PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
suatu keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang lengkap dan semata-
mata bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan. Definisi kesehatan
yang secara simultan mempunyai tingkat baik sehat maupun sakit (Smeltzer:
2001).
Penyakit paru obstruksi kronik adalah istilah yang disadari kurang tepat
dan digunakan untuk mencirikan suatu proses yang ditandai oleh adanya bronkitis
kronik atau emfisema yang dapat menyebabkan terjadinya obstruksi jalan napas.
PPOK mengenai lebih dari 10 juta orang di Amerika Serikat. Bronkitis kronik
adalah diagnosisnya pada sekitar 75% kasus dan emfisema pada sisanya. Insidens,
prevalensi, dan angka kematian PPOK meningkat seiring pertambahan usia dan
lebih tinggi pada pria, orang berkulit putih, dan golongan sosioekonomi lemah.
Merokok masih menjadi kausa utama penyakit yang hampir 90% pasien dengan
PPOK. Penyebab perbedaan pada kerentanan penyakit ini belum diketahui tetapi
yaitu akan menyebabkan kematian pada 2,75 juta orang atau setara dengan 4,8%.
Selain itu WHO juga menyebutkan bahwa sekitar 80 juta orang akan menderita
PPOK dan 3 juta meninggal karena PPOK pada tahun 2005. WHO (2015)
meramalkan PPOK akan menjadi penyebab mortalitas ketiga di dunia pada tahun
2020.
aliran udara yang progresif. Lesi patologis pada paru-paru penderita PPOK secara
garis besar terbagi menjadi yang mempengaruhi elastisitas paru (emfisema) dan
tertinggi terdapat di Nusa Tenggara Timur 10,0%, diikuti Sulawesi Tengah 8,0%,
prevalensi, PPOK meningkat seiring dengan peningkatan usia yakni usia 25-34
tahun 1,6%, usia 35-44 tahun 2,4%, usia 45-54 tahun 3,9%, usia 55-64 tahun
5,6%, usia 65-74 tahun 8,6%, dan usia lebih dari 75 tahun 9,4%. PPOK lebih
2015).
yang berkaitan dengan dispnea saat aktivitas dan penurunan aliran masuk dan
Prosesnya dapat terjadi dalam rentang lebih dari 20 sampai 30 tahun. PPOK
dalam bronkus dan dimanifestasikan dalam bentuk batuk kronis serta membentuk
ditandai dengan pelebaran dinding alveolus, duktus alveolar dan destruksi dinding
dengan tanggapan reaksi yang meningkat dari trakhea dan bronkus terhadap
2008).
tahun 2019 didapatkan data dari medikal record (MR) jumlah kunjungan penderita
PPOK pada tahun 2018 sebanyak 209 orang, dengan angka kunjungan rata-rata
perbulannya 17 orang. Angka kejadian ini lebih tinggi terjadi pada laki-laki
angka kematian sebanyak 20 orang. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan merokok
pada sebagian besar pasien PPOK. Berdasarkan survei awal pada tanggal 6 April
2019, peneliti melakukan wawancara dengan Kepala ruangan Poli Paru Rumah
pasien dengan PPOK adalah pasien yang mengalami gangguan pada bersihan
Banyak pasien PPOK mengatakan bahwa umurnya tidak akan lama lagi, dia
mengatakan sudah banyak sabar dan pasrah terhadap penyakit yang dideritanya.
Gambaran Kualitas Hidup Pasien PPOK di Poli paru RSUD Dr. Achmad Mochtar
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah Gambaran Kualitas Hidup Pasien PPOK di Poli Paru
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
mengetahui kualitas hidup pada pasien PPOK serta sebagai informasi terbaru
3. Bagi Lahan
Penelitian ini dapat menjadi sumber informasi bagi perawat yang berada
Pasien PPOK di Poli Paru RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi tahun 2019.
