Penulis: Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes; dr. Tara Mandiricha, M.Si
I. Tujuan Belajar
1. Mengamati perubahan aktivitas perilaku setelah pemberian diazepam secara
intraperitoneal.
2. Mengamati variasi respon obat dan kemungkinan hal-hal yang mempengaruhinya
3. Menentukan ED50 (dosis yang memberi efek tidur) diazepam.
Dosis obat adalah jumlah atau takaran tertentu dari suatu obat yang memberikan efek tertentu
terhadap suatu penyakit atau gejala sakit. Dosis maksimum adalah dosis (takaran) yang terbesar yang
dapat diberikan kepada orang dewasa untuk pemakaian sekali dan sehari tanpa membahayakan. Dosis
maksimal yait dosis obat tertentu di mana tidak ada lagi peningkatan respon walau dosis obat ditambah
atau ditingkatkan. Respon ini dikenal dengan respon maksimum. Sebaliknya dosis minimum yang dapat
memberikan respon yang nyata disebut sebagaidosis ambang dan responnya disebut respon ambang.
Untuk menimbulkan efek obat dengan intensitas tertentu pada populasi diperlukan satu kisaran
dosis. Jika dibuat distribusi frekuensi dari individu yang responsif (dalam %) pada kisaran dosis tersebut
(dalam log dosis), dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu tersebut disebut dosis terapi
1
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respikarvas I, TA 2023-2024
median atau dosis efektif median (=ED50). Dosis letal median (=LD50) ialah dosis yang
menimbulkan kematian pada 50 % individu, sedangkan TD50 ialah dosis toksik 50%.
Obat ideal menimbulkan efek terapi pada semua pasien tanpa menimbulkan efek toksik pada
seorang pasien. Oleh karena itu: Indeks terapi = TD1/ ED99 adalah lebih tepat, Dan untuk obat
ideal : TD1/ ED99 1 Akan tetapi, nilai-nilai ekstrim tersebut tidak dapat ditentukan dengan
teliti karena letaknya dibagian kurva yang melengkung dan bahkan hampir mendatar.
Banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana dosis obat tertentu akan mempengaruhi
pasien. Karena tidak semua pasien memiliki ukuran berat, usia, dan seks yang sama, akan lebih
bijaksana jika mempertimbangkan bagaimana faktor-faktor yang mungkin akan mempengaruhi
seberapa banyak obat yang harus diterima seseorang dan efek obat yang akan terjadi pada pasien.
Rekomendasi yang sering digunakan untuk pengobatan dengan dosis dewasa, seperti yang
ditemukan dalam referensi standar, didasarkan pada asumsi bahwa pasien adalah "normal"
dewasa. Seperti "normal" (atau rata-rata) dewasa dikatakan 5 kaki 9 inci (173 cm) tinggi dan
berat 154 lbs (70 kilogram). Namun, banyak orangyang tidak cocok dengan kategori ini. Oleh
karena itu, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan ketika pasien menerima obat yaitu berat
badan, luas permukaan tubuh, usia, kelamin, faktor genetik, kondisi fisik pasien, kondisi psikologi
pasien, toleransi, waktu pemberian, interaksi obat, dan rute pemberian obat.
Diazepam merupakan obat dari golongan benzodiazepine. Golongan obat ini bekerja pada
system saraf pusat dengan efek utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi/ansietas, relaksasi otot dan antikonvulasi. Diazepam menyebabkan tidur dan penurunan
kesadaran yang disertai nistagmus dan bicara lambat, tetapi tidak berefek analgesic. Juga tidak
menimbulkan potensiasi terhadap efek penghambat neuromuskuler dan efek analgesic obat
narkotik. Diazepam digunakan untuk menimbulkan sedasi basal pada anastesi regional,
endoskopi dan prosedur dental, juga untuk induksi anastesia terutama pada penderita dengan
penyakit kardiovaskuler.
ED50 (Effective Dose 50) adalah dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu.
Pemberian diazepam secara intraperitoneal digunakan untuk menentukan ED50 yaitu dosis yang
memberikan efek tidur pada 50% individu atau separuh dari jumlah individu yang diamati
memberi respon tidur.
IX. TUGAS :
A. Amati perubahan perilaku tikus (seperti yang tertera pada lembar pengamatan) dengan
seksama.
