Anda di halaman 1dari 22

Hubungan Dosis Obat dan Repons, Penentuan Kadar

Indeks Terapi, dan LD50


12 March 2021
13:17
 

 Grafik hiperbola
 EC50 = Konsentrasi efek yang bisa memberikan 50% --> Bisa mengamati efek maksimum
 E = Efek yang diamati pada konsentrasi tertentu = Efek maks x Konsentrasi / Konsentrasi +
Konsentrasi efektif 50%
 
Hubungan konsentrasi obat dgn obat yg terikat pada reseptor

 Bisa ngitung jumlah obat yang terikat pada reseptor


 Bmax = Konsentrasi total ikatan di reseptor
 Kd = konstanta disosiasi kesetimbangan (konsentrasi obat bebas di mana setengah fraksinya
terikat pada reseptor)
 Kd rendah maka pengikatannya tinggi
 
 Sumbu X ngeplot dosis dalam bentuk logaritmanya
 Sumbu Y efek atau respons
 Kurva sebelumnya hiperbola, kalau yg ini SIGMOID
 Di bagian tengah cendrung lurus
 

 Sbg x konsentrasi obat dalam bentuk asli ataupun dalam bentuk log
 Sb y efek atau respons
 Kalau sb y efek atau respons = hubungan bertingkat (graded)
 Nilai EC50 bisa ditentukan, tarik EC50 ke arah kurva trs tarik ke sumbu x ???
 Kedua obat punya nilai EC50 yang berbeda --> Lebih besar yang B
 
KEUNTUNGAN KURVA DOSIS BERTINGKAT?

 
 

 Keempat obat memiliki efektivitass yang berbeda


 Obat A dan B bisa memberikan efek pada dosis yg lebih rendah, jadi mereka disebut lebih
poten daripada obat C dan D
 Gimana hasil perbandingan antara obat A dan B? --> Dgn dosis yg lebih rendah, obat B bisa
mencapai respons terapi. B memiliki EC yang lebih rendah dibandingkan dengan obat A
 Mana obat yg memberikan efek maksimal? Kurva ACD responsnya tinggi
 
 Berapa banyak populasi yang memberikan respons, diplot di sumbu y???
 Kalau graded sumbu y-nya intensitas efek (efeknya maksimal apa engga), tapi kalau di
Quantal sumbu y-nya respons yg diberikan oleh populasi (apakah polulasinya 100 persen atau
50 persen atau sekian persen). Populasi = hewan percobaan/pasien
 Ada 2 kurva sigmoid di gambar. Yang biru = kurva yang timbul dari efek terapi. Yang kanan =
kurva yang muncul dari efek toksik (kematian)
 Dari gambar kita bisa nentuin efektif dose
 Caranya sama, ngeplot 50% dari sumbu y ke arah kurva terus turun ke sumbu x
 
 Indeks terapi = Rasio / perbandingan dosis yg LD/ED or TD (toxic)/ED
 Dari indeks terapi bisa nilai keamanan dari suatu obat
 Indeks terapi lebar = perbedaan antara ED sama LD makin jauh jadi obatnya makin aman.
Kalau indeks terapi kecil jadi ED sama LD-nya makin dekat (jadi dia berbahaya penggunaannya
harus diawasi)
 

 Kurva yang pertama timbul dari efek hipnosis (efek yang diinginkan)
 Kurva kedua muncul karena efek toksik berupa kematian
 Grafik quantal karena di sumbu y-nya adalah populasi
 

 Dosis efektif dan doksik toksi kadang2 sempit / berhimpitan rentang bedanya --> Harus hati2
karena lebih dikit konsentrasinya maka bisa mencapai LD / TD
 

 Warfarin = Obat pengencer darah [Gambar Pertama]


 Jendela terapinya sepit = Jarak antara efek terapi yg diinginkan dgn yg tdk diinginkan sgt
dekat
 Penicillin [Gambar Kedua]
 Jendela terapinya lebar = Perbedaan efek terapi dan efek yg tdk diinginkannya lebar jd
obatnya aman dibanding obat yg punya jendela terapi sempit
 
 Pada sebagian besar orang bisa tercapai pas di sebagian orang bisa toxic
 Bisa terjadi karena jendela terapinya sempit
 Obat ttp diberikan dgn dosis/konsentrasi obat yg dipantau
 Gmn mantaunya? Di RS untuk bbrp periode tertentu, pasien diambil darah trs diitung kadar
obat di dalam darah
 
