Anda di halaman 1dari 14

Praktikum Farmakologi

2020-2021

PENGUJIAN AKTIVITAS
OBAT SEDATIF-HIPNOTIK

Nama Mahasiswa : Alve Maria Marsela Dendot


NRP : 2443019301
Golongan / Kelompok: S/5
AKTIVITAS PRAKTIKUM
1. Membahas pertanyaan awal dari tugas yang telah diupload dan
pustaka acuan
2. Membahas pertanyaan yang muncul selama proses diskusi praktikum
3. Membahas hasil Praktikum dalam Tabel dihubungkan dengan landasan
teori
4. Proses diskusi akan dipandu oleh asisten melalui Zoom/Google Meet
5. Membahas pertanyaan penuntun untuk membuat Laporan
6. Pembuatan Laporan
7. Upload Laporan (maksimal H+6 Pk. 17.00 WIB)
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu membedakan efek obat sedatif dan hipnotik pada hewan
coba.
2. Mengetahui berbagai instrument yang dapat digunakan untuk
menguji efek sedatif.
PUSTAKA ACUAN
• Buku Basic and Clinical Pharmacology 14th Ed. (Katzung,
Bertram G., 2017) :
Chapter 21-22, halaman 367-395

• Buku Medical Pharmacology at a Glance :


Chapter 24, halaman 48-49

• E-book dapat didownload pada link berikut:


http://bit.ly/LITERATUREFARMAKOLOGI2021
PERSIAPKAN JAWABAN
PERTANYAAN BERIKUT DAN
SUBMIT DI BELLA
1.Sebutkan yang tergolong dalam Neurotransmitter Asam Amino !
Jawab : GABA Dan Glutamat
2.Apa yang anda ketahui tentang GABA ?
Jawab :Asam γ-aminobutirat adalah neurotransmiter dan hormon otak yang
menghambat reaksi-reaksi dan tanggapan neurologis yang tidak
menguntungkan. GABA terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai
belahan otak, yaitu sekitar 1.000 kali lebih tinggi daripada kadar
neurotransmiter monoamina lainnya, pada tempat yang sama.
3.Interneuron melepaskan transmitter GABA di Sistem Saraf Pusat
4.Reseptor GABA dibagi menjadi 2 yakni GABA-A Dan GABA-B .
5.Apa perbedaan kedua reseptor GABA yang di soal no 4 ?
Jawab : Reseptor GABA-A : Meregulasi pemasukan ion klorida ke dalam sel.
Sedangkan GABA-B : Meregulasi pemasukan ion kalsium kedalam sel .
6 . Apa yang dimaksud dengan obat sedatif ?
Jawab : Sedatif adalah obat yang mengurangi kecemasan Dan
menimbulkan efek menenangkan tanpa menimbulkan gangguan pada
fungsi mental ataupun motorik. Sedatif adalah obat yang bekerja
sebagai depresan terhadap sistem saraf pusat dengan mengurangi
secara ringan kepekaan sistem saraf pusat sehingga aktivitas
fisiologi menjadi ringan dan memberikan efek menenangkan pada
pemakai, tetapi tidak menyebabkan penggunanya mengantuk atau
sampai tertidur.
7. Bagaimana dengan derajat depresi yang dihasilkan oleh obat
sedatif ?
Jawab :Derajat depresi yang ditimbulkan Oleh sedatif harus sesuai
dengan efektivitas yang diharapkan.
8 . Apa yang dimaksud dengan obat hipnotik ?
Jawab :Hipnotik adalah obat yang bekerja sebagai depresan terhadap
sistem Saraf pusat sehingga menyebabkan tidur ,menambah
keinginan tidur dan mempermudah tidur.
9. Bagaimana dengan derajat depresi yang dihasilkan oleh obat
hipnotik ?
Jawab :Depresi yang ditimbulkan lebih kuat daripada sedatif. Pada
umumnya obat sedatif dapat menimbulkan efek hipnotik dengan
meningkatkan dosis pemberiannya
10. Jelaskan hubungan dosis-respons pada gambar
kurva di bawah ini !
Obat A termasuk farmakokinetika linier, peningkatan dosis
berbanding lurus dengan efek hipnosis hingga pada anestesi
pada indeks keamananya sempit.
Obat B termasuk farmakokinetika non linier, pada
peningkatan dosis tidak berbanding lurus dengan efek
hipnosis hingga pada anestesi dan pada indeks
keamanannya lebar.
11. Berikan contoh Golongan obat yang termasuk dalam Obat A dan Obat B pada
gambar di atas !
Jawab : Pada obat A contohnya obat golongan Barbiturat dan pada obat B contohnya
obat golongan Benzodiazepine
12. Pada praktikum ini, akan digunakan obat Fenobarbital-Na.
a. Fenobarbital termasuk dalam golongan obat apa?
• Golongan obat barbiturat
b. Bagaimanakah mekanisme kerja obat tersebut ?
• Mekanisme fenobarbital bekerja pada reseptor GABA-A meningkatkan kerja
reseptor GABA dan memperlama pembukaan kanal untuk Cl- dan penurunan
membaran potensial di intra sel kemudian terjadi hiperpolarisasi, sehingga
susah untuk terjadi depolarisasi lagi dan akhirnya eksitabilitas neuron yang
berkurang
c. Memiliki durasi kerja short / intermediet/ long acting ?
• Durasi kerja dari fenobarbital termasuk long acting
13. Tuliskan cara perhitungan dosis dan volume pemberian serta pengenceran (bila
diperlukan) pada praktikum ini apabila diketahui :
• Dosis pada mencit : 40 mg/kgBB (ip), berat mencit : 30 g, sediaan
Fenobarbital : 100 mg/mL.
Jawaban:
Dosis mencit: 30 g/1000 g x 40 mg= 1,2 mg
Vp: 1,2 mg/100 mg x 1 ml= 0,012 < 0,05 ml
Fp: 0,05 ml/0,012 ml= 4,16 -> 5 kali
Jadi obat yang diambil, 0,05 ml yang akan dilarutkan ad WFI 0,25 ml dari larutan
hasil 5 kali pengenceran ini akan kita ambil sebanyak Vp: 5 x 0,012= 0,06 ml.
• Dosis pada mencit : 80 mg/kgBB (ip), berat mencit : 30 g,
sediaan Fenobarbital : 100 mg/mL.
Jawaban:
Dosis mencit: 30 g/1000 g x 80 mg= 2,4 mg
Vp: 2,4 mg/100 mg x 1 ml= 0,024 < 0,05 ml
Fp: 0,05 ml/0,024 ml= 2,08 -> 3 kali
Jadi obat yang diambil, 0,05 ml yang akan dilarutkan ad WFI
0,15 ml dari larutan hasil 3 kali pengenceran ini akan kita ambil
sebanyak Vp: 3 x 0,024=0,072 ml.

14. Pada praktikum ini digunakan alat yaitu Platform, Hole board,
dan Rotaroad. Carilah gambar dan prinsip cara pengujiannya
menggunakan alat ini !

15. Gambarkan skema kerja pada praktikum ini !


14. Pada praktikum ini digunakan alat yaitu Platform, Hole board, dan Rotaroad.
Carilah gambar dan prinsip cara pengujiannya menggunakan alat ini !
Platfrom : Dilakukan pengamatan pada aktivitas tubuh,
jumlah jengukan/menit dan kecepatan napas /
menit

Hole Board : Untuk melihat perubahan perilaku


eksplorasi dari hewan uji dengan
menggunakan alat Infra-red

Rotarod : Untuk pengujian sedatif-hipnotik. Alat ini


digunakan untuk menentukan waktu ketahanan
mencit terhadap perputaran roda dengan
kecepatan tertentu. Efek sedatif-hipnotik
diperlihatkan dengan semakin cepatnya mencit
terjatuh dari rotarod.  
15. Skema

Anda mungkin juga menyukai