LEMBAR PENGAMATAN
NOMOR POSTUR AKTIVITAS RIGHTING TEST ANAL–
MENIT ATAKSIA PTOSIS MATI
EXPERIMENT TUBUH MOTOR REFLEX KASA GESIA
5 1
2
3
1
10 2
3
1
15 2
3
1
30 2
3
1
60 2
3
KETERANGAN
1. Postur Tubuh
3
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respikarvas I, TA 2023-2024
B. Tentukan onset of action (mula kerja) dari perubahan perilaku seperti biasa
C. Tentukan ED50 (dosis tidur) dari data klas ( 6 kelompok )
D. Gambarlah grafik kurva dosis-% efek dan kurva log dosis-% efek nya. Tentukan ED50 dengan
program excel atau menggunakan persamaan regresi y = a + bx (menggunakan perhitungan
manual)
a = y.x2 - x.xy
n .x2 – (x)2
4
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respikarvas I, TA 2023-2024
b = n.(xy) - x.y
n.(X2)-(X)2
n=jumlah perlakuan
x=dosis
y=%efek
E. Buatlah laporan per kelompok dalam bentuk makalah dan siapkan ppt nya untuk
dipresentasikan di depan kelas pada pertemuan ke-2
F. Bahaslah hasil praktikum apa ? Sesuaikah dengan teori/jurnal yang ada? Tulis referensinya
pada tiap penjelasan.
1. Prinsip Kerja diazepam
Prinsip kerja obat pada reseptor (Jelaskan menggunakan gambar/skema)
Mekanisme sinyal transduksi Diazepam s.d timbul efek tidur (Jelaskan
menggunakan gambar/skema)
2. Efek Pemberian diazepam
Postur tubuh dst (bagaimana hasil pengamatan, sesuaikah dengan teori?)
Faktor-faktor yang menyebabkan efek bervariasi antar individu (secara teori di
luar faktor teknis)
3. Penentuan ED 50 diazepam
Hasil praktikum bagaimana?
Apa definisi ED50?
Apa implikasi praktis dari menentukan ED50 diazepam dalam penggunaan klinis?
G. RUBRIK PENILAIAN
1. Penilaian Laporan Dan Diskusi
60 70 80
2. Penilaian Diskusi
Penambahan nilai bagi yang aktif dalam diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Brunton Laurence, 2018, Goodman and Gilman's the Pharmacological Basis of Therapeutics, 13
ed, , McGraw Hilll education
Katzung angd Trevor, Basic and Clinical Pharmacology, 13 ed, Lange MCGraw Hill
Wells BG, Dipiro JT, Dipiro CV, Schwinghammer TL, 2009, Pharmacotherapy Handbook
5
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respikarvas I, TA 2023-2024
Mary Anne Koda-Kimble et al, 2009, Applied therapeutics : the clinical use of drugs – 9th ed.
Lippincott Williams & Wilkins
Katz, 2011, Pharmacotherapy Principles & Practice Study Guide: A Case-Based Care-Plane
Approach, thre McGraw Hill Companies
Wells BG, 2015, Pharmacotheraphy Handbook nineth edition
Garg GR, 2015, Review of Pharmacology, nineth edition
Bardal S, 2011, Applied Pharmacology, Elsevier & Saunders
Tripathi KD, 2013 Essentials of Medical Pharmacology, seventh edition, Jaypee brothers medical
Publisher
Rotter JM, 2008 A Textbook of Clinical Pharmacology and Therapeutics, fifth edition
Ion Walker, 2012, Clinical Pharmacy and Therapeutics, fifth edition
Schwinghammerr, 2009, Casebook a patient-focused approach, seventh edition
Clark, 2012 Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharmacology, fiveth edition
6
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
MODUL DISKUSI
HASIL PRAKTIKUM ED-50 DAN APLIKASI PRINSIP FARMAKODINAMIK DALAM KLINIK
Penulis: Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes dan dr. Tara Mandiricha, M.Si
I. Tujuan Belajar
Diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan mekanisme kerja obat di tempat kerjanya baik melalui reseptor ataupun
tanpa melalui reseptor beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Menyebutkan 4 macam klasifikasi reseptor obat.
3. Menjelaskan interaksi obat dengan reseptor dan menjelaskan mekanisme sinyal
transduksinya.
4. Menjelaskan perbedaan agonis dan antagonis reseptor.
5. Menjelaskan mekanisme regulasi reseptor.
6. Menjelaskan aplikasi kurva dosis respon berdasar graded respons ataupun quantal
respons
1
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
Baca dan jawablah latihan kasus di bawah ini serta tuliskan referensi jurnalnya.
KASUS 1a
Laki-laki, 60 tahun mengeluhkan sering merasa berdebar dan cepat lelah. Gejala tersebut
memburuk beberapa bulan terakhir. Penderita memiliki riwayat hipertensi dan penyakit jantung
koroner. Hasil pemeriksaan fisik: TD: 160/90 mmHg, N: 89x/meniy, RR: 23x/menit, t: 36.5C.
dokter memutuskan untuk merespkan obat β1-blocker untuk mengontrol tekanan darah dan
melindungi jantungnya.
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan obat β1-blocker?
2. Jelaskan bagaimanakah mekanisme kerja obat β1-blocker? dan bagaimana mekanisme sinyal
transduksinya? (jelaskan dengan gambar)
3. Sebutkan klasifikasi reseptor sebagai tempat kerja obat berdasarkan pembagian sinyal
transduksinya dan jelaskan secara skematis urutan mekanisme sinyal transduksinya. (jelaskan
dengan membuat skema)
4. Apakah terdapat obat yang bekerja tanpa melalui reseptor dalam memberikan efek? Jika Ya
jelaskan mekanismenya dan sebutkan contohnya! Jika Tidak sebutkan alasannya!
5. β1-blocker merupakan antagonis β1reseptor adrenergik yang kompetitif atau non kompetitif
. Jelaskan dengan gambar perbedaan antagonis kompetitif dan non kompetitif
2
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
KASUS 1b
Sebulan setelah penggunaan obat tersebut penderita kembali kontrol dan diketahui mengalami
batuk kronis dan sesak napas (bronkokonstriksi). Penderita merupakan perokok aktif selama 20
tahun. Penderita mengatakan gejala ini memberat setelah mendapat terapi β1-blocker 8 minggu
yang lalu. Dokter mendiagnosis pasien menderita PPOK.
7. Pada kasus di atas, adakah hubungan antara keluhan bronkokonstriksi dengan penggunaan
obat β1-blocker ? Jelaskan!
8. Penderita tersebut sudah berusia lanjut. Apakah ada perubahan reseptor pada usia lanjut
sehingga mempengaruhi efek obat yang ditimbulkan? Respons reseptor dapat berubah,
dipengaruhi faktor apa saja, jelaskan!
KASUS 2
Sebagai seorang dokter saudara didatangi oleh petugas dari pabrik obat (medical
representative) yang menawarkan obat agonis reseptor adrenergic-β baru (obat B dan C)) dengan
membawa brosur obat. Dari brosur obat dapat dibaca hasil penelitian yang membandingkan obat
baru B dengan obat standart (obat A) yang bekerja pada reseptor yang sama, dengan
mengunakan organ terisolasi. Hasilnya berupa kurva dosis respon sebagai berikut
120
100 A
B
80
% Efek
60
C
40
20
0
-8 -7 -6 -5 -4 -3
Log (kosentrasi)
Pertanyaan :
1. Berdasarkan kurva di atas, bagaimana potensi obat B dibanding obat A?
2. Apa saja yang menentukan potensi suatu obat?
3. Bagaimana perbandingan effikasi obat A, B dan C?
4. Apa saja yang menentukan effikasi suatu obat?
3
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
A. RUBRIK PENILAIAN
1. Penilaian Laporan Dan Diskusi
60 70 80
2. Penilaian Diskusi
Penambahan nilai bagi yang aktif dalam diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Bardal S, 2011, Applied Pharmacology, Elsevier & Saunders
Brunton Laurence, 2018, Goodman and Gilman's the Pharmacological Basis of Therapeutics, 13
ed, , McGraw Hilll education
Garg GR, 2015, Review of Pharmacology, nineth edition
Katzung angd Trevor, Basic and Clinical Pharmacology, 13 ed, Lange MCGraw Hill
Tripathi KD, 2013 Essentials of Medical Pharmacology, seventh edition, Jaypee brothers medical
Publisher
Wells BG, 2015, Pharmacotheraphy Handbook nineth edition
4
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I, TA 2023-2024
I. Tujuan Belajar
1. Memahami prinsip–prinsip percobaan farmakologi dengan menggunakan sediaan
jaringan usus terpisah
2. Memahami efek farmakologis obat agonis dan antagonis pada jaringan usus terpisah
3. Menghitung afinitas dan seletifitas obat terhadap reseptor pada sediaan usus terpisah
1
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I, TA 2023-2024
k + 1
A + R AR
k - 1
Ada 2 macam metoda organ terpisah, yaitu yang disertai saraf dan tidak disertai saraf.
Dengan metoda ini dapat diamati respon organ terhadap pemberian obat.
Respon organ terhadap obat dapat diukur secara kualitatif dan kuantitatif sehingga dapat
digunakan untuk menghitung afinitas obat terhadap reseptor. Pada praktikumini
digunakan beberapa konsentrasi obat untuk melihat efeknya terhadap organ terpisah
(usus)
2
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I, TA 2023-2024
Ileum dimasukkan ke dalam organ bath yang berisi larutan tyrode dengan temperatur 370
C dan diaerasi dengan udara dari pompa udara
e) Lakukan washing atau gantilah larutan dengan volume yang sama setelah kontraksi usus
mulai turun (lebih kurang 1 menit). Tunggu aktivitas ileum kembali normal (sampai
gambaran base line), lebih kurang 3 menit, sebelum mulai melakukan perekaman
berikutnya dg antagonis kolinoseptor
f) Injeksikan antagonis kolinoseptor (atropin) sebesar 0,2 ul dengan konsentrasi 3 x 10-6M.
Konsentrasi atropin dalam organ bath 3 x 10-8 M (volume larutan 25ml). Tunggu 1 menit
g) Injeksi agonis kolinoseptor sesuai langkah pada poin d)
3
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I, TA 2023-2024
IX. TUGAS :
1. Buatlah kurva dosis-efek Metakolin tanpa atropin
2. Buatlah kurva dosis-efek Metakolin dengan atropin
3. Bahaslah hasil praktikum dan sesuaikah dengan teori/jurnal yang ada ?
a) Prinsip praktikum sediaan organ terpisah (isolated organ)
Syarat viabilitas isolated organ
b) Prinsip Kontraksi Usus sebagai organ otonomik
Persarafan otonomik usus
Isolated usus – masih ada efek kontraksi (pada praktikum)
c) Prinsip Kerja Obat pada Reseptor
Teori Okupansi
d) Prinsip kerja Agonis
Hasil Praktikum bagaimana (lihat grafik kymograf dan kurva dosis-efek
Metakolin)
Mekanisme sinyal transduksi Metakolin s.d timbul efek kontraksi (jelaskan
dengan diagram/kerangka konsep/gambar)
e) Prinsip Kerja antagonis
Hasil Praktikum bagaimana (lihat grafik kymograf)
Mekanisme sinyal transduksi Atropin (jelaskan dengan diagram/kerangka
konsep/gambar)
f) Membandingkan affinitas dan effikasi Metakolin jika diberikan metakolin saja dengan
jika diberikan Atropin dulu kemudian Metakolin
Prinsip kerja antagonis kompetitif dan non kompetitif (jelaskan dengan gambar
dan sertakan referensi)
Hasil praktikum bagaimana (lihat grafik kymograf dan kurva dosis-efek
Atropin +metakolin)
Tentukan Kerja Atropin sebagai antagonis kompetitif atau non kompetitif
berdasarkan hasil afinitas dan effikasinya.
Kesimpulan: bagaimana pengaruh pemberian suatu antagonis kompetitif non
kompetitif terhadap affinitas dan effikasi agonis.
g) Buatlah laporan per kelompok dalam bentuk makalah dan siapkan ppt nya untuk
dipresentasikan di depan kelas (cantumkan gambar/skema dalam ppt)
4
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I, TA 2023-2024
X. RUBRIK PENILAIAN
1. Penilaian Laporan Dan Diskusi
60 70 80
2. Penilaian Diskusi
Penambahan nilai bagi yang aktif dalam diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Brunton Laurence, 2018, Goodman and Gilman's the Pharmacological Basis of Therapeutics, 13
ed, , McGraw Hilll education
Katzung angd Trevor, Basic and Clinical Pharmacology, 13 ed, Lange MCGraw Hill
Wells BG, Dipiro JT, Dipiro CV, Schwinghammer TL, 2009, Pharmacotherapy Handbook
Mary Anne Koda-Kimble et al, 2009, Applied therapeutics: the clinical use of drugs – 9th ed.
