Anda di halaman 1dari 28

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Evaluasi Pembelajaran” untuk tugas
mata kuliah Pengembangan Program Pembelajaran Biologi.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas Pengembangan Program Pembelajaran Biologi.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami sungguh terbatas.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Padang, 5 November 2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran.........................................................................................3
B. Syarat dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran............................................................................5
C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran.................................................................................................6
D. Prinsip – Prinsip dalam Evaluasi Pembelajaran....................................................................7
E. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran.........................................................................................8
F. Kedudukan Evaluasi Pembelajaran......................................................................................10
G. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran...............................................................................11
H. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran...................................................................................13
I. Cara Mengevaluasi Setiap Ranah atau Domain..................................................................14
J. Peranan Evaluasi Pembelajaran............................................................................................21
BAB III................................................................................................................................................22
PENUTUP...........................................................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................................22
B. Saran.........................................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................23

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sebuah proses pembelajaran komponen yang turut menentukan keberhasilan


sebuah proses adalah evaluasi. Melalui evaluasi orang akan mengetahui sampai sejauh mana
penyampaian pembelajaran atau tujuan pendidikan atau sebuah program dapat dicapai sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.

Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan dalam kegiatan
pendidikan dan pembelajaran. Melalui Evaluasi, kita akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan social, sikap dan kepribadian siswa atau
peserta didik serta keberhasilan sebuah program.

Dalam dunia pendidikan dan pembelajaran ada beberapa istilah yang sering digunakan,
baik secara bersamaan maupun secara terpisah. Istilah tersebut adalah pengukuran. penilaian, dan
evaluasi. Ketiga istilah tersebut memiliki perbedaan.

Mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran merupakan sistem yang terdiri atas beberapa
unsur, yaitu masukan, proses dan hasil; maka terdapat tiga jenis evaluasi sesuai dengan sasaran
evaluasi pembelajaran, yaitu evaluasi masukan, proses dan hasil pembelajaran.

Terkait dengan ketiga jenis evaluasi pembelajaran tersebut, dalam praktek pembelajaran
secara umum pelaksanaan evaluasi pembelajaran menekankan pada evaluasi proses pembelajaran
dan evaluasi hasil belajar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa pelaksanaan kedua jenis
evaluasi tersebut merupakan komponen system pembelajaran yang sangat penting.

Evaluasi kedua jenis komponen yang dapat dipergunakan untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan pelaksanaan dan hasil pembelajaran. Selanjutnya masukan tersebut pada gilirannya
dipergunakan sebagai bahan dan dasar memperbaiki kualitas proses pembelajaran menuju
keperbaikan kualitas hasil pembelajaran. Untuk itu, penulis dalam makalah ini akan memberi
gambaran mengenai Evaluasi Pembelajaran agar para tenaga pendidik dapat mengetahui hasil
pembelajaran yang telah dilakukan dan sebagai bahan untuk memperbaiki kualitas hasil
pembelajaran tersebut.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari pembahasan yang akan dibahas adalah.

1) Apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran?

2) Apa saja syarat dan tujuan evaluasi pembelajaran?

3) Bagaimana fungsi evaluasi pembelajaran?

4) Bagaimana prinsip – prinsip dalam evaluasi pembelajaran?

5) Apa saja jenis-jenis evaluasi pembelajaran?

6) Bagaimana kedudukan evaluasi pembelajaran?

7) Bagaimana ruang lingkup evaluasi pembelajaran?

8) Bagaimana karakteristik evaluasi pembelajaran?

9) Bagaimana cara mengevaluasi setiap ranah?

10) Bagaimana peranan evaluasi pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan maalah ini adalah.

1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evaluasi pembelajaran.

2) Untuk mengetahui syarat dan tujuan evaluasi pembelajaran.

3) Untuk mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran

4) Untuk mengetahui prinsip – prinsip dalam evaluasi pembelajaran

5) Untuk mengetahui jenis-jenis evaluasi pembelajaran.

6) Untuk mengetahui kedudukan evaluasi pembelajaran

2
7) Untuk mengetahui ruang lingkup evaluasi pembelajaran

8) Untuk mengetahui karakteristik evaluasi pembelajaran

9) Untuk mengetahui cara mengevaluasi setiap ranah.

10) Untuk mengetahui peranan evaluasi pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Pembelajaran

Secara harafiah evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation yang berarti penilaian atau
penaksiran (John M. Echols dan Hasan Shadily: 1983). Menurut Stufflebeam, dkk. (1971)
mendefinisikan evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful
information for judging decision alternatives”. Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternativekeputusan.

Guba dan Lincoln (Hamid Hasan, 1988) mendefinisikan evaluasi itu merupakan suatu
proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan. Sesuatu
yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan
tertentu.

Evaluasi menurut Kumano (2001) merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan
melalui kegiatan asesmen. Sementara itu menurut Calongesi (1995) evaluasi adalah suatu
keputusan tentang nilai berdasarkan hasil pengukuran. Sejalan dengan pengertian tersebut. Zainul
dan Nasution (2001) menyatakan bahwa evaluasi dapat dinyatakan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran
hasil belajar, baik yang menggunakan instrumen tes maupun non tes.

3
Menurut Bloom dan kawan-kawan dalam buku yang
terkenal, yaitu Handbook Onformative and Summative Evaluation of Student Learning yang
khusus membicarakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi adalah pengumpulan bukti-bukti yang
cukup untuk dijadikan dasar dalam menetapkan ada atau tidak perubahan-perubahan dan tingkat
perubahan yang terjadi pada diri anak didik. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa evaluasi
adalah suatu kegiatan pengumpulan data mengenai belajar yang dilakukan secara sistematis dan
menurut prosedur tertentu untuk dapat memberikan arti mengenai berbagai aspek belajar yaitu
aspek perolehan dalam belajar.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai terhadap
kualitas sesuatu. Selain dari itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses merencanakan,
memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Dengan demikian, Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematis untuk
menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai
oleh siswa (Purwanto, 2002).

Arikunto (2003) mengungkapkan bahwa evaluasi adalah serangkaian kegiatan yang


ditujukan untuk mengukur keberhasilan program pendidikan. Tayibnapis (2000) dalam hal ini
lebih meninjau pengertian evaluasi program dalam konteks tujuan yaitu sebagai proses menilai
sampai sejauhmana tujuan pendidikan dapat dicapai.

Dalam sistem pembelajaran (maksudnya pembelajaran sebagai suatu sistem), evaluasi


merupakan salah komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui
keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru
dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan pembelajaran. Di sekolah, Anda
sering mendengar bahwa guru sering memberikan ulangan harian, ujian akhir semester, ujian
blok, tagihan, tes tertulis, tes lisan, tes tindakan, dan sebagainya. Istilah-istilah ini pada dasarnya
merupakan bagian dari sistem evaluasi itu sendiri.

Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran
adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara
sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk
memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui kegiatan
pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau angka-angka terhadap
suatu keadaan atau gejala berdasarkan aturan-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan

4
yang erat antara pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation) kegiatan pengukuran
merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi.

Dengan demikian, pengertian evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan
yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan dan
penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai komponen pembelajaran,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk pertanggungjawaban guru dalam
melaksanakan pembelajaran.

B. Syarat dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran

Suatu evaluasi perlu memenuhi beberapa syarat sebelum diterapkan kepada siswa yang
kemudian direfleksikan dalam bentuk tingkah laku. Evaluasi yang baik harus mempunyai syarat-
syarat seperti berikut :

1) Valid 5) Membedakan

2) Andal 6) Norma

3) Objektif 7) Fair

4) Seimbang 8) Praktis

5
Disamping kedelapan persyaratan yang perlu ada dalam kegiatan evaluasi ada beberapa
tujuan mengapa evaluasi dilakukan oleh setiap guru. Selain untuk melengkapi penilaian, secara
luas evaluasi dibatasi sebagai alat penilaian terhadap faktor-faktor penting suatu program
termasuk situasi, kemampuan, pengetahuan, dan perkembangan tujuan. Minimal ada 6 tujuan
evaluasi dalam kaitannnya dengan belajar mengajar, diantaranya yaitu:

1) Menilai ketercapaian ( attainment) tujuan. Ada keterkaitan antara tujuan belajar, metode
evaluasi, dan cara belajar siswa, sebaliknya tujuan evaluasi akan menentukan metode
evaluasi yang digunakan oleh seorang guru.

2) Mengukur macam-macam aspek belajar yang bervariasi. Belajar dikategorikan sebagai


kognitif, psikomotor dan afektif. Guru menyatakan proporsi sama maka siswa dapat
menekankan dalam belajar dengan proporsi yang digunakan guru dalam mengevaluasi
sehingga mereka dapat menyesuaikan dalam belajar.

3) Sebagai Sarana ( means ) untuk mengetahui apa yang siswa telah ketahui

4) Memotivasi belajar siswa. Evaluasi juga harus dapat memotivasi belajar siswa. Guru
harus menguasai berbagai teknik motivasi,

5) Menyediakan Informasi Untuk tujuan Bimbingan dan Konseling. Informasi yang


berkaitan dengan problem pribadi seperti data kemampuan, kualitas pribadi, adaptasi
sosial, kemampuan membaca, dan skor hasil belajar. Guru perlu mengetahui informasi
pribadi untuk kemudian guru mengambil keputusan terbaiknya. Proses yang berkaitan
dengan informasi pribadi tersebut dapat dilakukan dengan memberikan quasionir, atau
alat ratting untuk membantu membuat keputusan.

6) Menjadikan hasil evaluasi sebagai dasar perubahan kurikulum. Keterkaitan evaluasi


dengan intruksional adalah sangat erat. Hal ini karena evaluasi merupakan salah satu
bagian dari intruksional.

Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas


proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara khusus, tujuan
evaluasi adalah untuk :

1) Mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
2) Mengetahui Kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial teaching,
dan

3) Mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik
yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.