Dengan variabel independen yang akan diteliti yaitu kualitas hidup pasien dan
sebagai variabel dependen adalah kualitas hidup pada pasien PPOK. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh penderita PPOK di Ruang Paru RS Achmad
Mochtar Bukittinggi. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei 2019 di ruang
paru RS Achmad Mochtar Bukittinggi. Penelitian ini menggunakan metode
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep PPOK
1. Definisi
bronkial. Sering juga penyakit ini disebut dengan chronic airflow limitation
dan karbon dioksida terjadi akibat kerusakan dinding alveoli yang disebabkan
oleh overekstensi ruang udara dalam paru. Pada asma, jalan napas bronkhial
spesifik.
PPOM merupakan kelainan dengan kemajuan lambat yang
seperti kapasitas vital (CV) dan volume ekspirasi paksa (FEV) menurun
2. Klasifikasi PPOK
a. Asma
b. Bronkhitis kronis
Radang ini dapat timbul sebagai kelainan jalan napas tersendiri atau
3. Etiologi
a. Asma
rerumputan
6) Lingkungan kerja
7) Obat-obatan
8) Emosi
b. Bronkhitis Kronis
1) Infeksi
2) Alergi
3) Rangsangan lingkungan, misal: asap pabrik, asap mobil, asap
rokok, dll.
bronkus.
mudah terjadi
c. Emfisema
4. Patofisiologi
berlebihan mukus yang sangat kental; dan (3) penebalan dinding saluran
sliaris lumpuh oleh iritan. Sering terjadi infeksi paru oleh bakteri, karena
bakteri.
rusaknya dinding alveolus. Keadaan ireversibel ini dapat timbul melalui dua
pajanan berulang ke asam rokok atau iritan kimia inhalan lainnya. Paru dalam
keadaan normal terlindung dari kerusakan akibat enzim ini oleh antitripsin αı,
kolaps, yang merupakan ciri khas emfisema. Yang lebih jarang, emfisema
obstruksi menahun, ekspirasi akan lebih sulit dilakukan dari pada inspirasi.
Saluran pernapasan yang lebih kecil, karena tidak memiliki cincin tulang
rawan yang manahan saluran pernapasan besar terbuka, ditahan terbuka oleh
menarik napas yang menimbulkan “mengi” (wheezing) khas pada saat udara
Pada orang normal, saluran pernapasan kecil kolaps dan aliran keluar
udara lebih lanjut terhenti hanya pada volume paru yang sangat rendah.
a. Asma
aksesorius
b. Bronkhitis Kronis
2001).
c. Emfisema
6. Pemeriksaan Penunjang
7. Penatalaksanaan
hanya diberikan selama 12 jam pada malam hari (sylvia anderson: 2005).
digunakan dalam situasi penyakit kronik sebagai cara untuk menilai dampak
Brooker, 2009).
evaluasi subjektif dari kedua aspek positif dan negatif dalam kehidupan
dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara fisik, psikologis, sosia maupun
b. Kesehatan psikologis
c. Hubungan sosial
sosial.
d. Lingkungan
dan berhubungan dengan tujuan, harapan, standar dan minat. Definisi ini
a. Karakteristik Responden
2014).
1) Usia
Usia (umur) adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan
2015).
2) Jenis kelamin
(Meilani, 2015).
3) Pendidikan
menjalani hemodialisis.
b. Dukungan Keluarga
1) Dukungan Informasional
3) Dukungan Instrumental
4) Dukungan Emosional
c. Tingkat pendidikan
Menrut power dalam lopes dan sbyder (2004) kualtas hidup terdori
sakit. Istirahat dan tidur, sejauh mana kualitas tidur yang di rasakan
b. Dimensi spikologi
baik tuntutan dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Aspek ini
c. Dimensi sosial
d. Dimensi lingkungan
Quality Of Life Index (QLI) Ferrans & Power. Kuisioner yang paling banyak
delapan dimensi yang terkait dengan kualitas hidup yaitu: fungsi fisik,
Etiologi:
1) Alergen,
2) Asap rokok,
3) Polusi udara (Arif Muttaqin:
2008).
PPOK
Batuk
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
diberikan dan mempunyai landasan yang kuat terhadap judul yang dipilih sesuai
ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang
suatu konsep pengertian tertentu (Nursalam, 2011). Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah ada Gambaran Kualitas Hidup Pasien PPOK di Poli Paru
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi tahun 2019. Adapun variabel yang
Umur
Kualitas Hidup Pasien
Jenis Kelamin PPOK
Pendidikan
B. Defenisi Operasional
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek dan
1=
kualitas
hidup
buruk
2=
kualitas
hidup baik
C. Hipotesis
Ho : tidak ada Gambaran Kualitas Hidup Pasien PPOK di Poli Paru RSUD Dr.
