : II - 40
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Lingkup pekerjaan ini adalah pemasangan dan perakitan rangka atap dengan
baja ringan yang meliputi perhitungan struktur, Spesifikasi Teknis dan desain
oleh pabrikan yang ditunjuk, berikut pengadaan aplikator yang direkomendasi
oleh pabrik penghasil :
Sistem rangka atap
Reng
Ikatan angin
Dan aksesori pelengkap lainnya untuk melengkapi pemasangan.
14.2. STANDAR / RUJUKAN
a. Australian Standard :
AS 1163 – Structural Steel Hollow Sections
AS 1170 – Loading Code,
Part 1 : Dead and Live Loads and Load Combinations
Part 2 : Wind Loads
AS 1538 – Cold Formed Structures Code
AS 1554 – Structural Steel Welding Code
AS 4100 – Steel Structures Code
AS 1397 – Steel Sheet and Strip – Hot Dipped Zinc Coated and
Aluminium / Zinc Coated
AS 3566 – Self Drilling Screws for The Building and Construction
Industries
AS 1650 – Hot Dipped Galvanized Coatings on Ferrous Articles.
AS 4600 – Cold Formed Code for Structural Steel.
Halaman : II - 41
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Desain sistem rangka atap harus dibuat sedemikian rupa agar dapat
mengakomodasi gerakan bagian rangka tanpa kerusakan atau
tekanan berlebih, kegagalan pelapis, kegagalan sambungan,
ketegangan yang tak semestinya pada alat pengencang dan
angkur, atau akibat lainnya yang merusak ketika mengalami
perubahan temperatur sekitar yang maksimal sekitar 200 C.
Sistem rangka atap harus didesain untuk mengakomodasi pengiriman
dan penanganan, untuk memudahkan dan mempercepat perakitan.
b. Penyerahan.
Kontraktor harus menyerahkan data – data berikut :
Data produk untuk setiap tipe rangka baja ringan dan aksesori.
Data analisa struktur yang tertutup dan ditanda tangani enjinir
profesional yang dipilih yang bertanggung jawab untuk
mempersiapkannya.
Sertifikat pabrik yang ditanda tangani oleh pabrik pembuat rangka
baja ringan yang menyatakan bahwa produk mereka memenuhi
persyaratan, termasuk ketebalan baja tanpa lapisan, tegangan leleh,
tegangan tarik, elongasi total dan ketebalan lapisan pelapis metal.
Sebagai pengganti sertifikat pabrik, serahkan laporan pengujian dari
agensi pengujian yang terdaftar yang membuktikan kesesuaiannya
dengan persyaratan – persyaratan.
Sertifikat tukang las yang ditanda tangani Kontraktor yang
menyatakan bahwa tukang las memenuhi persyaratan – persyaratan
yang ditetapkan dalam butir Jaminan Mutu.
c. Jaminan Mutu.
Pekerjakan fabrikator dan pemasang yang telah berpengalaman
dengan bahan, desain rangka baja ringan yang sejenis, dan dengan
catatan pengalaman proyek yang berhasil.
Standar pengelasan harus memenuhi ketentuan AWS D1.1 atau AS
1554 edisi terakhir.
b. Lembaran Metal.
o Lembaran metal lapis seng / galvanized harus memenuhi ketentuan
SNI 07-0132-1987 dengan tebal lapisan seng minimal 220 g/m2 sesuai
JIS G 3302-1994, seperti Lokfom, Sarana atau yang setara yang
disetujui.
Halaman : II - 42
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Profil Rangka.
Profil rangka yang akan digunakan harus sesuai dengan standar profil
rangka yang dibuat oleh pabrik pembuatan sistem rangka baja ringan.
Spesifikasi Material.
d. Manufaktur / Fabrikator.
Sesuai dengan ketentuan – ketentuan, manufaktur / fabrikator sistem
rangka baja ringan yang dapat memenuhi standar
e. Aksesori Rangka.
Aksesori rangka baja ringan harus dibuat dari bahan dan penyelesaian
yang sama dengan yang digunakan untuk bagian – bagian rangka baja
ringan dan sesuai dengan persyaratan engineer dari pabrik pembuat
rangka baja ringan, termasuk :
Halaman : II - 43
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Pemasangan.
1. Umum.
Harus memenuhi persyaratan fabrikasi seperti disebutkan di atas.
Lengkapi dengan ikatan angin, balok di atas bidang bukaan
dinding, siku – siku penulangan, pengaku, aksesori dan alat
pengencang yang sesuai dengan persyaratan engineer pabrik
pembuat.
Pasang rangka baja ringan dan aksesori agar vertikal, tegak lurus
empat sisi, sesuai dengan garis yang telah ditentukan, dan dengan
sambungan yang kencang.
Pasang bagian rangka dalam satu bagian panjang utuh bila
memungkinkan.
Lengkapi dengan ikatan angin sementara yang dibiarkan pada
tempatnya sampai rangka baja ringan menjadi stabil secara
permanen.
Sambungan muai harus dibuat terpisah dari rangka baja ringan
dengan cara sesuai persyaratan. Do not bridge building expansion
and control joints with cold-formed metal framing. Independently
frame both sides of joints.
Halaman : II - 44
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Perbaikan Perlindungan.
Persiapkan dan perbaiki lapisan seng yang rusak pada rangka baja ringan
yang telah difabrikasi dan dipasang dengan cat perbaikan lapisan seng
yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.
Halaman : II - 45
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Persyaratan Bahan
a. Beton Rabat dan Kanstin dibuat dari adukan 1 pc : 2 ps : 3kr, sehingg
menghasilkan mutu beton” fc’ = 15mPa atau K.175 denga nbesi beton
dari baja lunak Gr.300 betegangan leleh ijin minimum 300mPa.
b. Dicetak perbagian
c. Memenuhi syarat SK.SNI T -15-1991-03.
d. Kanstin dicetak denga ncetakan besi agar didapat ukuran yang sama
rata
Pemasangan /Pelaksanaan
a. Pekerjaan harus disesuaikan dengan gambar dan mendapat petunjuk
serta persetujuan Konsultan Pengawas
b. Tanah harus dipadatkan dalam keadaan rata
c. Antara tanah dan beton rabat harus diberi pasir minimal tebal 10cm
atau sesuai dengan gambar
d. Pada waktu pemasangan kanstin harus dijaga kerapihan dan cukup
kokoh supaya tidak berubah kedudukannya
Halaman : II - 46
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Lapisan Dasar
a. Lapisan dasar sesuai spesifikasi struktur jalan atau lapangan upacara
(grass block)
b. Permukaan sub-base harus sesuai dengan kemiringan permukaan
interlocking block yang diinginkan dan bila tidak disebutkan lain dalam
perencanaan harus minimum 2% pada arah yang disesuaikan dengan
rencana.
Halaman : II - 47
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b) Contoh bahan
a. Sebelum mulai pekerjaan , pelaksana harus menyerahkan kepada
Konsultan Supervisi contoh contoh bahan yang akan digunakan
b. harus dikerjakan oleh tenaga yang sudah trampil dan dipimpin oleh
tenaga ahli yang berpengalaman lengkap dengan peralatannya.
c. Pelaksana wajib membuat gambar gambar Shop Drawing untuk
pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar rencana dengan ukuran
ukuran berdasarkan kondisi lapangan.
15.7. PEMASANGAN
Pasir untuk lapisan bawah interlocking harus merupakan pasir yang tajam
dan bersih dengan kadar tanah tidak lebih dari 3% berat , dikenal dengan
nama pasir extra beton
a) Pasir tersebut digelar dalam 2 tahap. Lapisan I digelar pasir lebih kurang
tebal 4 cm kemudian dipadatkan dengan vibrator. Lapisan kedua digelar
pasir lebih kurang 3 cm dan pasir tidak boleh dipadatkan, tetapi hanya
diratakan dengan jidar dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan
yang
rata.
Halaman : II - 48
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : II - 49
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
BAB III
PERSYARATAN TEKNIS STRUKTURAL
4. Situasi
Halaman : III - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam cara-cara pengukuran alat
penyipat datar, slang plastik, alat penyiku, prisma silang, segitiga siku-siku dan alat-
alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain yang diperlukan guna ketetapan
pengukuran.
Semua benda seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan terhadap
bangunan ataupun pondasi dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah
pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar dan
disingkirkan dari daerah tapak, kecuali untuk hal-hal di bawah ini :
1. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang
tidak mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
1. Kriteria obstacle berupa konstruksi beton pasangan batu kali, pasangan dinding tembok
besi-besi tua dan lain-lain. Bekas perlindungan maupun bekas kontruksi bangunan
lama (bila ada) yang cara pembongkarannya memerlukan metoda khusus dengan
menggunakan peralatan yang lebih khusus pula (misalnya : concrete breaker,
compressor, mesin potong) dibandingkan dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaan galian tanah.
2. Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan
lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket
pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
3. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang
diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap
material/barang-barang yang sudah terpasang (existing)
Halaman : III - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Yang termasuk pekerjaan perbaikan kondisi tanah adalah semua pekerjaan yang
berhubungan dengan pekerjaan tanah meliputi :
Leveling
Pemadatan Tanah
Penggalian, pengurugan ( Pematangan lahan)
Penimbunan dilakukan sampai pada peil dan kemiringan yang ditentukan sesuai Gambar
Kerja.
Sebelum penimbunan, daerah kawasan harus dibersihkan dari semua kotoran, rumput,
humus dan akar tanaman.
Penimbunan baru dilakukan setelah tanah yang selesai dibersihkan itu dipadatkan
mencapai 90% kepadatan maksimum modified proctor.
Pelaksanaan pemadatan dilakukan lapis demi lapis, tiap lapisan tidak boleh lebih dari 20
cm tebal sebelum dipadatkan atau 15 cm setelah dipadatkan.
Tanah yang dipadatkan harus mencapai 90 % kepadatan maksimum yang dapat dicapai
pada kadar air optimum yang ditentukan dengan Modified AASHTO T-99, kecuali tanah
setebal 30 cm di bawah sub base course harus mencapai 90% compacted (dari modified
proctor).
Selama pemadatan harus dikontrol terus kadar airnya, sebelum pemadatan kadar air
dari fill material harus sama dengan kadar air optimum dari hasil test Compaction
Modified Proctor dari contoh fill material.
Apabila kadar air bahan timbunan/fill material lebih kecil dari bahan optimum, maka fill
material harus diberi air sehingga menyamai kadar air optimum. Sebaliknya bila kadar air
bahan timbunan/fill material lebih besar dari kadar air optimum, maka fill material harus
dikeringkan terlebih dahulu atau ditambah dengan bahan timbunan yang lebih kering.
Pemadatan harus dilakukan pada cuaca baik, bila hujan dan air tergenang, pemadatan
dihentikan. Diusahakan air dapat mengalir dengan membuat saluran-saluran drainage
sehingga daerah pemadatan selalu kering.
Halaman : III - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Setiap lapis dari daerah yang dipadatkan harus ditest dengan 'Field Dry Density Test'
untuk mengetahui kepadatan tanah yang dicapai serta Moisture Content. Satu test untuk
setiap 400 m2 untuk tanah yang dipadatkan.
Apabila tanah yang dipadatkan < 1,6 ton/m 3, maka tanah tersebut harus diganti
dengan tanah lain atau dicampur pasir sehingga tanah tersebut menjadi >1,6
ton/m3.
Apabila tanah yang dipadatkan telah mencapai nilai 90% compacted dari modified
proctor (untuk lapisan sub grade setebal 30 cm di bawah base) tetapi tidak mencapai
soaked CBR minimum = 4, maka tanah (sub grade) tersebut harus diganti dengan fill
material yang pada 90% maksimum compacted mencapai nilai soaked CBR = 4.
Setelah galian tanah kontruksi lantai dilakukan, kemudian permukaan tanah lapisan sub
grade tersebut dilakukan pengetesan CBR = 4, apabila ternyata permukaan atas sub
grade tersebut tidak mencapai nilai soaked CBR = 4, maka tanah tersebut harus digaru /
digali setebal 30 cm sehingga menjadi gembur, kemudian dilakukan pemadatan,
sehingga nilai soaked CBR = 4 bisa tercapai.
Yang termasuk pekerjaan ini ialah semua pekerjaan dalam kawasan bangunan tersebut,
meliputi :
Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan pembuatan sub base course dan base course ialah
pembuatan lapisan sirtu yang terdiri dari agregat kasar (kerikil keras dan batu-batu bulat)
yang bercampur dengan pasir clay, sesuai Gambar Kerja serta Persyaratan
Pelaksanaan dan Uraian Pekerjaan.
Persyaratan Umum
- Semua bahan-bahan yang dipergunakan harus memenuhi peraturan-peraturan /
normalisasi-normalisasi yang berlaku di Indonesia seperti PUBB, PBI, PMI dan lain-
lain.
Halaman : III - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Sirtu dipergunakan dalam lapisan sub base course dan base course ini harus
disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi /Perencana.
Agregat kasar
Halaman : III - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Setiap luas 400 m 2 per lapis pemadatan harus dilakukan field test untuk mengetahui
CBR yang tercapai akibat pemadatan yang dilakukan.
- Untuk mencapai minimal kepadatan yang diinginkan (CBR 30) dipakai rollers dengan
berat 10 ton atau lainnya yang setaraf dan disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi /Perencana. Kecuali untuk daerah-daerah sempit diantara yang tidak
dapat dilalui oleh rollers, pemadatan dilakukan dengan menggunakan
stamper/compactor dengan kapasitas 2 ton atau yang setaraf dan disetujui oleh
Konsultan MK/Manajemen Konstruksi.
- Pemadatan base course harus mencapai nilai minimal CBR 80 untuk jalan dan CBR
60 untuk lantai.
- Setiap luas 400 m 2 per lapis pemadatan harus dilakukan field test untuk mengetahui
CBR yang tercapai akibat pemadatan yang dilakukan.
- Pemadatan base course untuk daerah-daerah yang tidak dapat dilalui oleh rollers 8
sampai 10 ton, sehingga tidak akan mencapai nilai CBR 80 dan CBR 60, maka
bahan base course tersebut diganti dengan beton tumbuk mutu K-125 yang tebalnya
25 cm, ukuran sesuai dengan Gambar Kerja.
- Untuk daerah-daerah lain yang masih dapat dilalui rollers yang beratnya 8 ton
sampai 10 ton, bahan base course adalah tetap seperti point pertama di atas dan
harus mencapai nilai minimal CBR 80 untuk jalan dan CBR 60 untuk lantai dengan
ketebalan sesuai Gambar Kerja.
a. Lingkup Pekerjaan
Halaman : III - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3.7.2. MATERIAL
Bahan-bahan :
Harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam code
PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI
2847 : 2013).
a. Portland Cement
Digunakan portland cement jenis fly ash, Type I menurut ASTM atau minimal
memenuhi menurut ketentuan yang digariskan oleh Asosiasi Semen
Indonesia.Semen yang digunakan harus keadaan Fresh dan tidak terdapat
gumpalan-gumpalan.Merek yang dipakai tidak boleh ditukar-tukar kecuali mendapat
persetujuan dari Konsultan MK dan Konsultan Perencana.
b. Batu Belah
Batu Belah dengan kebersihan yang memenuhi KETENTUAN YANG BERLAKU
Dalam hal gradasi,dapat sedikit menyimpang dari kriteria normal menurut
PERSYARATAN BETON STRUKTURAL UNTUK BANGUNAN GEDUNG (SNI 2847
: 2013).dengan catatan beton harus massif (padat, tanpa rongga, pori-pori).
c. Besi Beton
Besi beton biasa (normalround steel bars ),dimana besi yang digunakan mengacu
pada ASTM A 706M,1993. Pada jenis besi yang digunakan ini pada masa
produksinya mengandung elemen paduan (alloys) yaitu niobium dan Vanadium yang
dimaksudkan untuk menambah kemampuan kuat leleh dan tidak getas. Untuk jenis
BJTD 40 untuk diameter diatas 13 mm dan BJTP 24 untuk diameter dibawah 13 mm,
harus masuk dalam percobaan lengkung 180 derajat tidak menunjukkan tanda-tanda
getas .Pelaksana harus melaksanakan Pengujian tarik dan lengkung untuk setiap 25
ton besi di laboratorium yang disetujui pihak Konsultan MK. Disamping itu harus
menyerahkan jaminan /sertifikat kwalitas besi yang dikeluarkan oleh Pabrik.
a. Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 15 cm, ditimbris dan disiram air
sampai kepadatan maksimum.
b. Lantai kerja pondasi/aanstamping adalah batu kali setebal 20 cm di isi pasir atau
batu pecah pada celahnya hingga kokoh.
c. Material batu kali/belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat dan tidak retak.
d. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau berpori besar dan terbungkus lumpur
tidak diperkenankan dipakai.
e. Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi dan berapen adalah 1pc : 5ps.Air
yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak
pondasi, asam alkali atau bahan organik.
f. Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organik dan
bahan-bahan yang dapat merusak pasangan, untuk itu pasir yang akan dipakai
terlebih dahulu diayak lewat ayakan dengan diameter lubang sebesar 10 mm.
Halaman : III - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
g. Penggalian pondasi lajur batu kali dilakukan dengan terlebih dahulu menetapkan lay
out, titik as pondasi tersebut dan ditentukan dengan teliti sesuai gambar dan disetujui
Direksi.
h. Pemeriksaan tiap galian pondasi dilaksanakan terhadap kebenaran penempatannya,
kedalaman, besaran, lebar, letak dan kondisi dasar galian. Sebelum pemasangan
pondasi dimulai izin dari Direksi mengenai hal tersebut harus didapat secara tertulis.
i. Pemborong harus memperhatikan adanya stek tulangan kolom, stek tulangan ke
sloof dan sparing pipa plumbing yang menembus pondasi.
j. Karena adanya cut and fill, pemborong harus memperhatikan kedalaman pondasi
terhadap tanah dasar/keras
Pembuatan urugan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dan lantai kerja dari beton
tumbuk dengan komposisi adukan 1 : 3 : 5 setebal 5 cm.
Pembuatan semua pondasi telapak (foot plat) sesuai Gambar Kerja.
Pemasangan semua stek dan angker yang diperlukan sesuai Gambar Kerja.
Persyaratan Umum
- Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa
ukuran dan kedalamannya dan disetujui Pengawas.
- Pondasi telapak beton diletakkan pada tanah keras dengan kedalaman seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana.
- Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah dan
air hujan, maka sebelum pasangan dimuai terlebih dahulu air harus dipompa dan
dibuang di daerah lain yang tidak mengganggu pekerjaan dan dasar lubang
dikeringkan.
- Kualitas bahan yang dipersyaratkan. Kualitas campuran beton minimum harus memenuhi
syarat-syarat K-250, PBI 1971, NI-2, sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja.
- Agregat beton. Semua agregat beton mengikuti syarat-syarat PBI 1971, termasuk
spesifikasi-spesifikasinya, syarat-syarat bahannya dan lain-lain.
- Campuran beton. PC-Portland Cement, dari pabrik Gresik/Cibinong atau lainnya yang
setaraf, S-Pasir (Sand) yang dimaksud pasir alam yang masuk dalam daerah gradasi 2
atau 3 dari pembagian daerah gradasi 1 sampai 4. ST-Crushed (kerikil) tergantung dari
fungsi dan bentuk beton yang dikehendaki. Campuran beton selalu dibuat untuk memenuhi
syarat-syarat minimum compressive strength dari beton K-250 untuk pondasi mesin,
pondasi sumuran dan pendukungnya.
Halaman : III - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Semua baja tulangan yang didisain sebagai ‘tulangan praktis’ dan tidak termasuk pada
gambar, tetapi diperlukan/dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaan ini harus diadakan
pelaksanaannya.
- Pemasangan dengan pengikatan dari pekerjaan baja yang tertanam dalam beton harus
dilakukan dalam keadaan normal, tidak diselesaikan pada saat pengecoran beton
berlangsung.
- Pemotongan dan pengikatan sesuai dengan kondisi yang ada pada gambar kerja.
- Pemborong harus membuat detail ‘shop drawing’ dengan skala dan rencana untuk seluruh
pekerjaan untuk disetujui Pengawas Lapangan dalam pelaksanaan.
- Semua baja pada pekerjaan beton ini permukaannya harus bersih dari larutan-larutan,
bahan-bahan atau material yang dapat memberi akibat pengurangan ikatan antara beton
dan baja.
- Semua baja tulangan harus dipasang sedemikian rupa sehingga selama dan sebelum
pengecoran tulangan tidak berubah tempat.
- Jumlah luas dari baja tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan jika
dipergunakan ‘besi beton kurus’, maka jumlah batang-batang harus ditambah sehingga
jumlah luas yang ditentukan terpenuhi. Dalam hal ini harus dimintakan persetujuan tertulis
dari Pengawas Lapangan terlebih dahulu.
- Kualitas baja tulangan harus sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja.
Halaman : III - 9
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Arah pengangkutan harus lancar, sehingga tidak terjadi perbedaan waktu yang mencolok
antara beton yang sudah dicor dan beton yang akan dicor. Alat-alat pengangkutan beton
harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.
Benda uji
Selama pengecoran harus dibuat benda-benda uji setiap 5 m3 beton dengan minimum
satu buah benda uji setiap harinya sesuai pasal 4.7 PBI 1971 dan diberi tanggal dan
nomor urut.
Pemeliharaan (Curing)
Selama struktur beton harus dilakukan pemeliharaan (curing) dengan air selama minimal
14 hari.
Lantai Kerja
Lantai kerja semua pekerjaan beton bertulang yang berhubungan dengan tanah harus
mempunyai lantai kerja beton tumbuk dengan ketebalan minimum 5 cm. Lantai kerja ini
harus kering dan bersih dari segala kotoran sebelum pengecoran beton bertulang
dilaksanakan. Campuran beton untuk lantai kerja mempunyai perbandingan volume 1 pc
: 3 ps : 5 kr.
Penggalian
Pemborong harus melakukan pengukuran untuk menetapkan lokasi dan elevasi lubang-
lubang pondasi sesuai dengan gambar kerja, hasil pengukuran harus disetujui oleh
Pengawas Lapangan sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya.
Penggalian lubang pondasi harus dikerjakan secara terus menerus sampai mencapai
elevasi yang dipersyaratkan dan harus mendapat persetujuan tertulis yang ditanda
tangani oleh Pengawas Lapangan.
Material lepas dan lumpur harus dibersihkan dari dalam lubang pondasi. Lubang harus
bersih setiap saat.
Halaman : III - 10
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Perbandingan adukan harus sesuai dengan hasil percobaan dan persyaratan yang
diminta dan angka perbandingan tersebut harus menyatakan takaran dalam satuan isis
yang dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digetarkan. Alat penakar harus dibuat
dengan baik, kuat dan harus mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan terlebih
dahulu.
Pengadukan beton tersebut harus sudah terpakai dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Bila digerakkan kontinyu secara mekanik, jangka waktu
tersebut bisa diperpanjang. Adukan beton tersebut harus dicorkan sedekat-dekatnya ke
tujuan secara kontinyu sampai mencapai syarat-syarat pelaksanaan yang disetujui
Pengawas Lapangan.
Supaya dalam beton tidak terjadi rongga kosong/udara masuk selama pengecoran harus
digunakan concrete vibrator. Concrete vibrator harus ditanam tegak lurus, tidak boleh
lebih dari 30 detik setiap penanaman untuk tebal lapisan 8 cm dan tidak boleh kena
langsung baik pada baja tulangan maupun cetakan.
Pengecoran harus dilakukan secara teliti dan harus selalu diperiksa sehingga dapat
menghasilkan bentuk permukaan dan ketinggian yang dibutuhkan sesuai dengan gambar
kerja.
Selama pekerjaan pengecoran beton bertulang harus selalu dibuat benda uji minimal 1
buah setiap 5 m3 beton setiap hari sesuai dengan pasal 4.7 PBI 1971 dan diberi tanggal
dan nomor urut yang menerus. Jika dari hasil pengujian ternyata tidak memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, maka pekerjaan yang bersangkutan harus dibongkar
dan merupakan tanggung jawab Pemborong.
Persiapan Pengecoran
- Pemborong harus membuat shop drawing
- Pembuatan cetakan harus teliti, datar dan tegak lurus, tidak bocor, sehingga
kedudukannya tidak bergetar atau bergeser pada waktunya. Sebelum pengecoran
dilaksanakan, semua cetakan beton harus bersih dari segala yang dapat mengurangi
mutu dan kekuatan beton. Jika diperlukan cetakan harus dicuci dan dikeringkan terlebih
dahulu.
3.8.6. PENYELESAIAN
Pemborong harus membersihkan kembali daerah yang telah selesai dikerjakan terhadap
segala kotoran-kotoran, sampah-sampah berkas adukan-adukan, bobokan-bobokan,
tulangan-tulangan dan lain-lain.
Pemborong harus tetap menjamin susunan tanah pada daerah di sekitar pondasi
terhadap kepadatannya maupun terhadap peil semula.
Pemborong harus menjamin kepadatan beton sehingga tidak terjadi keropos. Hal ini
akan mendapat konfirmasi dari Pengawas Lapangan.
Semua akibat dari tidak terpenuhinya hal-hal tersebut diatas adalah menjadi tanggung
jawab Pemborong, yaitu Pemborong harus menanggung semua biaya-biaya re-design
dan biaya tambahan volume pekerjaan.
Halaman : III - 11
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3.9.1. UMUM
Pekerjaan yang termasuk meliputi :
1. Penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua
pembuatan dan mendirikan semua baja tulangan, bersama dengan
semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada hubungannya
dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau
sebagaimana diperlukannya.
2. Tanggung jawab "kontraktor" atas instalasi semua alat-alat yang
terpasang, selubung-selubung dan sebagainya yang tertanam di dalam
beton. Syarat-syarat umum pada pekerjaan ini berlaku penuh Peraturan
Beton Indonesia 1971 (PBI 1971), ASTM dan ACI.
3. Ukuran-ukuran (dimensi) dari bagian-bagian beton bertulang yang tidak
termasuk pada gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur adalah
ukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuran yang tepat, begitu pula
besi penulangannya ditetapkan dalam gambar-gambar struktur konstruksi
beton bertulang. Jika terdapat selisih dalam ukuran antara kedua macam
gambar itu, maka ukuran yang harus berlaku harus dikonsultasikan
terlebih dahulu dengan perencana atau MK guna mendapatkan ukuran
yang sesungguhnya disetujui oleh perencana.
4. Jika karena keadaan pasaran, besi penulangan perlu diganti guna
kelangsungan pelaksanaan maka jumlah luas penampang tidak boleh
berkurang dengan memperhatikan syarat-syarat lainnya yang termuat
dalam PBI 1971. Dalam hal ini MK harus segera diberitahukan untuk
persetujuannya, sebelum fabrikasi dilakukan.
5. Penyediaan dan penempatan tulangan baja untuk semua pekerjaan beton
yang berlangsung dicor di tempat, termasuk penyediaan dan penempatan
batang-batang dowel ditanamkan di dalam beton seperti terlihat dan
terperinci di dalam gambar atau seperti petunjuk MK dan, bila
disyaratkan, penyediaan penulangan untuk dinding blok beton.
6. "Kontraktor" harus bertanggungjawab untuk membuat dan membiayai
semua desain campuran beton dan test-test untuk menentukan
kecocokan dari bahan dan proporsi dari bahan-bahan terperinci untuk
setiap jenis dan kekuatan beton, dari perincian slump, yang akan
bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik dan kondisi penempatan,
dan akan menghasilkan yang diijinkan oleh MK. Kontraktor berkewajiban
mengadakan dan membiayai Test Laboratorium.
7. Pekerjaan-pekerjaan lain yang termasuk adalah :
- semua pekerjaan beton yang tidak terperinci di luar ini
- pemeliharaan dan finishing, termasuk grouting
- mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali
tulangan beton
- koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan dari lain bagian
- sparing dalam beton untuk instalasi M/E
- penyediaan dan penempatan stek tulangan pada setiap pertemuan
dinding bata dengan kolom/dinding beton struktural dan dinding bata
dengan pelat beton struktural seperti yang ditunjukkan oleh MK.
Halaman : III - 12
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
berikut ini :
a. PBI - 1971 Peraturan Beton Bertulang Indonesia - 1971
b. SKSNI - 1991 Tatacara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung
c. PUBI – 1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
d. ACI - 304 ACI 304.1R-92, State-of-the Art Report on Preplaced Aggregate
Conc. for Structural and Mass Concrete, Part 2
ACI 304.2R-91, Placing Concrete by Pumping Methods, Part 2
e. ASTM - C94 Standard Specification for Ready-Mixed Concrete
f. ASTM - C33 Standard Specification for Concrete Aggregates
g. ACI - 318 Building Code Requirements for Reinforced Concrete
h. ACI - 301 Specification for Structural Concrete of Building
i. ACI - 212 ACI 212.IR-63, Admixture for Concrete, Part 1
ACI 212.2R-71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1
j. ASTM - C143 Standard Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method
l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for Curing Concrete
m. ASTM - C172 Standard Method of Sampling Freshly Mixed Concrete
n. ASTM - C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test
Specimens in the Field
o. ASTM - C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and
Sawed Beams of Concrete
p. ASTM - C309 Standard Specification for Liquid Membrane Forming
Compounds for Curing Concrete
q. ASTM - D1752 Standard Specification for Performed Spange Rubberand Cork
Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction
r. ASTM - D1751 Standard Specification for Performed Expansion Joint Fillers
for Concrete Paving and Structural Construction (Non-extruding and Resilient
Bituminous Types)
s. SII Standard Industri Indonesia
t. ACI - 315 Manual of Standard Practice for Reinforced Concrete
u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire Fabric for
Concrete Reinforcement.
v. ASTM - A165 Standard Specification for Deformed and Plain Billet Steel Bars
for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, for reinforcing bars, Grade 40,
for stirrups and ties.
w. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis yang diberikan oleh MK.
3.9.3. PENYERAHAN-PENYERAHAN
Penyerahan-penyerahan berikut harus dilaksanakan oleh Kontraktor kepada
MK sesuai dengan jadwal yang telah disetujui untuk menyerahkan dan
dengan segera sehingga tidak menyebabkan keterlambatan pada pekerjaan
sendiri maupun pada pekerjaan kontraktor lain.
Gambar pelaksanaan
Merupakan gambar tahapan pelaksanaan yang harus diserahkan oleh
Kontraktor kepada MK untuk mendapat persetujuan ijin.
Penyerahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja
sebelum jadwal pelaksanaan pekerjaan beton.
Data dari pabrik/sertifikat
Untuk mendapat jaminan atas mutu beton ready-mix, maka sebelum
pengiriman; Kontraktor harus sudah menyerahkan kepada MK sedikitnya
Halaman : III - 13
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Adukan/campuran beton
Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix design masing-
masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari yang didasarkan pada
minimum 20 hasil pengujian atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil uji
tersebut dapat disetujui oleh MK.
Ukuran-ukuran
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap jenis dan
kekuatan dari berat normal beton, dibuat empat (4) adukan campuran
dengan memakai nilai faktor air-semen yang berbeda-beda.
Halaman : III - 14
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus disediakan dan
disimpan dengan baik oleh tenaga MK ahli, dan selalu tersedia untuk
keperluan pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama 5
tahun sesudah proyek bangunan tersebut selesai dilaksanakan.
Pengujian slump
Halaman : III - 15
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Percobaan tambahan
3.9.5. BAHAN-BAHAN/PRODUK
1. SEMEN
a. Mutu semen
Halaman : III - 16
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Penyimpanan Semen
Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari
2,5 %.
"Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen yang telah
disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor" tidak boleh mengganti
merk semen selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan
persetujuan tertulis dari MK.
2. AGREGAT
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII
0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup dalam SII
0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi agregat untuk beton.
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir tajam,
keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis.
Halaman : III - 17
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
berat.
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton.
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami
dari batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu,
dengan besar butir lebih dari 5 mm sesuai PBI 71 bab 3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah
butir-butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengandug zat-zat alkali,
bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat merusak
beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa diatas
ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %, selisih antara sisa-
sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60
% dan minimum 10 % berat.
3. AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-
bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat
baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan,
maka air harus diteliti pada laboratorium yang disetujui oleh MK.
Halaman : III - 18
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3.10.1. Umum
a. Kecuali disetujui oleh MK, semua beton haruslah beton ready-mixed yang
didapatkan dari sumber yang disetujui MK, dengan takaran, adukan serta cara
pengiriman/pengangkutannya harus memenuhi persyaratan di dalam ASTM
C94-78a, ACI 304-73, ACI Committee 304.
b. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai
dengan yang telah diuji di laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol
bersama-sama oleh kontraktor dan supplier beton ready-mixed. Kekuatan beton
minimum yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang
diadakan di laboratorium.
c. Pemeriksaan.
Bagi MK diadakan jalan masuk ke proyek dan ketempat pengantaran contoh
atau pemeriksaan yang dapat dilalui setiap waktu. Denah dan semua peralatan
untuk pengukuran, adukan dan pengantaran beton harus diperiksa oleh MK
sebelum pengadukan beton.
d. Persetujuan.
Periksa areal dan kondisi pada mana pekerjaan di bawah bab ini yang akan
dilaksanakan. Perbaiki kondisi yang terusak oleh waktu dan
perlengkapan/penyelesaian pekerjaan. Jangan memproses sampai keadaan
perbaikan memuaskan. Jangan memulai pekerjaan beton sampai hasil
percobaan, adukan beton dan contoh-contoh benda uji disetujui oleh MK.
Lagipula, jangan memulai pekerjaan beton sampai semua penyerahan disetujui
oleh MK.
Halaman : III - 19
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
yang diijinkan minimum dan hasil dari hasil test oleh percobaan laboratorium
adalah dasar dari yang diijinkan.
h. Kendaraan Pengangkut
Kendaraan pengangkut beton ready-mix harus dilengkapi dengan peralatan
pengukur air yang tepat.
i. Pelaksanaan Pengadukan
Pelaksanaan pengadukan dapat dimulai dalam jangka waktu 30 menit setelah
semen dan agregat dituangkan dalam alat pengaduk.
j. Penuangan Beton
Proses pengeluaran beton ready-mix di lapangan proyek dari alat pengaduk di
kendaraan pengangkut harus sudah dilaksanakan dalam jangka waktu 1,5 jam
atau sebelum alat pengaduk mencapai 300 putaran. Dalam cuaca panas, batas
waktu tersebut di atas harus diperpendek sesuai petunjuk MK.
k. Keadaan Khusus
Apabila temperatur atau keadaan lainnya yang menyebabkan perubahan slump
beton maka Kontraktor harus segera meminta petunjuk atau keputusan MK
dalam menentukan apakah adukan beton tersebut masih memenuhi kondisi
normal yang disyaratkan. Tidak dibenarkan untuk menambah air ke dalam
adukan beton dalam kondisi tersebut.
l. Penggetaran
Penggetaran beton agar diperoleh beton yang padat harus sesuai dengan ACI
309R-87 (Recommended Practice for Consolidation of Concrete). Sedapat
mungkin penggetaran beton dilakukan dengan concrete-vibrator
(engine/electric).
a. Persiapan
1) Kontraktor harus menyiapkan jadwal pengecoran dan menyerahan kepada
MK untuk disetujui paling lambat 1 (satu) minggu sebelum memulai kegiatan
pengecoran.
Halaman : III - 20
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
beton, dan benda-benda yang ditanamkan atau di cor harus telah diperiksa
dan disetujui oleh MK.
Seluruh galian harus dijaga bebas dari rembesan, luapan dan genangan air
sepanjang waktu, baik di titik sumur, pompa, drainase ataupun segala
perlengkapan dari kontraktor yang berhubungan dengan listrik untuk
pengadaan bagi maksud penyempurnaan.
Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun di galian manapun, kecuali bila
galian tertentu telah bebas air dan lumpur.
6) Penutup Beton
Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton harus sesuai dengan
persyaratan SKSNI 1991.
Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat berbentuk blok-
blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang sebanyak minimum 8
buah setiap meter cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan jarak tersebut
harus tersebar merata.
b. Pengangkutan
Pengangkutan dan pengecoran beton harus sesuai dengan PBI-71, ACI
Committe 304 dan ASTM C94-98.
Halaman : III - 21
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3) Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan, apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton digerakkan kontinue
secara mekanis.
Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai
bahan-bahan penghambat pengikatan yang berupa bahan pembantu yang
ditentukan dalam pasal 3.8. PBI '71.
c. Pengecoran
1) Beton harus dicor sesuai persyaratan dalam PBI 1971, ACI Committee
304, ASTMC 94-98.
3) Tinggi jatuh dari beton yang dicor jangan melebihi 1,50 m bila tidak
disebutkan lain atau disetujui MK.
4) Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidak boleh lebih
dari 1,0 m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belalai gajah,
corong pipa cor ataupun benda-benda lain yang disetujui harus diperiksa,
sedemikian sehingga pengecoran beton efektif pada lapisan horisontal
tidak lebih dari ketebalan 30 cm dan jarak dari corong haruslah
sedemikian sehingga tidak terjadi segregasi/pemisahan bahan-bahan.
5) Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh bahan
asing tidak boleh dituang ke dalam struktur.
Halaman : III - 22
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Pemadatan beton
1) Segera setelah dicor, setiap lapis beton digetarkan dengan alat
penggetar/vibrator, untuk mencegah timbulnya rongga-rongga kosong
dan sarang-sarang kerikil.
2) Alat penggetar harus type electric atau pneumatic power driven, type
"immersion", beroperasi pada 7000 RPM untuk kepala penggetar lebih
kecil dari diameter 180 mm dan 6000 RPM untuk kepala penggetar
berdiameter 180 mm, semua dengan amlpitudo yang cukup untuk
menghasilkan kepadatan yang memadai.
Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton
yang sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh dipasang
lebih dekat dari 5 cm dari cetakan atau dari beton yang sudah
mengeras. Juga harus diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh
jarum, agar tulangan tidak terlepas dari betonnya dan getaran-getaran
tidak merambat ke bagian-bagian lain dimana betonnya sudah
mengeras.
Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum dan
pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30 - 50 cm. Berhubung
dengan itu, maka pengecoran bagian-bagian konstruksi yang sangat
tebal harus dilakukan lapis demi lapis, sehingga tiap-tiap lapis dapat
dipadatkan dengan baik.
Halaman : III - 23
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Antara pengecoran balok atau pelat dan pengakhiran pengecoran kolom harus
ada waktu antara yang cukup, untuk memberi kesempatan kepada beton dari
kolom untuk mengeras. Balok, pertebalan miring dari balok dan kepala-kepala
kolom harus dianggap sebagai bagian dari sistem lantai dan harus dicor secara
monolit dengan itu.
a. Secara umum harus memenuhi persyaratan didalam PBI 1971 NI-2 Bab 6.6. dan
ACI 301-89.
b. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadap proses pengeringan yang belum
saatnya dengan cara mempertahankan kondisi dimana kehilangan kelembaban
adalah minimal dan suhu yang konstan dalam jangka waktu yang diperlukan
untuk proses hydrasi semen serta pengerasan beton.
2. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan betonpun harus tetap dalam
keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton tersebut pelaksanaan
perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi permukaan beton terus
menerus dengan menutupinya dengan karung-karung basah atau dengan
cara lain yang disetujui oleh MK.
Halaman : III - 24
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Sesuai dengan dimensi/ukuran tercantum dan ketentuan toleransi pada cetakan Bab
1; PBI-'71; ACI-301 dan ACI-347.
Pindahkan atau perbaiki, semua pelat yang tidak memenuhi peraturan ini
seperti yang dicantumkan. Kemiringan lantai beton untuk pengaliran seperti
tercantum. Apabila pelat gagal mengalir, alihkan aliran dari bagian lantai yang
salah lalu akhiri lagi dengan lapisan atas sehingga kemiringan pengaliran
sesuai dengan gambar.
Buat kesempatan untuk lendutan dari sistem lantai, pelat atau balok untuk
mengadakan pengaliran dari aliran.
Halaman : III - 25
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Konstruksi beton yang tidak tegak lurus atau rata seperti yang
direncanakan.
f. Atau yang menurut pendapat MK pada suatu pekerjaan akhir, atau dapat
mengenai bahannya atau pekerjaannya pada bagian manapun dari suatu
pekerjaan, tidak memenuhi pernyataan dari spesifikasi.
h. Perluasan dari pekerjaan yang akan dibongkar dan metoda yang akan
dipakai dalam pekerjaan pengganti harus sesuai dengan pengarahan dari
MK.
k. Dalam hal terjadi beton keropos atau retak yang bukan struktur (karena
penyusutan dan sebagainya) atau cacat beton lain yang nyata pada
pembongkaran cetakan, MK harus diberitahu secepatnya, dan tidak boleh
diplester atau ditambal kecuali diperintahkan oleh MK. Pengisian/injeksi
dengan air semen harus diadakan dengan perincian atau metoda yang
paling memadai/cocok.
a. Selama pengadukan
Dalam udara panas, bahan-bahan beton dingin sebelum dicampur
(memakai es sampai air dingin), agar pemeliharaan dari suhu beton
masih dalam batasan yang disyaratkan. Tidak diijinkan pemakaian air
hujan untuk menambah campuran air.
Halaman : III - 26
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Umum
4. Perlindungan Bahan-bahan
b. Kurang lebih 10 menit sebelum beton baru dicor, permukaan dari beton
lama yang sudah dibersihkan, harus dilapisi dengan bonding-agent kental
dengan kuas ex SIKA, Fosroc atau setara.
c. Untuk struktur pelat kedap air, permukaan dari pelat beton lama harus
dilapisi dengan bahan perekat beton polyvinyil acrylic (polyvinyl acrylic
concrete bonding agent) seperti disetujui oleh MK.
d. Untuk struktur balok kedap air, permukaan dari balok beton lama harus
dilapisi dengan bahan perekat beton epoxy dengan bahan dasar semen
(epoxy cement base concrete bonding agent) seperti disetujui oleh MK.
Halaman : III - 27
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Penambalan Beton
Halaman : III - 28
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : III - 29
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Bahan-bahan.
Semen
Semen haruslah semen ordinary, moderate-heat atau semen
portland yang tahan terhadap sulfat.
Agregat
Ukuran maksimum dari agregat kasar harus seperti telah
diperinci sebelumnya. Kecuali dinyatakan lain pada catatan,
agregat harus mengikuti ketentuan tentang bentuk dan ukuran
dari potongan melintang serta jarak bersih dari tulangan-
tulangan beton, dan seperti disetujui oleh MK.
Halaman : III - 30
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
i. Proporsi/Perbandingan Campuran.
j. Penulangan
Peraturan lain tentang penulangan harus sesuai dengan bab ini pasal
C.4. tentang pembesian.
Halaman : III - 31
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Cara perawatan dari benda uji untuk pengujian kekuatan tekan beton
guna dapat menetukan waktu yang sesuai untuk pembongkaran
cetakan beton sesuai dengan persyaratan khusus untuk itu atau
sesuai persetujuan MK.
5. Percobaan Beton
b. Percobaan Laboratorium.
2. Drilled Core Test, harus sesuai dengan ASTM C42-94. Apabila hasil
dari percobaan drilled core ini masih lebih rendah dari yang
disyaratkan, maka harus dilakukan percobaan tahap berikut di bawah
ini.
Halaman : III - 32
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
7. Lain-lain
c. Installation/Pengerjaan
Basahkan permukaan sebelum digrout dan taburi (slush) dengan semen
murni. Tekankan grout sedemikian agar mengisi kekosongan/celah-celah
dan membentuk lapisan seragam dibawah pelat. Haluskan penyelesaian
pada permukaan beton expose dan adakan perawatan dengan
pembasahan/pelembaban sedikitnya 3 hari.
Non-Shrink Grout
Campurkan dan tepatkan dibawah pelat dasar baja struktur dan ditempat lain
dimana non-shrink grout diperlukan, sesuai dengan instruksi dan
rekomendasi yang tercantum dari pabrik. Technical service harus dikerjakan
oleh perusahaan/pabrik.
Grout yang terdiri dari accelatator inorganis, pengurangan air, atau "fluidifiers"
harus tidak boleh mempunyai penyusutan kering lebih besar dari persamaan
semen pasir dan campuran air seperti percobaan di bawah ASTM C 596.
Semua grout harus menurut syarat petunjuk dari CRD-C611-80 (flow cone).
Halaman : III - 33
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang termasuk beton bertulang meliputi :
Halaman : III - 34
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Semua pekerjaan yang tercantum dalam bab ini, kecuali tercantum dalam
gambar atau diperinci, harus memenuhi edisi terakhir dari peraturan,
standard dan spesifikasi berikut ini :
k. ASTM - C231 Standard Test Method for Air Content of Freshly Mixed
Concrete by the Pressure Method
l. ASTM - C171 Standard Specification for Sheet Materials for Curing
Concrete
Halaman : III - 35
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
u. ASTM - A185 Standard Specification for Welded Steel Wire Fabric for
Concrete Reinforcement.
Penyerahan-penyerahan
b. Umum
Halaman : III - 36
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Agregat :
Analisa tapis, berat jenis, prosentase dari void (kekosongan), penyerapan,
kelembaban dari agregat kasar dan halus, berat kering dari agregat kasar,
modulus terhalus dari agregat halus.
e. Adukan/campuran beton
Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan mix design masing-
masing untuk umur 7, 14 atau 21 dan 28 hari yang didasarkan pada
minimum 20 hasil pengujian atau lebih sedemikian rupa sehingga
hasil uji tersebut dapat disetujui oleh MK.
Ukuran-ukuran
Untuk perincian minimum dan maximum slump untuk setiap jenis dan
kekuatan dari berat normal beton, dibuat empat (4) adukan campuran
dengan memakai nilai faktor air-semen yang berbeda-beda.
Halaman : III - 37
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Rekaman lengkap dari hasil uji bahan dan beton harus disediakan dan
disimpan dengan baik oleh tenaga MK ahli, dan selalu tersedia untuk
keperluan pemeriksaan selama pelaksanaan pekerjaan dan selama 5
tahun sesudah proyek bangunan tersebut selesai dilaksanakan.
f. Pengujian slump
Kekentalan adukan beton diperiksa dengan pengujian slump, dimana
nilai slump harus dalam batas-batas yang diisyaratkan dalam PBI
1971 dan sama sekali tidak diperbolehkan adanya penambahan
air/additive, kecuali ditentukan lain oleh MK.
"Kontraktor" harus menjamin bahwa ia mampu dengan slump berikut,
beton dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan
menghasilkan hasil akhir yang bebas keropos, ataupun berongga-
rongga. Pelaksanaan dari persetujuan kontrak adalah bahwa
"Kontraktor" bertanggung jawab penuh untuk produksi dari beton dan
pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian yang memenuhi syarat
batas slump.
Halaman : III - 38
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
g. Percobaan tambahan
BAHAN-BAHAN/PRODUK
1. Semen
c. Mutu semen
Halaman : III - 39
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Penyimpanan Semen
Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari
2,5 %.
"Kontraktor" harus hanya memakai satu merek dari semen yang telah
disetujui untuk seluruh pekerjaan. "Kontraktor" tidak boleh mengganti
merk semen selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan
persetujuan tertulis dari MK.
2. Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII
0052-80 "Mutu dan Cara Uji Agregat Beton" dan bila tidak tercakup dalam SII
0052-80, maka harus memenuhi spesifikasi agregat untuk beton.
Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir tajam,
keras, bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organis.
Halaman : III - 40
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu
beton.
Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil desintegrasi alami
dari batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu,
dengan besar butir lebih dari 5 mm sesuai PBI 71 bab 3.4.
Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah
butir-butir pipih maksimum 20 % bersih, tidak mengandug zat-zat alkali,
bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat merusak
beton.
Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0 % berat; sisa diatas
ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90 % dan 98 %, selisih antara sisa-
sisa kumulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60
% dan minimum 10 % berat.
3. Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh
mengandung minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-
bahan lain yang dapat merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat
baja. Untuk mendapatkan kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan,
maka air harus diteliti pada laboratorium yang disetujui oleh MK.
Halaman : III - 41
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
disetujui oleh MK. Admixture yang mengandung chloride atau nitrat tidak
boleh dipakai.
3.12 PEMBESIAN
3.12.1 Percobaan dan Pemeriksaan (Test and Inspections)
Setiap pengiriman harus berasal dari pemilihan yang disetujui dan harus disertai
surat keterangan percobaan dari pabrik.
Setiap jumlah pengiriman 20 ton baja tulangan harus diadakan pengujian periodik
minimal 4 contoh yang terdiri dari 3 benda uji untuk uji tarik, dan 1 benda uji untuk uji
lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja
tulangan akan ditentukan oleh MK.
Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus dilakukan di
laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT atau laboratorium lainnya
direkomendasi oleh MK dan minimal sesuai dengan SII-0136-84 salah satu standard
uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya pengetesan tersebut
ditanggung oleh Kontraktor.
Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang merugikan
terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan
kawat dari baja lunak.
Sertifikat :
Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan, maka pada saat
pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan sertifikat resmi dari
Laboratorium. Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini.
Halaman : III - 42
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Tulangan polos dengan diameter lebih kecil 10 mm harus baja lunak dengan
tegangan leleh 2400 kg/cm2.
Tulangan ulir dengan diameter lebih besar atau sama dengan 10 mm harus baja
tegangan tarik tinggi, batang berulir dengan tegangan leleh 4000 kg/cm2.
Kecuali dalam gambar ditentukan ukuran diameter 10mm (polos,
Fy=2400kg/cm2.
e. Kawat Pengikat
Dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng.
Bahan-bahan harus dari produk yang sama seperti yang telah disetujui oleh MK.
Sertifikat dari percobaan (percobaan giling atau lainnya) harus diperlihatkan untuk
semua tulangan yang dipakai. Percobaan-percobaan ini harus memperlihatkan hasil-
hasil dari semua kom- posisi kimia dan sifat-sifat fisik.
Halaman : III - 43
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
3.13.1 Persiapan
a. Pembersihan
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas,
serta bahan-bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi
tonjolan pada tulangan atau pada sambungan konstruksi untuk menjamin
rekatannya.
b. Pemilihan/seleksi
Tulangan yang berkarat harus ditolak dari lapangan.
a. Umum
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan PBI 1971 Koordinasi dengan
bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu diadakan untuk
mengindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada lubang-
lubang (openings) / bukaan.
b. Pemasangan
Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja,
hingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
Halaman : III - 44
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : III - 45
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : III - 46
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
5. Standard Pembengkokan
Semua standar pembengkokan harus sesuai dengan SKSNI-91 (
Tata Cara Penghitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung),
kecuali ditentukan lain.
Umum
A. Persyaratan Umum
B. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan Beton
C. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada
gambar atau diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan,
standard-standard atau spesifikasi terakhir sebagai berikut :
Halaman : III - 47
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
D. Penyerahan
2. Data Pabrik
3. Gambar kerja
4. Contoh
Lengkapi cetakan dengan "cone" untuk mengencangkan cetakan.
4 Bahan-bahan/Produk
A. Perancangan Perancah
1. Definisi Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton
yang belum mengeras. Kontraktor harus mengajukan rancangan
perhitungan dan gambar perancah tersebut untuk disetujui oleh
MK. Segala biaya yang perlu sehubungan dengan perancangan
perancah dan pengerjaannya harus sudah tercakup dalam
perhitungan biaya untuk harga satuan perancah.
Halaman : III - 48
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2. Perancangan/Desain
3. Acuan
Halaman : III - 49
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Pola dari paku harus seragam dan tetap seperti disetujui oleh MK.
F. Jalur Kayu
Halaman : III - 50
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
G. Melapis Cetakan
H. Pengikat Cetakan
I. Penyisipan Besi
Halaman : III - 51
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : III - 52
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
5 Pelaksanaan
A. Umum
Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan tidak
mudah lapuk. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak diperbolehkan. Bila
perancah itu sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton
berlangsung menunjukan tanda-tanda penurunan > 10 mm sehingga
menurut pendapat MK hal ini akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir
sesuai dengan gambar rancangan tidak akan dapat dicapai atau dapat
membahayakan dari segi konstruksi, maka MK dapat memerintahkan
untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan
mengharuskan kontraktor untuk memperkuat perancah tersebut sehingga
dianggap cukup kuat. Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi
tanggungan kontraktor.
Halaman : III - 53
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
B. Pemasangan
Toleransi untuk beton secara umum harus sesuai PBI-71 atau ACI 347-
78.3.3.1, Tolerances for Reinforced Concrete Building.
C. Pengikat Cetakan
Halaman : III - 54
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
batang kayu dari ciri-ciri lain yang dibutuhkan untuk ditempelkan pada
permukaan beton dengan suatu cara tertentu. Lapislah jalur kayu,
blocking dan pencetakan bentuk khusus dengan bahan untuk
melepaskan.
E. Chamfers
G. Pekerjaan Sambungan
H. Pembersihan
Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan
terlindung dari beton yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang untuk
pembersihan secukupnya pada bagian bawah dari cetakan-cetakan
dinding dan pada titik-titik lain dimana diperlukan untuk fasilitas
pembersihan dan pemeriksaan dari bagian dalam dari cetakan utama
untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan pembersihan
berdasar kepada persetujuan MK.
Untuk beton ekspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali bahwa
pembersihan pada lubang-lubang tidak diijinkan pada cetakan beton
ekspose untuk permukaan ekspose tanpa persetujuan MK.
Halaman : III - 55
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
J. Dinding-dinding
K. Waterstops
Halaman : III - 56
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Secara hati-hati lepaslah seluruh bagian dari cetakan yang sudah dapat
dibongkar tanpa menambah tegangan atau tekanan terhadap sudut-
sudut, offsets ataupun bukaan-bukaan (reveals). Hati-hati lepaskan dari
pengikat. Pengikatan terhadap segi arsitek atau permukaan beton
ekspose dengan menggunakan peralatan ataupun description ataupun
tidak diijinkan. Lindungi semua ujung-ujung dari beton yang tajam dan
secara umum pertahankan keutuhan dari desain.
Halaman : III - 57
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Agar supaya cetakan yang dipakai ulang tidak akan ada tambalannya
yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan, cetakan untuk beton
ekspose pada bagian yang terlihat hanya boleh dipakai ulang hanya pada
potogan-potongan yang identik.
Cetakan tidak boleh dipakai ulang bila nantinya mempengaruhi mutu dan
hasil pada bagian permukaan yang tampak dari beton ekspose akibat
cetakan akan ada bekas jalur akibat dari plywood yang robek atau lepas
seratnya.
Halaman : III - 58
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
R. Hal Lain-lain
Halaman : III - 59
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN
MEKANIKAL, ELEKTRIKAL &
PLUMBING
Halaman : IV - 1
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Casing,
Harus dari bahan cast-iron dan mampu menahan tekanan
minimum sebesar 1.5 kali 'shut-off head', dengan sambungan
sisi hisap dan tekan dari jenis flange standard.
- Kelengkapan,
a) Setiap pompa harus dilengkapi dengan katup searah
pada sisi tekan, katup penutup dan 'flexible connection'
pada sisi hisap maupun sisi tekannya dan dilengkapi
strainer pada sisi hisap pompa.
Halaman : IV - 2
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Penyesuaian Impeller,
a) Kontraktor harus menghitung kembali tinggi tekan
nominal sistem pemipaan untuk mendapatkan besar
kebutuhan tinggi tekan aktual.
b) Dalam hal ini, pompa didatangkan harus dalam keadaan
dengan impeller/sudu-sudu yang utuh dan motor
penggerak yang mampu untuk menjalankan pompa
dengan kondisi full-size impeller tanpa terjadi
'overloading'.
Halaman : IV - 3
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Panel dilengkapi dengan pintu luar, pintu dalam, kunci dan handle
sehingga aman tetapi mudah pemeliharaan.
- Komponen-komponen panel harus semerek.
- Motor motor listrik yang mempunyai rating 5,5 HP keatas harus
dilengkapi dengan 'wye-delta starting unit'.
- Hal tersebut diatas tidak berlaku bagi mesin mesin yang telah
memiliki built-in starting device.
- Pemasangan komponen-komponen panel harus diatur rapi dan
diperkuat sehingga tahan oleh gangguan mekanis.
- Kabel yang digunakan dari jenis NYAF dan harus mempunyai
kemampuan hantar arus setingkat lebih besar dari rating pengaman
rangkaian dimana kabel digunakan.
- Pemasangan kabel instalasi harus menggunakan sepatu kabel.
- Komponen-komponen switching pada panel seperti magnetic
contactor timer switch, disconnecting switch dan lain lain harus
mempunyai rating setingkat lebih tinggi dari rating pengaman
rangkaian komponen-komponen tersebut.
- Untuk pemasangan kabel instalasi di dalam panel harus disediakan
terminal penyambungan yang disusun rapi dan ditempatkan pada
lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel
instalasi tersebut masuk dan keluar dari terminal penyambungan.
- Pada setiap komponen panel, sepatu kabel, kabel instalasi serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/label/sign plates
mengenai nama terminal/peralatan yang diatur instalasi listriknya.
Label itu harus terbuat dari plat alumunium atau sesuai standard
DIN 4070.
d. Kemampuan Operasi.
Panel Kontrol Start-stop dan Monitor Pompa Kolam renang
- Panel kontrol pompa harus dapat beroperasi untuk :
a) Menjalankan dan mematikan pompa.
b) Mengatur pengoperasian sistem pompa kolam renang secara
bergantian.
c) Pengaturan seperti tersebut di atas harus dapat dilakukan baik
secara otomatis ataupun secara manual.
d) Pemilihan tersebut harus dapat dilakukan melalui saklar pilih
(selector switch).
e) Panel kontrol harus dilengkapi dengan alat peraga visual (wiring
diagram yang dilengkapi dengan indicator lamp), sehingga dari
panel kontrol tersebut dapat dimonitor operasi sistem pompa
distribusi air bersih.
f) Dari panel kontrol harus dapat diketahui bila kondisi air di dalam
ground reservoir telah mencapai level yang paling rendah.
- Operasi start-stop sistem Pompa Kolam Renang secara manual
dilakukan dengan menggunakan push-button normally open dan
normally close.
- Operasi otomatis dilakukan dengan menggunakan sensor tekanan
(pressure switch) yang dipasang pada pressure tank dan pressure
switch yang dipasang di dalam pipa instalasi air bersih, sehingga
bila tekanan menurun pada nilai tertentu (nilai setting pressure
switch yang paling kecil), maka salah satu pompa akan beroperasi;
sebaliknya bila tekanan telah mencapai harga tertentu (nilai setting
yang besar), maka pompa yang sedang beroperasi akan berhenti.
Halaman : IV - 4
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 5
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Desinfeksi
a) Desinfeksi dilakukan setelah seluruh sistem pemipaan air
bersih dapat berfungsi dengan baik, dan sebelum penyerahan
pertama.
b) Desinfeksi dilakukan dengan memasukkan Chlorine ke dalam
sistem dengan cara injeksi.
c) Dosis Chlorine adalah 50 ppm.
d) Setelah 16 jam, seluruh sistem pipa harus dibilas dengan air
bersih sehingga kadar Chlor tidak melebihi 0,2 ppm.
Halaman : IV - 6
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Persyaratan Pelaksanaan
Pemipaan
- Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari
satu merek.
- Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
- Fitting harus dari jenis "injection moulded" sedangkan "Welded
fitting" sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam
sistem pemipaan.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE
Sanitair atau COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS BEND
dengan floor clean out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas muka
banjir alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum
sebesar 1%.
- Kemiringan pipa dibuat sesuai dengan yang dinyatakan dalam
gambar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Pipa vent yang menembus atap harus dipasang sekurang-
kurangnya 15 cm di atas atap dan tidak boleh digunakan untuk
keperluan lain.
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak
tumpuan pada pipa air kotor dan bekas.
- Dalam pemasangan jaringan pemipaan ini, harus diadakan
koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan struktur mengingat adanya
penembusan-penembusan beton lantai maupun dinding.
- Pemasangan dan penempatan pipa-pipa ini disesuaikan dengan
gambar pelaksanaan dan dimensi dari masing-masing pipa
tercakup pula dalam gambar tersebut.
- Di setiap floor drain dilengkapi dengan UTrap, untuk mencegah
masuknya gas yang berbau kedalam ruangan.
- Pada saluran buangan dari prepation area dapur, sebelum masuk
ke inlet, sistem permipaan air kotor bangunan, harus dipasang
penyaring kotoran dari bahan stainless steel untuk mencegah
penyumbatan di dalam pipa.
- Pada jalur perpipaan air kotor dan bekas yang mengandung
lemak dipasang clean out di setiap belokan dan pada pipa vertikal
utama (di setiap pintu shaft).
- Sedangkan jalur pemipaan buangan dari laboratorium, area kamar
operasi dan lain-lain, air yang mengandung infeksius dibuang ke
bak netralisasi terlebih dulu.
- Begitu juga pemipaan buangan dari area dapur umum harus
dipisahkan dari lemak di grease trap.
- Persyaratan material (kelas, standard dan lainnya), ketentuan cara
pemasangan seperti yang dicantumkan pada bab terdahulu
'Persyaratan Teknis ME'.
Halaman : IV - 7
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Pengujian Sistem
- Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
- Seluruh sistem pemipaan diisi air sampai ke lubang vent tertinggi.
- Pengujian dinyatakan berhasil dan selesai bila tidak terjadi
penurunan muka-air setelah lewat 6 (enam) jam.
- Roof drain,
Jenis : aluminium cor,
Konstruksi : sesuai gambar,
Persyaratan Pelaksanaan
- Pemipaan,
a. Pipa tegak,
Pipa harus dipasang dengan dudukan baja dan klem dari baja.
Jarak maksimum antara klem adalah 300 cm atau pada
setiap jarak sejauh jarak lantai ke lantai.
b. Pipa datar,
- Pipa harus dipasang dengan penggantung dari baja seperti
penggantung pada pipa air bersih.
- Jarak antara penggantung harus mengikuti ketentuan berikut
ini,
i. diam. 50 mm atau lebih kecil, setiap 200 Cm
ii. diam. 65 mm atau lebih besar, setiap 300 cm dengan
kemiringan minimum sebesar 1 persen.
c. Pipa yang ditanam dalam tanah,
- Pada sisi bawah dari pipa tegak yang dihubungkan dengan
pipa datar harus diberi dudukan dari blok beton.
- Kedalaman pipa dari titik awal penanaman bervariasi sampai
ke bak titik sambung dengan saluran drainase tapak dengan
kemiringan minimum 0.5 persen.
- Sambungan,
a. Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih kecil dari 50 mm
meng- gunakan solvent cement.
b. Sambungan untuk pipa dengan diameter lebih besar dari 50
mm menggunakan sambungan rubberring.
Halaman : IV - 8
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Contoh Bahan.
Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan semua produk yang
akan digunakan, untuk diperiksa dan disetujui Pengawas Lapangan
sebelum mendatangkannya ke lokasi proyek.
Semua biaya untuk pengadaan contoh bahan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Ketidaksesuaian
Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap
kemungkinan kesalahan / ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi,
kapasitas, jumlah maupun pemasangan dan lain – lain.
Semua perlengkapan pemipaan yang didatangkan atau dipasang
tanpa tanda / merek harus disingkirkan dan diganti dengan yang
sesuai tanpa tambahan biaya kepada Pemilik Proyek.
Halaman : IV - 9
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Sumur Resapan
Sumur resapan harus dikonstruksi dari batu bata atau pipa beton perforasi
yang memiliki diameter minimal sesuai kebutuhan desain dengan
kedalaman antara 1500 mm sampai 5000 mm (tergantung kondisi tanah di
mana sumur resapan akan ditempatkan), lengkap dengan penutup yang
dibuat beton tebal 100 mm. Penutup harus dilengkapi penutup lubang
periksa yang dibuat dari beton dalam ukuran yang memadai.
Bahan beton dan batu batau harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
Bahan Arsitektur.
Bahan Pengisi
Bahan pengisi untuk sumur resapan harus terdiri dari batu kerikil atau batu
pecah atau pecahan atap keramik dengan ukuran 30 mm sampai dengan
50 mm dengan kedalaman sekitar 400 mm.
Bahan Penyaring
Bahan penyaring untuk keliling luar sepanjang dinding sumur harus dari
ijuk dengan ketebalan sesuai desain.
Pemipaan
Pipa dan sambungan harus dari pipa PVC dengan sambungan tipe solvent
cement, memiliki tegangan kerja 8 kg/cm 2 yang memenuhi ketentuan
Spesifikasi Teknis Pemipaan Air Hujan.
Diameter yang dibutuhkan harus sesuai dengan kebutuhan desain.
Adukan
Adukan, bila dibutuhkan, harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis
Arsitektur.
Bahan Urugan
Bahan urugan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis Pekerjaan
Sipil.
Umum
Kontraktor harus memancang dan menentukan lokasi sumur
resapan di tapak dengan baik seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
Semua pekerjaan beton cor di tempat harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis.
Semua pekerjaan pemipaan harus dilaksanakan sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis.
Galian, urugan kembali dan pemadatan harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis.
Pemasangan
Sumur resapan harus dikonstruksi, dipasang dan ditempatkan
sesuai dengan kedalaman, diameter dengan detail sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja, Gambar Detail Pelaksanaan yang telah
disetujui dan Spesifikasi Teknis ini.
Halaman : IV - 10
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
03. Pemborong wajib melengkapi seluruh bagian dari sistem sehingga secara
keseluruhan merupakan sistem yang lengkap dan dapat berfungsi dengan baik.
04. Pemborong wajib memberitahu apabila terdapat kekurangan dan atau ke tidak
jelasan dan atau kesalahan yang terdapat didalam dokumen pelelangan, pada saat
Rapat Penjelasan Pelelangan.
05. Penawaran yang diajukan oleh Pemborong dinilai berlaku untuk seluruh sistem yang
dikehendaki tanpa adanya kekurangan dalam bentuk apapun juga.
01. Sistem pemadam kebakaran yang merupakan lingkup pekerjaan adalah Sistem
penyaluran air yang berasal dari Tangki Air Bawah Tanah (GWT) dengan bantuan
pompa beserta semua kelengkapannya ke setiap titik pemakaian seperti ditunjukkan
dalam gambar rencana.
Dimasukkan didalam lingkup pekerjaan ini pengadaan dan pemasangan peralatan
pemadam api dengan bahan pemadam kimia.
02. Secara garis besar yang termasuk dalam lingkup pekerjaan pemadam kebakaran ini
adalah :
a. Pompa Pemacu (Jockey Pump)
b. Pompa Pemadam Kebakaran Listrik (Electric Fire Pump)
c. Pompa Pemadam Kebakaran Diesel (Diesel Fire Pump)
d. Pemipaan mulai dari Ground Water Tank, Ruang Pompa sampai dengan ke titik-
titik pemakaian, antara lain Sprinkler Head, Hydrant Box, Hydrant Pillar, Fire
Siamese dan peralatan lainnya yang sejenis seperti ditunjukkan dalam gambar
rencana.
e. Peralatan bantu pemipaan termasuk katup-katup operasi yang dibutuhkan.
f. Panel pompa kebakaran dan pengkabelan sampai kesetiap pompa dan peralatan
kontrolnya.
g. Semua peralatan kontrol yang dibutuhkan untuk operasi sistem secara sempurna.
Halaman : IV - 11
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
01. Pekerjaan yang sehubungan dengan lingkup pekerjaan paket ini dan dilaksanakan
oleh Pemborong Pekerjaan Sipil adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan Tangki Bulanan Bahan Bakar (Monthly Tank) beserta Dudukan beton
dan Pondasinya
b. Pembuatan Pondasi Semua Pompa
c. Pembuatan Shaft Pipa
d. Pembuatan Lubang Sleeve di Tangki
e. Perapihan kembali dinding dan bagian lain dari pekerjaan sipil yang terkena
pekerjaan ini
f. Pembuatan lubang di dinding ruang pompa untuk sistem ventilasi yang
dibutuhkan.
