Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN K3 DI LABOR KIMIA

OLEH:
HADIAN UMARO

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI


TP. 2019/2020
PENDAHULUAN

Kesehatan kerja (Occupational health) merupakan bagian dari kesehatan masyarakat


yang berkaitan dengan semua pekerjaan yang berhubungan dengan faktor potensial yang
mempengaruhi kesehatan pekerja. Bahaya pekerjaan (akibat kerja), seperti halnya masalah
kesehatan lingkungan lain, bersifat akut atau kronis (sementara atau berkelanjutan) dan
efeknya mungkin segera terjadi atau perlu waktu lama. Efek terhadap kesehatan dapat secara
langsung maupun tidak langsung. Kesehatan masyarakat kerja perlu diperhatikan, oleh karena
selain dapat menimbulkan gangguan tingkat produktivitas, kesehatan masyarakat kerja
tersebut dapat timbul akibat pekerjaannya.

Sasaran kesehatan kerja khususnya adalah para pekerja dan peralatan kerja di
lingkungan Laboratoria pada Program Studi Teknik Fisika. Melalui usaha kesehatan
pencegahan di lingkungan kerja masing-masing dapat dicegah adanya bahaya dan penyakit
akibat dampak pencemaran lingkungan maupun akibat aktivitas dan produk Laboratorium
terhadap masyarakat konsumen baik di lingkungan Labaratorium itu sendiri maupun
masyarakat sekitarnya.

a. Tujuan

Tujuan kesehatan kerja adalah:

1. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di semua


lapangan pekerjaan ke tingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun
kesehatan sosial.
2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh
tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
3. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari kemungkinan
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
4. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai
dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.

Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubungannya dengan pekerjaan dan


lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan
kerja, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Pada hakikatnya ilmu kesehatan
kerja mempelajari dinamika, akibat dan problematika yang ditimbulkan akibat hubungan
interaktif

b. Ruang Lingkup

1. Antisipasi dan rekognisi (debu,panas,suhu ruangan,listrik,saluran udara,gas)

2. Kontrol (alat pelindung diri)

 Faktor fisik : radiasi,suhu penerangan, dan lain-lain


 Faktor biologis : bakteri,kuman dan lain-lain
 Faktor kimia : bau”zat hazardous
 Faktor ergonomi : kontruksi dari peralatan yang tidak sesuai dengan
kemampuan tubuh manusia atau alat bantu tidak sesui dengan kebutuhan
tubuh.
 Faktor fsikologis : suasana kerja yang serba kurang aman atau lingkungan
antar teman sekerja tidak hormonis.
KEBIJAKAN

a.visi

mewujudkan laboratorium riset dan penelitian berstandar Nasional

b.misi

Memberikan layanan dan fasilitasi penelitian pada bidang genomik, proteomik maupun
metabolomik guna kepentingan penelitian baik untuk kalangan mahasiswa, dosen, maupun
peneliti lainnya.

Menyediakan tenaga ahli terampil dan kompeten dalam uji parameter bidang kesehatan yang
mendukung penelitian kesehatan.

Menjalin kerjasama penelitian dengan laboratorium penelitian lainnya baik dalam lingkup
nasional maupun internasional.
PENGORGANISASIAN

1. Kepala labor : PLB Laboratorium Teknologi Bahan Alam dan Mineral


Bapak Irdoni, ST, MT
2. Ketua asisten labor : AHLUN NAZAR
3. Asisten labor : 1. LUFFY
2. ZORO
3. SANJI
RENCANA DAN PROGRAM

Program kerja ini meliputi struktur organisasi laboratorium dan tugas pokok
organisator laboratorium, sasaran, desain ruangan laboratorium, rencana kegiatan praktikum
IPA, daftar piket, tata tertib laboratorium, usulan pengadaan alat dan bahan laboratorium,
pembiayaan, serta check list untuk mengkontrol pelaksanaan kegiatan laboratorium

TUJUAN

1. Sebagai bahan acuan bagi Pengelola Laboratorium kimia untuk menjalankan tugasnya

2. Melalui Program Kerja Laboratorium kimia ini diharapkan alat dan bahan yang ada
di Laboratorium ini bisa terkelola, terinventarisir, serta berdaya guna dengan baik.

