Anda di halaman 1dari 6

Salam Sahabat Reader.

Di kesempatan ini Ubung Style akan melanjutkan pembahasan mengenai C++ programming, pembahasan kali ini
yaitu Mengenal Operator Kondisi dalam C++ (Seleksi / Percabangan) . Dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi
seperti C++, alur algoritma telah diatur sedemikian rupa sehingga memudahkan seorangprogrammer dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya. Salah satunya adalah adanya Operator Kondisi yaitu
proses Seleksi/Percabangan.
Proses seleksi/percabangan yang ada di dalam bahasa pemrograman tinggi termasuk C++ biasanya antara lain
pernyataan :
- if,
- if - else,
- if bersarang (nested),
- if bertingkat, dan
- switch - case

Nah, kita akan membahasnya secara satu-persatu mengenai sub-sub bahasan di atas tersebut dalam perpekstif
bahasa pemrograman C++.

1. Pernyataan if

if adalah suatu algoritma dimana sebuah perintah akan bisa dieksekusi/dijalankan jika pernyataan kondisi benar,
tapi jika pernyataan kondisi salah maka perintah diabaikan. Untuk lebih memahaminya perhatikan flowchart
pernyataan if berikut :
Contoh kasus :
Kita akan membuat sebuah program sederhana dimana program tersebut akan menampilkan status kelulusan
mahasiswa jika nilai yang diinputkan lebih besar atau sama dengan 70.
Untuk menyelesaikannya, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat alur-alur logika jalan
penyelesaian, atau yang kita sebut sebagai algoritma dalam bentuk flowchart.

Sebenarnya langkah pembuatan flowchart ini tidak perlu lagi dilakukan jika seorang programmer benar-benar
sudah faham mengenai algoritma program yang akan dia buat. Tapi jika untuk programmer yang kelas pemula,
langkah ini merupakan jalan yang cukup efektiv untuk membantu peningkatan pemahan dan kemudahan pembuatan
programnya.
Nah setelah flowchart algoritma programnya dibuat, langkah selanjutnya kita menuliskan listing program
berdasarkan alur yang telah dibuat. Programnya seperti berikut :
//Program mengeluarkan hasil ujian if
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main() {
int N;
cout<<"Ketik Nilai Ujian Anda : "; cin >> N; endl;
if(N >= 70)
cout<<"Selamat, Anda Lulus";
getch();
}

2. Pernyataan if - else

Dalam pernyataan if - else, terdapat penambahan algoritma dari pernyataan if. Artinya, jika pernyataan kondisi
benar, maka perintah 1 dikerjakan, jika pernyataan kondisi salah, perintah dikerjakan. Perhatikan gambaran flowchart
pernyataan if - else berikut :

Contoh Kasus :
Kita akan membuat sedikit penambahan dari contoh kasus if di atas, yaitu jika nilai lebih besar atau sama dengan
70, maka program akan menampilkan LULUS, dan jika nilai lebih kecil atau di bawah 70, program akan menampilkan
BELUM LULUS.
Langkah penyelesain pertama, buat alur algoritma atau flowchart, seperti berikut :
Selanjutnya, tuliskan listing program berdasarkan flowchart yang telah dibuat :
//Program hasil ujian if - else
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
int N;
cout<< "Masukkan nilai ujian anda : " ; cin >> N; endl;
if (N>= 70)
cout<< "Selamat, Anda LULUS"; endl;
else(N<= 70)
cout<< "Maaf, Anda BELUM LULUS"; endl;
getch();
}
3. Pernyataan if Nested (Bersarang)

if Nested adalah if yang berada di dalam if yang lain, atau bersarang pada if yang sebelumnya.

Contoh Kasus :
Kita akan membuat program dimana jika IPK 2.75 hingga 2.90 maka lulus memuaskan, jika IPK 3.00 hingga 3.49
maka lulus sangat memuaskan, dan jika IPK 3.50 hingga 4.00 maka lulus dengan mendapat pujian.
Agar sedikit mengasah otak, kita langsung saja membuat programnya tanpa flowchart. Saya kita sahabat
mungkin sudah ada bayangan pastinya tentang gambaran algoritma programnya.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
double IPK;
cout<< "Ketik IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
if(IPK>=2.50 && IPK<=2.99)
cout<< "Anda lulus memuaskan"<< endl;
else
if(IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
cout<< "Anda lulus Sangat memuaskan"<< endl;
else
if(IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
cout<< "Anda lulus dengan ujian"<< endl;
else
cout<< "IPK tidak Valid";
getch();
}
4. Pernyataan if Bertingkat

if bertingkat hampir sama dengan if bersarang atau nested. Bedanya, penulisan kode if bertingkat lebih sederhana
sehingga lebih efektiv.

Contoh Kasus :
Untuk contoh kasusnya kita masih menggunakan sama persis seperti if Bersarang (Nested) diatas, bedanya hanya
di penulisan kodingnya saja.
//Program IPK
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
float IPK;
cout<< "Ketikkan IPK Anda : " ; cin>> IPK; endl;
if(IPK>=2.50 && IPK<=2.49)
cout<< "Anda Lulus Memuaskan"<< endl;
else if (IPK>=3.00 && IPK<=3.49)
cout<< "Anda Lulus Sangat Memuaskan"<< endl;
else if (IPK>=3.50 && IPK<=4.00)
cout<< "Anda Lulus Dengan Pujian"<< endl;
else
cout<< "Data IPK tidak Valid";
getch();
}
5. Pernyataan Switch - Case

Ini yang sedikit berbeda dengan pernyataan-pernyataan kondisi sebelumnya. Bentuk Switch - Case dirancang
khusus untuk menangani percabangan yang biasanya melibatkan banyak alternatif. Dari segi fungsi atau
kegunaan, Switch - Case masih sama dengan pernyataan if beringkat namun nilai kondisi digunakan untuk
memeriksa data bertipe karakter atau integer.

Contoh Kasus :
Kita akan membuat sebuah program pendeteksi jenis barang, dimana jika diketikkan huruf A, maka program akan
menampilkan "Alat Olahraga", jika huruf B maka "Alat Tulis", jika C maka "Alat Dapur", dan jika yang lain maka
program menampilkan tulisan "Alat tidak ditemukan".
Listing programnya seperti berikut :
//Program untuk Mendeteksi jenis barang
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
void main() {
char kodebarang() {
cout<< "Ketik Kode barang [A..C] "; cin >> kodebarang;
switch(kodebarang){
case 'A' : cout<< "Alat Olahraga"; break;
case 'B' : cout<< "Alat Tulis"; break;
case 'C' : cout<< "Alat Dapur"; break;
default : cout<< "Barang tidak ditemukan"; break;
}
getch();
}
Sampai disini penjelasan saya tentang :

Anda mungkin juga menyukai