02. Pekerjaan yang sehubungan dengan lingkup pekerjaan paket ini dan dilaksanakan
oleh Pemborong Pekerjaan Listrik adalah pengadaan catu daya sampai panel pompa.
03. Pekerjaan yang sehubungan dengan lingkup pekerjaan paket ini dan dilaksanakan
oleh Pemborong Pekerjaan Telekomunikasi adalah :
a. Pengadaan terminal hubungan operasi dengan sistem panggilan ke Dinas
Pemadam Kebakaran dan Kepolisian.
b. Pengadaan dan pemasangan titik interkom di dalam Kotak Hydrant.
01. Pompa Pemacu atau Jockey Pump yang dipergunakan adalah tipe Vertical
Multistages yang digerakkan motor listrik pada putaran sinkron 3.000 RPM dan
berkapasitas dan Total Head sesuai Gambar Perencanaan dengan efisiensi tidak
kurang dari 70 %.
02. Pompa Pemadam Kebakaran atau Electric dan Disesel Fire Pump yang
dipergunakan adalah tipe Horizontal Split case yang digerakkan motor listrik pada
putaran sinkron sebesar 3.000 RPM dan berkapasitas dan Total Head sesuai
Gambar perencanaan dengan efisiesni tidak kurang dari 70 %.
03. Semua pompa harus dilengkapi dengan alat pencegah kebocoran aliran air dengan
mempergunakan Mechanical Seal.
Halaman : IV - 12
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
04. Mesin Diesel Khusus untuk pompa yang dipergunakan harus mampu menghasilkan
suatu daya poros tidak kurang dari yang dibutuhkan pada tipe pemakaian secara
terus menerus pada kondisi kerja setempat, dimana temperatur keliling tidak melebihi
45oC dan rata-rata temperatur keliling adalah 40oC.
06. Mesin diesel yang dipergunakan harus mempergunakan sistem TURBOCHARGE,
pengaturan silinder dalam berbentuk V atau Inline dan bekerja pada putaran nominal
1.500 RPM.
07. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan dudukan yang terbuat dari bahan baja, dimana
antara mesin dengan dudukan dan antara dudukan dengan pondasi mesin harus
disediakan bahan peredam getaran, sedemikian rupa sehingga getaran selama
operasi mesin tidak mengganggu kondisi operasi bangunan
08. Mesin Diesel yang dipergunakan harus merupakan peralatan yang selalu siap
dipergunakan. Untuk itu mesin ini harus mempunyai perlengkapan berupa pompa
sirkulasi minyak pelumas otomatis dan manual, peredam suara pada saluran gas
buang sesuai untuk pemakaian didaerah perumahan (noise maksimum 50 dB), alat
pengisi muatan batere dengan catu daya berasal dari generator khusus dan dari
jaringan distribusi daya bangunan.
09. Mesin Diesel harus dilengkapi dengan peralatan yang dapat mengatur putaran mesin
secara otomatis sehingga mesin akan selalui bekerja pada outaran nominalnya
dengan toleransi tidak lebih dari 2%.
10. Mesin Diesel harus dilengkapi saringan bahan bakar dan saringan udara pembakaran
serta 2 set batere yang dipakai secara bergantian.
11. Mesin Diesel harus dilengkapi alat pengaman guna menghentikan operasi mesin dan
memberikan indikasi gangguan untuk setiap gangguan sebagai berikut :
a. Putaran kerja melebihi nilai 110% putaran nominal,
b. Tekanan kerja minyak pelumas lebih kecil dari batas nilai nominalnya (tidak
kurang dari 3 kg/cm²).
c. Temperatur kerja air pendingin melebihi nilai nominalnya (tidak kurang dari 75 oC)
d. Dan lain-lain pengaman yang dinilai perlu.
12. Mesin Diesel secara keseluruhan harus dapat dioperasikan dari Panel Pompa
Kebakaran.
13. Panel Kontrol Pompa Diesel harus mempunyai bagian yang dapat mengoperasikan
mesin secara otomatis pada saat terjadi tekanan kerja aliran air menurun sampai
batas yang ditentukan dalam Gambar Rencana.
14. Alat operasi otomatis yang dipergunakan hendaknya mampu memberikan indikasi
mengenai keadaan berikut :
a. Kegagalan Start.
b. Gangguan pada rangkaian pengisis batere,
c. Kapasitas batere lemah dan gangguan lainnya.
15 Alat operasi otomatis harus dilengkapi dengan peralatan -peralatan seperti berikut :
a. Saklar pemilih operasi manual/otomatis.
b. Tombol penghenti bunyi bel.
c. Tombol reset.
d. Tombol penghenti operasi mesin,
e. Ampere meter dan volt meter pengisian betere,
f. Alat penunjuk kondisi muatan betere,
g. Sirene dan lampu -lampu indicator operasi dan gangguan,
h. Pemilihan sistem pengisian batere Auto- Manual,
i. Dan lain-lain peralatan yang dibutuhkan.
Halaman : IV - 13
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
16. Pipa pembuangan gas buang adalah jenis pipa baja hitam berdiameter yang cukup
untuk tidak mengakibatkan terjadinya pengurangan kapasitas mesin pada
pemasangan seperti ditunjukan dalam Gambar Rencana.
17. Pipa pembuangan gas buang harus diberikan isolasi guna menahan radiasi panas
yang mungkin timbul dengan tali asbes berdiameter tidak kurang dari 0.5 Inchi
sampai setebal 2.5 CM atau lebih dan kemudian dilapis lagi dengan lembaran asbes.
Isolasi tersebut harus dipasang mulai dari pipa fleksibel penghubung mesin dengan
peredam suara sampai keluar bangunan.
18. Pemborong wajib menyediakan cerobong saluran udara bekas pendingin mesin
dengan bahan plat baja galvanised kelas BJLS 100 berbentuk seperti yang ditunjukan
dalam gambar Rencana lengkap denga penghubung fleksibel dan pengarah aliran
udaranya serta diisolasi sesuai dengan ketentuan ini.
01. Pemborong wajib mempergunakan pipa untuk penyaluran air pemadam yang terbuat
dari bahan Black Steel Pipe (BSP) kelas Schedule 40 ASTM A120, yang diproduksi
sesuai dengan ketentuan didalam standard Industri Indonesia dan tidak bertentangan
dengan ketentuan dalam BRITISH STANDARD dimana peralatan bantunya yang
dipakai dari kelas dengan tekanan kerja tidak kurang dari 16 kg/cm²..
02. Pemipaan air pemadam harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mengijinkan
adanya pengujian peralatan dengan tidak menyebabkan terbuangnya air dan
mengembalikan air yang dipergunakan untuk pengujian tersebut kedalam tangki air
bawah tanah.
03. Penyambungan pipa yang berdiameter lebih kecil atau sama dengan 2,5" adalah tipe
ulir. Bagi pipa yang berdiameternya lebih besar, penyambungan dengan cara las.
01. Alat pemadam api kimia adalah tipe BCF yang sesuai bagi kebakaran tipe ABC dan
berkapasitas tidak kurang dari 5 kg.
02. Khusus diruang Diesel , Ruang Kontrol dan Dapur Restaurant, Pemborong wajib
menyediakan alat pemadam api dengan bahan CO 2 berkapasitas 25 kg tipe Mobile.
03. Kotak Hidrant yang akan ditempatkan didalam bangunan harus sesuai dengan
penempatannya, dimana didalam kotak hidrant tersebut harus terdapat peralatan -
peralatan sebagai berikut :
a. Rak penggantung selang kebakaran yang terbuat dari bahan baja anti karat.
b. Selang kebakaran terbuat dari bahan linen, panjang 30m berdiameter 1,5"
dengan Nozzle nya 1,5".
c. Landing Valve diameter 2,5".
d. Katup operasi tipe Angle Valve diameter 1,5"
e. Dan lain -lain peralatan yang diisyaratkan oleh Lembaga Pemerintah yang
berwenang.
f. Ukuran kotak hidran adalah 80 x 18 x 120 cm.
04. Kotak Hydrant hendaknya dibuat dari bahan plat baja setebal 2 mm diproses anti
karat dan dicat akhir dengan cat bakar warna merah dengan tulisan HYDRANT
berwarna putih dan disediakan tempat khusus bagi peralatan komunikasi yang akan
dipasang oleh Pemborong lain.
05. Kotak Hydrant yang akan ditempatkan diluar bangunan hendaknya dilengkapi dengan
Halaman : IV - 14
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
kunci dan penutup bagian muka terbuat dari bahan kaca. Di dalam kotak Hidrant ini
hendaknya ditempatkan kunci pembuka katub operasi Tonggak Hidran. Ketentuan
lainnya adalah sama dengan ketentuan kotak hidran yang ditempatkan didalam
bangunan, hanya ukuran diameter 1,5" diganti menjadi 2,5" dan panjang selang
kebakaran adalah 2 x 30 m.
06. Tonggak Hydrant (Hydrant Pillar) yang dipergunakan harus terdiri atas 2 kepala yang
masing-masing berukuran diameter 65 mm dimana salah satu kepalanya dilengkapi
dengan koneksi pipa/selang tipe VAN DER HEIDE.
07. SIAMESE yang dipergunakan harus terdiri 2 kepala yang berukuran diameter 65 mm
dan dilengkapi dengan koneksi pipa/selang tipe VAN DER HEIDE.
08. Sprinkler Head yang dipergunakan harus dapat beroperasi dengan ketentuan
sebagai berikut :
Temperatur rating : 135 °F - 170 °F dan 175 °F - 225 °F (khusus untuk
Dapur)
Thread type : 1/2"
Nominal orificea : 3/8"
K- factor : 2,6 - 2,9
Type : Pendant/Horizontal Side Wall
01. Katup operasi yang berdiameter lebih besar dari 2,5" harus terbuat dari bahan besi
cor dengan sambungan jenis FLANGE standard JIS, sedangkan untuk diameter 2,5"
atau lebih dari bahan bronze dengan sambungan ulir. Tekanan kerja tidak kurang dari
12 kg/cm² dan sesuai dengan standard pemipaan.
02. Alat ukur tekanan aliran air yang dipergunakan harus mempunyai batas pengukuran
sampai dengan 12 kg/cm² dan berdiameter tidak kurang dari 10 cm. Dalam
pemasangannya, alat ini harus dilengkapi dengan COCK VALVE.
03. FOOT VALVE yang dipergunakan hendaknya bersifat sebagai penyaring dan
penahan lajur air diatasnya. Ukuran Foot Valve harus sesuai dengan yang ditunjukan
dalam Gambar Rencana. Alat ini hendaknya dilengkapi dengan tali baja penggerak
bagian pemberatnya untuk membersihkan kotoran yang terdapat disekitar lubang air
masuk tanpa harus membuka bagian tersebut.
04. CHECK VALVE yang dipergunakan harus merupakan tipe NON WATER HAMMER
dan selama operasinya tidak menimbulkan bunyi yang berarti. Diameter alat ini
ditunjukan dalam Gambar Rencana.
05. Setiap hubungan pipa dengan pompa harus dilengkapi dengan pipa fleksible yang
terbuat dari bahan karet dimana penyambungannya dengan sistem Flange. Diameter
alat ini harus sesuai dengan ukuran pipa yang terhubung.
06. AIR RELEASE VALVE dan AIR VENT VALVE yang dipergunakan harus mempunyai
tekanan kerja tidak kurang dari 12 kg/cm², terbuat dari bahan besi cor dengan trim
valve yang terbuat dari bronze.
07. PRESSURE REDUCING VALVE yang dipergunakan harus terbuat dari bahan besi
cor dengan main valve terbuat dari bronze. First side pressure 16 kg/cm² daan
second side pressure 0,5 - 5 kg/cm².
Halaman : IV - 15
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
01. Alat kontrol aliran air atau Flow Switch yang dipergunakan harus mempunyai
diameter yang sama seperti diameter pipa yang terhubung. Alat ini hendaknya
mempunyai karakteristik operasi dengan kelambatan waktu (Delay Action) dan
mempunyai dua kontak bantu operasi dua macam, yaitu Normally Open dan
Normally Close yang terpisah satu dengan lainnya.
02. Alat kontrol tekanan kerja atau Pressure Switch yang dipergunakan harus mempunyai
batas operasi minimum sesuai dengan kebutuhan seperti yang diberikan dalam
Gambar Rencana. Alat ini hendaknya mempunyai kontak bantu operasi dua macam,
Normally Open dan Normally Close yang terpisah satu dengan lainnya.
03. Alat kontrol ketinggian air atau Level Switch yang dipergunakan adalah tipe Elektroda
dan mempunyai dua kontak Close yang terpisah satu dengan lainnya.
04. Priming Tank yang dipergunakan hendaknya terbuat dari bahan plat baja setebal 3
mm atau lebih yang diproses anti karat berkapasitas tidak kurang dari 150 liter.
Konstruksi dan bahan dudukaaan tangki ini ditunjukan pada Gambar Rencana.
Secara keseluruhan, alat ini harus dilapis dengan Zinchromate buatan ICI sebanyak 2
lapis dan pada bagian luarnya dicat dan warnanya akan ditentukan kemudian.
01. Umum
a. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya
penyilangan.
b. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang yang longgar, tidak kurang dari
50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan & peralatan.
c. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/runcing serta
penghalang lainnya.
d. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik dan sebagainya,
sesuai dengan fungsi sistem dan yang diperlihatkan digambar.
e. Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan UNION atau FLANGES.
f. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan
cabang pada pekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik.
g. Setiap belokan pipa harus diberi penguat agar sambungan tidak mudah lepas
apabila didalam ta nah harus diberi blok-blok beton.
h. Katup (Valve) dan saringan (strainer) harus mu dah dicapai untuk pemeliharaan
dan penggantian pegangan katub (Valve Handled) tidak boleh menukik.
i. Sambungan-sambungan fleksibel harus dipasang sedemikian rupa dan angkur
pipa secukupnya harus disediakan guna mencegah tegangan pada pipa atau
alat-alat yang dihubungkan oleh gaya yang bekerja kearah memanjang.
j. Pekerjaan perpipaan ukuran jalur penuh harus diambil lurus tepat ke arah
Halaman : IV - 16
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
k. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipa sleeves harus disediakan
dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom atau langit-
langit.
Dimana pipa-pipa melalui dinging tahan api, ruang-ruang kosong diantara
sleeves dan pipa- pipa harus dipakal dengan bahan rock wool.
l. Selama pemasangan, bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam
pekerjaan perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan, harus ditutup
dengan menggunakan caps atau plugs untuk mencegah masuknya benda-
benda lain.
m. Semua galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan.
n. Pekerjaan perpipaan tidak boleh digunakan untuk pentanahan listrik.
o. Pipa dalam tanah harus bebas dari bahan-bahan keras dan harus diurug pasir
setebal 10 cm sekeliling pipa
p. Pemasangan peralatan kontrol pada pipa harus pada pipa horisontal dan
diperhitungkan agar pada tempat aliran air yang laminer.
b. Penunjang atau Penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini
Perubahan-perubahan arah
Titik percabangan
Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis.
c. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar sebagai berikut :
Diameter Batang
Bentuk gantungan
Untuk yang lain-lain : Split ring type atau Clevis type.
Halaman : IV - 17
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Pengapit pipa baja yang galvanis harus disediakan untuk pipa tegak.
e. Semua gantungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat
sebelum dipasang.
Di ruang Mesin
Sampai 75 mm 20 mm
100 mm s/d 200 mm 40 mm
250 mm atau lebih besar 50 mm
Halaman : IV - 18
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Sambungan Las
Sistem sambungan las hanya berlaku untuk saluran bukan air minum.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las.
Kawat las atau elektrode yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang
dilas.
Sebelum pekerjaan las dimulai Pemborong harus mengajukan kepada
Direksi contoh hasil las untuk mendapat persetujuan tertulis.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah
mempunyai surat ijin tertulis dari Direksi/Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untuk
itu.
Alat las yang boleh dipergunakan adalah alat las listrik yang berkondisi baik
menurut penilaian Direksi/Pengawas.
c. Sleeves
Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa
tersebut menembus kontruksi beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan
kelonggaran diluar pipa ataupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang ataupun baja. Untuk yang
mempunyai kedap air harus digunakan sayap.
Untuk pipa-pipa yang akan menembus kontruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (Water proofing ) harus dari jenis "Flushing
Sleeves".
Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat ke- dap air dengan rubber
sealed atau "Caulk"
13. Pembersihan
Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pemipaan
di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara-cara/
metode-metode yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan.
4.3.4. PENGECATAN
01. Umum
Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut :
Pipa servis
Support pipa dan peralatan Kontruksi besi
Halaman : IV - 19
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Flens
Peralatan yang belum dicat dari pabrik
Peralatan yang catnya harus diperbarui
02. Pengecatan
1. Tags untuk katup harus disediakan ditempat- tempat penting guna operasi dan
pemeliharaan.
2. Fungsi-fungsi seperti "Normally Open" atau "Nor mally Close" harus ditunjukkan ditags
katup.
3. Tags untuk katup harus terbuat dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat.
Ketentuan mengenai pemasangan bahan / peralatan listrik untuk pekerjaan ini, harus
mengikuti ketentuan yang tertera didalam ketentuan Pekerjaan Listrik.
01. Pemborong wajib melaksanakan pengujian baik untuk setiap bagian dari sistem
maupun untuk sistem secara keseluruhan sesuai dengan permintaan Manajemen
Konstruksi.
03. Pengujian atas kebocoran pemakaian pipa Pemadam Kebakaran dilaksanakan untuk
setiap bagian dari pekerjaan dengan memberikan tekanan sebesar 1,5 kali tekanan
kerja normal tapi tidak kurang dari 16 Kg/Cm² selama jangka waktu tidak kurang dari
2 jam.
Selama pengujian ini tidak diijinkan adanya penurunan tekanan kerja.
04. Pengujian atas kebocoran pemakaian pipa Pemadam Kebakaran harus dilaksanakan
untuk keseluruhan bagian dari pekerjaan dengan memberikan tekanan sebesar 1,5
kali tekanan kerja normal tapi tidak kurang dari 16 Kg/Cm² selama jangka waktu tidak
kurang dari 6 jam. Selama pengujian ini tidak diperkenankan adanya penurunan
tekanan kerja.
05. Pengujian atas kebocoran pemakain harus dilaksanakan untuk keseluruhan bagian
dari pekerjaan dengan memberikan tekanan kerja normal selama jangka waktu tidak
kurang dari 12 jam dimana selama pengujian tidak diperkenankan adanya penurunan
tekanan kerja.
Halaman : IV - 20
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
06. Setelah pengujian kebocoran dilakukan dan berhasil dengan baik, maka Pemborong
diwajibkan melaksanakan pembilasan jaringan dengan mengeluarkan air disetiap titik
pemakaian pada tekanan 2 Kg/Cm² selama jangka waktu tidak kurang dari 5 menit.
07. Pengujian atas kebocoran pemakaian harus dilaksanakan untuk yang terakhir kalinya
dengan pemakaian jaringan selama 6 x 24 jam dimana lama pemakaian tidak kurang
dari 6 jam setiap hari tanpa adanya gangguan dan atau kerusakan.
08. Setelah seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik maka Pemborong wajib
melaksanakan cuci hama pada seluruh jaringan dengan mempergunakan larutan
chlorine, sehingga setelah 2 jam terdapat kadar Chlorine diujung pipa sebanyak 5
PPM.
09. Pengujian pekerjaan listrik khusus untuk pekerjaan ini ditujukan untuk memeriksa hal-
hal sebagai berikut :
a. Tahanan isolasi gulungan motor,
b. Tahanan isolasi semua kabel daya dan kabel control,
c. Tahanan kerja peralatan dalam satu kesatuan sistem.
10. Pengujian hasil pelaksanaan lainnya, ditujukan untuk memeriksa kondisi kerja setiap
sistem pekerjaan termasuk seluruh alat kontrolnya.
11. Pemborong wajib memperbaiki setiap gangguan dan kerusakan yang terjadi selama
pengujian dan seluruh biaya perbaikan tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong.
13. Penyerahan pekerjaan kepada Pemberi Tugas hanya dapat dilaksanakan setelah dia
14. Pemborong wajib memperbaiki setiap gangguan dan kerusakan yang terjadi selama
pengujian dan seluruh biaya perbaikan tersebut merupakan tanggung jawab
Pemborong
16. Penyerahan pekerjaan kepada Pemberi Tugas hanya dapat dilaksanakan setelah
diadakannya pemeriksaan oleh Lembaga Pemerintah yang berwenang dan hasil
pelaksanaan dapat diterima oleh Lembaga Pemerintah tersebut.
Halaman : IV - 21
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 22
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
2. Harus mampu beroperasi sebagai continuous duty, untuk itu harus mampu dibebani
10% di atas ratingnya selama 1(satu)jam di dalam 12 jam operasi pada kecepatan
nominal tanpa terjadi "overheating" pada engine maupun altenator dan mampu
beroperasi pada bebannominal terus menerus selama 24 jam.
3. Mampu dibebani sebesar nominal daya outputnya dan PF = 0.8 pada waktu 10
(sepuluh) detik setelah cranking yang berhasil.
4. Dilengkapi "starting aids" sesuai standard/ketentuan manufacturer sehingga
persyaratan tersebut di atas dapat dipenuhi.
1. Engine harus dari jenis high speed stationery diesel enginekhusus untuk penggerak
sistem pembangkit listrik.
2. Engine Features, harus mengikuti ketentuan berikut, Heavy duty diesel engine,
- Jacket Water Cooled,
- Strokes engine type.
- Engine arrangement, harus Vee-engine untuk 12 (duabelas) silinder
atau yang lebih besar.
- Turbocharged dengan Aftercooled.
- Replaceable cylinder liners.
- Replaceable valve seat inserts.
- Main bearing caps harus diikat secara cross tie
- Erhadap crankcase.
3. Engine mounting harus dari jenis neoprene inshear.
4. Base frame boleh produk lokal dengan konstruksi sesuai dengan konstruksi asal
dari pabrik pembuat unit mesin diesel dan dilengkapi dengan surat pernyataan dan
jaminan kekuatan dari perwakilan perdagangan unit mesin tersebut.
Halaman : IV - 23
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
5. Harus disediakan kran air (faucet) tepat di atas tutup radiator untuk pengisian air
pendingin.
6. Radiator.
- Harus dari heavy duty heat exchanger
- Harus mampu untuk mengeluarkan kalor sebesar 1.8 kali dari kalor yang
dihasilkan oleh mesin diesel pada kondisi operasi normalnya.
7. Dilengkapi dengan "jacket water heater", dikontrol oleh "adjustable thermostat",
temperatur dijaga konstan 90 F-grade pada saat siap start.
8. Dilengkapi "intake-air silencer" dan exhaust-air sound attenuator.
Halaman : IV - 24
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
10. Pemipaan, penggantung, penjepit dan semacamnya harus dicat dengan cat
alumunium khusus tahan temperatur sampai dengan 500 C-grade.
11. Muffler harus dipilih dari buatan NAP Silentflo type RR/AE-AS atau setaraf.
4.4.6. Alternator
4.4.6.1. Konstruksi
1. Merupakan generator sinkron dengan rotor silinder yang dilengkapi dengan damper
cage dan reactive current compensator.
2. Direncanakan untuk daerah tropis sehingga mampu beroperasi normal diatas suhu 35
0C dan kelembaban udara sampai 90%.
Halaman : IV - 25
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4. Catuan arus medan secara brushless, dapat dikontrol secara otomatis dari
rangkaian electronik.
4.4.7.1. Konstruksi
1. Panel kontrol generator merupakan floor standing indoor installation type.
2. Panel terbuat dari steel plate dengan ketebalan minimal 3 mm dicat dasar tahan
karat dan cat finish warna abu-abu.
3. Panel kontrol mempunyai pintu yang dilengkapi dengan kunci dan operating handle
yang berada pada sisi sebelah luar pintu.
4. Panel kontrol dilengkapi dengan gambar, diagram yang memperlihatkan hubungan
komponen panel kontrol dengan peralatan peralatan yang dikontrolnya dan dilengkapi
dengan lampu-lampu indikator yang ditempatkan pada diagram tersebut di atas.
4.4.7.2. Fungsi
1. Panel kontrol generator harus dapat melakukan fungsi-fungsi kontrol sebagai berikut :
a. Pengaturan start-stop mesin diesel
b. Pengaturan kecepatan, beban dan lainnya sesuai spesifikasi Teknis
c. Pengaturan Paralleling genset.
d. Pengaturan load sharing
2. Pengaturan di atas harus dapat dilakukan secara manual dan otomatik sehingga
harus disediakan mode selector switch untuk operasi manual dan otomatik.
Halaman : IV - 26
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Lantai beton,
a. Mesin ditempatkan di atas pelat beton dengan ketebalan 200 mm dengan
plinth setempat.
b. Semua bagian/komponen mesin harus lurus, rata dan diikat dengan baut
terhadap base frame baja yang mana harus cukup kuat untuk menahan
Halaman : IV - 27
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
seluruh beban statis maupun dinamis selama mesin itu dioperasikan dan
dapat tetap mempertahankan kelurusannya.
c. Base frame harus ditumpu secara rata terhadap lantai dengan vibration
mounting tidak kurang dari 8 (delapan) buah.
2. Vibration Mounting
a. Harus dari jenis 'Composite steel spring and Polychloroprene Rubber Pad'.
b. Memiliki Fabricated/cast bracket yang mendukung pegas secara lateral.
c. Memiliki kekakuan (shiffness) yang sama pada arah Horizontal maupun
Vertikal.
d. Spesifikasi :
- Height to diameter ratio tidak lebih dari 2.1,
- Jenis open spring yang tidak bertumpu pada housing untuk stabilitas arah
lateral.
- Pemilihan dilakukan pada kondisi putaran nominal mesin dengan batasan
defleksi pada beban penuh tidak kurang dari 50 mm atau pada angka
yang akan memberikan efisiensi peredaman 98%, dipilih yang memberikan
hasil lebih besar. Dengan ditambahkan sebesar 50% dari operating
deflection sebelum pegas habis (solid).
e. Riding clearence minimum 30 mm antara machine base dengan lantai (plinth)
pada kondisi operasi.
f. Dilengkapi dengan Accoustic Barrier antara base plate dengan lantai.
g. Dipasang pada titik-titik yang akan menghasilkan defleksi yang seragam antara
masing-masing vibration isolators.
Halaman : IV - 28
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Black Steel Pipe dan Black Steel Fitting, dipergunakan untuk instalasi sistem berikut
ini seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar,
a. Saluran gas buang diesel
b. Saluran pemipaan bahan bakar dari tanki mingguan sampai ke tanki harian.
c. Saluran pemipaan bahan bakar dari tanki harian ke unit diesel.
2. Pipa yang dipergunakan untuk sistem pemipaan harus memenuhi persyaratan
berikut,
a. Kelas : MEDIUM
b. Standard : SII-0161.81 atau standard lain yang setara
3. Ujung akhir pipa (end-finish) dari jenis,
a. Berulir : 65 mm atau lebih kecil
b. Biasa/plain : 75 mm dan yang lebih besar
4. Fitting berulir (screwed-fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
a. Ukuran : 65 mm atau lebih kecil
b. Bahan : malleable-iron
c. Standard : BS, ANSI, atau JIS.B.2301 atau setaraf.
5. Fitting las (Welded-fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
a. Ukuran : 75 mm dan lebih besar
b. Bahan : Forged steel
c. Standard : BS, ANSI, atau JIS.B.2304,2305,2306, setaraf
6. Fitting flange (Flanged-fitting) harus memenuhi persyaratan berikut,
a. Ukuran : 75 mm dan lebih besar
b. Bahan : Forged steel
c. Standard : BS, ANSI, atau JIS.B.2221-3,2211-3 atau
setara
7. Flange,
a. Bahan : Malleable iron atau forged steel (sesuai
dengan tekanan kerja)
b. Standard : BS, ANSI, atau JIS.B.2210-2215
(malleable iron) JIS.B.2221-2225 (steel) atau
setara
8. Material pipa, fabrikasi pipa, dimensi pipa dan pengujian pipa harus sesuai dengan
standard yang berlaku.
9. Setiap batang pipa yang disediakan oleh Kontraktor harus terdapat indikasi tentang,
jenis pipa, standard pipa, nama pabrik pembuat pipa tersebut, sebagai tanda jaminan
yang diberikan pabrik kepada konsumen atas mutu setiap batang pipa, kecuali untuk
copper-tube.
10. Pita perapat sambungan (seal-tape) pada pemipaan bahan bakar,
a. Bahan : Teflon tape
b. Standard : BS, ANSI, atau JIS
11. Gasket untuk sambungan flange pada pemipaan bahan bakar,
a. Jenis : Ring-type
b. Bahan : Long fibre asbestos, cross laminated dilumasi pada
kedua sisi.
c. Tebal : 1.6 mm
d. Standard : BS, ANSI, atau JIS
Halaman : IV - 29
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
125 0.20
250 0.60
500 0.90
1000 0.90
2000 0.90
4000 0.80
Halaman : IV - 30
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Bahan kabel terbuat dari tembaga dengan isolasi yang sesuai dengan jenis kabel.
Bahan kabel yang diusulkan, diantaranya Kabel Metal, Suprime, Kabelindo,
Tranka.
Halaman : IV - 31
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 32
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
c. Instalasi Daya.
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan
untuk menghubungkan panel-panel daya dengan outlet-outlet
daya dan peralatan-peralatan listrik, seperti Exhaust Fan, Motor-
motor Listrik pada peralatan Sistem Mekanikal serta peralatan
Halaman : IV - 33
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
d. Instalasi Penerangan.
Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang
menghubungkan panel-panel penerangan dengan fixture lampu,
baik di dalam maupun di luar bangunan, sesuai dengan Gambar
Perencanaan dan Buku Persyaratan Teknis.
e. Fixture Lampu.
Yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah armature lampu,
fitting, ballast, starter, capasitor, lampu-lampu dan peralatan-
peralatan lain yang berhubungan dengan item pekerjaan
sesuai dengan standard pabrik yang dipilih.
Halaman : IV - 34
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
1. Louvre Aluminium
Armatur lampu harus terbuat dari plat baja tebal 0,7mm (termasuk
finishing) dengan penyelesaian cat baker, dengan kapasitas lampu
sesuai ketentuan dalam Gambar Perencanaan.
2. Cover Prismatic
Armature lampu harus terbuat dari plat baja tebal 0,7mm (termasuk
finishing) dengan penyelesaian cat powder putih (ISO2913-60) ,
dengan kapasitas lampu sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Halaman : IV - 35
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Armatur lampu harus terbuat dari plat baja tebal 0,7mm (termasuk
finishing) dengan penyelesaian cat baker, dengan kapasitas lampu
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Armatur lampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian cat
bubuk warna putih, dengan kapasitas lampu 1 x TLD 18 Watt atau
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja.
Rangka armatur lampu menggunakan lampu PL-C 1x13 Watt atau 2x13
Watt buatan Philips dan harus terbuat dari alumunium die cast dan
Housing gear terbuat dari stainless steel.
Memiliki klip metal yang mudah dibuka untuk instalasi pada ceiling
board.
Halaman : IV - 36
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Bracket terbuat dari stainless steel dan harus mudah dipasang pada
plafond, lampu dipasang di permukaan plafond (surface mounting).
Housing harus dilengkapi dengan sealer pada sambungan covernya
sehingga menjamin debu, kotoran, dan air tidak masuk ke dalam
kompartment armature tersebut.
Halaman : IV - 37
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Housing terbuat dari die cast alumunium dengan finishing cat tekanan
tinggi warna kuning. Glass cover bulat dengan tebal 5 mm dan memiliki
plat stainless steel untuk penempatan LED. Memenuhi standar indeks
proteksi outdoor (IP 65), dengan kekuatan terhadap beban angin (wind
load) sebesar 200 km/jam atau kurang dari 40 Newton force. Armature
dipasang pada fitting pipa diameter 1 inchi.
Halaman : IV - 38
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan
dengan ketebalan sebagai berikut:
Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini
harus benar-benar 90o. Plat penutup kerangka panel harus disekrup
dengan rapi yang dilengkapi cincin plastic sebelum cincin besi
terhadap kerangka panel. Plat penutup ini harus dapat dilepas-lepas.
Panel dilengkapi dengan tutup atas ataututup bawah yang dapat
dilepas-lepas dan harus disiapkan lubang serta Compression Cable
Glad untuk setiap incoming dan outgoing feeder.
Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan membuat lubang-
lubang ventilasi yang cukup. Lubang ventilasi ini harus dibuat dengan
cara punch dan rapi. Pada bagian dalam dari dinding yang diberi
ventilasi yang di-punch harus dilengkapi tambahan dinding yang diberi
lubang punch, hal ini untuk menjaga masuknya benda-benda atau tusuk
akan pada bagian bagian yang bertegangan dari peralatan panel.
Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus
diusahakan tersembunyi serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari
type Spagnolet dengan tungkai penguat bawah dan atas dan dari
bahan yang dilapisi vernikel.
Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi cat
dasar dan dilapisi dengan powder coating warna abu-abu.
Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai index
protection 557.
Ukuran panel diusahakan standart ukuran panel dan disediakan
ruang yang cukup apabila terdapat penambahan peralatan.
Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang
diketanahkan (grounding) dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk
dudukan ujung kabel pentanahan.
Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta
terminal penyambungan kabel harus diberi indikasi/label/ sign plates
mengenai nama beban atau kelompok beban yang dicatu daya
listriknya. Label ini harus terbuat dari plat aluminium atau sesuai
standard DIN 4070.
Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm di-
bawah ambang atas panel atau disesuaikan dengan kebutuhan) harus
disediakan tempat untuk pemasangan lampu indikator, fuse dan alat-
alat ukur. Bagian tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu
panel dan kedudukannya menetap (fixed).
Halaman : IV - 39
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 40
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
e. Trafo arus,
f. kWh meter,
g. Indicator lamp & mini fuse,
Tidak semua panel dilengkapi dengan peralatan seperti di atas, melainkan
harus disesuaikan dengan gambar perencanaan.
Volt meter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7
posisi
a. 3 kali phasa terhadap netral,
b. 3 kali phasa terhadap phasa,
c. posisi Off.
Ampere meter yang digunakan mempunyai range pengukuran sesuai
dengan rating incoming Circuit Breaker, seperti pada tabel berikut:
Halaman : IV - 41
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi
seperti pada Gambar Perencanaan.Pemasangan panel harus
menggunakan dudukan konstruksi baja dan harus diperkuat dengan
mur baut atau dynabolt sehingga tidak akan berubah posisi oleh
gangguan mekanis.
Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok
dengan lokasi sesuai Gambar Perencanaan. Pemasangan panel pada
dinding harus diperkuat dengan baut tanam (anchor bolt) sehingga tidak
akan rusak oleh gangguan mekanis.
Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada di
sekitar panel listrik harus dihubungkan ke Sistem Pembumian
Pengaman.
Halaman : IV - 42
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 43
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 44
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 45
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
b. Di dalam dinding.
Pemasangan kabel pada rak kabel harus diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Kabel harus diatur rapi
b. Kabel harus diperkuat dengan klem pada setiap jarak 40 cm dengan
perkuatan mur baut pada dudukan/struktur rak.
c. Untuk kabel instalasi daya dan penerangan harus dilindungi dengan
conduit (di dalam High Impact Conduit).
d. Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam conduit
kecuali di dalam kotak sambung atau kotak cabang.
Pemasangan kabel dalam dinding harus memperhatikan hal hal
sebagai berikut :
a. Kabel harus dilindungi dengan sparing.
b. Sparing (pipa pelindung kabel yang ditanam dalam High Impact
Conduit) sebelum ditutup tembok harus disusun rapi dan diklem
pada setiap jarak 60 cm. Jika sparing tersebut berjumlah cukup
banyak, maka perkuatan tersebut harus dilakukan dengan
menggunakan kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga
tersusun rapi dan kokoh.
c. Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus
dilindungi dengan 'metal flexible conduit' serta pertemuan antara
conduit/sparing dengan metal flexible conduit harus dilakukan
dengan cara klem.
d. Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel
Conduit).
Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi standard SNI,
SPLN, VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan diakui di
Indonesia.
Outlet daya dan plug harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a. Rating tegangan : 250 Volt
b. Rating arus : 16 A atau seperti Gambar Perencanaan
c. Tipe pemasangan : recessed
Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk
pabrik pembuat, standard produk, tipe dan rating arus serta
tegangannya.
Outlet daya untuk peralatan Kitchen, Laundry, Koridor, Machine Lift
Room harus dilengkapi dengan lampu indikator, saklar danlabel
Outlet daya yang digunakan jenis putas & tusuk kontak yang dilengkapi
dengan protector.
Outlet untuk Gondola menggunakan jenis 'Waterproof'.
Kontraktor harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet
daya dengan pihak Perencana Arsitektur/Interior.
Halaman : IV - 46
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN, SNI dan
VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan diakui di
Indonesia.
Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a. Rating tegangan : 250 Volt
b. Rating arus : minimal 10 A
c. Tipe : recessed
Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik
pembuat, standard produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian
120 cm dari permukaan lantai atau ditentukan oleh Perencana Interior.
Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar Perencanaan dan
dikoordinasikan dengan Perencana Interior.
Halaman : IV - 47
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 48
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Exit Lamp
Lampu Exit ini harus menyala biasa dalam keadaan normal pada saat
terjadi indikasi kebakaran.
Halaman : IV - 49
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Lampu Exit ini harus menyala biasa dalam keadaan normal pada saat
terjadi indikasi kebakaran.
Sistem penyalaan Lampu Exit harus dilengkapi dengan Magnetic
Contactor.
Gelombang Electromagnetic yang ditimbulkan tidak boleh lebih besar
dari 50 Oersted.
Lampu Exit dilengkapi dengan :
a. High Temperature Rechargeable Nickle Cadmium Battery yang mampu
bekerja selama 3 jam operasi.
b. Change Over Switch
c. Converter - Inverter
Ketentuan umum.
Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman adalah
pembumian dari badan-badan peralatan listrik atau benda-benda di
sekitar instalasi listrik yang bersifat konduktif dimana pada keadaan
normal benda-benda tersebut tidak bertegangan, tetapi dalam keadaan
gangguan seperti hubung singkat phasa ke badan peralatan
kemungkinan benda-benda tersebut menjadi bertegangan.
Sistem pembumian ini bertujuan untuk keamanan/keselamatan manusia
dari bahaya tegangan sentuh pada saat terjadinya gangguan.
Halaman : IV - 50
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4.5.5.7. Konstruksi.
4.5.5.8. Pemasangan
Halaman : IV - 51
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
4.5.5.9. Pengaman
Halaman : IV - 52
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
- Peralatan ukur seperti cos-phi meter, volt meter, ampere meter, trafo
arus dan perlengkapan lainnya.
- Cos-phi meter yang digunakan mempunyai rating pengukuran antara 0,6
inductive s/d 0,8 capacitive.
Halaman : IV - 53
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Air terminal yang dipakai dengan menggunakan air terminal dari jenis
bukan radioaktif.
Detail dan tata letak instalasi penangkal petir sesuai dengan Gambar
Perencanaan.
Air terminal harus terbuat dari bahan yang tahan untuk dialiri arus listrik
yang cukup besar tanpa terjadi kerusakan.
Elektroda penangkal petir harus dihubungkan dengan hantaran turun
Pemasangan penangkal petir harus diatur sedemikian rupa, sehingga
semua bagian atau benda yang berada di atap sampai dengan lantai
basement harus dapat terlindung oleh sistem instalasi penangkal petir.
Elektroda pembumian terbuat dari pipa GIP diameter 11/2" dan plat
tembaga serta lilitan kawat timah dengan konstruksi seperti tercantum di
dalam Gambar Perencanaan.
Elektroda pembumian harus ditanam langsung di dalam tanah dengan
panjang bagian yang tertanam minimal sepanjang 6 M dan mempunyai
tahanan pentanahan sebesar 2 Ohm.
Terminal penyambungan untuk menghubungkan elektroda pembumian
dengan hantaran turun harus dilakukan di dalam bak kontrol.
Penyambungan tersebut harus menggunakan mur baut berukuran M-
10 sebanyak tiga titik.
Sistem pembumian untuk penangkal petir ini harus terpisah dari sistem
pembumian untuk sistem elektrikal lainnya.
Halaman : IV - 54
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
Halaman : IV - 55
Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis
Pekerjaan Lanjutan Pembangunan IPWL Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan
BAB V
PENUTUP
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi didalam
pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah
tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perlu
dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurut
pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan,
maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya,
maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untuk
mendapatkan kepastian.
Konsultan Perencanai
PT.PANDU PERSADA
Halaman : V - 1