3. Program Kerja Laboratorium kimia ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme


mahasiswa untuk melakukan eksperimen- eksperimen di dalam Laboratorium kimia sebagai
bekal keahlian sehingga kelak mampu menggunakan laboratorium kimia.
IDENTIFIKASI SUMBER BAHAYA DAN RISIKO

Sebab kecelakaan terjadi :


1. Kondisi berbahaya yg selalu berkaitan dengan :
 mesin,alat-alat
 lingkungan kerja
 sifat pekerjaan
 cara kerja
2. Tindakan berbahaya :
 Kurangnya pengetahuan
 Cacat tubuh tidak kentara
 Lelah,letih,lesu.
 Sikap tingkah laku yg tidak aman

Dari penyelidikan,diketahui bahwa kecelakaan yang terjadi :

80% karena tindakan berbahaya

20% karena kondisi berbahaya

Penyakit akibat kerja :

 Faktor fisik : radiasi,suhu penerangan,getaran dan lain-lain


 Faktor biologis : bakteri,kuman dan lain-lain
 Faktor kimia : debu,uap logam,B3
 Faktor ergonomi : kontruksi dari peralatan yang tidak sesuai dengan
kemampuan tubuh manusia atau alat bantu tidak sesui dengan kebutuhan
tubuh.
 Faktor fsikologis : suasana kerja yang serba kurang aman atau lingkungan
antar teman sekerja tidak hormonis.
Akibat kecelakaan kerja :

 kerugian bersifat ekonomi :


1. kerugian langsung
2. kerugian tidak langsung
 kerugian bersifat ekonomi :

PENILAIAN:

Tingkat Deskripsi Dampak


risiko

1. Tidak siknifikan Tidak ada cedera

2. Minor  tersentrum tapi tidak


meninggalkan lecet
3. Moderat  tidak ada

4. Mayor  tidak ada

5. Katastropik  tidak ada

TINGKAT DESKRIPSI
SISIKO

1. Sangat jarang (> 5 thn kali)

2. Jarang (.2-5 thn/ kali)

3. Mungkin (1-2 thn/ kali)

4. Sering (beberapa kali /thn)

5. Sangat sering (tiap minggu/bulan)


Matriks grading risiko

Probabilitas Tidak Minor Moderat Mayor Katastropik


signifikan
2 3 4 5
1

Sangat sering moderat moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


terjadi(tiap
minggu bulan)

Sering Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


terjadi(beberapa
kali /thn)

Mungkin Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim


terjadi(1,<thn/kali

Jarang terjadi Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim


(>2<thn/kali)

Sangat jarang Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim


terjadi(>5thn/kali)

1
PENGENDALIAN RISIKO DI LABOR KIMIA

Keracunan gas = pengendaliannya belum ada

Terkena zat kimia = belum ada

Risiko kecelakaan = belum ada


PENUTUP

KESIMPULAN

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kelistrikan (Electrical Safety) menguraikan dasar-


dasar pengetahuan ketenagalistrikan yang melandasi pedoman keselamatan kerja di bidang
kelistrikan. Manfaat dan peran tenaga listrik bagi kehidupan manusia sejahtera tidak dapat
dipungkiri lagi, listrik semakin menjadi kebutuhan hajat hidup orang banyak. Tenaga listrik
merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi dan industri, menghidupi perangkat
informasi dan komunikasi antar umat manusia, menerangi kegiatan belajar dan produksi, dan
memberikan kenyamanan di rumah, di kantor dan di mana saja. Namun di balik manfaat yang
luar biasa ini, listrik juga mengandung bahaya bagi umat manusia dan sarana, jika tidak
ditangani dengan benar. karena memberikan landasan teori dan petunjuk-petunjuk praktis
dasar keselamatan kelistrikan. Juga bagi pekerja teknis dan pengawas kerja yang terkait
dengan kelistrikan di bidang desain dan konstruksi/instalasi, operasi, dan perawatan, di sisi
penyediaan, transmisi, distribusi, hingga pemanfaat tenaga listrik, baik di industri,
perumahan, perkantoran, maupun bangunan komersial.

SARAN

Suatu perusahaan sangat membutuhkan yang namanya k3.jika perusahaannya sendiri


tidak menerapkan system tersebut,maka sedikit banyak akan berpengaruh dalam hasil
produksi dan tingkat k3 para pekerja pun akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai