Anda di halaman 1dari 5

p-ISSN 2086-6356 || e-ISSN 2614-3674

Vol. 8, No. 2, September 2017, Hal. 32-36

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED


INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP

Sri Utami1, Lalu Sucipto2


1Pendidikan Matematika, UIN Mataram, ciptobajok@gmail.com

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran
RiwayatArtikel:
Team Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan pemecahan masalah
Diterima: 12-09-2017 matematika siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP
Disetujui: 30-09-2017 Salafiyah Darul Falah Mataram yang berjumlah 153 siswa. Sampel dalam penelitian
ini yaitu kelas VIII B dengan jumlah 28 siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif, dengan desain pre-eksperimen (One Group Pretest Postest
Kata Kunci: Design). Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik cluster random
sampling . Teknik analisis data menggunakan uji-t test Sampel Related. Hasil
Efektivitas perhitungan uji-t tes Sampel Related didapatkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 19,01dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
Model TAI 2,052 dengan taraf signifikan 5%. Karena 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka menunjukkan bahwa
Pemecahan Masalah model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) efektif terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Abstract: This study aims to determine the effectiveness of Teachers Assisted
Individualization (TAI) learning model for students' math problem solving skills. The
population in this study is the students of grade VIII SMP Salafiyah Darul Falah
Mataram, amounting to 153 students. The sample in this research is class VIII B with
the number of 28 students. The type of research used is quantitative research, with pre-
experiment design (One Group Pretest Postest Design). The sampling technique is using
cluster random sampling technique. Technique of data analysis using test-t test Sampel
Related. The result of t-test calculation of Sample Related test obtained t_hitung equal
to 19,01 and t_table equal to 2,052 with significant level 5%. Because t_hitung≥t_tabel,
then show that Team Assisted Individualization (TAI) learning model effective to
student's math problem solving ability.

————————————————————

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,


A. PENDAHULUAN
melakukan manipulasi matematika dalam membuat
Kemampuan dalam penyelesaian masalah sangat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
diperlukan dalam kehidupan. Kemampuan pemecahan dan pernyataan matematika; 3) Memecahkan masalah
masalah menuntut seseorang untuk berpikir kritis, logis, yang meliputi kemampuan memahami masalah,
dan kreatif yang sangat berguna dalam menghadapi merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
perkembangan zaman yang semakin rumit. Kemampuan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4)
pemecahan masalah juga penting dalam dunia pendidikan, Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel,
khususnya dalam mata pelajaran Matematika. diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau
Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 masalah; 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
tentang Standar Isi (SI) mata pelajaran, Standar Isi Mata Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
Pelajaran Matematika untuk semua jenjang pendidikan tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika,
dasar dan menengah dinyatakan bahwa tujuan mata serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
pelajaran Matematika di sekolah adalah agar siswa masalah (Sri Wardhani, 2008: 2).
mampu: 1) Memahami konsep Matematika, menjelaskan Berdasarkan tujuan pembelajaran Matematika di atas,
keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh
algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam siswa adalah kemampuan siswa dalam memecahkan
pemecahan masalah; masalah Matematika. Mengingat pentingnya kemampuan
pemecahan masalah, sehingga hampir di semua Standar

