oleh:
Yustika Fera Mahendra NIM 172310101176
Melis Candrayani NIM 172310101177
Erman Yudhi W. P. NIM 172310101179
Topik : Tuberkulosis
Sasaran : Pasien Ruang Dahlia RS Paru Jember
Tempat : Ruang Dahlia RS Paru Jember
Hari / tanggal : Jumat, 17 Januari 2020
Waktu : 20 menit
C. Sasaran
Pasien Ruang Dahlia Rumah Sakit Paru Jember
D. Materi
1. Pengertian tuberkulosis
2. Etiologi tuberkulosis
3. Tanda dan gejala tuberkulosis
4. Penatalaksanaan tuberkulosis
5. Pencegahan tuberkulosis
E. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
1. Poster
2. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan Menjaw
dengan mengucapkan salam. ab salam
Memperkenalkan Menden
diri garkan
Menjelaskan Memper
tujuan dari penyuluhan hatikan
Menyebutkan
materi yang akan diberikan Memper
hatikan
Memper
hatikan
2. 12 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan Memper
pengertian tuberkulosis hatikan
Menjelaskan
penyebab tuberkulosis Memper
Menjelaskan tanda hatikan
gejala tuberkulosis
Menjelaskan cara Memper
penanganan tuberkulosis hatikan
Menjelaskan cara
pencegahan tuberkulosis
Memberi Memper
kesempatan kepada peserta hatikan
untuk bertanya Memper
hatikan
Bertanya
dan me njawab
pertanya an yang
diajukan
3. 5 menit Evaluasi :
Menanyakan Menjaw
kepada peserta tentang ab pertanyaan
materi yang telah diberikan,
dan memberikan
reinforcement positif
4. 2 menit Terminasi :
Memberikan kesimpulan Menden
tentang materi yang sudah garkan
disampaikan
Mengucapkan
terima kasih atas peran serta Menden
peserta. garkan
Mengucapkan
salam penutup
Menjaw
ab salam
MATERI TUBERKULOSIS
A. Pengertian Tuberkulosis
Tuberculosis berasal dari bahasa Latin “Tuberkel” yang artinya tonjolan kecil
dan keras. Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri
yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Penyakit
ini pada umumnya menyerang paru-paru, namun terkadang juga dapat menyerang
organ lain seperti ginjal, tulang, limpa, dan otak.
B. Penyebab Tuberkulosis
Tuberculosis disebabkan oleh Basil Tahan Asam (BTA) Mycobacterium
tuberculosis. Di dalam jaringan tubuh, bakteri Mycobacterium tuberculosis berada
dalam keadaan dormant, yaitu tidak aktif atau tertidur dalam waktu beberapa tahun.
Mycobacterium tuberculosis akan mati dengan cepat jika terkena sinar matahari
langsung, tetapi dapat bertahan hidup selama beberapa jam bila berada di tempat
yang gelap dan lembab.
Tuberculosis ditularkan dari udara melalui droplet (percikan dahak) atau titik-
titik air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis,
Bakteri TBC terhisap melalui saluran pernapasan masuk ke dalam paru, kemudian
bakteri masuk lagi ke saluran limfe paru dan dari ini bakteri TBC menyebar ke
seluruh tubuh melalui aliran darah.
Paparan singkat dengan TB biasanya tidak menyebabkan infeksi. Orang yang
paling umum terserang infeksi adalah orang yang sering melakukan kontak dekat
berulang dengan orang yang terinfeksi yang penyakitnya masih belum terdiagnosis.
Black. J.M dan Jane,H.H.. 2014. Keperawatan Medikal Bedah.edisi 3 ; alih bahasa,
Joko mulyanto ; editor edisi bahasa Indonesia, akhilia susila. Jakarta:
Salemba Medika.
Manurung, S., dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Pernapasan
Akibat Infeksi. Jakarta: TIM.
Somantri, I . 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan Pada Pasien
dengan Gangguan Sistem Pernapasan
Zettira, Z., Merry I. (2017). Penatalaksanaan Kasus Baru TB Paru Dengan
Pendekatan Kedokteran Keluarga. Jurnal Medula Unila 7(3).
D. Penanganan Tuberkulosis
Penanganan penderita tuberculosis yaitu dengan pengobatan. Pengobatan
tuberkulosis terbagi menjadi 2 fase yaitu fase intensif (2-3 bulan) dan fase lanjutan
(4-7 bulan). Paduan obat yang digunakan terdiri dari obat utama dan obat
tambahan. Jenis obat utama yang digunakan sesuai dengan rekomendasi WHO
adalah Rifampisin, INH, Pirasinamid, Streptomisin dan Etambutol. Sedang jenis
obat tambahan adalah Kanamisin, Kuinolon, Makrolide dan Amoksisilin + Asam
Klavulanat, derivat Rifampisin/INH.
E. Pencegahan Tuberkulosis
1. Vaksinasi atau imunisasi BCG (Bacille Calmette Guerin
2. Membiasakan cuci tangan
3. Hindari merokok
4. Olahraga teratur
5. Makan makanan dengan gizi seimbang
6. Gunakan masker saat kontak dengan penderita TBC
7. Membiarkan jendela terbuka agar sinar matahari dapat masuk dan
udara di dalam ruangan berganti