PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
PETUNJUK UMUM
2. CARA PELAKSANAAN
2.1. Dengan menggunakan PENUNTUN PRAKTIKUM
sebagai pegangan
hanya berfungsi
3. PENILAIAN / EVALUASI
3.1. Penilaian terhadap kesungguhan/ketekunan
yang dilakukan
tertulis.
4. HAL-HAL
HAL YANG DIHARAPKAN DARI MAHASISWA
4.1. Lakukanlah praktikum sebaik-baiknya
sebaik
dan dengan tertib
melakukan
praktikum,
aktikum, agar percobaan-percobaan
percobaan percobaan yang saudara lakukan
dapat
bermanfaat.
4.3. Ambillah pelajaran sebanyak mungkin dari percobaan-percobaan
percobaan percobaan yang
saudara lakukan , oleh karena percobaan ini hanya satu kali
dilaksanakan.
4.4. Perlakukan binatang percobaan sebaik-baiknya.
sebaik
4.5. Berhati-hatilah
hatilah menggunakan alat-alat
alat
maupun bahan-bahan
bahan percobaan
4.6. Mahasiswa yang memecahkan / merusak / menghilangkan alat
alat-alat /
barang-barang,
barang, harus menggantinya dengan dua alat/barang baru yang
sama
PRAKTIKUM ED50
Tujuan dari terapeutik adalah mencapai efek terapi yang diinginkan dengan
efrek merugikan yang minimal. Untuk memilih diantara banyak obat dan
menentukan dosis yang tepat dari suatu obat, sorang dokter harus mengetahui
potensi farmakologik relatif
dan efikasi
efi
maksimal dari obat-obatan
obatan dalam
mencitnya tidur apa tidak. Untuk mengevaluasinya, taruh mencitnya di atas jaring
kawat lalu miringkan, jika mencitnya jatuh atau tidak bisa mengcengkeram jaring
kawat dengan erat berarti mencit sudah tidur. Catat hasil pengamatan tersebut pada
tabel, apabila mencit tidur diberi nilai 1 sedangkan jika tidak diberi nilai 0.
Menit
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Dosis I
Dosis II
Dosis III
Dosis IV
15
0000
30
0011
0001
0011
0111
45
60
Dari hasil evaluasi tersebut maka nilai ED50 dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
Log ED50 = Log D + d (f+1)
Keterangan:
ED50
Dengan menggunakan confidence interval (CI) 95%, maka dapat dihitung ED50
95% dengan menggunakan rumus:
Log ED50 95% = Log m 2 log m
Keterangan:
ED50 95%
Log m
= Log ED50
log m
=df
= nilai tabel
HASIL PERHITUNGAN
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan gambaran konsep mekanisme kerja
dari obat analgetik antiinflamasi golongan NSAID.
2. Alat Penelitian
a. Jarum oral (ujung tumpul)
b. Spuit injeksi (0,1-1
1 ml)
c. Beker glass
d. Stopwatch
e. Lumpang
3. Hewan uji: Mencit putih umur 2-3 bulan dengan berat badan 20-30 g
CARA KERJA
1. Sebelum dipergunakan, hewan uji yaitu mencit diadaptasikan dulu dengan
lingkungan yaitu laboratorium farmakologi. Hewan uji yang digunakan diberi
pakan dan minum yang sama. Sebelum dipergunakan hewan uji dipuasakan
terlebih dahulu selama 18 jam
ja tetapi tetap diberi minum.
2. Siapkan semua alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
3. Siapkan mencit yang akan diberi perlakuan dalam praktikum ini. Mencit yang
dipergunakan sebanyak 10 ekor mencit yang dibagi ke dalam 2 kelompok
dengan masing-masing
masing kelompok berjumlah lima ekor mencit dengan
perlakuan sebagai berikut :
a. Kelompok I (kontrol) untuk mencit yang diberi akuades.
b. Kelompok II (perlakuan) untuk mencit yang diberi parasetamol.
