PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2009 tentang Rumah Sakit, dikatakan bahwa “Rumah sakit adalah institusi
jalan, dan gawat darurat”. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan
suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan memiliki
1
kepada dokter. Pasien terbagi menjadi 3 yaitu pasien rawat inap, pasien rawat
jalan, dan pasien Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sedangkan pasien rawat inap
2
adalah istilah yang bearti proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat
penyakit tertentu, dan pasien perlu diinapkan disuatu ruangan dirumah sakit.
Kepuasan adalah ungkapan perasaan senang atau kecewa seseorang dari hasil
perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dengan yang diharapkannya.
Disatu pihak, kepuasan pasien dipandang sebagai hasil yang didapatkan dari pengalaman
mereka yang memanfaatkan produk barang atau jasa. Berdasarkan pihak lain, kepuasan
pasien juga kerap kali dipandang sebagai proses orientasi yang lebih mampu
a. Keinginan
c. Komunikasi
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli maka aspek-aspek faktor yang digunakan
kepuasan pasien dapat membantu dalam memberikan gambaran tentang mutu pelayanan
3
kesehatan serta keinginan pasien untuk kembali memperoleh pelayanan kesehatan di tempat
berdasarkan interpretasi pasien terhadap pelayanan yang diterima sudah sesuai dengan
harapan mereka seperti kelengkapan sarana dan prasarana, keramahan dan kesopanan
petugas dalam memberikan pelayanan serta keterampilan petugas pada saat memberikan
pelayanan. Sri (2006) mempunyai pendapat yang hampir serupa yang menyatakan kepuasan
pelanggan merupakan bentuk evaluasi dari pelanggan terhadap produk yang telah mereka
dapatkan, sudah sesuai dengan yang diharapkan bahkan dapat melebihi harapan mereka.
Bentuk dari evaluasi kepuasan pelanggan terhadap produk jasa maka akan dapat
lainnya.
Rashid dan Amina (2014) berpendapat kepuasan dapat dibagi menjadi dua macam,
yaitu kepuasan yang berwujud merupakan kepuasan yang dapat dirasakan dan dilihat oleh
pelanggan serta telah dimanfaatkan, dan kepuasan psikologika yang bersifat tidak terwujud
penyampaian jasa pelayanan kesehatan kepada konsumen sudah sesuai dengan yang mereka
gambaran terhadap kepuasan pasien, oleh karena itu tingkat kepuasan pasien sangat
tergantung pada persepsi atau harapan mereka pada pemberi jasa pelayanan. Kebutuhan
pasien yang sering diharapkan adalah keamanan pelayanan, harga dalam memperoleh
4
Rumah sakit di Indonesia terus berkembang, baik dalam jumlahnya
perkembangan rumah sakit dari waktu ke waktu, tetapi fungsi dasar suatu rumah sakit tetap
tidak berubah yaitu sebagai tempat pemulihan kesehatan masyarakat dan perawatan
kesehatan masyarakat baik pada pelayanan rawat inap maupun pelayanan rawat jalan.
(Aditama, 2007).
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. Penilaian kepuasan pasien dilihat dari bagian
mutu pelayanan karena upaya mutu pelayanan haruslah dapat memberikan kepuasan, tidak
semata mata kesembuhan belaka. Pasien yang puas akan memberi tahu kepada teman,
keluarga, tetangga, dan akan datang lagi untuk kontrol atau membutuhkan pelayanan yang
lain. Dengan mengetahui tingkat kepuasan pasien, manajemen rumah sakit dapat melakukan
dalam segala aspek, tak terkecuali dari tempatnya bekerja. Masing-masing individu tersebut
memiliki kriteria dan tingkatan khusus terhadap kepuasannya. Semakin tinggi aspek dalam
pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu, maka semakin tinggi pula tingkat
bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dan apa yang diharapkan oleh perawat
(Yuli, 2005). Hasibuan (2006) mendefinisikan kepuasan kerja adalah sikap emosional yang
5
menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan,
dan kombinasi antara keduanya. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau positif, yang dihasilkan penilaian pekerjaan dari seseorang atau
Penyebab terjadinya ketidakpuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center adalah salah satu Rumah Sakit Swasta yang
berdiri pada tahun 2005 tipe B. Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center merupakan Rumah
Sakit kelas B yang melayani pasien Umum rawat jalan dan rawat inap. Rumah Sakit
Pekanbaru Medical Center telah melayani pasien rawat inap sejak tahun 2005.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah
pada penelitian ini sebagai berikut : “Apakah Ada Faktor-faktor Yang Mempegaruhi
Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center ?”.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center.
2. Tujuan Khusus
6
a. Untuk mengetahui apakah ada faktor-faktor yang mempegaruhi kepuasan pasien rawat
b. Untuk mengetahui apakah ada faktor-faktor yang tidak sesuai harapan dan kenyataan
yang mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center.
memuaskan yang mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru
Medical Center.
mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical Center.
e. Untuk mengetahui faktor-faktor suasana dan kondisi fisik lingkungan yang tidak
menunjang mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Yang menjadi manfaat bagi peneliti dalam penelitian ini adalah menambah pengetahuan
peneliti tentang faktor-faktor yang mempegaruhi kepuasan pasien rawat inap Bagi Rumah
Diharapkan dengan dilakukan penelitian ini, akan memberikan informasi dan masukan
terhadap pihak rumah sakit, sehingga dapat mengurangi tentang hal yang mempegaruh
7
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan data tambahan dalam penelitian
keperawatan dan untuk dikembangkan bagi penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup
yang sama.
Berdasarkan masalah yang telah dibahas di latar belakang, maka penulis membatasi
ruang lingkup penelitian mengenai faktor-faktor yang mempegaruhi kepuasan pasien rawat
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2016 sampai dengan Januari
2016 dengan sasaran penelitian yaitu perawat Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pekanbaru
Medical Center.
F. Keaslian Penelitian
kerja dengan kepuasan kerja perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Pekanbaru Medical
Center. Namun, dijumpai penelitian yang memilki kesamaan variabel dengan penelitian ini
yaitu :
mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
8
eksprolatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap pada RSUD.
Kabupaten Buleleng dan objeknya adalah kepuasan pasien rawat inap. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien rawat inap pada bulan November tahun 2015 di
RSUD. Kabupaten Buleleng yang diambil sampel sebanyak 130 pasien dengan teknik
random sampling (acak sederhana). Pengumpulan data dilakukan dengan teknik angket
inap yaitu: (1) faktor manfaat/benefit, interaksi personal, kepribadian, dan lokasi, (2)
faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap adalah
faktor manfaat/benefit.
Kepuasan Pasien Rawat Inap Kelas III Di Rsud Wangaya Kota Denpasar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel indepeden yaitu persepsi mutu pelayanan yang
terdiri dari lima dimensi mutu yang mempunyai hubungan dengan kepuasan pasien
adalah persepsi kehandalan dengan nilai p yaitu 0,019<0,05, persepsi daya tanggap
dengan nilai p yaitu 0,008<0,05, persepsi jaminan dengan nilai p yaitu 0,033<0,05, dan
persepsi empati dengan nilai p yaitu 0,005<0,05. Secara bersamaan sub variabel yang
ada hubungan kuat dan signifikan dengan kepuasan pasien adalah persepsi daya tanggap