PENDAHULUAN
1
2
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahui hubungan antara pendidikan dan motivasi perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan diruang rawat inap RSUD Aji
Batara Agung Dewa Sakti Samboja.
2. Tujuan Khusus
3
C. Manfaat Penelitian
1. Bagi RSUD Aji Batara Agung Dewa Sakti Samboja
Sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi bagi rumah sakit dalam
peningkatan standar pelayanan keperawatan dalam pendokumentasian
asuhan keperawatan sesuai standar mutu di RSUD Aji Batara Agung
Dewa Sakti.
2. Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
D. Penelitian Terkait
Hasil penelitian Nurniningsih (2012), Ada hubungan antara umur,
pendidikan, lama bekerja, jenis kelamin, dengan kinerja perawat di Instalasi
Rawat Jalan RSUP Dr. Kariadi Semarang. Dapat dikatakan bahwa selain
motivasi intrinsik perawat, karakteristik perawat juga dapat berpengaruh pada
pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian ini menyatakan
sebagian besar dokumentasi asuhan keperawatan di IRINA C dalam kategori
lengkap. Namun bukan berarti dokumentasi yang tidak lengkap hanya
diabaikan begitu saja. Pada dasarnya semua dokumentasi asuhan keperawatan
haruslah terisi secara lengkap. Semakin banyak dokumentasi asuhan
keperawatan yang dilaksanakan dengan lengkap dapat memberikan dampak
yang baik pada pelayanan keperawatan diruangan IRINA C. (Pakudek et al.,
2017)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1) Hukum
Semua catatan informasi tentang klien merupakan dokumentasi
resmi dan bernilai hukum. Bila menjadi suatu masalah yang
berhubungan dengan profesi keperawatan dimana sebagai pemberi
jasa dank lien sebagai pengguna jasa, maka dokumentasi dapat
dipergunakan sewaktu – waktu. Dokumentasi tersebut dapat
dipergunakan sebagai barang bukti dipengadilan.
2) Kualitas Pelayanan
Pendokumentasian data klien yang lengkap dan akurat akan
memberikan kemudahan bagi perawat dalam membantu
menyelesaikan masalah klien. Dan untuk mengetahui sejauh mana
masalah klien dapat teratasi dan seberapa jauh masalah dapat
diidentifikasi dan dimonitor melalui dokumentasi yang akurat. Hal
ini akan membantu meningkatkan kualitas ( mutu ) pelayanan
keperawatan.
3) Komunikasi
Dokumentasi keadaan klien merupakan alat “Perekam” terhadap
masalah yang berkaitan dengan klien. Perawat atau profesi kesehatan
lain dapat melihat dokumentasi yang ada dan sebagai alat
komunikasi yang dijadikan pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan.
4) Keuangan
Dokumentasi dapat bernilai keuangan. Semua asuhan
keperawatan yang belum, sedang dan telah diberikan
didokumentasikan dengan lengkap dan dapat dipergunakan sebagai
acuan atau pertimbangan dalam biaya keperawatan bagi klien.
5) Pendidikan
Dokumentasi mempunyai nilai pendidikan karena, isinya
menyangkut kronologis dari kegiatan asuhan keperawatan yang
10
2) Tujuan Pengkajian
Tujuan pengkajian menurut Dermawan 2012 adalah :
12
3) Tipe Data
Tipe data menurut Setiadi ( 2012 ) adalah sebagai berikut :
a) Data Subjektif
Data subjektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai
masalah kesehatannya. Data subjektif diperoleh dari
riwayat keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan
dan ide tentang status kesehatannya. Sumber data lain
dapat diperoleh dari keluarga, konsultan dan tenaga
kesehatan lainnya.
b) Data Objektif
Data objektif adalah hasil observasi atau pengukuran
dari status kesehatan pasien.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Pengertian
Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses
keperawatan yang menggambarkan penilaian klinis tentang
respon individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat
terhadap permasalahan kesehatan baik actual maupun potensial.
