DISUSUN OLEH:
LAILY AGUSTRIANI
OKKY SETIADI
FAKULTAS KESEHATAN
LAMPUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju
kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan
hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat
dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan
3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama,
trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan
normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali
hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu
sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
Pemeriksaan kehamilan atau ante natal care (ANC) sangat disarankan bagi
para ibu hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.
Pemeriksaan kehamilan adalah serangkaian pemeriksaan yang dilakukan
secara berkala dari awal kehamilan hingga proses persalinan untuk
memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal.
B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya antenatal care antara lain yaitu:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
3. Mengenali dan menanggulangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau
komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit
secara umum, kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu
agar dapat memberikan ASI secara eksklusif
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing / rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron
yang menyebabkan tubuh menahan air
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
ayah selama trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal
freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain
b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a. Pemeriksaan umum
Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
Oedema
TB
BB
Reflek
Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
golongan darah dan urine rutin
b. Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
Kepala dan leher
Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting
susu (simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan
pemeriksaan setelah usia kehamilan >28 minggu)
Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut,
linea alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae
gravidarum, & bekas luka operasi
Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan
condyloma
Anggota bawah: cari varises, oedema, luka
Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold 1
Pemeriksa menghadap ke arah muka ibu hamil
Menentukan tunggi fundus uteri dan bagian janin
dalam fundus
Konsistensi fundus
Leopold 2
Menemukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold 3
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk
atau masih goyang
Leopold 4
Pemeriksa menghadap ke kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa
dan berapa jauh janin sudah mask pintu atas
panggul
2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
Pemberian tablet tambah darah
Konseling umum 90 hari
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
Hamil atau tidak
Primi atau multigravida
Usia kehamilan
Janin hidup atau mati
Janin tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose.
Prognosa persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan
lahir spontan atau sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan
yang setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan. Berikan
konseling pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi,
pemeriksaan antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Resiko infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Perub.nutisi
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Trimester III
TRIMESTER III
2. Diagnosa Keperawatan
TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Perubahan proses keluarga
f. Koping individu tidak efektif
TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Kelebihan volume cairan
3. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x24 jam kekurangan nutrisi
klien tercukupi
Kriteria hasil :
Nafsu makan klien meningkat
Klien tidak mual dan muntah
Nilai laboratorium (transferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal
INTERVENSI RASIONAL
Ketahui makanan kesukaan klien Meningkatkan nafsu makan klien
Pantau kandungan nutrisi dan kalori pada Memastikan kandungan nutrisi dan kalori
catatan asupan pada asupan sesuai dengan kebutuhan
klien
Pantau nilai laboratorium, khususnya Menentukan kebutuhan nutrisi dan
transferin, albumin, dan elektrolit keefektifan terapi
Timbang BB klien setiap hari Memberikan informasi tentang kebutuhan
diet dan asupan nutrisi
Ajarkan keluarga tentang makanan Keluarga dapat membantu pemenuhan
bergizi dan tidak mahal nutrisi klien
Ciptakan suasana yang menyenangkan Meningkatkan nafsu makan
untuk makan
Kolaborasi dengan dokter untuk Untuk mengontrol mual dan muntah
pemberian antiemetic
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk Jumlah kalori dan jenis zat gizi yang tepat
menentukan jumlah kalori dan jenis zat dan sesuai kebutuhan akan dapat
gizi yang dibutuhkan klien menyeimbangkan nutrisi klien
TRIMESTER II
Gangguan pola nafas
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan dalam waktu 1x24 jam, klien
menunjukkan keefektifan pola nafas
Kriteria hasil :
Klien menunjukkan kemudahan dalam bernafas
Ekspansi dada simetris
Tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan
Bunyi nafas tambahan tidak ada: wheezing (-), ronkhi (-)
RR dalam batas normal (16-20x/menit)
Klien mampu menggambarkan rencana untuk perawatan di rumah
INTERVENSI RASIONAL
Pantau kecepatan, irama, kedalaman Mengetahui perkembangan kondisi
dan usaha respirasi klien
Auskultasi bunyi nafas, perhatikan Mengetahui adanya kelainan dalam
area penurunan/tidak adanya ventilasi pernafasan klien
dan adanya bunyi nafas tambahan
Posisikan klien semi fowler Untuk memaksimalakan ventilasi
Informasikan kepada klien dan Agar klien dapat melakukannya di
keluarga tentang teknik relaksasi rumah
untuk meningkatkan pola pernafasan
TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Tujuan :
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam kelebihan volume
cairan dapat teratasi
Kriteria hasil :
TTV klien normal
klien terbebas dari edema kaki
tidak ada proteinuria
INTERVENSI RASIONAL
Monitor tanda-tanda vital Jika frekuensi nadi meningkat, TD
meningkat, mengindikasikan adanya
edema
Monitor hasil lab yang sesuai dengan Menentukan penyebab edema dan
retensi cairan memudahkan untuk intervensi selanjutnya
Monitor indikasi kelebihan cairan Mengidentifikasi adanya perubahan edema
(edema)
Kaji lokasi dan luas edema Mengontrol perubahan edema yang terjadi
Monitor berat badan setiap hari Mengontrol perubahan edema,
mengidentifikasi perubahan volume cairan
dalam tubuh
Pertahankan catatan intake dan output Mengontrol intake dan output cairan,
yang akurat intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Monitor status nutrisi Mengontrol intake dan output nutrisi,
intake dan output yang tidak seimbang
akan dapat menyebabkan kelebihan
volume cairan
Kolaborasi: Untuk mengurangi kelebihan cairan pada
Berikan diuretic sesuai interuksi tubuh
BAB IV
Asuhan Keperawatan ANC Pada Ny. S G2P1A0 hamil 36 minggu Dengan HAP +
PPT+ RIW LUPUS JTH Preskep
1. Pengkajian
a. Identitas pasien
Nama :Ny S
Umur :32 th
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :IRT
Suku/bangsa :Jawa
Gol darah :O
Agama :Islam
Alamat :Tanjung Bintang, Lampung Selatan
b. Identitas Suami
Nama :Tn. T
Umur :34 th
Pendidikan :SMA
Pekerjaan :Buruh
Suku :Jawa
Gol darah :O
Alamat :Tanjung Bintang, Lampung selatan
c. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan klien
klien mengatakan mempunyai penyakit lupus sebelumnya. penanganan yang
dilakukan langsung oleh dokter
e. Anamnesa khusus
1. Alasan kunjungan
38
Keluhan utama : klien mengatakan keluar darah kedua kalinya dirasakan makin
banyak dari perdarahan sebelumnya sejumlah 3x ganti balutan sejak semalam,
darah berwarna merah segar.selain itu klien mengeluhkan nyeri di perut karna
kontraksi, klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6, Serta
klien juga mengeluhkan pusing
2. Riwayat menstruasi
Haid pertama umur 13 th, siklus 28 hari, jumlah ganti balutan 2-3x/hari, siklus
haid teratur, karakteristik darah merah segar dan terdapat gumpalan darah, dan
mengalami desminore. Dan tidak mengalami masalah haid.
3. Riwayat persalinan
Anak Tgl Usia Tempat Kompl Penolo Jenis Bayi Keluhan nifas
ke lahir keha persalin ikasi ng persali
/umu mila an nan PB BB L/P Kead Laktasi
r n
1 18- 9 bln bidan - bidan normal 8 3200 L - -
02- gram
2017
39
e. Aktifitas sehari-hari yang dilakukan klien adalah mengurus rumah, suami,
dan anak
f. Klien mengatakan kebutuhan seksualitas terpenuhi.
7. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Klien tampak cemas gelisah khawatir dan tampak meringis menahan nyeri
c. TTV: Td 100/70mmHg, Suhu 36,2C, RR 20x/mnt, Nadi 110x/mnt
d. TB 155
e. BB sebelum hamil 36 kg
f. BB sekarang 48kg
g. LILA:23cm
h. Muka
Tidak ada edema, konjungtiva anemis, sclera an ikterik, keadaan mulut
bersih tidak ada stomatitis, klien tampak pucat, hidung bersih
i. Dada
Dada simetris tidak ada benjolan pada mamae, aerola berwarna coklat
kehitaman, putting susu menonjol, klien mengatakan nyeri di bagian
punggung.
j. Abdomen.
1. Bekas luka tidak ada, tidak ada edema, tidak ada acites
2. Pemeriksaan obstetric
Leopod I : bagian fundus teraba bulat (bokong)
Leopod ii : bagian kanan teraba panjang keras (punggung)
Leopod III : bagian bawah teraba bulat melenting (kepala)
Leopod IV : kedua tangan masih bertemu, kepala masih belum
masuk PAP
3. TFU :23 cm
4. Kontraksi :ada
5. Frekuensi :<11x/mnt
6. Auskultasi
Djj terdengan di pusar bagian kiri bawah
Frekuensi : 130x/mnt
k. Genetalia
Tidak ada pembengkakan labia, tidak ada pembengkakan partulini,
pengeluaran pervagina daraah segar, perdarahan pervagina tidak aktif
8. Pemeriksaan penunjang
Parameter Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 10,3 11,7 – 15,5
Leukosit 7,700 3,600 – 11, 000
Eritrosit 4,1 3,8 – 5,2
Hematokrit 33 35 -47
Trombosit 110,000 150.000 – 440,000
40
9. Data fokus
a. Data subjektif
Klien mengatakan nyeri di bagian perut karna kontraksi
Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk –tusuk
Klien mengeluh pusing
Klien mengatakan perdarahan sejak semalem
Klien mengatakan keluar darah kedua kalinya, darah semakin banyak
dari yang sebelumnya
Klien mengatakan darah merah segar
Klien mengatakan jumlah darah banyak, ganti pembalut 3-4 balutan/
hari
Klien mengatakan lemas
Klien mengatakan kehamilan direncanakan
Klien mengatakan cemas dengan kondisi kandungan dan bayinya
Klien mengatakan ingin bayinya lahir dengan selamat
nyeri dirasakan saat kontraksi berlangsung.
