Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ROM PADA PASIEN STROKE

Disusun Oleh:

1. Neng Fitriani

2. Nicky Ayu Vanessa

3. Reinaldy Qadarsyah

4. Tika Kartika

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok bahasan : ROM pada pasien stroke


2. Subpokok bahasan : Latihan ROM pada pasien stroke
3. Tempat : Ruangan Cut Nyak Dien
4. Waktu : 30 menit
5. Hari/Tanggal : Kamis, 02 Januari 2020
6. Sasaran : pasien stroke dan keluarga
7. Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Cirebon
8. Tujuan :
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, klien mampu melakukan latihan ROM secara
mandiri
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dapat:
1. Menyebutkan kembali tujuan dan manfaat dari senam latihan ROM bagi kesehatan,
setelah diberikan penyuluhan .
2. Mendemonstrasikan gerakan latihan ROM dengan benar.
9. Metode : Demonstrasi , Diskusi ,Tanya jawab
10. Media : Leaflet
11. Kegiatan
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaan 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam dan
2. perkenalan Memperhatikan
3. Apersepsi tentang latihan 2. Menjawab pertanyaaan
ROM tentang latihan ROM
4. Mengajukan pertanyaan untuk
menggali pengalaman sasaran
tentang latihan ROM

25 Kegiatan 1. Menjelaskan pengertian ROM 1. Klien menyimak penjelasan


Menit Inti 2. Menjelaskan tentang tujuan tentang pengertian ROM
dan manfaat latihan ROM 2. Klien mengemukakakan
3. Menjelaskan langkah-langkah pendapatnya tentang tujuan
ROM dan manfaat latihan ROM
4. Memberi kesempatan pada 3. Klien menyimak penjelasan
sasaran untuk mengajukan penyuluh tentang langkah-
pertanyaaan. langkah latihan ROM
5. Menjawab pertanyaan yang 4. Klien mengemukakakan
diajukan. tentang hal-hal yang belum
dipahami.
5. Klien menyimak ulasan dan
jawaban perawat.

10 Penutup Bersama-sama menyimpulkan : Bersama-sama menyimpulkan :


Menit
1. Pengertian latihan ROM 1. Pengertian latihan ROM
2. Tujuan dan manfaat latihan 2. Tujuan dan manfaat latihan
ROM ROM
3. Langkah-langkah ROM 3. Langkah-langkah ROM
12. Evaluasi Dan Prosedur
1. Selama dilakukan penyuluhan
2. Setelah dilakukan penyuluhan

Cara : Evaluasi lisan dan Demonstrasi

Butir-butir pertanyaaan :

1. Jelaskan pengertian ROM !


2. Sebutkan tujuan latihan ROM !
3. Demonstrasikan kembali langkah-langkah latihan ROM !
MATERI

A. Pengertian
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada
pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, disabilitas, atau trauma.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
ROM pasif adalah latihan gerak sendi menggunakan tenaga dari orang lain. Karena alasan
medis, pasien stroke pada fase akut akan dibatasi aktifitasnya. Namun pembatasan aktifitas itu
akan mengakibatkan sendi tidak bergerak, dan efek dari sendi tidak digerakkan dalam waktu
tertentu adalah kekakuan sendi atau keterbatan ROM. Pada fase ini tenaga kesehatan akan
menggerakkan persendian tangan dan kaki pasien stroke untuk menjaga agar tidak terjadi
kekakuan sendi atau keterbatasan ROM.

B. Tujuan
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2. Mencegah kekakuan pada sendi

C. Manfaat
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
2. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
3. Memperlancar sirkulasi darah
4. Memperbaiki kekuatan otot
5. Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan pergerakan sendi

D. Prinsip latihan ROM (range of motion)


Adapun prinsip latihan ROM (Range Of Motion), diantaranya :
1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari
2. ROM di lakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien, diagnosa, tanda-
tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah jari, lengan, siku, bahu,
tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-bagian yang di
curigai mengalami proses penyakit.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau perawatan rutin
telah di lakukan.

E. Jenis
1. ROM Aktif, yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan
energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan
pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).
Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .
2. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat)
atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang
gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot
orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.

F. Yang diperbolehkan melakakukan latihan ROM


1. Klien Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
2. Mempunyai kelemahan otot
3. Dalam proses penyembuhan fisik
4. Klien dengan tirah baring lama

G. Yang tidak diperbolehkan melakukan latihan ROM


1. Klien dengan patah tulang
2. Adanya sumbatan pada pembuluh darah
3. Kelainan sendi atau tulang
4. Klien yang tidak boleh melakukan pergerakan karena kasus penyakit (jantung)

H. Gerakan ROM Pasif


1. Menekuk dan meluruskan pergelangan tangan

2. Merenggangkan dan memutar jari-jari tangan

3. Memutar pergelangan tangan ke kanan dan kekiri


4. Menekuk dan meluruskan siku

5. Menekuk dan meluruskan sendi bahu

6. Mendekatkan dan menjauhkan tangan

7. Menekuk dan meluruskan jari-jari kaki


8. Menekuk telapak kaki kekanan dan kekiri

9. Menekuk dan meluruskan pergelangan kaki

10. Menekuk dan meluruskan lutut kaki

11. Memutar kaki kearah luar dan dalam


12. Menjauhkan dan mendekatkan kaki

I. Gerakan ROM Aktif


1. Latihan I
- Angkat tangan yang kontraktur menggunakan
tangan yang sehat ke atas.
- Letakkan kedua tangan diatas kepala.
- Kembalikan tangan ke posisi semula.
2. Latihan II
- Angkat tangan yang kontraktur melewati dada ke
arah tangan yang sehat.
- Kembalikan keposisi semula.

3. Latihan III
- Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan
yang sehat ke atas.
- Kembalikan ke posisi semula.
4. Latihan IV
- Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat.
- Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
- Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat
tidur.

5. Latihan V
- Pegang pergelangan tangan yang kontraktur
menggunakan tangan yang sehat angkat ke atas
dada.
- Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke
arah keluar.

6. Latihan VI
- Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan
tangan yang sehat kemudian luruskan.
- Putar ibu jari yang lemah menggunakan
tangan yang sehat.
7. Latihan VII
- Letakkan kaki yang sehat dibawah yang
kontraktur.
- Turunkan kaki yang sehat sehingga
punggung kaki yang sehat dibawah
pergelangan kaki yang kontraktur.
- Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan
kaki yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
8. Latihan VIII
- Angkat kaki yang kontraktur
menggunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3cm.
- Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin
kearah satu sisi kemudian ke sisi yang
satunya lagi.
- Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
9. Latihan IX
- Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu
pegang pada lutut yang kontraktur dengan tangan
yang lain.
- Dengan tangan yang lainnya penokong memegang
oinggang pasien.
- Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
- Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.
DAFTAR PUSTAKA

- Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,
Jakarta: EGC
- HERNAWATI, I. Y. (2009). PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN
PASKA STROKE HEMORAGE DEXTR STADIUM RECOVERY (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Anda mungkin juga menyukai