Disusun Oleh:
1. Neng Fitriani
3. Reinaldy Qadarsyah
4. Tika Kartika
Butir-butir pertanyaaan :
A. Pengertian
Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau persendian yang diberikan kepada
pasien yang mobilitas sendinya terbatas karena penyakit, disabilitas, atau trauma.
Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan
lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
ROM pasif adalah latihan gerak sendi menggunakan tenaga dari orang lain. Karena alasan
medis, pasien stroke pada fase akut akan dibatasi aktifitasnya. Namun pembatasan aktifitas itu
akan mengakibatkan sendi tidak bergerak, dan efek dari sendi tidak digerakkan dalam waktu
tertentu adalah kekakuan sendi atau keterbatan ROM. Pada fase ini tenaga kesehatan akan
menggerakkan persendian tangan dan kaki pasien stroke untuk menjaga agar tidak terjadi
kekakuan sendi atau keterbatasan ROM.
B. Tujuan
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot
2. Mencegah kekakuan pada sendi
C. Manfaat
1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan
2. Mencegah terjadinya kekakuan sendi
3. Memperlancar sirkulasi darah
4. Memperbaiki kekuatan otot
5. Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan pergerakan sendi
E. Jenis
1. ROM Aktif, yaitu gerakan yang dilakukan oleh seseorang (pasien) dengan menggunakan
energi sendiri. Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan
pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif).
Keuatan otot 75 %. Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
cara menggunakan otot-ototnya secara aktif .
2. ROM Pasif, yaitu energi yang dikeluarkan untuk latihan berasal dari orang lain (perawat)
atau alat mekanik. Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang
gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %. Indikasi latihan pasif adalah pasien
semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau
pasien dengan paralisis ekstermitas total (suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot
orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
3. Latihan III
- Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan
yang sehat ke atas.
- Kembalikan ke posisi semula.
4. Latihan IV
- Tekuk siku yang kontraktur menggunakan tangan
yang sehat.
- Luruskan siku kemudian angkat ke atas.
- Letakkan kembali tangan yang kontraktur ditempat
tidur.
5. Latihan V
- Pegang pergelangan tangan yang kontraktur
menggunakan tangan yang sehat angkat ke atas
dada.
- Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke
arah keluar.
6. Latihan VI
- Tekuk jari-jari yang kontraktur dengan
tangan yang sehat kemudian luruskan.
- Putar ibu jari yang lemah menggunakan
tangan yang sehat.
7. Latihan VII
- Letakkan kaki yang sehat dibawah yang
kontraktur.
- Turunkan kaki yang sehat sehingga
punggung kaki yang sehat dibawah
pergelangan kaki yang kontraktur.
- Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan
kaki yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan.
8. Latihan VIII
- Angkat kaki yang kontraktur
menggunakan kaki yang sehat ke atas
sekitar 3cm.
- Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin
kearah satu sisi kemudian ke sisi yang
satunya lagi.
- Kembalikan ke posisi semula dan ulang sekali lagi.
9. Latihan IX
- Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, bantu
pegang pada lutut yang kontraktur dengan tangan
yang lain.
- Dengan tangan yang lainnya penokong memegang
oinggang pasien.
- Anjurkan pasien untuk memegang bokongnya.
- Kembalikan ke posisi semula dan ulangi sekali lagi.
DAFTAR PUSTAKA
- Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik,
Jakarta: EGC
- HERNAWATI, I. Y. (2009). PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA PASIEN
PASKA STROKE HEMORAGE DEXTR STADIUM RECOVERY (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).