C. Fungsi Evaluasi Pembelajaran

Menurut Scriven (1967) fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu fungsi
formatif dan fungsi sumatif. Fungsi formatif dilaksanankan apabila hasil yang diperoleh dari
kegiatan evaluassi diarahkan untuk memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagia
kurikulum yang sedang dikembangkan. Sedangkan fungsi sumatif dihubungkan dengan
penyimpulan mengenai kebaikan dari sistem secara keseluruhan, dan fungsi ini dapat
dilaksananakan apabila pengembangan suatu kurikulum telah dianggap selesai.

Fungsi evaluasi memang cukup luas, bergantung dari sudut mana kita melihatnya :

1) Secara psikologis, peserta didik selalu butuh untuk mengetahui sejauh mana kegiatan
yang telah di lakukan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

2) Secara sosiologis, evaluasi berfungsi untuk mengetahui apakah peserta didik sudah cukup
mampu untuk terjun ke masyarakat.

3) Secara didaktis-metodis, evaluasi berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan


peserta didik pada kelompok tertentu sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya
masing-masing serta membantu guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajarannya.

4) Evaluasi berfungsi untuk mengetahui kedudukan peserta didik dala kelompok, apakah dia
termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang pandai.

5) Evaluasi berfungsi untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dala menempuh
program pendidikan.

6) Evaluasi berfungsi membantun guru dalam memberikan bimbingan dan seleksi, baik
dalam rangka menetukan jenis pendidikan, jurusan, mauapun kenaikan kelas.
7) Secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan
peserta didik kepada orangtua, pejabat pemerintah yang berwenang, kepala sekolah, guru-
guru, dan peserta didikitu sendiri.

D. Prinsip – Prinsip dalam Evaluasi Pembelajaran

Keberadaan prinsip bagi seorang guru mempunyai arti penting karena dengan memahami
prinsip evaluasi dapat menjadi petunjuk atau keyakinan bagi dirinya atau guru lain guna
merealisasi evaluasi dengan cara benar.

1. Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.

2. Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif.

3. Evaluasi diselenggarakan dalam proses yang kooperatif antara guru dan peserta didik.

4. Evaluasi dilaksanakan dalam proses kontinu

5. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.

Sedangkan menurut Slameto ( 2001: 16) evaluasi harus mempunyai minimal tujuh
prinsip berikut :

1. Terpadu

2. Menganut cara belajar siswa aktif

3. Kontinuitas

4. Koherensi dengan tujuan

5. Menyeluruh

6. Membedakan ( diskriminasi )

7. Pedagogis.

Dalam suber lain disebutkan hasil evaluasi yang lebih baik, maka kegiatan evaluasi harus
beritik tolak dari prinsip-prinsip umum sebagai berikut :
a) Continuenitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara insidental karena pembelajaran itu sendiri adalah
suatu proses yang continue. Oleh sebab itu evaluasi pun harus dilakukan secara continue.

b) Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus mengambil seluruh objek itu
sebagai bahan evaluasi. Misalkan jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek
kepribadian peserta didik yang menyangkut koognitif, afektif maupun psikomotor.

c) Adil dan Obejektif

Dalam melaksanakan evaluasi, guru harus berlaku adil tanpa pilih kasih. Guru juga
hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan kemampuan peserta didik.

d) Kooperatif

Dalam kegiatan evaluasi guru hendaknya bekerja sama dengan semua pihak, seperti orang
tua peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini
dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan hasil evaluasi dan pihak-pihak tersebut
merasa dihargai

e) Praktis

Mengandung arti mudah digunaka, baik oleh guru itu sendiri yang menyusun alat evaluasi
maupun orang lain yang akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan bahasa
dan petunjuk mengerjakan soal.

E. Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran

Dilihat dari pengertian, tujuan, fungsi, prosedur dan sistem pembelajaran, maka pada
hakikatnya pembelajaran adalah suatu program. Artinya, evaluasi yang digunakan dalam
pembelajaran adalah evaluasi program, bukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar
hanya merupakan bagian dari evaluasi pembelajaran. Sebagai suatu program, evaluasi
pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :
1) Evaluasi perencanaan dan pengembangan. Hasil evaluasi ini sangat diperlukan untuk
mendisain program pembelajaran. Sasaran utamanya adalah memberikan bantuan tahap awal
dalam penyusunan program pembelajaran. Persoalan yang disoroti menyangkut tentang
kelayakan dan kebutuhan. Hasil evaluasi ini dapat meramalkan kemungkinan implementasi
program dan tercapainya keberhasilan program pembelajaran. Pelaksanaan evaluasi
dilakukan sebelum program sebenarnya disusun dan dikembangkan.

2) Evaluasi monitoring, yaitu untuk memeriksa apakah program pembelajaran mencapai sasaran
secara efektif dan apakah program pembelajaran terlaksana sebagaimana mestinya. Hasil
evaluasi ini sangat baik untuk mengetahui kemungkinan pemborosan sumber-sumber dan
waktu pelaksanaan pembelajaran, sehingga dapat dihindarkan.

3) Evaluasi dampak, yaitu untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh suatu program
pembelajaran. Dampak ini dapat diukur berdasarkan kriteria keberhasilan sebagai indikator
ketercapaian tujuan program pembelajaran.

4) Evaluasi efisiensi-ekonomis, yaitu untuk menilai tingkat efisiensi program pembelajaran.


Untuk itu, diperlukan perbandingan antara jumlah biaya, tenaga dan waktu yang diperlukan
dalam program pembelajaran dengan program lainnya yang memiliki tujuan yang sama.

5) Evaluasi program komprehensif, yaitu untuk menilai program pembelajaran secara


menyeluruh, seperti pelaksanaan program, dampak program, tingkat keefektifan dan
efisiensi.Sedangkan penilaian proses dan hasil belajar, dapat dibagi menjadi empat jenis,
yaitu penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.

Adapun pembagian lain dari jenis-jenis evaluasi pembelajaran dapat dibagi kedalam
bagian-bagian sebagai berikut:

1) Jenis evaluasi berdasarkan tujuan dibedakan atas lima jenis evaluasi:

a) Evaluasi diagnostik, evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan


siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.

b) Evaluasi selektif, adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c) Evaluasi penempatan, adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan yang sesuai dengan karakteristik siswa.

d) Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan


meningkatkan proses belajar mengajar.

e) Evaluasi sumatif, adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
berkarya siswa.

2) Jenis evaluasi berdasarkan sasaran, di bagi menjadi tiga bagian yaitu:

a) Evaluasi konteks, adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan –kebutuhan yang
muncul dalam perencanaan.

b) Evaluasi input, adalah evaluasi yang ditujukan untuk meihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kelancaraan proses, kesesuain dengan rencana, faktor pendukung dan faktor
hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan.

c) Evaluasi hasil atau produk, adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat proses hasil
program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan, atau dihentikan.

3) Jenis evaluasi berdasarkan lingkup pembelajaran, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai
berikut:

a) Evaluasi program pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan


pembelajaran, isi program pembelajaran, starategi belajar, aspek-aspek program
pemebelajaran yang lain.

b) Evaluasi proses pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup kesesuain antara proses
pembelajaran dengan garis besar pembelajaran yang ditetepkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa mengikuti proses pembelajaran.

c) Evaluasi hasil pembelajaran, adalah evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan siswa
terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dari
aspek afektif dan psikomotorik.
F. Kedudukan Evaluasi Pembelajaran

1) Berdasarkan kedudukan evaluasi dalam kurikulum dan proses pembelajaran tersebut,


evaluasi memiliki empat fungsi sebagai berikut. Untuk mengetahui kemajuan dan
perkembangan serta keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki
cara belajar siswa (formatif) yang dilanjutkan dengan kegiatan remediasi atau pengayaan.
Selain itu dapat digunakan pula untuk menentukan keputusan naik/tidak naik kelas atau
lulus/tidak lulusnya siswa tersebut (fungsi sumatif) dari lembaga pendidikan tertentu.

2) Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pembelajaran, yang meliputi seluruh


komponen pembelajaran (tujuan, materi/bahan, metode, alat/media, serta alat dan
prosedur evaluasi itu sendiri).

3) Untuk keperluan bimbingan dan konseling. Hasil evaluasi dapat digunakan untuk
membuat diagnosis mengenai kelemahan dan kelebihan siswa yang bersangkutan, untuk
mengetahui bantuan apa yang paling tepat diberikan kepada siswa, sebagai dasar
penanganan kasus-kasus yang dialami siswa, untuk acuan melayani kebutuhan
bimbingankarier.

4) Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.


Proses pembelajaran dan evaluasi merupakan dua hal yang memiliki hubungan yang
sangat istimewa. Mehrens dan Lehmann membuat ungkapan yang berbunyi “to teach
without testing is unthinkable” ‘mengajar tanpa melakukan tes adalah tidak masuk akal’.
Ungkapan ini menyiratkan betapa erat hubungan antara pembelajaran dan tes. Tokoh
pendidikan yang lain mengungkapakan “pengukuran adalah langkah awal pembelajaran.
Tanpa pengukuran tidak terjadi penilaian. Tanpa penilaian tidak akan terjadi evaluasi.
Tanpa evaluasi tidak akan terjadi umpan balik. Tanpa umpan balik, tidak akan diperoleh
pengetahuan yang baik tentang hasil. Tanpa pengetahuan tentang hasil, tidak dapat terjadi
perbaikan sistem pembelajaran”.

G. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran

Ruang lingkup evaluasi berkaitan dengan cakupan objek evaluasi itu sendiri. Jika objek
evaluasi itu tentang pembelajaran, maka semua hal yang berkaitan dengan pembelajaran menjadi
ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran ditinjau dari
berbagai perspektif, yaitu domain hasil belajar, sistem pembelajaran, proses dan hasil belajar, dan
kompetensi.

