Anda di halaman 1dari 14

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah Abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan dan

membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel (baik variabel yang

diteliti maupun yang tidak diteliti). Kerangka konsep akan membantu peneliti

menghubungkan hasil penemuan dengan teori (Nursalam 2013). Adapun kerangka konsep

Pengaruh Latihan Pernafasan mengerutkan Bibir (Pursed Lip Breathing) Terhadap Frekuensi

Pernafasan dapat digambarkan sebagai berikut:

Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Latihan pursed-lip breathing Frekuensi pernafasan

Gambar 3.1

Kerangka konsep

STIKes Prima Nusantara


26

3.2 Hipotesis
1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Latihan pernafasan pursed-lip breathing berpengaruh terhadap

frekuensi pernafasan pada pasien PPOK di RSUD Achmad Mochtar

Bukittinggi

2. Hipotesis Nol (Ho)

Latihan pernafasan pursed lip breathing berpengaruh terhadap

peningkatan frekuensi pernafasan pada pasien PPOK di RSUD Achmad

Mochtar Bukittinggi.

3.3 Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Devenisi Operasional

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Independen Latihan pernapasan -observasi -


Latihan dengan menghirup
pernafasan udara melalui hidung -
pursed-lip dan mengeluarkan mengajarka
breathing udara dengan cara npasien
(pernafasan bibir lebih dirapatkan terapi
mengerutkan atau dimonyongkan pursed lip
bibir) dengan waktu breathing
ekshalasi lebih di
perpanjang

Dependen Intensitas masukan -jam tangan Nilai rasio


Frekuensi atau mengeluarkan pernafasan
pernafasan udara per menit,dari normal,18
dalam keluar tubuh . sampai 24
kali per
menit

STIKes Prima Nusantara


27

3.4 Desain Penelitian

O1 X1 O2

O1 X0 O2

Gambar 3.2

Desain penelitian

Keterangan :

O1 = Pre test pada kedua kelompok sebelum perlakuan

O2 = Post test pada kedua kelompok setelah perlakuan

X1 = Intervensi pada kelompok perlakuan

X0 = Kelompok kontrol tanpa intervensi

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan metoda quasi

experiment atau case control. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

hubungan sebab akibat variabel penelitian (Soekidjo Notoatmodo,2010)

Rancangan penelitian yang digunakan adalah kontrol group pretest-postes

desain, desain ini digunakan untuk membandingkan hasil intervensi dua

kelompok yaitu kelompok intervensi dimana dalam penelitian ini adalah pasien

PPOK yang melakukan latihan pernafasan pursed-lip breathing 2 kali sehari

selama 3 hari dengan kelompok kontrol yaitu pasien PPOK yang tidak melakukan

latihan pernafasan pursed-lip breathing (latihan mengerutkan bibir).

STIKes Prima Nusantara


28

Kelompok intervensi dan kelompok kontrol keduanya diukur sebelum dan

sesudah intervensi pada waktu penelitian. Setelah dilakukan intervensi

diharapkan terjadi suatu perubahan atau pengaruh pada variabel lain. Kelompok

kontrol dalam penelitian ini sangat penting untuk melihat perbedaan perubahan

variabel dependen antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol

(Soekidjo Notoatmodo,2010)

Skema Bentuk Rancangan Penelitian

Intervensi
E E 1 Dibandingkan
E - E1 = X1
O - O1 = X2
E - O = X3
E1- O1 = X4
X1-X2 = X5
O O1
Kelompok Kontrol

Gambar 3.3

Rancangan penelitian

Keterangan :

E = Frekuensi pernafasan sebelum melakukan latihan pernafasan pursed

lip breathing pada Kelompok intervensi pasien PPOK di RSUD Dr.

Achmad Mochtar Bukittinggi

E1 = Frekuensi pernafasan setelah melakukan latihan pernafasan pursed

lip breathing Pada kelompok intervensi pasien PPOK RSUD Dr. Achmad

Mochtar Bukittinggi

STIKes Prima Nusantara


29

O = Frekuensi pernafasan sebelum intervensi pada kelompok kontrol pasien

PPOK yang tidak melakukan latihan pernafasan pursed lip breathing di

RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi.

O1 = Frekuensi pernafasan setelah intervensi pada kelompok kontrol pasien

PPOK yang tidak melakukan latihan pernafasan pursed lip breathing di

RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi

X1 = Deviasi/perubahan Frekuensi pernafasan pasien PPOK di RSUD Dr.

Achmad Mochtar Bukittinggi sebelum dan setelah dilakukan latihan

pernafasan pursed lip breathing pada kelompok intervensi.

X2 = Deviasi/perubahan Frekuensi pernafasan pasien PPOK yang tidak

melakukan latihan pernafasan pursed lip breathing sebelum dan

setelah dilakukan intervensi pada kelompok kontrol.

X3 = Perbedaan Frekuensi pernafasan pasien asma sebelum dilakukan latihan

pernafasan pursed lip breathing pada kelompok intervensi dan kontrol.

