TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan
kepada masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenagakesehatan dan pusat penelitian
medik. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan
dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat.
.Tugas dan fungsi rumah sakit Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan
serta pelaksanaan upaya rujukan. Menurut undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, fungsi rumah
sakit yaitu:
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.c.Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
4
pelayanan kesehatan.d.Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.Adapun Fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Kefamenanu
adalah menyelenggarakan pelayanan medis dan Non Medis, Asuhan Keperawatan, Rujukan,
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions), dan
(dahulu kala) tentang ras kulit putih yang mempunyai tingkat kepandaian yang melebihi tingkat
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya,
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang
diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo,
2005).
Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi mengetahui sesuatu dengan baik yang didapat lewat
pengalaman dan pelatihan. Adapun definisi lain dari pengetahuan, yaitu pengetahuan adalah
segala maklumat yang berguna bagi tugasyang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat
erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi
maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,
5
bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan
negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif
dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu
Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya,
yang berbeda sekali dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions), dan penerangan-
penerangan yang keliru (misinformations). Contohnya adalah adanya anggapan (dahulu kala)
tentang ras kulit putih yang mempunyai tingkat kepandaian yang melebihi tingkat kepandaian
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek
melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya,
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang
diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo,
2005).
Pengetahuan adalah suatu fakta atau kondisi mengetahui sesuatu dengan baik yang didapat lewat
pengalaman dan pelatihan. Adapun definisi lain dari pengetahuan, yaitu pengetahuan adalah
segala maklumat yang berguna bagi tugasyang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2007).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat
erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi
maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan,
6
bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula.
Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan
negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif
dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu
paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan
Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit,
Bahan Obat / Bahan BakuSemua bahan, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat,
yang berubah maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun
tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan. Produk ruahan merupakan
tiap bahan yang telah selesai diolah dan tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi obat
jadi.
Meskipun obat dapat menyembuhkan tetapi banyak kejadian bahwa seseorang telah menderita
akibat keracunan obat. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat
dan juga dapat bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat
digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi bila
digunakan salah dalam pengobatan atau dengan kelebihan dosis akan menimbulkan keracunan.
7
Bila dosisnya lebih kecil kita tidak memperoleh penyembuhan.
Kuesioner dapat digunakan sebagai alat ukur penelitian perlu dilakukan uji validitas dan
realiabilitas terlebih dahulu. Untuk itu maka kuesioner tersebut harus dilakukan uji coba di
lapangan. Uji coba instrumen sebaiknya paling sedikit 20 responden. Alasan jumlah 20
responden adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi nilai hasil penelitian
mendekati kurva normal. Hasil- hasil uji coba ini kemudian digunakan untuk mengetahui sejauh
mana alat ukur (kuesioner) yang telah disusun tadi memiliki validitas dan reliabilitas.Suatu alat
ukur harus memiliki kriteria validitas dan reliabilitas ( Sunyoto dkk, 2013 ).
Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki ketepatan dan kecermatan. Secara sederhana
yang dimaksud dengan valid adalah shahih. Alat ukur itu dikatakan shahih atau valid bila alat
ukur itu bener-benar mengukur apa yang hendak diukur. Teknik yang digunakan untuk
mengetahui validitas angket menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu dilihat
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan
rumus koefisien. Untuk mencari reliabilitas angket digunakan rumus Alpha Cronbach:
reliabilitas tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh > 0,63( Sunyoto dkk, 201