4. Beri perlakuan pada mencit sesuai dengan kelompoknya.
Akuades dan
Kelompok
10
15
20
25
30
Kontrol
Parasetamol
% daya analgesik = ( K- P )
X 100%
K
K : Jumlah kumulatif geliat kontrol
P : Jumlah kumulatif geliat perlakuan
HASIL PERHITUNGAN
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
Sebagai
dipotong
sependek mungkin
pemeriksaan .
.Kemudian
kelinci dimasukkan
waktu mengadakan
Reflek cahaya
mata yang
yang tidak
diteteskan
obat. Setelah
selesai
pemeriksaan, mata yang diteteskan obat dicuci/ diteteskan dengan larutan garam
fisiologis untuk menghilangkan pengaruh obat. Lima menit kemudian percobaan
dilanjutkan dengan menetesi obat berikutnya pada
pada mata yang tadinya diguanakan
sebagai pembanding. Lakukan pemeriksaan seperti tersebut di atas. Demikianlah
selanjutnya secara bergantian menggunakan mata yang sebelah untuk pemberian
obat sedangkan mata yang sebelahnya digunakan sebagai pembanding sampai
seluruh percobaan selesai.
Adapun obat obat yang digunakan pada percobaan ini antara lain :
o Pilocarpine
2%
o Atropine
2%
o Adrenaline
- 2 %
PERHATIAN
a.
b. Pada pemeriksaan
refleks
cahaya kecuali
memperhatikan positif
PERTANYAAN
1.
2.
Bagaimanakah
pilocarpine
Bagaimana hal ini dapat dijelaskan ? Apakah dasar bukti penjelasan ini ?
Apakah atropine masih digunakan di klinik ?. Sebutkan beberapa keadaan
dimana atropine digunakan sebagai obat tetes mata dan jelaskan pula
tujuan penggunaannya ? Apakah beda khasiat atropine dan pilocarpine pada
mata ?
3.
Pilocarpine? Sebutkan
keadaan / kelainan
dimana
HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
Lidocain
Lidocain Adrenalin
pemeriksaan di atas dengan menggunakan jarum tumpul dan jarum tajam setiap 5
menit sampat menit ke 30. Catatlah hasil pemeriksaan
Untuk kelompok
menggunakan obat yang berbeda dengan kelompok yang pertama. Catatlah hasil
pemeriksaan
PERTANYAAN
1. Bagaimanakah hasil percobaan dengan menggunakan procaine HCL? .
Bagaimanakah onset dan duration of action dari procaine HCL ini
ini? Apakah
kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan
4.
Apakah
pakah kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini sehubungan dengan
penggunaan klinik dari Lidocaine sebagai anestesi lokal ?
5.
6.
Apakah perbedaan
HASIL PENGAMATAN
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
6. Lain lain : muntah, ronchi, warna daun telinga dan lain lain
Setelah semua dicatat dengan lengkap , barulah percobaan dapat dimulai. Pasanglah
corong ( cono ) pada moncong kelinci dengan baik dan mulailah dengan meneteskan
ether dengan kecepatan kira-kira
kira
60 tetes/menit.
Catatlah waktu :
1. mulai meneteskan ether
2. adanya tanda-tanda
tanda dari tiap-tiap
tiap
stage
3. dimana binatang percobaan telah berada dalam anestesi cukup sehingga operasi
dapat dimulai .
Bila keadaaan terakhir ini telah dicapai ( stage of anestesia ) pertahankanlah
keadaan ini untuk beberapa menit ( 5 menit ) dan perhatikan/periksalah keadaan
binatang percobaan (seperti di atas ) tanpa menambah ether lagi. Kemudian
biarkanlah kelinci bangun/sadar kembali , dan catatlah waktunya. Selama percobaan
catatlah hal-hal
hal yang perlu dan perhatikanlah keadaan tiap-tiap
tiap stage. Hitunglah
jumlah ether yang digunakan.
PERHATIAN
a. Perhatikanlah hal-hal
hal yang menetukan dari tiap-tiap
tiap
stage (tanda-tanda)
tanda) .
b. Perhatikan cara memasang corong sehingga kelinci tidak terganggu.
c. Amatilah keadaan binatang percobaan selama
selama percobaan berjalan , terutama
pada waktu perubahan-perubahan
perubahan stage sebaik-baiknya
sebaik
.