X4 = Perubahan Frekuensi pernafasan pasien PPOK sesudah dilakukan

latihan pernafasan pursed lip breathing pada kelompok

intervensi dan kontrol.

X5 = Deviasi/perubahan Frekuensi pernafasan pasien PPOK sebelum dan

setelah dilakukan latihan pernafasan pursed lip breathing

pada kelompok intervensi dengan Frekuensi pernafasan pasien PPOK

sebelum dan setelah dilakukan latihan pernafasan pursed

lip breathing pada kelompok kontrol dengan Frekuensi pernafasan pasien

PPOK sebelum dan setelah dilakukan latihan pernafasan pursed lip

breathing pada kelompok kontrol.

STIKes Prima Nusantara


30

3.5 Populasi Dan Sampel

3.5.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Penelitian

populasi digunakan untuk menyebutkan seluruh elemen/anggota dari

suatu wilayah yang menjadi sasaran penelitian atau merupakan

keseluruhan dari objek penelitian (Arikunto (2010: 115). Populasi

penelitian ini adalah semua pasien PPOK yang mengikuti latihan pursed

lip breathing di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi sebanyak 56

orang.

3.5.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2005), atau sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini teknik

pengambilan sampel yang digunakan total sampel dengan teknik

Purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan

pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2005), dengan menggunkan kriteria

inklusi :

a. Bersedia menjadi responden

b. Pasien PPOK yang menjalani perawatan minimal 2 hari.

c. Pasien yang mengalami gangguan frekuensi pernafasan

d. Pasien yang diberikan terapi farmakologi

STIKes Prima Nusantara


31

Kriteria Eksklusi :

a. Pasien PPOK sedang sakit atau rawat inap

b. Menderita penyakit lain seperti jantung dan hipertensi

Dengan didapatkan jumlah sampel sesuai rumus berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑛(𝑑)2
56
= 1+56(0,05)2

56
= 1+56(0,0025)2

56
= 1+2,8

56
n = 3,8 = 14,73 = 15 orang

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Nilai presisi 95 %

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, sampel

yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 15 orang responden untuk

kelompok intervensi dan 15 orang untuk kelompok kontrol.

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi,yang akan
dilaksanakan pada tanggal 4 - 7 maret 2019.

STIKes Prima Nusantara


32

3.7 Etika Penelitian


Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan

dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan

menggunakan etika sebagai berikut sebagai berikut:

1. Self Determination

Responden diberi kebebasan untuk menentukan apakah bersedia

atau tidak mengikuti kegiatan penelitian dengan sukarela, setelah semua

informasi yang berkaitan dengan penelitian dijelaskan, dengan

menandatangani inform consent yang telah disediakan.

2. Privacy

Peneliti menjada kerahasiaan atas informasi-informasi yang diberikan

responden untuk kepentingan penelitian. Nama responden akan dirahasiakan

sebagai gantinya digunakan nomor responden.

3. Anonymity

Selama kegiatan penelitian nama responden akan dirahasiakan

sebagai gantinya digunakan nomor responden.

4. Confidentially

Peneliti menjadi kerahasiaan identitas responden dan informasi yang

diberikan. Semua catatan dan data responden di simpan sebagai dokumentasi

penelitian.

5. Protection from discomport

Kenyamanan responden selama penelitian dijamin. Peneliti

menekankan apabila responden merasa tidak aman atau nyaman selama

mengikuti kegiatan penelitian sehingga menimbulkan masalah baik fisik

maupun psikologis, maka peneliti mempersilakan responden untuk

STIKes Prima Nusantara


33

menghentikan partisipasinya atau meneruskan tetapi dengan pemantauan

secara ketat.

6. Anonymity (tanpa nama)

Dalam menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data dan cukup

memberikan kode.

7. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari

responden dijamin peneliti.

(Soekidjo Notoatmodjo,2010)

8. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an inclusiveness)

Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,

keterbukaan dan kehati – hatian.

Selanjutnya juga dilakukan penelitian dengan menggunakan etika

sebagai berikut :

1. Memberikan Informed Consent

a. Subjek penelitian diberi penjelasan tentang tujuan dari penelitian,

dijelaskan prosedur dan teknik serta tujuan yang ingin dicapai

b. Subjek penelitian diberi penjelasan tentang resiko dan

ketidaknyamanan

c. Subjek diketahui diberitahu mengenai manfaat akan di dapat pada

penelitian

d. Peneliti bersedia menjawab semua pertanyaan mengenai persoalan

diajukan peneliti

e. Subjek penelitian dapat mengundurkan diri kapan saja.

STIKes Prima Nusantara


34

3.8 Alat Pengumpul Data

3.8.1 Prosedur Penelitian


3.8.1.1 Prosedur Administrasi

1) Pengumpulan data dilakukan setelah mendapat ijin dari

kepala RSUD Dr. Achmad Mochtar dengan tebusan kepada

pasien yang menderita PPOK.

2) Mengadakan sosialisasi dengan pasien yang menderita

PPOK kemudian membuat kesepakatan untuk

melaksanakan program latihan pernafasan pursed-lip

breathing .

3) Mengidentifikasi responden yang memenuhi kriteria inklusi

penelitian.

4) Meminta responden yang terpilih agar bersedia menjadi

responden setelah mendapatkan penjelasan tentang tujuan,

manfaat dan prosedur penelitian serta hak dan kewajiban

selama menjadi responden. Responden yang bersedia

selanjutnya diminta menandatangani lembar informed

consent.

5) Peneliti menetapkan responden penelitian, kelompok

intervensi adalah pasien PPOK yang mengikuti latihan

pernafasan pursed-lip breathing (latihan pernafasan

mengerutkan bibir). Kelompok kontrol adalah pasien

PPOK yang tidak latihan pernafasan pursed-lip breathing

(latihan pernafasan mengerutkan bibir).

STIKes Prima Nusantara


35

3.8.1.2 Prosedur Intervensi

1) Intervensi latihan pernafasan pursed lip breathing sesuai

prosedur dilakukan untuk kelompok intervensi 1 kali sehari

dalam seminggu.

2) Selama intervensi dilakukan observasi pada responden

terhadap kemungkinan terhadap serangan PPOK, jika

terjadi maka intervensi dihentikan.

3) Evaluasi frekuensi pernafasan dilakukan setelah responden

menjalankan latihan pernafasan pursed lip breathing

selama satu minggu.

4) Untuk menghindari banyaknya responden yang droup out,

pada saat pemberian informed consent, peneliti

menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian dengan sejelas-

jelasnya.

STIKes Prima Nusantara


36

Persiapan Pasien :

1. Pastikan responden bersedia untuk menjadi responden

2. Beritahu dan jelaskan pada responden atau keluarga tindakan yang

dilakukan

3. Jaga privacy responden

4. Posisi klien : tidur atau duduk

Tahap Orientasi

1. Berikan salam, perkenalkan diri, jelaskan tindakan, panggil responden

dengan nama kesukaannya

2. Menempatkan diri di sebelah didepan pasien

Tahap Kerja

1. Menyakan keluhan utama responden

2. Jaga privacy responden

3. Atur posisi yang nyaman bagi klien (posisi pasien semifowler,

menghadap kedepan)

4. Cuci tangan atau gunakan antis

5. Gunakan handscoon bersih

6. Peneliti mengisi lembar observasi

7. Siapkan alat yang akan digunakan dan dekatkan pada pasien.

8. Menginstruksikan pasien untuk tarik napas dalam ( inspirasi ) melalui

hidung dan mulut tertutup, gerakan dada kedepan dan terangkat keatas.

9. Kemudian mengistruksikan pasien megeluarkan udara pelan pelan

melalui mulut dengan bibir ”mencucu ” dalam waktu 2 kali waktu

inspirasi

STIKes Prima Nusantara


37

10. Mengulang point 7 dan 8 minimal 10 kali

11. Tuliskan hasil pada lembar kerja

12. Tutup salam

13. Lepas handscoon

14. Cuci tangan atau menggunakan antis

3.9 Pengolahan Dan analisa data


Data yang telah terkumpul sebelum dianalisis, terlebih dahulu

dilakukan hal-hal sebagai berikut ;

1. Editing

Editing data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah

lengkap terisi semua dan dapat terbaca dengan baik.

2. Coding

Memberi kode pada setiap variable untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan tabulasi dan analisis data yaitu memberikan nama

responden dengan kode (resp).

3. Tabulating

Data dikelompokkan menurut kategori yang telah ditentukan ,

selanjutnya data ditabulasi.

4. Entry data

Merupakan suatu proses memasukkan data ke dalam computer

untuk selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program

computer.

5. Cleaning data

Data-data yang telah masukkan ke program computer dilakukan

pembersihan agar seluruh data yang diperoleh terbebas dari kesalahan

sebelum dilakukan analisis.


STIKes Prima Nusantara
38

1. Analisa Univariat

Tujuan analisa ini untuk menelaskan atau mendeskripsikan karakteristik

setiap variabel penelitian. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,

median dan standar deviasi. Dalam penelitian ini analisis hanya menghasilkan

distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi

responden berdasarkan umur, jenis kelamin,dan tingkat pendidikan (Soekidjo

Notoatmodjo,2010).

2. Analisa Bivariat

Merupakan analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya

dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, seperti jenis kelamin terkait dengan

variabel lain, contohnya sikap terhadap laki-laki maupun perempuan. Analisis

bivariate terdiri atas metode-metode statistik inferensial yang digunakan untuk

menganalisis data dua variabel penelitian. Penelitian terhadap dua variabel

biasanya mempunyai tujuan untuk mendiskripsikan distribusi data, menguji

perbedaan dan mengukur hubungan antara dua variabel yang akan diteliti

(Notoadmodjo, 2010).

STIKes Prima Nusantara

Anda mungkin juga menyukai