32
Sri Utami, Efektivitas Model Pembelajaran … 33

Kompetensi dan Kompetensi Dasar dijumpai penegasan meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
diperlukannya kemampuan pemecahan masalah. Karena masalah Matematika.
pentingnya pemecahan masalah tersebut, maka sudah Peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran
sewajarnya jika pemecahan masalah diberikan kepada TAI dengan tujuan agar siswa belajar lebih aktif, lebih
siswa agar mampu menyelesaikan permasalahan berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, saling
Matematika. berbagi informasi dengan teman-temannya, serta mampu
Pada umumnya kesulitan memecahkan masalah berinteraksi satu sama lain. Dengan model pembelajaran
Matematika yang dialami oleh siswa berbeda-beda kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih
tergantung pada kemampuan siswa itu sendiri dalam mengaktifkan proses belajar mengajar, serta terdapat
memecahkannya. Selain itu guru Matematika diharapkan hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan
menggunakan masalah Matematika yang berbentuk uraian siswa dan antara siswa dengan siswa yang lainnya.
jika dibandingkan dengan menggunakan masalah Sesuai dengan uraian latar belakang di atas, maka
berbentuk pilihan ganda, hal ini dikarenakan masalah peneliti mengangkat permasalahan tersebut untuk
berbentuk uraian dapat menumbuhkan kemampuan dilakukan penelitian dengan judul “Efektivitas Model
berpikir kritis, logis, dan sistematis (Sri Adi Widodo, 2016: Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI)
128). terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di kelas Siswa Kelas VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram.
VIII SMP Salafiyah Darul Falah, proses pembelajaran
Matematika di kelas masih didominasi oleh guru. Hal ini B. METODE PENELITIAN
terlihat pada saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
terlihat aktivitas siswa yang hanya mencatat dan menyalin. pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan
Ketika guru memberikan soal yang terkait pemecahan dengan mengadakan percoban untuk menjelaskan
masalah, sebagian siswa bingung dan tidak segera hubungan antara variabel-variabel yang diselidiki. Desain
menyelesaikan soal yang diberikan, namun yang dilakukan penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen yaitu
hanya asal-asalan dalam mengerjakan dan menunggu pemberian pretest dan postest untuk satu kelompok (One-
jawaban dari siswa lain. Siswa masih kesulitan dalam Group Pretest-Posttest Design). Desain ini menggunakan
langkah-langkah pemecahan masalah yang benar. struktur desain:
Berdasarkan penjabaran di atas, hal-hal tersebut dapat TABEL 1
mengakibatkan kurang berkembangnya kemampuan DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN MODEL PRE-
EKSPERIMEN
pemecahan masalah siswa.
Pretes Variabel Terikat Postes
Hasil wawancara peneliti dengan seorang guru O1 X O2
matematika SMP Salafiyah Darul Falah Mataram diperoleh
informasi bahwa disamping metode pembelajaran yang Dimana X merupakan perlakuan yang diberikan dan
digunakan adalah metode ceramah, guru juga melakukan dilihat pengaruhnya dalam eksperimen tersebut,
berbagai altenatif lain seperti pemberian tugas-tugas serta sedangkan O1 adalah pemberian pretest dan O2 adalah
menyelipkam beberapa permainan Matematika di dalam pemberian posttest. Dari tes inilah diambil kesimpulan
proses pembelajarannya. Selain itu diperoleh juga (Juliansyah Noor, 2010: 115).
informasi bahwa siswa masih belum terbiasa dengan soal- Penelitian ini dilaksanakan di SMP Salafiyah Darul
soal pemecahan masalah dan umumnya mereka kurang Falah Mataram pada bulan Agustus 2017, dengan
mampu dalam menuliskan penyelesaiannya. Siswa belum populasinya adalah siswa kelas VIII SMP Salafiyah Darul
mampu berpikir secara mandiri dalam memecahkan Falah Mataram tahun pelajaran 2017/2018 sebanyak 153
masalah sehingga mereka tidak percaya diri dalam orang yang terdiri dari 5 kelas. Populasi dalam penelitian
menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa juga masih ini dapat dilihat pada tabel berikut:
dikatakan kurang dalam memecahkan masalah yang
berkaitan dengan materi yang telah mereka pelajari. TABEL 2
DATA POPULASI PENELITIAN SISWA KELAS
Permasalahan tersebut tentunya harus dicarikan
KELAS VIII DI SMP SALAFIYAH DARUL FALAH
solusi guna membantu siswa dalam memecahkan
No Kelas Jumlah Siswa keterangan
permasalahan matematika. Salah satu solusi yang 1 VIII A 27 Putri
ditawarkan adalah dengan menerapkan model 2 VIII B 28 Putri
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk lebih 3 VIII C 33 Putra
aktif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran 4 VIII D 33 Putra
yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan 5 VIII E 32 Putra
Total 153
tersebut yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI), karena diasumsikan
bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat
34 | Paedagoria, Vol. 8, No. 2, September 2017, hal. 32-36

Adapun teknik pengambilan sampel (teknik sampling) Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui
yang digunakan pada penelitian ini yaitu Cluster Random apakah data yang diperoleh dari lapangan
Sampling. Teknik penarikan sampel dengan menggunakan berdistribusi normal atau tidak. Adapun
metode ini adalah populasi dibagi dulu atas kelompok pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan rumus chi kuadrat (  ), yaitu:
berdasarkan area atau cluster, lalu beberapa cluster dipilih 2
sebagai sampel, dari cluster tersebut bisa diambil
k
( f0  fh )2
seluruhnya atau sebagian saja untuk dijadikan sampel, 2   (1)
anggota populasi di setiap cluster tidak perlu homogen i 1 fh
(Syofian Siregar, 2014: 59). Karena dalam populasi sampel
sudah dalam bentuk kelompok (cluster), sehingga peneliti Keterangan:
melakukan random kelas. Dengan demikian sampel dalam 𝜒 2 = Nilai Chi-kuadrat
penelitian ini adalah 1 kelompok yang diambil secara acak 𝑓0 = Frekuensi Observasi
dari 5 kelas. Setelah melakukan Cluster Random Sampling 𝑓ℎ = Frekuensi Harapan
maka terpilih kelas VIII B SMP Salafiyah Darul Falah
sebagai sampel dalam penelitian. Dengan kreteria pengujian normalitasnya yaitu:
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam Jika 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ χ2 tabel , artinya data tidak
penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi. terdistribusi normal.
Teknik tes digunakan untuk mengetahui kemampuan Jika 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , artinya data
pemecahan masalah matematika siswa. Teknik observasi terdistribusi normal.
digunakan untuk Teknik observasi ini digunakan untuk Adapun hasil perhitungan uji normalitas
memperoleh data tentang aktivitas belajar mengajar siswa. sebagai berikut:
Aktivitas belajar mengajar siswa yang dimaksud yaitu
kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar dan juga TABEL 4
untuk mengamati cara siswa didalam mengerjakan tugas- DATA HASIL UJI NORMALITAS
tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan teknik
Kai Kuadrat/Chi Kuadrat ( 
2
dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data dalam )
pelaksanaan pembelajaran matematika. Data yang diambil Variabel
𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 Signifikas 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
berupa arsip/dokumen sekolah yang diperlukan untuk i (a) Dk
melengkapi data penelitian.Sementara itu bentuk tes yang Pretest 1,45 5% 3 7,81
digunakan berupa tes uraian (essay) dengan materi Sistem Postest 2,060 5% 3 7,81
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).
Perhitungan uji normalitas secara manual
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan uji 𝜒2 pada data
1. Data Hasil Tes hasil pretest diperoleh nilai 2
𝜒 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
1,45 sedangkan untuk 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,81 dengan
Hasil data yang diperoleh dari pretest dan posttest
yang dianalisis dengan microsoft excel dan manual 𝑑𝑘 = 3 pada taraf signifikasi (𝑎) = 5% .
disajikan dalam tabel berikut: Karena diperoleh nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu
TABEL 3 1,45 < 7,81 maka data hasil pretest pada
DESKRIPTIF DATA PEROLEHAN NILAI PRE TES sampel penelitian berdistribusi normal.
DAN POST TES Sedangkan perhitungan uji normalitas secara
No Deskriptif Pre test Post test
1 Jumlah 1645 2156
manual dengan uji 𝜒 2 pada data hasil postest
2 Banyak data (n) 28 28 diperoleh nilai 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,060 sedangkan
3 Data minimum 46 58 untuk 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 7,81 dengan 𝑑𝑘 = 3 pada taraf
4 Data maksimum 75 93
5 Rata-rata (mean) 58,75 77,00 signifikasi (𝑎) = 5%. Karena diperoleh nilai
6 Standar deviasi (std) 7,02 7,88 𝜒 2 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝜒 2 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 2,060 < 7,81 maka
7 Varians 49,31 62,15 data hasil postest pada sampel penelitian
8 Skor Ideal Minimum 0 0
berdistribusi normal.
9 Skor Ideal Maksimum 100 100
2) Uji Homogenitas
2. Analisis Data Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini apakah variansi data dari sampel yang dianalisis
menggunakan analisis statistik yang berupa : homogen atau tidak. Peneliti menggunakan uji
a. Uji Prasyarat homogenitas Untuk mencari homogenitas
1) Uji Normalitas varians sampel digunakan statistik uji-F dengan:
Sri Utami, Efektivitas Model Pembelajaran … 35

varians terbesar Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh yaitu nilai


Fhitung =
varians terkecil 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 19,01 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,052 untuk taraf
signifikan 5% dengan dk = n1 – 1 = 27 . Sehingga
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yaitu jika
Jika Fhitung ≥ Ftabel , berarti data tidak homogen.
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤- 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (19,01 ≥ 2,052
Jika Fhitung < Ftabel , berarti data homogen atau −19,01 ≤ −2,052 ), maka Ho ditolak dan Ha
diterima karena terdapat perbedaan secara signifikan.
Adapun hasil perhitungan uji homogenitas
sebagai berikut: D. SIMPULAN DAN SARAN
1. Simpulan
TABEL 5 Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil
DATA HASIL UJI HOMOGENITAS
penelitian yang dilakukan peneliti adalah Model
Signifika
Pembelajaran Team Assisted Individualization efektif
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 terhadap kemampuan pemecahan masalah
nsi (𝑎)
1,26 5% 27 27 1,93 Matematika siswa kelas VIII SMP Salafiyah Darul
Falah Mataram tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini
Hasil pengujian homogenitas dengan 𝑎 = 5% dibuktikan dari hasil analisis data yang
dan 𝑑𝑘 = 27 , dengan perhitungan manual menunjukkan bahwa nilai hasil pretest dan postes
diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,26 < 1,93 dengan uji t Sampel Related diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
dengan kedua data penelitian merupakan data 19,01 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,052 untuk taraf kesalahan 5%
yang homogen. dan df = 27 . Sehingga berdasarkan kriteria
pengujian hipotesis yaitu jika t hitung ≥ t tabel atau −
b. Uji Hipotesis t hitung ≤ − t tabel atau
Uji Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini ( 19,01 ≥ 2,052 atau − 19,01 ≤ −2,052) , maka Ho
adlah uji t-test, yaitu uji t-test sample releted. Uji t- ditolak karena terdapat perbedaan secara signifikan.
test sample releted digunakan karena dalam Hal ini menunjukkan bahwa Model Pembelajaran
peneliian ini peneliti menggunakan sampel Team Assisted Individualization efektif terhadap
berpasangan, dimana peneliti membandingkan kemampuan pemecahan masalah Matematika siswa
sebelum dan sesudah perlakuan. Adapun rumus uji kelas VIII SMP Salafiyah Darul Falah Mataram tahun
t-sampel related adalah sebagai berikut: pelajaran 2017/2018.
X X (3)
t 1 2
2. Saran
2
s1 s
2
 s  s 2 
 2  2r  1   a. Bagi siswa. Kepada siswa SMP Salafiyah Darul
n1 n2  n  n 
 1  2  Falah Mataram hendaknya selalu
mengembangkan kemampuan pemecahan
Dimana;
masalah matematika untuk mempermudah
n (∑XY)− (∑X)(∑Y) dalam pembelajaran matematika.
r = b. Bagi guru. Kepada guru, khususnya guru mata
√[n(∑X2 ) – (∑X)2 ][n(∑Y2 )− (∑Y)2 ]
pelajaran matematika dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran hendaknya
Keterangan: meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran yang berbasis masalah untuk
X 1 = Rata-rata sampel 1 meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
X 2 = Rata-rata sampel 2 siswa.
c. Bagi peneliti. Bagi para peneliti selanjutnya
S1 = simpangan baku sampel 1
yang berkenan ingin melakukan penelitian yang
S2 = simpangan baku sampel 2
sama, skripsi ini dapat dijadikan bahan
S12 = varians sampel 1 pertimbangan dalam mengembangkan
penelitian yang berhubungan dengan variabel-
S22 = varians sampel 2. variabel yang mempengaruhi kemampuan
pemecahan masalah matematika dan variabel
Aturan keputusan : lain dalam cakupan yang luas.
Jika −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka Ho diterima
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau −𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka
Ho ditolak.
36 | Paedagoria, Vol. 8, No. 2, September 2017, hal. 32-36

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2.
Astuti, Alfira Mulya. Statistika Penelitian. Mataram: Insan
Madani Publishing, 2015.
Hadi, Sutarto, dan Radiyatul. “Metode Pemecahan Masalah
Menurut Polya Untuk Mengembangkan Kemampuan
Siswa Dalam Pemecahan Masalah Matematis Di Sekolah
Menengah Pertama”. EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika,
Vol . 2 No. 1. Februari, 2014.
Hamdayana, Jumanta. Model dan Metode Kreatif dan
Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia, 2014.
Huda, Miftahul. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016.
Lestari, Karunia Eka dan Muhammad Ridwan Yudhanegara.
Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika
Aditama, 2017.
Ngalimun. Strategi dan Model Pembelajaran . Sleman
Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016.
Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta : Prenada
Media Group, 2010.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Kalam Mulia, 2012.
Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan
Profesionalisme Guru . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2011.

Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk Penelitian. Jakarta :


PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik Untuk Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014.
Slavin, Robert E. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media,
2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, R&D). Bandung: CV Alfabeta, 2015.
Sri Sumartini, Tina. “Peningkatan Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Siswa melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah”. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP
Garut , Vol. 8, No.3. April, 2016.
Sutarto dan Syarifudin. Desain Pembelajaran Matematika.
Yogyakarta: Samudra Biru, 2013.
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:
konsep, Landasan, dan Implementasinya pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:
Kencana, 2012.
Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Analisis SI dan SKL Mata
Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi
Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik Dan
Tenaga Kependidikan Matematika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai