Anda di halaman 1dari 24

FISIKA

“Radiasi Gelombang Elektromagnetik”

Oleh
SELFEA SEPTIANA
Kelas XII MIPA 1

Guru Pengajar
RADEN SOEPRIHNO WARDOYO, S.Pd

SMA NEGERI 1 BARABAI


Tahun Ajaran 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
saya dapat menyelesaikan karya Tulis ini. Karya tulis ini berjudul “Radiasi Gelombang
Elektromagnetik ” yang disusun sebagai tanda partisipasi saya dalam program kreativitas siswa
maupun siswi . Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapa Raden
Soeprihno Wardoyo, S.Pd sebagai guru pengajar dan semua teman yang selalu memberikan
motivasi dan semangat kepada saya dalam pembuatan karya tulis ini.
Makalah ini memuat tentang Reaksi Gelombang Elektromagnetik. Dengan adanya
makalah ini saya berharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana pemanasan
global itu. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada
kita semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saya berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua .
Wassalamualaikum Wr.Wb

Barabai, 4 Desember 2019


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………..
BAB I …………………………………………………………………………………………….
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….
C. Tujuan dan Manfaat ……………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN …………………………………………………………………………
A. Penemuan Gelombang Elektromagnetik …………………………………………………
B. Pengertian Gelombang Elektromagnetik ………………………………………………...
C. Hipotesa Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik ………………………………
D. Sifat – Sifat Gelombang Elektromagnetik ………………………………………………
E. Sumber Gelombang Elektromagnetik …………………………………………………..
F. Spektrum Gelombang Elektromagnetik …………………………………………………
G. Penerapan Gelombang Elektromagnetik Dalam Kehidupan Sehari-hari ……………….
H. Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik
BAB III
PENUTUP ……………………………………………………………………………...

A. Kesimpulan …………………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu
kesehatan bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita baik di rumah, di kantor, maupun di
tempat-tempat umum, ternyata banyak sekali radiasi. Radiasi pada dasanya adalah suatu cara
perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan panas.

Beberapa contoh adalah perambatan panas, cahaya, dan gelombang radio. Spektrum
gelombang elektromagnetik yang kita ketahui mencakup rentang frekuensi yang lebar.
Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar, cahaya tak terlihat, sinar-X dan sinar gamma
merupakan contoh-contoh gelombang elektromagnetik. Dalam ruang hampa, gelombang ini
semuanya merambat dengan kecepatan yang sama, 3 x 108 m/s.

Terjadinya gelombang elektromagnetik, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi)


medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah
Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh
Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere. Kedua, medan magnet yang
berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk
arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi
elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara
lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai
Hukum Faraday-Henry. Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan
mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam,

James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell,
yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik
maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa
medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet.
Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan
dan kemagnetan. Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu
dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada
dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini
dikenal dengan nama Hukum Ampere- Maxwell. Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan
kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah
terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan
medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses
ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara
kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di
dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini
disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang
merambat dalam ruang.

Pada mulanya gelombang elektromagnetik masih berupa ramalan dari Maxwell yang
dengan intuisinya mampu melihat adanya pola dasar dalam kelistrikan dan kemagnetan.
Kenyataan ini menjadikan J C Maxwell dianggap sebagai penemu dan perumus dasar-dasar
gelombang elektromagnetik.

Ramalan Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ternyata benar-benar terbukti.


Adalah Heinrich Hertz yang membuktikan adanya gelombang elektromagnetik melalui
eksperimennya. Eksperimen Hertz sendiri berupa pembangkitan gelombang elektromagnetik dari
sebuah dipol listrik (dua kutub bermuatan listrik dengan muatan yang berbeda, positif dan negatif
yang berdekatan) sebagai pemancar dan dipol listrik lain sebagai penerima. Antena pemancar
dan penerima yang ada saat ini menggunakan prinsip seperti ini.

Melalui eksperimennya ini Hertz berhasil membangkitkan gelombang elektromagnetik


dan terdeteksi oleh bagian penerimanya. Eksperimen ini berhasil membuktikan bahwa
gelombang elektromagnetik yang awalnya hanya berupa rumusan teoritis dari Maxwell, benar-
benar ada sekaligus mengukuhkan teori Maxwell tentang gelombang elektromagnetik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penemuan gelombang elektromagnetik ?
2. Apa pengertian gelombang elektromagnetik ?
3. Bagaimana hipotesa Maxwell tentang gelombang elektromagnetik ?
4. Bagaimana sifat gelombang elektromagnetik ?
5. Dari mana sumber gelombang elektromagnetik ?
6. Bagaimana spektrum gelombang elektromagnetik ?
7. Bagaimana penerapan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari ?
8. Apa saja bahaya radiasi gelombang elektromagnetik ?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pengertian dari gelombang elektromagnetik.
2. Mengetahui ciri-ciri gelombang elektromagnetik.
3. Mengetahui karakteristik khusus masing-masing gelombang elektromagnetik di
dalam spektrum.
4. Mengetahui sumber-sumber gelombang elektromagnetik
5. Mengetahui dampak dari radiasi elektromagnetik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penemuan Gelombang Elektromagnetik