Dimana perawat mempunyai lisensi dan kompetensi untuk
mengatasinya ( Sumijatun, 2010 ). Diagnose keperawatan
adalah pernyataan yang jelas, singkat dan pasti tentang masalah
13
c. Perencanaan Keperawatan
1) Pengertian
Perencanaan keperawatan adalah suatu proses didalam
pemecahan masalah yang merupakan keputusan awal tentang
sesuatu apa yang akan dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan
dilakukan, siapa yang melakukan dari semua tindakan
keperawatan ( Dermawan, 2012 ).
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan
tertulis yang menggambarkan maslah kesehatan pasien, hasil
yang akan diharapkan, tindakan – tindakan keperawatan dan
kemajuan pasien secara spesifik ( Manurung, 2011).
d. Implementasi Keperawatan
1) Pengertian
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan rencana
keperawatan oleh perawat dan pasien ( Riyadi, 2010 ).
Implementasi keperawatan adalah pengelolaan dan perwujudan
dari rencana rencana keperawatan yang telh disusun pada tahap
perencanaan ( Setiadi, 2012 ).
2) Pedoman Implementasi Keperawatan
Pedoman implemantasi keperawatan menurut Dermawan ( 2012
) sebagai berikut :
a) Tindakan yang dilakukan konsisten dengan rencana dan
dilakukan setelah memvalidasi rencana. Validasi
menentukan apakah rencana masihh relevan, maslah
mendesak, berdasr pada rasional yang baik dan
diindividualisasikan. Perawat memastikan bahwa tindakan
yang sedang diimplementasikan baik oleh pasien, perawat
atau yang lain berorientasi ada tujuan dan hasil. Tindakan
selama implemantasi diarahkan untuk mencapai tujuan.
b) Keterampilan Interpersonal, intelektual dan teknis dilakukan
dengan kompeten dan efisien dilingkungan yang sesuai.
Perawat harus kompeten dan mampu melaksanakan
keterampilan ini secara efisien guna menjalankan rencana.
Kesadaran diri dan kekuatan serta keterbatasan perawat
menunjang pemberian asuhan yang kompeten dan efiien
sekaligus memerankan peran perawat professional.
c) Keamanan fisik dan psiklogis pasien dilindungi. Selama
melaksanakan implementasi, keamanan fisik dan psikologis
dipastikan dengan mempersiapkan pasien secara adekuat.
16
e. Evaluasi Keperawatan
1) Pengertian Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawtan adalah mengkaji respon pasien
setelah dilakukan intervensi keperawatan dan mengkaji ulang
asuhan keperawatan yang telah diberikan ( Deswani, 2009 ).
Evaluasi keperawatan adalah kegiatan yang terus menerus
dilakukan untuk menetukan apakah rencana keperawatan efektif
dan bagaimana rencana keperawatan dilanjutkan, merevisi
rencana atau menghentikan rencana keperawatan ( Manurung,
2011 ).
2) Tipe Pernyataan Evaluasi
Tipe pernyataan evalusi menurut Setiadi ( 2012 ) sebagai
berikut :
Tipe pernyataan evaluasi dapat dilakukan secara formatif
dan sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
17
2.4 Pendidikan
2.4.1 Pengertian Pendidikan
Muhibbin Syah ( 2010 ) Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu
kata ini mendapat awalan “me” sehingga menjadi “mendidik” yang
artinya, memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan
memberi latihan diperlukan adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan
mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Feni (2014) pendidikan merupakan bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk
mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap
melaksanankan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
2.5 Motivasi
2.5.1 Definisi Motivasi
Samsudin ( 2010 ) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau
kelompok kerja agar merekan mau melaksanakan sesuatu yang telah
ditetapkan. Sedangkan menurut Richard M. Stears ( 2009 ) motivasi
adalah kekuatan kecendrungan seorang individu melibatkan diri dalam
kegiatan yang berarahkan sasaran dalam pekerjaan.
19
Faktor predisposisi
1. Pendidikan
2. Motivasi
3. Tingkat pengetahuan
Faktor pendukung
Pendokumentasian asuhan
1. Fasilitas
keperawatan
2. Sarana dan prasarana
Faktor pendorong
1. Dukungan atasan
2. Dukungan teman kerja