Hal ini dimaksudkan agar guru betu-betul dapat membedakan antara evaluasi
pembelajaran dengan penilaian hasil belajar sehingga tidak terjadi kekeliruan atau tumpang
tindih dalam penggunaannya.

1. Ruang lingkup evaluasi pembelajaran dalam perspektif Domain Hasil Belajar.

Menurut Benyamin S. Bloom (1956) hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam tiga
domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Setiap domain disusun menjadi bebarapa jenjang
kemampuan. Mulai dari hal yang sederhana sampai dengan hal yang komplek, mulai daari hal
yang mudah sampai dengan hal yang sukar, dan mulai dari hal yang kongkrit sampai dengan hal
yang abstrak.

a) Domain kognitif

1. Pengetahuan ( knowledge), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
dapat mengenali atau mengetahui adanya konsep, prinsip, fakta atau istilah tanpa harus
mengerti atau dapat menggunakannya.

2. Pemahaman ( comprehension ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik


untuk memahami atau mengerti tentang materi pelajaran yang disampaikan guru dan
dapat memanfaatkannya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.

3. Penerapan ( application ) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk
menggunakan ide-ide umum , tata cara atau metode umum dalam situasi baru yang
kongkrit.

4. Analisis yaitu jenjang kemampuan menuntut peserta didik untuk menguraikan suatu
situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentukannya.

5. Sintesis yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan
sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan berbagai faktor.
6. Evaluasi. Jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi
suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.

b) Domain Afektif,

yaitu internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah dan terjadi bila
pesreta didik menjadi sadar tentang nilai yang diterima,kemudian mengambil sikap sehingga
menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah laku.

1) Kemampuan menerima ( receiving)

2) Kemampuan menanggapi/menjawab ( responding)

3) Menilai (valuing)

4) Organisasi (Organization) kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menyatukan


nilai-nilai yang berbeda, memecahkan masalah membentut suatu sistem nilai.

c) Domain Psikomotor,

yaitu kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-
bagiannya. Mulai dari gerakan yang sederhana sampai denggan gerakan yang kompleks.

1) Muscular or motor skill, meliputi : mempertontonkan gerak,menunjukan hasil, melompat,


menggerakan, menampilkan.

2) Manipulations of materials or objects, meliputi : mereparasi, menyusun, membersihkan,


menggeser, memindahkan, membentuk.

3) Neuromuscular coordination, meliputi : mengamati, menerapkan, menghubungkan,


menggunakan.

2. Ruang Lingkup Evaluasi Pembelajaran dalam Perspektif Sistem Pembelajaran.

a) Program pembelajaran

b) Proses Pelaksanaan pembelajaran


c) Hasil Pembelajaran

H. Karakteristik Evaluasi Pembelajaran

Kegiatan Evaluasi dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa karakteristik


penting, antara lain sebagai berikut:

1. Memiliki implikasi secara tidak langsungterhadap siswa yang dievaluasi

Hal ini terjadi misalnya seorang guru melakukan penilaian terhadap kemampuan yang
tidak tampak dari siswa. Apa yang dilakukan adalah ia lebih banyak menafsir melalui
beberapa aspek penting yang diijinkan seperti melalui penampilan, keterampilan, atau reaksi
mereka terhadap suatu stimulus yang diberikan secara terencana.

2. Lebih bersifat tidak lengkap

Dikarenakan evaluasi dilakukan secara kontinu maka hanya merupakan sebagian


fenomena saja. Atau dengan kata lain, apa yang dievaluasi hanya sesuai dengan pertanyaan
item yang direncanakan oleh seorang guru.

3. Mempunyai sifat kebermaknaan Relatif. Hasil penilaian sesuai dengan tolok ukur yang
digunakan oleh guru.

I. Cara Mengevaluasi Setiap Ranah atau Domain

1) Langkah-Langkah Evaluasi Pembelajaran

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:

a) Langkah Perencanaan

Tidak akan berlebihan kiranya kalau diketahui di sini bahwa, sukses yang akan dapat
dicapai oleh suatu program evaluasi telah turut ditentukan oleh memadai atau tidaknya langkah-
langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan ini. Sukses atau tidaknya suatu program evaluasi
pada hakikatnya turut menentukan oleh baik tidaknya perencanaan. Makin sempurna kita
melakukan langkah pokok perencanaan ini makin sedikitlah kesulitan-kesulitan yang akan kita
jumpai dalam melaksanakan langkah-langkah berikutnya.
b) Langkah Pengumpulan Data

Soal pertama yang kita hadapi dalam melakukan langkah ini ialah menentukandata apa
saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita butuhkan untuk melakukan
tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik. Kalau kita rangkumkan kembali uraiannya maka
kita dapat jalan pikiran yaitu rumusan tentang tugas kita sebagai seorang pengajar dalam suatu
usaha pendidikan menghasilkan ketentuan-ketentuan tentang tujuan yang harus kita capai dengan
materi yang kita ajarkan.

