Anda di halaman 1dari 3

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari


normal, yaitu kurang dari 500 cc (Manuaba, 2007). Indeks cairan amnion 5 cm
atau kurang dari 12% dari 511 kehamilan dengan usia kehamilan 41 minggu atau
lebih. (Dexa Media no.3 tahun 2007)
Oligohidramnion adalah kondisi di mana cairan ketuban terlalu sedikit, yang
didefinisikan sebagai indeks cairan amnion (AFI) di bawah persentil 5. Volume
cairan ketuban meningkat selama masa kehamilan, dengan volume sekitar 30 ml
pada 10 minggu kehamilan dan puncaknya sekitar 1 L di 34-36 minggu
kehamilan.
Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas
wanita hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab
oligohydramnion yang telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya
kantung/ membran cairan ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar
7% bayi dari wanita yang mengalami oligohydramnion mengalami cacat bawaan,
seperti gangguan ginjal dan saluran kemih karena jumlah urin yang diproduksi
janin berkurang.
Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan
oligohidramnion adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada
plasenta. Serangkaian pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah
tinggi, yang dikenal dengan namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis
captopril), dapat merusak ginjal janin dan menyebabkan oligohydramnion parah
dan kematian janin. Wanita yang memiliki penyakit tekanan darah tinggi yang
kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli kesehatan sebelum
merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan darah mereka tetap
terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama kehamilan
mereka.

1
2

Kondiloma akuminata adalah penyakit yang disebabkan oleh Human


Papilloma Virus (HPV) pada anogenital. Kondiloma akuminata memiliki
gambaran klinis yang bervariasi dan paling sering mengenai area mukosa
anogenital yang rentan terhadap mikrotrauma selama koitus, seperti introitus, kulit
perianal, dan mukosa intraanal. Gambaran klinis penyakit kondiloma akuminata
sebagai papul atau lesi bertangkai, dengan papila granular pada permukaan yang
menyebabkan penampakan verukosa. Lesi awalnya muncul sebagai papul kecil
dengan diameter berkisar antara 2 sampai 5 mm namun dapat tumbuh membentuk
kelompok besar, konfluen dengan diameter hingga beberapa sentimeter (Gormley,
2012; Yanofsky, 2012). Terdapat dua tipe morfologis kondiloma akuminata
(Gambar 2.1), yaitu bentuk penampakan klinis menyerupai kembang kol
(akuminata) dan bentuk papular dengan papul berbentuk kubah berdiameter 1-4
mm yang dibedakan lagi menjadi bentuk papul keratotik yang menyerupai veruka
vulgaris atau keratosis seboroik serta bentuk papul datar menyerupai veruka plana
(Winer, 2008; Douglas, 2010). Apabila lesi kondiloma akuminata berupa tumor
eksofilik berbentuk kembang kol yang berukuran sangat besar dengan diameter
lesi mencapai 10 cm maka dikatakan.
Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan
rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk
bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa
tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan
ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit,
kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi
bahan – bahan purulen pada belahan – belahan, biasanya berbau tidak sedap
warnanya abu – abu, kuning pucat atau merah muda.
1.2 Rumusan Masalah
1.1.1 Apa Saja Konsep Dasar Oligohidramnion?
1.1.2 Apa Saja Asuhan Keperawatan Oligohidramnion?
1.1.3 Apa Saja Konsep Dasar Kondiloma akuminata?
1.1.4 Apa Saja Asuhan Keperawatan Kondiloma akuminata?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Konsep Oligohidramnion
1.3.2 Mengetahui Asuhan Keperawatan Oligohidramnion
3

1.3.3 Mengetahui Konsep Kondiloma akuminata


1.3.4 Mengetahui Asuhan Keperawatan Kondiloma akuminata

Anda mungkin juga menyukai