Pada jaman Newton, orang telah mengetahui bahwa cahaya merambat lurus. Orang juga
telah mengetahui bahwa ketika cahaya mengenai bidang batas antara dua medium.tembus
cahaya, cahaya tersebut dibiaskan (dibelokkan). Untuk menjelaskan kedua fenomena cahaya ini,
Newton menganggap bahwa benda-benda bercahaya menembakkan sejumlah partikel ke segala
arah. Partikel-partikel itu tidak bermassa sehingga tidak dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Sesuai
hukum I Newton, partikel-partikel cahaya ini akan bergerak lurus dengan kecepatan tetap. Ketika
partikel-partikel cahaya ini dihentikan oleh sebuah penghalang tak tembus cahaya, suatu
bayangan tajam akan dibentuk pada penghalang tersebut.
Pada tahun 1804,Thomas Young (1773-1829), ilmuwan Inggris, berhasil
mendemonstrasikan interferansi cahaya, yaitu fenomena di mana dua sumber cahaya koheren
yang dihasilkan oleh celah ganda membentuk pita terang dan pita gelap secara bergantian pada
layar.
Fenomena interferensi cahaya tidak dapat dijelaskan oleh teori partikel cahaya Newton.
Jika cahaya disusun oleh partikel-partikel, layar akan menerima partikel-partikel dari kedua
celah. Daerah dimana partikel-partikel saling bertumpukan (di sekitar daerah pusat P) harusnya
lebih terang secara seragam daripada di sekitar daerah pinggiran (disekitar ujung Q dan R). Fakta
ini tidak terjadi. Sebagai gantinya, justru diamati pita terang dan pita gelap saling bergantian di
layar.
Augustin Fresnel (1788-1827), ilmuwan Perancis, melakukan percobaan yang mirip
dengan percobaan interferensi Young. Bahkan Fresnel-lah yang berjasa dalam memberikan teori
matematika tentang interferensi dan difraksi cahaya. Fresnel menerima penghargaan dari Paris
Academi pada tahun 1818.
Kegagalan teori partikel cahaya newton menjelaskan interferensi cahaya menyebabkan
Young dan Frensnel mengemukakan teori gelombang transversal cahaya. Kedudukan
memandang cahaya sebagai gelombang transversal yang merambat melalui suatu medium.
Memandang cahaya sebagai gelombang transversal yang memerlukan medium untuk perambatan
sungguh menyulitkan para ilmuwan. Bagaimana orang bisa percaya bahwa medium ( disebut
eter) memenuhi semua angkasa, padahal orang mengetahui bahwa planet-planet bergerak bebas
melalui angkasa tepat seperti planet-planet ini bergerak melalui suatu vakum yang tanpa
hambatan sama sekali. James Clerk Maxwell (1831-1879), ilmuwan Skotlandia yang telah
menekuni listrik dan magnet selama bertahun-tahun, kemudian mengajukan suatu teori
gelombang elektromagnetik.
Bila kita melihat perambatan medan listrik dan medan magnetic pada satu arah saja, maka
lukisan perubahan medan listrik dan medan magnetic yang menghasilkan gelombang
elektromagnetik. Energi gelombang elektromagnetik terbagi dalam bentuk medan magnetic dan
medan listrik. Medan listrik dan medan magnetic selalu saling tegak lurus, dan keduanya tegak
lurus terhadap arah perambatan gelombang. Jadi, gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang transversal.

B. Pengertian Gelombang Elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi
dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Cahaya
tampak adalah salah satu bentuk radiasi elektromagnetik. Penelitian teoritis tentang radiasi
elektromagnetik disebut elektrodinamik, sub-bidang elektromagnetisme. Gelombang
elektromagnetik ditemukan oleh Heinrich Hertz.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik.
Waktu kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi
elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik. Bergantung pada
situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti gelombang atau seperti partikel.
Sebagai gelombang, dicirikan oleh kecepatan (kecepatan cahaya), panjang gelombang, dan
frekuensi. Kalau dipertimbangkan sebagai partikel, mereka diketahui sebagai foton, dan masing-
masing mempunyai energi berhubungan dengan frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan
Planck E = Hν, di mana E adalah energi foton, h ialah konstanta Planck — 6.626 × 10 −34 J·s —
dan ν adalah frekuensi gelombang.
Einstein kemudian memperbarui rumus ini menjadi Ephoton = hν.

C. Hipotesa Maxwell Tentang Gelombang Elektromagnetik

Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis Maxwell “ James


Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara listrik dan magnet yang sudah
ditemukan:

1. Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam konduktor menghasilkan
medan magnet disekitarnya (jarum kompas menyimpang bila di dekatkan pada kawat yang
dialiri arus listrik).
2. Percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang menghasilkan GGL
induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan magnet .
3. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada kumparan
menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut. Didasarkan pada penemuan Faraday
“Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan medan listrik” dan arus pergeseran yang
sudah dihipotesakan Maxwell sebelumnya, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru :
“Jika perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan listrik maka perubahan Fluks
listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet” Hipotesa ini dikenal dengan sifat
simetri medan listrik dengan medan magnet.

Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya perubahan medan listrik akan


mengakibatkan medan magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan keadaan ini akan terus
berulang. Medan magnet atau medan listrik yang muncul akibat perubahan medan listrik atau
medan magnet sebelumnya akan bergerak (merambat) menjauhi tempat awal kejadian.
Perambatan medan listrik dan medan magnet inilah yang disebut sebagai gelombang
elektromagnetik.

James Clerk Maxwell berhasil menghitung kecepatan rambat gelombang


elektromagnetik. Kecepatan rambat gelombang elektromagnetik bergantung pada 2 besaran,
yaitu permitivitas listrik () dan permeabilitas magnet () dari suatu medium yang di lalui. Dari
hasil perhitungan sistematis, Maxwell menemukan kecepatan rambat gelombang
elektromagnetik dalam ruang hampa (c) yang memenuhi persamaan berikut :

1
𝑐=
√𝜀0 𝜇0

Dengan 𝜀0 = 8,85 x 10−12 𝐶 2 𝑁 −1 𝑚−2 adalah permitivitas listrik di ruang hampa, dan 𝜇0 = 4 x
10−7 𝑊𝑏𝐴−1 𝑚−1 adalah permeabilitas magnet di ruang hampa. Jika kedua nilai tersebut
disubstitusikan ke rumus, akan di peroleh nilai :

C = 299.863.380,5 𝑚𝑠 −1

C = 3 x 108 𝑚𝑠 −1

Di luar dugaan Maxwell, ternyata kecepatan rambat gelombang di ruang hampa, seperti
yang telah di hitung sebelumnya sama dengan kecepatan cahaya. Atas dasar teori yang
digunakannya tersebut, Maxwell berkesimpulan bahwa caya termasuk gelombang
elektromagnetik.

Kebenaran Hipotesa Maxwell tentang adanya gelombang elektromagnetik pada akhirnya


dibuktikan oleh “ Heinrich Hertz”. Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang
memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa
gelombang elektromagnetik, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata. Dalam gelombang
elektromagnetik bisa saja terdapat panjang gelombang dan frekuensi. Kesimpulan teoritis ini
secara mengagumkan diperkuat oleh penemuan Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan
kedua gelombang yang tak tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun
kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat
digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio. Kini,
gelombang elektromagnetik digunakan juga dalam televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra,
sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari
lewat hasil pemikiran Maxwell.

D. Sifat – Sifat Gelombang Elektromagnetik

Bentuk gelombang elektromagnetik hampir sama seperti bentuk gelombang transversal pada
umumnya, namun pada gelombang ini terdapat muatan energi listrik dan magnetik dimana
medan listrik (E) selalu tegak lurus terhadap medan magnet (B) yang keduanya menuju ke arah
gelombang seperti yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dari Teori Maxwell tentang Gelombang Elektromagnetik dapat disimpulkan bahwa sifat-
sifat gelombang elektromagnetik adalah :

1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang bersamaan, sehingga
kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang sama dan pada
tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus
terhadap arah rambat gelombang.
3. Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang
transversal.
4. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang elektromagnetik mengalami
peristiwa pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi),perpaduan (interferensi),dan
lenturan atau hamburan (difraksi). Selain itu juga mengalami peristiwa polarisasi karena
termasuk gelombang transversal.
5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-sifat listrik dan
magnetik medium yang ditempuhnya.
6. Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak membutuhkan medium dalam
perambatannya).
7. Dalam ruang hampa kecepatannya 3 x 108 m/s.
8. Tidak dipengaruhi medan magnetik dan medan listrik karena gelombang elektromagnetik
tidak bermuatan listrik.
9. Dapat mempengaruhi pelat film.

E. Sumber Gelombang Elektromagnetik

1. Osilasi listrik. menghasilkan sinar inframerah.


2. Sinar matahari menghasilkan ultraviolet.
3. Lampu merkuri
4. Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam menghasilkan sinar X
(digunakan untuk rontgen). Inti atom yang  tidak stabil menghasilkan sinar gamma.
F. Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam


rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
dapat diidentifikasi berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. Cahaya merupakan
gelombang elektromagnetik sebagaimana gelombang radio atau sinar-X. Masing-masing
memiliki penggunaan yang berbeda meskipun mereka secara fisika menggambarkan gejala yang
serupa, yaitu gejala gelombang, lebih khusus lagi gelombang elektromagnetik. Mereka
dibedakan berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya. berikut ini menunjukkan spektrum
gelombang elektromagnetik.

(spektrum gelombang elektromagnetik)

Biasanya dalam mendeskripsikan energi spektrum elektromagnetik dinyatakan dalam


elektronvolt untuk foton berenergi tinggi (diatas 100 eV), dalam panjang gelombang untuk
energi menengah, dan dalam frekuensi untuk energi rendah (  0.5 mm). Hubungan antara
frekuensi (f), panjang gelombang (), dan kecepatan elektromagnetik (c) memenuhi persaamaan
berikut : C = f.. Di dalam ruang hampa nilai c adalah tetap, sedangkan nilai f bergantung nilai
. Jika  kecil, maka f besar atau sebaliknya untuk nilai  besar. Nilai f menjadi kecil.
1. Gelombang Radio

Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika


panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi
gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya.

Proses Gelombang Radio

Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-
kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut
osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula.

Penemuan Gelombang Radio


Orang pertama yang memberi petunjuk tentang kemungkinan adanya gelombang lain
yang lebih panjang dari gelombang inframerah adalah James Clerk Maxwell, ahli lisika dari
Skotlandia. Pada tahun 1864 ia menerbitkan beberapa makalah yang membahas tentang sifat
cahaya dan menunjukkan secara teori bahwa sifat tersebut merupakan suatu gerakan gelombang
magnet dan gelombang listrik. Maxwell berpendapat bahwa gelombang-gelombang tersebut
dapat meluas jauh di luar gelombang lnframerah. la juga mengemukakan bahwa muatan listrik
yang bergetar dapat menimbulkan gelornbann seperti tersebut di atas dan gelombang itu berjalan
melintasi angkasa dengan kecepatan cahaya lebih dari 300.000 km/dt.

Orang yang penama kali mertemukan gelombang tersebut secara percobaan adalah Elihu
Thomson. Dia adalah seorang guru di Sekolah Menengah Central Philadelpia. Pada tahun 1871,
Elihu mengadakan percobaan dengan percikan listrik tegangan tinggi yang dapat meloncat
melintasi celah beberapa cm. Elihu rnenyambung salah satu dari ujung yang dilewaii arus listrik
ke sebuah pipa air dan uiung yang lain ke bagian atas meja logam. Pada waktu percikan-percikan
timbul, ia mernbuktikan bahwa ia dapat pergi ke bagian-bagian gedung yang lebih jauh,
memegang mata pisau dekat benda logam, dan menarik peicikan-percikan darinya

Pemanfaatan Gelombang Radio

No Nama Singkatan Frekuensi Panjang Manfaat


Gelombang

1. Extremely Low ELF (3 – 30) Hz (105 – 104) km Komunikasi dengan


Frequency bawah laut

2. Super Low Frequency SLF (30 – 300) Hz (104 – 103) km Komunikasi dengan
bawah laut

3. Ultra Low Frequency ULF (300 – 3000) Hz (103 – 102) km Komunikasi di


dalam pertambangan
4. Very Low Frequency VLF (3 – 30) KHz (102 – 104) km Komunikasi di
bawah laut

5. Low Frequency LF (30 – 300) KHz (10 – 1) km Navigasi

6. Medium Frequency MF (300 – 3000) KHz (1 – 10–1) km Siaran radio AM

7. High Frequency HF (3 – 30) MHz (10–1 – 10–2) km Radio amatir

8. Very High Frequency VHF (30 – 300) MHz (10–2 – 10–3) km Siaran radio FM dan
televise

9. Ultra High Frequency UHF (300 – 3000) MHz (10–3 – 10–4) km Televisi
danhandphone

10. Super High Frequency SHF (3 – 30) GHz (10–4 – 10–5) km Wireless LAN

11. Extremely High EHF (30 – 300) GHz (10–5 – 10–6) km Radio astronomi
Frequency

Kerugian Gelombang Radio

1. Induksi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan dari radiasi gelombang radio


2. Induksi gelombang elektromagnetik dapat memengaruhi ion positif dan ion negatif di
sekeliling pancaran radiasinya.
3. Dalam tubuh manusia, terkandung ion-ion yang bermuatan positif dan negatif. Muatan atau
ion positif dan negatif di dalam tubuh mengalami keseimbangan apabila tidak mendapat
pengaruh terutama dari radiasi gelombang elektromagnetik. Jika pengaruh radiasi tersebut
telah melebihi batas ambang yang dapat diterima oleh tubuh manusia, akan terjadi
ketidakseimbangan muatan (ion) di dalam tubuh manusia yang kemudian akan berakibat
pada terganggunya fungsi-fungsi organ tubuh ataupun metabolisme yang ada di dalam tubuh
manusia.
4. Jika hal ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama, kesehatan orang tersebut
akan terganggu atau sakit

2. Gelombang Mikro
Panjang gelombangnya kira-kira 3 mm. Gelombang mikro disebut juga sebagai
gelombang radio super high frequency, gelombang radio super high frequency. merupakan
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi sekitar Hz. Panjang gelombangnya kira-kira 3 mm.

Proses Gelombang Mikro


Gelombang elektromagnetik dilepaskan oleh pemancar. Apabila mengenai suatu benda
yang terbuat dari logam, maka gelombang tersebut akan dipantulkan yang kemudian gelombang
tersebut akan diterima oleh radar.

Penemuan Gelombang Mikro


Tahun 1888, Heinrich Hertz adalah orang pertama yang mendemonstrasikan kewujudan
gelombang elektromagnet dengan membina sebuah alat yang menghasilkan dan mengesan
gelombang mikro di kawasan UHF.

Kerugian Gelombang Mikro


 Kesehatan
mengkonsumsi makanan yang diproses dengan microwave oven secara terus menerus
menyebabkan :

1. Kerusakan otak yang menetap karena impuls listrik di otak mengalami ‘hubungan pendek’
( kortsluiting ) melalui de – polarisasi dan de – magnetisasi jaringan otak.
2. Tubuh manusia tidak mampu memetabolisir ( memecah dan mengeluarkan ) produk
sampingan yang tidak dikenal dalam makanan yang diproses dengan microwave.
3. Produksi hormon laki – laki dan perempuan diubah menjadi terhalang.
4. Semua mineral, vitamin dan zat gizi menjadi menurun atau berubah sifatnya sehingga tubuh
tidak dapat menyerap maupun memecahnya.
5. Mineral yang terkandung dalam sayuran diubah menjadi radikal bebas yang menimbulkan
kanker.

3. Sinar Inframerah

Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang
gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh
sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum
ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah.

Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi
inframerah. Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar
karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah
sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.

Proses Sinar Inframerah


Frekuensi gelombang ini dihasilkan oleh getaran-getaran elektron pada suatu atom atau
bahan yang dapat memancarkan gelombang elektromagnetik pada frekuensi khas.

Penemu Inframerah
Sir William Herschell, seorang astronom kerajaan Inggris secara tidak sengaja ketika
william sedang melakukan penelitian untuk mencari bahan penyaring optik.

Kerugian Inframerah
 Efek pada kulit
 Efek pada mata

4. Sinar Tampak atau Cahaya Tampak

Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat
didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi
oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari
panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk
cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada
bidang telekomunikasi dan kedokteran.

Proses Cahaya Tampak


Dalam rentang spektrum gelombang elektromagnetik, cahaya atau sinar tampak hanya
menempati pita sempit di atas sinar inframerah. Spektrum frekuensi sinar tampak berisi frekuensi
dimana mata manusia peka terhadapnya. Frekuensi sinar tampak membentang antara 40.000 dan
80.000 GHz (1013) atau bersesuaian dengan panjang gelombang antara 380 dan 780 nm (10-9).
Cahaya yang kita rasakan sehari-hari berada dalam rentang frekuensi ini. cahaya juga dihasilkan
melalui proses dalam skala atom dan molekul berupa pengaturan internal dalam konfigurasi
elektron. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya
tampak atau cahaya saja.

Penemu Cahaya Tampak


Roger Bacon yang pertama kali diakui spektrum terlihat dalam segelas air. Empat abad
kemudian, Isaac Newton menemukan bahwa prisma dapat membongkar dan memasang kembali
cahaya putih. Newtonspektrum dibagi menjadi tujuh warna bernama: merah, oranye, kuning,
hijau, biru, nila, dan ungu.

Kerugian Cahaya Tampak

1. Dampak negatif penggunaan laser adalah pointer laser yang di gunakan seseorang apabila
sampai mengenai mata , maka akan mengakibatkan kerusakan retina . terutama pada bagian
mocula (titik sentral retina) . gejalanya yakni penglihatan akan menurun tajam. bila terkena,
mocula akan mengalami efek pandangan. bisa dicontohkan dengan kasus seseorang yang
melihat hidung orang lain. bila bagian mocula rusak, yang terlihat hanya sisi samping
hidung. batang hidung justru tak terlihat sama sekali.
2. Kulit kasar. Sinar matahari dapat menembus jauh ke dalam kulit dan merusak sel kolagen.
hal ini membuat kulit tampak kering dan kasar. sinar matahari juga menyerap kelembaban
dari sel-sel kulit. setelah kolagen rusak, tidak mudah untuk memperbaiki. sel-sel dapat
memperbaiki diri mereka sendiri dalam beberapa bulan atau tahun.

5. Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau
dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan
molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet
dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi
menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan
kehidupan makhluk hidup di muka bumi.
Proses Sinar Ultraviolet

Sinar ultraviolet atau ultra ungu berarti di atas ungu. Sinar ini berada pada selang
frekuensi 10(15)Hz sampai 10(16) Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10(-8) sampai 10
(-7) m. Sinar ultraviolet diradiasikan oleh atom den molekul dalam nyala listrik. Sinar ultraviolet
berasal dari transisi elektron terluar suatu atom. Selain itu, matahari juga merupakan sumber
sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet dari matahari diserap oleh molekul ozon (O3). atmosfer
sehingga tidak berbahaya bagi kehidupa di muka bumi.

Penemu Sinar Ultraviolet

Awalnya, sinar ultra violet ditemukan tidak sengaja ketika suatu kristal garam perak
menjadi gelap ketika terpapar sinar matahari. Beberapa tahun kemudian, Johann Wilhelm
Ritter mengadakan penelitian yang mengungkap sinar tersebut. Sinar ini awalnya disebut sebagai
“sinar de-oksidator”.

Kerugian Sinar Ultraviolet


Sinar UV dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu sinar UV-C, merupakan radiasi UV yang
paling berbahaya sehingga tubuh harus benar-benar terlindungi, sinar UV-B atau yang biasa kita
kenal sebagai sinar radiasi perusak kulit dan mata, serta terakhir adalah sinar UV-A. UV-A dan
UV-B harus dihindari karena mampu merusak jaringan mata. UV-A dapat merusak saraf pusat
penglihatan dan makula, yaitu bagian dari retina yang terletak di bagian belakang mata.
Sedangkan UV-B dapat merusak bagian kornea dan lensa. Walau tingkat radiasinya paling
rendah, paparan UV-A dalam jangka panjang dapat mengakibatkan katarak. Penyakit lain yang
ditimbulkan akibat sinar UV antara lain degenerasi makular, pterygium atau pertumbuhan pada
lapisan luar (bagian putih mata) yang pada akhirnya menutupi bagian tengah kornea, dan corneal
sunburn (photokeratitis) yang terjadi akibat paparan sinar UV-B berlebih.

6. Sinar-X

Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat


pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus
kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1
cm
Proses Sinar X
Sinar-X merambat menurut garis lurus Sinar-X tidak menyimpang dalam medan
magnetik / medan listrik Sinar-X dipancarkan ketika sinar katode menumbuk zat padat Karena
Sinar-X tidak menyimpang dalam medan magnetik maupun medan listrik, maka Sinar-X jelas
tidak mengandung partikel yang bermuatan / Sinar-X lebih mirip dengan cahaya yang tampak.
Ternyata Sinar-X termasuk gelombang elektromagnetik punya gelombang (10-12 m – 10-8 m)
frekwensi sangat tinggi

Penemu Sinar X
Ditemukan oleh Wilhelm K. Rontgen (1845 – 1923) bulan November tahun 1895 dengan
menggunakan elektron-elektron dikeluarkan dari katode dengan cara memanaskan katode (emisi
termionik). Sinar ini oleh Rontgen disebut Sinar-X karena pada saat itu Rontgen belum
mengetahui sifat sinar tersebut. Tabung Sinar-X Digunakan Rontgen untuk menemukan Sinar-X
yang digunakan untuk memproduksi Sinar-X diciptakan oleh W.D. Coolige dari Lab General
Electric tahun 1913.

Kerugian Sinar-X

o Sinar-X memiliki energi yang tinggi, punya efek yang besar pada jaringan hidup.
Dapat mengionisasi molekul-molekul, dapat mengganggu fungsi sel yang normal.
Sinar-X dengan dosis tinggi dapat mengakibatkan kanker dan lahir cacat (karena
terlalu lama).
o Pemusnahan sel-sel dalam badan.
o Perubahan struktur genetik suatu sel.
o Penyakit kanser barah.
o Kesan-kesan buruk seperti rambut rontok, kulit menjadi merah dan berbisul.
o Dapat merusak rantai DNA.
o Dapat menyebabkan kanker dan mutasi genetik.

7. Sinar Gamma (  )
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang
antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika
diserap oleh jaringan tubuh.

Proses Sinar Gamma


Sinar gamma muncul dari inti atom yang tidak stabil dikarenakan atom tersebut memiliki
energi yang tidak sesuai dengan kondisi dasarnya (groundstate). Energi gamma yang muncul
antara satu radioisotop dengan radioisotop yang lain adalah berbeda – beda dikarenakan setiap
radionuklida memiliki emisi yang spesifik.

Penemu Sinar Gamma


Thomson (Joseph John Thomson) melakukan penelitian sinar katoda di pusat
penelitian Cavendish di Universitas Cambridge dan menemukan elektron yang merupakan salah
satu pembentuk struktur dasar materi. (http://um.ac.id) Pada tahun 1895 datanglah Ernest
Rutherford, seorang kelahiran Selandia Baru yang bermigrasi ke Inggris, untuk bekerja di bawah
bimbingan J.J. Thomson. Pada mulanya Rutherford tertarik kepada efek radioaktivitas dan sinar-
X terhadap konduktivitas listrik udara. Partikel (radiasi) berenergi tinggi yang dipancarkan oleh
bahan radioaktif menumbuk dan melepaskan elektron dari atom yang ada di udara, dan inilah
yang menghantarkan arus listrik. Setelah mengadakan penelitian bersama dengan J.J.
Thomson, pada tahun 1898 Rutherford menunjukkan bahwa sinar-X dan radiasi yang
dipancarkan oleh materi radioaktif pada dasarnya bertingkah laku sama. Selain itu berdasarkan
pengukuran serapan materi terhadap radiasi yang dipancarkan oleh materi radioaktif seperti
uranium atau thorium, ia menyatakan paling sedikit ada 2 jenis radiasi yang dipancarkan oleh
bahan radioaktif alam uranium dan thorium. Satu memiliki daya ionisasi yang sangat besar,
karena itu mudah diserap oleh materi, dapat dihentikan dengan kertas tipis, yang satu lagi
memiliki daya ionisasi yang lebih kecil dan daya tembus yang besar. Menggunakan dua huruf
pertama abjad Yunani, yang pertama disebut radiasi alpha, yang kedua radiasi Beta. Selain itu
juga diketahui adanya radiasi yang memiliki daya tembus lebih besar dari pada Beta, dan radiasi
ini disebut radiasi Gamma.

Kerugian Sinar Gamma


1. Dapat merusak DNA
2. Dapat menyebabkan luka bakar
3. Dampak negatif dari radiasi gamma adalah bisa merusak jaringan sel sehat dan
mengakibatkan kerusakan organ dalaman manusia serta bisa menyebabkan kematian.

G. Penerapan Gelombang Elektromagnetik Dalam Kehidupan Sehari-hari

a. Gelombang radio (MF dan HF)

 Untuk komunikasi radio


(memanfaatkan sifat gelombang MF dan HF yang dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer,
hingga dapat mencapai tempat yang jauh).

 Untuk komunikasi satelit

(memanfaatkan sifat gelombang UHF dan VHF yang dapat menembus lapisan atmosfer
(ionosfer), hingga dapat mencapai satelit).

b. Gelombang Mikro

 Untuk pemanas microwave


 Untuk komunikasi RADAR ( Radio Detection and Ranging ) untuk menganalisa struktur
atomik dan molekul dapat di gunakan untuk mengukur kedalaman laut.
 Gelombang RADAR diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek, memandu pendaratan
pesawat terbang, membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam
hari atau cuaca kabut, serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat.

c. Sinar Inframerah

 Untuk terapi fisik, menyembuhkan penyakit cacar dan encok


 Untuk fotografi pemetaan sumber daya alam, mendeteksi tanaman yang tumbuh di bumi
dengan detail
 Untuk fotografi diagnosa penyakit
 Digunakan pada remote control berbagai peralatan elektronik (alarm pencuri)
 Mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif
 Pada bidang militer,dibuat teleskop inframerah yang digunakan melihat di tempat yang
gelap atau berkabut.
 Sinar infra merah dibidang militer dimanfaatkan satelit untuk memotret permukaan bumi
meskipun terhalang oleh kabut atau awan.

d. Sinar tampak

 Membantu penglihatan mata manusia


 Salah satu aplikasi dari sinar tampak adalah penggunaan sinar laser dalam serat optik
pada bidang telekomunikasi.

e. Sinar Ultraviolet

 Untuk proses fotosintesis pada tumbuhan


 Membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia
 Dengan peralatan khusus dapat digunakan untuk membunuh kuman penyakit,
menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-instrumen pembedahan
 Untuk memeriksa keaslian tanda tangan di bank-bank.
f. Sinar X (Sinar Rontgen)

 Dimanfaatkan di bidang kesehatan kedokteran untuk memotret organ-organ dalam tubuh


(tulang), jantung, paru-paru, melihat organ dalam tanpa pembedahan, foto Rontgen
 Untuk analisa struktur bahan / kristal
 Mendeteksi keretakan / cacat pada logam
 Memeriksa barang-barang di bandara udara / pelabuhan.

g. Sinar Gamma

 Dimanfaatkan dunia kedokteran untuk terapi kanker


 Dimanfaatkan untuk sterilisasi peralatan rumah sakit
 Untuk sterilisasi makanan, bahan makanan kaleng
 Untuk pembuatan varietas tanaman unggul tahan penyakit dengan produktivitas tinggi
 Untuk mengurangi populasi hama tananaman (serangga)
 Untuk medeteksi keretakan /cacat pada logam (seperti kegunaan sinar X juga)
 Untuk sistem perunut aliran suatu fluida (misalnya aliran PDAM), mendeteksi kebocoran.