c) Langkah Penelitian Data

Data yang telah terkumpul harus disaring lebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut, proses
penyaringan ini kita sebut penelitian data atau verifikasi data dan maksudnya ialah untuk
memisahkan data yang “baik” yang akan dapat memperjelas gambaran yang akan kita peroleh
mengenai individu yang sedang kita evaluasi, dari data yang kurang baik yang hanya akan
merusak atau mengaburkan gambaran yang akan kita peroleh apa bila turut kita olah juga. Oleh
karna itu kita selalu menyadari baik buruknya setiap data yang kita pergunakan untuk
memperoleh data langsung dari orang yang bersangkutan oleh karena itu dalam evaluasi yang
baik, kkita selalu berusaha untuk hanya mempergunakan alat-alat yang sebaik-baiknya yang
tersedia bagi kita.

d) Langkah-Langkah Pengolahan Data

Langkah pengolahan data dilakukan untuk memberikan “makna” terhadap data yang pada
kita. Jadi hal ini berarti bakwa tanpa kita olah, dan diatur lebih dulu data itu sebenarnya tidak
dapat menceritakan suatu apapun kepada kita. Sering sekali seorang memiliki data yang cukup
lengkap tentang seorang murid atau sekelompok murid yang sedang dievalusinya tetapi karena ia
kurang pandai mengolah data yang dimilikinya tadi tidak banyaklah arti atau makna yang dapat
dikeluarkannya dari datanya. Fungsi pengolahan data dalam proses evaluasi yang perlu disadari
benar-benar pada tarafmemperoleh gambaran yang selengkap-lengkapnya tentang diri orang yang
sedang di evaluasi.

e) Langkah Penafsiran Data

Kalau kita perhatikan segenap uraian yang telah di sajikan mengenai langkah data tadi
akan segera tampak pada kita bahwa memisahkan langkah penafsiran dari langkah pengolahan
sebenarnya merupakan suatu pemisahan yang terlalu dibuat-buat. Memang dalam praktek kedua
langkah ini tidak dipisah-pisahkan kalau kita melakukan suatu pengolahan terhadap sekumpulan
data, dengan sendirinya kita akan memperoleh “tafsir” makna data yang kita hadapi.

f) Langkah Meningkatkan Daya Serap Peserta Didik

Hasil pemikiran memiliki fungsi utama untuk memperbaiki tingkat penguasaan peserta
didik. Hasil pengukuran secara umum dapat dikatakan bisa membantu, memperjelas tujuan
instruksional, menentukan kebutuhan peserta didik, dan menentukan keberhasilan peserta didik
dalam suatu proses pembelajaran.

g) Laporan Hasil Penelitian

Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir
semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang per sekolahan, diperlukan suatu laporan kemajuan
peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan
memberikan bukti sejauh mana pendidikan yang diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya
orang tua peserta didik dapat tercapai.

2) Cara Evaluasi Setiap Ranah atau Domain

a) Kognitif

Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berpikir yang mencakup


kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut. Dengan demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang
kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling
tinggi yaitu evaluasi.

Aplikasi aspek kognitif pada pengembangan keterampilan berbahasa dan bersastra.


TINGKAT DESKRIPSI APLIKASI

Pengetahuan Siswa mampu Menyampaikan persetujuan,


mengingat berbagai sanggahan, dan penolakan
( Knowledge)
informasi yang pendapat dengan disertai
diterima bukti/alasan (SMP kelas VIII, smt
2)

Pemahaman Kemampuan untuk Menemukan gagasan utama (SMP


(Comprehension menjelaskan kelas VII, smt 2)
) pengetahuan,
informasi yang telah
diketahui dengan kata-
kata sendiri

Penerapan Menerapkan informasi Menulis pantun sesuai dengan


(Application) ke dalam situasi yang syarat-syarat pantun (SMP kelas
baru VII, smt 1)

Analisis Kemampuan Menemukan pokok-pokok berita


(Analysis) mengidentifikasi, (5W+1H) yang didengar melalui
memisahkan dan radio/televisi (SMP kelas VIII,
membedakan elemen smt 2)
suatu fakta.

Sintesis Mengaitkan dan Mengungkapkan hal yang dapat


(Synthesis) menyatukan berbagai dipelajari dari buku biografi (SMP
elemen sehingga kelas VII, smt 2)
terbentuk pola baru
yang menyeluruh.

Evaluasi Mampu mebuat Mengevaluasi pemeran tokoh


(Evaluation) penilaian dan dalam pementasan drama (SMP
keputusan tentang nilai kelas VIII, smt 1)
suatu gagasan, metode,
dengan menggunakan
kriteria tertentu.
Seorang guru dituntut mendesain program rencana pembelajaran termasuk di
dalamnya rencana penilaian (tes) diantaranya membuat soal-soal berdasarkan kisi-kisi soal
yang telah ditetapkan. Bentuk tes kognitif diantaranya; (1) tes atau pertanyaan lisan, (2)
pilihan ganda, (3) uraian obyektif, (4) uraian bebas, (5) jawaban atau isian singkat, (6)
menjodohkan, (7) portofolio, dan (8) performans.

b) Afektif

Tujuan dilaksanakannya penilaian hasil relajar afektif ádalah untuk mengetahui


capaian hasil belajar dalam hal penguasaan domain afektif dari kompetensi yang diharapkan
dikuasai oleh setiap peserta didik setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Teknik
pengukuran dan penilaian hasil belajar afektif terdiri atas dua yakni teknik testing, yaitu
penilaian yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya, dan teknik non- testing, yaitu teknik
penilaian yang menggunakan bukan tes sebagai alat ukurnya.

Kompetensi siswa dalam ranah afektif yang perlu dinilai utamanya menyangkut sikap
dan minat siswa dalam belajar. Secara teknis penilaian ranah afektif dilakukan melalui dua
hal yaitu: a) laporan diri oleh siswa yang biasanya dilakukan dengan pengisian angket
anonim, b) pengamatan sistematis oleh guru terhadap afektif siswa dan perlu lembar
pengamatan.

Ranah afektif tidak dapat diukur seperti halnya ranah kognitif, karena dalam ranah
afektif kemampuan yang diukur adalah:

1) Menerima (memperhatikan), meliputi kepekaan terhadap kondisi, gejala, kesadaran,


kerelaan, mengarahkan perhatian.

2) Merespon, meliputi merespon secara diam-diam, bersedia merespon, merasa puas dalam
merespon, mematuhi peraturan.

3) Menghargai, meliputi menerima suatu nilai, mengutamakan suatu nilai, komitmen


terhadap nilai.

4) Mengorganisasi, meliputi mengkonseptualisasikan nilai, memahami hubungan abstrak,


mengorganisasi sistem suatu nilai.
Karakteristik suatu nilai, meliputi falsafah hidup dan sistem nilai yang dianutnya.
Contohnya mengamati tingkah laku siswa selama mengikuti proses belajar mengajar
berlangsung. Skala yang sering digunakan dalam instrumen (alat) penilaian afektif adalah
Skala Thurstone, Skala Likert, dan Skala Beda Semantik.

Contoh Skala Thurstone: Minat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia

7 6 5 4 3 2 1

Saya senang balajar Bahasa Indonesia

Pelajaran Bahasa Indonesia bermanfaat

Pelajaran Bahasa
Indonesia membosankan

Dst….

Contoh Skala Likert: Minat terhadap pelajaran Bahasa Indonesia

1. Pelajaran Bahasa Indonesia bermanfaat SS S TS STS

2. Pelajaran Bahasa Indonesia sulit

3. Tidak semua harus belajar Bahasa Indonesia

4. Sekolah saya menyenangkan

Keterangan:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak setuju

STS : Sangat tidak setuju

Contoh Lembar Penilaian Diri Siswa

Minat Membaca

Nama Pembelajar:_____________________________
No Deskripsi Ya/Tidak

Saya lebih suka membaca dibandingkan dengan melakukan


1
hal-hal lain

Banyak yang dapat saya ambil hikmah dari buku yang saya
2
baca

3 Saya lebih banyak membaca untuk waktu luang saya

4 Dst…………..

c) Psikomotor

Dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup


persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu
pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara
mengetes peserta didik.Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan
observasi atau pengamatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengukur atau menilai hasil
dan proses belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta didik ketika
praktik,kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi, dan
penggunaan alins ketika belajar. Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk
mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah dikuasai oleh peserta didik.

Ranah ketrampilan motorik atau psikomotor dapat diartikan sebagai serangkaian


gerakan otot-otot yang terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas. Sejak lahir manusia
memperoleh ketrampilan-ketrampilan yang meliputi gerakan-gerakan otot yang terpadu atau
terkoordinasi mulai yang paling sederhana misalnya berjalan, sampai ke hal yang lebih
rumit ; berlari, memanjat, dan sebaginya. Akan tetapi ketrampilan motor atau psikomotorik
yang diperlukan oleh seorang tenaga profesional seperti mengemudi mobil, berenang,
mengambil darah dari pembuluh vena, mengajar, harus dikembangkan secara sadar melalui
suatu proses pendidikan. Ranah psikomotor (dalam Subyantoro, 2008) terdiri atas persepsi,
kesiapan melakukan pekerjaan, mekanisme, respons terbimbing, kemahiran, adaptasi, dan
organisasi.

Penilaian ketrampilan psikomotor memang lebih rumit dan subjektif dibandingkan


dengan penilaian dalam aspek kognitif. Karena penilaian ketrampilan psikomotor
memerlukan teknik pengamatan dengan keterandalan (reliabilitas) yang tinggi terhadap
demensi-demensi yang akan diukur. Sebab bila tidak demikian unsur subjektivitas menjadi
sangat dominan. Oleh karenanya upaya untuk menjabarkan ketrampilan psikomotor ke dalam
demensi-demensinya melalui analisis tugas (Task analyisis) merupakan langkah penting
sebelum melakukan pengukuran. Dengan analisis tugas itu akan dapat dipelajari ciri-ciri
demensi itu dan dapat tidaknya demensi itu untuk diobservasi dan diukur.

Tahap penilaian keterampilan sebagai berikut.

1) Penyusunan Instrumen

a) Tahap Analisis Tugas : upaya untuk menjabarkan ketrampilan psikomotor kedalam


demensi-demensinya, ini merupakan langkah penting sebelum melakukan
pengukuran. Dengan analisis tugas akan dapat dipelajari ciri-ciri demensi itu dan
dapat tidaknya demensi itu untuk diobservasi dan diukur.

b) Tahap penentuan Dimensi Psikomotorik : disini demensi diartikan sebagai komponen


penyusun suatu ketrampilan yang dapat diamati dan diukur. Agar demensi dapat
diukur harus memenuhi syarat sebagai berikut : demensi itu harus secara umum
didapatkan pada suatu kelompok benda atau manusia, demensi itu harus dapat
memberikan data sensorik yang dapat ditangkap oleh indera manusia, demensi itu
harus dapat dirumuskan dengan jelas, demensi itu harus memiliki nilai variasi,
demensi itu harus dapat memberikan respons yang mirip pada berbagai pengamat
yang berbeda.

Instrumen atau Alat ukur ketrampilan psikomotor:

a) Daftar Cek (check list)

b) Skala Nilai (Rating Scale)

c) Catatan Anekdotal (Anecdotal record),dll.

J. Peranan Evaluasi Pembelajaran


Ada tiga faktor yang perlu difahami oleh seorang guru dalam proses pembelajaran. Tiga
faktor ini memiliki posisi yang strategis guna membawa siswa dapat mencapai satu tahapan
mampu melakukan perubahan prilaku.

Dilihat dari aspek fungsi evaluasi pendidikan yang dilaksanakan dalam proses belajar
mengajar, pada prinsipnya dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:

1. Membantu guru dalam menentukan derajat tujuan pengajaran agar dapat dicapai

2. Membantu guru mengetahui keadaan yang benara dari para siswanya.

Tugas guru dalam melakukan evaluasi adalah membantu siswa dalam mencapai tujuan
umum dari pendidikan yang telah ditetapkan. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud.
Seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah dalam proses
pembelajaran.

Tujuan pendidikan yang telah ditetapkan untuk dicapai sebaiknya ditunjukan sejak dalam
perencanaan, implementasi dan evaluasi pengajaran. Siswa yang telah memahami dan
menguasai materi yang diajarkan dengan mereka yang belum, hendaknya dapat dibedakan dalam
kaitan dengan adanya penunjukan perubahan prilaku. Bentuk prilaku siswa dapat diidentifikasi
dalam suatu fenomena atau indikator, misalnya pengetahuan, pemahaman, sikap, penghargaan
atau apresiasi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu
kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu
kesimpulan. Sedangkan jika berbicara mengenai pembelajaran, evaluasi pembelajaran adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan dan menyeluruh dalam rangka
pengendalian, penjaminan dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran terhadap berbagai
komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Sebagai suatu program, evaluasi pembelajaran dibagi menjadi lima jenis, yaitu :

1) Evaluasi perencanaan dan pengembangan.

2) Evaluasi monitoring.

3) Evaluasi dampak.

4) Evaluasi efisiensi-ekonomis.

5) Evaluasi program komprehensif.

Dalam kegiatan evaluasi, evaluasi hasil belajar kognitif dapat dilakukan dengan
menggunakan tes objektif maupun tes uraian. Teknik pengukuran dan penilaian hasil belajar
afektif terdiri atas dua yakni teknik testing, yaitu penilaian yang menggunakan tes sebagai alat
ukurnya, dan teknik. Penilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi
atau pengamatan.

B. Saran

Kita yang benar-benar diorientasikan menjadi seorang guru alangkah baik nya memahami
materi ini sehingga bisa menguasai teori tentang evaluasi pembelajaran, sebagai bekal ketika
kelak kita terjun di lapangan langsung. Setelah terjun langsung evalusi alangkah baiknya
dikerjakan apabila mungkin setiap hari dengan skedul yang sistematis dan terencana sehingga
kita dapat memperoleh informasi yang lengkap terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, zaenal, ( 1991) Evaluasi Intruksional Prinsip teknik Prosedur Cetakan ke-3. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Arifin, Zaenal, (2009) Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Arikunto, S, dan Jabar, C. S. A, ( 2007) Evaluasi Program Pendidikan, Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi

Aksara

Djumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi dan Aplikasi Model Pembelajaran Inovatif Bahasa dan

Sastra. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Farida, Y.T. 2000. Evaluasi Program. Jakarta: Rineka Cipta

Haling, Abdul. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Makassar : Badan Penerbit UNM.

Hasan, S. Hamid, (1988) Evaluasi Kurikulum. Jakarta: P2LPTK-Ditjen-Dikti-Depdikbud.

Sanjaya, Mina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada

Media Group.

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sukardi. 2004. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara

Yunita, 2011. Evaluasi Pembelajaran Kimia. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung

Djati Bandung

Anda mungkin juga menyukai