TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Definisi
Pengatahuan (Knowledge) adalah hasil dari tahu, dan hal ini terjadi
tingkatan, yaitu:
1. Tahu (Know)
2. Memahami (Comprehension)
6
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
yang baru.
6. Evaluasi (Evaluation)
1. Sosial Ekonomi
tinggi juga.
7
2. Kultur (Budaya dan Agama)
3. Pendidikan
hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut.
4. Media Informasi
5. Pengalaman
8
2.2 Remaja
2.2.1 Definisi
dan kehidupan sosial. Perubahan fisik mencakup organ seksual yaitu alat-
baik.9
lebih mandiri.9
9
2.2.2 Batasan Remaja
remaja awal, masa remaja tengah, dan masa remaja akhir. Batasan remaja
aktivitas seks.
lebih nyata dalam masa remaja akhir ketimbang dalam masa remaja
kedewasaan dan lebih fokus pada masa depan baik dalam bidang
10
meras nyaman dengan dirinya dan pengaruh teman sebayanya sudah
berkurang.10
2.2 HIV/AIDS
2.3.1 Definisi
termasuk dalam bagian dari lentivirus. Dua jenis HIV yang secara
dan HIV-2 diisolasi dari penderita AIDS. HIV-1 lebih banyak dijumpai
dengan timbul gejala penyakit adalah lebih lama dan penyakitnya lebih
11
2. Penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
terjadi.
3. Penyakit menurun.
terakhir kehamilan.
pemeriksaan darah.12
2.3.3 Pathogenesis
enzim reverse transcriptase. HIV akan menyerang sel-sel darah putih jika
HIV masuk kedalam peredaran darah seseorang. Sel darah putih akan
12
seseorang. HIV/AIDS kemudian akan menimbulkan terjadinya infeksi
mengkode glikoprotein virus (gp 120 dan gp 41). Sel target spesifik HIV
ialah limfosit T helper (CD4+) meskipun dapat pula menginfeksi sel lain
seperti limfosit B, makrofag, sel glia, dan sel epitel intestinal. Mekanisme
seluruh elemen sistem imun tidak berfungsi, termasuk sel T, sel B, sel NK,
dan air susu ibu (ASI). Penularan hanya terjadi jika ada salah satu cairan
tersebut yang telah tercemar HIV masuk kedalam aliran darah seseorang.
13
1. Mendapatkan transfusi darah yang tercemar HIV.
jarum suntik, tindik, tato, atau alat lain yang menimbulkan luka yang
selanjutnya.
4. Hubungan seksual yang tidak aman pada penderita HIV dapat terjadi
satu kali hubungan seks yang tidak aman dengan orang yang terinfeksi
HIV.
14
5. Penularan melalui ibu kepada anaknya saat kehamilan, persalinan, dan
menyusui.
Ibu hamil yang terinfeksi HIV dapat menularkan pada bayi yang
penularan dari ibu ke anak terjadi pada saat proses melahirkan. Pada
proses melahirkan terjadi proses kontak darah ibu dan bayi sehingga
HIV tidak ditularkan melalui cairan tubuh lain seperti air mata, air
liur, air keringat, air seni, tinja. Kontak pribadi seperti ciuman bibir,
HIV. Selain itu, kontak sosial seperti waktu bekerja, sekolah, bioskop,
restoran juga tidak menyebabkan seseorang tertular HIV. Air dan udara
gejala apapun, dapat terlihat sehat dari luar dan biasanya tidak mengetahui
pembawa dan penular HIV kepada orang lain. Wartono, Chanif, Maryati,
15
dan Subandrio (1999) membagi kelompok orang-orang tanpa gejala ini
1. Kelompok orang yang sudah terinfeksi HIV tetapi tanpa gejala dan tes
terinfeksi HIV.
2. Kelompok yang sudah terinfeksi HIV tanpa gejala tetapi tes darah
positif. Keadaan tanpa gejala seperti ini dapat berjalan lama sampai 5
lain yang disebabkan oleh virus, seperti: demam tinggi, malaise, flu,
dan terasa meriang. Setelah beberapa hari dan sampai dengan sekitar 2
minggu kemudian gejalanya hilang dan masuk ke fase laten (fase tenang
tahun kemudian baru muncul tanda dan gejala sebagai penderita AIDS.15
Tanda dan gejala AIDS yang terutama adalah: diare kronis yang
badan menurun drastis, dan demam tinggi lebih dari 1 bulan. AIDS juga
memiliki gejala tambahan berupa infeksi yang tidak kunjung sembuh pada
16
mulut dan kerongkongan, kelainan kulit dan iritasi (gatal), pembesaran
ketiak, dan lipatan paha, batuk berkepanjangan lebih dari 1 bulan, pucat
2.3.6 Pencegahan
berikut:
suntik, tindik, tato, dan alat lain yang dapat melukai kulit. Penggunaan
pengawasan ketat agar setiap alat suntik dan alat lainnya yang
17
merawat penderita AIDS sebaiknya mengikuti universal precaution.
2.3 Perilaku
2.4.1 Definisi
Perilaku berasal dari kata “Peri” dan “Laku”. “Peri” berarti cara
didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh dua orang, pria dan
18
tanpa melalui proses pernikahan resmi menurut agama dan kepercayaan
masing-masing.
wanita tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum dan
agama.
1. Biologis
19
4. Akademik
5. Pemahaman
6. Pengalaman Seksual
pengalaman seksual.
20
8. Faktor Kepribadian
keputusan.
21
membawa pengaruh negatif dalam bergaul dan perlunya memilih
bergaul.
22