PENDAHULUAN
darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolic lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
kerusakan pada ginjal (gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan
otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat
penyakit hipertensi telah membunuh penduduk dunia 9,4 juta setiap tahun.
kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2015 ditemukan angka kejadian pada
penderita hipertensi primer (esensial) dengan prevalensi sekitar 90% dari total
efek pada organ spesifik tertentu atau fungsi tertentu dalam tubuh. Setelah
diinginkan pada bagian tubuh lain. Efek tambahan inilah yang disebut efek
samping yang dapat berbeda-beda untuk setiap obat (Palmer & Williams,
terapi tidak efektif. Salah satu contoh efek samping yang umum terjadi
bahkan meningkatnya kadar gula dan kolesterol darah (Smeltzer & Bare,
2011).
Penanganan non farmakologis yang bisa digunakan sebagai terapi salah
kandungannya yang tinggi kalium dan serat serta rendah natrium. Buah
belimbing manis kaya serat yang akan mengikat lemak dan berdampak pada
(Murphy,2009).
esensial yang mudah menguap bereaksi langsung pada organ penciuman dan
kaya akan senyawa fenolik serta vitamin, mineral, serat makanan, minyak
esensial, dan karotenoid. Efek dari lemon dan kandungan flavonoid didalam
buah lemon bisa menekan terjadinya hipertensi secara spontan (Kato , 2014).
dengan memanfaatkan buah dan sayuran yang salah satunya yaitu dengan
Puskesmas Sibela diperoleh data hipertensi 757 kasus dalam 3 bulan terakhir
Puskesmas Sibela maupun dari pasien masih kurang informasi, sehingga dari
farmakologis.
obat) dan non farmakologis (tanpa obat). Belimbing dan Lemon merupakan
tekanan darah.
Berdasarkan latar belakang penelitian, dirumuskan masalah penelitian,
Surakarta ?”
1.3 Tujuan
1.3.1 Umum
Sibela Surakarta.
1.3.2 Khusus
hipertensi.
TINJAUAN PUSTAKA
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukkan fase
berupa cuff air raksa ataupun alat digital lainnya. (Rudianto ,2013).
2.1.2 Klasifikasi Hipertensi
dkk, 2013). Kategori hipertensi dapat dibagi seperti tampak pada tabel
berikut :
Sistolik
2.1.3 Etiologi
Lewa, dkk (2010) menjelaskan, faktor penyebab yang
dikontrol.
1. Jenis kelamin
banyak terjadi pada laki-laki bila terjadi pada usia dewasa muda.
2. Usia
1. Rokok
2. Alkohol
Penggunaan alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan
4. Obesitas
5. Stress
Hubungan antara stres dengan hipertensi, diduga terjadi melalui
2016).
yang kompleks dan hormonal yang saling berhubungan satu sama lain
(Muttaqin, 2012).
dibedakan menjadi:
a. Tidak ada gejala : tidak ada gejala yang spesifik yang dapat
tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi
terukur.
b. Gejala yang lazim : sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang
terjadi :
dengan tenaga yang ekstra keras. Otot jantung semakin menebal dan
zat sisa yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan darah terlalu
tinggi, pembuluh darah di ginjal akan rusak dan ginjal tidak mampu
a. Terapi Farmakologis
Pengobatan hipertensi dimulai dengan obat tunggal , masa
kerja yang panjang, sekali sehari dan dosis dititrasi. Obat berikutnya
sebagai berikut :
penyebab hipertensi.
a) Diuretik
penyakit lainnya.
b) Penghambat Simpatis
jarang digunakan.
c) Betabloker
hipoglikemia.
d) Vasodilatator
Obat ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
f) Antagonis kalsium
(Rudianto, 2013).
(Nugroho, 2008).
buah- buahan, sayuran dan rendah lemak serta rendah lemak jenuh
efek penenang atau obat tidur, dan efek terapi yang lebih baik
belimbing.