OBAT LAIN YG PUNYA INDEKS TERAPI SEMPIT

 
 

 Jendela terapi lebar = Ga akan berimpitan


 Bisa diberikan dengan dosis yang lebih]
 
 Hubungan waktu dgn efek / konsentrasi obat di dalam darah
 Periode awal = lag time
 Obat akan menghasilkan efek setelah konsentrasi minimumnya tercapai
 Seiring waktu, efeknya akan meningkat maksimal kemudian akan menurun efeknya (efek ga
akan naik terus)
 Jendela terapi pada kurva = Perbedaan antara konsentrasi minimum obat yang memberikan
efek dengan konsentrasi minimum obat yang ngasilin efek toksik
 
ANOTHER JENDELA TERAPI
 

 Diazepam = Benzodiazepim
 Termasuk golongan obat sedatif-hipnotik
 Pd dosis rendah menyebabkan sedasi --> Punya aktivitas menghilangkan kecemasan
(ansiolitik)
 Pd dosis yg lebih tinggi kel obat ini bisa mendorong tidur (efek HIPNOSIS)
 Termasuk oabt yg menekan sist saraf pusat = Mendepresi sistem saraf pusat.
 Ketika dosis ditingkatkan efek depresi sist saraf meningkat hingga timbul efek anastesia -->
efek bius, timbul keadaan anastesia (tidak bisa merasakan / an-estesia)
 Sedasi --> ngantuk. Hipnosis--> tidur
 Ditingkatkan lagi bisa terjadi koma/menekan sistem pernafasan/menekan sistem
kardiovaskular

 Kalau ditingkatkan sampe dosis tertentu dia bisa toksik

 
 Antikonvulsan = Antikejang
 Relaksasi otot = Bisa melemahkan / merelekskan otot

 ^SALAH SATU KANAL ION


 Kanal ion Cl ada di tengah2 neurotransmitter GABA (Gama Amino Butiric Acid)
 Scr molekular dapat dilihat gambarannya
 Pada reseotir gaba ada 5 subunit. Hijau tua beta, hijau muda gama, kuning alfa
 Obat2 hipnotik sedatif kerjanya dii reseptor itu
 Barbiturat --> Fenobarbital, barbital itu nama kelompok obat.
 Ketika obat berikatan sama reseptornya maka dia akan menyebabkank kanal ion klorida
terbuka maka ion Cl- yang banyak di luar sel akan masuk ke dalam sel. Di dalam sel akan
menyebabkan keadaan hiperpolarisasi (konsentrasi/muatan dalam sel makin meningkat,
muatannya negatif sama kayak muatan klorida yang masuk)
 Hiperpolarisasi menyebabkan keadaan depresi pada sistem saraf pusat
 Mekanisme lebih detailnya dipelajari dalam teori BBM akan terjadi serangkaian perubahan
biokimia sampai timbul efek depresi sistem saraf pusat
 
PROCEDURE

 
 Sesuai prinsip 3R: Replacement, Reduction, dan Refinement
 Setelah mencit dikelompokkan, kemudian dikasih tanda
 Mencitnya dalam keadaan puasa supaya absorpsi obatnya maksimal ga dipengaruhi sama
obat yang ada di saluran pencernaan. Puasanya berapa lama? Yang umum untuk mencit itu
lebih pende waktu puasanya sekitar 4-5 jam. Kalau tikus bisa lebih panjang 12 jam
 Air minum tetap dimasukkan karena ga dipuasakan. Air minum pengaruhnya minimal thd
absorpsi obat
 Setelah itu diberikan sama dosis yg sesuai
 Volumenya disesuaikan. Peroral untuk mencit maksimalnya 1 mL
 
 Sbg parameter mencitnya hipnosis atau yang lain dengan cara mengamati righting refleks -->
keadaan dimana mencit kalau normal dia bisa righting refleks kalau dibalikkin bakal balikkin
diri lagi ke posisis semula (kakinya bakal napak)
 Kalau dia hipnosis kondisinya, righting refleksnya hilang
 Kalau mati sama juga
 Kapan munculnya righting refleks dicatat donyatakan sebagai ONSET
 DURASI = lamanya dia …? Lama kerja
 Dari percobaan yg sebenrnya bisa dapetin data
 ….. Ubah dlm bentuk suspensi, baru diberikan ke mencit
 Diazepam lazimnya 2mg buat manusia, ada jg 5mg yg lebih kuat
 