Ha : ada Gambaran Kualitas Hidup Pasien PPOK di Poli Paru RSUD Dr. Achmad
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
deskiptif analitik dan metode corelatif study yaitu mengetahui Gambaran Kualitas
Hidup Pasien PPOK di Poli Paru RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukitinggi tahun
2019.
Bukittinggi, karena angka kejadian PPOK cukup tinggi di RSUD Dr. Achmad
Mochtar Bukittinggi dan selama ini belum ada pengkajian kualitas hidup pasien
PPOK di Poli paru RSUD Dr. Achmad Mochtar. Penelitian ini direncanakan pada
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah 69 orang pasien PPOK yang dirawat di ruang paru
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Notoatmojo,
d ( N-1) + z.p.q
N = jumlah populasi
q = 1 – p (100% - p)
= 69 (3,841) . 0,25
0,68 + (3,841) . 0,25
= 66,257
1,640
n = 40,40
n = 40 Responden
Maka besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 40 orang
responden.
3. Sampling
D. Pengumpulan Data
dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Kuesioner atau angket
yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner atau angket langsung
yang tertutup karena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu
Menurut Setiadi (2013) ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti
a. Editing (Memeriksa)
observasi.
kelamin perempuan.
d. Processing
distribusi frekuensi.
2. Analisa Data
a. Analisa univariat
f
P x 100%
n
Keterangan :
n = Jumlah responden
F. Etika Penelitian
1. InformedConcent
(Hidayat, 2007).
2. Anonimity
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2007).
3. Confidentiality
oleh peneliti, hanya sekelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Gulai Bancah Kota Bukitinggi tahun 2019. Penelitian ini telah dilakukan pada
tanggal 14 sampai 15 April 2019. Pada penelitian ini 30 orang dijadikan sebagai
membagikan kuesioner pada pasien PPOK Di Wilayah Kerja Gulai Bancah Kota
Bukittinggi tahun 2019. Sesuai dengan kondisi responden pada saat itu tanpa
B. Analisa Univariat
Dari hasil penelitian yang peneliti dapat pada responden yang berjumlah
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kualitas Hidup Pasien PPOK di Puskesmas Gulai
Bancah Kota Bukitinggi tahun 2019
Total 30 100
PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat
hasil 57,3% responden mengalami kualitas hidup pasien baik, dan 32,7%
dan keluarga yang mengasuh. Oleh karena itu keluarga juga berperan dalam
Being, Belonging dan Becoming. Ketiga hal tersebut terjadi akibat interaksi
evaluasi subjektif dari kedua aspek positif dan negatif dalam kehidupan
pasien kendati penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara
perawatan medis, energi dan kelelahan, mobilitas, tidur dan istirahat, aktifitas
partisipasi dan kesempatan untuk rekreasi atau aktifitas pada waktu luang
(Siregar, 2014).
Penyakit paru obstruksi kronis (chronic obstructive pulmonary
bronkial. Sering juga penyakit ini disebut dengan chronic airflow limitation
berlebihan mukus yang sangat kental; dan (3) penebalan dinding saluran
sliaris lumpuh oleh iritan. Sering terjadi infeksi paru oleh bakteri, karena
mukus yang tertimbun merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan
bakteri.
hanya diberikan selama 12 jam pada malam hari (sylvia anderson: 2005).
disayangi dan merasa memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Pada
penelitian ini kualitas hidup baik dapat dilihat dari jawaban responden agak
terbatas dari kuesioner nomor 2 yaitu aktifitas sedang seperti memindahkan
penelitian ini kualitas hidup baik dapat dilihat dari jawaban responden
kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah dari kuesioner nomor 14 yaitu dalam
kesehatan fisik dan perasaan emosi anda mempengaruhi aktifitas sosial anda
hidup baik dapat dilihat dari jawaban responden agak terbatas dari kuesioner
nomor 4 yaitu berjalan sekitar 10 rumah (100). Pada penelitian ini kualitas
hidup baik dapat dilihat dari jawaban responden agak terbatas dari kuesioner
kualitas hidup pasien pasca stroke buruk dapat dilihat dari jawaban kuesioner
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu masukan bagi Puskesmas Gulai
2. Bagi Responden
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu sumber bacaan bagi pasien
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi penelitian lain
Bukittinggi
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi Ilmu SI
Keperawatan STIKes Prima Nusantara:
Nim : 181012114201027
Apabila saudara menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed concent) dan melakukan tindakan
yang saya berikan.