Lippincott Williams & Wilkins
Katz, 2011, Pharmacotherapy Principles & Practice Study Guide: A Case-Based Care-Plane
Approach, thre McGraw Hill Companies
Wells BG, 2015, Pharmacotheraphy Handbook nineth edition
Garg GR, 2015, Review of Pharmacology, nineth edition
Bardal S, 2011, Applied Pharmacology, Elsevier & Saunders
Tripathi KD, 2013 Essentials of Medical Pharmacology, seventh edition, Jaypee brothers medical
Publisher
Rotter JM, 2008 A Textbook of Clinical Pharmacology and Therapeutics, fifth edition
Ion Walker, 2012, Clinical Pharmacy and Therapeutics, fifth edition
Schwinghammerr, 2009, Casebook a patient-focused approach, seventh edition
Clark, 2012 Lippincott’s Illustrated Reviews: Pharmacology, fiveth edition
5
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
MODUL DISKUSI
HASIL PRAKTIKUM RESEPTOR KOLINERGIK DI USUS DAN APLIKASI PRINSIP
FARMAKODINAMIK-SSO DALAM KLINIK
Penulis: Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes dan dr. Tara Mandiricha, M.Si
I. Tujuan Belajar
Diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan target kerja obat-obat yang mempengaruhi fisiologi SSO
2. Menjelaskan mekanisme sinyal transduksi beberapa obat simpatomimetik, simpatolitik,
parasimpatomimetik dan parasimpatolitik.
3. Menjelaskan spektrum efek obat-obat simpatomimetik, simpatolitik, parasimpato-
mimetik dan parasimpatolitik.
4. Menjelaskan contoh penggunaan obat-obat simpatomimetik, simpatolitik, parasimpato-
mimetik dan parasimpatolitik di klinik.
1
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
Neurotransmitter bekerja pada efektor organ melalui beberapa reseptor. Ikatan dengan
reseptor tersebut menyebabkan peningkatan jumlah second messenger dalam sel atau
menyebabkan terbukanya berbagai kanal ion.
Di dalam tubuh kita ada beberapa organ vital yang penting untuk mempertahankan
fungsi fisiologis tubuh. Fungsi fisiologis tersebut dipertahankan oleh aktivitas saraf simpatis
atau saraf parasimpatis pada ogan dan system. Aktivitas saraf otonom para organ dan system
selain tergantung pada distribusi reseptor pada organ tersebut juga tergantung pada
bagaimana dominasi persarafan simpatis atau parasimpatis pada organ tersebut.
Aktifitas saraf otonom tergantung pada ketersediaan neurotransmitter endogen
seperti noradrenalin dan asetilkolin, namun banyak bahan eksogen yang berbetuk agonis,
antagonis atau bahan kimia/obat yang dapat meningkatkan neurotransmitter di celah sinap
yang tentunya akan mempengaruhi aktivitas organ atau system di dalam tubuh.
KASUS 1
Seorang pria usia 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan dada berdebar-debar (takikardi) dan
sulit menelan. Menurut informasi yang diberikan temannya, penderita secara tidak sengaja
mengonsumsi sejumlah tablet yang diyakini mengandung atropin selama pesta 1 jam yang lalu.
Hasil konsentrasi serum atropin dalam darah (4 jam setelah konsumsi) adalah 244 ng/mL.
a. Apakah kemungkinan yang terjadi pada pasien tersebut?
b. Bagaimana farmakodinamik obat atropine? (Jelaskan dengan gambar dan sertakan
referensinya)
c. Tanda dan gejala apa saja yang mungkin didapatkan pada pasien tersebut ?
d. Atropin bekerja pada reseptor. Jelaskan pada kondisi pasien tersebut, agen obat
(antidotum) apakah yang dapat diberikan untuk mengatasi keluhan ( agen yang bekerja
pada reseptor yang sama) ? Berikan alasannya!
e. Pada penggunaan obat pada poin d tersebut, dapat muncul berbagai tanda dan gejala,
jelaskan dengan mengisi table di bawah ini
2
Modul Praktikum Farmakologi Blok Respirasi Kardiovaskuler I TA 2023-2024
f. Sebagian besar organ tubuh kita mendapat innervasi simpatis dan parasimpatis yang
setimbang. Buatlah dalam bentuk table, berdasarkan jenis reseptor nya baik kolinergik
maupun adrenergik, reseptor manakah yang paling dominan pada masing-masing organ?
(jelaskan berdasarkan referensi terbaru dan lampirkan jurnalnya)
DAFTAR PUSTAKA
Bardal S, 2011, Applied Pharmacology, Elsevier & Saunders
Brunton Laurence, 2018, Goodman and Gilman's the Pharmacological Basis of Therapeutics, 13
ed, , McGraw Hilll education
Garg GR, 2015, Review of Pharmacology, nineth edition
Katzung angd Trevor, Basic and Clinical Pharmacology, 13 ed, Lange MCGraw Hill
Tripathi KD, 2013 Essentials of Medical Pharmacology, seventh edition, Jaypee brothers medical
Publisher
Wells BG, 2015, Pharmacotheraphy Handbook nineth edition