H. Bahaya Radiasi Gelombang Elektromagnetik

Paparan radiasi ultraviolet-B yang berlebih terhadap manusia, hewan, tanaman dan
bahan-bahan bangunan dapat menimbulkan dampak negatif. Pada manusia, radiasi UV-B
berlebih dapat menimbulkan penyakit kanker kulit, katarak mata serta mengurangi daya tahan
tubuh terhadap penyakit infeksi.
Selain itu, peningkatan radiasi gelombang pendek UV-B juga dapat memicu reaksi
kimiawi di atmosfer bagian bawah, yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia
yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam serta peningkatan gangguan saluran
pernapasan.
1. Pada tumbuhan, radiasi UV-B dapat menyebabkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman
menjadi lambat dan beberapa bahkan menjadi kerdil. Sebagai akibatnya, hasil panen
sejumlah tanaman budidaya akan menurun serta tanaman hutan menjadi rusak.
2. Pulsa microwaves dapat menimbulkan efek stres pada kimia syaraf otak.
3. Apabila terjadi lubang ozon, maka sinar UV, khususnya yang jenis UV tipe B yang
memiliki panjang gelombang 290 nm, yang menembus ke permukaan bumi dan kemudian
mengenai orang, dapat menyebabkan kulit manusia tersengat, merubah molekul DNA, dan
bahkan bila berlangsung menerus dalam jangka lama dapat memicu kanker kulit, termasuk
terhadap mahluk hidup lainnya.
4. Radiasi HP dapat mengacaukan gelombang otak, menyebabkan sakit kepala, kelelahan,
dan hilang memori, pemakaian HP bisa menyebabkan kanker otak.
5. Beberapa efek negatif yang bisa muncul sebagai akibat radiasi HP antara lain kerusakan
sel saraf, menurunnya atau bahkan hilangnya konsentrasi, merusak sistem kekebalan
tubuh, meningkatkan tekanan darah, hingga gangguan tidur dan perubahan aktivitas otak.
6. Sebagian besar garis-garis wajah dan kerut/keriput disebabkan oleh pemaparan berlebihan
terhadap sinar UV, baik UVA yang bertanggung jawab atas noda gelap, kerut/keriput, dan
melanoma maupun UVB yang bertanggung jawab atas kulit terbakar dan karsinoma.
7. Dampak negatif wi-fi sehubungan dengan radiasi elektromagnetik: keluhan nyeri di bagian
kepala, telinga, tenggorokan dan beberapa bagian tubuh lain bila berada dekat dengan
peralatan elektronik atau menara pemancar.
8. Dapat menyebabkan kanker kulit (Sinar ultraviolet).
9. Dapat menyebabkan katarak mata(Sinar ultraviolet).
10. Dapat menghitamkan warna kulit (Sinar ultraviolet).
11. Dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh (Sinar ultraviolet).
12. Dapat menyebabkan kemandulan (Sinar gamma).
13. Dapat menyebabkan kerusakan sel/jaringan hidup manusia (Sinar X dan terutama sinar
gamma).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa begitu besar peranan gelombang
elektromagnetik yang bermanfaat dalam kehidupan kita sehari-hari, tanpa kita sadari
keberadaannya. Salah satu contohnya yaitu dalam dunia kedokteran. Sinar elektromagnetik
dalam spektrum sinar X digunakan untuk memotret organ-organ dalam tubuh (tulang), jantung,
paru-paru, melihat organ dalam tanpa pembedahan, foto Rontgen. Selain itu pemanfaatan
gelombang elektromagnetik juga digunakan dalam barang-barang teknologi yang sering kita
gunakan sehari-hari yaitu HP, radio, televisi, dll.

Spektrum elektromagnetik adalah susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik


berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya. Adapun contohnya ialah: gelombang radio,
gelombang mikro, sinar imframerah, sinar gamma, sinar x, cahaya tampak, sinar ultraviolet.
Selain banyak manfaat dari sinar elektromagnetik juga terdapat bahaya-bahaya yang ditimbulkan
dari sinar elektromagnetik di antaranya adalah:

 Dapat menyebabkan kanker kulit (Sinar ultraviolet).


 Dapat menyebabkan katarak mata(Sinar ultraviolet).
 Dapat menghitamkan warna kulit (Sinar ultraviolet).
 Dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh (Sinar ultraviolet).
 Dapat menyebabkan kemandulan (Sinar gamma).
 Dapat menyebabkan kerusakan sel/jaringan hidup manusia (Sinar X dan terutama sinar
gamma).

B. Saran
Karena begitu banyak masalah-masalah atau dampak bahaya yang ditimbulkan dari sinar
elektromagnetik bagi kehidupan, sebaiknya pemanfaatan sinar elektromagnetik juga
memperhatikan dan memperhitungkan kesehatan dari para pemakainya. Agar terhindar dari
masalah kesehatan tersebut penulis menyarakan agar pengguna barang elektronik jangan terlalu
sering tergantung pada alat-alat tersebut seperti HP, televisi, dsb. Serta apabila pengguna sedang
beristirahat sebaiknya jauhkan barang-barang elektronik dari jangkauan anda karena hal tersebut
dapat menyebabkan radiasi.
DAFTAR PUSTAKA

https://bajinjen.wordpress.com

http://infotipsmenarik.blogspot.co.id/2014/02/contoh-makalah-gelombang.html

Anonim, 2009a. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum Elektromagnetik,


(Online), (http://www.ittelkom.ac.id, diakses 7 November 2009).

Anonim. 2009b. FIR dalam Bio Pendant. (http://www.galaxurbiz.com, diakses 7 November


2009).

Anionim, 2009c. Spektrum Gelombang Elektromagnetik. (http://makalah-artikel


online,blogspot.com, diakses 7 November 2009).

Foster, Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lala, Brigitta. 2008. Gelombang elektromagnetik. (http://brigittalala.wordpress.com, diakses 7


November 2009).

Merry. 2009. Memanfaatkan Cahaya Lampu untuk Jaringan Wi-Fi. (http://merry.blog.uns.ac.id,


diakses 7 November 2009).

Anda mungkin juga menyukai