Anda di halaman 1dari 12

Nursing Diary

KONSTIPASI

Oktober 04, 2018

By : Kelompok 5

1. Chintia Komalasari 5. Nurul Aulia Tammah

2. Firna Ayu Udianti 6. Safitri Pujayanti V

3. Iqbal Maulana Putra 7. Siti Nurfadhilah

4. Maryani

(2 REGULER B)

DII KEPERAWATAN

APA ITU KONSTIPASI ???


A. DEFINISI

Konstipasi, atau yang sering disebut dengan sembelit, adalah suatu gejala, bukan penyakit, dimana feses
susah keluar melalui proses defekasi (buang air besar) yang disebabkan pergerakan feses di dalam usus
besar melambat sehingga menghasilkan feses yang kering dan keras. Definisi lain tentang konstipasi
yaitu feses yang kecil, kering dan keras yang tidak teratur dikeluarkan secara tidak teratur dan sering
disertai dengan rasa tidak nyaman dan sakit (Klurfeld 2005). Buang air besar yang teratur adalah
beragam antar individu, yaitu pada kisaran tiga kali sehari hingga satu kali dalam 3 hari atau lebih. Berat
normal feses adalah 100 hingga 200 g, dan waktu transit dari mulut hingga anus beragam dari 18 sampai
dengan 72 jam, dengan rentang waktu yang normal yaitu 18 hingga 48 jam. Konstipasi adalah persepsi
gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi buang air besar, sensasi tidak puas/lampiasnya
buang air besar, terdapat rasa sakit, perlu ekstra mengejan atau feses yang keras. Disepakati bahwa
buang air besar yang normal frekuensinya adalah 3 kali sehari sampai 3 hari sekali. Dalam praktek sehari-
hari dikatakan konstipasi bila buang air besar kurang dari 3 kali seminggu atau 3 hari tidak buang air
besar atau buang air besar diperlukan mengejan secara berlebihan (Djojoningrat, 2009)

B. PENYEBAB

Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak ditemui
di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Faktor-faktor penyebab konstipasi:
1. Gangguan fungsi yang meliputi: kelemahan otot abdomen, pengingkaran kebiasaan/
mengabaikan keinginan untuk defekasi, ketidakadekuatan defekasi (misalnya: tanpa waktu, posisi
saat defekasi, dan privasi), kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan defekasi tidak teratur, dan
perubahan lingkungan yang baru terjadi.

2. Psikologis/ psikogenik yang meliputi: depresi, stres emosional, dan konfusi mental.

3. Farmakologis: penggunaan antasida (kalsium dan aluminium), antidepresan, antikolinergik,


antipsikotik, antihipertensi, barium sulfat, suplemen zat besi, dan penyalahgunaan laksatif.

4. Mekanis: Ketidakseimbangan elektrolit, hemoroid, megakolon (penyakit Hirschprung),


gangguan neurologis, obesitas, obstruksi pascaoperasi, kehamilan, pembesaran prostat, abses rektal atau
ulkus, fisura anal rektal, striktur anal rektal, prolaps rektal, rektokel, dan tumor.

5. Fisiologis: perubahan pola makan dan makanan yang biasa dikonsumsi, penurunan
motilitas saluran gastrointestinal, dehidrasi, insufisiensi asupan serat, insufisiensi asupan cairan, pola
makan buruk.

C. GEJALA DAN TANDA

Menurut Akmal, dkk (2010), ada beberapa tanda dan gejala yang umum ditemukan pada sebagian besar
atau terkadang beberapa penderita sembelit sebagai berikut:

1. Perut terasa begah, penuh dan kaku;

2. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah sehingga malas mengerjakan sesuatu bahkan
terkadang sering mengantuk;

3. Sering berdebar-debar sehingga memicu untuk cepat emosi, mengakibatkan stress, rentan sakit
kepala bahkan demam
4. Aktivitas sehari-hari terganggu karena menjadi kurang percaya diri, tidak bersemangat, tubuh terasa
terbebani, memicu penurunan kualitas, dan produktivitas kerja;

5. Feses lebih keras, panas, berwarna lebih gelap, dan lebih sedikit daripada biasanya;

6. Feses sulit dikeluarkan atau dibuang ketika air besar, pada saat bersamaan tubuh berkeringat dingin,
dan terkadang harus mengejan atupun menekannekan perut terlebih dahulu supaya dapat
mengeluarkan dan membuang feses ( bahkan sampai mengalami ambeien/wasir );

7. Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan bagai terganjal sesuatu disertai rasa sakit
akibat bergesekan dengan feses yang kering dan keras atau karena mengalami wasir sehingga pada saat
duduk tersa tidak nyaman

8. Lebih sering bung angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya;

9. Usus kurang elastis ( biasanya karena mengalami kehamilan atau usia lanjut), ada bunyi saat air
diserap usus, terasa seperti ada yang mengganjal, dan gerakannya lebih lambat dari pada biasanya;

10. Terjadi penurunan frekuensi buang air besar;

D. PATOFISIOLOGI

Patofisiologi konstipasi masih belum dipahami. Konstipasi diyakini berhubungan dengan pengaruh
dari sepertiga fungsi utama kolon yaitu: transpor mukosa (sekresi mukosa memudahkan gerakan isi
kolon), aktivitas mioelektrik (pencampuran massa rektal), atau proses defekasi. Dorongan defekasi
secara normal dirangsang oleh distensi rektal melalui empat tahap: rangsangan refleks penyekat
rektoanal, relaksasi otot sfingter internal, relaksasi sfingter eksternal dan otot dalam region pelvik,
dan peningkatan tekanan intra-abdomen. Gangguan salah satu dari empat proses ini dapat
menimbulkan konstipasi (Smeltzer & Bare, 2008).
Membran mukosa rektal dan muskulatur menjadi tidak peka terhadap adanya massa fekal apabila
dorongan untuk defekasi diabaikan. Hal ini mengakibatkan perlunya rangsangan yang lebih kuat
untuk menghasilkan dorongan peristaltik tertentu agar terjadi defekasi. Efek awal retensi fekal adalah
untuk menimbulkan kepekaan kolon di mana pada tahap ini sering mengalami spasme, khususnya
pada saat makan. Kondisi ini dapat menimbulkan nyeri kolik midabdominal atau abdomen bawah.
Setelah proses ini berlangsung sampai beberapa tahun, kolon kehilangan tonus dan menjadi
sangat responsif terhadap rangsang normal sehingga terjadi konstipasi. Atoni usus juga terjadi
pada proses penuaan yang dapat diakibatkan oleh penggunaan laksatif yang berlebihan
(Smeltzer & Bare, 2008).

Ada tiga mekanisme yang berperan pada konstipasi idiopatik. Mekanisme itu terdiri dari peningkatan
absorbsi cairan di kolon dengan transit normal, melambatnya transit dengan absorbsi normal, dan
gangguan defekasi di mana pergerakan kolon tidak fungsional. Aktivitas motorik yang meningkat,
menurun, dan normal ditemukan pada konstipasi. Gerakan maju mundur yang meningkatkan waktu
kontak dari chymeatau isi lumen dengan mukosa dapat terjadi, jika kontraksi meningkat dalam
amplitudo dan frekuensi yang tidak terkoordinasi. Perpanjangan waktu kontak meningkatkan
pengeringan feses, sehingga feses sulit didorong. Feses yang kering dapat mengakibatkan segmentasi
dengan gerakan yang melambat. Hal ini membuat transit ampas metabolisme melambat dan
akhirnya terjadi konstipasi.

E. Pemeriksaan Diagnostik

Anamnesis :

1. Riwayat BAB ( frekuensi, ukuran, konsistensi feses, kesulitan saat bab, bab berdarah, nyeri saat bab)

2. Riwayat makanan

3. Masalah psikologi

4. Dan gejala lain seperti nyeri abdomen.

Pemeriksaan fisik :
1. Dapat teraba massa feses pada abdomen kiri

2. Pada pemeriksaan anorektal ditentukan lokasi anus

3. Adanya prolapse

4. Peradangan perianal, fissura, dan tonus dari saluran anus

Pemeriksaan penunjang :

1. Radiografi sederhana dari abdomen

2. Barium enema

3. Manometri anorectal

4. Waktu transit usus, dan

5. Biopsi rectum

F. DAMPAK SERIUS AKIBAT KONSTIPASI

Bila konstipasi tidak segera diatasi biasanya akan menimbulkan komplikasi seperti hemorrhoid (wasir),
yang disebabkan karena pemaksaan untuk buang air besar, atau robeknya kulit di sekitar anus, terjadi
ketika feses yang keras melonggarkan otot sphincter.

Lebih jauh lagi, bila seseorang menderita konstipasi dalam jangka waktu yang lama maka akan beresiko
untuk menderita divertikulosis, penyakit yang ditandai dengan terbentuknya divertikula (kantong) pada
usus besar dan biasanya juga disebabkan karena peningkatan tekanan intrakolon. Divertikulosis yang
parah akan berlanjut menjadi divertikulitis yakni peradangan pada divertikula-divertikula.

G. PERAWATAN

Penanganan konstipasi harus sesuai dengan penyebab, tingkat keparahan dan lamanya konstipasi terjadi.
Walaupun begitu, perawatan dengan cara mengubah pola konsumsi dan gaya hidup adalah cara yang
efektif untuk mengatasi masalah ini karena sebagian besar penyebab konstipasi terletak pada gaya hidup
dan pola konsumsi yang tidak sehat. Berikut adalah detail bagaimana cara penanganan dengan kedua
cara tersebut dan juga tentang obat-obatan yang beredar untuk mengobati konstipasi.

DIET

Diet dengan kadar serat sekitar 20 hingga 35 gram sehari dapat membantu melunakkan feses. Diet tinggi
serat yang dimaksud adalah serat yang bersumber dari makanan termasuk kacang-kacangan, gandum,
serealia, buah segar dan sayur-sayuran seperti , wortel , kubis dan lain sebagainya. Bagi seseorang yang
mudah konstipasi sebaiknya membatasi makanan yang mengandung sedikit atau tidak sama sekali serat
seperti es krim, keju, daging, dan makanan olahan instant.

Beberapa kebiasaan berikut ini dapat meningkatkan konsumsi serat untuk kebutuhan tubuh kita seperti:
Membiasakan makan buah seperti apel, jambu biji dengan kulitnya, karena kandungan serat banyak
terkandung pada kulit buah tersebut. Memilih buah dan sayur-sayuran yang tidak terlalu matang dan
segar. Memilih sarapan pagi yang mengandung banyak serat, seperti roti dengan biji-bijian dengan jus
buah atau sayur. Memilih camilan yang mengandung banyak serat seperti agar-agar (rumput laut),
biskuit yang mengandung banyak serat atau minuman sereal. Jadi, bila Anda sudah dapat memenuhi
kebutuhan serat dengan mengkonsumsi sayur-sayuran dan buahan seperti di atas, suplemen serat tidak
perlu dikonsumsi.

Oleh karena itu, perlu membiasakan untuk mengonsumsi pola makan seimbang, dengan banyak makan
sayur dan buah-buahan yang kaya serat, disertai minum air “putih” minimal 8 gelas/hari sehingga
kebutuhan serat dan cairan dapat terpenuhi serta kesehatan selalu terjaga.

PERUBAHAN GAYA HIDUP

Perubahan lain yang dapat membantu menangani dan mencegah terjadinya konstipasi adalah dengan
mengonsumsi air “putih” dan cairan lainnya seperti yang berasal dari jus buah-buahan dan sayur-sayuran
serta sup-sup agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, membiasakan latihan fisik harian dan
mempunyai waktu yang cukup untuk buang air besar tanpa adanya rasa khawatir. Sebagai tambahan,
keinginan untuk buang air besar tidak boleh ditunda-tunda.
OBAT PENCAHAR

Bagi penderita konstipasi ringan, penggunaan obat pencahar merupakan langkah terakhir yang
sebaiknya digunakan. Walaupun begitu, jika konstipasi terus berlanjut walau sudah menerapkan
perubahan diet dan gaya hidup kea rah yang sehat, biasanya dokter akan memberikan solusi melalui
obat pencahar untuk waktu yang singkat. Penanganan ini akan memudahkan defekasi yang sulit.

Bentuk obat pencahar bagi masing-masing orang berbeda. Oleh sebab itu perlulah berkonsultasi pada
dokter mengenai bentuk dan jenis obat pencahar yang tepat dengan keadaan dan kondisi penderita.
Obat pencahar yang sekarang beredar adalah dalam bentuk cair, tablet, permen karet, dan butiran.
Berikut adalah jenis-jenis obat pencahar yang beredar, yaitu:

- Obat pencahar pembentuk Bulk (Bulking Agents) –Jenis ini dianggap sebagai obat pencahar yang paling
aman, tetapi mengganggu penyerapan obat-obatan. Obat pencahar atau yang lebih dikenal dengan
suplemen serat, diminum dengan air yang nantinya akan diserap oleh serat dan serat akan membuat
feses semakin lunak. Merek yang beredar dari jenis obat pencahar ini adalah Metamucil, Fiberall,
Citrucel, Konsyl, dan Serutan. Obat-obat ini harus diminum bersama dengan air, jika tidak maka akan
menyebabkan gangguan.

- Stimulants – menyebabkan kontraksi otot pada kolon. Obat pencahar pada jenis ini yaitu Correctol,
Dulcolax, Purge, dan Senokot. Berdasarkan penelitian-penelitian, dibuktikan bahwa phenolphthalein,
komposisi yang pada beberapa obat pencahar stimulant, dapat meningkatkan resiko seseorang terhadap
kanker. Oleh sebab itu, sebagian besar produsen obat pencahar ini mensubstitusi phenolphthalein
dengan komposisi yang lebih aman.

- Osmotik – menyebabkan cairan melewati cara tertentu pada kolon, yang menyebabkan pergerakan
feses. Jenis obat pencahar ini biasa digunakan oleh penderita konstipasi idiopatik. Merek pada jenis obat
pencahar ini adalah Cephulac, Sorbitol, and Miralax. Pada penderita diabetes yang menggunakan obat ini
keseimbangan elektrolitnya sebaiknya diperhatikan.

- Pelembut feses – bekerja dengan car melembutkan feses dan mencegah terjadinya dehidrasi. Jenis obat
pencahar ini biasanya digunakan oleh seseorang yang baru saja melahirkan atau operaso. Merek obat
pencahar pada jenis ini adalah Colace and Surfak. Produk-produk ini biasanya digunakan untuk orang-
orang yang harus menghindari pemaksaan keluarnya feses pada saat buang air besar. Penggunaan jangka
panjang obat pencahar jenis ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan elektrolit.

- Lubrikan – melunakkan feses, menyebabkan feses dapat bergerak dalam kolon lebih mudah. Minyak
mineral adalah contoh yang sering digunakan. Merek pada obat pencahar ini adalah Fleet and Zymenol.
Jenis obat ini menstimulasi defekasi dalam waktu 8 jam.

- Obat pencahar berbentuk larutan garam – bertindak seperti spons untuk menyerap air ke kolon
sehingga feses mudah melewati kolon. Merek pada obat pencahar jenis ini adalah Milk of Magnesia and
Haley’s M-O.

- Chloride channel activators – meningkatkan cairan intestinal dan membantu feses melewati kolon,
sehingga mengurangi gejala konstipasi. Salah satu agen pada jenis obat pencahar ini yang merangsang
defekasi adalah Amitiza.

berikut kami sertakan link video mengenai konstipasi : https://youtu.be/h8mH59SUBHo

DAFTAR PUSTAKA :

Smeltzer & Bare. (2001). “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2”.
Jakarta : EGC

Tampubolon, Lindawati Farida. 2008. “Bab II Tinjauan Pustaka”. https://anzdoc.com/bab-ii-tinjauan-


pustaka .

Komentar
Postingan populer dari blog ini

Mars dan Hymne SMA Negeri 1 Setu

September 03, 2016

Hai hai haiiii, akhirnya udah lama gue ga ngetik karna sibuk tugas sekolah, sekarang gue balik lagi ke blog
'catatan singkat'. malem minggu kali ini gue cuma mau ngeshare tentang lagu kebangsaan. eitsss tunggu,
ini lagu kebangsaan sekolah gue, SMA Negeri 1 setu. jadi sekolah gue ini punya lagu mars sama hymne
nya. penasaran kan? nih gue kasih lirik lagunya...

Mars SMAN 1 Setu

1. SMA Negeri 1 Setu bersatu

Berakhlak mulia berwibawa

Berbudi pekerti, berkualitas teknologi

Jiwa insan madani

2. Mari kawan-kawan semua

Tegakkan langkahmu kedepan

Wujudkan keinginan jangan sia-siakan

Kibarkanlah panji kemenangan

Teruskan semua perjuangkan

Gapailah harapanmu demi masa depanmu

3. SMA Negeri 1 Setu menyatu

Guru dan siswa bersahaja

Mengejar prestasi dijaman globalisasi

SMA pilihanku
back to 2

back to 1, 3, 2

Hymne SMA Negeri 1 Setu

Dikau pelita hati

Bagi putra-putri pertiwi

Cahya penerang jiw…

BACA SELENGKAPNYA

Melodi Waktu

Oktober 28, 2015

Dulu kita sempat mengisi waktu dengan kenangan yang kita ukir sepanjang waktu.mungkin saja aku
berlebihan, tapi kau dan kenangan itulah yang membuat ku seperti ini.. kini waktu telah berperang dan
membunyikan gendangnya. aku hanya bisa menunggu sampai kapan waktu itu selesai berperang, aku
tidak akan berharap tentang waktu yang terulang kembali, karna aku tak mampu mengubahnya. namun,
saat perang telah kembali dari medan perang, kupeluk sang waktu, akan tetapi ia tidak seperti yang dulu
aku ceritakan pada kalian....waktu itu berubah seiring dengan langkahku, seiring penantianku. kini aku
sedang menunggu sang waktu kembali sedia kala dan aku tidak akan berharap untuk kesekian kalinya....

Waktu....ia sangat cerdas, memainkan melodi kehidupan dengan indahnya. siapa yang bisa
menandinginya? bahkan aku, seorang manusia yang diberikan akal pun tak bisa menciptakan dan
menghapus rima, melodi hidupku. Waktu, bila saja ia ingin menawarkan ku tentang peperangan, sudah
pasti aku kalah. Ia mampu …

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh neomistyle


UNKNOWN

KUNJUNGI PROFIL

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Pink Hair Girl, Cute

Anda mungkin juga menyukai