Peneliti
(INFORMED CONSENT)
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah dijelaskan maksud dari peneliti, maka saya bersedia menjadi responden
yang dilakukan oleh saudara teja lovly pernando Program Studi SI Keperawatan
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sesungguhnya sukarela tanpa
Responden
( )
Lampiran 3
No. Responden
KUESIONER PENELITIAN
Biodata Responden
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Pekerjaan :
No Telepon/HP :
KUALITAS HIDUP
sekarang :
A. Sangat baik
B. Baik sekali
C. Baik
D. Sedang
E. Kurang
Kategori berikut ini adalah tentang aktifitas yang mungkin anda kerjakan sehari
hari Apakah kesehatan anda membatasi aktifitas , jika iya seberapa jauh
Keterangan :
SM : sangat membatasi
AM : agak membatasi
no pernyataan SM SM TM
3 Aktiitas yang penuh semangat,
seperti lari, mengangkat benda
berat, akti dalam olahraga
4 Aktiitas sedang, seperti
menggeser meja, mendorong
mesin pembersih debu, main bola
gelinding, atau main gol
5 Mengangkat atau mebawa barang
belanjaan
6 Menaiki beberapa anak tangga
7 menaiki satu anak tangga
8 Melenurkan badan , berlutut,
membungkuk
9 Berjalan kaki sejauh 1 mil
10 Berjalan kaki sekitar perumahan
11 Berjalan kaki sejauh perumahan
12 Mandi atau berpakaian sendiri
no Pernyataan ya tidak
17 Mengurangi jumlah waktu yang
anda pergunakan dalam
pekerjaan
18 Melaksanakan apa yang kurang
anda inginkan
19 Melakukan pekerjaan seperi
biasanya
20.Selama empat minggu terakhir, sejauh mana kesehatan fisik anda ataupun
masalah emosional, mengganggu keluarga, teman , tetangga ataupun kelompok
masyarakat
B. Agak menggangu
C. sedang
D. sedikit mengganggu
E. terlalu menggangu
21. Sejauh mana anda meraskan rasa sakit secara fisik selam empat minggu
terakhir ?
B. sangat ringan
C. ringan
D. sedang
E. sangat
22. selama empat minggu terakhir, seberapa jauh rasa sakit yang menggangu
pekerjaan
rutin anda
Keterangan
A : Setiap Saat
C : Sering
D : Kadang Kadang
E : Sekali Sekali
F : Tidak Pernah
No pernyataan A B C D E F
23 Apakah anda merasa semangat
24 Apakah anda pernah
merasakan menjadi seorang
yang mudah gugup
25 Apakah anda pernah
merasakan terpuruk hingga
tidak ada yang bisa
mengembirakan hati anda
26 Apakah anda pernah mersakan
ketengan atau kedamaian
27 Apakah anda memiliki banyak
energi
28 Apakah anda pernah
merasakan sedih atau
bermurung
29 Apakah anda merasa keletian
30 Apakah anda pernah
merasakan menjadi seorang
yang berbahagia
31 Apakah anda merasa letih
32. dalam empat minggu terakhir, seberapa sering kesehatan fisik anda
mengganggu aktifitas sosial anda,(seperti mengunjungi teman, sanak keluarga dan
lain lain )
A. setiap saat
C. kadang kadang
E. sekali kali
F. tidak pernah
Seberapa jauh BENAR atau SALAH menurut anda setiap pernyataan berikut ini :
Keterangan :
BS : Benar Sekali
TT : Tidak Tahu
HSS : Hapir Semuanya Salah
SS : Salah Sekali