Rangkuman Materi Ajar PKN Kelas 6 MATERI AJAR
Rangkuman Materi Ajar PKN Kelas 6 MATERI AJAR
MATERI AJAR
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : VI / I
Alokasi Waktu : 6 x 35 Menit
Standar Kompetensi
1. Menghargai nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
Kompetensi Dasar
1.1. Mendiskripsi-kan nilai-nilai juang dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
1.2. Menceritakan secara singkat nilai kebersamaan dalam proses perumusan Pancasila
sebagai Dasar Negara.
1.3 Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan seharí-hari
Indikator
Mendeskripsikan nilai-nilai juang para pahlawan
Menceritakan arti dan nilai Kebangkitan Nasional
Menjelaskan hubungan kebangkitan nasional dengan perjuangan kemerdekaan RI
Menyebutkan organisasi-organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan
Menyebutkan latar belakang lahirnya Pancasila.
Menyebutkan tokoh perumus Pancasila
Menceritakan nilai kebersamaan dalam proses Perumusan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
Mendeskripsikan nilai-nilai yang terkandung dalam butir-butir Pancasila
Menceritakan contoh sikap menerapkan nilai-nilai Pancasila
Mempraktekkan contoh sikap menerapkan nilai-nilai Pancasila
Pancasila
Kata Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca dan Sila. Panca berarti lima
dan sila berarti peraturan tingkah laku, dengan demikian Pancasila dapat diartikan
dengan lima pedoman tingkah laku.
Istilah Pancasila sudah dikenal sejak zaman dahulu hal tersebut dapat dibuktikan
melalui buku Nagarakartagama karya Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karya Mpu
Tantular. Dalam buku Sutasoma, terdapat istilah Pancasila Krama yang diartikan
sebagai lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan.
Setelah munculnya kesadaran kolektif untuk bangkit melawan penjajahan, maka mulai
bermunculan organisasi-organisasi pergerakan antara lain Serikat Dagang Islam,
Perhimpunan Indonesia, Indische Partij, Parindra (Partai Indonesia Raya), PNI (Partai
Nasional Indonesia) dan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Pemerintahan Jepang melalui Perdana Menteri Koiso pada tanggal 17 September 1944
memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji tersebut diberikan
agar bangsa Indonesia mau membantu Jepang dalam perang sekutu. Untuk
mewujudkan janji tersebut, maka pemerintah Jepang membentuk organisasi yang
bertujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Terdapat dua pokok tugas BPUPKI, yaitu merumuskan dasar-dasar Indonesia merdeka
dan menetapkan UUD. Selama masa kerjanya, BPUPKI telah mengadakan dua kali
masa persidangan, yaitu masa persidangan I (29 Mei 1945 – 1 Juni 1945) dan masa
persidangan II (10-16 Juli 1945)
Setelah masa persidangan kedua BPUPKI usai, BPUPKI telah menetapkan rancangan
pembukaan Undang-Undang Dasar berdasarkan pada Piagam Jakarta tanpa
perubahan dan juga rancangan undang-undang dasar. Rancangan-rancangan tersebut
selanjutnya akan dibahas oleh badan lain karena tugas BPUPKI hanyalah
mempersiapkan rancangan Undang-Undang Dasar, termasuk pembukaan dan batang
tubuhnya. Sejak tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan.
PPKI
Tugas BPUPKI yang sudah selesai kemudian digantikan oleh organisasi lain, yaitu
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI, PPKI dibentuk pada tanggal 12
Agustus 1945. Soekarno menjadi ketua PPKI dengan Mohammad Hatta sebagai
wakilnya.PPKI bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Diantaranya adalah
membahas mengenai UUD yang terdiri dari pembukaan serta batang tubuh yang sudah
disusun sebelumnya oleh BPUPKI.
Pada sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 dibahas kembali masalah rancangan UUD.
Setelah melalui perdebatan yang panjang, pada akhirnya dicapai sebuah kesepakatan.
Piagam Jakarta akhirnya diterima sebagai bagian dari pembukaan UUD dengan
perubahan pada sila pertama. Perubahan tersebut dilakukan dengan mengubah kalimat
‘’Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya’’
menjadi ‘’Ketuhanan Yang Maha Esa’’. Setelah dilakukan perubahan, isi Piagam
Jakarta menjadi
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kelima asas di atas itulah yang kemudian menjadi dasar negara kita yang dikenal
dengan nama Pancasila. Rapat PPKI tanggal 18 Agustus 1945 juga mengesahkan
batang tubuh UUD. Dengan demikian pada tanggal tersebut diresmikanlah UUD negara
Indonesia yang dikenal dengan nama UUD 1945. Hasil keputusan pada sidang PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah sebagai berikut
1. Mengesahkan pembukaan UUD 1945 dan Batang tubuh UUD 1945
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai wakil
Presiden RI
3. Membentuk Komite Nasional untuk membantu pelaksanaan tugas presiden hingga
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
terbentuk.
Keesokan harinya PPKI kembali mengadakan sidang. Materi yang dibicarakan adalah
mengenai :
1. Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
2. Pembagian departemen dalam pemerintahan menjadi 12 departemen
3. Pembagian wilayah provinsi di Indonesia menjadi 8 provinsi.