b. Data objektif
TD : 100/70
N :110x/m
S :36,2 C
Kesadaran composmentis
Terpasang infuse Rl
Skala nyeri 6
Tampak darah pada pembalut
Keadaan umum lemah
Konjunggtiva anemis
Ekstermitas atas bawah pucat
Hb 10,3
Hematokrit 33
Leukosit 7,700
Eritrosit 4,1
Trombosit 110,000
Klien tampak meringis menahan nyeri
Klien tampak cemas
Klien tampoak gelisah
41
3. Klien mengatakan nyeri di
bagian perut bawah
4. nyeri dirasakan saat
kontraksi berlangsung.
Do
1. TD : 100/60
2. N :110x/m
3. S :36,2 c
4. Kesadaran compos mentis
5. Skala nyeri 6
6. Keadaan umum lemah
7. Klien tampak meringis
menahan nyeri
2 Ds Gangguan Penurunan HB
1. Klien mengatakan perfusi Jaringan
perdarahan sejak semalem perifer tidak
2. Klien mengeluh pusing efektif
3. Klien mengatakan keluar
darah kedua kalinya, darah
semakin banyak dari yang
sebelumnya
4. Klien mengatakan lemas
Do
1. Hb 10,3
2. Leukosit 7,700
3. Eritrosit 4,1
4. Trombosit 110,000
5. Konjungtiva anemis
6. Ekstremitas atas dan
bawah tampak pucat
3 Ds Resiko Komplikasi
1. Klien mengatakan perdarahan persalinan
perdarahan sejak semalem plasenta previa
2. Klien mengatakan keluar totalis
darah kedua kalinya, darah
semakin banyak dari yang
sebelumnya
3. Klien mengatakan jumlah
darah banyak, ganti
pembalut 3-4 balutan/ hari
4. Klien mengatakan darah
merah segar
Do
1. TD : 100/70
2. Hb 10,3
3. Tampak darah pada
42
pembalut
4. Keadaan umum lemah
2. Diagnosa Prioritas
a. Nyeri bd kontraksi uterus
b. Gangguan perfusi jaringan tidak efektif bd penurunan hb
c. Resiko perdarahan bd komplikasi persalinan plasenta previa totalis
3. Rencana Keperawatan
43
4. Untuk memberikan
/mempermudah
pemberian terapi
secara parenteral
5. Meningkatkan
jumlah sel pembawa
oksigen
3 Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda 1. Memberikan
tindakan keperawatan vital informasi untuk
selama 3x24 jam 2. Monitor terjadinya membantu kebutuhan
diharapkan nyeri perdarahan intervensi klien
berkurang 3. Periksa ukuran dan 2. Mencegah terjadinya
Criteria hasil: karakteristik perdarahan lebih
Perdarahan perdarahan lanjut
pervagina menurun 4. Monitor djj 3. Pelaporan tanda
Tekanan darah 5. Kolaborasi perdarahan
mebaik pemberian obat membantu dalam
Djj dalam batas antiperdarahan melakukan tindakan
normal segera
4. Denyut jantung >160
dan <100
menunjukkan gawat
janin
5. Untuk mengurangi
resiko perdarahan
44
warna kulit/membrane TD 100/80 mmhg
mukosa Konjungtiva ananemis
3. memonitor hasil Membrane mukosa kering
pemeriksaan Hb 11,1 g/dl
laboratorium Terpasang infuse RL 20 tpm
4. mempertahankan akses A: Masalah teratasi sebagian
IV P: Lanjutkan intervensi
monitor tanda-tanda
vital
pertahankan akses IV
02/12/2019 3 1. memonitor tanda-tanda S:
08.30 vital Klien mengatakan kadang-
2. Memonitor terjadinya kadang sudah tidak keluar
perdarahan darah
3. memeriksa ukuran dan Klien mengatakan perdarahan
karakteristik terakhir siang
perdarahan O:
4. memonitor djj TD 110/80 mmhg
5. berkolaborasi Perdarahan tidak aktif
pemberian obat Keadaan umum baik
antiperdarahan Djj 141x/menit
Inj asam tranexamat 2x500
mg/12 jam
A: masalah teratasi
P: Lanjutkan intervensi
monitor ttv
monitor djj
kolaborasi pemebrian
obat anti perdarahan
45
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22463/4/Chapter%20II.pdf.
46