Pengertian
Hubungan antara kuantitatif panas dan dengan
bentuk lain dari energi, termasuk mekanika, kimia,
elektrik, dan energi radiasi
Energi dinyatakan sebagai hasil dari faktor
intensitas dan faktor kapasitas
Berbagai kesimpulan dinyatakan dalam persaaan
matematika
Termodinamika didasarkan atas 3 hukum
Hukum Pertama Termodinamika
Hukum pertama adalah suatu Pernyataan dari
kekekalan energi
“ Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk
lain, namun tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan”
Total energi dari suatu sistem dan lingkungan di
sekitarnya adalah tetap dalam tiap proses
Enerngi= perubahan massa x kecepatan cahaya 2
Benda merupakan bentuk lain dari energi
1 gram = 9 x 10 20 erg
Menurut hukum pertama termodinamika
∆E : kenaikan energi dalam
∆E= Q-W (1)
Q : Panas yang diabsorbsi
W : Kerja/usaha dilakukan oleh
sistem
dE= q-w (2)
Energi Dalam
Energi dalam adalah hasil dari gerakan molekul,
elektro dan inti dalam suatu sistem dan bergantung
pada sifat yg dapat diukur : tekanan, volume, suhu
Perubahan energi dalam ditulis dengan
∆E= E2-E1
Deferensial Pasti
- Energi dalam hanya tergantung pada keadaan
awal dan akhir , tidak dipengarui oleh jalannya.
Contoh: E
Deferensiasi tidak pasti
- tergantung pada jalannya perubahan
Contoh: q dan w
Keadan Termodinamika
Keadaan termodinamika: kondisi dimana sifat-sifat
yg dapat diukur memiliki harga tertentu.
Keadaan didefinisikan sebagai 2 dari tiga
variabel: suhu, tekanan, volume
Hukum gas ideal dan persamaan van der waals
adalah persamaan keadaan
Variabel dari keadaan termodinamika
dikenalsebagai sifat-sifat termodinamika: E, V, P,
dan T
Siklus Termodinamika
Sistem tertutup: terjadi pertukaran panas dan kerja
dengan lingkungan
Sistem terbuka: pertukaran panas dan kerja
dengan lingkungannya, juga terjadi pertukaran
bahan
Proses termodinamika
Terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem
Isotermal : suhu dijaga tetap konstan selama proses
reaksi terjadi
Adiabatik: tidak ada panas yang dilepaskan atau
diterima selama proses reaksi
Proses adiabatik merupakan proses diamana q= 0
w=-dE : Hukum pertama dalam kondisi
adiabatik
Kerja akan maksimal jika dilakukan pada sistem
dalam proses isotermal secara reversibel
Kerja Ekspansi Menentang tekanan
Konstan
Hanya membahas kerja akibat kompresi darigas
terhadap tekanan berlawanan
Bayangkan suatu silinder hipotetik dengan
penghisap yg ringan dan tidak bertahanan gesek
Entalpi /kandungan panas (H)
Pada tekanan tetap:
w= P.∆V= P. (V2-V1)
∆E=Qp- P. (V2-V1)
Qp= E2-E1 + P. (V2-V1)
Qp= (E2+ P. V2) – (E1 + P.V1)
Kapasitas Panas (C)
Panas (q) yg dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
mol zat sebesar 1 derajat
C= q/dT
Kapasitas panas pada volume konstan/ tetap:
Cv= qV/dT=n
Kapasitas panas pada tekanan tetap:
Cp= qp/dT
Termokimia
Panas yg terlibat dalam reaksi kimia
Reaksi bersifat endoterm
Q2/Q1= T2/T1
Efisiensi= Q2-Q1/ Q2= T2-T1/T2
jika entropi:
W/Q2= T2-T1/ T2
W=Q2.T2/T2 – Q2.T1/T2
W= Q2- T1. Q2/T2 : perubahan entropi
Perubahan Entropi: ∆S2= Q2/T
Consol
Consol:
Suatu mesin uap bekerja antara suhu 373 derajat
dan 298derajat K. Berapa efisiensi teoritis mesin?
Jika mesin disuplai dengan 1000 lak dari panas
Q2, berapa kerja teoritis dalam energi?
Entropi dan Ketidak Teraturan
Setiap benda pada suhu kamar memiliki sejumlah
entropi tertentu akibat pergerakan molekular
Semua sistem cenderung mengalami kebebasan
gerak atau ketidak teraturan suatu proses alamiah
dicakup pada hukum termodinamika dua, yg
dinyatakan dalam bentuk: suatu reaksi spontan
yang menyangkut sistem dan lingkungannya
berlangsung dengan kenaikan entropi, jika akhirnya
mencapai keseimbangan, perubahan entropi bersih
dari sistem dan lingkungannya sama dengan nol.
Hukum ketiga termodinamika
Entropi zat murni berbentuk kristal adalah nol pada
nol absolut,
karena penataan kristal akan menunjukkan
keteraturan tertinggi pada suhu ini.