 
 Pembawa = Cairan yang digunakan untuk melarutkan obat uji
 Diazepam ga alarut dalam air jadi dibantu sama pensuspensi --> Natrium … CNC? Dia bisa
membantu mensuspensikan / mendispersikan menyebarkan bahan yang tidak larut air jadi
larut air
 Ada juga PGA Pulvis Goum? Arabicum konsentrasinya Cuma 2%
 
 Knp perlu ada kontrol negatif? Supaya kita bisa tau efek yg muncul pd kelompok uji bukan
pengaruh pembawanya tapi pengaruh bahan uji
 Bahan pembawa yg digunakan harus bersifat INERT --> tidak reaktif alias netral
 Pd pengujian obat2 tertentu, calon obat baru yg berasal dr bahan alam
 Bisa juga pake kontrol positif. Obat apa? Biasanya obat yg sudah dikenal, beredar di pasaran
 Dgn menggunakank kontrol + bisa tau posisi bahan uji yg kita cobakan
 
 Supaya bisa mengetahui cara perhitungan dan analisis data, dibuat dummy data hasil
pengamatan
 Kontrol negatif masih nunjukkin righting reflex, kalau dibalikkin dia bisa balik lagi
 

 Ngitungnya berapa yg hipnosis atau mati dibagi total mencit (5) dikali 100
 
 Respons binomial = Respons antara ya/tidak atau mati/hidup
 Caranya mengubah data yg di tabel jadi bentuk probitnya
 

 Persen hipnosis diganti jadi persen probit


 Persen mati diubah jd probit yg mati
 Gmn caranya? Pake tabel transformasi persentase efek ke nilai probit

 Ambil nilai probit dari tabel (liat yang dikotak2in merah)


 Nanti dapet data tabel yang tadi, terus selanjutnya masukkin ke excel
 
 Sb x = Konsentrasi yg Log10
 Ada yg kelewat……..
 Dapet tabel lagi terus dikopi ke jenda excel
 

 Dari situ bisa ngitung nilai x (2,05) untuk nilai y-nya 50%
??????????????????????????????????????????????????
 Insert kurva yg scatter terus klik kanan
 
 
 Pokonya abis dapet ED50 sama LD50 kita bisa itung indeks terapi sama jendela diazepamnya
 Apakah itu nunjukkin indeks terapi sesungguhnya? PERLU EVALUASI
 Apakah dosisnya udah memadai, rentang dosisnya memadai, dll.
 
TUTORIAL CARA ANALISIS PROBIT PAKE EXCEL

 
 Dari nilai LD50, bisa … dari bahan yang kita uji
 Konversi LD50 dari mencit ke tikus pake konversi yg ada di Modul 1 nanti bisa dinilai dia
masuk ke kategori mana
 
PEDOMAN NENTUIN LD50 --> PERKA, di internet ada banyak

 Dengan menggunakan metode itu, bisa nilai bahan uji masuk kee kategori yang mana
apakah aman, toxic
 Misal bentuk sediaan patch apakah dia mengiritasi scr dermal atau tidak? Bisa menggunakan
metode yg ada di PERKA isinya lengkap.
 PERKA BPOM mengacu ke WHO

 Bisa diekstrapolasi kepada manusia


 Tapi gabisa mutlak aman dipake manusia masih ada penilaian lebih lanjutnya karena kan itu
uji toksisitasnya pada hewan
 
 Nentuin LD50 pake uji toksisitas akut
 Bobot badan hewan juga dicek pas lagi pengamatan
 Lakukan juga pengujian pada kontrol negatif (yg gadapet obat)
Selain bobot badan, amati juga aktivitas farmakologis yang muncul --> Metode screening
farmakologi (pertemuan MINGDEP) [ melihat bbrp parameter / pengaruh bahan uji thd hewan
uji ]
 Amati juga apakah selama 14 hari percobaan hewan percoban ada yg mati apa engga. Kalau
ad yg mati otopsi buat liat pengaruh obat thd organ2 bagian dalam
 

Anda mungkin juga menyukai