PERTANYAAN
1. Apakah semua stage pada anestesi umum dengan ether dapat dilihat pada
percobaan ini ?
2. Bila dapat
yang didapatkan
pada
waktu
binatang
1. Catatlah waktu
2. Hasil pemeriksaaan :
1.1. sebelum
ebelum anestesi dimulai
pernafasan :
frekuensi : ..
teratur
jenis
:..
:..
dalamnya : .
auscultasi :
ronchi :.
Lain-lain
lain :..
mata
:.
rasa nyeri :
salivasi :
berada
dalam keadaan
anestesi
c. Jumlah anestesi yang digunakan
memberikan
premedikasi atropine ( morphine 0,5 % ---5 mg/kgBB, atropine 0,5 % --55 mg/kgBB)
dan membandingkannya dengan percobaan
percobaan tanpa premedikasi. Apakah keuntungan
premedikasi morphine-atropine
atropine pada anestesi umum dengan ether ?
HASIL PERHITUNGAN
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
masing marmut dimasukkan ke dalam pipa paralon , dimana salah satu ujung
tertutup dan ujung lainnya dibuat dua lubang pada sisi yang berlawanan
berlawanan dan bisa
dimasuki batang besi. Pipa paralon ini diletakkan pada penyangga dan dibawah pipa
paralon
dan kemudian
dibandingkan.
PERHATIAN
a. Pada tiap-tiap
tiap penyuntikan obat hendaknya dilakukan secara perlahan
perlahan-lahan
dan tepat .
b. Perhatikan sebaik-baiknya
baiknya cara mempersiapkan binatang percobaan
PERTANYAAN
1. Bagaimana pengeluaran urine setelah pemberian lasix ( furosemide ) ? Dan
apakah bedanya dengan pemberian aqubidest ?
2. Hitunglah pengeluaran urine pada marmut yang diberi lasix ( furosemide )
bandingkanlah dengan kontrol
3. Dimanakah kerja
HASIL PERHITUNGAN
Obat
30
45
60
75
90
Furosemid
Aquades
KESIMPULAN
REFERENSI
Katzung. 2005.Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC Jakarta.
Staf FKUI. 2006. Farmakologi dan Terapi, Edisi Kelima. Balai Penerbit FK UI, Jakarta
PENGESAHAN PRAKTIKUM
Mataram, .........................
Pembimbing Praktikum
(.................................)
LAMPIRAN 1
Konversi
Spesies
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmot
400 g
Kelinci
1,5 kg
Kucing
2 kg
Monyet
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Manusia
50 kg
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmot
400 g
Kelinci
1,5 kg
Kucing
2 kg
Monyet
4 kg
Anjing
12 kg
Manusia
70 kg
Manusia
50 kg
1.0
7.0
12.25
27.8
29.7
64.1
124.2
387.9
277.1
0.14
1.0
1.74
3.9
4.2
9.2
17.8
56.0
39.9
0.08
0.57
1.0
2.25
2.4
5.2
10.2
31.5
22.5
0.04
0.25
0.44
1.0
1.08
2.4
4.5
14.2
10.1
0.03
0.23
0.41
0.92
1.0
2.2
4.1
13.0
9.3
0.016
0.11
0.19
0.42
0.45
1.0
1.9
6.1
4.4
0.008
0.06
0.10
0.22
0.24
0.52
1.0
3.1
2.2
0.0026
0.018
0.031
0.07
0.076
0.16
0.32
1.0
0.7
0.0036
0.025
0.043
0.10
0.106
0.22
0.45
1.4
1.0
Dikutip dari :
Ghosh M.N., 1971. Fundamentals of Experimental Pharmacology, Scientific Book
agency, Calcuta
Untuk menentukan dosis absolut beberapa spesies yang tercantum dalam baris
paling atas, dosis per berat badan absolut beberapa spesies yang dicantumkan pada
kolom kiri dikalikan dengan nilai konversi yang terdapat pada potongan baris dan
kolom yang sesuai.